SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
BAB I

                                              PENDAHULUAN

       A. Latar Belakang Masalah

           Matematika adalah momok bagi pandangan sebagian siswa. Menghadapi
pernyataan demikian, guru perlu menyelidiki apakah yang sebab-sebab yang
membuat siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat rumit
untuk dipelajari. Guru harus mampu meyakinkan siswa-siswanya bahwa matemtika
bukanlah pelajaran yang rumit. Dan diantara salah satu cara meyakinkan mereka
adalah membangkitkan motivasi belajar mereka agar tidak mudah menyerah dalam
belajar matematika.

           Hal ini sering terlupakan dalam dunia pendidikan, dimana sekolah-sekolah
kita lebih mementingkan mengejar kurikulum pembelajaran sampai proses evaluasi
pembelajaran diselesaikan, tanpa memberikan motivasi belajar tentang apa yang
mereka dapatkan setelah belajar. Jika demikian adanya, maka prestasi belajar siswa
cenderung tidak membuahkan hasil yang dituju.

           Tidak ada langkah ke seribu, kecuali dimulai dengan langkah pertama. Dalam
pembelajaran, langkah pertama memulai belajar agar tujuan mudah tercapai adalah
memberikan motivasi belajar kepada mereka. Sebuah kalimat terkenal dari Success
University menyatakan bahwa, “Motivasi bukanlah segalanya, tapi segalanya
membutuhkan motivasi. Tidak ada istilah orang yang malas, yang ada adalah orang
yang tidak termotivasi”1

           Berkenaan dengan pembahasan motivasi, Uno (2006) berpendapat bahwa
menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat penentuan tingkah laku,
yang bekerja untuk memenuhi tingkah laku itu. Faktor penentu tersebut adalah


1
    Beni Setiadi. 2009. Artikel: Mengingat Apa Yang didengar. Cirebon: Buletin Optimis, hal. 14


                                                                                                  1
motivasi atau daya penggerak tingkah laku manusia. Misalnya, seseorang
berkemauan keras atau kuat dalam belajar karena adanya harapan penghargaan atas
prestasinya.2

           Berdasarkan pengalaman ketika melakukan observasi dalam mata kuliah
Model-model pembelajaran di SMA Mandiri Cirebon dua tahun yang lalu, pada tahun
2010, terdapat beberapa keluhan diantara murid-muridnya yang mengalami
penurunan motivasi belajar matematika. Hal itu diantaranya disebabkan oleh
pandangan para siswa bahwa matematika itu sangat sulit untuk dipelajari. Selain itu,
dari informasi yang diperoleh dari beberapa siswa menyatakan bahwa motivasi dan
kreativitas belajar mereka cenderung menurun sehingga prestasi belajar pun kurang
meningkat.

           Dari gambaran keadaan di atas diduga bahwa motivasi belajar siswa
berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa.

           Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul,”Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi belajar
Matematika Siswa kelas XII di SMA Negeri 7 Kota Cirebon”

      B. Identifikasi Masalah

           Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

           1. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestai belajar
               matematika siswa?
           2. Apakah terdapat faktor-faktor yang menyebabkan motivasi belajar
               matematika siswa menurun?



2
    Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 8


                                                                                          2
3. Apakah terdapat faktor-faktor yang menyebabkan motivasi belajar
           matematika siswa meningkat?
       4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
           matematika siswa yang termotivasi dan siswa yang tidak?
       5. Apakah terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar
           matematika siswa?
       6. Apakah terdapat pengaruh keahlian komunikasi guru dalam memotivasi
           siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa?




   C. Pembatasan Masalah

       Untuk menghindari kesalahpahaman dalam masalah yang akan dibahas, yaitu
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa kelas XII di
SMA Negeri 7 Kota Cirebon, penulis memberikan pembahasan masalah sebagai
berikut:

       1. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa
           yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
           umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
       2. Prestasi belajar yang diukur adalah tingkat penguasaan materi dalam ranah
           kognitif (pengetahuan) yang diperoleh dari hasil test.
       3. Materi pokok bahasan yang akan dijadikan sebagai bahan tes dalam
           penelitian ini fleksibel, artinya disesuaikan dengan materi yang telah
           diajarkan pada saat dilaksanakan penelitian.
       4. Penelitian dilakukan terhadap siswa-siswi di kelas XII SMA Negeri 7 kota
           Cirebon




                                                                                 3
D. Rumusan Masalah
   1. Seberapa besarkah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
       maematika?
   2. Seberapa cepatkah pengaruh motivasi belajar jika mampu memengaruhi
       prestasi belajar matematika siswa?
   3. Seberapa signifikankah perbedaan prestsai nelajar antara siswa yang
       termotivasi dan siswa yang tidak?
   E. Tujuan Penelitian

       Berawal dari pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan peneliti
mengadakan penelitian ini adalah:

   1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
       prestasi belajar matematika siswa
   2. Unruk mengetahui seberapa cepat pengaruh motivasi belajar jika mampu
       memengaruhi presasi belajar matematika
   3. Seberapa signifikan perbedaan prestasi belajar matematika asntar siswa yang
       termotivasi dan siswa yang tidak
   F. Kegunaaan Penelitian
          1. Teoritis

              Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai wujud dari partisipasi
          peneliti dalam mengembangkan matematika

          2. Praktis
              a. Hasil    ini   dapat   dijadikan   pedoman   untuk   meningkatkan
                  kompetensi pedgogik guru khususnya guru yang mengajar bidang
                  dtudi matematika
              b. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan presasi belajar matematika
                  siswa



                                                                                 4
BAB II

                                       ACUAN TEORI

    A. Deskripsi Teoritik
        1. Motivasi

        Menurut Isbandi Rukmianto Adi, sebagaimana dikutip oleh Sardiman A.M,
istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati
secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
3



        Sedangkan menurut W.A Gerungan, sebagaimana dikutip oleh Sardiman
A.M., berpendapat bahwa motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) motif
bio-genetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism demi
kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat,
mengambil nafas, seksualitas, dan sebagainyua; (2) motif sosio-genetis, yaitu motif-
motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebuadayaan tempat orang berada.
Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh
lingkungan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel,
makan cokelat, dan lain-lain; (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah
sebagai makhluk yang berktuhanan, sehingga ada interaksiantara manusia dengan
tuhannya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk
mengabdi kepad Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma sesuai
agamanya.




