SlideShare a Scribd company logo
“PROSES KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL”
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Komunikasi Antarpribadi
Penyusun :
 Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037)
 Nur Fitriyanti (B06213038)
Dosen Pengampu : Yoyon Mudjiono
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Komunikasi memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan suatu proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan
satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
(Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981). Selain itu, ahli lainnya mengungkapkan
komunikasi sebagai “Bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu
sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi.” (Shannon & Weaver, 1949).
Seperti yang telah diketahui, komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi verbal
dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal merupakan proses komunikasi melalui
bahasa dan kata-kata yang diucapkan. Sedangkan komunikasi non-verbal ialah
penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi
verbal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% komunikasi yang dilakukan manusia
disampaikan secara non-verbal.1
Pada umumnya, bila seseorang menangkap pesan yang tidak sesuai antara pesan
verbal dan non-verbal, orang tersebut cenderung mempercayai pesan non-verbalnya.
Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat non-verbal memberi informasi mengenai
tujuan dan respon emosional. Dengan demikian dapat dilihat bahwa isyarat pesan non-
verbal lebih berpengaruh dalam sebuah proses komunikasi daripada isyarat verbalnya.
Hal ini dikarenakan isyarat non-verbal lebih mewakili aspek psikologis atau emosional,
baik yang disadari ataupun yang tidak disadari.
Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non-verbal. Bahasa tubuh dapat
berlawanan dengan apa yang diucapkan. Misalnya ketika harus bersikap sopan dengan
seseorang yang tidak disukai, mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata-
kata yang benar, namun tubuh memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat
tangan sebentar saja, atau mencoba menghindar dari tatapan matanya.
1
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2007), hlm. 99-
102
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal ?
2. Apa yang dimaksud dengn komunikasi non verbal ?
3. Bagaimanakah proses komunikasi verbal dan non verbal ?
C.Tujuan
1. Memahami pengertian dari komunikasi verbal
2. Memahami pengertian dari komunikasi non verbal
3. Mengetahui dan memehami proses dari komunikasi verbal dan non verbal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi,
pemikiran atau gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan
bertengkar. Dalam komunikasi verbal bahasa memiliki peranan yang sangat
penting.2
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1) Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan
orang dalam berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal baik lisan, tertulis pada kertas, maupun yang
tertulis disuatu media teknologi. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari
interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.3
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi
yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga
fungsi itu adalah:
a) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
2) Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah suatu
lambang yang menjelaskan sesuatu hal, baik orang, barang, kejadian, atau
keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.4
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara
lain:
 Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya,
2
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),
hlm. 22
3
Ibid., hlm. 23
4
Ibid, hlm. 24
 Presentasi penjualan dihadapan para audien,
 Penyelenggaraan rapat,
 Wawancara dengan orang lain, dsb.
B. Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh
lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir
secara otomatis komunikasi nonverbal ikut digunakan. Karena itu, komunikasi
nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.5
Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata
sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang
mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan
pola interaksi.
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan atau
perbuatan (action) atau objek (object).6
Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik
tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap
orang merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal.
Dalam komunikasi nonverbal tanda dapat menggantikan kata-kata, misalnya,
bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
Tindakan atau perbuatan juga dapat menggantikan kata-kata, selain itu
berfungsi sebagai penghantar makna. Misalnya, menggebrak meja dalam
pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah,
menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.
Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi
dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah,
perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam
berkomunikasi memiliki fungsi untuk :
 Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)
5
Ibid,. hlm. 26
6
Marhaeni fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Jakarta, graha Ilmu: 2009). Hlm. 81
 Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(substitution)
 Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
 Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna
C. Proses Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa
latin communis yang berarti sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti
tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi
nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang
efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan kepada
satu atau lebih penerima dengan maksud sekedar untuk mempengaruhi tingkah
laku si penerima.
Sedangkan secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku
seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain.
Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap
bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan
sebentuk komunikasi
(Johnson 1981)
Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu :
1) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri
pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal
bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang
mengandung isi tertentu.
2) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan
dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.
3) Proses pengiriman pesan kepada penerima.
4) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan.
5) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau
menafsirkan makna pesan.
6) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna
pesan yang ditangkap.
7) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentu
Ada lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi :
1) Taraf pertama adalah hubungan puncak.
2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.
3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.
4) Taraf ke empat membicarakan orang lain.
5) Taraf kelima adalah basa-basi.
Dalam lima taraf Komunikasi, ketika dua orang bertemu maka akan terjadi
komunikasi, namun komunikasinya itu dapat berlangsung pada taraf kedalaman
yang berbeda-beda. Taraf kedalaman komunikasi ini dapat diukur dari apa dan
siapa yang saling dibicarakan : pikiran atau perasaan obyek tertentu, orang lain
atau dirinya sendiri, Semakin orang mau saling membicarakan tentang perasaan
yang ada didalam dirinya semakin dalamlah taraf komunikasi yang terjadi. Atas
dasar kedalamannya inilah John Powell (Staf CLC,1985) membedakan
komunikasi dalam lima taraf.
1) Taraf pertama adalah hubungan puncak.
Komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling
percaya yang mutlak diantara kedua belah pihak. Tidak ada lagi ganjalan-ganjalan
berupa rasa takut, rasa khawatir jangan-jangan kepercayaan kita disia-siakan.
Selain merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan, biasanya keduanya juga
memiliki perasaan yang sama tentang banyak hal. Dengan kata lain komunikasi
tersebut telah berkembang begitu mendalam sehingga kedua belah pihak
merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna.
2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.
Ada yang mengatakan bahwa emosi atau perasaan adalah unsur yang
membedakan orang yang satu dengan yang lain. Contohnya sama-sama
mengibarkan bendera mantan pejuang yang sukses dan yang bernasib kurang
beruntung, maupun rakyat biasa yang tidak mengalami masa perang tentu
melakukanya dengan perasaan berbeda. Kalau kita berani mengungkapkan
perasaan kita dalam komunikasi, maka hubungan kita akan berkesan dan
memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi kita masing-masing.
3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.
Kita sudah mau saling membuka diri, saling mengungkapkan diri, namun
pengungkapan diri tersebut masih terbatas pada taraf pikiran. Ibaratnya, waktu
dipersilakan duduk, tetangga itu masih segan masuk keruang tamu dan memilih
duduk diteras. Dalam pembicaraan kita sdh mau mengemukakan pendapat kita,
misal berbicara tantang kebutuhan bahan pokok, namun kita masih bersikap saling
hati-hati, kita berusaha keras menghindarkan diri menunjukan kesan bahwa kita
mempunyai pendapat yang berbeda. Kita cenderung menyenangkan lawan bicara
kita.
4) Taraf ke empat membicarakan orang lain.
Disini orang sudah saling menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal,
khususnya belum mau berbicara tentang diri masing-masing. Contohnya tetangga
kita persilahkan mampir itu mungkin sungguh-sungguh mau singgah, namun
waktu dipersilakan masuk, namun dia memilih mengobrol sambil berdiri didepan
rumah, yang dibicarakanpun obyek diluar kita.
5) Taraf kelima adalah basa-basi.
Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal. Biasanya terjadi antara dua
orang yang bertemu secara kebetulan, misalnya kita sedang duduk diteras, seorang
tetangga lewat didepan rumah kita. Sebagai sopan santun kita menegur, misalkan
dengan mengatakan silahkan mampir, maka biasanya hanya dijawab terimakasih
lain kali, dan tetanggapun terus berlalu. Jadi pada taraf ini tidak terjadi
komunikasi dalam arti sebenarnya.
Komunikasi Efektif
Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang
diterima sebagaimana dimaksud oleh pengirim. Kenyataanya, kita sering gagal
memahami. Sumber utama kesalahan dalam komunikasi adalah cara penerima
menangkap suatu pesan, berbeda dari yang dimaksud pengirim, karena pengirim
gagal mengkomunikasikan pesannya dengan tepat.
A. Beberapa sumber kesalah fahaman
Kegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanya kesenjangan antara
apa yang sebenarnya dimaksud pengirim dengan apa yang oleh penerima diduga
dimaksud oleh pengirim, bersumber pada sejumlah faktor sebagai berikut.
(Johnson,1981)
 Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial atau kultural.
Misalnya, karena kita tidak suka pada seseorang, maka semua kata-katnya kita
tafsirkan negatif, atau kita tersinggung ketika seorang teman dari barat
membelai kepala kita, yang sebetulnya itu merupakan ungkapan keakraban.
 Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar atau tidak sadar untuk
memberikan penilaian dan menghakimi pembicara. Akibatnya ia menjadi
bersikap defensif. Artinya sikap menutup diri dan sangat berhati-hati dalam
berkata-kata.
 Kesalahfahaman atau distorsi dalam komunikasi sering terjadi karena kita
saling tidak mempercayai.
B. Mengirimkan Pesan Secara Efektif
Menurut Johnson ada 3 syarat yang harus dipenuhi.
 kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah
dipahami.
 Sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas dimata penerima.
 Kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang
pengaruh pesan kita itu dalam diri penerima. Dengan kata lain, kita harus
memilki kredibilitas dan terampil megirimkan pesan.
a. Kredibilitas Pengirim
Yang dimaksud adalah kadar kepercayaan. Kredibilitas memiliki beberapa
aspek (Johnson 1981) :
 Sifat bisa dipercaya si pengirim sebagai sumber informasi, sebagai pribadi
menunjukan sifat-sifat bisa diandalkan, bisa diharapkan dan konsisten.
 Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim.
 Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim.
 Predikat atau cap yang telah diberikan masyarakat kepada pengirim
menyangkut sifatnya yang bisa dipercaya.
 Apakah pengirim memiliki keahlian menyangkut pokok pembicaraan yang
akan disampaikannya.
 Sifat dinamis (proaktif, agresif dan empatik) pengirim.
b. Ketrampilan mengirimkan pesan.
Beberapa bentuk ketrampilan mengirimkan pesan yang penting sebagai
berikut (Johnson 1981)
 Secara jelas kita harus meng-aku-I pesan yang kita kirimkan. Caranya dengan
menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dalam pembicaraan kita. Jadi
sedapat mungkin dengan tegas menyatakan”saya…” atau “aku…”
 Membuat pesan kita lengkap dan mudah dipahami.
 Redudansi pesan-pesan sebaiknya kita ulang seperlunya, termasuk
menggunakan lebih dari satu media untuk mengirimkan pesan yang sama.
 Berusaha mendapatkan umpan balik tentang cara pesan kita tangkap oleh
lawan komunikasi kita.
 Kita perlu menyesuaikan cara penyampaian pesan kita dengan kerangka
acuan, sudut pandang maupun kemampuan atau daya tangkap lawan
komunikasi kita.
 Dalam mengungkapkan perasaan, sebaiknya ditempuh salah satu dari tiga cara
berikut, yaitu dengan menyebut namanya, bentuk tindakannya, ataupun
menggunakan kiasan. Misalnya menyebut nama perasaan “ Maaf saya sedang
sedih” menyebut bentuk tindakan yang disebabkan oleh perasaan sedang
dialami. ”Ingin menangis rasanya “ untuk menyatakan kesedihan,
menggunakan kiasan, “ Hati saya seperti disayat sembilu” juga untuk
mengungkapkan kepedihan.
 Menunjukan tingkah laku lawan komunikasi kita tanpa memberikan penilaian
maupun interpretasi.7
7
Dr. A. Supratiknya, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta : kanisius, 1995). Hlm. 31-36.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar
manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran atau
gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata
sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang
mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola
interaksi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain.
Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu :
a) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri
pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal
bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang
mengandung isi tertentu.
b) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan
dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.
c) Proses pengiriman pesan kepada penerima.
d) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan.
e) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau
menafsirkan makna pesan.
f) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna
pesan yang ditangkap.
g) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentu
Ada lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi : Taraf pertama
adalah hubungan puncak.Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.Taraf ketiga
adalah menyatakan gagasan dan pendapat.Taraf ke empat membicarakan orang
lain.Taraf kelima adalah basa-basi.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
M. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal. Yogyakarta:
Kanisius
Supratiknya, A. 1995. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta:
Kanisiu
Marhaeni fajar, 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jakarta: graha Ilmu

