Media pembelajaran dan proses komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dimana guru menyampaikan pesan pelajaran dan siswa menerimanya. Proses ini melibatkan encoding oleh guru dan decoding oleh siswa. Media pembelajaran seperti gambar dan video dapat digunakan untuk menunjang penyampaian pesan. Komunikasi dapat berupa verbal maupun nonverbal dan terjadi secara individual, kelompok, atau massal.
Media Pembelajaran dan proses komunikasi pembelajaranCecep Kustandi
Â
STANDAR KOMPETENSI :
Memahami dan mengerti komunikasi dalam pembelajaran, bentuk-bentuk, teori, tujuan, faktor pendukung dan penghambat komunikasi serta kiat dalam menciptkan komunikasi efektif dalam pembelajaran
KOMPETENSI DASAR :
Menjelaskan komunikasi dalam pembelajaran
Mendeskripsikan bentuk-bentuk komunikasi dalam pembelajaran
Menganalisis tujuan dan prinsip komunikasi
Ciri Komuikasi Antar Pribadi, Sifat Komunikasi antar pribadi, Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi, Jenis Hubungan Antar Pribadi, Perkembangan Komunikasi Antar Pribadi
Media Pembelajaran dan proses komunikasi pembelajaranCecep Kustandi
Â
STANDAR KOMPETENSI :
Memahami dan mengerti komunikasi dalam pembelajaran, bentuk-bentuk, teori, tujuan, faktor pendukung dan penghambat komunikasi serta kiat dalam menciptkan komunikasi efektif dalam pembelajaran
KOMPETENSI DASAR :
Menjelaskan komunikasi dalam pembelajaran
Mendeskripsikan bentuk-bentuk komunikasi dalam pembelajaran
Menganalisis tujuan dan prinsip komunikasi
Ciri Komuikasi Antar Pribadi, Sifat Komunikasi antar pribadi, Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi, Jenis Hubungan Antar Pribadi, Perkembangan Komunikasi Antar Pribadi
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi AntarpribadiLusianai Waode
Â
Komunikasi antar pribadi merupakan bagian dari komunikasi dan salah satu hal penting dalam kajian ilmu komunikasi. Pengantar mengenal Komunikasi Antarpribadi akan memberikan gambaran apa itu komunikasi antar pribadi, dengan ciri dan karakteristik yang melekat pada komunikasi antarpribadi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
Â
Seperti hakikatnya dalam kehidupan manusia kita semua tidak pernah lepas dari komunikasi, oleh karena itu hal ini berhubungan erat segala hal yang bersifat mendasar dari kehidupan manusia yang pada dasarnya merupakan mahluk sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Sementara itu dalam bahasa latin komunikasi berasal dari kata communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama.
Hal tersebut dapat diartikan pada dasarnya komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, dimana mereka bisa memahami apa makna yang disampaikan oleh dua pihak tersebut. Oleh sebab itu komunikasi bergantung kepada kemampuan kita untuk dapat memahami satu sama lainnya.
Sebenarnya ada sangat banyak jenis komunikasi, diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Secara umum komunikasi verbal merupakan komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, selain itu komunikasi ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara media, contohnya komunikasi verbal secara lisan dicontohkan ketika dua individua atau lebih sedang menyampaikan pesan, sementara itu secara tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, pesan teks melalui media sosial dan sebagainya.
Sementara itu komunikasi nonverbal diartikan sebagai bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya menggunakan bahawa tubuh seperti ekspresi wajah dan juga Gerakan. Oleh karena itu komunikasi nonverbal lebih sering terjadi pada bentuk komunikasi yang dilakukan secara langsung karena kemungkinan nya kecil ketika dilakukan melalui media apapun.
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare” yang memiliki arti yaitu “menyampaikan”. Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Dalam sebuah bisnis diperlukan suatu bentuk komunikasi yang baik antar divisi. Tujuan komunikasi bisnis pada umumnya adalah agar tidak terjadi kesalahpahaman antar individu maupun kelompok sehingga dapat memicu kesalahan dan menjadi masalah. Komunikasi bisnis merupakan pertukaran ide, gagasan, informasi, instruksi, opini dan lain sebagainya, di mana penyampaiannya dapat secara personal maupun non personal melalui simbol, lambang ataupun sinyal agar target bisnis bisa tercapai.
Mengapa komunikasi bisnis sangat penting?
Tentu saja erat kaitannya dengan apa yang menjadi tujuan dari bisnis itu sendiri. Secara umum fungsi komunikasi bisnis dibedakan menjadi 4 hal yaitu informasi, persuasi, kolaborasi dan integrasi.
