SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
SISTEM REPRODUKSI
Indah Hersi Lestari (163110067/2C)
Irfan Rusdianto (163110072/2C)
Jodi Patria Widio (163110074/2C)
Kiki Mayka Sari (163110081/2C)
Miftahul Choiriah ( 163110104/2D)
Muhammad Iqbal (163110110/2D)
Novilia (163110120/2D)
Organ Reproduksi
• Pria
• Wanita
A.PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan
kelamin dalam.
Organ kelamin luar terdiri dari :
1.Penis
• Organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memindahkan semen kedalam organ
reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat khitan/sunat.
2.Scrotum
• Selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis
serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ kelamin dalam terdiri dari :
1.Testis
• Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testoteron.
Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang
disebut tubulus seminiferus.
2.Epididimis
• Saluran panjang yang berkelok yang keluar dari
testis.Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara
dan mematangkan sperma.
3. Vas Deferens
Saluran yang panjang dan lurus yang mengarah keatas
dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk
mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
 Vertikula Seminalis
Tempat untuk menampung sperma sehingga
disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan
nutrisi bagi sperma. Berfungsi untuk menetralkan suasana
asam dalam saluran reproduksi wanita.
 Kelenjar Prostat
Kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah
putih yang bersifat asam.
 Kelenjar Cowper’s / Cowpery / Bulbourethra
Kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir
yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana
asam dalam saluran uretra.
B. Wanita
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam :
 Organ kelamin luar terdiri dari :
1.Vagina
Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh
bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran
persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang
peranakan. Didalam vagina ditemukan selaput dara.
2.Vulva
Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :
Labium mayor
Sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan
membatasi vulva.
Labium minor
Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
dibatasi vulva.
Organ kelamin dalam terdiri dari :
1. Ovarium
Organ pertama pada wanita. Berjumlah
sepasang dan terletak didalam rongga perut pada
daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi
untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita,
seperti :
Estrogen
Untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
Progesteron
Berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2. Fimbria
Serabut/silia lembut yang terdapat dibagian
pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran
oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang
telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3. Fundibulus
Bagian ujung oviduct yang berbentuk corong
dan berdekatan dengan fimbria. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbria.
4. Tuba Fallopi
Saluran memanjang setelah infundibulus yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel
ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
5. Oviduct
Saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel
ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
6. Uterus
Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk
seperti buah pir dengan bagian bawah yang
mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks
yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu
janin. Uterus mempunyai 3 lapisan dinding, yaitu :
• Perimetrium adalah lapisan yang terluar yang berfungsi
sebagai pelindung uterus.
• Miometrium adalah lapiran yang kaya akan sel otot dan
berfungsi untuk kontrasi dan relaksasi uterus dengan
melebar dan kembali ke bentuk semula aetiap bulannya.
• Endometrium adalah lapisan terdalam yang kaya akan sel
darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan, maka dinding
endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan
sel ovum matang.
7. Cervix
Bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit,
sehingga disebut juga leher rahim. Menghubungkan uterus
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari
uterus menuju saluran vagina.
8. Cervix
Bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit,
sehingga disebut juga leher rahim. Menghubungkan uterus
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari
uterus menuju saluran vagina.
9. Saluran Vagina
Saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina.
10. Klitoris
Benjolan kecil yang terletak di depan vulva.
GAMETOGENESIS
Merupakan pembentukan sel gamet, baik gamet
jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga
gamet betina / sel ovum.
1. Spermatogenesis
Proses pembentukan sel spermatozoa. Di bentuk
didalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh
beberapa hormon, yaitu :
– Hormon FSH (Follicle-Stimulating Hormone)
Berfungsi merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan
ABP (Adrogen Binding Protein) untuk memacu
spermatogenium untuk melakukan spermatogenesis.
– Hormon LH (Luteinizing Hormone)
Berfungsi merangsang sel Leydig untuk
memperoleh sekresi testosteron (yaitu suatu
hormon sex yang penting untuk perkembangan
sperma). Berlangsung selama 74 hari sampai
terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini
dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak
ada batasan waktu. Kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma
pada pria.
2. Oogenesis
Proses pembentukan dan perkembangan sel
ovum. Proses oogenesis dipengaruhi oleh
beberapa hormon, yaitu :
– Hormon FSH
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel sekitar sel ovum.
– Hormon Estrogen
Berfungsi untuk merangsang hormon LH.
– Hormon LH
Berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi
(proses pematangan sel ovum).
– Hormon Progesteron
Berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan
oleh ovarium. Sel telur ini telah matang
(mengalami peristiwa ovulasi). Selam hidup
seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400
sel ovum. Setelah masa manupause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan
sel ovum yang matang. Karena sudah tidak bisa
menghasilkan hormon, berhentinya siklus
menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.
Setelah ovulasi maka sel ovum akan
mengalami 2 kemungkinan, yaitu :
1. Tidak Terjadi Fertilisasi
2. Terjadi Fertilisasi
1. Tidak Terjadi Fertilisasi
