Dokumen ini membahas tentang pentingnya penetapan tujuan organisasi sebelum memulai kegiatan dan membuat keputusan. Tujuan organisasi merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dan mengarahkan kegiatan organisasi. Tujuan perlu ditetapkan secara jelas, terukur, dan sesuai dengan misi organisasi.
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "8, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
3. Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka
memulai kegiatan – kegiatan dan membuat keputusan – keputusan
tanpa penetapan suatu kerangka tujuan – tujuan terlebih dahulu,
dimana hal ini akan mengarahkan pembuatan keputusan dalam
organisasi. Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau
segala sesuatu yang akan dicapai. Seorang manajer personalia
mungkin mempunyai tujuan untuk menarik 14 orang operator mesin
bulan depan, atau seorang mekanik pemeliharaan mempunyai tujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan penyetelan mesin minggu ini. Setiap
tujuan kegiatan – kegiatan tersebut dapat juga disebut “ sasaran”
atau “ target”.
Berbagai penulis membedakan arti tujuan dan sasaran. Tujuan
mempunyai pengertian lebih luas, sedangkan sasaran adalah lebih
khusus. Tetapi banyak penulis dan manajer tidak membedakan
keduanya. Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian
yang sama untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan akan
dicapai.
Keduanya mempunyai nilai orientasi dan mencerminkan kondisi –
kondisi yang diinginkan, terutama untuk meningkatkan prestasi
organisasi.
4. MISI DAN TUJUAN
ORGANISASI
Sebelum organisasi menentukan tujuan – tujuan, terlebih
dulu harus menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi
adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud
organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas ( unik ) dan
mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi –
organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi
dalam hal produk dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar
filsafat para pembuat keputusan strategik perusahaan,
mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukkan
bidang – bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan –
kebutuhan langganan utama akan dipuaskan perusahaan, di
mana hal ini mencerminkan nilai – nilai dan berbagai prioritas
dari para pembuat keputusan strategik. Misi organisasi juga
menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam sistem
sosial atau ekonomi tertentu.
5. Teoritik
Misi Organisasi
Tujuan Umum dan Menyeluruh
Tujuan khusus, Strategi, kebijaksanaan, program
dan rencana pada tingkatan lebih rendah
6. Contoh Kasus Pada Perusahaan
Penerbangan
Melayani penerbangan sebanyak mungkin
penumpang
Tarif rendah untuk meningkatkan pasar
Meningkat pasar Jakarta – Denpasar
Tarif minimum,menambah frekuensi
penerbangan ,meningkatkan produktivitas.
7. Bagan diatas menunjukkan bahwa hanya setelah misi dasar ditetapkan, tujuan, strategi, program
, kebijaksanaan dan rencana dapat ditetapkan.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai “ suatu pernyataan tentang keadaan
yang diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan “ dan sebagai “ pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba
untuk menimbulkannya”.
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat
sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang melalui kegiatan –
kegiatan organisasi. Jadi, dua unsur penting tujuan adalah
1. Hasil – hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha – usaha atau kegiatan – kegiatan sekarang diarahkan.
Tujuan – tujuan ini dapat berupa tujuan umum atau khusus, tujuan akhir ataupun tujuan antara.
Tujuan umum, atau sering disebut tujuan strategik secara operasional tidak dapat
berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan – tujuan khusus yang lebih
terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk suatu hirarki tujuan. Tujuan
– tujuan khusus , meskipun secara fungsional berdiri sendiri , secara operasional terangkai di
dalam suatu jaringan kegiatan yang memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman pencapaian
tujuan organisasi.
Penetapan tujuan – tujuan strategik organisasi merupakan tahap paling kritis dalam
proses perencanaan strategik. Tujuan – tujuan strategik yang dpilih akan menentukan kegiatan –
kegiatan dan mengikat sumber daya –sumber daya organisasi untuk jangka waktu yang panjang.
Karena alasan ini, tujuan – tujuan strategik sering ditetapkan oleh para manajer puncak atau
tingkatan atas, biasanya setelah pertimbangan sejumlah alternatif tujuan.
Ada banyak tipe tujuan yang dapat dipilih , seperti tingkat pertumbuhan atau volume penjuaan,
pengembangan produk atau jasa baru, atau bahkan tujuan yang lebih abstrak , misal menjadi lebih aktif dalam
masyarakat dan sebagainya. Tipe – tipe tujuan strategik yang dipilih akan tergantung pada sejumlah faktor :misi dasar
organisasi, nilai – niai yang dipegang manajer, kekuatandan kelemahan organisasi, data kesempatan dan ancaman
lingkunganorganisasi.
8. Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi
penting menurut waktu dan keadaan, antara lain sebagai berikut :
1. Pedoman bagi Kegiatan. Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan
pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota
organisasi.