Dengan adanya komunikasi bisnis, terdapat berbagai tujuan yang terdiri dari beberapa hal berikut ini, di antaranya :
1. Memberikan Informasi Bisnis pada Pihak
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “commu
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi AntarpribadiLusianai Waode
Â
Komunikasi antar pribadi merupakan bagian dari komunikasi dan salah satu hal penting dalam kajian ilmu komunikasi. Pengantar mengenal Komunikasi Antarpribadi akan memberikan gambaran apa itu komunikasi antar pribadi, dengan ciri dan karakteristik yang melekat pada komunikasi antarpribadi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
Â
Seperti hakikatnya dalam kehidupan manusia kita semua tidak pernah lepas dari komunikasi, oleh karena itu hal ini berhubungan erat segala hal yang bersifat mendasar dari kehidupan manusia yang pada dasarnya merupakan mahluk sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Sementara itu dalam bahasa latin komunikasi berasal dari kata communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama.
Hal tersebut dapat diartikan pada dasarnya komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, dimana mereka bisa memahami apa makna yang disampaikan oleh dua pihak tersebut. Oleh sebab itu komunikasi bergantung kepada kemampuan kita untuk dapat memahami satu sama lainnya.
Sebenarnya ada sangat banyak jenis komunikasi, diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Secara umum komunikasi verbal merupakan komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, selain itu komunikasi ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara media, contohnya komunikasi verbal secara lisan dicontohkan ketika dua individua atau lebih sedang menyampaikan pesan, sementara itu secara tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, pesan teks melalui media sosial dan sebagainya.
Sementara itu komunikasi nonverbal diartikan sebagai bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya menggunakan bahawa tubuh seperti ekspresi wajah dan juga Gerakan. Oleh karena itu komunikasi nonverbal lebih sering terjadi pada bentuk komunikasi yang dilakukan secara langsung karena kemungkinan nya kecil ketika dilakukan melalui media apapun.
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare” yang memiliki arti yaitu “menyampaikan”. Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Dalam sebuah bisnis diperlukan suatu bentuk komunikasi yang baik antar divisi. Tujuan komunikasi bisnis pada umumnya adalah agar tidak terjadi kesalahpahaman antar individu maupun kelompok sehingga dapat memicu kesalahan dan menjadi masalah. Komunikasi bisnis merupakan pertukaran ide, gagasan, informasi, instruksi, opini dan lain sebagainya, di mana penyampaiannya dapat secara personal maupun non personal melalui simbol, lambang ataupun sinyal agar target bisnis bisa tercapai.
Mengapa komunikasi bisnis sangat penting?
Tentu saja erat kaitannya dengan apa yang menjadi tujuan dari bisnis itu sendiri. Secara umum fungsi komunikasi bisnis dibedakan menjadi 4 hal yaitu informasi, persuasi, kolaborasi dan integrasi.
Dengan adanya komunikasi bisnis, terdapat berbagai tujuan yang terdiri dari beberapa hal berikut ini, di antaranya :
1. Memberikan Informasi Bisnis pada Pihak
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “commu
Komunikasi bisnis karangan euis rosidah dan noneng masitohAsep Hilman
Â
power point presentation ini dibuat berdasarkan buku asli dari pengarang yang bersangkutan. apabila saudara membutuhkan buku ini, bisa melakukan pemesanan ke pengarang asli bukunya melalui saya.
Asep Hilman
hilmanasep629@gmail.com
082218576277
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Â
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
1. BAHASAN 4 :
MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN
1. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi.
Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses
penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll)
kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik
pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid.
Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya
ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan
menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya,
agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang
disampaikan dapat diterima oelh murid dengan baik.
Kegiatan encoding dan decoding dalam proses pembelajaran:
ď‚· Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan lambang-lambang yang
akan digunakan dalam kegiataqn komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran).
ď‚· Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan
(audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan
melalui lambang-lambang oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan
penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang
berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media
pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam proses belajar mengajar:
ď‚· Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan keapda murid-
murid.
2. ď‚· Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh media belajar mandiri seperti modul,
Computer Based Instruction (CAI).
2. Bentuk-bentuk komunikasi
a) Komunikasi verbal
Yaitu salah satu bentuk komunikasi yanglazim digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
pihak lain baik secara tertulis maupun pesan.
b) Komunikasi noon verbal
Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti menggunkan gerakan tangan/tubuh
sebagai isyarat suatu perbuatan yang mempunyai arti pesan dalam konteks komnikasi.
Mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar, menggunakan bahasa sikap
yaitu bahasa yang digunakan untukmenyampaikan pesan/ mengekspresikan pikiran, perasaan
seperti bungkam, tak acuh.
Jenis komunikasi :
a) Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu uang berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi, memahmai dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan
berpikir sebelum mengambil keputusan.
b) Komunikasi interpersonal
Komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
c) Komunikasi kelompok
Interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti
berbagai informasi, pemecahan masalah mana yang mana anggota-anggotanya dapat
mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
d) Komunikasi massa
Merupakan tipe komunikasi manusia (human communication) adalah komunikasi umum,
pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja tapi juga bagi semua orang/
khalayak.
