Dokumen tersebut membahas tentang implementasi strategis organisasi dan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Dibahas pula pengertian strategi organisasi, tingkatan strategi, dan proses yang dilakukan dalam implementasi strategi tersebut.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Overview of Strategic Management - riki ardoniRiki Ardoni
Ā
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Overview of Strategic Management - riki ardoniRiki Ardoni
Ā
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
konsep tujun manajemen strategi, visi misi tujuan perusahaan, model desktiptif manajemen strateji, konsep kemampuan audit strategi,manajer strategi, ligungan interna dan ekternal
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
Ā
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
Ā
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata ā to manageā yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. P a g e 1 | 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu strategi untuk menunjang
suatu tujuan-tujuan tertentu serta sasaranjangka panjang. Pada hakikatnya
strategi juga merupakan suatu perencanaan serta proses evolusioner
terhadaptarget-target masa depan. Dalam suatu pembelajaranmengenai teori
organisasi dan administrasi terkadang terdapat ketidak-pahaman mengenai
strategi itu sendiri maupun perbedaan antara strategi dan tujuan organisasi,
efektivitas perusahaan, tingkatan-tingkatan dalam strategi itu sendiri,
hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dan peranan administrasi
dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis. Untuk itu makalah ini
ditujukan untuk membahas ketidak pahaman akan hal tersebut maupun
sebagai sumber refrensi bagi para pembaca yang membutuhkannya.
Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat
kerjasama semua lini yang ada dalam organisasi itu sendiri,selainitu sebuah
proses pelaksanaan program yang dilakukan sebuah organisasi dalam upaya
mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan manajemen organisasi yang
mumpuni.
Dalam hal ini sebuah implementasi akan mengejawantahkan teori-
teori organisasi yang ada dalam sebuah kegiatan nyata. Implementasi
Strategis organisasi dan sumber daya manusia dalam tujuan organisasi
merupakan langkah nyata dalam pelaksanaan sebuah organisasi disana
dibahas teknis-teknis tertentu dalam pengelolaan organisasi demi
terwujudnya tujuan suatu organisasi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian implementasi strategis organisasi dan SDM dalam
tujuan organisasi ?
2. Apa saja proses implementasi strategis organisas dan SDM dalam tujuan
organisasi ?
2. P a g e 2 | 22
3. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi strategis
organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi ?
4. Siapa saja pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan
SDM dalam tujuan organisasi ?
1.3. TUJUAN PENYUSUNAN
1. Memahami pengertian implementasi strategis organisasi dan SDM dalam
tujuan organisasi.
2. Mengetahui proses implementasi strategis organisas dan SDM dalam
tujuan organisasi.
3. Mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi
strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi.
4. Mengetahui pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan
SDM dalam tujuan organisasi.
3. P a g e 3 | 22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ORGANISASI
Bicara soal organisasi tidak lepas dari sekelompok orang yang
mempunyai tujuan yang sama, berbagai cara dilakukan untuk menyapai
tujuan tersebut, dalam mencapai tujuan tersebut diperlukankerjasama antar
kelompok organisasi.Hal ini sejalanfitrahmanusia. Kita semua mengetahui
bahwa manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup
bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam
mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan
menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya
kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam
berorganisasi.
Dilihat dari aspek tujuan, Organisasi mempunyai tiga tujuan utama
yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan,
stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan
bentuk organisasi dengantingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Misalnya
organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh, organisasi wanita
bertujuan untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan untuk
pencapaian mahasiswa dan sebagainya.
Dilihat dari segi prosesnya,proses kerja sama dalam suatu organisasi
sedikitnya antar dua orang. Proses tersebut sedikitnya melibatkan antar dua
orang, makin banyak orang yang melakukan kerjasama, maka proses
organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan teroganisir lagi. Supaya
tidak bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah
ada tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian
dari setiapanggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-
masing anggota. Ada tujuan tertentu Suatu perencanaan manager yang baik
akan membuat organisasinya menghasilkan hasil yang baik pula,
keuntungannya perkerjaan akan efesien dan efektif.