3
 Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
hal. 4


                                                                                                    5
Lebih lanjut lagi, W.S Winkel sebagaimana dikutip oleh Uno, memaparkan
bahwa sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah
pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam
diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang
untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalan memenuhi
kebutuhannya.

           Pakar psikologi lainnya, yaitu Thomas L. Good dan Jere E. Brophy
berpendapa bahwa, berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikologi
menyebut pengertian motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk
menjelaskan keingingan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh
tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berpresetasi,
kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.4

           Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan dua macam, yaitu
motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif instrinsik, timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu
sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena
adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat
minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya.5

           Don Hellriegel dan John W. Sloum, Jr. (1979) sebagaimana dikutip oleh Uno,
bahwa motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang.
Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku
seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan proses interaksi dari beberapa unsur. Dengan demikian, motivasi
merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai
4
    Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 4
5
    Ibid


                                                                                          6
tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirancang oleh adanya berbagai macam
kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah laku (3)
tujuan; (4) umpan balik6

          Don Hellriegel dan John W. Sloum, Jr. berpendapat bahwa, sebagaimana
dikutip oleh Uno, motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang
untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut,
dapat diartikan bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri
manusia sehingga kegiatan masnusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha
lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu.

          Menurut Mc. Donald, sebagaimana dikutip oleh Uno, berpendapat bahwa
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya „feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi itu adalah tumbuh di
dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.7

          Prestasi belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan
ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa,
sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu



6
    Op. cit, hal 7
7
    Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 15


                                                                                           7
membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru
sebagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.

          Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat
diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cirri-ciri atau
arti, sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau
kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, yang dilihat seseorang sudah tentu
akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan
kecenderungan jiwa seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Menurut Bernard, minat timbul tidak
secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman,
kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu
berkaitan dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting
bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus
belajar.8




          2. Prestasi Belajar

          Menurut Zaenal Arifin, sebagaimana dikutip oleh Melda dalam skripsinya,
kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”. Kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” istilah prestasi belajar berbeda
dengan hasil belajar. Prestasi belajar pada umunya berkenaan dengan aspek




8
    Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
hal.76




                                                                                                  8
pengetahuan, sedangkan hasil belajar identik dengan meliputi aspek pembentukan
watak peserta didik.9

        Dari berbagai sumber, Melda juga mengemukakan bahwa berbagai kegiatan
dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan prestasi. Semuanya tergantung
dari profesi dan kesengnagan dari masing-masing individu. Pada prinsipnya setiap
kegiatan harus digeluti secara optimal. Dari kegiatan tertentu yang digeluti untuk
mendapatkan prestasi maka beberapa ahli berpendapat bahwa:

        1. Prestasi adalah berusaha berlatih supaya mendapat kepandaian.
        2. Prestasi adalah apa yang kita dapatkan, hasil pekerjaan, hasil
            menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.
        3. Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
            murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan
            kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.

        Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka prestasi adalah hasil usaha
yang diciptakan melalui jalan keuletan yang berkenaan dengan aspek pengetahuan.10

        Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.11
Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli, sebagaimana
dikutip oleh Melda, diantaranya:




    1. Nasution
9
    Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 11
10
   Ibid
11
   Op. Cit, hal. 12


                                                                                                 9
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan

   2. Ernest H. Hilgard

         Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar
atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapai sesuatu situasi
daripada sebelum itu.

   3. Notoatmodjo

         Belajar adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu yang berguna untuk
hidup.

   4. Ahmadi A.

         Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia

   5. Oemar H.

         Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
         dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan
         latihan

   6. Cronbach

         Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu
         menggunakan panca inderanya

   7. Winkel

         Belajar adalah suatu aktifitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi
         aktif dengan lingkunan, yang menghasilkan perubahan-perunahan dalam
         pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap

   8. Noeh Nasution



                                                                                    10
Belajar adalah suatu proses yang meyakinkan timbulnya atau berubahnya
           suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat
           bahwa perubahan atau munculnya perilaku itu bukan disebabkan oleh adanya
           kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal

      9. Snelbecker

           Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling
           sederhana sampai yang kompleks dimana proses peubahan tersebut harus bisa
           dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal

      10. Whiterington

           Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana
           dimanifestasikan    dalam    perubahan     dalam    kepribadian   sebagaimana
           dimanifestasiskan dalam perubahan penguasaaan pola-pola respon tingkah
           laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan,
           dan sikap

           Sedangkan menurut Sarlito, sebagaimana dikutip oleh Melda, bahwa belajar
didefinisikan sebagai aktivitas atau perolehan pengetahuan dan kecakapan
baru.pengetahuan inilah yang merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-
sekolah, lembaga-lembaga pendidikan, yang memiliki program terencana, tujuan
instruksional yang konkret, dan instruksi untuk para siswa sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan secara sistematik.12

           Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.


12
     Loc. Cit, hal 12


                                                                                      11
Menurut Syah, sebagaimana dikutip oleh Melda, bahwa:

        Prestasi belajar   merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu.

        Selain itu, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau
angka yang diberikan oleh guru.

        Pendapat lain menyatakan bahwa:

        Kemampuan seseorang dalam pencapaian berpikir tingkat tinggi. Prestasi
belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi
belajar adalah hasil belajar yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam
pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa
adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu
terhadap suatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.

        Berdasarkan pengertian tersebut, prestasi belajar adalah hasil usaha yang
berkenaaan dengan aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf, atau lain sebagainya
dari hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dalam proses pembelajaran.




