Pasien anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan bercak merah gatal pada lengan dan kaki yang semakin banyak. Pemeriksaan menemukan plak eritem dengan ooze, erosi, dan krusta pada lengan dan kaki dengan batas tegas. Riwayat gigi berlubang sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan gejala gatal dan berbagai macam efloresensi kulit seperti eritema, edema, vesikel, dan skuama. Penyebabnya dapat berasal dari faktor luar seperti bahan kimia dan fisik, maupun faktor dalam seperti dermatitis atopik. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin meski jumlah penderita dermatitis alergik lebih sed
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, yaitu peradangan kulit yang disebabkan oleh faktor eksogen atau endogen. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin, meskipun jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit dibandingkan dermatitis kontak iritan. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, dan pengobatan dasar untuk dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis kontak iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang tanpa memandang usia, ras, dan jenis kelamin meskipun jumlah pastinya sulit ditentukan. Jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Dokumen ini juga menyinggung sedikit tentang epidemiologi dermatitis di masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan gejala gatal dan berbagai macam efloresensi kulit seperti eritema, edema, vesikel, dan skuama. Penyebabnya dapat berasal dari faktor luar seperti bahan kimia dan fisik, maupun faktor dalam seperti dermatitis atopik. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin meski jumlah penderita dermatitis alergik lebih sed
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, yaitu peradangan kulit yang disebabkan oleh faktor eksogen atau endogen. Dermatitis dapat diderita oleh semua golongan umur dan jenis kelamin, meskipun jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit dibandingkan dermatitis kontak iritan. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, dan pengobatan dasar untuk dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis kontak iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang tanpa memandang usia, ras, dan jenis kelamin meskipun jumlah pastinya sulit ditentukan. Jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Dokumen ini juga menyinggung sedikit tentang epidemiologi dermatitis di masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dan jumlah penderitanya diperkirakan cukup banyak meskipun sulit untuk ditentukan secara pasti. Dermatitis kontak alergik lebih jarang karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Informasi mengenai prevalensi kedua jenis dermatitis ini masih sangat terbatas.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan rasa gatal dan bisa diiringi dengan pembentukan bintik cairan. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala khas. Pemeriksaan klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis dermatitis.
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh peradangan dan pembengkakan kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh timbulnya bilur-bilur pembengkakan sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Penatalaksanaannya meliputi menghilangkan faktor pemicu, men
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh inflamasi dan pembentukan bilur-bilur pembengkakan. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh munculnya bilur-bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau obat-obatan. Penatalaksanaannya meliputi mengh
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, dan perawatan luka. Secara ringkas, dibahas mengenai anatomi dan fungsi kulit, jenis-jenis luka serta faktor yang mempengaruhinya, prinsip-prinsip dasar perawatan luka, dan dressing luka.
1. Makalah ini membahas tentang penyakit dermatitis, termasuk penyebab, jenis-jenis, dan asuhan keperawatannya. Dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, bakteri, jamur, bahan kimia, dan alergi. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis. Asuhan keperawatan meliputi menghilangkan irit
1. Makalah ini membahas tentang penyakit dermatitis, termasuk penyebab, jenis-jenis, dan asuhan keperawatannya. Dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, iritasi kimia, dan infeksi. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, dan statis. Asuhan keperawatan meliputi menghilangkan iritasi, mencegah infeksi sekunder
1. Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang ditandai dengan adanya eritema dan pelepasan lapisan kulit (eksfoliasi) di seluruh atau hampir seluruh tubuh. Penyebabnya dapat karena alergi obat, penyakit kulit seperti psoriasis, atau penyakit sistemik.
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dan jumlah penderitanya diperkirakan cukup banyak meskipun sulit untuk ditentukan secara pasti. Dermatitis kontak alergik lebih jarang karena hanya mengenai orang dengan kulit yang sangat sensitif. Informasi mengenai prevalensi kedua jenis dermatitis ini masih sangat terbatas.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan rasa gatal dan bisa diiringi dengan pembentukan bintik cairan. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala khas. Pemeriksaan klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis dermatitis.