More Related Content

What's hot

Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Lingga - Universitas Riau
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Diniyah Hidayati
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Saeful ID
 
Komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbalKomunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal
Ye Si
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
University of Andalas
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
putiandinis
 
Komunikasi persuasive
Komunikasi persuasiveKomunikasi persuasive
Komunikasi persuasive
University of Andalas
 
Komunikasi Verbal
Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal
Komunikasi Verbal
farobiiiiiiii
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
mankoma2012
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Tradisi Sibernetika
Tradisi SibernetikaTradisi Sibernetika
Tradisi Sibernetika
Eka Kristina Dewi
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Serenity 101
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Seta Wicaksana
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Erwin Rasyid
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanMuchlis Soleiman
 
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesanPsikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Lingga - Universitas Riau
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 

What's hot (20)

Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
 
Komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbalKomunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
Komunikasi persuasive
Komunikasi persuasiveKomunikasi persuasive
Komunikasi persuasive
 
Komunikasi Verbal
Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal
Komunikasi Verbal
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Tradisi Sibernetika
Tradisi SibernetikaTradisi Sibernetika
Tradisi Sibernetika
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaan
 
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesanPsikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 

Similar to Proses komunikasi verbal dan non verbal

K om non verbal
K om non verbalK om non verbal
K om non verbal
Nur Alfiyatur Rochmah
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnya
Alamsyah Syah
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
Saiful Rohman
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
Diana Nurmalasari
 
Pengertian dan arti penting 1 &2
Pengertian dan arti penting 1 &2 Pengertian dan arti penting 1 &2
Pengertian dan arti penting 1 &2
Komang Bhawa
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Bayu Wijaya
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036Tri Yanto
 
Interpersonal dan Intrapersonal
Interpersonal dan IntrapersonalInterpersonal dan Intrapersonal
Interpersonal dan Intrapersonal
Alif Akram
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
dederaven
 
KOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptxKOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptx
FailalUlfiMauliah1
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
indri putri
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
cicisuryana
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
Iin Indriani
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
eka pandu cynthia
 
Pengertian komunikasi
Pengertian komunikasiPengertian komunikasi
Pengertian komunikasi
Ridho Vargash Lexie
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
ikhwalrio
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Muliono Muliono
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
Muliono Muliono
 

Similar to Proses komunikasi verbal dan non verbal (20)

K om non verbal
K om non verbalK om non verbal
K om non verbal
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnya
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Pengertian dan arti penting 1 &2
Pengertian dan arti penting 1 &2 Pengertian dan arti penting 1 &2
Pengertian dan arti penting 1 &2
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
 
Interpersonal dan Intrapersonal
Interpersonal dan IntrapersonalInterpersonal dan Intrapersonal
Interpersonal dan Intrapersonal
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
KOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptxKOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptx
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Pengertian komunikasi
Pengertian komunikasiPengertian komunikasi
Pengertian komunikasi
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
Nur Alfiyatur Rochmah
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Data verval
Data vervalData verval
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Nur Alfiyatur Rochmah
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
Nur Alfiyatur Rochmah
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah (20)

