SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
CASE 4
Adrian Harish
Annisa Us Salamah
Nousseva Renna
Rizqi Maulana
“nanos gigantum humeris insidentes”
CH PTER
4ISO
LAT
IONSYS
TEM
No. 1
SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 4
1. Bagaimanakah perbedaan signifikan antara perilaku bangunan yang
tidak memiliki sistem penahan gaya lateral dan yang memiliki sistem
penahan gaya lateral didalamnya? Kebutuhan apakah yang mendasari
instalasi sistem tersebut? Keuntungan apa saja yang dipertimbangkan
dapat diperoleh jika menggunakan sistem penahan gaya lateral!
BAGAIMANAKAH PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA
PERILAKU BANGUNAN YANG TIDAK MEMILIKI SISTEM
PENAHAN GAYA LATERAL DAN YANG MEMILIKI SISTEM
PENAHAN GAYA LATERAL DIDALAMNYA?
Your Logo Here
5
Perbedaan signifikan antara perilaku bangunan yang tidak memiliki penahan gaya lateral dan
yang memiliki sistem penahan gaya lateral adalah bangunan dengan sistem penahan gaya lateral
memiliki kemampuan menahan gaya lateral (angin, gempa) dan stabilitas yang lebih baik dengan
memperkecil simpangan, menambah kekakuan, atau menambahkan peredam yang dapat
menyerap atau menyalurkan gaya lateral.
CONTOH PADA KASUS SHEAR WALL
Your Logo Here
6
Pengaruh yang signifikan antara bangunan yang memiliki sistem penahan lateral atau tidak adalah dari besar
simpangan bangunan tersebut.
Simpangan pada bangunan yang memiliki sistem penahan lateral lebih kecil dibandingkan yang tidak
dipasang.
KEBUTUHAN APAKAH YANG MENDASARI
INSTALASI SISTEM TERSEBUT?
7
Hal yang penting pada struktur Bangunan tinggi adalah stabilitas
dan kemampuan menahan gaya lateral (baik yang disebabkan
oleh angin ataupun gempa). Oleh karena itu perlu menginstal
sistem penahan gaya lateral.
KEUNTUNGAN APA SAJA YANG
DIPERTIMBANGKAN DAPAT DIPEROLEH JIKA
MENGGUNAKAN SISTEM PENAHAN GAYA
LATERAL!
Your Logo Here
8
1. Kekuatan
Penahan gaya lateral seperti Shear Wall dapat memberikan kekuatan dan
kekakuan pada bangunan.
2. Stabilitas
Dengan penahan gaya lateral struktur menjadi lebih stabil dan simpangan
yang terjadi lebih kecil.
No. 2
SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 9
2. Mengapa diperlukan sebuah konstruksi khusus dalam menahan beban
lateral (angin, gempa, gelombang laut, dll) pada suatu konstruksi
(gedung, jembatan, dll)? Bagaimanakah konsep dasar sistem penahan
gaya lateral tersebut diaplikasikan, pertimbangan apa sajakah yang
disertakan? Dapatkan anda menyebutkan berbagai sistem penahan gaya
lateral yang ada saat ini? Apakah perbedaannya jika sistem tersebut
bersifat sistem penahan gempa aktif dan pasif? Mekanisme dan prinsip
dasar apa yang diaplikasikan pada sistem tersebut? Jelaskan dengan
memberikan berbagai contoh sehingga mudah dibedakan!
MENGAPA DIPERLUKAN SEBUAH KONSTRUKSI KHUSUS DALAM
MENAHAN BEBAN LATERAL (ANGIN, GEMPA, GELOMBANG LAUT, DLL)
PADA SUATU KONSTRUKSI (GEDUNG, JEMBATAN, DLL)?
Your Logo Here
10
Dalam sebuah bangunan, khususnya bangunan tinggi diharuskan memiliki penahan gaya lateral. Karena,
dalam bangunan tinggi, beban yang terlibat bukan hanya gaya gempa, tetapi gaya angin juga. Semakin
tinggi bangunan tersebut, semakin besar gaya angin yang akan menimpa bangunan.
Gaya gaya tersebut dapat menyebabkan deformasi pada bangunan yang mengakibatkan ketidak nyamanan
bagi penghuni nya, seperti merasakan lantai yang miring atau tersentak saat bangunan tertiup angin.
Kemungkinan terbutuknya adalah meruntuhkan bangunan
BAGAIMANAKAH KONSEP DASAR SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL
TERSEBUT DIAPLIKASIKAN, PERTIMBANGAN APA SAJAKAH YANG
DISERTAKAN?
Your Logo Here
11
Konsep dasar sistem penahan gaya lateral adalah menyerap atau menyalurkan gaya lateral (angin, gempa)
