SlideShare a Scribd company logo
DERMATITIS
NUMULARIS
Preseptor :
Dr. dr. Qaira Anum, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
Oleh :
Adiba Azharudina 1710313029
Dekasih Tria Magza 1910313065
Pendahuluan
01
● Dermatitis nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857. sebagai
lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas.
● Penyakit ini telah dilaporkan paling sering ditemukan pada ekstremitas atas dan bawah.
● Dermatitis nummular biasanya sangat gatal ⇒Lesi biasanya dimulai sebagai papula,
yang menyatu menjadi plak &biasanya bersisik.
● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang.
● Banyak faktor pencetus telah dilaporkan, termasuk kulit kering, alergi kontak, cuaca
(terutama musim dingin), masalah gizi, dan stres emosional.
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pemeriksaan,
temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,
pemeriksaan, temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan dan kasus yang ditemukan.
Latar Belakang
Tinjauan Pustaka
02
DEFINISI
● Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen dan/atau faktor endogen
● Klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
likenifikasi,) dan keluhan gatal yang cenderung residif dan menjadi kronis.
● Dermatitis atau eksim nummular (artinya bulat atau "berbentuk koin"): kondisi
peradangan kulit yang ditandai dengan adanya plak eritematosa bulat-ke-ovalan yang
berbatas tegas. Eksim nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857
sebagai lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas.
EPIDEMIOLOGI
● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang.
● Eksim nummular memiliki dua puncak distribusi usia;
● Yang paling umum adalah pada dekade keenam hingga ketujuh kehidupan dan paling sering
terlihat pada laki-laki.
● Puncak yang lebih kecil terjadi pada dekade kedua hingga ketiga kehidupan, yang paling sering
terlihat berhubungan dengan dermatitis atopik. Ini lebih sering terlihat pada wanita, dengan dua
pertiga dalam satu penelitian.
ETIOLOGI
● Etiologi eksim numular tidak diketahui dan kemungkinan multifaktorial
● Trauma lokal, seperti gigitan arthropoda, kontak dengan bahan kimia, atau lecet, dapat mendahului
● Sebagian besar pasien eksim numular juga memiliki kulit yang sangat kering (xerotik)
● Insufisiensi vena (dan varises) dan edema mungkin berhubungan dengan perkembangan eksim
numular pada ekstremitas bawah yang terkena.
● Timbulnya lesi numular umum yang parah telah dilaporkan terkait dengan terapi interferon untuk
hepatitis C serta paparan merkuri.
● Berbagai jenis erupsi eczematous, termasuk numular eczema, telah diamati setelah terapi tumor
necrosis factor-alpha-blocking.
● Laporan kasus lain mencatat eksim numular berhubungan dengan infeksi gigi yang sembuh setelah
perawatan infeksi.
PATOGENESIS
● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini
memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons
alergi atau iritasi.
● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim
numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah
dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
PREDILEKSI
● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini
memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons
alergi atau iritasi.
● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim
numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah
dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
PATOGENESIS
● Di tungkai bawah, badan, lengan, punggung badan.
● Pada wanita, terjadi paling banyak di ekstremitas terutamanya daerah dorsal tangan.
● Rata-rata pada laki-laki terjadi pada bagian ekstremitas bawah.
GEJALA KLINIS
● Pasien mengalami erupsi pruritus berhari-hari hingga berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-
tahun, yang biasanya dimulai di kaki. Mungkin juga terdapat sensasi terbakar atau menyengat.
● Eksim nummular sering bertambah dan berkurang dengan musim dingin; iklim dingin, kering,
atau perubahan suhu dapat menjadi faktor yang memperburuk.
● Lesi eksim numular berulang sering terjadi di lokasi yang sama dengan lesi sebelumnya.
Riwayat medis pasien mungkin positif untuk eksim, dermatitis atopik, atau kulit kering dan
sensitif. Lesi dapat muncul setelah trauma (fenomena Koebner).
GEJALA KLINIS
● Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas yang terbentuk dari papul
dan papulovesikel yang berkonfluens. Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi berbentuk
pinpoint (oozing). Selanjutnya eksudat mengering dan menjadi krusta kekuningan. Pada tepi plak
dapat muncul lesi papulovesikular kecil yang kemudian berkonfluens dengan plak tersebut sehingga
lesi meluas. Diameter plak biasanya berukuran 1-3 cm, walaupun jarang, lesi dengan diameter 10
cm pemah dilaporkan. Kulit di sekitar lesi biasanya normal, namun bisa juga kering.
● Fase kronik dimulai dalam 1-2 minggu setelah lesi akut terjadi, ditandai berupa plak dengan skuama
dan likenifikasi.
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Biopsi kulit
Temuan ini tidak spesifik, tetapi dapat membantu membedakan dermatitis numularis dari
tinea korporis, psoriasis, erupsi obat tetap, atau limfoma sel T kulit.
