Bangunan Mode Gakuen Spiral Towers di Nagoya, Jepang memiliki tiga menara setinggi 170 meter yang terhubung secara spiral untuk menampung tiga sekolah. Bangunan ini dirancang untuk tahan gempa dengan sistem inti berbentuk tabung baja dan kolom kontrol getaran.
1. Mode Gakuen Spiral Towers
Mode Gakuen Spiral Towers yang berlokasi di dekat Stasiun Nagoya Kota Nagoya,
Jepang. Dalam desain bangunan ini berbentuk spiral menjulang ke atas dan memiliki 3 Tower
atau yang disebut ‘Wing”. karena desainnya mencakup tiga menara yang saling terkait dalam
bentuk spiral, menunjukkan energi yang terjalin dari para siswa dari tiga sekolah mode Gakuen:
sekolah mode (MODE), sekolah komputer dan animasi (HAL), dan sekolah kedokteran
(ISEN).
Bangunan ini memiliki 36 lantai di atas tanah, 3 tingkat ruang bawah tanah, dan 2
tingkat penthouse. Ketinggiannya adalah 170 meter di atas tanah dan 21 meter di bawah
tanah. Total luas bangunan yang dimiliki adalah 48.989 m² dengan total luas site nya 3540
m². Bangunan ini dirancang oleh Arsitek Nikken Sekkei LTD dalam waktu pembangunan 3
tahun yaitu dimulai dari February 2008 – October 2005. Fungsi bangunan ini adalah edukasi
dan fasilitas komersial yang hanya di lantai bawah saja. Jika dibandingkan dengan High-rise
Building tertinggi di dunia, tinggi Mode Gakuen Spiral Towers tidak melebihi tinggi gedung
Petronas yang ada di Malaysia.
2. Bangunan yang berbentuk spiral memiliki sebuah konsep yang pertama desain
bangunan berbentuk spiral diciptakan untuk mencerminkan visi kuat Masaru Tani yaitu
Presiden Mode Gakuen itu sendiri, yang kedua 3 Skin atau Tower “Wing” yang menutupi
bangunan menggambarkan 3 jenis sekolah di dalam satu bangunan yaitu sekolah mode
(MODE), sekolah komputer dan animasi (HAL), dan sekolah kedokteran (ISEN), lalu yang
terakhir bentuk skin yang di twist ke atas untuk menggambarkan antusiasme siswa dalam
semangat belajar.
A. SISTEM STRUKTUR
Di dalam denah Mode Gakuen Spiral Tower terdiri dari dua bagian yaitu bagian inti
atau disebut core dan bagian tower “Wing”. Di dalam denah core terdapat Lift, Tangga
Kebakaran dan tangga darurat, ruang servis dan utilitas, sedangkan di bagian Tower “Wing”
dipakai untuk ruang kelas.
Sistem core bangunan ini memakai sistem Braced Tube dengan 12 kolom baja tegak
tersusun di sekeliling inti dan diikat dengan jaringan koneksi baja penguat membentuk sebuah
3. struktur inti tebal berbentuk tabung ( inner truss tube ). Braced Tube atau disebut belt-trussed
frame and core bekerja mengikat kolom fasade ke inti bangunan sehingga meniadakan aksi
terpisah rangka dan inti pengakuan ini dinamai “cap trussing” apabila berada pada bagian atas
bangunan, dan dinamai “belt-trussed” apabila berada di bagian bawahnya. Struktur tubular ini
sangat kuat dan kokoh terhadap gaya horisontal dan memutar akibat gempa maupun angin atau
yang sering disebut gaya lateral. Lalu pada struktur “Wing” memiliki 4 kolom baja dipasang
mengikuti kemiringan sayap bangunan, untuk menahan gaya tekan horizontal dan gaya pelintir.
Gaya horizontal dan gaya puntir pada sayap dialirkan ke inti dan pondasi bangunan. Untuk
menambah rigid pada struktur sayap atau disebut “Wing”, bangunan ini menambahkan sebuah
teknologi di struktur sayapnya yang bernama Vibration Control Column, teknologi ini
sistemnya seperti pegas. Perletakkan Vibration Control Column ini pada rangka luar, setiap 4
sampai 7 lantai. Kolom ini disusun di 26 lokasi bangunan secara keseluruhan.
4. Simulasi menunjukkan bahwa kolom kontrol akan mengembang dan berkontraksi sebesar 40
mm di lantai dasar dan sekitar 20 mm di lantai lain selama gempa besar, eksterior yang
digunakan di dekat kolom kontrol disesuaikan agar dapat mengikuti perubahan bentuk
bangunan.
Karena adanya gravitasi dan gaya lateral, secara konstan cantilever truss dan sistem
pengkaku diagonal bisa menahan gaya horizontal yang disebabkan oleh gaya lateral. Dengan
mendukung struktur “wing” pada gaya horizontal maka diberi Vibration Control Columns
untuk bisa menahan tarikan dan dorongan yang dihasilkan oleh gaya lateral.
Untuk menyeimbangkan beban yang berada di rooftop dengan gaya lateral maka
teknologi Roof Vibration Control berfungsi untuk menyeimbangkan beban yang ada di rooftop
dengan gaya lateral bila terjadi gempa dan juga untuk meminimalisir terjadinya patah dalam
struktur. Teknologi ini sistemnya kurang lebih sama dengan Vibration Control Column yaitu
seperti pegas.