SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
1. Dokumen tersebut membahas konsep strategi, visi, misi, dan tujuan perusahaan.
2. Dijelaskan bahwa strategi adalah seni mengambil keputusan untuk mencapai tujuan jangka panjang sementara visi dan misi memberikan arah dan tujuan perusahaan.
3. Contoh visi, misi dan tujuan perusahaan juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
Menjelaskan menganai visi dan misi, tujuan jangka panjang perusahaan, nilai budaya dan governance sebuah perusahaan serta teori agency dalam manajemen startegic
SM,theofilus pirri, hapzi ali,vision and company mission, longterm objective,...Theofilus Pirri
Penentuan arah dan tujuan organisasi melalui pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang organisasi, Gorporate Governance and the Agency Theory beserta aplikasinya dalam perusahaan
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
Menjelaskan menganai visi dan misi, tujuan jangka panjang perusahaan, nilai budaya dan governance sebuah perusahaan serta teori agency dalam manajemen startegic
Similar to SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
SM,theofilus pirri, hapzi ali,vision and company mission, longterm objective,...Theofilus Pirri
Penentuan arah dan tujuan organisasi melalui pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang organisasi, Gorporate Governance and the Agency Theory beserta aplikasinya dalam perusahaan
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...humannisa
Explanation regarding Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate
Governance dan The Agency Theory (Indonesia version)
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Similar to SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018 (20)
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from sho...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from short term strategy, functional level and tactic ” Universitas Mercu Buana, 2018
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Universitas Mercubuana, 2018
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkungan dan analisisnya serta analisis lingkungan eksternal. Universitas Mercu Buana, 2018
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
1. Nama : Parluhutan
Nim : 55117110069
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Mata Kuliah : Strategic Management
Quiz minggu 2
Visi dan Misi Tujuan Perusahaan
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos atau strategus dengan kata jamak strategi.
Strategi berarti jendral tetapi dalam Bahasa Yunani kuno sering berarti perwira negara (state
officer) dengan fungsi yang luas. Pada abad ke 5 SM sudah dikenal adanya Broad of Strategy di
Athena, mewakili 10 suku di Yunani. Hingga Abad ke 5, kekuasaan politik luar negeri dari
kelompok strategi itu semakin luas. Lama kelamaan strategi memperoleh pengertian baru.
Dalam arti yang sempit, menurut Matloff (salusu, 1996:85) strategi berarti the art of the general
(seni jendral). Dalam Yunani Kuno jendral dianggap bertanggung jawab dalam suatu
peperangan, kalah atau menang.
Hax dan Majluf (Salusu, 1996) mencoba menawarkan rumusan yang komprehensif tentang
strategi sebagai berikut.
1. Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral.
2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam pengertian sasaran jangka panjang,
program bertindak, dan prioritas sumber daya.
3. Menyeleksi bidang yang akan dilakukan atau akan dilaksanakan organisasi.
4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon
yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan
serta kelemahannya.
5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.
2. Beberapa devinisi diatas menurut perumusan tadi, strategi menjadi suatu kerangka yang
fundamental tempat suatu organisasi akan mampu menyatakan kontinuitasnya yang vital,
sementara pada saat yang bersamaan ia akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang selalu barubah.
Menurut Ismail Solihin (2012:24) Strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara
untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep management strategi mencakup juga
penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategi (strategic decision)
yang dibuat oleh menajemen perusahaan) yang diharapkan akan manjemin terpeliharanya
keunggulan kompetitif perusahaan. Strategi manajemen dirancang untuk menjadi pegangan
bagaimana seharusnya bisnis perusahaan dijalankan dan bagaimana pemgambilan keputusan
diambil dianatara berbagai alternative pilihan tindakan yang tersedia. Strategi didasarkan misi
yang telah ditetapkan untuk menuju visi yang diinginkan.
Setiap perusahaan, mempunyai perbedaan dala proses merumuskan dan mengarahkan kegiatan
menajemen strateginya. Perencanaan yang baik telah mengembangkan proses yang lebih rinci.
Tetapi terlepas dari perbedaan dalam hal rincian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar
Visi Perusahaan
Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk
mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya
perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki
kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam
Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan
lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi perusahaan lebih
menunjukkan “What is our business.[1]
Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas harus semakin masuk akal
secara Internasional. Pemikran Mark tentang Visi adalah sebagai berikut:
Jika ingin mengajak semua orang dibawah bendera perusahaan, adalah hal yang penting untuk
memperkenalkan satu visi secara global alih-alih berusaha menyatukan beragam pesan dalam
berbeda. Triknya adalah dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: "kami membuat
komputer tercepat di dunia" atau "layanan telpon untuk semua orang." Anda tidak perlu
3. membuat orang mengakong senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan finansial. Hal yang
dibutuhkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa menjadi bagian dari sesuatu.
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.
karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja.
Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia
bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.
2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.
3. Menumbuhkan standar yang prima.
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan
bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.
Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai. Citai-cita. Tersebut
akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin citra nilai dan kepercayaan perusahaan. Visi
perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan
luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh
perusahaan di masa yang akan datang. Visi memberi arah dan ide actual kepada manajemen
dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa
berlandasan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.[2]
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
4. Misi Perusahaan
Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang
"alasan keberadaan" suatu organisasi. pertanyaan misi harus menjawab pertanyaan paling
penting, "apakah bisnis kita?". pertanyaan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan
tujuan dan merumuskan strategi. Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan keyakinan
(creed statement), sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-
prinsip bisnis, atau pernyataan yang "menentukan bisnis kita", pernyataan misi menjelaskan
ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa saja yang coba dilayaninya. Semua organisasi
memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila para penyusun strategi tidak secara sadar
mentranformasikan alasan ini kedalam bentuk tulisan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang apa yang
harus dikerjakan oleh perusahaan dalam uasahanya, mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu
yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi.
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi.
