2. Profil organisasi
◦ Pembentukan Organisasi
◦ Nama Usaha : Pembuatan Donat Rimba Ubi Jalar
◦ Pemulik Usaha : Sukaesih
◦ Tahun : 2012
◦ Modal : Rp. 300.000,-
3. Visi dan misi
◦ 1. Mencapai target penjualan dan mencari keuntungan
◦ 2. Meningkatkan nilai jual donat
◦ 3. Memperkenalkan inovasi baru donat kepada msyarakat
◦ 4. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah cukup terkenal dengan inovasi
yang baru
4. Struktur Organisasi
◦ Struktur organisasi dari usaha ini direncanakan hanya memiliki 4 orang karyawan. Adapun perincian
tugas-tugas karyawan tersebut adalah :
◦ a. Karyawan 1 bertugas dalam bidang produksi, seperti membuat campuran adonan dan
menggoreng.
◦ b. Karyawan 2 dan 3 bertugas dalam bidang marketing, memperkenalkan produk kepada masyaakat,
seperti membuat poster, baliho atau spanduk dan sebagainya
◦ c. Karyawan 4 bertugas dalam bidang administrasi, menginput data penjualan yang keluar.
◦
5. SOP
◦ 1. SOP Persiapan Bahan Baku
◦ Pada tahap persiapan bahan baku langkah awal yang harus dilakukan adalah
◦ mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk proses pembuatan adonan. Peralatan
yang diperlukan antara lain adalah sendok, timbangan, sekop kecil, alat pengaduk, mangkuk, dan
baskom. Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah terigu (jenis segitiga biru dan cakra kembar), gula,
telur, mentega, garam, baking powder, calcium, air, dan ragi.
◦
◦ Perbandingan komposisi masing-masing bahan adalah: terigu 1 kg; telur 0,05 kg; gula 0,15 kg; garam
0,015 kg; mentega 0,12 kg; ragi 0,003 kg; air 0,5 lt; baking powder 0,04 kg; calcium 0,003 kg.
◦
6. ◦ 2. SOP Pembuatan Adonan
◦ Pada tahap pembuatan adonan, langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan alat yang
digunakan yaitu mixer. Mixer yang digunakan berkapasitas kurang lebih 8 kg/proses. Kemudian
memasukkan semua bahan-bahan yang sudah disiapkan ke dalam mixer kecuali garam dan mentega.
Setelah semuanya siap, menyalakan mixer pada kecepatan sedang dan membiarkan mixer bekerja
selama 20 menit (hingga adonan setengah kalis). Setelah itu mematikan mixer dan memasukkan
mentega dan garam, kemudian menyalakan kembali mixer pada kecepatan tinggi selama 5 menit hingga
adonan kalis. Mematikan mixer, proses pembuatan adonan selesai.
7. ◦ 3. SOP Proses Pendiaman
◦ Peralatan yang digunakan untuk proses adalah wadah, alas dan meja (tempat). Adonan yang sudah
selesai di mixer dikeluarkan dan dimasukkan wadah. Kemudian menutup adonan tersebut dengan
penutup, meletakkan di atas meja, lalu adonan didiamkan selama 25 menit. Menurut Subagjo (2007),
bulk fermentation (pengembangan pertama) fungsinya adalah membantu adonan supaya lebih besar
serta mengurangi gula dan zat gula, dengan cara mendiamkan adonan selama 25 – 60 menit pada suhu
250C – 290C.
8. ◦ 4. SOP Proses Pencetakan
◦ Peralatan yang digunakan dalam proses pencetakan adalah meja, roll kayu, reversible sheeter, dan alat
pencetak. Sebelum dicetak, adonan dibagi menjadi empat bagian agar lebih memudahkan proses
pencetakan. Meratakan adonan dengan roll kayu hingga gas yang ada dalam adonan keluar dan adonan
berbentuk pipih. Kemudian meratakan adonan dengan menggunakan reversible sheeter. Mengtur
terlebih dahulu ketebalan reversible sheeter untuk ukuran 0,5 cm, setelah itu meletakkan adonan di
atasnya dan menyalakan alat tersebut. Berikutnya meratakan adonan hingga pipih sesuai dengan
ketebalan yang diinginkan.
9. ◦ 5. SOP Proses Penggorengan
◦ Sebelum digoreng, adonan yang sudah dicetak berbentuk cincin didiamkan lagi selama 30 menit. Ini adalah proses
pengembangan terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk atau volume yang lebih besar sebelum digoreng.
◦
◦ Peralatan yang digunakan dalam proses penggorengan adalah kompor gas, wajan, dan stick kayu. Media yang digunakan
adalah minyak goreng. Sebaiknya digunakan minyak yang sebelumnya berbentuk padat seperti lemak atau mentega,
kemudian dipanaskan hingga cair seperti minyak goreng. Setelah semua peralatan siap, menyalakan kompor dengan api
sedang, kemudian memanaskan wajan yang berisi minyak di atas kompor. Suhu minyak selama proses penggorengan adalah
1820C-1900C (Anonymous, 2007). Memasukkan adonan donat sebanyak sepuluh biji per prosee agar proses penggorengan
optimal dan adonan mendapatkan panas yang merata. Hal ini juga disesuaikan dengan besar wajan yang digunakan serta
volume minyak. Di UKM yang diteliti wajan yang digunakan berdiameter sekitar 75 Cm, sehingga untuk donat yang berukuran
kecil, sekali menggoreng adalah 15 donat. Setiap sepuluh adonan yang sudah masuk ke dalam wajan digoreng selama 2
menit. Setelah satu menit pertama, donat dibalik dengan menggunakan stick kayu. Kemudian digoreng lagi selama satu
menit. Setelah dua menit digoreng (sudah bewarna kecoklatan), mengangkat donat menggunakan stick kayu dengan cara
memasukkan stick kayu ke dalam lubang donat.