● Uji tempel pada pasien dengan dermatitis numular refraktori.
Satu studi menemukan bahwa 50% dari 56 pasien dengan eksim numular menunjukkan
reaksi positif pada uji tempel, dan penelitian lain mengidentifikasi uji tempel positif pada
23 dari 50 pasien dengan dermatitis numular.
DIAGNOSIS BANDING
● Dermatitis Kontak
Ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas. Pada gambaran histopatologik
dermatitis kontak iritan tidak ada karakteristik. Pada DK akut, dalam dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan
sel mononuclear di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas.
● Dermatitis Atopik
Peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
Gejala utama dermatitis atopik ialah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat
pada malam hari. Prick test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.
● Neurodermatitis
Bercak-bercak penebalan kulit yang kering, berisisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau
tidak beraturan.
Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan
eitema menghilang, bagian tengah berskuama, dan menebal.
TATALAKSANA
UMUM
● Perawatan ditujukan untuk rehidrasi kulit, perbaikan penghalang lipid epidermal, pengurangan
peradangan dan pengobatan infeksi apa pun. Obat-obatan dan emolien paling baik diserap dengan
melembabkan kulit terlebih dahulu.
● Aktivitas yang memanaskan atau mengeringkan kulit akan memperburuk pruritus dan erupsi.
Beristirahat di lingkungan yang sejuk dan lembap adalah terapi.
● Regimen terapeutik "rendam-dan olesi" meliputi rendam air biasa selama 20 menit setiap malam
diikuti dengan pengolesan salep steroid atau petrolatum pada kulit yang basah dan termasuk perubahan
kebiasaan pembersihan sehingga sabun hanya dioleskan pada ketiak dan selangkangan.
TATALAKSANA
KHUSUS
● Steroid adalah terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan.
Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi yang sudah
mengering.
● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan
● Kompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua kali sehari
selama 15 menit.
● Antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg yang diminum
satu kali sehari saat malam hari
PROGNOSIS
Kelainan ini biasanya menetap selama berbulan-bulan, bersifat kronik, dan timbul kembali pada
tempat yang sama. Dari suatu penelitian, sejumlah penderita yang diikuti berbagai interval sampai dua
tahun, didapati bahwa 22% sembuh. 25% pemah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53%
tidak pemah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.
LAPORAN
KASUS
03
Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun 3 bulan
datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Achmad Mochtar
Bukittinggi pada tanggal 20 Juni 2023, dengan keluhan
bercak merah yang terasa gatal pada lengan kanan
dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin
banyak sejak satu minggu yang lalu.
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
● Awalnya 5 bulan yang lalu pasien mengeluhkan ada nya bintik merah yang berisi cairan
yang terasa gatal pada tungkai bawah kanan dan kiri. Keluhan gatal memberat pada malam
hari sehingga pasien menggaruk kakinya dan muncul luka lecet. Kurang lebih 4 bulan yang
lalu, keluhan yang sama muncul di lengan tangan kiri dan kanan pasien. Pasien juga sering
menggaruknya hingga muncul luka lecet.
● Kurang lebih 3 bulan yang lalu, bintik-bintik merah pada bagian tungkai bawah kanan dan
kiri, dan lengan tangan kiri kanan semakin melebar menjadi bercak merah yang basah dan
terasa sangat gatal seukuran koin 500 rupiah. Pasien sering menggaruk-garuk bercak
merah ini hingga lecet.
● Pasien memiliki riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas
usul kontrol ke dokter pertama kali.
● Riwayat keluar cairan dari telinga, infeksi telinga, batuk berulang, nyeri tenggorokan
disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
● Riwayat kontak dengan bahan kimia seperti pestisida, deterjen pada tangan dan kaki
disangkal.
● Ibu pasien mengatakan tidak pernah berbagi pakaian ataupun handuk dengan orang lain
sebelumnya.
● Ibu pasien mengatakan sehari mandi 2x sehari, apabila baju pasien basah karena
berkeringat, pasien segera mengganti pakaiannya.
● Riwayat memelihara hewan peliharaan disangkal.
● Riwayat berkebun ataupun berkontak dengan tanah sebelumnya disangkal.
● Riwayat muncul bercak merah dengan sisik putih seperti mika sebelumnya disangkal.
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah menggunakan obat
salep Fungiderm dan salep Pi Kang
Shuang 2-3 kali sehari sejak 1 bulan
lalu.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Keluhan ini baru pertama kali
dirasakan.
Riwayat pasien ada riwayat
bersin-bersin ketika cuaca
dingin.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluhan seperti pasien.
Riwayat atopi (bersin-bersin di pagi hari, asma,
gatal-gatal pada kulit) pada keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tidak tampak sakit
Kesadaran
Komposmentis kooperatif
Frekuesi Nadi
Dalam batas normal
Frekuensi Napas
Dalam batas normal
Tekanan Darah
Dalam batas normal
Suhu
Dalam batas normal
KGB
01
Tidak ada pembesaran KGB