dengan menambahkan/mengurangi kekakuan dan meningkatkan stabilitas bangunan dalam menahan gaya
lateral.
Pertimbangan mekanisme keruntuhan dengan desain kerusakan harus direncanakan sehingga struktur
dapat rusak pada level desain tanpa keruntuhan. Lokasi kerusakan di desain pada balok dan kolom dasar
yang disebut dengan sendi plastis. Sendi plastis ini harus mampu berdeformasi secara inelastik dengan cara
memindahkan energi gempa secara baik melalui proses pembentukan sendi plastis.
Your Logo Here
12
Dalam perencanaan bangunan tahan gempa struktur yang didesain harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Dibawah gempa ringan (gempa dengan periode ulang 50 tahun dengan probabilitas 60% dalam kurun
waktu umur gedung) struktur harus dapat merespon elastik tanpa mengalami kerusakan baik pada
elemen struktural (balok, kolom pelat, dan pondasi struktur) dan elemen non struktural (dinding bata,
plafond, dan lain lain).
2. Dibawah gempa sedang (gempa dengan periode ulang 50-100 tahun) struktur bangunan boleh
mengalami kerusakan ringan pada lokasi yang mudah diperbaiki yaitu pada ujung balok di muka kolom,
yang diistilahkan sendi plastis.
3. Dibawah gempa kuat (gempa dengan periode ulang 200-500 tahun dengan probabilitas 20%-10%
dalam kurun waktu umur gedung) resiko kerusakan harus dapat diterima tapi tanpa keruntuhan struktur.
Jadi kerusakan struktur pada saat gempa kuat terjadi harus didesain pada tempat-tempat tertentu agar
mudah diperbaiki setelah gempa kuat terjadi.
DAPATKAN ANDA MENYEBUTKAN BERBAGAI SISTEM
PENAHAN GAYA LATERAL YANG ADA SAAT INI?
13
Sistem struktur penahan beban gempa
1. Rangka Pemikul momen : adalah sistem
rangka dimana komponen struktur dan join-
joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja
melalui aksi lentur geser dan aksial.
2. Portal dinding (walled frame) : adalah dinding
luar gedung yang ditujukan untuk bekerja
sebagai balok dan kolom serta penahan gaya
gempa
3. Rangka pengaku (Braced Frame) : rangka yang
terdiri dari balok atau kolom ditambah dengan
diagonal bracing.
4. Dinding geser (Shear Wall) : adalah salah satu
elemen struktur berupa dinding vertikal
menerus dari beton bertulang yang memiliki
fungsi ganda, yaitu sebagai pemikul beban
gravitasi dan beban lateral.
APAKAH PERBEDAANNYA JIKA SISTEM TERSEBUT BERSIFAT
SISTEM PENAHAN GEMPA AKTIF DAN PASIF?
Your Logo Here
14
Aktif : ketika ada gaya luar, sistem itu akan aktif menahan gaya luar. Sistem
akan menyerap langsung, jadi semua komponen akan langsung bekerja.
Bangunan dan sistem bergerak bersamaan dengan gaya luar.
Pasif : ketika ada gaya luar, sistem itu bergerak lebih dahulu, baru bangunan
bergerak setelah sistem tersebut. Sistem yang menerima gaya luar tersebut
dengan mengisolasi atau menyerap terlebih dahulu gaya luar tersebut.
Bangunannya belum tentu bergerak. Bangunan mengikuti pergerakan
sistem.
CH PTER
4ISO
LAT
IONSYS
TEM
Vibration
Control
Dissipitate
Disperse
Absorb
Isolation System
Active
Passive
Mass
Spring
Damping Element
Sensor/Monitor
Controller
Electromagnetic Transducer/Actuator
Vibration Sources
Isolation
System
Base Isolation
Dr Bill Robinson of Robinson
Seismic
the inventor of
the lead rubber bearing
Tuned Mass
Damper
Harmonic
Absorber
Vibration
Absorber
Vibration
Damper
Placement
Frequency
Amplitud
Mass Ratio
Taipei 101
Burj Al Arab
Sanghai
Tower
-Elastomeric Bearing-Lead Rubber Bearing
Pada redaman ini terdapat timah hitam
(lead) yang dipasang pada sumbu
bantalan karet, dibagian atas dan
bawahnya diberi lempengan plat baja.
Timah hitam digunakan untuk menyerap
energi dari gempa dan untuk menahan
beban angin. Kegunaan plat baja : untuk
meningkatkan kekakuan karet kearah
vertikal sehingga karet tidak
mengembung kesamping karena beban
bangunan.