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh peradangan dan pembengkakan kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh timbulnya bilur-bilur pembengkakan sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Penatalaksanaannya meliputi menghilangkan faktor pemicu, men
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh inflamasi dan pembentukan bilur-bilur pembengkakan. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh munculnya bilur-bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau obat-obatan. Penatalaksanaannya meliputi mengh
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, dan perawatan luka. Secara ringkas, dibahas mengenai anatomi dan fungsi kulit, jenis-jenis luka serta faktor yang mempengaruhinya, prinsip-prinsip dasar perawatan luka, dan dressing luka.
1. Makalah ini membahas tentang penyakit dermatitis, termasuk penyebab, jenis-jenis, dan asuhan keperawatannya. Dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, bakteri, jamur, bahan kimia, dan alergi. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis. Asuhan keperawatan meliputi menghilangkan irit
1. Makalah ini membahas tentang penyakit dermatitis, termasuk penyebab, jenis-jenis, dan asuhan keperawatannya. Dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, iritasi kimia, dan infeksi. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, dan statis. Asuhan keperawatan meliputi menghilangkan iritasi, mencegah infeksi sekunder
1. Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang ditandai dengan adanya eritema dan pelepasan lapisan kulit (eksfoliasi) di seluruh atau hampir seluruh tubuh. Penyebabnya dapat karena alergi obat, penyakit kulit seperti psoriasis, atau penyakit sistemik.
3. ● Dermatitis nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857. sebagai
lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas.
● Penyakit ini telah dilaporkan paling sering ditemukan pada ekstremitas atas dan bawah.
● Dermatitis nummular biasanya sangat gatal ⇒Lesi biasanya dimulai sebagai papula,
yang menyatu menjadi plak &biasanya bersisik.
● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang.
● Banyak faktor pencetus telah dilaporkan, termasuk kulit kering, alergi kontak, cuaca
(terutama musim dingin), masalah gizi, dan stres emosional.
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pemeriksaan,
temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,
pemeriksaan, temuan klinis dari kasus dermatitis numularis yang didapatkan.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan dan kasus yang ditemukan.
Latar Belakang
5. DEFINISI
● Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen dan/atau faktor endogen
● Klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
likenifikasi,) dan keluhan gatal yang cenderung residif dan menjadi kronis.
● Dermatitis atau eksim nummular (artinya bulat atau "berbentuk koin"): kondisi
peradangan kulit yang ditandai dengan adanya plak eritematosa bulat-ke-ovalan yang
berbatas tegas. Eksim nummular pertama kali dijelaskan oleh Deverigie pada tahun 1857
sebagai lesi berbentuk koin pada ekstremitas atas.
6. EPIDEMIOLOGI
● Prevalensi eksim numular adalah dua kasus per 1000 orang.
● Eksim nummular memiliki dua puncak distribusi usia;
● Yang paling umum adalah pada dekade keenam hingga ketujuh kehidupan dan paling sering
terlihat pada laki-laki.
● Puncak yang lebih kecil terjadi pada dekade kedua hingga ketiga kehidupan, yang paling sering
terlihat berhubungan dengan dermatitis atopik. Ini lebih sering terlihat pada wanita, dengan dua
pertiga dalam satu penelitian.
7. ETIOLOGI
● Etiologi eksim numular tidak diketahui dan kemungkinan multifaktorial
● Trauma lokal, seperti gigitan arthropoda, kontak dengan bahan kimia, atau lecet, dapat mendahului
● Sebagian besar pasien eksim numular juga memiliki kulit yang sangat kering (xerotik)
● Insufisiensi vena (dan varises) dan edema mungkin berhubungan dengan perkembangan eksim
numular pada ekstremitas bawah yang terkena.
● Timbulnya lesi numular umum yang parah telah dilaporkan terkait dengan terapi interferon untuk
hepatitis C serta paparan merkuri.
● Berbagai jenis erupsi eczematous, termasuk numular eczema, telah diamati setelah terapi tumor
necrosis factor-alpha-blocking.
● Laporan kasus lain mencatat eksim numular berhubungan dengan infeksi gigi yang sembuh setelah
perawatan infeksi.
8. PATOGENESIS
● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini
memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons
alergi atau iritasi.
● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim
numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah
dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
9. PREDILEKSI
● Kekeringan kulit menyebabkan bocornya penghalang lipid epidermal; ini
memungkinkan alergen lingkungan untuk menembus kulit dan memicu respons
alergi atau iritasi.
