SlideShare a Scribd company logo
PRURIGO NODULARIS
Disususun Oleh :
Reza Oktarama Putra
Wira Nico Sempaty
Pembimbing :
Dr. Sitti Hajar, Sp. KK
1
PENDAHULUAN
Prurigo
Nodularis
Ditandai dengan
munculnya papula
dan nodul yang
kadang juga diikuti
oleh ekskoriasi atau
ulserasi
Paling sering
terjadi pada usia 20
hingga 60 tahun
Penyebab prurigo
nodularis masih
belum diketahui
secara pasti
Tujuan utama terapi
adalah untuk
menghilangkan rasa
gatal
Lesi akibat
garukan berulang
2
3
PUSTAKA
TINJAU
AN
4
Definisi
• Prurigo nodularis (PN)
adalah lesi pada kulit
akibat dari garukan
berulang karena rasa
gatal yang dipicu oleh
berbagai rangsangan
pruritogenik.
Epidemiologi
• Paling sering terjadi pada
usia 20 hingga 60 tahun
• Prevalensi sama antara
pria dengan wanita
• Penderita dengan
dermatitis atopik terkena
PN pada usia yang lebih
muda.
Etiologi
• Akibat kelainan-kelainan
tubuh yang menimbulkan
rasa gatal seperti riwayat
atopik, kelainan sistemik
dan faktor lingkungan
Patologi dan
Patogenesis
• Neuropeptida ↑ :
memediasi peradangan
kulit dan pruritus
• Sel mast → NGF →
Neurohiperplasia dan
pruritus
• Eosinofil protein kationik
memperparah
peradangan
• Peningkatan sel merkel
TINJAUAN PUSTAKA
5
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala
Klinis
Pruritus
Lesi berupa
Papul dan nodul
Ukuran dari
beberapa
milimeter sampai
2 cm
Lesi terdistribusi
simetris
kulit antara lesi
biasanya normal
tetapi dapat
xerotik atau
likenifikasi
6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Histopatologi :
hiperkeratosis,
hipergranulosis,
dan hiperplasia
epidermal
Laboratorium
7
DIAGNOSA BANDING
Prurigo
Nodularis
Dermatitis
atopik
Liken Planus
Pemfigoid
Nodularis
Anti pruritus topikal
(steroid dan non
steroid)
Anti pruritus
sistemik (Anti
histamine sedatif dan
non sedatif
Jika terdapat
eskoriasi dan ulserasi
karena garukan dapat
digunakan antibiotik
topikal
Medika
mentosa
Edukasi pasien untuk
tidak menggaruk lesi
Non
medika
mentosa
8
TATALAKSANA
 Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi
yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi
morbiditas yang berat. Prurigo nodularis memiliki tingkat
rekurensi yang tinggi
9
PROGNOSIS
 Identitas Pasien
 Nama : Ny. AR
 Umur : 32 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Guru
 Suku : Aceh
 Agama : Islam
 Alamat : Batoh
 No. RM : 855170
 Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2014 10
LAPORAN KASUS
 Keluhan utama
 Rasa gatal pada lengan dan tungkai
 b. Keluhan tambahan
 Benjolan pada lengan dan tungkai kiri dan kanan
 c. Riwayat penyakit sekarang
 Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang
disertai munculnya benjolan. Gatal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia
berkeringat dan stres. Rasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. Hal ini berlangsung
sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. Ia tidak tahan dengan rasa
gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Rasa gatal bertambah
seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Ia berobat ke puskesmas namun
keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai
dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan.
Terlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan. Riwayat atopik, diabetes
mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal
11
ANAMNESIS
 d. Riwayat penggunaan obat
Betamethason dari puskesmas
 e. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah di rawat di RSJ dengan keluhan depresi 3 tahun yang lalu. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat atopik juga disangkal
 f. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Riwayat atopik pada
keluarga juga disangkal
 g. Riwayat kebiasaan sosial
Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien
bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. 12
ANAMNESIS
13
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : tampak baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Laju nadi : 75 kali/menit
Laju pernapasan : 20 kali/menit
Suhu tubuh : afebris
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit
yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel
dengan distribusi simetris
14
Penderita datang
pertama kali dipoli
kulit pada tanggal 4-
11-2014
Penderita saat di
follow up pada
tanggal 16-11-2014
15
DIAGNOSIS BANDING
16
Diagnosa Banding Definisi dan Manifestasi
Klinis
Gambaran Lesi Gambar
Lichen planus Bentuk inflamasi kulit yang
unik yang menyerang kulit,
membran mukosa, rambut dan
kuku. Gejala klinis sangat gatal,
dan gejala ini bisa menetap
hingga waktu 1-2 tahun.
Likenifikasi disertai dengan
papul-papul yang berwarna
merah-biru, berskuama
Pemfigoid Nodularis Varian klinis yang jarang dari
pemfigoid bulosa.
Papula eritematosa dan plak
dengan ekskoriasi, nodul
ekskoriasi, dan ulserasi
superfisial.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit kronis yang
residif disertai gatal. Sering
berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam
serum dan riwayat atopik pada
keluarga atau penderita
Plak papuler, eritematosa, dan
berskuama atau plak
likenifikasi.
 Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai
bawah. Tampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan.
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai
dengan likenifikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
17
Resume
Planning diagnostik
 Pemeriksaan histopatologi
18
Diagnosa Kerja
Prurigo Nodularis
19
Tatalaksana
Farmakologis
• Sistemik :
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
• Topikal :
• Thiampenicol 2% +
Desoximethason 0,25 % oint (
Pagi – Malam)
Non farmakologis Edukasi
• Hindari menggaruk pada daerah
yang gatal.
• Hindari penggunaan pakaian
dengan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
• Mengontrol stress dan
emosional
• Penggunaan obat sesuai dengan
instruksi dokter
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
20
Prognosis
21
DISKUSI KASUS
22
Temuan Klinis Teori
• Gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan
kanan dan disertai munculnya benjolan. Rasa
gatal bertambah seiring dengan bertambah
banyaknya benjolan
• Gatal bertambah berat jika dan stres.
Penderita memiliki riwayat pernah di rawat di
rumah sakit jiwa selama 3 tahun
• Prurigo nodularis merupakan penyakit dengan
nodul yang gatal dan berjumlah multipel, biasanya
muncul pada ekstremitas. Gatal pada penderita
prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu akibat peningkatan neuropeptida, akibat dari
produk-produk yang dikeluarkan oleh sel mast serta
peningkatan eosinophil kationik protein.
• Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya rasa
gatal. Rasa gatal pada pasien pruritus nodularis juga
disebabkan oleh stres emosional atau penyakit
kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari
46 kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi
dan anxiety mengalami prurigo.
2323
Temuan Klinis Teori
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang
eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
Nodul bertambah banyak jika sering digaruk, dan
gatal bertambah seiring dengan bertambahnya
nodul.
• Nodul pada prurigo nodularis biasanya
berjumlah multipel, disertai rasa gatal, dan
berdistribusi simertris.
• Ekskoriasi dan penebalan pada lesi pasien terjadi
akibat adanya garukan dan gosokan terus
menerus pada nodul.
• Pada pasien dengan prurigo nodularis, garukan
dan gosokan merupakan respon terhadap rasa
gatal. Semakin digaruk dan digosok, rasa gatal
akan semakin bertambah.
24
Terapi pada pasien Teori
Pasien mendapat terapi berupa:
a. Farmakologis
Sistemik:
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
Topikal:
• Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25
% oint ( Pagi – Malam)
b. Edukasi
1. Hindari menggaruk pada daerah yang gatal.
2. Hindari penggunaan pakaian dengan
bahan-bahan yang dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.
3. Mengontrol stress dan emosional
4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi
dokter
• Antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal pada
lesi. Antihistamin bekerja dengan cara memblok reseptor
histamin yang ada di pembuluh darah. sehingga pasien tidak
terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur.
• Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung
terhadap infeksi pada area luka, pemberian steroid
intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian
kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu
menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa
gatal pada lesi. Edukasi juga penting untuk menghindari
bertambah parahnya lesi.
Prurigo nodularis