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
 
Data verval
Data vervalData verval
Data verval
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Proses komunikasi verbal dan non verbal

  • 1. “PROSES KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL” MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi Penyusun :  Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037)  Nur Fitriyanti (B06213038) Dosen Pengampu : Yoyon Mudjiono PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Komunikasi memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981). Selain itu, ahli lainnya mengungkapkan komunikasi sebagai “Bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.” (Shannon & Weaver, 1949). Seperti yang telah diketahui, komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal merupakan proses komunikasi melalui bahasa dan kata-kata yang diucapkan. Sedangkan komunikasi non-verbal ialah penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi verbal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% komunikasi yang dilakukan manusia disampaikan secara non-verbal.1 Pada umumnya, bila seseorang menangkap pesan yang tidak sesuai antara pesan verbal dan non-verbal, orang tersebut cenderung mempercayai pesan non-verbalnya. Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat non-verbal memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional. Dengan demikian dapat dilihat bahwa isyarat pesan non- verbal lebih berpengaruh dalam sebuah proses komunikasi daripada isyarat verbalnya. Hal ini dikarenakan isyarat non-verbal lebih mewakili aspek psikologis atau emosional, baik yang disadari ataupun yang tidak disadari. Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non-verbal. Bahasa tubuh dapat berlawanan dengan apa yang diucapkan. Misalnya ketika harus bersikap sopan dengan seseorang yang tidak disukai, mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata- kata yang benar, namun tubuh memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat tangan sebentar saja, atau mencoba menghindar dari tatapan matanya. 1 Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2007), hlm. 99- 102
  • 3. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal ? 2. Apa yang dimaksud dengn komunikasi non verbal ? 3. Bagaimanakah proses komunikasi verbal dan non verbal ? C.Tujuan 1. Memahami pengertian dari komunikasi verbal 2. Memahami pengertian dari komunikasi non verbal 3. Mengetahui dan memehami proses dari komunikasi verbal dan non verbal
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran atau gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal bahasa memiliki peranan yang sangat penting.2 Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu: 1) Bahasa Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang dalam berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal baik lisan, tertulis pada kertas, maupun yang tertulis disuatu media teknologi. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.3 Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah: a) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita b) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia c) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. 2) Kata Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah suatu lambang yang menjelaskan sesuatu hal, baik orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.4 Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:  Penyampaian penjelasan, pemberitahuan, arahan dan lain sebagainya, 2 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), hlm. 22 3 Ibid., hlm. 23 4 Ibid, hlm. 24
  • 5.  Presentasi penjualan dihadapan para audien,  Penyelenggaraan rapat,  Wawancara dengan orang lain, dsb. B. Pengertian Komunikasi Non Verbal Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut digunakan. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.5 Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi. Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan atau perbuatan (action) atau objek (object).6 Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal. Dalam komunikasi nonverbal tanda dapat menggantikan kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga. Tindakan atau perbuatan juga dapat menggantikan kata-kata, selain itu berfungsi sebagai penghantar makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah. Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk :  Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition) 5 Ibid,. hlm. 26 6 Marhaeni fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Jakarta, graha Ilmu: 2009). Hlm. 81