                                                                                   12
B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan

       Untuk menghindari duplikasi dengan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan terdahulu yang ada kaitannya dengan masalah penelitian yang akan
dilakukan, maka peneliti mencoba menelusuri beberapa penelitian yang sudah
dilaksanakan oleh mahasiswa di beberapa Perguruan tinggi. Dari hasil penelusuran
tersebut ditemukan lima buah hasil penelitian yang ada kemiripan dengan masalah
penelitian ayang akan diteliti, yakni:

   1. Pengaruh Faktor Intelegensi dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
       Matematika Siswa (Studi kasus di MAN Cigugur Kuningan). Diteliti oleh
       Engkan Rusmana, Mahasiswa jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
       Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon pada tahun 2005. Dari
       hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat pengaruh antara
       motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.
   2. Pengaruh Penggunaan Metode Kerja Kelompok Terhadap Motivasi Belajar
       Siswa Pada Bidang Studi Matematika di SMP N 3 Kota Cirebon. Diteliti oleh
       Ida Farida, mahasiswi jurusan Tadris Mateamtika Fakultas Tarbiyah, IAIN
       Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2010. Dari hasil penelitiannya, bahwa
       penggunaan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa pada
       bidang studi matematika kelas IX SMP N 3 Kota Cirebon, menuunjukkan
       hasil korelasi positif yaitu 0,72. Dengan demikian terdapat pengaruh yang
       signiikan antara metode kerja kelompok dengan motivasi belajar siswa pada
       bidang studi matematika.
   3. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Matematika
       Siswa SMA N 1 Ketanggungan Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.
       Ditelitii oleh Aliyatun, mahasiswi jurusan tadris matematika fakultas tarbiyah
       IAIN Syekh Nurjati pada tahun 2010. Dari hasil penelitianya, diketahui bahwa
       motivasi belajar matemaatika siswa menunjukkan hal yang cukup didapat dari
       data hasil motivasi belajar matematika siswa dengan problem skor rata-rat


                                                                                  13
hasil angket untuk variabel Y yang diisi siswa, sebesar 56,37 dari skor
       tertiinggi 65 dan skor terendah 48.
   4. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Antara Yang Memperoleh Tes
       Kecepatan (Speed Test) dengan siswa yang memperoleh tes Kemampuan
       (Power test) Pada Bidang Studi Matematika (Studi kasus di MTs Negeri 1
       Subang Kabupaten Kuningan). Diteliti oleh Ria Indriani mahasiswi jurusan
       Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun
       2011. Dari hasil penelitiannya, diperoleh bahwa hasil motivasi belajar siswa
       yang memperoleh tes kemampuan (power test) dalam pelajaran matematika di
       kelas VIII MTs Negeri 1 Subang Kabupten Kuningan berada dalam ketegori
       baik, hal ini dapat dilihat pada perhitungan prosentase berdasarkan angket
       motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kemampuan (power tes) dengan
       rata-rata 48,57 persen.



       Dari keempat hasil penelitian di atas, terdapat kesamaan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis, yaitu” Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa SMA N 7 Kota Cirebon”. Namun, keempat hasil
penelitian tersebut tidak ada yang persis sama dengan masalah yang akan diteliti.

       Hasil penelitian yang petama, variabel sama variabel Y nya prestasi belajar
matematika siswa. Variable X nya juga sama, tentang motivasi, tetapi peneliti
tersebut menambahakn dengan faktor intelagensi. Sedangkan yang akan dilakukan
oleh peneliti variable X nya hanya membahas tentang motivasi.

       Hasil penelitian yang kedua, sama variable Y nya yaitu membahasa prestasi
belajatr matematika . tetapi variable X nyaberbeda, yaitu penggunaan metode kerja
kelompok.

       Hasil penelitian yang kedua,motivasi belajar mateamtika nya beradid variable
Y, sedangkan yang dilakukan peneliti ada divariabel X.


                                                                                    14
Hasil penelitian yang keempat, variable X nya sama, yaitu tentang motivasi
belaajr sisiwa. Sedangkan variable Y nya berbeda, yaitu siswa yang memperoleh tes
kesepatan (Speed Test dan siswa yang memperoleh tes kemampuan (speed Test.

       Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar
Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Kelas XII SMA N 7 Kota Cirebon“
layak dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian-
penelitaian yang telah dilakukan sebelumnya

   C. Kerangka Pemikiran

       Motivasi merupakan salah satu faktor awal untuk mencapai hasil akhir atau
tujuan di setiap pekerjaaan apa pun, tak terkecuali dalm proses pembelajaran. Bahkan
beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa psikologi merupakan faktor terpenting
dalam memulai pembelajaran.seperti apa yang dikatakan oleh Andre Maadsa,”
motivasi bukanlah segalanya, tapi segalanya selalu dimulai dengan motivasi. Tidak
ada istilah orang yang malas, yang ada adalah orang yang tidak termotivasi.

       Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong kita
untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu
berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional; tetapi
lebih sering lagi hal itu merupakan perpatuan dari kedua proses tersebut. Akan tetapi,
terlepas dari apa ang menjadi sumbernya perlu dicatat bahwa agak mengherangkan
bahwa sedikit sekali penelitian didakan mengenai penguatan motivasi belajar jelas
tertmasuk tugas pengajar. Selama 50 tahun belakangan in, banyak penelitian diadakan
oleh ahli pendidikan dan ilmu jiwa mengenai aspek pengenalan dalam pengajaran,
tetapi hampir tidak ada penelitian tentang penguatan motivasi, itu biasa diadakan
terhadap hewan dan anak kecil,dan tidak banyak relevansinya dengan tugas guru
yang selalu dihadapkan kepada pengambilan keputusan mengenai pengorganisasian
tugas kegiatan belajar.



                                                                                   15
D. Hipotesis Penelitian

       Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang disebut untuk
menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Dengan
membuktikan masalah-masalah di atas dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian
sebagai berikut:

Ho :   tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika
       siswa       kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon

Ha :   terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa
       kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon




                                                                                 16
BAB III

                     METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
   1. Tempat Penelitian

   Penelitian akan dilakukan di SMA N 7 Cirebon Tahun ajaran 2012/2013.

   2. Waktu penelitian

       Waktu yang diperlukan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap
   penulisan laporan diperkirakan selama lima bulan.

