SlideShare a Scribd company logo
BAB 2 TEKNIK SWITCHING
Digital Switching ~ Time Switching
Analog Switching ~ Space Switching
Proses Time Switching:
Pertukaran ‘isi’ time slot yang berbeda tetapi terletak
pada frame dari highway yang sama.
TATB
A
B
TB TA
Proses Space Switching:
pertukaran ‘isi’ time slot bernomor sama dari frame
(atau highway) yang berbeda.
A
B
FA
FB
FA
FB
Multistage Switch
n.k
n.k
n.k
N/n .N/n
N/n .N/n
N/n .N/n
k.n
k.n
k.n
N/n
array k array
N/n
array
N inlet N outlet
Sifat yang menarik dari matrik tunggal adalah ia bersifat
non-blocking sedangkan pada SN bertingkat dimana
pemakaian cross point secara sharing maka
memunculkan kemungkinan blocking
Agar SN bertingkat bersifat non-blocking, Charles Clos
dari Bell Laboratories telah menganalisa berapa jumlah
matrik pada center stage yang diperlukan.
NX = jumlah crosspoint total.
N = jumlah inlet/outlet.
n = ukuran dari setiap switch block atau setiap group
inlet/outlet.
k = jumlah array tengah.
Mencari k (jumlah array tengah)
12nk
Mencari n (group inlet/outlet)
2/1
2
N
n
Soal 1
Bila diketahui suatu switching network mempunyai ukuran
group inlet dan outlet = 100, jumlah inlet dan outletnya
1000 se-dangkan jumlah array tengahnya = 10, hitung
jumlah matrik bila disusun dalam matrik tunggal dan matrik
3 tingkat.
Jawaban
Diketahui :
n = 100
N = 1000
k = 10
2
2
n
N
kNkXN
Soal 2
Diketahui suatu switching network yang bersifat
non-blocking mempunyai jumlah inlet/outlet (N) sebanyak
5000 saluran,
tentukan :
a) Jumlah group inlet/outletnya
b) Jumlah array tengahnya (k)
c) Gambar switch
d) Jumlah Crosspoint totalnya
Soal 3
Suatu switching Network berting-kat-3 mempunyai
kapasitas 600 saluran pelanggan, 300 saluran untuk trunk
dan 100 saluran untuk kebutuhan lainnya. Jika dipilih tiap
group inlet/outletnya = 40, bersifat non-blocking :
a. Gambarkan switching networknya
b. Jumlah crosspoint switch tersebut
kn
n
N
n
N
n
N
kkn
n
N
XN
2
2
n
N
kNkXN
)12(4 NNNx
Jumlah crosspoint minimum :
= (2 x 103
x 10)+ 10 (103
/102
) 2
= 21 x 103
cp
Diketahui :
N = 600 + 300 + 100 = 1000
n = 40
k = 2n – 1 = 2 x 40 - 1 = 79
cpxxNNNX 885.17411000210004124b.
A.
BAB 1 SPC (Store Program Control)
Security System
1. Microshynchronization
a) Control bekeja secara sinkron
b) Error terdeteksi bila control bekeja tidak sinkron
c) Diperlukan alat error correction
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e tect
S yn c h ro n izin g L in k
2. Load Sharing
d) Kedua control bekerja
e) Masing-masing membagi beban kerja dan saling
menginformasikan melalui interprocessor link
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e te c t
E rro r
D e te c t
In te rp ro c e s s o r lin k
3. Cold Standby Control
a) Control yang bekerja hanya satu ( 1 >> standby)
b) Bila terjadi error maka control yang standby akan
bekerja setelah menerima data dari backing
store.
c) Dibutuhkan waktu trasfer data dari control A ke
control B
C o n tro l
A
C o n tro l
B
E rro r
D e te c t
B a c k in g S to re
E rro r
D e te c t
4. Hot Standby Control
a) Kedua control bekerja tetapi 1 control dalam
status standby
b) Bila terjadi error maka control yang standby
langsung bekerja
c) Interprocessor link sangat kompleks
C ontrol
A
C ontrol
B
Error
Detect
Error
Detect
Interprocessor link
Single Processor vs Dual Processor.
40 x 79
40 x 79
40
40
25 x 25
25 x 25
79 x 40 40
79 x40 50
1
25
.....
.....
1 1
.....
79 25
1000 1000
BAB 3 PROBABILITAS BLOCKING
Metode Lee dipakai untuk menentukan probabilitas
blocking berbagai struktur switching dengan
menggunakan prosentase pemakaian link atau beban link
individual.
B/p = Probabilitas Link Sibuk
Q = Probabilitas Link Bebas
Link Paralel
B = P n