Status Generalis
Abdomen
03
Dalam batas normal
Thoraks
02 Dalam batas normal
Ekstremitas
04 Dalam batas normal
Status Dermatologikus
● Lokasi : Lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan
kiri
● Distribusi : Tidak khas
● Bentuk : Bulat
● Susunan : Tidak khas
● Batas : Tegas
● Ukuran : Lentikuler – numular
● Efloresensi : Plak eritem (oozing), erosi, ekskoriasi, krusta merah
kehitaman
RESUME
Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS
Achmad Mochtar Bukittinggi dengan keluhan bercak merah yang terasa gatal pada lengan
kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin banyak sejak satu minggu yang
lalu. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu, awalnya muncul bintik merah
kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik merah semakin
melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga
memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk.
Pasien memiliki riwayat bersin-bersin pagi hari (+), penyakit sistemik (-). Riwayat keluarga
dengan penyakit yang sama disangkal, dan riwayat atopi dalam keluarga disangkal. Pasien
pernah menggunakan obat salep Fungiderm, dan salep Pi Kang Shuang. Penggunaan obat
sejak 1 bulan lalu namun tidak ada perubahan, malah semakin melebar. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan status generalis dalam batas normal. Status dermatologis ditemukan lesi di
belakang telinga kiri, lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi
tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular,
effloresensi plak eritem (oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi.
Diagnosa Kerja Diagnosa Banding
Susp Dermatitis numularis Tinea korporis
Dermatitis kontak alergik
Neurodermatitis sirkumskripta
Diagnosis
Dermatitis numularis
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan Umum Penatalaksanaan khusus
*Menjelaskan pada ibu pasien bahwasanya pasien
terkena dermatitis numularis
*Memberitahu pada pasien untuk tidak menggaruk
lesi
*Memberitahu pada ibu pasien untuk menggunakan
obat secara teratur
*Memberitahu penderita agar menghindari faktor
pencetus (gigi berlubang)
*Memberitahu pasien untuk menjaga kelembaban
dan hygiene kulit
Topikal
- Salep Desoxymethasone 0.25%
dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi
yang mengering
- Kompres Nacl 0,9% dikompreskan 2x15
menit pada bercak merah yang basah.
- Gentamisin ointment dioleskan 2 kali
sehari di luka yang masih basah)
Oral sistemik
- Tablet loratadine 1 x 10 mg/ hari diminum
pada malam hari bila gatal
- Metilprednisolon 2x8 mg
Tatalaksana
Prognosis
Quo ad vitam
Bonam
Quo ad sanationam
dubia ad Bonam
Quo ad functionam
dubia ad Bonam
Quo ad kosmetikum
Bonam
DISKUSI
04
DISKUSI
Dermatitis numularis atau dikenal juga dengan eksim numular atau eksim diskoid merupakan
dermatitis yang berupa lesi berbentuk seperti koin atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi
papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Dermatitis cenderung residif dan kronik.
Pada pasien ini ditemukan lesi lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi
tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular, efloresensi plak eritem
(oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu,
awalnya muncul bintik merah kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik
merah semakin melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga
memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk.
DISKUSI
Beberapa faktor berperan sebagai pencetus penyakit ini, seperti alergi terhadap bahan tertentu,
trauma fisis dan kimiawi, stress emosional, dan adanya fokus infeksi terutama di gigi dan saluran
napas atas. Pada pasien ini, terdapat riwayat atopi seperti bersin-bersin di pagi hari. Pasien memiliki
riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas usul kontrol ke dokter
pertama kali.
DISKUSI
Pasien mengaku keluhan gatal semakin memberat dalam satu minggu ini. Hal ini sesuai dengan perjalanan
penyakit dermatitis numularis yang menyebabkan penderita merasa gatal akibat pelepasan mediator inflamasi.
Dermatitis numularis didasari oleh adanya reaksi inflamasi. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan
diagnosis kerja pada pasien ini adalah dermatitis numularis.
Tatalaksana pada pasien ini diberikan adalah,
● Pemberian kortikosteroid, yaitu: Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari
pada lesi yang sudah mengering
● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan
● Dianjurkan mengkompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua
kali sehari selama 15 menit.
● Selain itu diberikan pula antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg
yang diminum satu kali sehari saat malam hari, Metilprednisolon oral 8 mg yang diminum dua kali
sehari.
DISKUSI
Edukasi yang penting diberikan kepada pasien adalah terkait menghindari faktor-faktor
pencetus (seperti stress), melakukan pengobatan yang adekuat, menjaga kelembapan kulit, dan tidak
menggaruk bagian kulit tersebut.
Penyakit ini memiliki prognosis yang baik, namun juga bisa menetap hingga menjadi kronik,
dapat pula terjadi relaps atau kambuh pada tempat yang sama.
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx

Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
Warnet Raha
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
AhmadAnshori12
 
CC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptxCC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptx
AgungBudiLaksono7
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Operator Warnet Vast Raha
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
klinikmora
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Teye Onti
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Teye Onti
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Teye Onti
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
SitiPermataPutri
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Warnet Raha
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Septian Muna Barakati
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
Warnet Raha
 

Similar to CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx (20)

Leaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper munaLeaflet dermatitis akper muna
Leaflet dermatitis akper muna
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
 
CC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptxCC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptx
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
 
Dermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikariaDermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikaria
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 

Recently uploaded

PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
YuhansyahYuhansyah
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptxPERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
amallia7
 
laporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopatilaporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopati
AdindaGupita
 
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docxASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
indahnaaa2107
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
ssusera77eaf
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
Riska730198
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
Riska730198
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
lindaWijayanti3
 

Recently uploaded (20)

PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptxPERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
 
laporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopatilaporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopati
 
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docxASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
 

CRS DERMATITIS NUMULARIS 2023.pptx

  • 1. DERMATITIS NUMULARIS Preseptor : Dr. dr. Qaira Anum, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV Oleh : Adiba Azharudina 1710313029 Dekasih Tria Magza 1910313065
  • 3. ● Dermatitis nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857. sebagai lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas. ● Penyakit ini telah dilaporkan paling sering ditemukan pada ekstremitas atas dan bawah. ● Dermatitis nummular biasanya sangat gatal ⇒Lesi biasanya dimulai sebagai papula, yang menyatu menjadi plak &biasanya bersisik. ● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang. ● Banyak faktor pencetus telah dilaporkan, termasuk kulit kering, alergi kontak, cuaca (terutama musim dingin), masalah gizi, dan stres emosional. 1.2 Batasan Masalah Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pemeriksaan, temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pemeriksaan, temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan. 1.4 Metode Penulisan Penulisan makalah ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan dan kasus yang ditemukan. Latar Belakang
  • 5. DEFINISI ● Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan/atau faktor endogen ● Klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi,) dan keluhan gatal yang cenderung residif dan menjadi kronis. ● Dermatitis atau eksim nummular (artinya bulat atau "berbentuk koin"): kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan adanya plak eritematosa bulat-ke-ovalan yang berbatas tegas. Eksim nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857 sebagai lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas.