Untuk menampung atau menerima beban
dari pergerakan yang disebabkan oleh
deformasi geser dan rotasi pada struktur
jembatan terbuat dari elastomer karet..
Ada dua jenis elstomeric bearing, yaitu
dengan pelat baja dan tanpa pelat baja.
2.Energi Dissipation System
Prinsip kerja dissipation system adalah menyerap energi dari gaya luar.
-Viscoelastic Damper
-Viscoelastic Damper menggunakan
cairan liat (silikon) sebagai sistem
peredam energi getaran. Prinsip kerja
: Gaya Viscoelastic Damper timbul
akibat gaya luar yang bekerja
berlawanan arah. Jadi viscoelastic
damper akan menghasilkan gaya
sebaliknya dari gaya luar yang terjadi
dalam mendispasikan energi.
-Tuned Mass Damper (TMD)
TMD adalah sebuah alat kontrol yang
terdiri dari massa, pegas, dan peredam
yang terhubung dengan struktur utama
yang bertujuan mengurangi getaran
dinamik gempa / respon getaran pada
sistem tersebut. Mengembalikan gaya luar
dalam arah sebaliknya.
Aplikasi pada bangunan yang sudah ada :
Shangkai Tower,
dengan damper
TMD terletak di
lantai 125 dan
ketinggian 581m.
Ping An Finance
Center, dengan
damper TMD
terletak di lantai
113 dan ketinggian
556m
Taipe 101
dengan damper
TMD terletak di
lantai 88 dan
ketinggian 378m
Shanghai Word
Financial dengan
damper ATMD
terletak di lantai
90 dan ketinggian
394m
Petronas Twin
Towers dengan
damper ATMD
terletak di
ketinggian 150m
Park Avenue
dengan damper
ATMD terletak di
lantai 85 dan
ketinggian 397m
Princess Tower
dengan damper
TMD terletak di
lantai 98 dan
ketinggian 363m.
23 Marina
dengan damper
TMD terletak di
lantai 86 dan
ketinggian 306m.
Almas Tower
dengan damper
TMD terletak di
lantai 48-49 dan
ketinggian 212m.
Contoh sistem Aktif
Wall : berbentuk dinding struktural yang memiliki tebal lebih dan lebih kaku serta lebih kuat
– Jenis wall : Shear wall , core wall, outtrigger
• Shear wall : adalah suatu elemen struktur berupa dinding vertikal menerus dari beton bertulang yang memiliki fungsi
ganda yaitu pemikul beban lateral dan beban gravitasi
• Core wall : dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift.
• Outrigger : sistem dinding geser yang memiliki bracing pada lantai tertentu.
Frame : berbentuk portal balok dan kolom dipasang menyatu dengan sambungan yang memadai agar tidak
terjadi kegagalan pada sambungan.
– Jenis frame : Moment resisting frame, braced frame, frame wall
• moment resisting frame : sistem rangka ruang dimana komponen struktur dan jointnya
menahan gaya yang bekerja melalui aksi lentur geser dan aksial
• Braced frame : sistem struktur rangka yang memiliki pengaku diagonal
• Frame wall : dinding dibangun diantara baris kolom.
Kombinasi Peredam
Fluida MR (Magneto Rheological) : merupakan peredam
semiaktif yang bisa dikemdalikan dengan cara mengatur
jumlah listrik yang mengalir pada elektromagnet dalam
damper.
Prinsip kerja : Kumparan elektromagnet ditempatkan didalam
damper untuk mengendalikan fluida Mr. Ketika ada gaya
gempa, arus listrik bekerja didalam kumparan elektromagnet,
semakin besar getaran semakin besar arus listrik yang
mengalir sehingga medan magnet yang tercipta semakin kuat
dan menyebabkan fluida menjadi padatan untuk melawan
getaran gempa. Saat getaran gempa berhenti aliran listrik
berhenti sehingga medan magnetnya hilang dan padatan MR
berubah kembali menjadi fluida. Ketika sumber energi gagal
beroperasi, Fluida MR masih dapat bekerja sebagai visous
damper biasa (Kontrol pasif).
Shanghai Word Financial merencanakan
untuk menahan gaya akibat angin topan dan
gempa.
Mengaplikasikan sistem penahan gaya lateral
aktif : Bracing Diagonal dan
Pasif : Tuned Mass Damper (TMD)
No. 3
SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 45
3, Pada kasus shear wall, adakah perbedaan dengan core wall?