Dilihat dari unsur pendukungnya, suatu organisasi memiliki unsur-
unsur Manusia (Man), Kerjasama, Tujuan Bersama, Peralatan (Equipment),
Lingkungan, Kekayaan alam, dan Kerangka/Konstruksi mental.Unsur-unsur
4. P a g e 4 | 22
tersebut membentuk suatu organisasi dengan suatu manajemen yang
disepakati untuk mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Hal ini sejalan
dengan ciri-ciri organisasi yatiu :
1) Organisasi Mempunyai Tujuan dan Sasaran Utama Untuk Dicapai
Bersama-sama Artinya, organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan
sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama anggota.
2) Organisasi Mempunyai Aturan Setiap organisasi mempunyai aturan,
aturan tersebut harus ditaati olehsetiapanggota, tujuan aturan tersebut
dibuat yaitu supaya organisasi terkendali dan teroganisir.
3) Organisasi TermanajemenUntuk mencapai tujuan maka diperlukankerja
team.
4) Organisasi terkoordinasi Mengkoordinasi tugas merupakan salah satu
tugas manager atau pimpinan, pimpinan yang baik yaitu pimpinan yang
mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk
dikerjakan, beda dengan ābosā yang hanya terima beres.
2.2. STRATEGI ORGANISASI
2.2.1. Definisi Strategi
Pada awalnya strategi merupakan sebuah kata yang digunakan pada
militer ketika sedang berperang, akan tetapi dengan berkembangnya jaman,
maka istilahstrategi ini sudah masuk ke dalam setiap aspek kehidupan, baik
itu ekonomi, pendidikan maupun olahraga.
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,
likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004). Pengertian strategi adalah
Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch,
p.9, 1989).
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :
Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
5. P a g e 5 | 22
dicapai. Sedangkan Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari
kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Strategi menurut Pearce, J.A. dan Robinson R.B. (2008:6) ialah
rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan
kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Griffin R.W.,
(2004:226) mengemukakan strategi ialah rencana komprehensif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Strategi menurut Suyanto M. (2007:16-18) meliputi strategi korporasi,
bisnis serta fungsional. Strategi korporasi menggambarkan sebuah arah
perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum
terhadappertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis di lini produk untuk
mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi bisnis atau
strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level divisi dan menekankan
pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmenpasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi
fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya
produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi
sumber daya manusia, strategi operasi, dan strategi penelitian dan
pengembangan.
Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831)
seorang ahli strategi dan peperangan, Pengertian strategi adalah penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan "the use of engagements for
the object of war" . Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy
merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere
continuation of politics by other means/ Der Krieg ist eine bloĆe Fortsetzung
der Politik mit anderen Mitteln).
Menurut bussinesdictionary, pengertian strategi adalah metode atau
rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti
pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah;pengertian strategi adalahseni
6. P a g e 6 | 22
dan ilmu perencanaandan memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang
paling efisien dan efektif. Istilah srategi berasal dari kata Yunani untuk ahli
militer atau memimpin pasukan.
Menurut Henry Mintzberg (1998), seorang ahli bisnis dan manajemen,
bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definisi yaitu strategi sebagai
rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi (positions), strategi
sebagai taktik (ploy) dan terakhir strategi sebagai perpesktif.
Pengertian strategi sebagai rencana adalah sebuah program atau
langkah terencana (a directed course of action) untuk mencapai serangkaian
tujuan atau cita cita yang telah ditentukan; sama halnya dengan konsep
strategi perencanaan.
Pengertian strategi sebagai pola (pattern) adalah sebuah pola perilaku
masa lalu yang konsisten, dengan menggunakan strategi yang merupakan
kesadaran daripada menggunakan yang terencana ataupun diniatkan. Hal
yang merupakan pola berbeda dengan berniat atau bermaksun maka strategi
sebagai pola lebih mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (emergent).
Definisi strategi sebagai posisi adalah menentukan merek, produk
ataupun perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para
konsumen ataupun para penentu kebijakan; sebuah strategi utamanya
ditentukan oleh faktor faktor ekternal.