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan
hingga elemen tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga perameter waktu, biaya, dan kinerja
dapat dievaluasi dan dikontrol.
Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus terangkum dalam
suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic
management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya
mencakup Sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari:
• Customer
Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan.
• Product or Services
5. Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang
dihasilkan oleh perusahaan.
• Markets
Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang
dihasilkan oleh pesaing.
• Technology
Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
• Concern for survival, growth, and profitability
Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen perusahaan terhadap kelangsungan
hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).
• Philosophy
Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari
perusahaan.
• Self Concept
Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences) dari
perusahaan dibandingkan pesaingnya.
• Concern for public image
Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah social,
kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
• Concern for employees
Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan merupakan asset yang
berharga perusahaan.
Tujuan Perusahaan
6. Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi
manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi
waktu tertentu. Dengan demikian tujuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan visi
maupun misi di antaranya:[3]
1. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misis.
2. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.
3. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan
4. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap perubahan situasi dan
kondisi
5. Mudah dipahami
Adapun empat alasan tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi menajemen strategi,
yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya. Sebagai besar organisasi
perlu membenarkan keabsahan eksistensinya, untuk mengabsahkan diri dalam pandangan
pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas. Dengan menetapkan tujuan, perusahaan akan
menarik orang mengelali tujuan ini sehingga mau bekerja untuk mereka.
2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan. Tujuan yang
menyatakan mengarahkan perhatian karyawan kepada norma perilaku yang dikehendaki. Tujuan
dapat mengurangi pertentangan dalam pengambilan keputusan kalau semua karyawan
mengetahui tujuannya. Tujuan menjadi kehendak dalam keputusan.
3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tujuan
merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, oerganisasi tidak
mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilannya.
4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan misi.
Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan sasaran jika sasaran
menentukan arah jangka panjang maka tujuan menentukan target-target khusus untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu periode yang akan datang.
Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai lembaga ekonomi sehingga
tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu dinyatakan dalam ukuran efisiensi dan laba
7. perusahaan memiliki tujuan tunggal yaitu mencari laba atau memaksimalkan laba. Pada saat
sekarang perumusan tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3 faktor:
1. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal.
2. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal perusahaan
3. System nilai para eksekutif puncak.
Contoh Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industry, perdagangan dan konsultasi teknis sector
pertanian/ perkembangan, PT. Bio Industri Nusantara memiliki misi, visi dan tujuan perusahaan
yakni:
Visi
Menjadi perusahaan yang tanggu di bidang penyediaan sarana dan jasa produksi untuk
meningkatkan produktifitas pertanian dan perkebunan yang berazaskan sustainabilitas.
Misi
1. Memproduksi pupuk non kimia, bioaktivator dan biopestisida yang rumah lingkungan.
2. Menyediakan sarana penunjang usaha pertanian dan perkebunan.
3. Menyediakan jasa konsultasi untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian dan perkebunan
berbasis kelastarian lingkungan.
4. Melakukan kerja sama dengan mitra usaha yang saling menguntungkan.
Tujuan
Memupuk keuntungan melalui tata kelola bisnis yang baik dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan mitra usaha dan stakeholders lainnya.
Menyusun, Mengembangkan, dan Mengevaluasi Visi,Misi dan Tujuan
Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun persyaratan
dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain:
8. 1. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
2. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
3. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman.
4. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan.
5. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroprasi.
Setelah menyusun visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan bagaimana visi bisnis
perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun visi perusahaan adalah
dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dicapai. Setelah
itu, dapat ditetapkan pandangan masa depan perusahaan, ingin mencapai titik kesuksesan
setinggi apakah perusahaan tersebut. Menyediakan gambaran besar yang mengambarkan siapa
saja yang ada di dalam perusahaan tersebut, apa yang akan dilakukan setiap peronil perusahaan
dan kemanakah arah pergerakan perusahaan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana penyusun, mengembangkan serta
mengevaluasi misi bisnis suatu perusahaan, perlu terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja
komponen misi. Ada Sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi
tersebut hendak menjadi misi yang efektif. Komponen-komponen misi tersebut antara lain:
1. Konsumen atau Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan?
2. Pasar, “Secera geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi?
4. Teknologi, “apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?
5. Pehatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitbilitas, “Apakah perusahaan
berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?
6. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?
7. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keuangan kompetitif perusahaan?
8. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran sosial,
masyarakat dan lingkungan?
9. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan?
Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat ditemukan strategi
penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka
9. menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan perusahaan menjadi bagian-bagian yang
kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan bagaimana bagian-bagian dari perusahaan tersebut
akan bergerak mencapai visi perusahaan.
Melaksanakan pengembangan visi dan misi perusahaan tentunya membutuhkan sebuah
pendekatan. Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan visi dan misi
antara lain melalui langkah-langkah:
1. Pertama-tama memilih beberapa artikel atau dokumen mengenai pernyataan ini meminta
semua manajer untuk membaca sebagai informasi latar.
2. Meminta para manajer untuk membuat sendiri pernyataan visi dan mis bagi organisasi.
3. Meminta seorang fasitator atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataan-pernyataan
ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan kepada semua manajer.
4. Permintaan akan perubahan, penambahan, dan penghapusan diperlukan setelahnya, saat
diadakan sebuah pertemuan untuk merevisi dokumen tersebut.
5. Bagitu semua manajer telah memberikan masukan mereka serta mendukung dokumen
final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas perusahaan,
penerapan, dan pengevaluasian strategi.
6. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya ini, salah satu cara yang
paling sering dan lazim digunakan adalah dengan membentuk forum-forum diskusi.
