Dokumen tersebut membahas tentang teknik switching digital dan analog, proses time switching dan space switching, multistage switch, blocking pada switching network, probabilitas blocking, call processing untuk originating call, perangkat lunak switching, protokol yang digunakan seperti SDL, MSC, dan MML, serta IP Multimedia Subsystem.
1. BAB 2 TEKNIK SWITCHING
Digital Switching ~ Time Switching
Analog Switching ~ Space Switching
Proses Time Switching:
Pertukaran ‘isi’ time slot yang berbeda tetapi terletak
pada frame dari highway yang sama.
TATB
A
B
TB TA
Proses Space Switching:
pertukaran ‘isi’ time slot bernomor sama dari frame
(atau highway) yang berbeda.
A
B
FA
FB
FA
FB
Multistage Switch
n.k
n.k
n.k
N/n .N/n
N/n .N/n
N/n .N/n
k.n
k.n
k.n
N/n
array k array
N/n
array
N inlet N outlet
Sifat yang menarik dari matrik tunggal adalah ia bersifat
non-blocking sedangkan pada SN bertingkat dimana
pemakaian cross point secara sharing maka
memunculkan kemungkinan blocking
Agar SN bertingkat bersifat non-blocking, Charles Clos
dari Bell Laboratories telah menganalisa berapa jumlah
matrik pada center stage yang diperlukan.
NX = jumlah crosspoint total.
N = jumlah inlet/outlet.
n = ukuran dari setiap switch block atau setiap group
inlet/outlet.
k = jumlah array tengah.
Mencari k (jumlah array tengah)
12nk
Mencari n (group inlet/outlet)
2/1
2
N
n
Soal 1
Bila diketahui suatu switching network mempunyai ukuran
group inlet dan outlet = 100, jumlah inlet dan outletnya
1000 se-dangkan jumlah array tengahnya = 10, hitung
jumlah matrik bila disusun dalam matrik tunggal dan matrik
3 tingkat.
Jawaban
Diketahui :
n = 100
N = 1000
k = 10
2
2
n
N
kNkXN
Soal 2
Diketahui suatu switching network yang bersifat
non-blocking mempunyai jumlah inlet/outlet (N) sebanyak
5000 saluran,
tentukan :
a) Jumlah group inlet/outletnya
b) Jumlah array tengahnya (k)
c) Gambar switch
d) Jumlah Crosspoint totalnya
Soal 3
Suatu switching Network berting-kat-3 mempunyai
kapasitas 600 saluran pelanggan, 300 saluran untuk trunk
dan 100 saluran untuk kebutuhan lainnya. Jika dipilih tiap
group inlet/outletnya = 40, bersifat non-blocking :
a. Gambarkan switching networknya
b. Jumlah crosspoint switch tersebut
kn
n
N
n
N
n
N
kkn
n
N
XN
2
2
n
N
kNkXN
)12(4 NNNx
Jumlah crosspoint minimum :
= (2 x 103
x 10)+ 10 (103
/102
) 2
= 21 x 103
cp
Diketahui :
N = 600 + 300 + 100 = 1000
n = 40
k = 2n – 1 = 2 x 40 - 1 = 79
2. cpxxNNNX 885.17411000210004124b.
A.
BAB 1 SPC (Store Program Control)
Security System
1. Microshynchronization
a) Control bekeja secara sinkron
b) Error terdeteksi bila control bekeja tidak sinkron
c) Diperlukan alat error correction
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e tect
S yn c h ro n izin g L in k
2. Load Sharing
d) Kedua control bekerja
e) Masing-masing membagi beban kerja dan saling
menginformasikan melalui interprocessor link
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e te c t
E rro r
D e te c t
In te rp ro c e s s o r lin k
3. Cold Standby Control
a) Control yang bekerja hanya satu ( 1 >> standby)
b) Bila terjadi error maka control yang standby akan
bekerja setelah menerima data dari backing
store.
c) Dibutuhkan waktu trasfer data dari control A ke
control B
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e te c t
B a c k in g S to re
E rro r
D e te c t
4. Hot Standby Control
a) Kedua control bekerja tetapi 1 control dalam
status standby
b) Bila terjadi error maka control yang standby
langsung bekerja
c) Interprocessor link sangat kompleks
C ontrol
A
C ontrol
B
Error
Detect
Error
Detect
Interprocessor link
Single Processor vs Dual Processor.