Pengertian strategi sebagai taktik, merupakan sebuah manuver spesifik
untuk mengelabui atau mengecoh lawan (competitor)
Pengertian strategi sebagai perspektif adalah mengeksekusi strategi
berdasarkan teori yang ada ataupun menggunakan insting alami dari isi
kepala atau cara berpikir ataupun ideologis.
2.2.2. Dimensi Pokok Strategi
Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok
yang terkandung dalam strategi yaitu :
1. Inovasi. Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang mengutamakan inovasi sebagai sumber keunggulan
bersaing. Tidak semua perusahaan atau organisasi melakukan strategi
inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu barangkali strategi ini dirumuskan
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Misaalnya, perombakan bersifat
khusus dalam rangka memperbaiki pelayanan.
7. P a g e 7 | 22
2. Diferensiasi Pasar. Strategi diferensiasi pasar ditunjukan untuk
menciptakan loyalitas konsumen melalui suatu produk atau jasa yang
bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telahada dipasar. Straategi ini
tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang berkelas tinggi
atau mahal, melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang
berbeda dari produk-produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini
biasanya diperkuat dengan iklan, segmentasi pasar, dan permainan
haarga (pricing).
3. Jangkauan (Breadth). Strategi jangkauanadalah penetapan ruang lingkup
pasar yang akan dilayani oleh organisasi: ragam atau jenis konsumen,
cakupan geografisnya, dan jenis produk aatau jasa yaang akan
ditawarkan. Ada organisasi yang sengaja memilih fokus jangkauan yang
terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau
produk dan jasa tertentu, ada pula yang mengembangkan jangkauan
seluas-luasnya dnegan tujuan mengusai pangsa pasar.
4. Pengendalian biaya (cost-control). Strategi pengendalian biaya adalah
sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran secara ketat.
Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola organisasi harus
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara
maksimum tujuan-tujuan organisasi.
2.2.3. Tingkatan Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer,
Higgins (1985) menjelaskanadanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya
disebut Master Strategy, yaitu : enterprise strategy, corporate strategy,
business strategy dan functional strategy.
1. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok
yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam
masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok
lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya.
Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat
luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
8. P a g e 8 | 22
organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut
Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita
mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi
bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi
nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini,
yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama
direktorat jenderal ini,direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan
itu? Begitu seterusnya.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan
kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi
universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka
akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap
pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu
dijalankanjuga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan
perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
3. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di
tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para
penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu
dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik
yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang
lebih baik.
4. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang
suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
a. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi
yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan,
pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
9. P a g e 9 | 22
b. Strategi functional manajemen,mencakupfungsi-fungsi manajemen
yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing,
leading,motivating,communicating, decisionmaking, representing,
dan integrating.
c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan,
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang
belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan
menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola
organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi
juga hendaknya memperhitungkan soal ākesehatanā organisasi dari sudut
ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
Dalam pengelolan organisasi dilakukan dengan penyusunan
serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif yaitu :
a) Strategi finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat
keuntungan, dan risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari
kacamata pemilik perusahaan atau pemegang saham.
b) Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan
diferensiasi produk strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.
c) Strategi proses internal, yaitu penentuan prose -proses internal
strategisyang mampu untuk menciptakankepuasan pelanggandan
pemilik saham.
d) Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan
iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi, dan
pertumbuhan.
Berdasarkan empat perspektif yang dijalankan secara seimbang itu,
organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa
mengabaikan tujuan jangka panjang.
2.2.4. Jenis-Jenis Strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara
bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan
terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi
kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan
menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk
10. P a g e 10 | 22
tetaphidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif,
seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
1. Strategi Integrasi. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi
horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi
integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para
distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
2. Strategi Intensif. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang
disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-
usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada
hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi. Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu
diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk
atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi
konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk
pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah
produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
4. Strategi Defensif.Disamping strategi integrative,intensif, dan diversifikasi,
organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi,
atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi
melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk
meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang
disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi,
rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda
dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi
bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para
pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu
divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk
meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau
investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi
rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis
yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau
tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah
menjual semua aset sebuah perusahaansecara bertahapsesuai nilai nyata
aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya
11. P a g e 11 | 22
bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun,
barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita
kerugian dalam jumlah besar.