Pendekatan Pengambilan Keputusan
Menurut Lawrence R. Jauch & W.F Glueck (1996) ada berbagai teori tentang bagaimana
pengambilan keputusan, mengambil suatu keputusan, namun sebagian besar penulis memusatkan
perhatiannya pada tiga cara pendekatan, yaitu rasional analisi, intuitif emosional, dan perilaku
politis (behavioral political).[4]
Pengambilan Keputusan yang rasional-analisis
Dalam model ini, pengambilan keputusan merupakan seseorang aktor yang tunduk-tunduknya
bukan saja cerdas tetapi juga rasional. Aktor memilih keputusan dengan penuh kesadaran tentang
semua alternative yang mungkin ada untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu,
pengambil keputusan mempertimbangkan semua alternative dan segala akibat dari pilihan yang
dapat diambilnya, menyusun segala akibatnya dengan memperhatikan skala pilihan (scale of
performsnce) yang pasti, dan memiliki alternative yang memberikan hasil maksimum.
10. Pengambilan Keputusan yang Intuitif-emosional
Lawan dari pengambilan keputusan yang rasional adalah pengambilan keputusan yang intuitif.
Pengambil keputusan ini menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam,
pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini
dapat disorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan konfrontasi kreatif. Pengambilan keputusan
intuitif mempertimbangkan sejumlah alternative dan peluang secara serempak meloncat dari satu
langkah dalam analisis atau mencari yang lain dan kembali lagi.
Beberapa orang yang menekankan intuisi atau pendapat sebagai cara pendekatan yang disukai,
menunjukkan bahwa dalam banyak persoalan, pertimbangan mungkin mengarah ke keputusan
yang lebih baik dari pada teknik mengoptimumkan. Misalnya, analisis kepekaan alat seperti
pesanan dalam jumlah yang paling ekonomis (EOQ = economic order quantity). Model ini
menggunakan bahwa ada pesanan jumlah optimal berkenaan dengan untuk rugi (trade-off ) dari
biaya pemesanan dan penyimpanan. Tetapi mungkin akan menjadi jauh dari “optimal” ini dakan
banyak hal tanpa dampak sangat nyata pada perbedaan pembiayaan keseluruhan. Oleh karena itu,
di sini pertimbangan factor lainnya dalam suasana keputusan dapat mengarah ke kesimpulan
menyeluruh yang lebih baik berkenaan dengan jumlah pesanan, dari pada tetap berpegang pada
keputusan dapat mengarah ke kesimpulan menyuruh yang lebih baik berkenaan intuitif tentang
apa yang dikemukakan data. Dalam banyak kasus, pertimbangan seperti ini mungkin lebih
disukai dari pada mengandalkan analisis.
Pengambilan Keputusan Secara Politis-perilaku
Pendangan ketiga mengemukakan bahwa pengambil keputusan yang sesungguhnya harus
mempertimbangkan sejumlah tekanan dari orang lain yang terpengaruh oleh keputusan mereka.
Serikat buruh menukarkan tenaganya untuk upayah yang paling pantas dan jaminan kerja.
Konsumen menukarkan uang mereka dengan produk dan jasa. Pemilik menukar modalnya untuk
memperoleh keuntungan yang diharapkan dari investasinya. Pemasok (supplir) menukarkan
perlindungan dan jaminan ekonomi dengan pajak. Bahkan pesaing pun menukarkan informasi
satu sama lainnya melalui asosiasi perdagangan atau hubungan lainnya, dan sebaiknya.
Sedangkan jika ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat pengambilan
keputusan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
11. 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbulkan karena pertentangan dengan keadaan
lain.
Gaya Pengambilan Keputusan
Salah satu pandangan mengenai gaya-gaya pengambilan keputusan menurut Robbins dan D A.
De Cenzo dalam bukunya “Supervision Today”, didasarkan pada pendekatan dua dimensi dalam
pengambilan keputusan yaitu:
1. Cara berpikir seseorang, yaitu didasarkan pada anggapan bahwa sebagian di antara kita
cenderung lebih bersifat rasional dan logis dalam cara berfikir atau memproses informasi. Tipe
rasional ini memandang informasi secara teratur dan memastikan bahwa informasi itu logis dan
konsisten sebelum mengambil keputusan.
2. Dimensi yang menggambarkan toleransi seseorang akan ambiguitas. Tipe ini lebih
cenderung kea rah intuitif yang memandang bahwa memproses informasi tidak harus menurut
urutan tertentu melainkan memandangnya sebagai kesuluruhan atau banyak pikiran se
1. Gaya direktif, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang
rendah untuk ambiguitas/ketidak jelasan dan cara berfikir rasional.
2. Gaya analisi, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang
tinggi terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang rasional.
3. Gaya konseptual, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi
yang tinggi terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang intuitif.
4. Gaya perilaku, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang
rendah terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang intuitif.
Kesimpulan
12. Dapat disimpulkan pula bahwa misi adalah alasan mengapa perusahaan itu dirikan. Misi
perusahaan membesakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Visi dan misi
memberikan manajer kesatuan arah yang melebihi kepentingan probadi, kepentingan sempit
semata. Visi dan misi mendatangkan rasa pengharapan yang sama di antara semua tingkatan dan
angkatan karyawan. Visi dan Misi menegaskan nilai dan tujuan yang dapat dipahami dan
diterima oleh semua pihak luar perusahaan. Akhirnya visi dan misi menguatkan komitmen
perusahaan terhadap kegiatan yang bertanggung jawab, yang sejalan dengan kebutuhannya untuk
mempertahankan dan melindungi klaim-klaim penting dari orang-orang perusahaan, bahkan
suatu kelangsungan hidup yang tahan lama, tumbuh dan menguntungkan perusahaan.
