Tradisi sibernetika memahami komunikasi sebagai sistem yang saling memengaruhi satu sama lain, membentuk karakter keseluruhan sistem dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Teori ini membagi sistem menjadi empat variasi: teori sistem dasar yang menganalisis bagian dan interaksi sistem, sibernetika yang fokus pada proses kontrol dan umpan balik, teori sistem umum yang menemukan prinsip universal pada berbagai sistem, dan sibernetika tingkat
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
Communication Science - Journalism
Freedom of the Press by Fanny Lesmana, S.Sos., M.Med.Kom
(a College Teacher of Journalism at Petra Christian University)
Communication Science - Journalism
Function of the Press by Fanny Lesmana, S.Sos., M.Med.Kom
(a College Teacher of Journalism at Petra Christian University)
Communication Science - Journalism
Journalistic Product Range by Fanny Lesmana, S.Sos., M.Med.Kom
(a College Teacher of Journalism at Petra Christian University)
10 Teori Komunikasi Massa:
- Hypodermic Needle Theory
- Cultivation Theory
- Cultural Imperialism Theory
- Media Equation Theory
- Spiral of Silence Theory
- Technological Determinism Theory
- Diffusion of Innovation Theory
- Uses and Gratifications Theory
- Agenda Setting Theory
- Media Critical Theory
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Tradisi Sibernetika
Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variabel-variabel
yang saling memengaruhi satu sama lainnya, membentuk, serta mengontrol karakter
keseluruhan sistem, dan layaknya organisme, menerima keseimbangan dan perubahan.
Gagasan Utama dari Tradisi Sibernetika
Ide sistem membentuk inti pemikiran sibernetika. Sistem merupakan seperangkat komponen-
komponen yang saling berinteraksi, yang bersama-sama membentuk sesuatu yang lebih dari
sekedar sejumlah bagian-bagian. Bagian apa pun dari sebuah sistem selalu dipaksa oleh
ketergantungan bagian-bagian lainnya dan bentuk saling ketergantungan inilah yang
mengatur sistem itu sendiri. Namun sistem tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan-
asupan baru dalam bentuk input. Oleh karena itu sebuah sistem mendapatkan input dari
lingkungan, memproses, dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input
dan output terkadang berupa materi-materi nyata; atau dapat pula berupa energi dan informasi.
Karena saling ketergantungan inilah, sistem juga dicirikan dengan regulasi-diri dan kontrol.
Dengan kata lain, monitor sistem, mengatur, dan mengontrol keluaran mereka agar stabil
serta mencapai tujuan. Sistem tersebut harus dapat beradaptasi dan mampu berubah karena
sistem ada dalam lingkungan yang dinamis. Dalam sistem yang kompleks, sejumlah putaran
timbal balik menghubungkan semua bagian. Putaran timbal balik ini disebut network
(jaringan).
Luasnya penerapan sistem dalam lingkungan nyata, fisik, dan sosial, sehingga tradisi
sibernetika tidaklah monopolitik. Disinilah kita akan membuat pembedaan di antara keempat
variasi teori sistem, yaitu
1. Teori Sistem Dasar (basic system theory)
Dari bentuknya yang paling mendasar, pendekatan ini menggambarkan sistem-sistem sebagai
bentuk-bentuk nyata yang dapat dianalisis dan diobeservasi dari luar. Anda dapat melihat
bagian-bagian dari sistem dan bagaimana semuanya berinteraksi. Mengobservasi dan dengan
objektif mengukur kekuatan bagian dari sistem dan mendeteksi input dan output sebuah
sistem. Lebih jauh lagi, hingga mengoprasikan atau memanipulasi sistem dengan mengubah
input sistem tersebut dan mengerjakannya dan sembarangan dengan mekanisme
pemrosesannya.
2. Sibernetika (cybernetics)
Sibernetika n oleh Nobert Wiener. Sibernetika merupakan cabang dari teori sistem yang
memfokuskan diri pada putaran timbal balik dan proses-proses kontrol. Dengan menekankan
pada kekuatan-kekuatan yang tidak terbatas, sibernetika menantang pendekatan linier yang
menyatakan bahwa satu hal dapat menyebabkan hal lainnya. Konsep ini mengarahkan kita
pada pertanyaan tentang bagaimana sesuatu saling memengaruhi satu sama lainnya dalam
cara yang tidak berujung, bagaimana sistem mempertahankan kontrol, bagaimana
mendapatkan keseimbangan, serta bagaimana putaran timbal balik dapat mempertahankan
keseimbangan dan membuat perubahan.
2. 3. Teori Sistem Umum (General System Theory – GST)
oleh Ludwig von Bertalanffy menyatakan tradisi ini menggunakan prinsip-prinsip sistem
yang menunjukkan bagaimana benda-benda dalam banyak kajian yang berbeda serupa satu
sama lainnya, membentuk kosakata umum bagi komunikasi dalam banyak kajian. GST
menyadari sistem universal pada semua bentuk dan berkaitan dengan kejamakan diantara
sistem yang tampaknya beragam , seperti pertumbuhan ekonomi, perkembangan biologis, dan
pergerakan sosial.
4. Sibernetika Tingkat Kedua (second-order cybernetics)
Meyakini bahwa para peneliti tidak pernah dapat melihat bagaimana sistem dapat bekerja
dengan berada diluar sistem itu sendiri karena peneliti selalu diikat secara sibernetika dengan
sistem yang diobservasi. Berdasarkan pada perspektif ini, kapanpun Anda mengobservasi
sistem, Anda memengaruhi dan dipengaruhi olehnya.
Source: http://mejikubirubiru.wordpress.com/2012/03/31/tradisi-sibernetika/