More Related Content

What's hot

Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 
Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva Migrans
Syscha Lumempouw
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
Riesti Roiito
 
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
homeworkping4
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
ery putra
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
deky akbar
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
Semiani Satsuki
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
Masitah Majid
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
regiregene
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
Usqi Krizdiana
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
Phil Adit R
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataSK Sulistyaningrum
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Ariesta Mp
 

What's hot (20)

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva Migrans
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminata
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 

Viewers also liked

Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaPengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Anton Mahendra
 
Laporan Kasus Acne2
Laporan Kasus Acne2Laporan Kasus Acne2
Laporan Kasus Acne2
anitasilvia
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Prurigo
PrurigoPrurigo
Prurigo
Abel Caicedo
 
Prurigo agudo, subagudo y crónico
Prurigo agudo, subagudo y crónicoPrurigo agudo, subagudo y crónico
Prurigo agudo, subagudo y crónico
Kenyi Jean Mercado Garcia
 
Urticaria
UrticariaUrticaria
Urticaria
angelicawendolin
 
Urticaria
UrticariaUrticaria
Urticaria
Len Mrl
 

Viewers also liked (7)

Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaPengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikaria
 
Laporan Kasus Acne2
Laporan Kasus Acne2Laporan Kasus Acne2
Laporan Kasus Acne2
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Prurigo
PrurigoPrurigo
Prurigo
 