5. Strategi Umum Michael Porter. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi
yang dapat membantu organisasi memperolehkeunggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya
strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk
standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka
terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan
membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh
industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli
terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan
menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil
konsumen. (David, p.231, 2004)
2.2.5. Perbedaan Strategi dan Tujuan Organisasi
Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan
(victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Strategi dan tujuan organisasi
merupakan dua hal yang berkaitan erat. Dalam sebuah organisasi mereka
menetapkan tujuan-tujuannya terlebih dahulu kemudian menyusun strategi
yang diperlukan untuk mencapainya. Namum sebaliknya, organisasi kadang-
kadang terlebih dahulu mengembangkan suatu rencana strategis yang
sistematis dab terperinci, dimana kemudian tujuan-tujuan organisasi disusun
sebagai bagian dari perencanaan tersebut. Menurut Robbins (dalam kusdi,
2009:91), tujuan-tujuanorganisasi (goals) mengacu pada tujuan-tujuan akhir
organisasi (ends) dan cara-cara mencapainya (means). Oleh karena itu, ia
berpendapat bahwa tujuan-tujuan organisasi merupakan bagian dari strategi.
Tujuan organisasi terbagi atas dua yaitu tujuan-tujuan resmi (official
goals) dan tujuan-tujuan operasional (OperatingGoals). Tujuan-tujuan resmi
biasanya dikemukakan melalui bahasa yang umum dan cenderung abstrak,
sebagaimana lazim kita temukan pada buku panduan perusahaan, laporan
tahunan, dan pernyataan-pernyataan resmi para eksekutif atau juru bicara
organisasi. Sementara tujuan-tujuan operasional berkaitan langsung dengan
kebijakan dan prosedur operasional yang sesungguhnya dari suatu unit atau
jabatan tertentu. tujuan-tujuan operasional tidak jarang pula menjadi tolak
12. P a g e 12 | 22
ukur dalam mengevaluasi kinerja unit atau individu, seperti misalnya pada
program MBO (Management By Objectives) dan TQM (Total Quality
Management).
Tidak selamanya organisasi memiliki tujuan-tujuan yang koheren atau
selaras satu sama lain. Organisasi-organisasi dewasa ini dihadapkan pada
tuntutan stakeholder yang berbeda-beda, sebagaian besar organisasi selalu
menghadapi tujuan yang beragam dan tidak jarang saling berbenturan.
Mekanisme organisasi adalah denganmenciptakan unit atau bagian khusus
dari organisasi untuk menangani tuntutan hubungan eksternal organisasi
dengan masyarakat,pemerintah,dan lain-lain. Atau customer service dibuat
untuk menangani hubungan organisasi dengan pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwa Tujuan memiliki ciri :
a) Mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends),
b) Tujuan-tujuan organisasi adalah bagian dari strategi.
c) Tujuan-tujuan organisasi lebih mengacuke dalam (internal), yakni
apa-apa yang ingin dicapai berdasarkan kapabilitas dan
sumberdaya yang tersedia dalam organisasi;
Sedangkan Strategi
a) Mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends) dan cara-
cara mencapainya (means).
b) Strategi lebih menekankan keluar (eksternal), yakni bagaimana
mencocokkan kapabilitas dan sumberdaya internal (kelemahan dan
kekuatan organisasi) dengan āpeluang dan ancamanā lingkungan
sedemikian rupa agar tujuan-tujuan tersebut dapat
2.2.6. Strategi Organisasi
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa dalam sebuah organisasi
apapun jenis dan bentuk orgasnisinya harus memiliki strategi dalam
mencapai visi yang telah disepakati bersama. Perencanaan dalam
menjalankan sebuah organisasi adalah hal yang harus dilakukan agar tidak
adanya ketimpangan atau distorsi ketika dalam perjalanan mencapai visi
yang dibangun tersebut.