  • 6. EPIDEMIOLOGI ● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang. ● Eksim nummular memiliki dua puncak distribusi usia; ● Yang paling umum adalah pada dekade keenam hingga ketujuh kehidupan dan paling sering terlihat pada laki-laki. ● Puncak yang lebih kecil terjadi pada dekade kedua hingga ketiga kehidupan, yang paling sering terlihat berhubungan dengan dermatitis atopik. Ini lebih sering terlihat pada wanita, dengan dua pertiga dalam satu penelitian.
  • 7. ETIOLOGI ● Etiologi eksim numular tidak diketahui dan kemungkinan multifaktorial ● Trauma lokal, seperti gigitan arthropoda, kontak dengan bahan kimia, atau lecet, dapat mendahului ● Sebagian besar pasien eksim numular juga memiliki kulit yang sangat kering (xerotik) ● Insufisiensi vena (dan varises) dan edema mungkin berhubungan dengan perkembangan eksim numular pada ekstremitas bawah yang terkena. ● Timbulnya lesi numular umum yang parah telah dilaporkan terkait dengan terapi interferon untuk hepatitis C serta paparan merkuri. ● Berbagai jenis erupsi eczematous, termasuk numular eczema, telah diamati setelah terapi tumor necrosis factor-alpha-blocking. ● Laporan kasus lain mencatat eksim numular berhubungan dengan infeksi gigi yang sembuh setelah perawatan infeksi.
  • 8. PATOGENESIS ● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons alergi atau iritasi. ● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
  • 9. PREDILEKSI ● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons alergi atau iritasi. ● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
  • 10. PATOGENESIS ● Di tungkai bawah, badan, lengan, punggung badan. ● Pada wanita, terjadi paling banyak di ekstremitas terutamanya daerah dorsal tangan. ● Rata-rata pada laki-laki terjadi pada bagian ekstremitas bawah.
  • 11. GEJALA KLINIS ● Pasien mengalami erupsi pruritus berhari-hari hingga berbulan-bulan, atau bahkan bertahun- tahun, yang biasanya dimulai di kaki. Mungkin juga terdapat sensasi terbakar atau menyengat. ● Eksim nummular sering bertambah dan berkurang dengan musim dingin; iklim dingin, kering, atau perubahan suhu dapat menjadi faktor yang memperburuk. ● Lesi eksim numular berulang sering terjadi di lokasi yang sama dengan lesi sebelumnya. Riwayat medis pasien mungkin positif untuk eksim, dermatitis atopik, atau kulit kering dan sensitif. Lesi dapat muncul setelah trauma (fenomena Koebner).
  • 12. GEJALA KLINIS ● Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas yang terbentuk dari papul dan papulovesikel yang berkonfluens. Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi berbentuk pinpoint (oozing). Selanjutnya eksudat mengering dan menjadi krusta kekuningan. Pada tepi plak dapat muncul lesi papulovesikular kecil yang kemudian berkonfluens dengan plak tersebut sehingga lesi meluas. Diameter plak biasanya berukuran 1-3 cm, walaupun jarang, lesi dengan diameter 10 cm pemah dilaporkan. Kulit di sekitar lesi biasanya normal, namun bisa juga kering. ● Fase kronik dimulai dalam 1-2 minggu setelah lesi akut terjadi, ditandai berupa plak dengan skuama dan likenifikasi.
  • 14. PEMERIKSAAN PENUNJANG ● Biopsi kulit Temuan ini tidak spesifik, tetapi dapat membantu membedakan dermatitis numularis dari tinea korporis, psoriasis, erupsi obat tetap, atau limfoma sel T kulit. ● Uji tempel pada pasien dengan dermatitis numular refraktori. Satu studi menemukan bahwa 50% dari 56 pasien dengan eksim numular menunjukkan reaksi positif pada uji tempel, dan penelitian lain mengidentifikasi uji tempel positif pada 23 dari 50 pasien dengan dermatitis numular.
  • 15. DIAGNOSIS BANDING ● Dermatitis Kontak Ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas. Pada gambaran histopatologik dermatitis kontak iritan tidak ada karakteristik. Pada DK akut, dalam dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan sel mononuclear di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas. ● Dermatitis Atopik Peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Gejala utama dermatitis atopik ialah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Prick test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik. ● Neurodermatitis Bercak-bercak penebalan kulit yang kering, berisisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau tidak beraturan. Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan eitema menghilang, bagian tengah berskuama, dan menebal.
