SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KELAHIRAN 
• Adalah proses fisiologis dimana uterus bunting 
mengeluarkan anak dan plasenta melalui 
saluran kelahiran 
• Ditunjang oleh perejanan yang kuat dari urat 
daging 
– Uterus 
– Perut 
– Diafragma
Tanda-tanda kelahiran 
• Gelisah, suka mengasingkan diri dari kawanannya! 
Tersedia kdg beranak 
• Udema pada vulva (2-4 kali dari biasanya) 
• Lendir sumbat servik mencair 
• Kolostrum telah menjadi cair 
• Membuat sarang bagi politocous 
• Urat daging pangkal ekor mengendor 
• Kelenjar susu membengkak 
– Nulipara : mulai 4-5 bulan kebuntingan 
– Pluripara : mulai 1-2 minggu sebelum kelahiran
LETAK FETUS SAAT LAHIR 
• Letak etokia (mudah dilahirkan) 
– Letak muka (anterior) 
• Muka anak menghadap ke vulva induk 
• Kedua kaki depan dan kepala anak masuk ke ruang pelvis 
• Punggung anak menghadap ke arah punggung induk 
– Letak sungsang (posterior) 
• Kedua kaki belakang dan ekor anak masuk dalam ruang pelvis 
• Punggung anak menghadap ke arah punggung induk 
• Letak distokia (sulit dilahirkan)
2 tahap kelahiran 
• Tahap permulaan atau tahap persiapan 
• Tahap perejanan
Inisiasi kelahiran 
“teori tahap permulaan kelahiran” 
• I. Faktor mekanik 
• II.Faktor hormonal 
• III.Faktor internal fetus 
• IV.Faktor gabungan
Faktor mekanik 
• Kelahiran diinisiasi oleh adanya desakan ke luar dari 
penambahan volume fetus terhadap dinding uterus 
• Teori Pendukung : pada monotocous, anak kembar 
lebih cepat dilahirkan dari pada anak tunggal 
• Teori Pembantah : 
– pada politocous, anak tunggal tidak dilahirkan lebih 
lama 
– Kejadian hydrop tidak mempercepat kelahiran
Faktor hormonal 
• Yang merangsang kontraksi uterus adalah 
oxytosin (hipofisa anterior) 
– Dibantah : hipofisektomi tidak mengganggu 
kelahiran normal 
– Disimpulkan, tahap persiapan bukan oleh 
rangsangan oxytosin saja
Mengapa saat kebuntingan muda oxytosin 
tidak menimbulkan kontraksi uterus? 
• Saat kebuntingan muda ada enzim 
oxytosinase yang meniadakan peran fungsi 
oxytosin 
• Pada umumnya progesteron menghambat 
daya kerja oxytosin
• Estrogen menyebabkan uterus sensitif 
terhadap rangsangan oxytosin 
• Menjelang kelahiran, produksi progesteron 
plasenta menurun sedang estrogen plasenta 
meningkat
Faktor internal fetus 
• Saat fetus mencapai umur tertentu, pusat otak timbul rangsangan ke 
hipotalamus 
• Hypotalamus memproduksi RH untuk ACTH (ACTHRH) 
• Hipofisa fetus menghasilkan ACTH 
• ACTH mempengaruhi kelenjar adrenal untuk mensekresi cortisol 
• Cortisol merangsang plasenta untuk mensekresi Prostaglandin 
• Prostaglandin meregresi corpus luteum, menurunkan progesteron 
• Penurunan progesteron meningkatkan estrogen 
• Peningkatan estrogen meningkatkan sensitifitas miometrium terhadap 
oxytosinkontraksi uterus
Faktor gabungan 
• Mula-mula muncul progesteron  kontraksi myometrium 
terhambat pada awal kebuntingan 
• Volume fetus bertambahdinding uterus teregang 
• Beberapa hari sebelum dilahirkan, terdapat rangsangan dari 
pusat otak fetushipotala mushipofisaadrenal  
cortisolmem pengaruhi plasenta karuncula prostaglandin 
muncul sehingga CL regresi, progesteron 
turunmeningkatkan estrogen sensitifitas myometrium 
bertambah terhadap rangsangan oxytosinmyometrium 
kontraksi semakin tinggi oxytosin kontraksi semakin 
kuatkelahiran
3 Stadium tahap perejanan 
• Stadium persiapan perejanan 
• Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan 
fetus 
• Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan 
plasenta.
STADIUM PERSIAPAN PEREJANAN PADA 
SAPI 
• Ditandai oleh intensitas kontraksi urat daging uterus 
– Mula-mula lambat 
• 1x per 15 menit selama 15-20 detik 
– Makin cepat 
• 1x per 3 menit selama 20-40 detik 
• Kontraksi dari ujung kranial 
– Isi kandungan mengarah ke serviks 
– Kantong amnion dan allantois beserta cairan menyusup ke 
lumen serviks  cerviks membuka
Akhir stadium persiapan 
Serviks terbuka luas, seluas vagina 
Terdapat penyembulan membran alantois (kadang-kadang 
pecah) 
Membran amnion telah masuk ke dalam pelvis dan 
menyembul dari celah vulva 
Kontraksi uterus terus berlangsung 
Kepala dan kedua kaki depan masuk ruang pelvis 
(meregang) 
Peregangan pelvis merangsang SSP reflek ke u.d. 
perut dan diafragma  stadium persiapan kelahiran 
selesai
• Stadium persiapan pada sapi ½-24 jam (p.u. 2- 
6 jam), pada sapi tidak menunjukkan 
kesakitan 
• Pada kuda 1-4 jam, nampak kesakitan 
• Babi, anjing, dan kucing 2-12 jam
Stadium Pengeluaran Fetus 
• Pada umumnya berlangsung sangat cepat 
• Kantong amnion (abu-abu mengkilat) nampak 
menyembul 
• Fetus di ruang pelvisjalan kelahiran dan 
ruang pelvis meregang reflek merejan lebih 
kuat dari u.d. perut, uterus dan diafragma
• Frekwensi merejan semakin meningkat 
dengan interval semakin lama 
• Kantong amnion pecah jalan kelahiran licin- 
 akhirnya fetus meluncur
Stadium pengeluaran plasenta 
• Fetus lahir, tali pusar putus 
• Volume darah dalam vili menurun 
• Vili kempes dan mengkerut 
• Uterus terus kontraksi 
• Plasenta mengarah ke serviks 
• Dengan perejanan plasenta keluar 
• Hormon yang berperan adalah oxitosin dan 
estrogen
Pengeluaran plasenta 
• Secara mekanik 
– Ditarik oleh induk 
– Tertarik oleh beban berat dari sisa cairan amnion yang 
tertampung menggantung di vulva 
• Lama waktu dipengaruhi oleh exercise 
– Sapi potong ½-1 jam setelah fetus lahir 
– Sapi perah dikandangkan dan tidak menyusui 1-8 jam 
– Domba kambing ½-3 jam 
• Plasenta keluarlendir serviks mengandung leukosit
Distokia faktor induk 
Induk tidak kuat merejan 
Lebar panggul tidak memadai
Distokia faktor anak 
• Defisiensi hormon cortisol 
• Ukuran fetus terlalu besar 
– Ukuran jantan besar, induk kecil 
– Induk makan terlalu banyak, penumpukan lemak 
di panggul menurunkan efektivitas perejanan 
• Kelainan posisi fetus dalam saluran kelahiran
Distokia umumnya terjadi pada 
• Induk baru I beranak 
• Induk dng waktu kebuntingan melebihi 
normal 
• Induk terlalu cepat dikawinkan (belum dewasa 
tubuh) 
• Induk kurang gerak 
• Kelahiran kembar 
• Penyakit pada organ reproduksi
Penanganan distokia 
• Mutasi, mengembalikan presentasi,posisi dan postur 
fetus agar normal dgn cara didorong, diputar dan 
ditarik, 
• Penarikan paksa , bila servik lemah dan fetus tidak 
ikut reaksi thd perejanan 
• Fetotomi, bila tidak bisa melalui jalan mutasi dan 
mempertimbangkan keselamatan induk 
• operasi sesar
3 tahap kelahiran 
• Pelebaran servik 2-6 jam 
• Pengeluaran fetus 0,5-1 jam 
• Pengeluaran plasenta 4-5 jam 
• Bila proses kelahiran lebih 8 jam sejak 
perejanan maka tergolong distokia
Pertolongan saat melahirkan 
perlukah?? 
• Tidak, bila nampak sehat-sehat saja, karena: 
– Sentuhan vulva, vagina, cervix mengganggu irama 
kontraksi/perejanan 
– Penarikan kaki, pemecahan kantong amnion/alantois bisa 
menimbulkan luka/lecet saluran kelahiran 
• Sarang mikroorganisme 
• Cervix tertutup permanen 
• Perlu, bila induk lemah