Apabila kita menggunakan rumus POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling) maka strategi merupakan unsur dalam Planning
(Perencanaan) yang ada di dalam tahap pertama, sehingga apabila unsur ini
13. P a g e 13 | 22
tidak dipenuhi, maka tidak akan terpenuhi pula unsur-unsur dalam tahapan
selanjutnya.
Menurut Robbins, (dalam Kusdi, 2009:87). āPengertian strategi dalam
konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka
panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan
dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang
diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebutā.
Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai
tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas
aktivitas organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons
lingkungan (misalnya perubahan permintaan, perubahan sumber pasokan,
fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan aktivitas-
aktivitas para pesaing).
Terdapat dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana strategi
disusun dalam organisasi. Kelompok pertama adalah mereka yang menyakini
bahwa strategi merupakan suatu tindakan (planning mode). Hal ini berkaitan
dengan model rasional yang dikembangkan para pemikir perspektif modern.
Kelompok kedua, yang disebut evolutionary mode,melihat bahwa strategi
tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematisdan terperinci. Mereka
melihat bahwa dalam praktiknya tidak jarang pengelola organisasi mengambil
keptusan strategi secara bertahap atau selangkah demi selangkah, sejalan
dengan perkembanganorganisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi
suatu strategi yang utuh dan lengkap.
Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri dari tiga
tahap: (1) analisis; (2) formulasi; (3) implementasi. Pada tahap analisis,
terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis eksternal
merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang
menghasilkan data mengenai berbagai ancaaman (threaths) dan
peluang(opportunities). Sedangkan analisis internal merupakan tinjauan
terhadap berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness) dalam
organisasi itu sendiri. Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan
bahan bagi pengambil kebiajakan untuk menyusun strategi organisasi.
Lazimnya, proses analisis ini disebut analisis SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, Threaths).
14. P a g e 14 | 22
2.3. SUMBER DAYA MANUSIA
Tidak dapat dimungkiri, sebagian besar orang bekerja untuk
mendapatkan uang. Sangat sedikit orang yang bekerja sekadar untuk mengisi
waktu luang atau sekadar menjalankan hobi. Dalam memilih sebuah
pekerjaan, saat ini gaji masih menjadi salah satu penentu utama apakah
seorang karyawan mau atau tidak mau bekerja di sebuah perusahaan.
Meskipun begitu, kadangkala gaji menjadi bahan pertimbangan kedua, ketiga,
atau kesepuluh seseorang dalam bekerja.
Sesuai dengan pernyataan Bob Nelson "People may take a job for more
money, but they often leave it for more recognition", sering kali pengakuan dan
penghargaan menjadi suatu hal yang lebih penting dari sebuah gaji.
Pernyataan ini juga sesuai dengan piramida kebutuhan manusia milik
Abraham Maslow. Menurutnya,esteem needs(kebutuhan akan penghargaan)
berada padatingkat kedua, tepat di bawah kebutuhan puncak manusia yakni
self-actualization needs (kebutuhan akan eksistensi diri).
Berdasarkan hal-hal tersebut, saat ini mulai marak perusahaan yang
rela memberikan treatment lebih bagi karyawan mereka. Bagi perusahaan-
perusahaan ini, investasi sumber daya manusia menjadi penting karena akan
memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan perusahaan mereka.
Sejatinya, sumber daya manusia adalah hal yang perlu digarap secara serius
oleh perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat melahirkan
potensi-potensi keuntungan bisnis yang tidak pernah terduga sebelumnya.
2.3.1. Definisi Sumber Daya Manusia
Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi
dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian
sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang
ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro
lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi.
Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli
memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya
manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari
satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan
juga daya fisiknya.
15. P a g e 15 | 22
Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang
bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya harus ia gunakan untuk
memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus juga
didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah
ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadapkomputer. Hampir
sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya
manusia sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan
usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan
tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan
sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap
perusahaan.
Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun
kata-kata āsiapā dan āmauā dari definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang
digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan sumber daya manusia tidak akan
mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak
bersifat praktis atau dengan kata lain ātidak siap pakaiā. Selain itu,
kemampuan juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai sumber
daya manusia dalam sebuah perusahaan tidak mau memberikan sumbangan
usahanya di tempat tersebut.
Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai
salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi
keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan
perusahaan.Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi unsur
tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur lainnya
seperti modal, bahan, mesin, metode dan juga teknologi. Selain menurut para
ahli, terminologi sumber daya manusia juga telahdidefinisikan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap
individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia yang
berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang
dinamakan manajemen sumber daya manusia.
16. P a g e 16 | 22
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. IMPLEMENTASI STRATEGI ORGANISASI
3.1.1. Pengertian Implementasi Strategis Organisasi
Implementasi Strategis dapat diartikan sebagai proses dimana
manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan
anggaran. Selain itu Implementasi strategismempunyai pengertian lain yaitu
pengembangan strategi organisasi dalam bentuk tindakan.
3.1.2. Proses Implementasi Strategi Organisasi
1. Menganalisis Perubahan
Menganalisis Perubahan merupakan tahap pertama dalam proses
implementasi strategi organisasi yang tujuannya untuk memberikan gagasan
yang jelasdan terperinci mengenai seberapa banyak strategi organisasi harus
berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.
Dalam menganalisis perubahan terbagi dalam beberapa pola, yaitu:
a. Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation). Terjadi karena
adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan
dalam periode sebelumnya.
b. Perubahan rutin (routine change). Perubahan rutin sering digunakan
dalam organisasi perusahaan seperti perubahan yang dilakukan dalam
kemasan produk dan harga untuk memikat konsumen
c. Perubahan terbatas (limited change). Disebabkan karena adanya
pengaruh eksternal dalam organisasi
d. Perubahan radikal (radical change). Reorganisasi besar-besaran dalam
organisasi. Biasanya dilakukan pada saat kondisi organisasi tidak stabil
maka organisasi sering melakukan reshuffle kepengurusan.
2. Analisis Struktur Organisasi
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi diperlukan bahkan
mengharuskan perubahan dalam struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan
disusun.
17. P a g e 17 | 22
b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan
dialokasikan.
3. Analisis Budaya Organisasi
Budaya Organisasi merupakan komponen yang menyebabkan mengapa
suatu strategi dapat diimplementasikan pada suatu organisai, sementara
strategi tersebut gagal untuk diimplementasikan pada organisai yang lain
dengan kondisi yang relatif sama.
4. Analisis Gaya Kepemimpinan
Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara
yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya.
Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang
pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29).
Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).
Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan ini menghimpun
sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat
pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan
pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha
mencapai tujuan organisasi.
2. Gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan menempatkan
manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan
yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada
hubungan dengan anggota organisasi.
3. Gaya kepemimpinan bebas. Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya
berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam
membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing,
dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk
dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian
dari tugas pokok organisasi.
18. P a g e 18 | 22
5. Implementasi dan Evaluasi Strategi
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam implementasi strategi. Untuk
melakukan tahapini dengan baik dan berhasil,seorang pemimpin organisasi
perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:
1) Kemampuan Berinteraksi (Interacting skills). Kemampuan
manajemen berinteraksi dan ber-empati dengan berbagai perilaku
dan sikap orang lain untuk mencapai tujuan.
2) Kemampuan Mengalokasi (Allocating skills). Kemampuan
manajemen dalam menjadwalkan tugas-tugas, anggaran, dan
waktu, serta sumber-sumber daya lainnya secara efisien.
3) Kemampuan Memonitor (Monitoring skills). Meliputi penggunaan
informasi yang efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan
berbagai masalah yang timbul dalam proses implementasi.
4) Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing skills). Kemampuan
untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka
menyesuaikandiri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi.
3.1.3. Mengembangangkan Program, Anggaran dan Prosedur
Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan berorientasi
pada strategi. Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan.
Perencanaan sebuah anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata
dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya. Sebuah
strategi yang ideal mungkin ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah
program-program implementasi khusus dibiayai secara rinci.