Sel ovum mengalami menstruasi yaitu seluruhnya sel ovum
matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding
endometrium yang robek. Terjadi secara periodic / siklus.
Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap
bulannya.
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
a) Fase Menstruasi
Peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat
diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan
progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi
tidaka ada.
b) Fase Proliferasi/fase Folikuler
ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga
memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan
merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone
estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel
de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang
merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat
menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding
endometrium yang robek.
c) Fase Ovulasi/fase Luteal
ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum
pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah
menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk
menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk
mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh
darah.
d) Fase pasca ovulasi/fase Sekresi
ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang
dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk
menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga
hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya
sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan
terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan
robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
2. Terjadi Fertilisasi
Peleburan antara sel sperma dengansel ovum
yang telah matang dan menghasilkan zygote.
Zygote akan menempel/implantasi pada dinding
uterus dan tumbuh berkembang menjadi
embrio dan janin. Keadaan demikian disebut
dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin
akan keluar dari uterus setelah berusia 9 bulan.
Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Hormon yang berperan pada proses
kelahiran :
1. Progesteron dan estrogen merupakan hormon yang
berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama
masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih
oleh plasenta. Sedangkan hormon progesterone
semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat
kontraksi uterus.
2. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh
plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula
mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk
mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)
tetap mendapatkan nutrisi.
Hormon yang berperan pada proses
kelahiran :
3. HCG (hormone chorionic gonadotrophin)
merupakan hormone untuk mendeteksi
adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8
hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan.
Hormon ini ditemukan pada urine wania
pada uji kehamilan.
4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang
berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalinan.
Hormon yang berperan dalam
persalinan :
– Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi
peregangan otot simfisis pubis.
– Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi
hormon progesteron yang menghambat kontraksi
uterus.
– Oksitosin merupakan hormon yang
mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
kelainan
1. Donovanosis
Penyakit yang juga disebut granuloma
inguinale ini disebabkan oleh bakteri
Klebsiella granulomatis. Penyebaran penyakit
ini biasa terjadi melalui vagina atau seks anal
dan sangat jarang ditularkan melalui seks
oral. Kebanyakan penderita dari penyakit ini
adalah pria.
KELAINAN
2. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome) merupakan
suatau bentuk sindromata atau kumpulan gejala yang terjadi
akibat menurunan kekebalan tubuh serta drastis, dan virus
penyebabnya adalah HIV atau Humanus Immunodeficiency Virus.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen,
sekref vagina, serta cairan-cairan tubuh yang lain. Sebagian besar
(75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh
HIV memberikan gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa
gejala pada stadium awal sampai gejala-gejala yang berat pada
stadium yang lebih lanjut.
KELAINAN
3. Ulkus Mole
Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi. Gejala-gejala
yang mungkin ditimbulkan antara lain. Luka lebih dari diameter 2
cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa
nyeri. Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin.
Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening
dilipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan
bernanah dan nyeri.
KELAINAN
4. Klamidia
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70%
perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala
apapun sehingga tidak memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan:
Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan
Nyeri di rongga panggul
Perdarahan setelah hubungan seksual.
KELAINAN
5. Sifilis atau raja singa
penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis
adalah munculnya lesi atau luka pada alat
kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak
terasa sakit, tapi sangat mudah untuk
menularkan infeksi.
KELAINAN
6. Skabies
Merupakan penyakit menular yang salah satu bentuk
penularannya adalah lewat kontak seks, selain kontak
secara langsung, misalnya pemakaian selimut, handuk dll.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut
Sarcopfes scabiei, dengan gejala klinik antara lain:
• Gatal pada malam hari
• Terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin
dll
• Merupakan infeksi di lingkungan keluarga
KELAINAN
7. Herves Genital (HSV-2)
Penyakit Herpes atau dalam bahasa jawanya
disebut dompo disebabkan oleh sejenis virus
yang disebut Herpes Virus Simpleks tipe 2, yang
mempunyai ciri khas antara lain :
• Terutama mengenai daerah genita
• Berpotensi menjadi kanker.
• Berkaitan dengan aktifitas seksual seseorang
KELAINAN
8. Kanker serviks
keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh
diseluruh lapisan epitel serviks. Penangannya
dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan
kelenjar limfe panggul.
9. Infeksi Vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa
keputihan dan timbul gatal-gatal infeksi vagina
menyerang wanita usia produktif.
Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi,
jamur atau bakteri.
Anfisman

