Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan gatal pada kulit dan sering kambuh. Pasien mengeluhkan rasa gatal dan benjolan pada lengan dan kaki yang semakin parah saat stres. Pemeriksaan menunjukkan benjolan merah dengan bekas luka goresan tersebar secara simetris. Diagnosis prurigo nodularis ditegakkan dan pasien mendapat pengobatan antihistamin dan kortikosteroid
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan bentol merah yang gatal di berbagai bagian tubuh sejak 3 hari.
2. Pemeriksaan menemukan makula eritem dan urtika yang diduga urtikaria akut.
3. Terapi yang diberikan adalah loratadine tablet dan bedak untuk menghilangkan gejala.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaAnton Mahendra
Infeksi odontogen dapat menimbulkan urtikaria karena bakteri penyebab infeksi odontogen seperti Streptococcus sp bertindak sebagai antigen yang memicu terjadinya reaksi vaskuler pada kulit berupa urtikaria. Kebersihan gigi dan mulut penting untuk mencegah terjadinya infeksi odontogen dan penyakit sistemik lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan bentol merah yang gatal di berbagai bagian tubuh sejak 3 hari.
2. Pemeriksaan menemukan makula eritem dan urtika yang diduga urtikaria akut.
3. Terapi yang diberikan adalah loratadine tablet dan bedak untuk menghilangkan gejala.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Pengaruh infeksi odontogen terhadap urtikariaAnton Mahendra
Infeksi odontogen dapat menimbulkan urtikaria karena bakteri penyebab infeksi odontogen seperti Streptococcus sp bertindak sebagai antigen yang memicu terjadinya reaksi vaskuler pada kulit berupa urtikaria. Kebersihan gigi dan mulut penting untuk mencegah terjadinya infeksi odontogen dan penyakit sistemik lainnya.
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Este documento define el prurigo como un grupo de patologías cutáneas caracterizadas por prurito intenso y lesiones papulosas y vesiculosas. Explica que el prurigo puede ser causado por picaduras de insectos, parásitos intestinales, focos de infección, desnutrición o mala higiene. Describe varios tipos específicos de prurigo como el prurigo agudo de la infancia, el prurigo simple del adulto y el prurigo nodular. El tratamiento incluye mejorar la nutrición, higiene
Este documento presenta información sobre varios tipos de prurigo. Describe las características clínicas, etiología, histopatología y tratamiento de prurigo agudo, prurigo nodular, liquen simple crónico, liquen nudoso, prurigo gestacional y prurigo de senilidad. Proporciona detalles sobre cada una de estas condiciones incluyendo su frecuencia, síntomas, causas subyacentes y opciones terapéuticas.
La urticaria es una afección cutánea caracterizada por la aparición de elementos elevados y eritematosos que causan picazón. Puede estar acompañada de angioedema. Se produce por la liberación de histamina y otros mediadores por los mastocitos y basófilos. Puede ser agudas o crónica y tener diversas causas como medicamentos, alimentos o picaduras. El shock anafiláctico es una reacción alérgica grave potencialmente mortal que requiere tratamiento de emergencia.
Este documento describe los síntomas, causas y tratamiento del prurito. El prurito, o picazón en la piel, puede estar presente con o sin lesiones visibles y puede ser localizado o generalizado. Tiene múltiples causas, incluyendo enfermedades de la piel, del hígado, riñones y sangre, así como factores ambientales, medicamentos e infecciones. El tratamiento implica identificar y tratar la causa subyacente, así como el uso de antihistamínicos, humectantes y en ocasiones esteroides
Berdasarkan dokumen tersebut, ibu mengeluh gatal-gatal dan munculnya plak di sekitar sendi lutut dan lengan selama sebulan terakhir. Plak tersebut menebal dan sering kambuh ketika cuaca dingin dan lembab. Sendi-sendi juga terasa sakit. Berdasarkan gejala klinis, diduga ibu mengalami psoriasis.
Pasien anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan bercak merah gatal pada lengan dan kaki yang semakin banyak. Pemeriksaan menemukan plak eritem dengan ooze, erosi, dan krusta pada lengan dan kaki dengan batas tegas. Riwayat gigi berlubang sebelumnya.