                          Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian

   No Kegiatan       Bulan I       Bulan II   Bulan III   Bulan IV   Bulan V
                     1    2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
   1    Perijinan    x x√      √
        Penelitian
   2    Observasi                  √ √
        Pendahulu
        an
   3    Uji   Coba                       √ √ √ √
        Instrument
        Tes
   4    Uji   Coba                                 √ √ √ √
        Instrument
        Angket
   5    Penyebara                                              √ √
        n Angket
   6    Analisis                                                     √ √


                                                                               17
Data
   7    Penyusuna                                                         √ √
        n laporan



B. Metode dan Desain Penelitian
   1. Metode penelitian
       Metode   penelitian   ini   menggunakan    metode   korelasional   untuk
       mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi belajar siswa dengan
       perolehan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa.
       Pada proses pengolahan data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif,
       karena data yang akan diperoleh berhubungan dengan nilai-nilai atau
       angka-angka yang dapat dihitung dngan perhitungan stasistika. Peneliti
       menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS
       17,0 untuk memudahkan perhitungan.
   2. Desain Penelitian
       Desain Penelitian adalah sebuah sebuah istilah yang diambil dari kata
       “design” yang berarti rancangan atau perancangan. Desain penelitian
       adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
       penelitian. Pada praktek penelitian juga diperlukan adanya desain
       penelitian yang sesuai dan seimbang dengan keadaan yang dikerjakan.
       Adapaun desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
       X                       Y
       Keterangan:
       X   : Motivasi belajar siswa
       Y   : Prestasi belajar matematika
                    Hubungan yang menunjukkan pengaruh




                                                                            18
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel


        1. Populasi

            Menurut Sugiyono, bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
            terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
            tertentu ditetapkan oleh peneliti intuk mempelajari dan kemudian ditarik
            kesimpulan”13

            Menurut Nasehuddien sebagaimana dikutip oleh Melda bahwa:

           Populasi terdiri dari dua macaam, yakni populasi target dan populasi
           terjangkau. Populasi target adalah semua                 atau keseluruhan dari
           sasaran/objek penelitian, sedangkan popualasi tejangkau adalah bagian dari
           populasi tartget. Dengan kata lain, populasi terjangkau adalah sesuatu yang
           akan dijadikan sasaran/objek dalam sebuah penelitian.14

                Maka populasi target dalam penelitain ni adalah seluruh siswa kelas
           XII MAN 1 Cirebon. Adapun jumlah kelas di SMAN 7 Cirebon terdiri
           dari delapan kelas.

                a. Siswa kelas XII IPA 1 berjumlah 40 siswa
                b. Siswa kelas XII IPA 2 berjumlah 42 siswa
                c. Siswa kelas XII IPA 3 berjumlah 41 siswa
                d. Siswa kelas XII IPA 4 berjumlah 39 siswa
                e. Siswa kelas XII IPS 1 berjumlah 42 siswa

13
 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, hal. 55
14
 Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 14



                                                                                              19
f. Siswa kelas XII IPS 2 berjumlah 40 siswa
      g. Siswa kelas XII IPS 3 berjmlah 40 siswa
      h. Siswa kelas XII IPS 4 berjumlah 42 siswa

              Adapun populasi terjangkau adalah kelas XII IPA 1, XII IPA
      2, XII IPA 3, dan XII IPA 4




2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

      Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
      dimiliki oleh populasi. Tujuan dari penerapan sampel adalah untuk
      memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara
      mengamati sebagian dari populasi. Sampel dari penelitian ini adalah
      seluruh siswa kelas XII IPA 1. Sedangkan         Teknik pengambilan
      sampel yang digunakan adalah proportional sampel, yaitu apabila
      karakteristik populasi terdiri dari kategori-kategori, kelompok, atau
      golongan yang sejajar yang diduga secara kuat berpengaruh pada
      hasil-hasil penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data
   1. Penelitian

              Sesuai dengan judul proposal penelitian tentang “Pengaruh
   Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XII
   SMAN 7 Kota Cirebon”, dapat diketahui bahwa penelitian ini teridri dari
   dua variabel, yaitu: Motivasi belajar sebagai variabel X dan prestasi
   belajar siswa sebagai variabel Y. variabel motivasi belajar siswa
   merupakan variabel bebas (independent variabel) sedangkan variabel
   prestasi belajar maematika sebagai variabel terikat (dependent variable),
   masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:


                                                                         20
a. Variabel Motivasi Belajar (X)
   Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
   adalah angket yang digunakan untuk memperoleh data
   mengenai “motivasi belajar”. Beberapa pertanyaan disusun
   untuk mengetahui respon siswa terhadap motivasi belajar siswa
   dalam bentuk skala likert antara 1-5. Menurut Nazir
   sebagaimana dikutip Nasehuddien dalam Melda, bahwa :
    “Skala likert memiliki tingkat reliabilitas yang relatif tinggi
   dibanding dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang
   sama”.
    Pernyataan terdiri dari 45 pernyataan, dimana dari masing-
   masing pernyataan diikuti oleh lima kemungkinan jawaban,
   yaitu: sangat setuju, setuju, tidak tahu atau ragu-ragu, tidak
   setuju, dan sangat tidak setuju.
   Adapun cara pemberian skor terhadap setiap pilihan jawaban
   tersebut adalah sebagai berikut:
   1) Skor pernyataan positif
       a) Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 5
       b) Untuk jawaban setuju diberi nilai 4
       c) Untuk jawaban tidak tahu atau ragu-ragu diberi nilai 3
       d) Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 2
       e) Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1
   2) Skor pernyataan negatif
       a) Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 1
       b) Untuk jawaban setuju diberi nilai 2
       c) Untuk jawaban tidak tahu atau ragu-ragu diberi nilai 3
       d) Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 4
       e) Untuk jawaban sangat itdak setuju diberi nilai 5



                                                                21
b. Variabel Prestasi Belajar Matematika (Y)
       Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
       objektif berbentuk pilihan ganda yang dibuat sendiri oleh
       peneliti yang digunakan untuk memperoleh data mengenai
       “Prestasi belajar Matematika Siswa”. Instrument ini dibuat
       sesuai dengan materi pada saat penelitian. Tes objektif dalam
       bentuk pilihan ganda disusun sebanyak          30 pertanyaan
       berdasarkan lima pilihan jawaban, dimana pilihan jawaban
       yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0.
   c. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
       objektif berbentuk pilihan ganda yang dibuat sendiri oleh
       peneliti yang memperoleh data mengenai “presasi belajar
       matematika siswa “. Instrument ini dibuat sesuai dengan materi
       pada saat penelitiana. Tes objektif dalam bentuk pilihan ganda
       disusun sebanyak 30 perntanyaan berdasarkan lima pilihan
       jawaban, dimana pilihan jawaban yang bena bernilai 1 dan
       jawaban yang salah bernilai 0


1. Definisi konseptual
   a. Variabel motivasi belajar (X)
       Motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal pada
       siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
       tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
       unsur yang mendukung.
   b. Variabel prestasi belajar matematika (Y)
       Prestasi belajar adalah hasil usaha yang berkenaan dengan
       aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf, atau lain
       sebagainya dari hasil pengalaman dan interaksi dengan
       lingkungan dalam proses pembelajaran.