Q = 1 - B
Link Seri
Q = q n
; q = 1 - p
B = 1 - Q
Soal
Hitung Probabilitas Blocking Total jika diketahui P1 = 0.15
dan P2 = 0.3.
Soal 2
Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link
0,2.
Soal 3
Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link
0,2.
BAB 4 Call Processing
Deteksi Saluran Pelanggan
- On Hook
à pada testpointX = - 48 Và pelanggan bebas
Rbell
C
= open circuit
- Off Hook
Batas-batas
Rloop (utk sentral digital) : (Ra + Rb + Rpes) 2 KO
Rpes umumnya : (100O Rpes 00O)
Rpes
0V
Ra
Rb
a
b
R2
- 48 V
Compa
rator
Ref
0 = on-hook
1 = off-hook
X
R1
loop
SENTRAL (SLTU)
SLTU = Subscriber Line Terminating Unit
Sirkit saluran pelanggan di sentral
PENANGANAN ORIGINATING CALL
Originating Call adalah jenis panggilan yang berasal dari
kita sendiri.
- Class of Service Layanan (COS)
Jika terdeteksi off-hook (originating call), sebelum diberi
nada pilih, dilakukan pengeceken kelas layanan (COS)
terlebih dahulu untuk menentukan langkah program
COS dapat dikelompokkan mnjadi 3 :
- line type
- barring level
- customer facilities
COS tersimpan sebagai semi permanent data dalam COS
record dengan struktur field sbb :
Line Type :
● 000 unassigned line
● 001 domestic subscriber’s line
● 010 Business subscriber’s line
● 011 Announcement within exchange (a recorded
announcement which may be connected to a
subscriber’s line in certain condition
● 100 coinbox
● 101 data terminal
● 110 pbx
● 111 ISDN line
Baring Level :
● 00 no outgoing calls restrictions
● 01 all outgoing calls bared
● 10 non local calls barred
● 11 international calls barred
Customers Facilities
● Transfer all calls
● Transfer on busy
● Transfer on no reply
● Repeat last call
● Short-code dialling
● Call-waiting indication
● Three-party calls
- Data Transient
Merupakan data kondisi saluran pelanggan yang bersifat
sementara (sesaat)
Terdapat 2 jenis data transient :
- line status
- facilities status
- Data Pelanggan
Merupakan data pelanggan di sentral baik yang bersifat
semi permanent maupun transient
Struktur data tiap pelanggan :
equipment number
transient data
semi-permanent data
directory number
- Data Panggilan
Merupakan data yang berhubungan dengan parameter
panggilan/penggunaan telepon
Digunakan oleh administrator antara lain untuk :
- network planning
- network management
- maintenance
- billing & accounting
Analisis Digit
Dalam originating call, analisis digit dilakukan terhadap
digit-digit awal untuk menentukan rute panggilan sekaligus
menentukan jenis panggilan (type of call)
pengalokasian digit-digit awal adalah sebagai berikut :
1, 9 : masing2 utk layanan khusus/emergency dan
operator
0 : prefix nasional/internasional (010)
2 s/d 6 : penomoran lokal
7, 8 : tidak digunakan (belum dipakai)
*, # : utk pemanfaatan fasilitas/fitur pelanggan, seperti call
diversion, hot-line, call waiting dll
Translasi digit
Tujuan dari translasi digit adalah untuk menentukan :
● circuit/path koneksi/jalur panggilan
● rute ke sentral lain (jika panggilan ke luar sentral)
● tarip (charging)
BAB 5 PERANGKAT LUNAK SWITCHING
Fungsi yang ditangani oleh perangkat lunak
switching :
1. Mengalokasikan port, memori, kanal, nada untuk
proses pembangunan hubungan.
2. Melakukan proses routing.
3. Melakukan deteksi sinyal dan pembangkitan sinyal
untuk keperluan pensinyalan.
4. Mendeteksi dan menangani kesalahan hardware dan
software.
5. Melakukan Operasi, Administrasi dan Perawatan.
Karakteristik Perangkat Lunak Switching
1. Jumlah line code besar
2. Mudah untuk dimodifikasi
3. Real Time dan Multitasking
4. Modular
Struktur
Program Aplikasi terdiri atas :
● Pengolahan Panggilan (Call Processing )
● Pengamanan (Safe Guarding)