Saran
Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang
semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung
oleh strategi sumber daya manusia dan budaya perusahaan yang tepat pula. Dalam menghadapi
perubahan, diperlukan kehati-hatian untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan dan sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu bertahan
hidup. Oleh karena itu, perlu ditetapkan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Solihin, Ismail, 2012. managemen Strategi. Penerbit erlangga, Jakarta
Manajemen strategi /oleh Iwan Purwanto. Copyright 2006 pada CV.YRAMA WIDYA
http://www.tradingindonesia.com/index.php/id/tentang-kami/profil/visi-misi
http://1futureinsights.blogspot.co.id/2016/07/makalah-visi-dan-misi-tujuan-perusahaan.html
[1] Solihin, Ismail, 2012. managemen Strategi. Penerbit erlangga, jakarta
13. [2] Manajemen strategi /oleh Iwan Purwanto. Copyright 2006 pada CV.YRAMA WIDYA
[3] Manajemen strategi /oleh Iwan Purwanto. Copyright 2006 pada CV.YRAMA WIDYA
[4] Manajemen strategi /oleh Iwan Purwanto. Copyright 2006 pada CV.YRAMA WIDYA
Forum 2
RINGKASAN
RENCANA JANGKA PANJANG
PERUM PERHUTANI TAHUN 2008-2012
1. Rencana Jangka Panjang (RJP) merupakan dokumen untuk memberikan arah dan sebagai
acuan bagi Perusahaan dalam mewujudkan tujuan pengelolaan hutan untuk periode 5 (lima)
tahun, mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Dokumen RJP ini disusun dengan mengacu
kepada Keputusan Menteri BUMN No.102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan Rencana
Jangka Panjang Badan Usaha Milik Negara.
2. Visi dan Misi Perusahaan :
Visi :
Menjadi pengelola hutan lestari untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
14. Misi:
a. Mengelola sumberdaya hutan dengan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari berdasarkan
karakteristik wilayah dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), serta Meningkatkan
manfaat hasil hutan kayu dan bukan kayu, ekowisata, jasa lingkungan, agroforestri serta potensi
usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan keuntungan untuk menjamin pertumbuhan
perusahaan secara berkelanjutan.
b. Membangun dan mengembangkan perusahaan, organisasi serta sumberdaya manusia
perusahaan yang modern, profesional dan handal, serta Memberdayakan masyarakat desa hutan
melalui pengembangan lembaga perekonomian koperasi masyarakat desa hutan atau koperasi
petani hutan.
c. Mendukung dan turut berperan-serta dalam pembangunan wilayah secara regional dan
nasional, serta memberikan kontribusi secara aktif dalam penyelesaian masalah lingkungan
regional, nasional dan internasional.
3. Dalam jangka 2008 – 2012, tujuan Perusahaan meliputi tujuan jangka panjang yang
kemudian diuraikan kedalam tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek sebagaimana
diuraikan dibawah.
Tujuan Jangka Panjang
a. Pengelolaan Sumberdaya Hutan secara lestari beserta seluruh manfaat dan fungsinya sebagai
sistem penyangga kehidupan (life support system).
b. Pengembangan dan pengelolaan industri kayu terpadu (intergarted wood industry), industri
gondorukem dan derivatnya, industri minyak-minyak atsiri (minyak kayu putih, Ylang-ylang,
nilam, dll.), industri butiran lak (seedlak), industri berbasis agroforestri (pangan dan bioenergi),
industri ekowisata dan industri berbasis jasa lingkungan lainnya.
c. Aliansi strategis dan sinergi BUMN bersama MDH dalam kegiatan ekonomi dan
pengelolaan hutan dan lahan hutan dengan azas manfaat mutual (mutual benefit) untuk
kesejahteraan masyarakat.
d. Menjadi perusahaan kehutanan yang modern berbasis teknologi informasi dengan SDM
yang profesional.
e. Menjadikan “Riset & Development” sebagai “Sumber Inovasi Tiada Henti” untuk
pengembangan perusahaan.
Tujuan Jangka Menengah
Tujuan Jangka Menengah merupakan uraian lebih rinci dari Tujuan Jangka Panjang berdasarkan
kepada kemampuan perusahaan dan kondisi eksternal yang memungkinkan. Utamanya adalah
15. meningkatkan nilai perusahaan guna mempercepat proses pemulihan fungsi dan manfaat
sumberdaya hutan, melalui :
a. Meningkatkan mutu tegakan hutan tanaman dan sumberdaya hutan serta mengoptimalkan
manfaat hutan dan lahan hutan meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
b. Meningkatkan EVA (Economic Value Added) dari pengembangan industri berbasis hasil
hutan kayu dan bukan kayu, ekosistem hutan, plasma nutfah serta dari kegiatan optimalisasi
produktivitas lahan.
c. Menerapkan secara kontinyu Sistem Manajemen Mutu (SMM) didalam pengelolaan hutan
lestari dan proses industri yang berkelanjutan.
d. Revitalisasi dan pemantapan organisasi perusahaan yang modern serta kelembagaan
koperasi masyarakat desa hutan yang mengakar dan mandiri.
e. Penyempurnaan manajemen administrasi dan keuangan berbasis sistem tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) secara bertahap dan berkesinambungan.
f. Revitalisasi dan penguatan peran dan fungsi Riset & Development didalam mendukung
Pengelolaan Hutan Lestari serta pengembangan usaha baru strategis yang bernilai tinggi.
g. Mengembangkan kompetensi Sumberdaya Manusia yang inovatif, kreatif dan handal secara
berkesinambungan dan sistematis.
h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membantu pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan.
Tujuan Jangka Pendek
Tujuan Jangka Pendek sebagai terjemahan dari tujuan jangka menengah yang diartikulasikan
kedalam tujuan tahunan dari rencana kegiatan dan anggaran perusahaan, yang akan dimulai pada
tahun 2009. Secara terperinci Tujuan Jangka Pendek diuraikan dibawah dan dikelompokkan
kedalam 4 tujuan strategis yakni :
a. Menerapkankan Pengelolaan Hutan Lestari untuk seluruh Unit Manajemen Pengelolaan
Hutan (Forest Management Unit = KPH) :
1) Menghentikan degradasi sumberdaya hutan
2) Redesign dan normalisasi potensi tegakan dan sumberdaya hutan
3) Meningkatkan mutu sumberdaya hutan melalui penggunaan bioteknologi dan budidaya
intensif
4) Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen pohon per pohon.