                                                                  22
2. Definisi operasional
   a. Variabel motivasi belajar (X)
       Motivasi belajar adalah skor total yang diperoleh dari hasil
       pemberian angket kepada siswa yagn menjadi sampel yang
       diukur melalui berbagai indicator-indikator motivasi belajar
       siswa, yang meliputi: Macam-macam motivasi belajar isswa
       (berdasarkan   Teori   kebutuhan    Maslow),    pengembangan
       motivasi, Pemberian Makna belajar, dan Pemberian dorongan
       untuk berprestasi dalam belajar.
   b. Variabel prestasi belajar matematika (Y)
       Prestasi belajar maematika adalah skor total yang diperoleh
       setelah mengerjakan soal matematika yang diberikan peneliti
       kepada responden.
3. Kisi-kisi instrumen
   Kisi-kisi instrument disusun sebagai acuan peneliti dlam
   mentyusun instrument pengumpulan data. Penyusunan tersebut
   berdasarkan pada teori yang melandasina dan aspek /indicator
   yang telah diuraikan pada bab II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
   pada bagian lampiran
4. Uji coba Instrumen
   Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah
   instrumen yang akan peneliti gunakan dalam penelitian layak
   dipakai atau tidak. Uji coba instrument ini dilakukan sebelum
   dilakukan penelitian. Instrument akan diujicobakan pada siswa-
   siswa kelas XII IPA SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Adapun teknik
   pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik purposive
   sampling.




                                                                    23
a. Uji Validitas
                         Menurut suharsimi arikunto sebagaimana dikutip oleh Melda
                         bahwa suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
                         mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data
                         dan variable yang diteiti secara tepat. Validitas tes dan angket
                         ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product
                         moment dengan rumus:


                         rxy =           N ∑ XY – (∑X)(∑Y)




                         Keterangan:
                         N       = banyaknya peserta tes
                         X       = nilai rata-rata harian siswa
                         Y       = nilai haisl uji coba tes
                         Rxy     = koefisien relasi antara X dan Y
                         Valid tidaknya suatu butir soal, dari hasil perhitungan r hitung
                         dibandingkan dengan tabel product moment. Suatu soal
                         dikatakan valid apabila rhitung > r tabel.15
                    b. Uji Reliabilias
                         Menurut Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Melda
                         bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
                         suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
                         sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
                         baik.




15
 Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 21


                                                                                              24
Uji reliailitas soal menggunakan formula kuder richardson
                        (KR) yaitu K-R21 dengan rumus sebagai berikut:

                        r11 =               1-




                        Keterangan:
                        r11       = reliabilitas instrumen
                        k         = banyaknya soal
                        S         = standar deviasi
                        X         = rerata total skor


                                      Tabel klasifikasi koefisien reliabilitas16
                                       Nilai                           Kriteria
                                0,90 ≤ rhitung ≤ 1,00               Sangat Tinggi
                                0,70 ≤ rhitung ≤ 0,90                   Tinggi
                                0,40 ≤ rhitung ≤ 0,70                  Sedang
                                0,20 ≤ rhitung ≤ 0,40                  Rendah
                                   rhitung < 0,20                   Sangat rendah




                     c. Indeks kesukaran
                        Menurut Erman dalam Elis Herlina, sebagaimana dikutip oleh
                        Melda, pengujian taraf kesukaran soal artinya mengkaji soal-
                        soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-
                        soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat
                        kesukaran itu diperoleh dengan rumus:

16
     Ibid, hal. 22



                                                                                    25
TK     =

                          Keterangan:
                          TK     = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu
                          JBA    = jumlah jawaban benar pada kelompok atas
                          JBB    = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
                          JSA    = Jumlah siswa pada kelompok atas
                          JSB    = jumlah siswa pada kelompok bawah
                          Interpretasi tingkat kesukaran setiap butir soal menggunakan
                          klasifikasi berdasarkan tabel klasifikasi berikut:


                          Nilai TK                         Kriteria
                                     TK = 0,00                        Sangat sukar
                                0,00 < TK ≤ 0,30                         Sukar
                                0,00 < TK ≤ 0,30                         Sedang
                                0,00 < TK ≤ 0,30                         Mudah
                                     TK = 1,00                        Sangat rendah




                       d. Daya pembeda
                          Menurut Erman sebagaimana dikutip Elis herlina (dalam
                          melda)17, daya pembeda dari sebuah butir soal adalah
                          kemampuang butir soal itu untuk memebdakan antara siswa
                          yang pandai dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan
                          rendah)
                          Untuk mengetahui mana saja siswa yang pandai dan yang
                          kurang pandai dalam mengerjakan suatu soal maka harus diuji
                          daya pembedanya. Untuk memerlukan daya pembeda suatu

17
     Op. Cit, hal 23


                                                                                       26
soal harus diurutkan dari siswa yang menjawab soal paling
      sedikit sampai ke yang paling banyak, setelah itu membagi
      jawaban siswa tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu
      kelompok atas dan kelompok bawah. Setelah terurut maka kita
      bisa menentukan daya pembeda soal itu dengan menggunakan
      rumus

      DP =     -


      Keterangan:
      DP      = daya pembeda
      BA      = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab butir
      soal benar
      BB      = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal
      benar
      JA      = jumlah siswa kelompook atas
      JB      = jumlah siswa kelompok bawah
      Interpretasi daya pembeda setiap butir soal menggunakan
      klasifikasi daya pembeda berdasarkan tabel klasifikasi berikut:


                   Nilai DP                       Kriteria
                   DP≤0,00                      Sangat Jelek
              0,00 ≤ DP ≤ 0,20                      Jelek
              0,2 ≤ DP ≤ 0,40                      Cukup
              0,40 ≤ DP ≤ 0,70                      Baik
              0,70 ≤ DP ≤ 1,00                  Sangat Baik



5. Teknik pengumpulan data



                                                                   27
Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
       digungakn oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik
       pengumpulan data dalm penellitian ini menggunakan dua teknik,
       yaitu;
       a. Angket
           Angket (QUetionaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
           kepada orang lain yang bersedia memberikan respons
           (responden)sesuai     dngan     permintaan     peneliti.     Angket
           merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
           tahu pasti variabel yang akan diuur dan tahu apa yang
           diharapkan     responden.     Sngket   dalam     penelitaian    ini
           menggunakan skala likert yang dilakukan kepada siswa kelas
           XII   untuk    mengetahui      motivasi   belajar    siswa     pada
           pembelajaran matematika.
       b. Tes
           Menurut Nasehuddien dalam Melda, bahwa tes adalah
           prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang
           distandardisasikan dan diberika kepada individu atau kelompok
           untuk dikerjakan, dijawab atau direspon baik dalam bentuk
           tertulis lisan maupun perbuatan.
           Tes ini dibuat sendiri oleh penelitipada pokok bahasan tertentu
           dalam bentuk soal pilihan ganda (MULtiple Choice). Hal ini
           dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan
           skoring nilia hasilnya.
2. Teknis analisis data
           Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis
   selanjutnya menganalisis data untuk mencari korelasi anara motovasi
   belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa. Adapun
   langkah-alangkah perhitungannya adala sebagai berikut:

                                                                            28
1. Uji Prasyarat penelitian
   a. Uji Normalitas
       Untk menguji kenormalan data akan dilakukan dengan
       menggunakan rumus chi-kuadarat


       x2

       keterangan
       X2       = Chi Kuadrat
       Fo      = frekuensi yang dperoleh dari sampel
       Fk      = frekuensi yang diharapkan dari sampel
       X2 dikatakan normal jika X2hitung ≤ X2tabel
   b. Uji homogenitas
       Rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
       digunakan dalam penelitian homogen atau tidak. Maka rumus
       yang digunakan adalah sebagai berikut
       F=


       Keterangan
       S       = Varians terbesar
       S       = Varians terkecil
       Apabila fhitung ≤ ftabel maka data tersebut bervariansi homogen


2. Uji Hipotesis
   1) Statistika parametrik
       a. Mencari koefisien relasai
            Mencari koefisien relasi berguana untuk menetukan tingkat
            hubungan anatara sejumlah besar variabel dalam studi
            tunggal.   Koefisien    relasi   dapat   dihitung    dengan


                                                                         29
menggunakan rumus analisis korelasi product moment
   sengai berikut
b. Mencari koefisien determinasi
   Mencari koefisien determinasi yaitu untuk mencari
   pengaruh varians variabel tertentu. Selain itu, koefiseien
   determinasi juga mempunyai tujuan untuk mengukur
   seberapa besar kontriusi antara variabel terikatterhaadap
   variabel bebas dalam bentk persen. Rumus yang digunakan
   adalah:
   K         x 100 %
   Keterangan:
   KD         = koefisien determinasi
   R          = koefisien korelasi




                                                          30
DAFTAR PUSTAKA




Rusmana, Engkan. 2005. Skripsi: Pengaruh Faktor Intelegensi Dan Motivasi
Terhadap prestasi Belajar Matematika Siswa (Studi Kasus di MAN Cigugur
Kuningan). Cirebon : Not Published

Farida. Ida. 2010. Pengaruh Penggunaan Metode Kerja kelompok Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika di SMPN 3 Kota
Cirebon. Cirebon: Not Published.

Aliyatun: 2010. Pengaruh Penggunaaan Metode Inkuiri Terhadap Motivasi
Belajar Matematika Siswa SMAN 1 Ketanggungan kecamatan Ketanggungan
kabupaten Brebes. Ciebon : Not Published

Indriani, Ria. 2011. Perbandingan Motivasi Belajar siswa yang memperoleh
tes kecepatan (Speed Test) dengan Siswa yang Memperoleh Tes Kemampuan
(Power Test) Pada Bidang Studi Matematika (Studi Kasus Di MTs Negeri 1
subang kuningan) Cirebon. Not Published

Ariyanti, Melda. 2012. Skripsi: Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh
Nurjati Cirebon: Not Published

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1997. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka cipta

Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya




                                                                             31
Arikunto, Suharsimai.1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurunnya. Jakarta: Bumi
Aksara

Hamalik, Oemar. 2003. Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta

Subana. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian . bandung: Alfabeta

Surya, Muhammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Syah, muhibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Muhidin, Sambas Ali. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam
Penilitian. Bandung. Pustaka Setia.

Sagala. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.
Alfabeta.

Engkaoswara. 1987. Dasar-dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Abu Ahmadi dan Widodo supriyono. 1997. Psikologi Belajar. Jakrta: Rineka
Cipta.




                                                                             32
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Pustaka Setia.

Sudajana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Surapranata, Sumarna.       2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan
Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.




                                                                     33

More Related Content

What's hot

Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranNaa Sadjo
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiJeneng Qu Uyung
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)ulfah Nasution
 
Makalah psikologi pendidikan 2
Makalah psikologi pendidikan 2Makalah psikologi pendidikan 2
Makalah psikologi pendidikan 2Narendra
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorMuhamad Yogi
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Uhthi Solekhah
 
Unsur unsur psikologis belajar
Unsur unsur psikologis belajarUnsur unsur psikologis belajar
Unsur unsur psikologis belajarNuurrochmah
 
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...maritje
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswasarahrzkirh28
 

What's hot (20)

Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaran
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
117 356-1-pb
117 356-1-pb117 356-1-pb
117 356-1-pb
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
 
Makalah psikologi pendidikan 2
Makalah psikologi pendidikan 2Makalah psikologi pendidikan 2
Makalah psikologi pendidikan 2
 
Menumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswaMenumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswa
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 
Minat belajar
Minat belajarMinat belajar
Minat belajar
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai Evaluator
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
 