40 x 79
40 x 79
40
40
25 x 25
25 x 25
79 x 40 40
79 x40 50
1
25
.....
.....
1 1
.....
79 25
1000 1000
3. BAB 3 PROBABILITAS BLOCKING
Metode Lee dipakai untuk menentukan probabilitas
blocking berbagai struktur switching dengan
menggunakan prosentase pemakaian link atau beban link
individual.
B/p = Probabilitas Link Sibuk
Q = Probabilitas Link Bebas
Link Paralel
B = P n
Q = 1 - B
Link Seri
Q = q n
; q = 1 - p
B = 1 - Q
Soal
Hitung Probabilitas Blocking Total jika diketahui P1 = 0.15
dan P2 = 0.3.
Soal 2
Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link
0,2.
Soal 3
Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link
0,2.
BAB 4 Call Processing
Deteksi Saluran Pelanggan
- On Hook
à pada testpointX = - 48 Và pelanggan bebas
Rbell
C
= open circuit
4. - Off Hook
Batas-batas
Rloop (utk sentral digital) : (Ra + Rb + Rpes) 2 KO
Rpes umumnya : (100O Rpes 00O)
Rpes
0V
Ra
Rb
a
b
R2
- 48 V
Compa
rator
Ref
0 = on-hook
1 = off-hook
X
R1
loop
SENTRAL (SLTU)
SLTU = Subscriber Line Terminating Unit
Sirkit saluran pelanggan di sentral
PENANGANAN ORIGINATING CALL
Originating Call adalah jenis panggilan yang berasal dari
kita sendiri.
- Class of Service Layanan (COS)
Jika terdeteksi off-hook (originating call), sebelum diberi
nada pilih, dilakukan pengeceken kelas layanan (COS)
terlebih dahulu untuk menentukan langkah program
COS dapat dikelompokkan mnjadi 3 :
- line type
- barring level
- customer facilities
COS tersimpan sebagai semi permanent data dalam COS
record dengan struktur field sbb :
Line Type :
● 000 unassigned line
● 001 domestic subscriber’s line
● 010 Business subscriber’s line
● 011 Announcement within exchange (a recorded
announcement which may be connected to a
subscriber’s line in certain condition
● 100 coinbox
● 101 data terminal
● 110 pbx
● 111 ISDN line
Baring Level :
● 00 no outgoing calls restrictions
● 01 all outgoing calls bared
● 10 non local calls barred
● 11 international calls barred
Customers Facilities
● Transfer all calls
● Transfer on busy
● Transfer on no reply
● Repeat last call
● Short-code dialling
● Call-waiting indication
● Three-party calls
- Data Transient
Merupakan data kondisi saluran pelanggan yang bersifat
sementara (sesaat)
Terdapat 2 jenis data transient :
- line status
- facilities status
- Data Pelanggan
Merupakan data pelanggan di sentral baik yang bersifat
semi permanent maupun transient
Struktur data tiap pelanggan :
equipment number
transient data
semi-permanent data
directory number
- Data Panggilan
Merupakan data yang berhubungan dengan parameter
panggilan/penggunaan telepon
Digunakan oleh administrator antara lain untuk :
- network planning
- network management
- maintenance
- billing & accounting
Analisis Digit
Dalam originating call, analisis digit dilakukan terhadap
digit-digit awal untuk menentukan rute panggilan sekaligus
menentukan jenis panggilan (type of call)
pengalokasian digit-digit awal adalah sebagai berikut :
1, 9 : masing2 utk layanan khusus/emergency dan
operator
0 : prefix nasional/internasional (010)
2 s/d 6 : penomoran lokal
7, 8 : tidak digunakan (belum dipakai)
*, # : utk pemanfaatan fasilitas/fitur pelanggan, seperti call
diversion, hot-line, call waiting dll
Translasi digit
Tujuan dari translasi digit adalah untuk menentukan :
● circuit/path koneksi/jalur panggilan
● rute ke sentral lain (jika panggilan ke luar sentral)
● tarip (charging)
BAB 5 PERANGKAT LUNAK SWITCHING
Fungsi yang ditangani oleh perangkat lunak
switching :
1. Mengalokasikan port, memori, kanal, nada untuk
proses pembangunan hubungan.
2. Melakukan proses routing.
3. Melakukan deteksi sinyal dan pembangkitan sinyal
untuk keperluan pensinyalan.