  • 6.  Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)  Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)  Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna C. Proses Komunikasi Verbal dan Non Verbal Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sekedar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Sedangkan secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi
  • 7. (Johnson 1981) Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu : 1) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu. 2) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan. 3) Proses pengiriman pesan kepada penerima. 4) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan. 5) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau menafsirkan makna pesan. 6) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap. 7) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentu Ada lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi : 1) Taraf pertama adalah hubungan puncak. 2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan. 3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat. 4) Taraf ke empat membicarakan orang lain. 5) Taraf kelima adalah basa-basi. Dalam lima taraf Komunikasi, ketika dua orang bertemu maka akan terjadi komunikasi, namun komunikasinya itu dapat berlangsung pada taraf kedalaman yang berbeda-beda. Taraf kedalaman komunikasi ini dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan : pikiran atau perasaan obyek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri, Semakin orang mau saling membicarakan tentang perasaan yang ada didalam dirinya semakin dalamlah taraf komunikasi yang terjadi. Atas dasar kedalamannya inilah John Powell (Staf CLC,1985) membedakan komunikasi dalam lima taraf. 1) Taraf pertama adalah hubungan puncak. Komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya yang mutlak diantara kedua belah pihak. Tidak ada lagi ganjalan-ganjalan berupa rasa takut, rasa khawatir jangan-jangan kepercayaan kita disia-siakan.
  • 8. Selain merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan, biasanya keduanya juga memiliki perasaan yang sama tentang banyak hal. Dengan kata lain komunikasi tersebut telah berkembang begitu mendalam sehingga kedua belah pihak merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna. 2) Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan. Ada yang mengatakan bahwa emosi atau perasaan adalah unsur yang membedakan orang yang satu dengan yang lain. Contohnya sama-sama mengibarkan bendera mantan pejuang yang sukses dan yang bernasib kurang beruntung, maupun rakyat biasa yang tidak mengalami masa perang tentu melakukanya dengan perasaan berbeda. Kalau kita berani mengungkapkan perasaan kita dalam komunikasi, maka hubungan kita akan berkesan dan memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi kita masing-masing. 3) Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat. Kita sudah mau saling membuka diri, saling mengungkapkan diri, namun pengungkapan diri tersebut masih terbatas pada taraf pikiran. Ibaratnya, waktu dipersilakan duduk, tetangga itu masih segan masuk keruang tamu dan memilih duduk diteras. Dalam pembicaraan kita sdh mau mengemukakan pendapat kita, misal berbicara tantang kebutuhan bahan pokok, namun kita masih bersikap saling hati-hati, kita berusaha keras menghindarkan diri menunjukan kesan bahwa kita mempunyai pendapat yang berbeda. Kita cenderung menyenangkan lawan bicara kita. 4) Taraf ke empat membicarakan orang lain. Disini orang sudah saling menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal, khususnya belum mau berbicara tentang diri masing-masing. Contohnya tetangga kita persilahkan mampir itu mungkin sungguh-sungguh mau singgah, namun waktu dipersilakan masuk, namun dia memilih mengobrol sambil berdiri didepan rumah, yang dibicarakanpun obyek diluar kita. 5) Taraf kelima adalah basa-basi. Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal. Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan, misalnya kita sedang duduk diteras, seorang tetangga lewat didepan rumah kita. Sebagai sopan santun kita menegur, misalkan dengan mengatakan silahkan mampir, maka biasanya hanya dijawab terimakasih lain kali, dan tetanggapun terus berlalu. Jadi pada taraf ini tidak terjadi komunikasi dalam arti sebenarnya.