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
Makalah ini membahas tentang Herpes Zoster dan Herpes Simpleks, yang disebabkan oleh infeksi virus. Makalah ini memberikan penjelasan mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks."
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan untuk luka bakar. Luka bakar dibedakan menjadi 3 derajat berdasarkan kedalaman dan kerusakan jaringan kulit. Dokumen ini juga membahas etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani luka bakar. Tujuan perawatan adalah mencegah komplikasi seperti infeksi dan meningkatkan penyembuhan luka.
Laporan kasus ini membahas sindrom Stevens Johnson pada seorang wanita berusia 29 tahun yang dirujuk ke poliklinik kulit dengan keluhan munculnya gelembung berisi cairan, lepuh, dan ruam merah yang gatal dan menjalar selama 5 hari. Pasien juga memiliki riwayat epilepsi. Pemeriksaan fisik menunjukkan lesi kulit eritematosa dengan plak, skuama, erosi, dan deskuamasi. Diagnosis sindrom Stevens Johnson ditegakkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan kasus herpes zoster pada pria berusia 24 tahun dengan keluhan bintik berair dan nyeri pada dada dan punggung. Pasien didiagnosa dengan herpes zoster thoracalis dextra berdasarkan pemeriksaan fisik dan dermatologis. Pasien mendapat tatalaksana antivirus oral, analgesik, dan obat topikal serta konseling tentang penyakit dan prognosisnya.
Penyakit kulit umumnya terjadi pada semua usia dan sebagian besar pengobatan membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek. Masalah menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. PENDAHULUAN
Prurigo
Nodularis
Ditandai dengan
munculnya papula
dan nodul yang
kadang juga diikuti
oleh ekskoriasi atau
ulserasi
Paling sering
terjadi pada usia 20
hingga 60 tahun
Penyebab prurigo
nodularis masih
belum diketahui
secara pasti
Tujuan utama terapi
adalah untuk
menghilangkan rasa
gatal
Lesi akibat
garukan berulang
2
4. 4
Definisi
• Prurigo nodularis (PN)
adalah lesi pada kulit
akibat dari garukan
berulang karena rasa
gatal yang dipicu oleh
berbagai rangsangan
pruritogenik.
Epidemiologi
• Paling sering terjadi pada
usia 20 hingga 60 tahun
• Prevalensi sama antara
pria dengan wanita
• Penderita dengan
dermatitis atopik terkena
PN pada usia yang lebih
muda.
Etiologi
• Akibat kelainan-kelainan
tubuh yang menimbulkan
rasa gatal seperti riwayat
atopik, kelainan sistemik
dan faktor lingkungan
Patologi dan
Patogenesis
• Neuropeptida ↑ :
memediasi peradangan
kulit dan pruritus
• Sel mast → NGF →
Neurohiperplasia dan
pruritus
• Eosinofil protein kationik
memperparah
peradangan
• Peningkatan sel merkel
TINJAUAN PUSTAKA
8. Anti pruritus topikal
(steroid dan non
steroid)
Anti pruritus
sistemik (Anti
histamine sedatif dan
non sedatif
Jika terdapat
eskoriasi dan ulserasi
karena garukan dapat
digunakan antibiotik
topikal
Medika
mentosa
Edukasi pasien untuk
tidak menggaruk lesi
Non
medika
mentosa
8
TATALAKSANA
9. Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi
yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi
morbiditas yang berat. Prurigo nodularis memiliki tingkat
rekurensi yang tinggi
9
PROGNOSIS
10. Identitas Pasien
Nama : Ny. AR
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat : Batoh
No. RM : 855170
Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2014 10
LAPORAN KASUS
11. Keluhan utama
Rasa gatal pada lengan dan tungkai
b. Keluhan tambahan
Benjolan pada lengan dan tungkai kiri dan kanan
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang
disertai munculnya benjolan. Gatal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia
berkeringat dan stres. Rasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. Hal ini berlangsung
sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. Ia tidak tahan dengan rasa
gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Rasa gatal bertambah
seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Ia berobat ke puskesmas namun
keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai
dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan.
Terlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan. Riwayat atopik, diabetes
mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal
11
ANAMNESIS
12. d. Riwayat penggunaan obat
Betamethason dari puskesmas
e. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah di rawat di RSJ dengan keluhan depresi 3 tahun yang lalu. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat atopik juga disangkal
f. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Riwayat atopik pada
keluarga juga disangkal
g. Riwayat kebiasaan sosial
Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien
bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. 12
ANAMNESIS
13. 13
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : tampak baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Laju nadi : 75 kali/menit
Laju pernapasan : 20 kali/menit
Suhu tubuh : afebris
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit
yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel
dengan distribusi simetris
16. 16
Diagnosa Banding Definisi dan Manifestasi
Klinis
Gambaran Lesi Gambar
Lichen planus Bentuk inflamasi kulit yang
unik yang menyerang kulit,
membran mukosa, rambut dan
kuku. Gejala klinis sangat gatal,
dan gejala ini bisa menetap
hingga waktu 1-2 tahun.
Likenifikasi disertai dengan
papul-papul yang berwarna
merah-biru, berskuama
Pemfigoid Nodularis Varian klinis yang jarang dari
pemfigoid bulosa.
Papula eritematosa dan plak
dengan ekskoriasi, nodul
ekskoriasi, dan ulserasi
superfisial.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit kronis yang
residif disertai gatal. Sering
berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam
serum dan riwayat atopik pada
keluarga atau penderita
Plak papuler, eritematosa, dan
berskuama atau plak
likenifikasi.
17. Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai
bawah. Tampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan.
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai
dengan likenifikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
17
Resume
Planning diagnostik
Pemeriksaan histopatologi
19. 19
Tatalaksana
Farmakologis
• Sistemik :
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
• Topikal :
• Thiampenicol 2% +
Desoximethason 0,25 % oint (
Pagi – Malam)
Non farmakologis Edukasi
• Hindari menggaruk pada daerah
yang gatal.
• Hindari penggunaan pakaian
dengan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
• Mengontrol stress dan
emosional
• Penggunaan obat sesuai dengan
instruksi dokter
20. Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
20
Prognosis
22. 22
Temuan Klinis Teori
• Gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan
kanan dan disertai munculnya benjolan. Rasa
gatal bertambah seiring dengan bertambah
banyaknya benjolan
• Gatal bertambah berat jika dan stres.
Penderita memiliki riwayat pernah di rawat di
rumah sakit jiwa selama 3 tahun
• Prurigo nodularis merupakan penyakit dengan
nodul yang gatal dan berjumlah multipel, biasanya
muncul pada ekstremitas. Gatal pada penderita
prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu akibat peningkatan neuropeptida, akibat dari
produk-produk yang dikeluarkan oleh sel mast serta
peningkatan eosinophil kationik protein.
• Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya rasa
gatal. Rasa gatal pada pasien pruritus nodularis juga
disebabkan oleh stres emosional atau penyakit
kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari
46 kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi
dan anxiety mengalami prurigo.
23. 2323
Temuan Klinis Teori
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang
eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
Nodul bertambah banyak jika sering digaruk, dan
gatal bertambah seiring dengan bertambahnya
nodul.
• Nodul pada prurigo nodularis biasanya
berjumlah multipel, disertai rasa gatal, dan
berdistribusi simertris.
• Ekskoriasi dan penebalan pada lesi pasien terjadi
akibat adanya garukan dan gosokan terus
menerus pada nodul.
• Pada pasien dengan prurigo nodularis, garukan
dan gosokan merupakan respon terhadap rasa
gatal. Semakin digaruk dan digosok, rasa gatal
akan semakin bertambah.
24. 24
Terapi pada pasien Teori
Pasien mendapat terapi berupa:
a. Farmakologis
Sistemik:
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
Topikal:
• Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25
% oint ( Pagi – Malam)
b. Edukasi
1. Hindari menggaruk pada daerah yang gatal.
2. Hindari penggunaan pakaian dengan
bahan-bahan yang dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.
3. Mengontrol stress dan emosional
4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi
dokter
• Antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal pada
lesi. Antihistamin bekerja dengan cara memblok reseptor
histamin yang ada di pembuluh darah. sehingga pasien tidak
terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur.
• Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung
terhadap infeksi pada area luka, pemberian steroid
intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian
kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu
menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa
gatal pada lesi. Edukasi juga penting untuk menghindari
bertambah parahnya lesi.