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
 
Unsur unsur psikologis belajar
Unsur unsur psikologis belajarUnsur unsur psikologis belajar
Unsur unsur psikologis belajar
 
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
 

Similar to MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptktonyvery
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarast_189
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarwiwi yanti
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasRendy Pangestu
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkha Belieberforever
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfAlfaDigitalBooks
 
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Boedi Santosa,
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxzuryatiarmi1
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxzuryatiarmi1
 
Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswasabilal123
 
4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasi4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasiFinaKusrini
 

Similar to MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (20)

Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelar
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswa
 
4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasi4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasi
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1
 

More from Ahmad Ajir

Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koran
Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koranInfo pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koran
Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koranAhmad Ajir
 
Jantera bianglala
Jantera bianglalaJantera bianglala
Jantera bianglalaAhmad Ajir
 
Menjadi manusia efektif dan produktif
Menjadi manusia efektif dan produktifMenjadi manusia efektif dan produktif
Menjadi manusia efektif dan produktifAhmad Ajir
 
Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ahmad Ajir
 
Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ahmad Ajir
 
Presentasi memukau
Presentasi memukauPresentasi memukau
Presentasi memukauAhmad Ajir
 
Modul 01 kkpi mengetik 10 jari
Modul 01 kkpi   mengetik 10 jariModul 01 kkpi   mengetik 10 jari
Modul 01 kkpi mengetik 10 jariAhmad Ajir
 
Hasil tes angket 22
Hasil tes angket 22Hasil tes angket 22
Hasil tes angket 22Ahmad Ajir
 

More from Ahmad Ajir (9)

Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koran
Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koranInfo pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koran
Info pengiriman naskah ke majalah, tabloid, koran
 
Jantera bianglala
Jantera bianglalaJantera bianglala
Jantera bianglala
 
Menjadi manusia efektif dan produktif
Menjadi manusia efektif dan produktifMenjadi manusia efektif dan produktif
Menjadi manusia efektif dan produktif
 
Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!
 
Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!Ebook fans page dahsyat!!
Ebook fans page dahsyat!!
 
Presentasi memukau
Presentasi memukauPresentasi memukau
Presentasi memukau
 
Modul 01 kkpi mengetik 10 jari
Modul 01 kkpi   mengetik 10 jariModul 01 kkpi   mengetik 10 jari
Modul 01 kkpi mengetik 10 jari
 