● Obat apa pun yang menyebabkan kekeringan pada kulit secara teoritis dapat memicu eksim
numular, terutama diuretik dan statin. Timbulnya lesi numular umum yang parah telah
dilaporkan terkait dengan terapi interferon dan ribavirin untuk hepatitis C.
10. PATOGENESIS
● Di tungkai bawah, badan, lengan, punggung badan.
● Pada wanita, terjadi paling banyak di ekstremitas terutamanya daerah dorsal tangan.
● Rata-rata pada laki-laki terjadi pada bagian ekstremitas bawah.
11. GEJALA KLINIS
● Pasien mengalami erupsi pruritus berhari-hari hingga berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-
tahun, yang biasanya dimulai di kaki. Mungkin juga terdapat sensasi terbakar atau menyengat.
● Eksim nummular sering bertambah dan berkurang dengan musim dingin; iklim dingin, kering,
atau perubahan suhu dapat menjadi faktor yang memperburuk.
● Lesi eksim numular berulang sering terjadi di lokasi yang sama dengan lesi sebelumnya.
Riwayat medis pasien mungkin positif untuk eksim, dermatitis atopik, atau kulit kering dan
sensitif. Lesi dapat muncul setelah trauma (fenomena Koebner).
12. GEJALA KLINIS
● Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas yang terbentuk dari papul
dan papulovesikel yang berkonfluens. Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi berbentuk
pinpoint (oozing). Selanjutnya eksudat mengering dan menjadi krusta kekuningan. Pada tepi plak
dapat muncul lesi papulovesikular kecil yang kemudian berkonfluens dengan plak tersebut sehingga
lesi meluas. Diameter plak biasanya berukuran 1-3 cm, walaupun jarang, lesi dengan diameter 10
cm pemah dilaporkan. Kulit di sekitar lesi biasanya normal, namun bisa juga kering.
● Fase kronik dimulai dalam 1-2 minggu setelah lesi akut terjadi, ditandai berupa plak dengan skuama
dan likenifikasi.
14. PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Biopsi kulit
Temuan ini tidak spesifik, tetapi dapat membantu membedakan dermatitis numularis dari
tinea korporis, psoriasis, erupsi obat tetap, atau limfoma sel T kulit.
● Uji tempel pada pasien dengan dermatitis numular refraktori.
Satu studi menemukan bahwa 50% dari 56 pasien dengan eksim numular menunjukkan
reaksi positif pada uji tempel, dan penelitian lain mengidentifikasi uji tempel positif pada
23 dari 50 pasien dengan dermatitis numular.
15. DIAGNOSIS BANDING
● Dermatitis Kontak
Ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas. Pada gambaran histopatologik
dermatitis kontak iritan tidak ada karakteristik. Pada DK akut, dalam dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan
sel mononuclear di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas.
● Dermatitis Atopik
Peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
Gejala utama dermatitis atopik ialah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat
pada malam hari. Prick test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.
● Neurodermatitis
Bercak-bercak penebalan kulit yang kering, berisisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau
tidak beraturan.
Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan
eitema menghilang, bagian tengah berskuama, dan menebal.
16. TATALAKSANA
UMUM
● Perawatan ditujukan untuk rehidrasi kulit, perbaikan penghalang lipid epidermal, pengurangan
peradangan dan pengobatan infeksi apa pun. Obat-obatan dan emolien paling baik diserap dengan
melembabkan kulit terlebih dahulu.
● Aktivitas yang memanaskan atau mengeringkan kulit akan memperburuk pruritus dan erupsi.
Beristirahat di lingkungan yang sejuk dan lembap adalah terapi.
● Regimen terapeutik "rendam-dan olesi" meliputi rendam air biasa selama 20 menit setiap malam
diikuti dengan pengolesan salep steroid atau petrolatum pada kulit yang basah dan termasuk perubahan
kebiasaan pembersihan sehingga sabun hanya dioleskan pada ketiak dan selangkangan.
17. TATALAKSANA
KHUSUS
● Steroid adalah terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan.
Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi yang sudah
mengering.
● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan
● Kompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua kali sehari
selama 15 menit.
● Antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg yang diminum
satu kali sehari saat malam hari
18. PROGNOSIS
Kelainan ini biasanya menetap selama berbulan-bulan, bersifat kronik, dan timbul kembali pada
tempat yang sama. Dari suatu penelitian, sejumlah penderita yang diikuti berbagai interval sampai dua
tahun, didapati bahwa 22% sembuh. 25% pemah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53%
tidak pemah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.
20. Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun 3 bulan
datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Achmad Mochtar
Bukittinggi pada tanggal 20 Juni 2023, dengan keluhan
bercak merah yang terasa gatal pada lengan kanan
dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin
banyak sejak satu minggu yang lalu.
Keluhan Utama
21. Riwayat Penyakit Sekarang
● Awalnya 5 bulan yang lalu pasien mengeluhkan ada nya bintik merah yang berisi cairan
yang terasa gatal pada tungkai bawah kanan dan kiri. Keluhan gatal memberat pada malam
hari sehingga pasien menggaruk kakinya dan muncul luka lecet. Kurang lebih 4 bulan yang
lalu, keluhan yang sama muncul di lengan tangan kiri dan kanan pasien. Pasien juga sering
menggaruknya hingga muncul luka lecet.
● Kurang lebih 3 bulan yang lalu, bintik-bintik merah pada bagian tungkai bawah kanan dan
kiri, dan lengan tangan kiri kanan semakin melebar menjadi bercak merah yang basah dan
terasa sangat gatal seukuran koin 500 rupiah. Pasien sering menggaruk-garuk bercak
merah ini hingga lecet.
● Pasien memiliki riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas
usul kontrol ke dokter pertama kali.
● Riwayat keluar cairan dari telinga, infeksi telinga, batuk berulang, nyeri tenggorokan
disangkal.
22. Riwayat Penyakit Sekarang
● Riwayat kontak dengan bahan kimia seperti pestisida, deterjen pada tangan dan kaki
disangkal.
● Ibu pasien mengatakan tidak pernah berbagi pakaian ataupun handuk dengan orang lain
sebelumnya.
● Ibu pasien mengatakan sehari mandi 2x sehari, apabila baju pasien basah karena
berkeringat, pasien segera mengganti pakaiannya.
● Riwayat memelihara hewan peliharaan disangkal.
● Riwayat berkebun ataupun berkontak dengan tanah sebelumnya disangkal.
● Riwayat muncul bercak merah dengan sisik putih seperti mika sebelumnya disangkal.
23. Anamnesis
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah menggunakan obat
salep Fungiderm dan salep Pi Kang
Shuang 2-3 kali sehari sejak 1 bulan
lalu.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Keluhan ini baru pertama kali
dirasakan.
Riwayat pasien ada riwayat
bersin-bersin ketika cuaca
dingin.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluhan seperti pasien.
Riwayat atopi (bersin-bersin di pagi hari, asma,
gatal-gatal pada kulit) pada keluarga disangkal.
24. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tidak tampak sakit
Kesadaran
Komposmentis kooperatif
Frekuesi Nadi
Dalam batas normal
Frekuensi Napas
Dalam batas normal
Tekanan Darah
Dalam batas normal
Suhu
Dalam batas normal
25. KGB
01
Tidak ada pembesaran KGB
Status Generalis
Abdomen
03
Dalam batas normal
Thoraks
02 Dalam batas normal
Ekstremitas
04 Dalam batas normal
26. Status Dermatologikus
● Lokasi : Lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan
kiri
● Distribusi : Tidak khas
● Bentuk : Bulat
● Susunan : Tidak khas
● Batas : Tegas
● Ukuran : Lentikuler – numular
● Efloresensi : Plak eritem (oozing), erosi, ekskoriasi, krusta merah
kehitaman
27.
28. RESUME
Seorang pasien anak laki-laki, berusia 3 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS
Achmad Mochtar Bukittinggi dengan keluhan bercak merah yang terasa gatal pada lengan
kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri yang semakin banyak sejak satu minggu yang
lalu. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu, awalnya muncul bintik merah
kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik merah semakin
melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga
memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk.