Apakah shear wall dan core wall harus terpasang dalam bangunan
dalam kondisi simetris? Bagaimana jika tidak? Jika ya, perbedaan
dasar apakah yang terdapat disana? Apakah terdapat perbedaan
signifikan pada perilaku struktur jika menggunakan core wall atau
shear wall? Jelaskan dengan rinci syarat – syarat penggunaan shear
wall maupun core wall pada bangunan tinggi khususnya!
Your Logo Here
46
Dinding geser/Shear Wall adalah suatu subsistem struktur gedung yang
fungsi utamanya adalah untuk memikul beban geser akibat pengaruh
gempa rencana, yang runtuhnya disebabkan oleh momen lentur
(bukan gaya geser) dengan terjadinya sendi plastis pada kakinya.
Core Wall merupakan dinding geser yang terletak di
dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya
diisi tangga atau poros lift.
Jadi Core Wall merupakan salah satu klasifikasi dinding geser
berdasarkan letak dan fungsinya.
Your Logo Here
47
Perbedaan mendasar pada Shear Wall yang tidak simetris (tidak beraturan) adalah pada
gedung tidak beraturan cenderung terdapat jarak (eksentrisitas) pada titik pusat massa
dan titik pusat rotasi. Eksentrisitas inilah yang menyebabkan adanya torsi pada bangunan
tersebut (Widodo, 2013)
Seperti pada Gambar 1, bangunan tidak beraturan juga mudah mengalami puntir akibat
pusat massa dan pusat kekakuan yang tidak berimpit
Your Logo Here
48
Struktur gedung dengan dinding geser sebagai elemen penahan gaya lateral pada umumnya memiliki kinerja
(performance) yang cukup baik pada saat gempa. Dinding geser berperilaku sebagai balok lentur kantilever
dengan anggapan jepit pada pondasinya. Sehingga dinding geser akan berdeformasi menurut prinsip lentur.
Perilaku dinding geser dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
Your Logo Here
49
Jenis dinding geser berdasarkan geometrinya yaitu :
a. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw ≥ 2, dimana
desain dikontrol oleh perilaku lentur.
b. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw ≤ 2, dimana
desain dikontrol oleh perilaku geser.
c. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimana momen guling yang terjadi akibat beban
gempa ditahan oleh sepasang dinding, yang dihubungkan oleh balok-balok perangkai,
sebagai gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing-masing dasar pasangan
dinding tersebut.
No. 4
SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 50
4. Damper merupakan sistem penahan gaya lateral yang
populer saat ini pula karena bentuknya yang minimalis dan
dapat diekspos sehingga meningkatkan nilai estetika.
Jelaskan prinsip kerja damper dalam menahan gaya lateral!
Ada berapa macamkah jenis damper yang dikenal hingga
saat ini? Apa perbedaan masing-masing dalam aplikasinya
pada bangunan gedung maupun jembatan?
JELASKAN PRINSIP KERJA DAMPER DALAM MENAHAN
GAYA LATERAL!
Your Logo Here
51
Damper berfungsi untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur.
Prinsip kerja damper dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika sebuah beban digantung pada ujung spring (seperti pada gambar) kemudian apabila beban ditarik
ke bawah kemudian dilepas, beban akan bergerak naik turun secara cepat. Gerakan naik turun dari
beban akan sulit untuk berhenti.
Tetapi jika sebuah spring dipasang lagi pada beban tersebut dan diikatkan pada dinding (seperti pada
gambar), getaran yang terjadi dapat dikurangi.
ADA BERAPA MACAMKAH JENIS DAMPER YANG DIKENAL HINGGA SAAT INI? APA PERBEDAAN
MASING-MASING DALAM APLIKASINYA PADA BANGUNAN GEDUNG MAUPUN JEMBATAN?
Your Logo Here
52
Alat peredam gempa cukup banyak jenisnya,
1. Bantalan Karet Tahan Gempa (Seismic Bearing)
2. Lock Up Device (LUD)
3. Fluid Viscous Damper (FVD)
4. High Damping Device (HIDAM)
Dan Lainnya
Your Logo Here
53
Your Logo Here
54
Your Logo Here
55
THANK
YOU