More Related Content

What's hot

Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiBiomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiSri Sumarni
 
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Tonny Wong
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaTunku Hilman Al-nordin
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Akamarushi
 
Proses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanProses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanMohd Faizal Hashim
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatDedee Puteri
 
Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanFertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanCosmos Edwart
 
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisOrgan reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisCosmos Edwart
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ixTya Saputri
 

What's hot (20)

4.4
4.44.4
4.4
 
Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiBiomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
 
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
 
4.5
4.54.5
4.5
 
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
4.2
4.24.2
4.2
 
Proses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanProses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilan
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanFertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilan
 
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisOrgan reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
 
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilanPerubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Kitar haid
Kitar haidKitar haid
Kitar haid
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Tumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetusTumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetus
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ix
 

Similar to 3 ilmu reproduksi kelahiran

konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptxopricelxofficial
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdfMATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdfpitadewii
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptAdriansyahDS
 
7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanindesisusanti30
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Kespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIKespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIgyubie77
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinanfikri asyura
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatalZie Da
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatalZie Da
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanYohanes Dedio
 
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamil
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamilPerubahan pada masa kehamilan pada ibu hamil
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamilIndriHime
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREDiandr
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxDiandr
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproeditdrdr013
 
Persalinan normal.ppt
Persalinan normal.pptPersalinan normal.ppt
Persalinan normal.pptsusan71664
 

Similar to 3 ilmu reproduksi kelahiran (20)

Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptx
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
 
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdfMATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
 
7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin7 kehamilandanperkembanganjanin
7 kehamilandanperkembanganjanin
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 
Kespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIKespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala II
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
 
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamil
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamilPerubahan pada masa kehamilan pada ibu hamil
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamil
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptx
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproedit
 
Persalinan normal.ppt
Persalinan normal.pptPersalinan normal.ppt
Persalinan normal.ppt
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