Pasien memiliki riwayat bersin-bersin pagi hari (+), penyakit sistemik (-). Riwayat keluarga
dengan penyakit yang sama disangkal, dan riwayat atopi dalam keluarga disangkal. Pasien
pernah menggunakan obat salep Fungiderm, dan salep Pi Kang Shuang. Penggunaan obat
sejak 1 bulan lalu namun tidak ada perubahan, malah semakin melebar. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan status generalis dalam batas normal. Status dermatologis ditemukan lesi di
belakang telinga kiri, lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi
tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular,
effloresensi plak eritem (oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi.
31. Penatalaksanaan Umum Penatalaksanaan khusus
*Menjelaskan pada ibu pasien bahwasanya pasien
terkena dermatitis numularis
*Memberitahu pada pasien untuk tidak menggaruk
lesi
*Memberitahu pada ibu pasien untuk menggunakan
obat secara teratur
*Memberitahu penderita agar menghindari faktor
pencetus (gigi berlubang)
*Memberitahu pasien untuk menjaga kelembaban
dan hygiene kulit
Topikal
- Salep Desoxymethasone 0.25%
dioleskan pada lesi 2 kali sehari pada lesi
yang mengering
- Kompres Nacl 0,9% dikompreskan 2x15
menit pada bercak merah yang basah.
- Gentamisin ointment dioleskan 2 kali
sehari di luka yang masih basah)
Oral sistemik
- Tablet loratadine 1 x 10 mg/ hari diminum
pada malam hari bila gatal
- Metilprednisolon 2x8 mg
Tatalaksana
34. DISKUSI
Dermatitis numularis atau dikenal juga dengan eksim numular atau eksim diskoid merupakan
dermatitis yang berupa lesi berbentuk seperti koin atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi
papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Dermatitis cenderung residif dan kronik.
Pada pasien ini ditemukan lesi lengan kanan dan kiri, tungkai bawah kanan dan kiri dengan distribusi
tidak khas, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikular-numular, efloresensi plak eritem
(oozing) dengan skuama putih, erosi, ekskoriasi. Bercak merah pertama kali muncul sejak 5 bulan yang lalu,
awalnya muncul bintik merah kecil berisi cairan seukuran jarum pentul dan terasa gatal. Kemudian bintik
merah semakin melebar seukuran koin dan semakin memerah. Riwayat lesi pernah digaruk sehingga
memunculkan luka, namun gatal tidak hilang setelah digaruk.
35. DISKUSI
Beberapa faktor berperan sebagai pencetus penyakit ini, seperti alergi terhadap bahan tertentu,
trauma fisis dan kimiawi, stress emosional, dan adanya fokus infeksi terutama di gigi dan saluran
napas atas. Pada pasien ini, terdapat riwayat atopi seperti bersin-bersin di pagi hari. Pasien memiliki
riwayat gigi berlubang sudah berbulan-bulan, dan gigi baru dicabut atas usul kontrol ke dokter
pertama kali.
36. DISKUSI
Pasien mengaku keluhan gatal semakin memberat dalam satu minggu ini. Hal ini sesuai dengan perjalanan
penyakit dermatitis numularis yang menyebabkan penderita merasa gatal akibat pelepasan mediator inflamasi.
Dermatitis numularis didasari oleh adanya reaksi inflamasi. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan
diagnosis kerja pada pasien ini adalah dermatitis numularis.
Tatalaksana pada pasien ini diberikan adalah,
● Pemberian kortikosteroid, yaitu: Salep Desoxymethasone 0.25% yang dioleskan pada lesi 2 kali sehari
pada lesi yang sudah mengering
● Gentamisin sebagai antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan
● Dianjurkan mengkompres bercak merah yang masih basah menggunakan natrium fusidat 0,9 % dua
kali sehari selama 15 menit.
● Selain itu diberikan pula antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, yaitu tablet Loratidine 10 mg
yang diminum satu kali sehari saat malam hari, Metilprednisolon oral 8 mg yang diminum dua kali
sehari.
37. DISKUSI
Edukasi yang penting diberikan kepada pasien adalah terkait menghindari faktor-faktor
pencetus (seperti stress), melakukan pengobatan yang adekuat, menjaga kelembapan kulit, dan tidak
menggaruk bagian kulit tersebut.
Penyakit ini memiliki prognosis yang baik, namun juga bisa menetap hingga menjadi kronik,
dapat pula terjadi relaps atau kambuh pada tempat yang sama.