Setelah anggaran diprogram, maka prosedur operasi standar harus
dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus
dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program.
3.1.4. Pihak yang Mengimplementasikan Strategi Organisasi
Strategi organisasi dimplementasikan oleh setiap pihak yang memiliki
posisi pada setiap organisasi, yaitu :
1) Anggota. Keterlibatan Anggota dalam implementasi strategi
umumnya tergantung kepada bentuk organisasi yang dianut.
2) Semua orang yang berada dalam organisasi harus melaksanakan
strategi.
19. P a g e 19 | 22
3) Pada organisasi yang besar, ketua, wakil ketua dari seluruh cabang
organisasi, bekerjasama dengan seluruh bawahan mereka untuk
melaksanakan strategi
4) Bila semua orang terlibat dalam implementasinya maka kinerja
organisasi akan lebih baik.
3.2. Implementasi Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Tujuan Organisasi
3.2.1. Implementasi Perencanaan SDM
Pemilihan teknik merupakan starting point dalam melaksanakan
berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai dan
budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya
manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses
rekrutmen dan perencanaan karir.
a. Rekrutmen
Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan ketika bekerjasama dalam
organisasi maka terlebih dulu dilakukan penyesuaiain, penyesuaian melalui
rekrutmen. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru yang
mempertimbangkan kombinasi kompetensi anggota melalui pengetahuan,
keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki. Perencanaan MSDM
dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan datang
bagi orang-orang yang diperlukan untuk menyampaikan program-program
organisasi.
b. Perencanaan Karir
Hal ini membutuhkan pengertian proses-proses yang diintegrasikan
pada karekteristik individual dan preferensi dengan implikasinya pada :
budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi organisai, struktur organisasi dan
perubahan.
Beberapa organisasi dewasa ini menekankan pada tanggung jawab
individual bagi pengembangan karir masing-masing. Sistem mentoring formal
maupun informal diperkenalkan untuk membantu pencapaian pengembangan
karir.
c. Evaluasi Perencanaan SDM
Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator
kesesuaian kinerja bagi sejumlah orang-orang yang ada dalam organisasi
dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya manusia juga
20. P a g e 20 | 22
berguna sebagai āearly warningā organisasi terhadap implikasi strategi
organisasi nantinya.
3.2.2. Implementasi Strategis dalam Pengelolaan SDM
Dalam implementasi strategispengelolaan sumber daya manusia tidak
terlepas dari manajemenstrategisdalam sumber daya manusia, dalam hal ini
merupakan proses manajemen puncak menentukan tujuan umum, sasaran
organisasi dan bagaimana tujuan tersebut tercapai.
Dalam pengertian lain adalah usaha atau aktifitas suatu organisasi
dalam mengelolah sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum
dimulai dari proses penempatan anggota, pengelolahan, pemeliharaan
anggota. Ini merupakan proses pengelolaan dan pendayagunaan SDM secara
profesional agar seluruh anggota mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal di lingkungan organisasi, sehingga produktivitas kerja dicapai
maksimal.
21. P a g e 21 | 22
BAB IV
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan materi ini penulis mengemukakan beberapa
kesimpulan :
1) Maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada keterpaduan
seluruh unsur yang ada secara sadar bersinergi untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman yang
mendalamtentang teori dan strategi organisasi agar organisasi terse but
dapat berkembang dengan lebih optimal.
2) Perumusan strategi merupakan proses penyusunanlangkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik.
3) Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning)
merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia
yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah
strategi menyiapkan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi
secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan .
4) Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian
tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian
berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk
mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalann dan
memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan
untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.
5) Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus
disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan
dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.
Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan
perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini
diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembang
sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .
22. P a g e 22 | 22
DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on
Procces. New York, McGrow-Hill, Inc. 1990.
Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy,
Entering 21āst Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta.
Grasindo.2001.
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen.
Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.
Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan
pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga,
http://www.google.co.id
http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/10/29/pengertian-sumber-daya-
manusia-dan-manajemen-sumber-daya-manusia
http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-strategi-definisi-
perumusan.html