4. Mendeteksi dan menangani kesalahan hardware dan
software.
5. Melakukan Operasi, Administrasi dan Perawatan.
5. Karakteristik Perangkat Lunak Switching
1. Jumlah line code besar
2. Mudah untuk dimodifikasi
3. Real Time dan Multitasking
4. Modular
Struktur
Program Aplikasi terdiri atas :
● Pengolahan Panggilan (Call Processing )
● Pengamanan (Safe Guarding)
● Operasi dan Perawatan (Operation and Maintenance)
● Database
● Data Beban Panggilan (Charging Data)
Fungsi yang ditangani oleh Call Processing adalah :
● Deteksi awal dan akhir dari suatu panggilan.
● Penerimaan digit-digit nomor yang dipanggil.
● Penentuan Routing.
● Route determination.
● Penyambungan jalur koneksi.
● Pembangkitan nada-nada.
● Pengendalian beban panggilan/charging.
Fungsi yang ditangani oleh Safe Guarding adalah :
● Deteksi Kesalahan.
● Isolasi Kesalahan.
● Rekonfigurasi.
● Reinisialisasi.
Fungsi Operasi , administrasi dan perawatan adalah :
● Pengoperasian switching.
● Administrasi database switching.
● Pemeliharaan modul HW.
Data base dibagi ke dalam 3 kelompok :
● Data modul perangkat keras, data pelanggan, data
zone, data tarif dan lain-lain.
● Data status perangkat keras.
● Data statistik.
Data beban panggilan (Charging Data) merupakan
kumpulan penghitung dari masing-masing pelanggan yang
menyatakan jumlah pulsa terakhir.
Sistem Operasi Switching
● Merupakan inti dari seluruh perangkat lunak.
● Mirip dengan sistem operasi yang ada di komputer,
tetapi didisain secara khusus untuk
memenuhi .persyaratan-persyaratan yang berlaku
untuk sistem switching seperti harus real time.
● Program dibagi kedalam beberapa level prioritas.
●
Sistem Operasi Terminal O&M
Merupakan sistem operasi komersial yang lazim
digunakan pada PC seperti Window dll
Protocol Spesification Language
● Specification and Description Language (SDL)
● Message Sequence Chart (MSC)
● Man-Machine Language (MML)
Specification and Description Language (SDL)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.100
b) digunakan untuk menjelaskan perilaku sistem
telekomunikasi
c) Format SDL : grafis dan teks
d) Aplikasi SDL : spesifikasi fungsi, spesifikasi disain,
spesifikasi test
Keuntungan SDL
● Mudah dibaca, dalam arti mudah mengecek untuk
kelengkapan dan perbaikan
● Mudah untuk dimodifikasi bahkan diperluas
● Dapat diimplementasikan langsung ke software
● Membantu dalam proses debugging software
State : kondisi dimana suatu proses ditunda
(suspended)
sementara menunggu input
Input : sinyal masuk yang dikenali oleh proses
Output : suatu aksi dalam transisi yang mengeluarkan
sinyal kepada proses lainnya
Decision : Suatu aksi dalam transisi yang merupakan
pertanyaan yang harus dijawab dengan satu
jawaban/keputusan (dari dua
kemungkinan/lebih)
untuk melanjutkan transisi.
Task : menjalankan suatu prosedur/sub routine
Message Sequence Chart (MSC)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.120
b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antar
proses atau entitas SDL
c) Menjabarkan semua skenario yang mungkin terjadi
d) Format MSC : grafis dan teks
Man-Machine Language (MML)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.300
6. b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antara
manusia dan sistem switching dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi operasi dan perawatan
c) Didisain agar mudah digunakan oleh berbagai level
tingkatan dari pemula sampai kepada yang ahli
BAB 6 IP Multimedia Subsystem (IMS)
IMS is IP Multimedia Subsystem
● Based on IP bear network
● Use SIP protocol as core session control protocol
● Support access-independent and thus provide more
competitive service packages
Protocol IMS
● Signalling
■ SIP (Signalling initiation Protocol)
Merupakan application-layer protocol yang dapat
melakukan fungsi pembangunan, modifikasi dan
terminasi multimedia session
■ Diameter Protocol
Merupakan application-layer protocol untuk fungsi
AAA
● Media
■ RTP (Real-Time Transfer Protocol)
Merupakan protocol network untuk menyampaikan
media audio & video over IP Networks