More Related Content

What's hot

artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudiParasian Parasian
 
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiMemperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiyosi2011
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahvimbhaari
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remyusuf ahmad
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahSitiFatimah485
 

What's hot (13)

artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudi
 
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiMemperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
 
Tuned Mass Damper
Tuned Mass DamperTuned Mass Damper
Tuned Mass Damper
 
Abutment jembatan
Abutment jembatanAbutment jembatan
Abutment jembatan
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancah
 
206 id
206 id206 id
206 id
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
 
Presentation jadi
Presentation jadiPresentation jadi
Presentation jadi
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 
Clutch system (Malay)
Clutch system (Malay)Clutch system (Malay)
Clutch system (Malay)
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimah
 
Propeller shaft
Propeller shaftPropeller shaft
Propeller shaft
 

Similar to Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa

Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfvilya hardi
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxAndreaHiden
 
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxpresentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxZikrullahZikrul
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptxMEmilAminullah20052
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolarickihermawan49
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTDoniAsep2
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalFahreza Azhar
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasManaser sawaki
 
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdfAndiRoy4
 
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaEvaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaArnas Aidil
 
Mode gakuen spiral towers
Mode gakuen spiral towersMode gakuen spiral towers
Mode gakuen spiral towersrio aditama
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
 

Similar to Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa (20)

Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdfnasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 
Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
 
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxpresentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
 
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf
02.Sistem Pembebanan Bangunan Tinggi_compressed_Compressed.pdf
 
Makala bangunan
Makala bangunanMakala bangunan
Makala bangunan
 
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempaEvaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
Evaluasi kerusakan & perbaikan bangunan akibat gempa
 
Mode gakuen spiral towers
Mode gakuen spiral towersMode gakuen spiral towers
Mode gakuen spiral towers
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkumannoussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalamnoussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwoodnoussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatannoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempanoussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa

  • 1. CASE 4 Adrian Harish Annisa Us Salamah Nousseva Renna Rizqi Maulana
  • 4. No. 1 SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 4 1. Bagaimanakah perbedaan signifikan antara perilaku bangunan yang tidak memiliki sistem penahan gaya lateral dan yang memiliki sistem penahan gaya lateral didalamnya? Kebutuhan apakah yang mendasari instalasi sistem tersebut? Keuntungan apa saja yang dipertimbangkan dapat diperoleh jika menggunakan sistem penahan gaya lateral!
  • 5. BAGAIMANAKAH PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PERILAKU BANGUNAN YANG TIDAK MEMILIKI SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL DAN YANG MEMILIKI SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL DIDALAMNYA? Your Logo Here 5 Perbedaan signifikan antara perilaku bangunan yang tidak memiliki penahan gaya lateral dan yang memiliki sistem penahan gaya lateral adalah bangunan dengan sistem penahan gaya lateral memiliki kemampuan menahan gaya lateral (angin, gempa) dan stabilitas yang lebih baik dengan memperkecil simpangan, menambah kekakuan, atau menambahkan peredam yang dapat menyerap atau menyalurkan gaya lateral.
  • 6. CONTOH PADA KASUS SHEAR WALL Your Logo Here 6 Pengaruh yang signifikan antara bangunan yang memiliki sistem penahan lateral atau tidak adalah dari besar simpangan bangunan tersebut. Simpangan pada bangunan yang memiliki sistem penahan lateral lebih kecil dibandingkan yang tidak dipasang.
  • 7. KEBUTUHAN APAKAH YANG MENDASARI INSTALASI SISTEM TERSEBUT? 7 Hal yang penting pada struktur Bangunan tinggi adalah stabilitas dan kemampuan menahan gaya lateral (baik yang disebabkan oleh angin ataupun gempa). Oleh karena itu perlu menginstal sistem penahan gaya lateral.
  • 8. KEUNTUNGAN APA SAJA YANG DIPERTIMBANGKAN DAPAT DIPEROLEH JIKA MENGGUNAKAN SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL! Your Logo Here 8 1. Kekuatan Penahan gaya lateral seperti Shear Wall dapat memberikan kekuatan dan kekakuan pada bangunan. 2. Stabilitas Dengan penahan gaya lateral struktur menjadi lebih stabil dan simpangan yang terjadi lebih kecil.
  • 9. No. 2 SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 9 2. Mengapa diperlukan sebuah konstruksi khusus dalam menahan beban lateral (angin, gempa, gelombang laut, dll) pada suatu konstruksi (gedung, jembatan, dll)? Bagaimanakah konsep dasar sistem penahan gaya lateral tersebut diaplikasikan, pertimbangan apa sajakah yang disertakan? Dapatkan anda menyebutkan berbagai sistem penahan gaya lateral yang ada saat ini? Apakah perbedaannya jika sistem tersebut bersifat sistem penahan gempa aktif dan pasif? Mekanisme dan prinsip dasar apa yang diaplikasikan pada sistem tersebut? Jelaskan dengan memberikan berbagai contoh sehingga mudah dibedakan!
  • 10. MENGAPA DIPERLUKAN SEBUAH KONSTRUKSI KHUSUS DALAM MENAHAN BEBAN LATERAL (ANGIN, GEMPA, GELOMBANG LAUT, DLL) PADA SUATU KONSTRUKSI (GEDUNG, JEMBATAN, DLL)? Your Logo Here 10 Dalam sebuah bangunan, khususnya bangunan tinggi diharuskan memiliki penahan gaya lateral. Karena, dalam bangunan tinggi, beban yang terlibat bukan hanya gaya gempa, tetapi gaya angin juga. Semakin tinggi bangunan tersebut, semakin besar gaya angin yang akan menimpa bangunan. Gaya gaya tersebut dapat menyebabkan deformasi pada bangunan yang mengakibatkan ketidak nyamanan bagi penghuni nya, seperti merasakan lantai yang miring atau tersentak saat bangunan tertiup angin. Kemungkinan terbutuknya adalah meruntuhkan bangunan
  • 11. BAGAIMANAKAH KONSEP DASAR SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL TERSEBUT DIAPLIKASIKAN, PERTIMBANGAN APA SAJAKAH YANG DISERTAKAN? Your Logo Here 11 Konsep dasar sistem penahan gaya lateral adalah menyerap atau menyalurkan gaya lateral (angin, gempa) dengan menambahkan/mengurangi kekakuan dan meningkatkan stabilitas bangunan dalam menahan gaya lateral. Pertimbangan mekanisme keruntuhan dengan desain kerusakan harus direncanakan sehingga struktur dapat rusak pada level desain tanpa keruntuhan. Lokasi kerusakan di desain pada balok dan kolom dasar yang disebut dengan sendi plastis. Sendi plastis ini harus mampu berdeformasi secara inelastik dengan cara memindahkan energi gempa secara baik melalui proses pembentukan sendi plastis.
  • 12. Your Logo Here 12 Dalam perencanaan bangunan tahan gempa struktur yang didesain harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Dibawah gempa ringan (gempa dengan periode ulang 50 tahun dengan probabilitas 60% dalam kurun waktu umur gedung) struktur harus dapat merespon elastik tanpa mengalami kerusakan baik pada elemen struktural (balok, kolom pelat, dan pondasi struktur) dan elemen non struktural (dinding bata, plafond, dan lain lain). 2. Dibawah gempa sedang (gempa dengan periode ulang 50-100 tahun) struktur bangunan boleh mengalami kerusakan ringan pada lokasi yang mudah diperbaiki yaitu pada ujung balok di muka kolom, yang diistilahkan sendi plastis. 3. Dibawah gempa kuat (gempa dengan periode ulang 200-500 tahun dengan probabilitas 20%-10% dalam kurun waktu umur gedung) resiko kerusakan harus dapat diterima tapi tanpa keruntuhan struktur. Jadi kerusakan struktur pada saat gempa kuat terjadi harus didesain pada tempat-tempat tertentu agar mudah diperbaiki setelah gempa kuat terjadi.