● Operasi dan Perawatan (Operation and Maintenance)
● Database
● Data Beban Panggilan (Charging Data)
Fungsi yang ditangani oleh Call Processing adalah :
● Deteksi awal dan akhir dari suatu panggilan.
● Penerimaan digit-digit nomor yang dipanggil.
● Penentuan Routing.
● Route determination.
● Penyambungan jalur koneksi.
● Pembangkitan nada-nada.
● Pengendalian beban panggilan/charging.
Fungsi yang ditangani oleh Safe Guarding adalah :
● Deteksi Kesalahan.
● Isolasi Kesalahan.
● Rekonfigurasi.
● Reinisialisasi.
Fungsi Operasi , administrasi dan perawatan adalah :
● Pengoperasian switching.
● Administrasi database switching.
● Pemeliharaan modul HW.
Data base dibagi ke dalam 3 kelompok :
● Data modul perangkat keras, data pelanggan, data
zone, data tarif dan lain-lain.
● Data status perangkat keras.
● Data statistik.
Data beban panggilan (Charging Data) merupakan
kumpulan penghitung dari masing-masing pelanggan yang
menyatakan jumlah pulsa terakhir.
Sistem Operasi Switching
● Merupakan inti dari seluruh perangkat lunak.
● Mirip dengan sistem operasi yang ada di komputer,
tetapi didisain secara khusus untuk
memenuhi .persyaratan-persyaratan yang berlaku
untuk sistem switching seperti harus real time.
● Program dibagi kedalam beberapa level prioritas.
●
Sistem Operasi Terminal O&M
Merupakan sistem operasi komersial yang lazim
digunakan pada PC seperti Window dll
Protocol Spesification Language
● Specification and Description Language (SDL)
● Message Sequence Chart (MSC)
● Man-Machine Language (MML)
Specification and Description Language (SDL)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.100
b) digunakan untuk menjelaskan perilaku sistem
telekomunikasi
c) Format SDL : grafis dan teks
d) Aplikasi SDL : spesifikasi fungsi, spesifikasi disain,
spesifikasi test
Keuntungan SDL
● Mudah dibaca, dalam arti mudah mengecek untuk
kelengkapan dan perbaikan
● Mudah untuk dimodifikasi bahkan diperluas
● Dapat diimplementasikan langsung ke software
● Membantu dalam proses debugging software
State : kondisi dimana suatu proses ditunda
(suspended)
sementara menunggu input
Input : sinyal masuk yang dikenali oleh proses
Output : suatu aksi dalam transisi yang mengeluarkan
sinyal kepada proses lainnya
Decision : Suatu aksi dalam transisi yang merupakan
pertanyaan yang harus dijawab dengan satu
jawaban/keputusan (dari dua
kemungkinan/lebih)
untuk melanjutkan transisi.
Task : menjalankan suatu prosedur/sub routine
Message Sequence Chart (MSC)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.120
b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antar
proses atau entitas SDL
c) Menjabarkan semua skenario yang mungkin terjadi
d) Format MSC : grafis dan teks
Man-Machine Language (MML)
a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi
Z.300
b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antara
manusia dan sistem switching dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi operasi dan perawatan
c) Didisain agar mudah digunakan oleh berbagai level
tingkatan dari pemula sampai kepada yang ahli
BAB 6 IP Multimedia Subsystem (IMS)
IMS is IP Multimedia Subsystem
● Based on IP bear network
● Use SIP protocol as core session control protocol
● Support access-independent and thus provide more
competitive service packages
Protocol IMS
● Signalling
■ SIP (Signalling initiation Protocol)
Merupakan application-layer protocol yang dapat
melakukan fungsi pembangunan, modifikasi dan
terminasi multimedia session
■ Diameter Protocol
Merupakan application-layer protocol untuk fungsi
AAA
● Media
■ RTP (Real-Time Transfer Protocol)
Merupakan protocol network untuk menyampaikan
media audio & video over IP Networks