5) Mengembangkan hutan rakyat lestari berbasis ekobisnis.
6) Menyelamatkan pulau Jawa terkait dengan pemanasan global (global warming), penurunan
emisi dari degradasi dan deforestasi (REDD, Reduce Emission from Degradation &
16. Deforestation), Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM, Clean Development Mechanism) dan
perdagangan karbon (carbon trade) dengan melakukan penanaman di dalam dan di luar kawasan
hutan.
b. Pengembangan dan Penguatan Industri :
1) Meningkatkan kapasitas industri kayu dan bukan kayu.
2) Mengembangkan industri berbasis agroforestri.
3) Mengembangkan industri berbasis ekowisata, jasa lingkungan, kekayaan plasma nutfah dan
perdagangan karbon.
4) Menerapkan teknologi pada industri dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses industri dan bisnis.
5) Meningkatkan pendapatan melalui pengembangan dan revitalisasi sistem pemasaran dan
peningkatan kapasitas “market intelegent”.
c. Pengembangan Kelembagaan dan SDM :
1) Mengembangkan organisasi berdasarkan portofolio bisnis perusahaan.
2) Meningkatkan kompetensi SDM, sistem remunerasi dan sistem manajemen kinerja
(meritokrasi).
3) Meningkatkan kapasitas R & D untuk peningkatan produktivitas SDH dan penerapan PHL
secara menyeluruh.
4) Revitalisasi dan pembenahan Sistem Pengelolaan Kas (cash manage-ment) dan
mengembangkan sistem akuntansi pertanggungjawaban secara GCG.
5) Revitalisasi bidang hukum khususnya Hukum keAgrarian dan Hukum Bisnis, serta bidang
kehumasan.
6) Meningkatkan kompetensi SDM masyarakat di dalam dan di sekitar hutan melalui
kelembagaan Koperasi.
d. Peningkatan Laba Usaha dan Kesejahteraan Masyarakat :
1) Meningkatkan laba perusahaan melalui peningkatan pendapatan dan pengendalian biaya.
2) Melibatkan koperasi masyarakat desa hutan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi dan bisnis
perusahaan berbasis hutan dan lahan.
4. Sedangkan arah pengembangan Perusahaan 5 tahun yang akan datang adalah :
a. Mengelola dan mengembangkan SDH sebagai penyangga kehidupan ( life support system)
dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial dan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip
pengelolaan hutan lestari dan good corporate governance.
17. b. Meningkatkan nilai tambah (EVA/Economic Value Added) melalui pengembangan dan
penguatan industri kayu, bukan kayu, agroforestri dan industri lainnya yang bersumber plasma
nutfah dari ekosistem hutan.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program percepatan pembentukan lembaga
ekonomi berbentuk koperasi masyarakat desa hutan yang mandiri, tangguh dan profesional
dalam rangka membangun ekonomi rakyat.
5. Guna mencapai target arah pengembangan Perusahaan tersebut, diperlukan syaratsyarat
pencapaian pengembangan Perusahaan sebagai berikut :
a. Pembangunan dan pengembangan institusional Perusahaan (organisasi dan kelembagaan
lokal) antara lain ;
§ Direksi berperan sebagai penentu arah dan kebijakan strategis perusahaan (strategic corporate
policy) ; Unit sebagai Unit bisnis strategis (SBU=strategic business unit) sedangkan KPH dan
KBM sebagai Unit bisnis operasional (operational business unit).
§ Pengembangan organisasi yang efektif melalui pengembangan Sistem Informasi Manajemen
(MIS), pembangunan Sistem Manajemen Kinerja (SMK) dan Sistem Manajemen Mutu (SMM).
§ Pengembangan dan penguatan anak perusahaan dan perusahaan patungan (joint ventura)
sebagai mitra dan aliansi strategis perusahaan.
§ Pembangunan dan pengembangan lembaga ekonomi masyarakat berbentuk Koperasi
Karyawan dan Koperasi Masyarakat Desa Hutan sebagai mitra utama perusahaan.
b. Pengembangan kompetensi SDM, budaya perusahaan dan penguatan kepemimpinan melalui
pendidikan dan latihan.
c. Pengembangan Penelitian dan Pengembangan (Riset & Development) untuk mendukung
pengelolaan hutan lestari berbasis bioteknologi, penciptaan inovasi produk hasil hutan kayu dan
hasil hutan bukan kayu, pengembangan hasil hutan lainnya berbasis hutan - lahan seperti
ekowisata, jasa lingkungan, perdagangan karbon serta untuk mendukung transformasi bisnis dan
penguatan marketing intelegence.
d. Revitalisasi dan Efektivitas Tim Transformasi
e. Arah pengembangan perusahaan kedepan memerlukan perubahan yang bersifat transformasi
pengelolaan perusahaan (transforming and managing change) yang diimplementasikan kedalam
visi, misi, rencana strategi, sasaran, tujuan dan program kerja perusahaan. Transformasi
pengelolaan perusahaan harus dikawal oleh Tim Transformasi sebagai agen perubahan dan
pembaharuan perusahaan (agent of change) yang berada pada berbagai tingkat / level
manajemen, dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya kebijakan, strategi dan program kerja
transformasi perusahaan.