  • 16. TATALAKSANA UMUM ● Perawatan ditujukan untuk rehidrasi kulit, perbaikan penghalang lipid epidermal, pengurangan peradangan dan pengobatan infeksi apa pun. Obat-obatan dan emolien paling baik diserap dengan melembabkan kulit terlebih dahulu. ● Aktivitas yang memanaskan atau mengeringkan kulit akan memperburuk pruritus dan erupsi. Beristirahat di lingkungan yang sejuk dan lembap adalah terapi. ● Regimen terapeutik "rendam-dan olesi" meliputi rendam air biasa selama 20 menit setiap malam diikuti dengan pengolesan salep steroid atau petrolatum pada kulit yang basah dan termasuk perubahan kebiasaan pembersihan sehingga sabun hanya dioleskan pada ketiak dan selangkangan.
  • 17. TATALAKSANA KHUSUS ● Steroid adalah terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan. Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi yang sudah mengering. ● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan ● Kompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua kali sehari selama 15 menit. ● Antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg yang diminum satu kali sehari saat malam hari
  • 18. PROGNOSIS Kelainan ini biasanya menetap selama berbulan-bulan, bersifat kronik, dan timbul kembali pada tempat yang sama. Dari suatu penelitian, sejumlah penderita yang diikuti berbagai interval sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh. 25% pemah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pemah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.
  • 20. Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun 3 bulan datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 20 Juni 2023, dengan keluhan bercak merah yang terasa gatal pada lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin banyak sejak satu minggu yang lalu. Keluhan Utama
  • 21. Riwayat Penyakit Sekarang ● Awalnya 5 bulan yang lalu pasien mengeluhkan ada nya bintik merah yang berisi cairan yang terasa gatal pada tungkai bawah kanan dan kiri. Keluhan gatal memberat pada malam hari sehingga pasien menggaruk kakinya dan muncul luka lecet. Kurang lebih 4 bulan yang lalu, keluhan yang sama muncul di lengan tangan kiri dan kanan pasien. Pasien juga sering menggaruknya hingga muncul luka lecet. ● Kurang lebih 3 bulan yang lalu, bintik-bintik merah pada bagian tungkai bawah kanan dan kiri, dan lengan tangan kiri kanan semakin melebar menjadi bercak merah yang basah dan terasa sangat gatal seukuran koin 500 rupiah. Pasien sering menggaruk-garuk bercak merah ini hingga lecet. ● Pasien memiliki riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas usul kontrol ke dokter pertama kali. ● Riwayat keluar cairan dari telinga, infeksi telinga, batuk berulang, nyeri tenggorokan disangkal.
  • 22. Riwayat Penyakit Sekarang ● Riwayat kontak dengan bahan kimia seperti pestisida, deterjen pada tangan dan kaki disangkal. ● Ibu pasien mengatakan tidak pernah berbagi pakaian ataupun handuk dengan orang lain sebelumnya. ● Ibu pasien mengatakan sehari mandi 2x sehari, apabila baju pasien basah karena berkeringat, pasien segera mengganti pakaiannya. ● Riwayat memelihara hewan peliharaan disangkal. ● Riwayat berkebun ataupun berkontak dengan tanah sebelumnya disangkal. ● Riwayat muncul bercak merah dengan sisik putih seperti mika sebelumnya disangkal.
  • 23. Anamnesis Riwayat Pengobatan Pasien pernah menggunakan obat salep Fungiderm dan salep Pi Kang Shuang 2-3 kali sehari sejak 1 bulan lalu. Riwayat Penyakit Dahulu Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Riwayat pasien ada riwayat bersin-bersin ketika cuaca dingin. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti pasien. Riwayat atopi (bersin-bersin di pagi hari, asma, gatal-gatal pada kulit) pada keluarga disangkal.
  • 24. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Tidak tampak sakit Kesadaran Komposmentis kooperatif Frekuesi Nadi Dalam batas normal Frekuensi Napas Dalam batas normal Tekanan Darah Dalam batas normal Suhu Dalam batas normal
  • 25. KGB 01 Tidak ada pembesaran KGB Status Generalis Abdomen 03 Dalam batas normal Thoraks 02 Dalam batas normal Ekstremitas 04 Dalam batas normal
  • 26. Status Dermatologikus ● Lokasi : Lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri ● Distribusi : Tidak khas ● Bentuk : Bulat ● Susunan : Tidak khas ● Batas : Tegas ● Ukuran : Lentikuler – numular ● Efloresensi : Plak eritem (oozing), erosi, ekskoriasi, krusta merah kehitaman