  • 13. DAPATKAN ANDA MENYEBUTKAN BERBAGAI SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL YANG ADA SAAT INI? 13 Sistem struktur penahan beban gempa 1. Rangka Pemikul momen : adalah sistem rangka dimana komponen struktur dan join- joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur geser dan aksial. 2. Portal dinding (walled frame) : adalah dinding luar gedung yang ditujukan untuk bekerja sebagai balok dan kolom serta penahan gaya gempa 3. Rangka pengaku (Braced Frame) : rangka yang terdiri dari balok atau kolom ditambah dengan diagonal bracing. 4. Dinding geser (Shear Wall) : adalah salah satu elemen struktur berupa dinding vertikal menerus dari beton bertulang yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemikul beban gravitasi dan beban lateral.
  • 14. APAKAH PERBEDAANNYA JIKA SISTEM TERSEBUT BERSIFAT SISTEM PENAHAN GEMPA AKTIF DAN PASIF? Your Logo Here 14 Aktif : ketika ada gaya luar, sistem itu akan aktif menahan gaya luar. Sistem akan menyerap langsung, jadi semua komponen akan langsung bekerja. Bangunan dan sistem bergerak bersamaan dengan gaya luar. Pasif : ketika ada gaya luar, sistem itu bergerak lebih dahulu, baru bangunan bergerak setelah sistem tersebut. Sistem yang menerima gaya luar tersebut dengan mengisolasi atau menyerap terlebih dahulu gaya luar tersebut. Bangunannya belum tentu bergerak. Bangunan mengikuti pergerakan sistem.
  • 17.
  • 19. Base Isolation Dr Bill Robinson of Robinson Seismic the inventor of the lead rubber bearing
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 25.
  • 28.
  • 30.
  • 32.
  • 33.
  • 34. -Elastomeric Bearing-Lead Rubber Bearing Pada redaman ini terdapat timah hitam (lead) yang dipasang pada sumbu bantalan karet, dibagian atas dan bawahnya diberi lempengan plat baja. Timah hitam digunakan untuk menyerap energi dari gempa dan untuk menahan beban angin. Kegunaan plat baja : untuk meningkatkan kekakuan karet kearah vertikal sehingga karet tidak mengembung kesamping karena beban bangunan. Untuk menampung atau menerima beban dari pergerakan yang disebabkan oleh deformasi geser dan rotasi pada struktur jembatan terbuat dari elastomer karet.. Ada dua jenis elstomeric bearing, yaitu dengan pelat baja dan tanpa pelat baja.
  • 35. 2.Energi Dissipation System Prinsip kerja dissipation system adalah menyerap energi dari gaya luar. -Viscoelastic Damper -Viscoelastic Damper menggunakan cairan liat (silikon) sebagai sistem peredam energi getaran. Prinsip kerja : Gaya Viscoelastic Damper timbul akibat gaya luar yang bekerja berlawanan arah. Jadi viscoelastic damper akan menghasilkan gaya sebaliknya dari gaya luar yang terjadi dalam mendispasikan energi. -Tuned Mass Damper (TMD) TMD adalah sebuah alat kontrol yang terdiri dari massa, pegas, dan peredam yang terhubung dengan struktur utama yang bertujuan mengurangi getaran dinamik gempa / respon getaran pada sistem tersebut. Mengembalikan gaya luar dalam arah sebaliknya.
  • 36. Aplikasi pada bangunan yang sudah ada :
  • 37. Shangkai Tower, dengan damper TMD terletak di lantai 125 dan ketinggian 581m. Ping An Finance Center, dengan damper TMD terletak di lantai 113 dan ketinggian 556m Taipe 101 dengan damper TMD terletak di lantai 88 dan ketinggian 378m Shanghai Word Financial dengan damper ATMD terletak di lantai 90 dan ketinggian 394m Petronas Twin Towers dengan damper ATMD terletak di ketinggian 150m Park Avenue dengan damper ATMD terletak di lantai 85 dan ketinggian 397m Princess Tower dengan damper TMD terletak di lantai 98 dan ketinggian 363m. 23 Marina dengan damper TMD terletak di lantai 86 dan ketinggian 306m. Almas Tower dengan damper TMD terletak di lantai 48-49 dan ketinggian 212m.
  • 38. Contoh sistem Aktif Wall : berbentuk dinding struktural yang memiliki tebal lebih dan lebih kaku serta lebih kuat – Jenis wall : Shear wall , core wall, outtrigger • Shear wall : adalah suatu elemen struktur berupa dinding vertikal menerus dari beton bertulang yang memiliki fungsi ganda yaitu pemikul beban lateral dan beban gravitasi • Core wall : dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. • Outrigger : sistem dinding geser yang memiliki bracing pada lantai tertentu.
  • 39. Frame : berbentuk portal balok dan kolom dipasang menyatu dengan sambungan yang memadai agar tidak terjadi kegagalan pada sambungan. – Jenis frame : Moment resisting frame, braced frame, frame wall • moment resisting frame : sistem rangka ruang dimana komponen struktur dan jointnya menahan gaya yang bekerja melalui aksi lentur geser dan aksial • Braced frame : sistem struktur rangka yang memiliki pengaku diagonal • Frame wall : dinding dibangun diantara baris kolom.
