Dokumen tersebut membahas lima topik utama yaitu visi dan misi perusahaan, tujuan jangka panjang, budaya perusahaan, tata kelola perusahaan, dan teori keagenan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi dan pengertian masing-masing topik berdasarkan pandangan ahli serta memberikan contoh kategori yang relevan."
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longte...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longte...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate culture, corporate governance dan the agency theory
1. STRATEGY MANAGEMENT
Vision and Company Mission, Longterm Objective,
Corporate Culture, Corporate Governance dan The
Agency Theory
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapz Ali, MM, MCA
Nizar Hilmi
55117120096
Program Studi Magister Management
Unversitas Mercu Buana
Jakarta 2019
2. Jelaskan kembali dari sumber lain selain dari sumber modul ini tentang:
1) Vision and Company Mission,
2) Longterm objective,
3) Corporate Culture,
4) Corporate Governance,
5) The Agency Theory,
Jawab
1) Vision and Company Mission
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian visi perusahaan, di antaranya adalah pendapat
dari :
1. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and Management”, visi
perusahaan adalah gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan pada
suatu saat yang ditentukan.
2. Wibisono
Menrut Wibisono, visi merupakan rangkaian kali yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan
bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.
3. Kotler
Menurut Kotler visi adalah pernytaan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam
produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang
diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, visi perusahaan adalah pandangan terhadap suatu
masalah, wawasan , kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
Berdasarkan pengertian-pengertian visi perusahaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana perusahaan-perusahaan tersebut
akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh perusahaan. Visi perusahaan akan
menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, dapat dipercaya,
meyakinkan, serta mengandung daya tarik.
* Misi Perusahaan
Selain menetapkan visi perusahaan wirausahawan juga harus menetapkan misi. Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian misi di antaranya :
1. Drucker
Menurut Drucker, pada dasarnya misi merupakan lasan mendasar eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi oreganisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud
aktifitas perusahaan.
2. Wheelen
Menurut Wheelen misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.
Secara umum misi perusahaan adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan
apa yang menjadi visi dari perusahaan.
Fungsi Misi
Misi perusahaan berfungsi sebagai pernytaan cita-cita serta merupakan landasan kerja yang
harus diikuti dan didukung oleh seluruh personil perusahaan. Misi usaha sangat membantu
dalam mengembangkan perusahaan , diantaranya :
3. 1. Memberikan arah usaha
2. Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil
3. Objektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang suadah dibentuk
4. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat
5. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah
2) Longterm objective
Tujuan jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh perusahaan
selama periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang lainnya,
seharusnya dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu , memotivasi, sesuai,
dapat dipahami, dan dapat dicapai.
Category of Long Term Objective (Kategori umum Long Term Objective)
Kategori umum untuk tujuan jangka panjang bisnis meliputi :
Profitability (Profitabilitas)
Kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang bergantung pada
tingkat laba yang memadai. Perusahaan yang dikelola secara strategis pada umumnya
memiliki tujuan laba, yang dinyatakan dalam bentuk laba persaham.
Employee development (Pengembangan Karyawan)
Karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan, sebagian karena hal tersebut mengarah pada
kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Menyajikan peluang semacam itu sering kali
meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para
pembuat keputusan strategis sering kali memasukan tujuan pengembangan karyawan
kedalam rencana jangka panjang.
Productivity (Produktifitas)
Para manager strategis secara terus mencoba meningkatkan produktivitas sistem mereka.
Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umumnya dapat
meningkatkan profitabilitas. Dengan demikian perusahaan-perusahaan hampir selalu
menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan produktivita yang umum digunakan adalah
jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan perunit input.
Technology leadership (Teknologi Kepemimpinan)
Perusahan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya jadi pengikut di
pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan postur strategi
yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan berkaitan dengan
kepemimpinan teknologi
Employee relations (Relasi Pekerja)
Apakah terikat dengan kontrak serikat pekerja atau tidak perusahaan-perusahaan secara aktif
mencoba untuk menggembangkan hubungan baik dengan karyawan. Bahkan langka-langka
proaktif dalam mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan merupakan karakteristik dari
para manajer strategis. Para manajer strategis yakin bahwa produktivitas hubungan dengan
loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan.
Competitive position (posisi kompetitif)
Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah salah satu dominasi relatifnya di pasar.
Perusahaan-perusahaan yang lebih besar pada umumnya menetapkan tujuan dalam hal posisi
4. konpetitif, sering kali menggunakan penjualan total atau pangsa pasar sebagai ukuran posisi
kompetitifnya.