10. ◦ 6. SOP Proses Penirisan
◦ Proses penirisan adalah sangat penting agar donat yang sudah digoreng kering dari minyak dan
teksturnya menjadi padat. Dalam proses penirisan peralatan yang digunakan adalah rak penirisan dan
penjepit. Donat yang sudah diangkat dari wajan kemudian diletakkan di atas rak penirisan, sehingga
minyak sisa penggorengan turun dan donat menjadi kering. Proses penirisan dilakukan selama 5 menit.
Posisi donat di atas rak penirisan diatur dengan menggunakan penjepit agar donat lebih cepat kering
dan dingin, sehingga setelah itu donat siap untuk diberi topping.
◦
11. ◦ 7. SOP Proses Pemberian Topping
◦ Saat ini terdapat enam jenis topping yang biasa dibuat yaitu meses, keju, coklat polos, coklat kacang, coklat
belang, dan coklat dengan cream di tengah. Dalam proses pemberian topping, peralatan yang digunakan
antara lain adalah panci kecil, kuas, sendok, pisau, alat pemarut keju dan pipping bag. Bahan-bahan yang
digunakan adalah coklat block, meses, keju, mentega cream, coklat putih, dan cream putih. Setelah donat
ditiriskan, donat siap diberi topping. Untuk topping meses dan keju, terlebih dahulu bagian atas donat diolesi
mentega cream secara merata dengan menggunakan kuas. Setelah itu ditaburi meses sampai semua bagian
yang diolesi mentega cream tertutup dengan meses. Begitu juga untuk yang keju, bagian donat yang sudah
diolesi mentega cream kemudian ditutupi dengan keju yang langsung diparut di atasnya hingga merata. Untuk
donat dengan topping coklat, terlebilh dahulu coklat block dicairkan. Proses pencairan coklat block pertama
adalah coklat block dipotong tipis-tipis menggunakan pisau, kemudian dimasukkan ke dalam panci kecil.
Menyiapkan air mendidih di dalam panci kecil lain yang ukurannya lebih besar daripada panci wadah coklat.
Volume air ¼ bagian dari ukuran panci. Kemudian memasukkan panci yang sudah diisi coklat ke dalam panci
yang berisi air panas. Menghancurkan coklat dengan menggunakan sendok sambil diaduk hingga coklat
mencair. Setelah itu mencelupkan bagian atas donat ke dalam coklat cair hingga merata, angkat, dan tiriskan
sampai coklat membeku.
12. Proses bisnis
◦ 1. Campur tepung terigu, ragi instan, susu bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Tambahkan telur dan air es
sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis. Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diamkan
15 menit.
◦ 2. Kempiskan adonan. Timbang masing-masing 40 gram. Bulatkan dan diamkan 10 menit.
◦ 3. Pipihkan adonan dan lubangi tengahnya. Letakkan diloyang yang ditabur tepung terigu. Diamkan 30
menit sampai mengembang.
◦ 4. Goreng dalam minyak padat yang sudah dipanaskan sampai matang. Angkat dan tiriskan.
◦ 5.Celup ke cokelat masak pekat leleh. Tabur meises.
◦ 6. Tahap selanjutnya yaitu kemasan, cara mengemas Donat sangat mudah, Donat yang telah di celup ke
cokelat masak pekat leleh dan di taburi meises dimasukkan kedalam plastik kemasan lalu yang sudah
diberi logo.
13. Sistem Informasi Manajemen
◦ Sistem Informasi Manajemen-SIM (management information system-MIS) sebagai suatu sistem
berbasis computer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki
kebutuhan serupa. Informasi yang diberikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu
sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan
apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. SIM akan menghasilkan informasi ini
melalui penggunaan dua jenis peranti lunak: Peranti lunak pembuat laporan (report writing
software) yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus.
14. Kelebihan Sistem Informasi Manajemen
◦ Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena
karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
◦ o Biaya pengembangannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
◦ o Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera melakukan
perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
◦ o Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi
yang disertakan lebih lengkap.
◦ Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan
sistem informasi perusahaan tersebut.
◦ o Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin
karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
15. Kelemahan Sistem Informasi
Manajemen
◦ Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
◦ o Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi
karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi
kurang efektif dan efisien.
◦ o Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan
mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan
kurang canggih (tidak up to date).
◦ o Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
◦ o Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi
karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
16. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi
Manajemen
◦ 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
◦ 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
◦ 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
◦ 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
◦ 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
◦ 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi
dan teknologi baru.
◦ 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
◦ 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
17. Berikut gambar rancangan sistem
informasi manajemen pada umkm
donat
Membuat Entity Membuat Entity
Melakukan
Pengecekan
Terhadap CDM
Di generate
kedalam
physical data
model
Menentukan
Tipe DBMS yang
Akan Dibuat
Penjualan dan
Pembelian
Menerapkan
SMBD
Membuat
Laporan
Keuangan
18. Kesimpulan
◦ Dapat ditarik kesimpulan bahwa donat adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung
terigu dengan ragi atau bahan pengembang lain. Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki dan mikrobia yang umumnya terlibat dalam
fermentasi adalah bakteri.