  • 40. Kombinasi Peredam Fluida MR (Magneto Rheological) : merupakan peredam semiaktif yang bisa dikemdalikan dengan cara mengatur jumlah listrik yang mengalir pada elektromagnet dalam damper. Prinsip kerja : Kumparan elektromagnet ditempatkan didalam damper untuk mengendalikan fluida Mr. Ketika ada gaya gempa, arus listrik bekerja didalam kumparan elektromagnet, semakin besar getaran semakin besar arus listrik yang mengalir sehingga medan magnet yang tercipta semakin kuat dan menyebabkan fluida menjadi padatan untuk melawan getaran gempa. Saat getaran gempa berhenti aliran listrik berhenti sehingga medan magnetnya hilang dan padatan MR berubah kembali menjadi fluida. Ketika sumber energi gagal beroperasi, Fluida MR masih dapat bekerja sebagai visous damper biasa (Kontrol pasif).
  • 41. Shanghai Word Financial merencanakan untuk menahan gaya akibat angin topan dan gempa. Mengaplikasikan sistem penahan gaya lateral aktif : Bracing Diagonal dan Pasif : Tuned Mass Damper (TMD)
  • 42.
  • 43.
  • 44. No. 3 SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 45 3, Pada kasus shear wall, adakah perbedaan dengan core wall? Apakah shear wall dan core wall harus terpasang dalam bangunan dalam kondisi simetris? Bagaimana jika tidak? Jika ya, perbedaan dasar apakah yang terdapat disana? Apakah terdapat perbedaan signifikan pada perilaku struktur jika menggunakan core wall atau shear wall? Jelaskan dengan rinci syarat – syarat penggunaan shear wall maupun core wall pada bangunan tinggi khususnya!
  • 45. Your Logo Here 46 Dinding geser/Shear Wall adalah suatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya adalah untuk memikul beban geser akibat pengaruh gempa rencana, yang runtuhnya disebabkan oleh momen lentur (bukan gaya geser) dengan terjadinya sendi plastis pada kakinya. Core Wall merupakan dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Jadi Core Wall merupakan salah satu klasifikasi dinding geser berdasarkan letak dan fungsinya.
  • 46. Your Logo Here 47 Perbedaan mendasar pada Shear Wall yang tidak simetris (tidak beraturan) adalah pada gedung tidak beraturan cenderung terdapat jarak (eksentrisitas) pada titik pusat massa dan titik pusat rotasi. Eksentrisitas inilah yang menyebabkan adanya torsi pada bangunan tersebut (Widodo, 2013) Seperti pada Gambar 1, bangunan tidak beraturan juga mudah mengalami puntir akibat pusat massa dan pusat kekakuan yang tidak berimpit
  • 47. Your Logo Here 48 Struktur gedung dengan dinding geser sebagai elemen penahan gaya lateral pada umumnya memiliki kinerja (performance) yang cukup baik pada saat gempa. Dinding geser berperilaku sebagai balok lentur kantilever dengan anggapan jepit pada pondasinya. Sehingga dinding geser akan berdeformasi menurut prinsip lentur. Perilaku dinding geser dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
  • 48. Your Logo Here 49 Jenis dinding geser berdasarkan geometrinya yaitu : a. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw ≥ 2, dimana desain dikontrol oleh perilaku lentur. b. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw ≤ 2, dimana desain dikontrol oleh perilaku geser. c. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimana momen guling yang terjadi akibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding, yang dihubungkan oleh balok-balok perangkai, sebagai gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing-masing dasar pasangan dinding tersebut.
  • 49. No. 4 SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL 50 4. Damper merupakan sistem penahan gaya lateral yang populer saat ini pula karena bentuknya yang minimalis dan dapat diekspos sehingga meningkatkan nilai estetika. Jelaskan prinsip kerja damper dalam menahan gaya lateral! Ada berapa macamkah jenis damper yang dikenal hingga saat ini? Apa perbedaan masing-masing dalam aplikasinya pada bangunan gedung maupun jembatan?
  • 50. JELASKAN PRINSIP KERJA DAMPER DALAM MENAHAN GAYA LATERAL! Your Logo Here 51 Damper berfungsi untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Prinsip kerja damper dapat dijelaskan sebagai berikut : Jika sebuah beban digantung pada ujung spring (seperti pada gambar) kemudian apabila beban ditarik ke bawah kemudian dilepas, beban akan bergerak naik turun secara cepat. Gerakan naik turun dari beban akan sulit untuk berhenti. Tetapi jika sebuah spring dipasang lagi pada beban tersebut dan diikatkan pada dinding (seperti pada gambar), getaran yang terjadi dapat dikurangi.
  • 51. ADA BERAPA MACAMKAH JENIS DAMPER YANG DIKENAL HINGGA SAAT INI? APA PERBEDAAN MASING-MASING DALAM APLIKASINYA PADA BANGUNAN GEDUNG MAUPUN JEMBATAN? Your Logo Here 52 Alat peredam gempa cukup banyak jenisnya, 1. Bantalan Karet Tahan Gempa (Seismic Bearing) 2. Lock Up Device (LUD) 3. Fluid Viscous Damper (FVD) 4. High Damping Device (HIDAM) Dan Lainnya
  • 55.

Editor's Notes

  1. Isolasi (BANTALAN KARET) Misal : bangunan bergerak2 mengikuti sistem dibawahnya. Gundu diatasnya pake papan terus bangunan, bangunan Cuma ngikutin gerakan gundu. Displacement tidak besar. dissipasi (pasif tapi aktif menerima): menyerap atau dapat merubah energi menjadi energi lain. Pendulum (mengembalikan gaya dalam arah sebaliknya).PENDULUM DI JEMBATAN cari!