More Related Content

What's hot

Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya MJM Networks
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaMujahidin Waru
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiamethaonyon
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksiEn Jamilah
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksinidutkhofiyya
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2Nur Aini
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksipjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanitaSistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanita
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusia
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
 
1
11
1
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksi
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 

Similar to Anfisman

Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXAsmara Nova Susanto
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIARosdianasella
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaRosdianasella
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ixTya Saputri
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Reedha Williams
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiavanessaclarista
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Makalahsistemreproduksimanusia
MakalahsistemreproduksimanusiaMakalahsistemreproduksimanusia
MakalahsistemreproduksimanusiaDaniel Yhandika
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 

Similar to Anfisman (20)

Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ix
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Makalahsistemreproduksimanusia
MakalahsistemreproduksimanusiaMakalahsistemreproduksimanusia
Makalahsistemreproduksimanusia
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Anfisman

  • 1. SISTEM REPRODUKSI Indah Hersi Lestari (163110067/2C) Irfan Rusdianto (163110072/2C) Jodi Patria Widio (163110074/2C) Kiki Mayka Sari (163110081/2C) Miftahul Choiriah ( 163110104/2D) Muhammad Iqbal (163110110/2D) Novilia (163110120/2D)
  • 3. A.PRIA Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan kelamin dalam. Organ kelamin luar terdiri dari : 1.Penis • Organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen kedalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat khitan/sunat. 2.Scrotum • Selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
  • 4. Organ kelamin dalam terdiri dari : 1.Testis • Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testoteron. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus. 2.Epididimis • Saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
  • 5. 3. Vas Deferens Saluran yang panjang dan lurus yang mengarah keatas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.  Vertikula Seminalis Tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.  Kelenjar Prostat Kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.  Kelenjar Cowper’s / Cowpery / Bulbourethra Kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran uretra.
  • 6.
  • 7. B. Wanita Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam :  Organ kelamin luar terdiri dari : 1.Vagina Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Didalam vagina ditemukan selaput dara. 2.Vulva Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu : Labium mayor Sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva. Labium minor Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan dibatasi vulva.
  • 8. Organ kelamin dalam terdiri dari : 1. Ovarium Organ pertama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak didalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, seperti : Estrogen Untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum. Progesteron Berfungsi dalam memelihara masa kehamilan. 2. Fimbria Serabut/silia lembut yang terdapat dibagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
  • 9. 3. Fundibulus Bagian ujung oviduct yang berbentuk corong dan berdekatan dengan fimbria. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbria. 4. Tuba Fallopi Saluran memanjang setelah infundibulus yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. 5. Oviduct Saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
  • 10. 6. Uterus Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 lapisan dinding, yaitu : • Perimetrium adalah lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. • Miometrium adalah lapiran yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontrasi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula aetiap bulannya. • Endometrium adalah lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan, maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
  • 11. 7. Cervix Bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit, sehingga disebut juga leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. 8. Cervix Bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit, sehingga disebut juga leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. 9. Saluran Vagina Saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina. 10. Klitoris Benjolan kecil yang terletak di depan vulva.
  • 12.