6. Hasil analisis kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (SWOT) yang dipetakan
memperlihatkan posisi perusahaan pada kuadran II yang mengindikasikan bahwa Perum
Perhutani masih memiliki peluang untuk bertahan (survive) dan berkembang, karena peluang
18. usaha masih terbuka walaupun masih memiliki kelemahan dalam menangkap peluang usaha dan
mengantisipasi ancaman usahanya. Dengan kebersamaan, persatuan dan fokus pada
profesionalisme dalam pengelolaan hutan sebagaimana dituangkan dalam Visi dan Misi
Perusahaan, Perum Perhutani harus mampu untuk menghapus dan mengurangi kelemahan-
kelemahan berikut : a. Degradasi hutan
b. Krisis kepemimpinan
c. Sistem pemasaran yang pasif
d. Inefisiensi biaya
e. Organisasi yang masih belum efektif dan efisien
f. Kualitas dan kompetensi SDM yang rendah
Sedangkan peluang-peluang yang harus berani diambil dan dimanfaatkan dalam rangka
mendukung transformasi porto folio bisnis dan pengelolaan perusahaan adalah
:
a. Peningkatan dan pengembangan bisnis industri pengolahan kayu
b. Peningkatan dan pengembangan industri getah dan minyak
c. Pengembangan industri agroforestry dengan produk antara lain mocal, bioetanol, tepung dan
pakan ternak yang bersumber dari tanaman umbi-umbian, sereal dan sorgum, serta
pengembangan penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
d. Pengembangan bisnis industri ekowisata dan jasa lingkungan
e. Optimalisasi aset
f. Pengembangan bisnis lain berbasis hutan dan lahan
g. Pencarian peluang pasar perdagangan karbon dan REDD (reducing emision degradation and
deforestation)
7. Sasaran Perusahaan 2008-2012 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya potensi SDH.
b. Percepatan rehabilitasi lahan kritis dan lahan marjinal di luar kawasan hutan di P. Jawa
dalam bentuk ekobisnis untuk mencapai sasaran 30% tutupan hutan di P. Jawa.
c. Pengembangan industri (wisata alam, kayu, pengolahan getah dan derivatnya, jasa
lingkungan, dan industri agroforestry).
d. Meningkatnya laba usaha.
e. Meningkatnya kesejahteraan karyawan.
f. Meningkatnya kesejahteraan MDH.
19. g. Meningkatnya core kompetensi SDM.
h. Meningkatnya kompetensi sistem supporting administrasi dan keuangan.
i. Mengembangkan penyediaan cadangan pangan dan energi.
j. R& D sebagai pusat inovasi dan pengembangan perusahaan.
8. Berdasarkan pemetaan produk, dalam 5 tahun yang akan datang Perusahaan akan melakukan
pengembangan bisnis/produk :
§ Industri kayu (kayu olahan)
Guna peningkatan pendapatan akan dilakukan revitalisasi industri (SDM, infrastruktur),
pengembangan industri finished product (baik produk kayu solid, produk engineering maupun
panel atau veneer), serta pembangunan pabrik plywood berbahan baku kayu lunak
(FGS). Industri RST masih dipelihara untuk mendukung ekonomi lokal.
§ Gondorukem & derivat
Produk derivat gondorukem dalam 5 tahun yang akan datang merupakan produk non kayu
unggulan bagi Perusahan dengan daya tarik pasar yang tinggi. Pengembangan industri ini
didukung dengan penetapan kebijakan tentang perubahan dari Kelas Perusahan (KP) Pinus
menjadi KP Getah.
§ Industri agroforestri
Dengan meningkatnya trend kebutuhan bahan bakar bioetanol dan kebutuhan penyediaan pangan
nasional yang merupakan peluang bagi Perusahaan, maka dalam 5 tahun ke
depan dikembangkan inovasi industri agroforestry dengan produk antara lain; bioetanol,
tepung, mocal, pakan ternak.
§ Minyak kayu Putih
Pengembangan produk minyak kayu Putih, yang selama ini terbatas kepada penjualan minyak
kayu Putih curah, dengan inovasi industri minyak kayu Putih kemasan untuk mendapatkan
peningkatan added value daun kayu Putih serta dengan melakukan perluasan dan peremajaan
daun kayu Putih.
§ Wisata alam
Wisata alam merupakan peluang bagi Perusahaan untuk meningkatkan pendapatan melalui
pengembangan kualitas sarana prasarana, perbaikan pelayanan dan inovasi daya tarik wisata.
• Lak
Meskipun memiliki kontribusi yang kecil terhadap total pendapatan Perusahaan, namun lak dan
turunannya (seedlak) memiliki daya tarik dan daya saing yang tinggi bagi Perusahaan.
Intensifikasi pengelolaan lak melalui pengembangan tanaman kesambi dilakukan untuk
memperoleh mutu dan kuantitas lak yang meningkat.
20. § Kayu bundar (log)
Produk kayu bundar masih merupakan bisnis yang tetap dipelihara secara intensif oleh
Perusahaan untuk mendukung ekonomi lokal.
9. Sasaran fisik 2008-2012 sebagai berikut :
Sasaran Fisik :
a. Optimalisasi SDH
Jenis Tanaman
Th. 200 8 Th. 2012 +/- Rata-
2 /Tahun (Ha )Ha % Ha %
Jumlah Jati 575,570 55.6 680,000 53.2 20,886
- Jati JPP 150,288 14.5 254,718 19.9 20,886
- Jati APB 425,282 41.1 425,282 33.3 -
Jumlah Rimba 459,779 44.4 597,341 46.8 27,512
- Pinus 240,247 23.2 300,000 23.5 11,951
- Mahoni 100,226 9.7 100,226 7.8 -
- Damar 12,016 1.2 15,000 1.2 597
- Kayu Putih 25,296 2.4 32,000 2.5 1,341
- Kesambi 4,643 0.4 10,000 0.8 1,071
- Sengon (FGS) 15,604 1.5 50,000 3.9 6,879
- Ac. mangium (FGS) 19,117 1.8 25,000 2.0 1,177
- Mindi (FGS) 22,515 2.2 30,000 2.3 1,497
- Karet - - 15,000 1.2 3,000
- Jenis lainnya 20,115 1.9 20,115 1.6 -
Jumlah 1,035,349 - 1,277,341 - 48,398
b. Reboisasi
21. Uraian
Th. 2008 Th. 2012 +/- Rata-
2 /Tahun (Ha )Ha % Ha %
Jati 37,625 32.9 14,000 31.8 (5,906)
Rimba 67,522 59.0 30,000 68.2 (9,381)
RHL 2,807 2.5 - - (702)
Trubusan 6,535 5.7 - - (1,634)
Jumlah 114,489 35.3 44,000 31.8 (17,622)
Tanaman luar kws.