Responsibilities To society (Tanggung Jawab Untuk Masyarakat)
Para manajer memahami tanggung jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara
umum. Bahkan banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya
melampaui persyaratan pemerintah. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya bekerja
untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang
layak, melainkan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.
3) Corporate Culture,
Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna yang melayani
manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota
masyarakat. Budaya dan nilai-nilai diteruskan dari satu generasi kegenerasi yang lain
Budaya perusahaan menurut Susanto, AB. (1997:3) : “Suatu nilai-nilai yang menjadi
pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan penyesuaian
integrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami
nilai-nilai yang ada dan bagaimana meraka harus bertindak atau berperilaku.”
Budaya perusahaan menurut Schein, H. (1992:12): Budaya perusahaan sebagai suatu
perangkat asumsi dasar akan membantu anggota kelompok dalam memecahkan masalah
pokok dalam menghadapi kelangsungan hidup, baik dalam lingkungan eksternal maupun
internal, sehingga akan membantu anggota kelompok dalam mencegah ketidakpastian situasi.
Pemecahan masalah yang telah ditemukan ini kemudian dialihkan pada generasi berikutnya
sehingga akan memiliki kesinambungan.
Menurut Koentjoroningrat (1994 : 5), budaya itu sendiri memiliki tiga tingkatan yang saling
berinteraksi satu sama lain. Tingkatan yang pertama berupa benda-benda hasil kecerdasan
dan kreasi manusia (artefacts dan creation). Tingkatan kedua adalah nilai-nilai dan ideologi
yang merupakan aturan, prinsip, norma, nilai, dan moral yang menuntun organisasi dan
merupakan harta kekayaan yang ingin mereka penuhi. Tingkatan ketiga adalah asumsi dasar
yang tidak disadari mengenai keadaan kebenaran dan kenyataan, kemanusiaan, hubungan
manusia dengan alam, hubungan antar manusia, keadaan waktu dan alam semesta.
Pengertian Budaya Perusahaan Menurut Para Ahli Menurut Hofstade, Geerst (1990:32) :
Budaya perusahaan didefinisikan sebagai perencanaan bersama dari pola pikir (collective
programming mind) yang membedakan anggota-anggota dari suatu kelompok masyarakat
dengan kelompok dari suatu budaya yang lain. Pola pikir ini pada dasarnya hanya ada dalam
pikiran individu yang kemudian mengalami kristalisasi dan memiliki bentuk. Pada gilirannya
pola pikir bersama ini akan meningkatkan sikap mental para anggota kelompok tersebut.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1997) budaya adalah “sum total of learned beliefs, values,
and customes that serve to direct consumer behavior of members of a particular society” atau
budaya merupakan sekumpulan keyakinan yang dipelajari, nilai dan kebiasaan yang
mengarahkan perilaku konsumen dari suatu anggota masyarakat tertentu.
4) Corporate Governance
5. Tata Kelola Perusahaan (bahasa Inggris: corporate governance) adalah rangkaian proses,
kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup
hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan
pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang
saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan,
pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik
utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung
jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku
yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi
ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk
mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang
saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut
pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap
pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern telah meningkat
akhir-akhir ini, terutama sejak keruntuhan perusahaan-perusahaan besar AS seperti Enron
Corporation dan Worldcom. Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini
diwujudkan dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada
akhir tahun 2004.
5) The Agency Theory
Teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan kerja
antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen.
Manajemen adalah agen yang ditunjuk oleh pemegang saham (prinsipal) yang diberi tugas
dan wewenang mengelola perusahaan atas nama pemegang saham.
Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham mempekerjakan pihak lain
dalam mengelola perusahaan yang dimilikinya. Teori agensi melakukan pemisahan terhadap
pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen).
Walau prinsipal adalah pihak yang memberikan wewenang kepada agen, namun prinsipal
tidak boleh mencampuri urusan teknis dalam operasi perusahaan.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), teori agensi adalah hubungan atau kontrak
antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-
mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara principal dan agent.
Agency Theory menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai suatu hubungan
kontrak (loosely defined) antara pemegang sumber daya. Suatu hubungan agency muncul
ketika satu atau lebih individu, yang disebut pelaku (principals), mempekerjakan satu atau
lebih individu lain, yang disebut agen, untuk melakukan layanan tertentu dan kemudian
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada agen.