Prurigo agudo, subagudo y crónico
Prurigo agudo, subagudo y crónicoPrurigo agudo, subagudo y crónico
Prurigo agudo, subagudo y crónico
 
Urticaria
UrticariaUrticaria
Urticaria
 
Urticaria
UrticariaUrticaria
Urticaria
 

Similar to Prurigo nodularis

210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
WinendyDeo1
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
AhmadAnshori12
 
pruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptxpruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptx
AhmadAnshori12
 
Dk pemicu 4
Dk  pemicu 4Dk  pemicu 4
Dk pemicu 4
Mikhael_Theofanimia
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
luckyubiplay
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
FotocameraM10
 
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptxCRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
zulafifayuda1
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Novi Y'uZzman
 
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptx
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptxRefleksi kasus Tinea Corporis.pptx
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptx
putrianisya4
 
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep herpes zoster
Askep herpes zosterAskep herpes zoster
Askep herpes zoster
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasisAsuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasisAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
fikri asyura
 
LAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptxLAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptx
AhmadAnimFatahna
 
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).pptppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
WahyudiBambangSukoco1
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSONLAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
AuliaDwiJuanita
 
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptxLAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
yaumilagisna
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
Dedi Kun
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Encepal Cere
 

Similar to Prurigo nodularis (20)

210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
210751075-Liken-Simpleks-Kronis.pptx
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
 
pruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptxpruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptx
 
Dk pemicu 4
Dk  pemicu 4Dk  pemicu 4
Dk pemicu 4
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptxCRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptx
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptxRefleksi kasus Tinea Corporis.pptx
Refleksi kasus Tinea Corporis.pptx
 
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep herpes zoster
Askep herpes zosterAskep herpes zoster
Askep herpes zoster
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasisAsuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
LAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptxLAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptx
 
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).pptppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
ppt-dev-ptiriasis-rosea (1).ppt
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSONLAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS JOHNSON
 
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptxLAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
LAPORAN KASUS_PKM PAGESANGAN_dr Tsanya Fuady.pptx
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
 