  • 9. Komunikasi Efektif Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterima sebagaimana dimaksud oleh pengirim. Kenyataanya, kita sering gagal memahami. Sumber utama kesalahan dalam komunikasi adalah cara penerima menangkap suatu pesan, berbeda dari yang dimaksud pengirim, karena pengirim gagal mengkomunikasikan pesannya dengan tepat. A. Beberapa sumber kesalah fahaman Kegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanya kesenjangan antara apa yang sebenarnya dimaksud pengirim dengan apa yang oleh penerima diduga dimaksud oleh pengirim, bersumber pada sejumlah faktor sebagai berikut. (Johnson,1981)  Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial atau kultural. Misalnya, karena kita tidak suka pada seseorang, maka semua kata-katnya kita tafsirkan negatif, atau kita tersinggung ketika seorang teman dari barat membelai kepala kita, yang sebetulnya itu merupakan ungkapan keakraban.  Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar atau tidak sadar untuk memberikan penilaian dan menghakimi pembicara. Akibatnya ia menjadi bersikap defensif. Artinya sikap menutup diri dan sangat berhati-hati dalam berkata-kata.  Kesalahfahaman atau distorsi dalam komunikasi sering terjadi karena kita saling tidak mempercayai. B. Mengirimkan Pesan Secara Efektif Menurut Johnson ada 3 syarat yang harus dipenuhi.  kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami.  Sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas dimata penerima.  Kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang pengaruh pesan kita itu dalam diri penerima. Dengan kata lain, kita harus memilki kredibilitas dan terampil megirimkan pesan. a. Kredibilitas Pengirim Yang dimaksud adalah kadar kepercayaan. Kredibilitas memiliki beberapa aspek (Johnson 1981) :
  • 10.  Sifat bisa dipercaya si pengirim sebagai sumber informasi, sebagai pribadi menunjukan sifat-sifat bisa diandalkan, bisa diharapkan dan konsisten.  Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim.  Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim.  Predikat atau cap yang telah diberikan masyarakat kepada pengirim menyangkut sifatnya yang bisa dipercaya.  Apakah pengirim memiliki keahlian menyangkut pokok pembicaraan yang akan disampaikannya.  Sifat dinamis (proaktif, agresif dan empatik) pengirim. b. Ketrampilan mengirimkan pesan. Beberapa bentuk ketrampilan mengirimkan pesan yang penting sebagai berikut (Johnson 1981)  Secara jelas kita harus meng-aku-I pesan yang kita kirimkan. Caranya dengan menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dalam pembicaraan kita. Jadi sedapat mungkin dengan tegas menyatakan”saya…” atau “aku…”  Membuat pesan kita lengkap dan mudah dipahami.  Redudansi pesan-pesan sebaiknya kita ulang seperlunya, termasuk menggunakan lebih dari satu media untuk mengirimkan pesan yang sama.  Berusaha mendapatkan umpan balik tentang cara pesan kita tangkap oleh lawan komunikasi kita.  Kita perlu menyesuaikan cara penyampaian pesan kita dengan kerangka acuan, sudut pandang maupun kemampuan atau daya tangkap lawan komunikasi kita.  Dalam mengungkapkan perasaan, sebaiknya ditempuh salah satu dari tiga cara berikut, yaitu dengan menyebut namanya, bentuk tindakannya, ataupun menggunakan kiasan. Misalnya menyebut nama perasaan “ Maaf saya sedang sedih” menyebut bentuk tindakan yang disebabkan oleh perasaan sedang dialami. ”Ingin menangis rasanya “ untuk menyatakan kesedihan, menggunakan kiasan, “ Hati saya seperti disayat sembilu” juga untuk mengungkapkan kepedihan.  Menunjukan tingkah laku lawan komunikasi kita tanpa memberikan penilaian maupun interpretasi.7 7 Dr. A. Supratiknya, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta : kanisius, 1995). Hlm. 31-36.
  • 11. BAB III PENUTUP Kesimpulan Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran atau gagasan, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata, lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur yaitu : a) Maksud-maksud, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang ada dalam diri pengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal bagi perbuatan komunikatifnya, yakni mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu. b) Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim merubah gagasan, perasaan dan maksud-maksudnya kedalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan. c) Proses pengiriman pesan kepada penerima. d) Adanya saluran (Channel) atau media, melalui mana pesan dikirimkan. e) Proses dekodifikasi pesan oleh penerima. Penerima menginterpretasikan atau menafsirkan makna pesan.
  • 12. f) Tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap. g) Kemungkinan adanya hambatan(noise) tertentu Ada lima taraf yang dapat diukur dalam proses komunikasi : Taraf pertama adalah hubungan puncak.Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan.Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat.Taraf ke empat membicarakan orang lain.Taraf kelima adalah basa-basi.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada M. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intra Personal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius Supratiknya, A. 1995. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisiu Marhaeni fajar, 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jakarta: graha Ilmu