3 ilmu reproduksi kelahiran

  • 1. KELAHIRAN • Adalah proses fisiologis dimana uterus bunting mengeluarkan anak dan plasenta melalui saluran kelahiran • Ditunjang oleh perejanan yang kuat dari urat daging – Uterus – Perut – Diafragma
  • 2. Tanda-tanda kelahiran • Gelisah, suka mengasingkan diri dari kawanannya! Tersedia kdg beranak • Udema pada vulva (2-4 kali dari biasanya) • Lendir sumbat servik mencair • Kolostrum telah menjadi cair • Membuat sarang bagi politocous • Urat daging pangkal ekor mengendor • Kelenjar susu membengkak – Nulipara : mulai 4-5 bulan kebuntingan – Pluripara : mulai 1-2 minggu sebelum kelahiran
  • 3. LETAK FETUS SAAT LAHIR • Letak etokia (mudah dilahirkan) – Letak muka (anterior) • Muka anak menghadap ke vulva induk • Kedua kaki depan dan kepala anak masuk ke ruang pelvis • Punggung anak menghadap ke arah punggung induk – Letak sungsang (posterior) • Kedua kaki belakang dan ekor anak masuk dalam ruang pelvis • Punggung anak menghadap ke arah punggung induk • Letak distokia (sulit dilahirkan)
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. 2 tahap kelahiran • Tahap permulaan atau tahap persiapan • Tahap perejanan
  • 12. Inisiasi kelahiran “teori tahap permulaan kelahiran” • I. Faktor mekanik • II.Faktor hormonal • III.Faktor internal fetus • IV.Faktor gabungan
  • 13. Faktor mekanik • Kelahiran diinisiasi oleh adanya desakan ke luar dari penambahan volume fetus terhadap dinding uterus • Teori Pendukung : pada monotocous, anak kembar lebih cepat dilahirkan dari pada anak tunggal • Teori Pembantah : – pada politocous, anak tunggal tidak dilahirkan lebih lama – Kejadian hydrop tidak mempercepat kelahiran
  • 14. Faktor hormonal • Yang merangsang kontraksi uterus adalah oxytosin (hipofisa anterior) – Dibantah : hipofisektomi tidak mengganggu kelahiran normal – Disimpulkan, tahap persiapan bukan oleh rangsangan oxytosin saja
  • 15. Mengapa saat kebuntingan muda oxytosin tidak menimbulkan kontraksi uterus? • Saat kebuntingan muda ada enzim oxytosinase yang meniadakan peran fungsi oxytosin • Pada umumnya progesteron menghambat daya kerja oxytosin
  • 16. • Estrogen menyebabkan uterus sensitif terhadap rangsangan oxytosin • Menjelang kelahiran, produksi progesteron plasenta menurun sedang estrogen plasenta meningkat
  • 17. Faktor internal fetus • Saat fetus mencapai umur tertentu, pusat otak timbul rangsangan ke hipotalamus • Hypotalamus memproduksi RH untuk ACTH (ACTHRH) • Hipofisa fetus menghasilkan ACTH • ACTH mempengaruhi kelenjar adrenal untuk mensekresi cortisol • Cortisol merangsang plasenta untuk mensekresi Prostaglandin • Prostaglandin meregresi corpus luteum, menurunkan progesteron • Penurunan progesteron meningkatkan estrogen • Peningkatan estrogen meningkatkan sensitifitas miometrium terhadap oxytosinkontraksi uterus
  • 18.
  • 19.
  • 20. Faktor gabungan • Mula-mula muncul progesteron  kontraksi myometrium terhambat pada awal kebuntingan • Volume fetus bertambahdinding uterus teregang • Beberapa hari sebelum dilahirkan, terdapat rangsangan dari pusat otak fetushipotala mushipofisaadrenal  cortisolmem pengaruhi plasenta karuncula prostaglandin muncul sehingga CL regresi, progesteron turunmeningkatkan estrogen sensitifitas myometrium bertambah terhadap rangsangan oxytosinmyometrium kontraksi semakin tinggi oxytosin kontraksi semakin kuatkelahiran
  • 21. 3 Stadium tahap perejanan • Stadium persiapan perejanan • Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan fetus • Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan plasenta.