Recently uploaded

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

Prurigo nodularis

  • 1. PRURIGO NODULARIS Disususun Oleh : Reza Oktarama Putra Wira Nico Sempaty Pembimbing : Dr. Sitti Hajar, Sp. KK 1
  • 2. PENDAHULUAN Prurigo Nodularis Ditandai dengan munculnya papula dan nodul yang kadang juga diikuti oleh ekskoriasi atau ulserasi Paling sering terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui secara pasti Tujuan utama terapi adalah untuk menghilangkan rasa gatal Lesi akibat garukan berulang 2
  • 4. 4 Definisi • Prurigo nodularis (PN) adalah lesi pada kulit akibat dari garukan berulang karena rasa gatal yang dipicu oleh berbagai rangsangan pruritogenik. Epidemiologi • Paling sering terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun • Prevalensi sama antara pria dengan wanita • Penderita dengan dermatitis atopik terkena PN pada usia yang lebih muda. Etiologi • Akibat kelainan-kelainan tubuh yang menimbulkan rasa gatal seperti riwayat atopik, kelainan sistemik dan faktor lingkungan Patologi dan Patogenesis • Neuropeptida ↑ : memediasi peradangan kulit dan pruritus • Sel mast → NGF → Neurohiperplasia dan pruritus • Eosinofil protein kationik memperparah peradangan • Peningkatan sel merkel TINJAUAN PUSTAKA
  • 5. 5 TINJAUAN PUSTAKA Gejala Klinis Pruritus Lesi berupa Papul dan nodul Ukuran dari beberapa milimeter sampai 2 cm Lesi terdistribusi simetris kulit antara lesi biasanya normal tetapi dapat xerotik atau likenifikasi
  • 8. Anti pruritus topikal (steroid dan non steroid) Anti pruritus sistemik (Anti histamine sedatif dan non sedatif Jika terdapat eskoriasi dan ulserasi karena garukan dapat digunakan antibiotik topikal Medika mentosa Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi Non medika mentosa 8 TATALAKSANA
  • 9.  Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi morbiditas yang berat. Prurigo nodularis memiliki tingkat rekurensi yang tinggi 9 PROGNOSIS
  • 10.  Identitas Pasien  Nama : Ny. AR  Umur : 32 tahun  Jenis Kelamin : Perempuan  Pekerjaan : Guru  Suku : Aceh  Agama : Islam  Alamat : Batoh  No. RM : 855170  Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2014 10 LAPORAN KASUS
  • 11.  Keluhan utama  Rasa gatal pada lengan dan tungkai  b. Keluhan tambahan  Benjolan pada lengan dan tungkai kiri dan kanan  c. Riwayat penyakit sekarang  Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang disertai munculnya benjolan. Gatal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia berkeringat dan stres. Rasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. Hal ini berlangsung sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. Ia tidak tahan dengan rasa gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Rasa gatal bertambah seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Ia berobat ke puskesmas namun keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan. Terlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan. Riwayat atopik, diabetes mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal 11 ANAMNESIS
  • 12.  d. Riwayat penggunaan obat Betamethason dari puskesmas  e. Riwayat penyakit dahulu Pasien pernah di rawat di RSJ dengan keluhan depresi 3 tahun yang lalu. Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat atopik juga disangkal  f. Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Riwayat atopik pada keluarga juga disangkal  g. Riwayat kebiasaan sosial Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. 12 ANAMNESIS
  • 13. 13 Pemeriksaan Fisik Status Generalisata Keadaan umum : tampak baik Kesadaran : compos mentis Tanda vital Laju nadi : 75 kali/menit Laju pernapasan : 20 kali/menit Suhu tubuh : afebris Status Dermatologis Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris dextra sinistra Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris
  • 14. 14 Penderita datang pertama kali dipoli kulit pada tanggal 4- 11-2014 Penderita saat di follow up pada tanggal 16-11-2014
  • 16. 16 Diagnosa Banding Definisi dan Manifestasi Klinis Gambaran Lesi Gambar Lichen planus Bentuk inflamasi kulit yang unik yang menyerang kulit, membran mukosa, rambut dan kuku. Gejala klinis sangat gatal, dan gejala ini bisa menetap hingga waktu 1-2 tahun. Likenifikasi disertai dengan papul-papul yang berwarna merah-biru, berskuama Pemfigoid Nodularis Varian klinis yang jarang dari pemfigoid bulosa. Papula eritematosa dan plak dengan ekskoriasi, nodul ekskoriasi, dan ulserasi superfisial. Dermatitis Atopik Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal. Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopik pada keluarga atau penderita Plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak likenifikasi.
  • 17.  Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai bawah. Tampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan. Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris. 17 Resume Planning diagnostik  Pemeriksaan histopatologi
  • 19. 19 Tatalaksana Farmakologis • Sistemik : • Cetirizin 10 mg satu kali sehari • Topikal : • Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25 % oint ( Pagi – Malam) Non farmakologis Edukasi • Hindari menggaruk pada daerah yang gatal. • Hindari penggunaan pakaian dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. • Mengontrol stress dan emosional • Penggunaan obat sesuai dengan instruksi dokter
  • 20.  Quo ad vitam : dubia ad bonam  Quo ad functionam : dubia ad bonam  Quo ad sanactionam : dubia ad bonam 20 Prognosis
  • 22. 22 Temuan Klinis Teori • Gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan kanan dan disertai munculnya benjolan. Rasa gatal bertambah seiring dengan bertambah banyaknya benjolan • Gatal bertambah berat jika dan stres. Penderita memiliki riwayat pernah di rawat di rumah sakit jiwa selama 3 tahun • Prurigo nodularis merupakan penyakit dengan nodul yang gatal dan berjumlah multipel, biasanya muncul pada ekstremitas. Gatal pada penderita prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu akibat peningkatan neuropeptida, akibat dari produk-produk yang dikeluarkan oleh sel mast serta peningkatan eosinophil kationik protein. • Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya rasa gatal. Rasa gatal pada pasien pruritus nodularis juga disebabkan oleh stres emosional atau penyakit kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari 46 kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi dan anxiety mengalami prurigo.
  • 23. 2323 Temuan Klinis Teori Status Dermatologis Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris dextra sinistra Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris. Nodul bertambah banyak jika sering digaruk, dan gatal bertambah seiring dengan bertambahnya nodul. • Nodul pada prurigo nodularis biasanya berjumlah multipel, disertai rasa gatal, dan berdistribusi simertris. • Ekskoriasi dan penebalan pada lesi pasien terjadi akibat adanya garukan dan gosokan terus menerus pada nodul. • Pada pasien dengan prurigo nodularis, garukan dan gosokan merupakan respon terhadap rasa gatal. Semakin digaruk dan digosok, rasa gatal akan semakin bertambah.
  • 24. 24 Terapi pada pasien Teori Pasien mendapat terapi berupa: a. Farmakologis Sistemik: • Cetirizin 10 mg satu kali sehari Topikal: • Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25 % oint ( Pagi – Malam) b. Edukasi 1. Hindari menggaruk pada daerah yang gatal. 2. Hindari penggunaan pakaian dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. 3. Mengontrol stress dan emosional 4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi dokter • Antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal pada lesi. Antihistamin bekerja dengan cara memblok reseptor histamin yang ada di pembuluh darah. sehingga pasien tidak terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur. • Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung terhadap infeksi pada area luka, pemberian steroid intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa gatal pada lesi. Edukasi juga penting untuk menghindari bertambah parahnya lesi.