More Related Content

What's hot

Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Beny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Beny Nugraha
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
Rumah Belajar
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
Rumah Belajar
 

What's hot (20)

konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Bab 4 fungsi
Bab 4 fungsiBab 4 fungsi
Bab 4 fungsi
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Laporan pk t
Laporan pk tLaporan pk t
Laporan pk t
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 

Similar to Rangkuman UAS JTPT Telkom University

Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Abdul Hadi
 
Mikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputerMikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputer
agus ismangil
 
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Mabekni Yulianto
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
Josephine Prasetya
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
munir09
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
France Rhezhek
 
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
ArifIkhsanudin2
 

Similar to Rangkuman UAS JTPT Telkom University (20)

Tutorial at89s51
Tutorial at89s51Tutorial at89s51
Tutorial at89s51
 
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
 
Sismik
Sismik Sismik
Sismik
 
Modul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalanModul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalan
 
ppt-plc.ppt
ppt-plc.pptppt-plc.ppt
ppt-plc.ppt
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register output
 
Mikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputerMikroprosesor & mikrokomputer
Mikroprosesor & mikrokomputer
 
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16
 
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3Basic avr-microcontroller-tutorial v3
Basic avr-microcontroller-tutorial v3
 
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
 
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptxADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
 
Pertemuan 15. port serial
Pertemuan 15. port serialPertemuan 15. port serial
Pertemuan 15. port serial
 
bab 8-ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)11.pptx
bab 8-ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)11.pptxbab 8-ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)11.pptx
bab 8-ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)11.pptx
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx
 

More from Zufar Dhiyaulhaq

More from Zufar Dhiyaulhaq (13)

Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018
 
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
 
SONA: SDN based OpenStack Networking
SONA: SDN based OpenStack NetworkingSONA: SDN based OpenStack Networking
SONA: SDN based OpenStack Networking
 
Building ONOS Cluster in top of openSUSE
Building ONOS Cluster in top of openSUSEBuilding ONOS Cluster in top of openSUSE
Building ONOS Cluster in top of openSUSE
 
LAPORAN KERJA PROYEK E-LEARNING
LAPORAN KERJA PROYEK E-LEARNINGLAPORAN KERJA PROYEK E-LEARNING
LAPORAN KERJA PROYEK E-LEARNING
 
Advantages using Internet of Things
Advantages using Internet of ThingsAdvantages using Internet of Things
Advantages using Internet of Things
 
Introduction to GNS3 and EVE-NG
Introduction to GNS3 and EVE-NGIntroduction to GNS3 and EVE-NG
Introduction to GNS3 and EVE-NG
 
Makalah Aljabar Boolean dan Rangkaian Logika
Makalah Aljabar Boolean dan Rangkaian LogikaMakalah Aljabar Boolean dan Rangkaian Logika
Makalah Aljabar Boolean dan Rangkaian Logika
 
Rangkuman UTS JTPT Telkom University
Rangkuman UTS JTPT Telkom UniversityRangkuman UTS JTPT Telkom University
Rangkuman UTS JTPT Telkom University
 
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
 
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
 
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di IndonesiaAnalisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
 
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di IndonesiaAnalisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 