a. Ekobisnis 1,150 29.9 120,000 24.9 23,770
b. Hutan rakyat - 500,000 125,000
c. Produksi Kayu
Uraian
Th. 2008 Th. 201 2 +/- Rata-
2 /Tahun (M 3)M3 % M3 %
Jati 441,035 45.9 409,300 53.9 (7,934)
Rimba 518,801 54.1 350,302 46.1 (42,125)
Jumlah 959,836 100.0 759,602 100.0 (50,059)
d. Produksi Non Kayu
Uraian
Th. 2008 Th. 2012 +/- Rata-
2/TahunSat Volume Sat. Volume
Getah Pinus Ton 81,740 Ton 88,872 1,783
Daun Kayu Putih Ton 39,924 Ton 62,647 5,681
Getah Damar Ton 352 Ton 388 9
Lak Cabang Ton 1,023 Ton 1,242 55
e. Industri Kayu
Uraian
Th. 2008 Th. 2012 +/- Rata-
2/TahunSat Volume Sat. Volume
23. f. Industri Non Kayu
Uraian
Th. 2008 Th. 2012 +/- Rata-
2/TahunSat Volume Sat. Volume
Gondorukem Ton 56,512 Ton 62,210 1,425
Terpentin Ton 11,075 Ton 12,442 342
Minyak kayu Putih
(curah)
Ton 317Ton 343 7
Minyak kayu Putih
(kemasan)
Ton - Ton 145 48
Seedlak Ton 186Ton 323 34
g. Penataan SDM
Uraian
Th. 2008 Th. 2012 +/- Rata-
2/TahunSat Volume Sat. Volume
Pegawai Org. 13,604Org. 9,098 (1,127)
Pekerja Pelaksana Org. 11,533Org. 14,744 803
PKWT Org. 3,661Org. - (915)
Jumlah Org. 28,798Org. 23,842 (1,239)
h. Sasaran Keuangan
Uraian Sat
Tahun +/- Rata2
/Tahun
2008 2012
Pendapatan Jt. Rp 2,456,380 3,885,299 357,230
Biaya Jt. Rp 2,319,878 3,701,705 345,457
Laba sebelum pajak Jt. Rp 136,502 183,594 11,773
PM Jt. Rp 5.76% 4.86% 0 %
OMR Jt. Rp 2.72% 2.57% 0 %
i. Agroindustry
Uraian Sat Tahun
24. 2008 2012 +/- Rata2
/Tahun
Industri Agroforestry -
- Bioetanol Jt. Rp - 160,671 40,168
- Tepung sorghum Jt. Rp - 226,599 56,650
- Pakan ternak Jt. Rp - 61,800 15,450
- Karet Jt. Rp - 10,433 2,608
- Mocal Jt. Rp - 115,920 28,980
10. Strategi Perusahaan dalam lima tahun ke depan adalah :
1. Pembenahan dan Pemantapan (Steadiness)
Pada tahap awal (jangka pendek) dimana Perusahaan masih dalam kondisi krisis, maka strategi
yang diterapkan adalah pembenahan dan pemantapan (steadiness). Segala upaya diarahkan untuk
mempertahankan keberadaan Perusahaan dan Sumberdaya Hutan beserta seluruh fungsi dan
perannya secara terintegrasi (comprehensive). Strategi Steadiness ini dilaksanakan melalui
inisiatif : a. Penyelamatan (Rescue) sumberdaya hutan dan perusahaan
b. Penguatan kepemimpinan (leadership) dan kompetensi SDM (competency based human
resources management).
c. Restrukturisasi Organisasi
Untuk meningkatkan efektivitas organisasi sehingga dapat merubah posisi Perusahaan dari
Kuadran II ke Kuadran I, maka restrukturisasi organisasi harus dilakukan dengan lebih
memfokuskan pada penangan bisnis (produk – pasar) secara terintergrasi. Hal ini dicapai
melalui penerapan bentuk organisasi divisional yang dipadukan dengan organisasi regional pada
tingkat unit bisnis serta didukung oleh organ fungsional pada tingkat kebijakan strategis.
d. Pengembangan kepuasan pelanggan (customer satisfaction development) sebagai tolok ukur
pengembangan perusahaan.
2. Pertumbuhan (Growth)
Tahap berikutnya untuk jangka menengah dan jangka panjang, strategi pengusahaan yang
diterapkan adalah strategi pertumbuhan (growth), yang ditempuh dengan inisiatif :
a. Integrasi vertikal – Bisnis Hulu Hilir : mengembangkan industri hilir secara terpadu dengan
peningkatan produksi bahan baku di hulu berbasis hutan dan lahan
b. Diversifikasi porto folio binis : mengembangkan porto folio bisnis baru seperti industri
pengolahan hasil agroforestri (bioethanol, tepung, dan derivatif lainnya), industri ekowisata dan
25. resort, perdagangan berjangka /bursa kayu dan bukan kayu, perdagangan jasa lingkungan dan
karbon, dan lain-lain.
11. Untuk melaksanakan rencana strategis di atas, kebijakan Perusahaan dalam lima tahun yang
akan datang adalah :
a. Unit sebagai SBU diberikan otoritas kewenangan kecuali di bidang keuangan, SDM,
strategi pemasaran dan harga dasar, perencanaan SDH, perencanaan bisnis dan korporasi, serta
pelepasan asset.
b. Pengembangan industri kayu, getah, minyak dan derivatnya, industri wisata alam, jasa
lingkungan, dan industri agroforestri dapat dilakukan melalui aliansi bisnis strategis.
c. Pengembangan sistem informasi manajemen terpadu.
d. Restrukturisasi organisasi yang transformatif.
e. Optimalisasi potensi SDH melalui redesign dan normalisasi.
f. Implementasi manajemen kinerja dan manajemen mutu.
g. Pengembangan SDM berbasis kompetensi.
h. Pengembangan dan pemanfaatan R & D (Penelitian dan Pengembangan) guna peningkatan
produktifitas SDH.
i. Peningkatan daya dukung DAS melalui ekobisnis secara sinergi dengan BUMN lain.
12. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang 20082012
meliputi:
§ Tingkat kerusakan hutan dapat dikendalikan maximal 2 % per tahun & potensi
produktivitas kelas hutan produktif untuk 5 tahun yang akan datang didasarkan dan bertitik tolak
atas kondisi SDH yang ada.
§ Estimasi rata-rata komposisi sortimen hasil tebangan kayu Jati AI : AII : AIII = 35% : 24% :
41%. Rimba 38% : 38 % : 24 %.
§ Economic Value Added (EVA) industri pengolahan kayu minimal 15%.
§ Harga rata-rata kayu bundar Jati untuk sortimen AIII setiap tahun naik 5 %, AII 7.5 % dan AI
10 %.
§ Kenaikan produksi Getah Pinus rata-rata 4 % per tahun, Gondorukem dan Terpentin 4 %,
Daun Kayu Putih 15 % dan Minyak Kayu Putih 11 %.
§ Harga jual rata-rata produk hasil kayu olahan naik 3 % per tahun.
§ Jumlah intake Jati dari total produksi tahun 2009 = 32 %; 2010 = 40%, 2011 dan 2012 = 47
%.
26. § Rendemen hasil industri rata-rata Gondorukem 70 %, Terpentin 14 % dan Minyak Kayu Putih
0.8 %.
§ Tingkat rupiah relatif stabil dalam posisi Rp. 9.100,- / US$ dan inflasi rata-rata setiap tahun
6,5 %.
§ Peningkatan gaji karyawan dan kesejahteraan naik 18 %.
§ Tidak ada perubahan kebijakan Pemerintah khususnya yang menyangkut pengelolaan Perum
Perhutani.
13. Pendapatan perusahaan tahun 2008-2012 (tanpa pendapatan lain-lain) rata-rata per tahun
tercapai Rp 3,009 trilyun dan diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar
13 %. Sedangkan biaya perusahaan tahun 2008-2012 diproyeksikan rata-rata per tahun sebesar
Rp 3,052 Trilyun, terdiri dari HPP, biaya usaha dan biaya lain-lain, mengalami peningkatan rata-
rata 13 % per tahun. Sedangkan laba sebelum pajak diproyeksikan rata-rata per tahun sebesar Rp
144 Milyar dengan rata-rata peningkatan sebesar 10 %.
14. Proyeksi laba rugi 2008-2012 sebagai berikut :
NOMOR
REK.
NAMA REKENING
Tahun
2008 2,009
4 2010 5 2011 6 2012 7
1
3
3.1-3.3
3.4-3.6
3.7-3.8
3.4-3.6
3.7-3.8
4
4.1 4.2
4.3
5
5.1-5.2
5.3
6.
2
PENDAPATAN
PENJUALAN DALAM
NEGERI
HASIL KAYU
TEBANGAN
HASIL KAYU
OLAHAN
HASIL HUTAN
LAINNYA
JUMLAH PENJUALAN
D.N.
PENJUALAN LUAR
NEGERI
HASIL KAYU
OLAHAN
3
1,369,527
177,763
254,658
997,958
299,474
338,644
815,129
580,271
667,186
720,442
684,809
812,028
736,870
703,979
916,770
1,801,948 1,636,0752,062,585 2,217,279 2,357,619
214,163
354,025
507,424
431,333
699,091
451,378
825,035
523,271
848,131
568,599
568,188
568,188
938,758
938,758
1,150,469
1,150,469
1,348,306
1,348,306
1,416,729
1,416,729
2,370,136 2,574,8323,213,054 3,565,585 3,774,348
1,295,737
82,150
390,328
623,707
697,737
500,343
509,414
1,012,530
761,043
461,564
1,198,482
853,795
456,044
1,295,771
906,661
1,768,215 1,821,7872,282,987 2,513,842 2,658,476
27. 6.1
6.2
HASIL HUTAN
LAINNYA
JMLH PENJUALAN
L.N.
1 US$ = Rp.
9.100,JUMLAH
PENDAPATAN
HARGA POKOK
PENJUALAN (HPP)
HPP KAYU
TEBANGAN
HPP KAYU OLAHAN
HPP HASIL HUTAN
LAIN
JUMLAH HARGA
POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BIAYA USAHA
BIAYA PEMASARAN
BIAYA UMUM &
ADMINISTRASI
JUMLAH BIAYA
USAHA
LABA USAHA
PENDAPATAN/BIAYA
LAIN-LAIN
PENDAPATAN LAIN-
LAIN
BIAYA LAIN-LAIN
LABA NON USAHA
LABA SEBELUM
PAJAK PAJAK
601,921 753,046930,067 1,051,743 1,115,872
90,111
447,416
105,531
614,782
117,210
748,303
125,655
847,316
127,753
891,255
537,527 720,313865,514 972,971 1,019,007
64,394
86,244
14,137
32,733
89,872
20,052
64,553
97,820
21,355
78,773
104,179
22,743
96,865
110,950
24,222
72,107 69,82076,465 81,435 86,729
136,501 102,553141,018 160,208 183,594
40,950 28,715 42,305 48,062 55,078
95,551 73,83898,713 112,146 128,516
28. PENGHASILAN
BADAN
LABA BERSIH
PROFIT MARGIN
OPERATING MARGIN RATIO
5.76%
2.72%
3.98%
1.27%
4.39%
2.01%
4.49% 2.21%4.86 % 2.57
%
Daftar Pustaka
https://transformpht.files.wordpress.com/2010/06/ringkasan-rjp-2008-2012.pdf