  • 22. STADIUM PERSIAPAN PEREJANAN PADA SAPI • Ditandai oleh intensitas kontraksi urat daging uterus – Mula-mula lambat • 1x per 15 menit selama 15-20 detik – Makin cepat • 1x per 3 menit selama 20-40 detik • Kontraksi dari ujung kranial – Isi kandungan mengarah ke serviks – Kantong amnion dan allantois beserta cairan menyusup ke lumen serviks  cerviks membuka
  • 23.
  • 24.
  • 25. Akhir stadium persiapan Serviks terbuka luas, seluas vagina Terdapat penyembulan membran alantois (kadang-kadang pecah) Membran amnion telah masuk ke dalam pelvis dan menyembul dari celah vulva Kontraksi uterus terus berlangsung Kepala dan kedua kaki depan masuk ruang pelvis (meregang) Peregangan pelvis merangsang SSP reflek ke u.d. perut dan diafragma  stadium persiapan kelahiran selesai
  • 26. • Stadium persiapan pada sapi ½-24 jam (p.u. 2- 6 jam), pada sapi tidak menunjukkan kesakitan • Pada kuda 1-4 jam, nampak kesakitan • Babi, anjing, dan kucing 2-12 jam
  • 27. Stadium Pengeluaran Fetus • Pada umumnya berlangsung sangat cepat • Kantong amnion (abu-abu mengkilat) nampak menyembul • Fetus di ruang pelvisjalan kelahiran dan ruang pelvis meregang reflek merejan lebih kuat dari u.d. perut, uterus dan diafragma
  • 28. • Frekwensi merejan semakin meningkat dengan interval semakin lama • Kantong amnion pecah jalan kelahiran licin-  akhirnya fetus meluncur
  • 29. Stadium pengeluaran plasenta • Fetus lahir, tali pusar putus • Volume darah dalam vili menurun • Vili kempes dan mengkerut • Uterus terus kontraksi • Plasenta mengarah ke serviks • Dengan perejanan plasenta keluar • Hormon yang berperan adalah oxitosin dan estrogen
  • 30. Pengeluaran plasenta • Secara mekanik – Ditarik oleh induk – Tertarik oleh beban berat dari sisa cairan amnion yang tertampung menggantung di vulva • Lama waktu dipengaruhi oleh exercise – Sapi potong ½-1 jam setelah fetus lahir – Sapi perah dikandangkan dan tidak menyusui 1-8 jam – Domba kambing ½-3 jam • Plasenta keluarlendir serviks mengandung leukosit
  • 31. Distokia faktor induk Induk tidak kuat merejan Lebar panggul tidak memadai
  • 32. Distokia faktor anak • Defisiensi hormon cortisol • Ukuran fetus terlalu besar – Ukuran jantan besar, induk kecil – Induk makan terlalu banyak, penumpukan lemak di panggul menurunkan efektivitas perejanan • Kelainan posisi fetus dalam saluran kelahiran
  • 33. Distokia umumnya terjadi pada • Induk baru I beranak • Induk dng waktu kebuntingan melebihi normal • Induk terlalu cepat dikawinkan (belum dewasa tubuh) • Induk kurang gerak • Kelahiran kembar • Penyakit pada organ reproduksi
  • 34. Penanganan distokia • Mutasi, mengembalikan presentasi,posisi dan postur fetus agar normal dgn cara didorong, diputar dan ditarik, • Penarikan paksa , bila servik lemah dan fetus tidak ikut reaksi thd perejanan • Fetotomi, bila tidak bisa melalui jalan mutasi dan mempertimbangkan keselamatan induk • operasi sesar
  • 35. 3 tahap kelahiran • Pelebaran servik 2-6 jam • Pengeluaran fetus 0,5-1 jam • Pengeluaran plasenta 4-5 jam • Bila proses kelahiran lebih 8 jam sejak perejanan maka tergolong distokia
  • 36.
  • 37. Pertolongan saat melahirkan perlukah?? • Tidak, bila nampak sehat-sehat saja, karena: – Sentuhan vulva, vagina, cervix mengganggu irama kontraksi/perejanan – Penarikan kaki, pemecahan kantong amnion/alantois bisa menimbulkan luka/lecet saluran kelahiran • Sarang mikroorganisme • Cervix tertutup permanen • Perlu, bila induk lemah