Rangkuman UAS JTPT Telkom University

  • 1. BAB 2 TEKNIK SWITCHING Digital Switching ~ Time Switching Analog Switching ~ Space Switching Proses Time Switching: Pertukaran ‘isi’ time slot yang berbeda tetapi terletak pada frame dari highway yang sama. TATB A B TB TA Proses Space Switching: pertukaran ‘isi’ time slot bernomor sama dari frame (atau highway) yang berbeda. A B FA FB FA FB Multistage Switch n.k n.k n.k N/n .N/n N/n .N/n N/n .N/n k.n k.n k.n N/n array k array N/n array N inlet N outlet Sifat yang menarik dari matrik tunggal adalah ia bersifat non-blocking sedangkan pada SN bertingkat dimana pemakaian cross point secara sharing maka memunculkan kemungkinan blocking Agar SN bertingkat bersifat non-blocking, Charles Clos dari Bell Laboratories telah menganalisa berapa jumlah matrik pada center stage yang diperlukan. NX = jumlah crosspoint total. N = jumlah inlet/outlet. n = ukuran dari setiap switch block atau setiap group inlet/outlet. k = jumlah array tengah. Mencari k (jumlah array tengah) 12nk Mencari n (group inlet/outlet) 2/1 2 N n Soal 1 Bila diketahui suatu switching network mempunyai ukuran group inlet dan outlet = 100, jumlah inlet dan outletnya 1000 se-dangkan jumlah array tengahnya = 10, hitung jumlah matrik bila disusun dalam matrik tunggal dan matrik 3 tingkat. Jawaban Diketahui : n = 100 N = 1000 k = 10 2 2 n N kNkXN Soal 2 Diketahui suatu switching network yang bersifat non-blocking mempunyai jumlah inlet/outlet (N) sebanyak 5000 saluran, tentukan : a) Jumlah group inlet/outletnya b) Jumlah array tengahnya (k) c) Gambar switch d) Jumlah Crosspoint totalnya Soal 3 Suatu switching Network berting-kat-3 mempunyai kapasitas 600 saluran pelanggan, 300 saluran untuk trunk dan 100 saluran untuk kebutuhan lainnya. Jika dipilih tiap group inlet/outletnya = 40, bersifat non-blocking : a. Gambarkan switching networknya b. Jumlah crosspoint switch tersebut kn n N n N n N kkn n N XN 2 2 n N kNkXN )12(4 NNNx Jumlah crosspoint minimum : = (2 x 103 x 10)+ 10 (103 /102 ) 2 = 21 x 103 cp Diketahui : N = 600 + 300 + 100 = 1000 n = 40 k = 2n – 1 = 2 x 40 - 1 = 79
  • 2. cpxxNNNX 885.17411000210004124b. A. BAB 1 SPC (Store Program Control) Security System 1. Microshynchronization a) Control bekeja secara sinkron b) Error terdeteksi bila control bekeja tidak sinkron c) Diperlukan alat error correction C o n tro l A C o n tro l B E rro r D e tect S yn c h ro n izin g L in k 2. Load Sharing d) Kedua control bekerja e) Masing-masing membagi beban kerja dan saling menginformasikan melalui interprocessor link C o n tro l A C o n tro l B E rro r D e te c t E rro r D e te c t In te rp ro c e s s o r lin k 3. Cold Standby Control a) Control yang bekerja hanya satu ( 1 >> standby) b) Bila terjadi error maka control yang standby akan bekerja setelah menerima data dari backing store. c) Dibutuhkan waktu trasfer data dari control A ke control B C o n tro l A C o n tro l B E rro r D e te c t B a c k in g S to re E rro r D e te c t 4. Hot Standby Control a) Kedua control bekerja tetapi 1 control dalam status standby b) Bila terjadi error maka control yang standby langsung bekerja c) Interprocessor link sangat kompleks C ontrol A C ontrol B Error Detect Error Detect Interprocessor link Single Processor vs Dual Processor. 40 x 79 40 x 79 40 40 25 x 25 25 x 25 79 x 40 40 79 x40 50 1 25 ..... ..... 1 1 ..... 79 25 1000 1000