  • 27.
  • 28. RESUME Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Achmad Mochtar Bukittinggi dengan keluhan bercak merah yang terasa gatal pada lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin banyak sejak satu minggu yang lalu. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu, awalnya muncul bintik merah kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik merah semakin melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk. Pasien memiliki riwayat bersin-bersin pagi hari (+), penyakit sistemik (-). Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama disangkal, dan riwayat atopi dalam keluarga disangkal. Pasien pernah menggunakan obat salep Fungiderm, dan salep Pi Kang Shuang. Penggunaan obat sejak 1 bulan lalu namun tidak ada perubahan, malah semakin melebar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Status dermatologis ditemukan lesi di belakang telinga kiri, lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular, effloresensi plak eritem (oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi.
  • 29. Diagnosa Kerja Diagnosa Banding Susp Dermatitis numularis Tinea korporis Dermatitis kontak alergik Neurodermatitis sirkumskripta Diagnosis
  • 31. Penatalaksanaan Umum Penatalaksanaan khusus *Menjelaskan pada ibu pasien bahwasanya pasien terkena dermatitis numularis *Memberitahu pada pasien untuk tidak menggaruk lesi *Memberitahu pada ibu pasien untuk menggunakan obat secara teratur *Memberitahu penderita agar menghindari faktor pencetus (gigi berlubang) *Memberitahu pasien untuk menjaga kelembaban dan hygiene kulit Topikal - Salep Desoxymethasone 0.25% dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi yang mengering - Kompres Nacl 0,9% dikompreskan 2x15 menit pada bercak merah yang basah. - Gentamisin ointment dioleskan 2 kali sehari di luka yang masih basah) Oral sistemik - Tablet loratadine 1 x 10 mg/ hari diminum pada malam hari bila gatal - Metilprednisolon 2x8 mg Tatalaksana
  • 32. Prognosis Quo ad vitam Bonam Quo ad sanationam dubia ad Bonam Quo ad functionam dubia ad Bonam Quo ad kosmetikum Bonam
  • 34. DISKUSI Dermatitis numularis atau dikenal juga dengan eksim numular atau eksim diskoid merupakan dermatitis yang berupa lesi berbentuk seperti koin atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Dermatitis cenderung residif dan kronik. Pada pasien ini ditemukan lesi lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular, efloresensi plak eritem (oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu, awalnya muncul bintik merah kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik merah semakin melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk.
  • 35. DISKUSI Beberapa faktor berperan sebagai pencetus penyakit ini, seperti alergi terhadap bahan tertentu, trauma fisis dan kimiawi, stress emosional, dan adanya fokus infeksi terutama di gigi dan saluran napas atas. Pada pasien ini, terdapat riwayat atopi seperti bersin-bersin di pagi hari. Pasien memiliki riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas usul kontrol ke dokter pertama kali.
  • 36. DISKUSI Pasien mengaku keluhan gatal semakin memberat dalam satu minggu ini. Hal ini sesuai dengan perjalanan penyakit dermatitis numularis yang menyebabkan penderita merasa gatal akibat pelepasan mediator inflamasi. Dermatitis numularis didasari oleh adanya reaksi inflamasi. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis kerja pada pasien ini adalah dermatitis numularis. Tatalaksana pada pasien ini diberikan adalah, ● Pemberian kortikosteroid, yaitu: Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi yang sudah mengering ● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan ● Dianjurkan mengkompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua kali sehari selama 15 menit. ● Selain itu diberikan pula antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg yang diminum satu kali sehari saat malam hari, Metilprednisolon oral 8 mg yang diminum dua kali sehari.
  • 37. DISKUSI Edukasi yang penting diberikan kepada pasien adalah terkait menghindari faktor-faktor pencetus (seperti stress), melakukan pengobatan yang adekuat, menjaga kelembapan kulit, dan tidak menggaruk bagian kulit tersebut. Penyakit ini memiliki prognosis yang baik, namun juga bisa menetap hingga menjadi kronik, dapat pula terjadi relaps atau kambuh pada tempat yang sama.