  • 13. GAMETOGENESIS Merupakan pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina / sel ovum. 1. Spermatogenesis Proses pembentukan sel spermatozoa. Di bentuk didalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu : – Hormon FSH (Follicle-Stimulating Hormone) Berfungsi merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Adrogen Binding Protein) untuk memacu spermatogenium untuk melakukan spermatogenesis.
  • 14. – Hormon LH (Luteinizing Hormone) Berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosteron (yaitu suatu hormon sex yang penting untuk perkembangan sperma). Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu. Kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
  • 15. 2. Oogenesis Proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu : – Hormon FSH Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. – Hormon Estrogen Berfungsi untuk merangsang hormon LH. – Hormon LH Berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi (proses pematangan sel ovum). – Hormon Progesteron Berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
  • 16. Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selam hidup seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 sel ovum. Setelah masa manupause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang. Karena sudah tidak bisa menghasilkan hormon, berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun. Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan, yaitu : 1. Tidak Terjadi Fertilisasi 2. Terjadi Fertilisasi
  • 17. 1. Tidak Terjadi Fertilisasi Sel ovum mengalami menstruasi yaitu seluruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic / siklus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu : a) Fase Menstruasi Peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada. b) Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
  • 18. c) Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah. d) Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
  • 19. 2. Terjadi Fertilisasi Peleburan antara sel sperma dengansel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 9 bulan. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
  • 20.
  • 21. Hormon yang berperan pada proses kelahiran : 1. Progesteron dan estrogen merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. 2. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
  • 22. Hormon yang berperan pada proses kelahiran : 3. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan. 4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalinan.
  • 23. Hormon yang berperan dalam persalinan : – Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis. – Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus. – Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
  • 24. kelainan 1. Donovanosis Penyakit yang juga disebut granuloma inguinale ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Penyebaran penyakit ini biasa terjadi melalui vagina atau seks anal dan sangat jarang ditularkan melalui seks oral. Kebanyakan penderita dari penyakit ini adalah pria.
  • 25. KELAINAN 2. AIDS AIDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome) merupakan suatau bentuk sindromata atau kumpulan gejala yang terjadi akibat menurunan kekebalan tubuh serta drastis, dan virus penyebabnya adalah HIV atau Humanus Immunodeficiency Virus. Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen, sekref vagina, serta cairan-cairan tubuh yang lain. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh HIV memberikan gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal sampai gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut.
  • 26. KELAINAN 3. Ulkus Mole Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain. Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri. Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening dilipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
  • 27. KELAINAN 4. Klamidia Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri. Gejala yang ditimbulkan: Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan Nyeri di rongga panggul Perdarahan setelah hubungan seksual.
  • 28. KELAINAN 5. Sifilis atau raja singa penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi.
  • 29. KELAINAN 6. Skabies Merupakan penyakit menular yang salah satu bentuk penularannya adalah lewat kontak seks, selain kontak secara langsung, misalnya pemakaian selimut, handuk dll. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut Sarcopfes scabiei, dengan gejala klinik antara lain: • Gatal pada malam hari • Terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin dll • Merupakan infeksi di lingkungan keluarga
  • 30. KELAINAN 7. Herves Genital (HSV-2) Penyakit Herpes atau dalam bahasa jawanya disebut dompo disebabkan oleh sejenis virus yang disebut Herpes Virus Simpleks tipe 2, yang mempunyai ciri khas antara lain : • Terutama mengenai daerah genita • Berpotensi menjadi kanker. • Berkaitan dengan aktifitas seksual seseorang
  • 31. KELAINAN 8. Kanker serviks keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Penangannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. 9. Infeksi Vagina Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.