2. Sumber Legitimasi. Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu
organisasi melalui pembenaran kegitan-kegiatannya dan disamping itu,
keberadaannya di kalangan kelompok-kelompok seperti pelanggan, politikus,
karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya.
3. Standar Pelaksanaan. Bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, hal
ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan
(prestasi) organisasi.
4. Sumber Motivasi. Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi,
tujuan organisasi sering memberikan insentif (penghasilan tamabahan) bagi
para anggota.
5. Dasar Rasional Pengorganisasian. Tujuan dan struktur organisasi berinteraksi
dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan, pola
penggunaan sumber daya, implementasi berbagai unsur perancangan
organisasi: pola komunikasi, mekanisme pengawasan, dsb.
9. Tipe-Tipe Tujuan
1. Tujuan Kemasyarakatan (societal goals). Keterangan: masyarakat pada
umumnya. Sebagai contoh: memproduksi barang dan
jasa,mempertahankan pesanan,mengembangkan dan memelihara nilai-nilai
budaya, dsb. Kategori ini berkenaan dengan kelas-kelas organisasi
luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan Keluaran (output goals). Keterangan: publik dalam hubungannya
dengan organisasi. Kategori ini berkenaan dengan jenis-jenis keluaran
tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen.
3. Tujuan Sistem (system goals). Keterangan: pernyataan atau cara
pelaksanaan fungsi organisasi, tidak tergantung pada barang atau jasa
yang diproduksi atau tujuan yang diambil.
4. Tujuan Produk (product goals) atau tujuan karakteristik produk.
Keterangan: berbagai karakteristik barang-barang atau jasa-jasa yang
diproduksi.
5. Tujuan Turunan (derived goals). Keterangan: tujuan digunakan organisasi
untuk meletakkan kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-tujuan lain.
10. Proses Penetapan Tujuan
1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan
berbagai manfaat paling sedikit sama dengan harganya.
2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau
langganan
3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan
barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya,
organisasi dapat beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga
kelangsungan hidup (survive), yaitu untuk pertumbuhan (growth) dan dapat
menghasilkan laba (profitable).
5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang
menguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modalnya dan
menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi.
6. Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada pemegang saham organisasi.
11. Bidang-bidang Tujuan
Tujuan
Prestasi dan sikap
karyawan
Tanggung jawab sosial
dan publik
Posisi Pasar
Prestasi dan
Pengembangan
manajer
Inovasi
Produktivitas
Sumber daya phisik
dan keuangan
Profitabilitas
12. Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda
untuk memenuhi permintaan “trade off” dari berbagai pihak
berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering
menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian
tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan atau campuran
optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak
yang terlibat dalam organisasi. Tujuan organisasi tidak terbatas pada
pemenuhan kepntingan manajemen saja tetapi juga kepentingan pemegang
saham, para langganan(konsumen), karyawan, dan para penyedia. Ini
memerlukan penyeimbangan keinginan, kebutuhan dan persyaratan
berbagai kelompok yang berbeda.
13. Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang
terlibat dalam operasiorganisasi. Perumusan tujuan merupakan hasil usaha
perpaduan untuk memuaskan semua pihak, atau himpunan berbagai tugas
individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut :
1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
2. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung
jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingakatan lebih rendah.
3. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan
eksternal, baik sekarang ataupun dimasa yang akan datang.
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota
organisasi.
5. Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar
mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana.
6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum.
7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan,
dan bila perlu merubah dan memperbaikinya sesuai perkembangan
lingkungan.
14. Management By Objectives (MBO)
MBO pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The
Practice of Management pada tahun 1954.
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai
dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan
(langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar
MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif
melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.
Berikut ini adalah unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai
sistem MBO yang efektif:
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan-tujuan perseorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi dalam implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
15. Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
• Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
• Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer
menetapakan tujuan dan sasaran
• Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
• Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
• Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada
pencapaian tujuan tertentu
16. Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu
dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan
teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO
sukses :
• Gaya dan dukungan manajemen
• Penyesuaian dan perubahan MBO
• Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
• Deskripsi jabatan
• Penetapan dan pengkoordinasian tujuan
• Pengawasan metoda pencapaian tujuan
• Konflik antara kreativitas dan MBO
17. Membuat MBO Efektif
Karena banyak manajer akan menghadapi berbagai macam program
penetapan tujuan dalam organisasi, penting diperhatikan unsur-unsur
yang diperlukan bagi efektivitas MBO. Hal ini dapat dipandang sebagai
tahap pokok yang diperlukan manajert tingkat atas yang terlibat
dalam program :
1. Mendidik dan melatih manajer
2. Merumuskan tujuan secara jelas
3. Menunjukkan komitmen manajemen puncak secara kontinyu
4. Membuat umpan balik efektif
5. Mendorong partisipasi