Bentuk komunikasi berdasarkan :
a) Komunikasi langsung
3. Komunikasi langsung tanpa alat berbentuk kata, isyarat
b) Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan
ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu,menggunakan radio, buku.
Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan:
a. Komunikasi satu arah
Pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat memberikan
umpan balik
b. Komunikasi timbal balik
Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
3. Tujuan dan Prinsip Komunikasi
Tujuan komunikasi:
a. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penenmuan diri (personal discovery).
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang
lain yang kita ajak bicara. Tetapi komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan
dunia luar yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain.
b. Untuk berhubungan
Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi untuk membina dan memelihara
hubungan sosial dengan orang lain.
c. Untuk meyakinkan
Media massa ada sebaigan besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku
kita. Sedikit saja dari komunikasi pribadi kita yang tidak berupa untuk mengubah sikap atau
perilaku.
d. Untuk bermain
Kita menggunkan banyak perilaku komunikasi kota untuk bermain dan menghibur diri. Kita
mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, film sebagian besar untuk hiburan. Demikian
pula banyak dari perilaku yang dirancang untuk menghibur orang lain.
Prinsip komunikasi:
1) Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
4. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,
tetapi terus berkelanjutan.
2) Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat
dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
3) Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses
komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas
berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
4) Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja
yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada
tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan
berharap tujuannya tercapai)
5) Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-
verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa
pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6) Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang
berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak
penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang
tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi
tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7) Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi
dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan
lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan
komunikasi.
5. 8) Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang
saling dipertukarkan.
9) Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10) Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara
pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
11) Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik
kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan
hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
12) Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
4. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi.
Faktor penghambat komunikasi:
1) Hambatan dari proses komunikasi:
ď‚· Hambatan dalam pengiriman pesan
ď‚· Hambatan dalam penyandian pesan/simbol
ď‚· Hambatan media
ď‚· Hambatan dalam bahasa sandi
ď‚· Hambatan dari penerima pesan
ď‚· Hambatan dalam memberikan balikan
2) Hambatan fisik: cuaca, gangguan alat komunikasi
6. 3) Hambatan semantik: kata-kata yang digunakan dalam benruk komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan
dan penerima.
4) Hambatan psikologis: perbedaan nilai-nilai serta harapan antara pengirim dan penerima
pesan.
5. Teori Komunikasi
1) Teori Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold
Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang
sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what),
dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti
apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).
2) Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam
kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses
stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan
sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup
menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan
menentukan pendapat umum.
3) Teori Informasi atau Matematis
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi
selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk
penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b),
Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif:
komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan
media komunikasi.
4) Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori
uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-
value theory (teori pengharapan nilai). Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang
Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang
apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan
7. tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj
Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap
kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya
bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak
menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
5) Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan
Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi
kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini
mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka
mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial
yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini
memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa
dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu
dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak
memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.
6) Teori Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah
bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting
media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek
yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan
perubahan sikap dan pendapat.
7) Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang
memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan
terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern,
diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam
proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu
dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
8. ď‚· Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting,
perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
ď‚· Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan
dukungan moral.
ď‚· Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu
atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta
menyebabkan perilaku dermawan.
8) Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini
mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik
di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan
alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan
dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra
individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan
(4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan
tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian
persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola
perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi
(10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11)
struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
9) Teori The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman
(1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini
menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling
mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu
tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam
masyarakat.
10) Teori Konstruksi sosial media massa
9. Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang
dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The social construction of
reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah
tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial
dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam
masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif,
subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.
11) Teori Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya.
Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses
perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-
konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau
secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak
mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari
agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu
lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi
adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah
terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka
berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn,
1996 : 336).
6. Menciptakan Komunikasi Pembelajaran Yang Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator
dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua
pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam
membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas
informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
10. Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi
yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu
terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang
jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan
tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang
yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar
tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)
Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan,
atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat berjalan
secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
a. menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan
d. pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan
e. pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal
ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik
yang positif oleh mahasiswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan
keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang dosen. Komunikasi
antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang
individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak
terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif
apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
11. Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar
terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak.
Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya
komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan
pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya
dalam melakukan komunikasi ini.
Sumber:
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.
Sadiman, S Arief. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Sutirman. 2009. “komunikasi efektif dalam pembelajaran”.
http//www.sutirman.wordpress.com. diakses tanggal 9 maret 2011.
Wiji Putuati. 2010. “menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran”.
http//www.wiji.sari.putuati10@mhs.matematikauts.ac.id. Diakses tanggal 9 maret 2011