  • 3. BAB 3 PROBABILITAS BLOCKING Metode Lee dipakai untuk menentukan probabilitas blocking berbagai struktur switching dengan menggunakan prosentase pemakaian link atau beban link individual. B/p = Probabilitas Link Sibuk Q = Probabilitas Link Bebas Link Paralel B = P n Q = 1 - B Link Seri Q = q n ; q = 1 - p B = 1 - Q Soal Hitung Probabilitas Blocking Total jika diketahui P1 = 0.15 dan P2 = 0.3. Soal 2 Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link 0,2. Soal 3 Berapa proabilitas blocking dari X ke Y, jika blocking link 0,2. BAB 4 Call Processing Deteksi Saluran Pelanggan - On Hook à pada testpointX = - 48 Và pelanggan bebas Rbell C = open circuit
  • 4. - Off Hook Batas-batas Rloop (utk sentral digital) : (Ra + Rb + Rpes) 2 KO Rpes umumnya : (100O Rpes 00O) Rpes 0V Ra Rb a b R2 - 48 V Compa rator Ref 0 = on-hook 1 = off-hook X R1 loop SENTRAL (SLTU) SLTU = Subscriber Line Terminating Unit Sirkit saluran pelanggan di sentral PENANGANAN ORIGINATING CALL Originating Call adalah jenis panggilan yang berasal dari kita sendiri. - Class of Service Layanan (COS) Jika terdeteksi off-hook (originating call), sebelum diberi nada pilih, dilakukan pengeceken kelas layanan (COS) terlebih dahulu untuk menentukan langkah program COS dapat dikelompokkan mnjadi 3 : - line type - barring level - customer facilities COS tersimpan sebagai semi permanent data dalam COS record dengan struktur field sbb : Line Type : ● 000 unassigned line ● 001 domestic subscriber’s line ● 010 Business subscriber’s line ● 011 Announcement within exchange (a recorded announcement which may be connected to a subscriber’s line in certain condition ● 100 coinbox ● 101 data terminal ● 110 pbx ● 111 ISDN line Baring Level : ● 00 no outgoing calls restrictions ● 01 all outgoing calls bared ● 10 non local calls barred ● 11 international calls barred Customers Facilities ● Transfer all calls ● Transfer on busy ● Transfer on no reply ● Repeat last call ● Short-code dialling ● Call-waiting indication ● Three-party calls - Data Transient Merupakan data kondisi saluran pelanggan yang bersifat sementara (sesaat) Terdapat 2 jenis data transient : - line status - facilities status - Data Pelanggan Merupakan data pelanggan di sentral baik yang bersifat semi permanent maupun transient Struktur data tiap pelanggan : equipment number transient data semi-permanent data directory number - Data Panggilan Merupakan data yang berhubungan dengan parameter panggilan/penggunaan telepon Digunakan oleh administrator antara lain untuk : - network planning - network management - maintenance - billing & accounting Analisis Digit Dalam originating call, analisis digit dilakukan terhadap digit-digit awal untuk menentukan rute panggilan sekaligus menentukan jenis panggilan (type of call) pengalokasian digit-digit awal adalah sebagai berikut : 1, 9 : masing2 utk layanan khusus/emergency dan operator 0 : prefix nasional/internasional (010) 2 s/d 6 : penomoran lokal 7, 8 : tidak digunakan (belum dipakai) *, # : utk pemanfaatan fasilitas/fitur pelanggan, seperti call diversion, hot-line, call waiting dll Translasi digit Tujuan dari translasi digit adalah untuk menentukan : ● circuit/path koneksi/jalur panggilan ● rute ke sentral lain (jika panggilan ke luar sentral) ● tarip (charging) BAB 5 PERANGKAT LUNAK SWITCHING Fungsi yang ditangani oleh perangkat lunak switching : 1. Mengalokasikan port, memori, kanal, nada untuk proses pembangunan hubungan. 2. Melakukan proses routing. 3. Melakukan deteksi sinyal dan pembangkitan sinyal untuk keperluan pensinyalan. 4. Mendeteksi dan menangani kesalahan hardware dan software. 5. Melakukan Operasi, Administrasi dan Perawatan.
  • 5. Karakteristik Perangkat Lunak Switching 1. Jumlah line code besar 2. Mudah untuk dimodifikasi 3. Real Time dan Multitasking 4. Modular Struktur Program Aplikasi terdiri atas : ● Pengolahan Panggilan (Call Processing ) ● Pengamanan (Safe Guarding) ● Operasi dan Perawatan (Operation and Maintenance) ● Database ● Data Beban Panggilan (Charging Data) Fungsi yang ditangani oleh Call Processing adalah : ● Deteksi awal dan akhir dari suatu panggilan. ● Penerimaan digit-digit nomor yang dipanggil. ● Penentuan Routing. ● Route determination. ● Penyambungan jalur koneksi. ● Pembangkitan nada-nada. ● Pengendalian beban panggilan/charging. Fungsi yang ditangani oleh Safe Guarding adalah : ● Deteksi Kesalahan. ● Isolasi Kesalahan. ● Rekonfigurasi. ● Reinisialisasi. Fungsi Operasi , administrasi dan perawatan adalah : ● Pengoperasian switching. ● Administrasi database switching. ● Pemeliharaan modul HW. Data base dibagi ke dalam 3 kelompok : ● Data modul perangkat keras, data pelanggan, data zone, data tarif dan lain-lain. ● Data status perangkat keras. ● Data statistik. Data beban panggilan (Charging Data) merupakan kumpulan penghitung dari masing-masing pelanggan yang menyatakan jumlah pulsa terakhir. Sistem Operasi Switching ● Merupakan inti dari seluruh perangkat lunak. ● Mirip dengan sistem operasi yang ada di komputer, tetapi didisain secara khusus untuk memenuhi .persyaratan-persyaratan yang berlaku untuk sistem switching seperti harus real time. ● Program dibagi kedalam beberapa level prioritas. ● Sistem Operasi Terminal O&M Merupakan sistem operasi komersial yang lazim digunakan pada PC seperti Window dll Protocol Spesification Language ● Specification and Description Language (SDL) ● Message Sequence Chart (MSC) ● Man-Machine Language (MML) Specification and Description Language (SDL) a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi Z.100 b) digunakan untuk menjelaskan perilaku sistem telekomunikasi c) Format SDL : grafis dan teks d) Aplikasi SDL : spesifikasi fungsi, spesifikasi disain, spesifikasi test Keuntungan SDL ● Mudah dibaca, dalam arti mudah mengecek untuk kelengkapan dan perbaikan ● Mudah untuk dimodifikasi bahkan diperluas ● Dapat diimplementasikan langsung ke software ● Membantu dalam proses debugging software State : kondisi dimana suatu proses ditunda (suspended) sementara menunggu input Input : sinyal masuk yang dikenali oleh proses Output : suatu aksi dalam transisi yang mengeluarkan sinyal kepada proses lainnya Decision : Suatu aksi dalam transisi yang merupakan pertanyaan yang harus dijawab dengan satu jawaban/keputusan (dari dua kemungkinan/lebih) untuk melanjutkan transisi. Task : menjalankan suatu prosedur/sub routine Message Sequence Chart (MSC) a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi Z.120 b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antar proses atau entitas SDL c) Menjabarkan semua skenario yang mungkin terjadi d) Format MSC : grafis dan teks Man-Machine Language (MML) a) Distandarisasikan oleh ITU-T dalam rekomendasi Z.300
  • 6. b) Digunakan untuk menjelaskan komunikasi antara manusia dan sistem switching dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi operasi dan perawatan c) Didisain agar mudah digunakan oleh berbagai level tingkatan dari pemula sampai kepada yang ahli BAB 6 IP Multimedia Subsystem (IMS) IMS is IP Multimedia Subsystem ● Based on IP bear network ● Use SIP protocol as core session control protocol ● Support access-independent and thus provide more competitive service packages Protocol IMS ● Signalling ■ SIP (Signalling initiation Protocol) Merupakan application-layer protocol yang dapat melakukan fungsi pembangunan, modifikasi dan terminasi multimedia session ■ Diameter Protocol Merupakan application-layer protocol untuk fungsi AAA ● Media ■ RTP (Real-Time Transfer Protocol) Merupakan protocol network untuk menyampaikan media audio & video over IP Networks