Hasil tes angket 22
Hasil tes angket 22Hasil tes angket 22
Hasil tes angket 22
 
Ipd ajir
Ipd ajirIpd ajir
Ipd ajir
 

Recently uploaded

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah momok bagi pandangan sebagian siswa. Menghadapi pernyataan demikian, guru perlu menyelidiki apakah yang sebab-sebab yang membuat siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat rumit untuk dipelajari. Guru harus mampu meyakinkan siswa-siswanya bahwa matemtika bukanlah pelajaran yang rumit. Dan diantara salah satu cara meyakinkan mereka adalah membangkitkan motivasi belajar mereka agar tidak mudah menyerah dalam belajar matematika. Hal ini sering terlupakan dalam dunia pendidikan, dimana sekolah-sekolah kita lebih mementingkan mengejar kurikulum pembelajaran sampai proses evaluasi pembelajaran diselesaikan, tanpa memberikan motivasi belajar tentang apa yang mereka dapatkan setelah belajar. Jika demikian adanya, maka prestasi belajar siswa cenderung tidak membuahkan hasil yang dituju. Tidak ada langkah ke seribu, kecuali dimulai dengan langkah pertama. Dalam pembelajaran, langkah pertama memulai belajar agar tujuan mudah tercapai adalah memberikan motivasi belajar kepada mereka. Sebuah kalimat terkenal dari Success University menyatakan bahwa, “Motivasi bukanlah segalanya, tapi segalanya membutuhkan motivasi. Tidak ada istilah orang yang malas, yang ada adalah orang yang tidak termotivasi”1 Berkenaan dengan pembahasan motivasi, Uno (2006) berpendapat bahwa menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat penentuan tingkah laku, yang bekerja untuk memenuhi tingkah laku itu. Faktor penentu tersebut adalah 1 Beni Setiadi. 2009. Artikel: Mengingat Apa Yang didengar. Cirebon: Buletin Optimis, hal. 14 1
  • 2. motivasi atau daya penggerak tingkah laku manusia. Misalnya, seseorang berkemauan keras atau kuat dalam belajar karena adanya harapan penghargaan atas prestasinya.2 Berdasarkan pengalaman ketika melakukan observasi dalam mata kuliah Model-model pembelajaran di SMA Mandiri Cirebon dua tahun yang lalu, pada tahun 2010, terdapat beberapa keluhan diantara murid-muridnya yang mengalami penurunan motivasi belajar matematika. Hal itu diantaranya disebabkan oleh pandangan para siswa bahwa matematika itu sangat sulit untuk dipelajari. Selain itu, dari informasi yang diperoleh dari beberapa siswa menyatakan bahwa motivasi dan kreativitas belajar mereka cenderung menurun sehingga prestasi belajar pun kurang meningkat. Dari gambaran keadaan di atas diduga bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul,”Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa kelas XII di SMA Negeri 7 Kota Cirebon” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestai belajar matematika siswa? 2. Apakah terdapat faktor-faktor yang menyebabkan motivasi belajar matematika siswa menurun? 2 Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 8 2
  • 3. 3. Apakah terdapat faktor-faktor yang menyebabkan motivasi belajar matematika siswa meningkat? 4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar matematika siswa yang termotivasi dan siswa yang tidak? 5. Apakah terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar matematika siswa? 6. Apakah terdapat pengaruh keahlian komunikasi guru dalam memotivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam masalah yang akan dibahas, yaitu Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa kelas XII di SMA Negeri 7 Kota Cirebon, penulis memberikan pembahasan masalah sebagai berikut: 1. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. 2. Prestasi belajar yang diukur adalah tingkat penguasaan materi dalam ranah kognitif (pengetahuan) yang diperoleh dari hasil test. 3. Materi pokok bahasan yang akan dijadikan sebagai bahan tes dalam penelitian ini fleksibel, artinya disesuaikan dengan materi yang telah diajarkan pada saat dilaksanakan penelitian. 4. Penelitian dilakukan terhadap siswa-siswi di kelas XII SMA Negeri 7 kota Cirebon 3
  • 4. D. Rumusan Masalah 1. Seberapa besarkah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar maematika? 2. Seberapa cepatkah pengaruh motivasi belajar jika mampu memengaruhi prestasi belajar matematika siswa? 3. Seberapa signifikankah perbedaan prestsai nelajar antara siswa yang termotivasi dan siswa yang tidak? E. Tujuan Penelitian Berawal dari pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan peneliti mengadakan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa 2. Unruk mengetahui seberapa cepat pengaruh motivasi belajar jika mampu memengaruhi presasi belajar matematika 3. Seberapa signifikan perbedaan prestasi belajar matematika asntar siswa yang termotivasi dan siswa yang tidak F. Kegunaaan Penelitian 1. Teoritis Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai wujud dari partisipasi peneliti dalam mengembangkan matematika 2. Praktis a. Hasil ini dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kompetensi pedgogik guru khususnya guru yang mengajar bidang dtudi matematika b. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan presasi belajar matematika siswa 4
  • 5. BAB II ACUAN TEORI A. Deskripsi Teoritik 1. Motivasi Menurut Isbandi Rukmianto Adi, sebagaimana dikutip oleh Sardiman A.M, istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. 3 Sedangkan menurut W.A Gerungan, sebagaimana dikutip oleh Sardiman A.M., berpendapat bahwa motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) motif bio-genetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seksualitas, dan sebagainyua; (2) motif sosio-genetis, yaitu motif- motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebuadayaan tempat orang berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lain-lain; (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berktuhanan, sehingga ada interaksiantara manusia dengan tuhannya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepad Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya. 3 Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 4 5
  • 6. Lebih lanjut lagi, W.S Winkel sebagaimana dikutip oleh Uno, memaparkan bahwa sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalan memenuhi kebutuhannya. Pakar psikologi lainnya, yaitu Thomas L. Good dan Jere E. Brophy berpendapa bahwa, berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikologi menyebut pengertian motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keingingan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berpresetasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.4 Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif instrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya.5 Don Hellriegel dan John W. Sloum, Jr. (1979) sebagaimana dikutip oleh Uno, bahwa motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari beberapa unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai 4 Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 4 5 Ibid 6
  • 7. tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirancang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah laku (3) tujuan; (4) umpan balik6 Don Hellriegel dan John W. Sloum, Jr. berpendapat bahwa, sebagaimana dikutip oleh Uno, motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut, dapat diartikan bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan masnusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Menurut Mc. Donald, sebagaimana dikutip oleh Uno, berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya „feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.7 Prestasi belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu 6 Op. cit, hal 7 7 Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 15 7
  • 8. membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru sebagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cirri-ciri atau arti, sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Menurut Bernard, minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.8 2. Prestasi Belajar Menurut Zaenal Arifin, sebagaimana dikutip oleh Melda dalam skripsinya, kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” istilah prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar pada umunya berkenaan dengan aspek 8 Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal.76 8
  • 9. pengetahuan, sedangkan hasil belajar identik dengan meliputi aspek pembentukan watak peserta didik.9 Dari berbagai sumber, Melda juga mengemukakan bahwa berbagai kegiatan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan prestasi. Semuanya tergantung dari profesi dan kesengnagan dari masing-masing individu. Pada prinsipnya setiap kegiatan harus digeluti secara optimal. Dari kegiatan tertentu yang digeluti untuk mendapatkan prestasi maka beberapa ahli berpendapat bahwa: 1. Prestasi adalah berusaha berlatih supaya mendapat kepandaian. 2. Prestasi adalah apa yang kita dapatkan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. 3. Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka prestasi adalah hasil usaha yang diciptakan melalui jalan keuletan yang berkenaan dengan aspek pengetahuan.10 Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.11 Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli, sebagaimana dikutip oleh Melda, diantaranya: 1. Nasution 9 Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 11 10 Ibid 11 Op. Cit, hal. 12 9
  • 10. Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan 2. Ernest H. Hilgard Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapai sesuatu situasi daripada sebelum itu. 3. Notoatmodjo Belajar adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu yang berguna untuk hidup. 4. Ahmadi A. Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia 5. Oemar H. Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan 6. Cronbach Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan panca inderanya 7. Winkel Belajar adalah suatu aktifitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunan, yang menghasilkan perubahan-perunahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap 8. Noeh Nasution 10
  • 11. Belajar adalah suatu proses yang meyakinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal 9. Snelbecker Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses peubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal 10. Whiterington Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasiskan dalam perubahan penguasaaan pola-pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap Sedangkan menurut Sarlito, sebagaimana dikutip oleh Melda, bahwa belajar didefinisikan sebagai aktivitas atau perolehan pengetahuan dan kecakapan baru.pengetahuan inilah yang merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah- sekolah, lembaga-lembaga pendidikan, yang memiliki program terencana, tujuan instruksional yang konkret, dan instruksi untuk para siswa sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik.12 Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 12 Loc. Cit, hal 12 11
  • 12. Menurut Syah, sebagaimana dikutip oleh Melda, bahwa: Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Selain itu, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Pendapat lain menyatakan bahwa: Kemampuan seseorang dalam pencapaian berpikir tingkat tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap suatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, prestasi belajar adalah hasil usaha yang berkenaaan dengan aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf, atau lain sebagainya dari hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dalam proses pembelajaran. 12
  • 13. B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan Untuk menghindari duplikasi dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terdahulu yang ada kaitannya dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti mencoba menelusuri beberapa penelitian yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa di beberapa Perguruan tinggi. Dari hasil penelusuran tersebut ditemukan lima buah hasil penelitian yang ada kemiripan dengan masalah penelitian ayang akan diteliti, yakni: 1. Pengaruh Faktor Intelegensi dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa (Studi kasus di MAN Cigugur Kuningan). Diteliti oleh Engkan Rusmana, Mahasiswa jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon pada tahun 2005. Dari hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika. 2. Pengaruh Penggunaan Metode Kerja Kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika di SMP N 3 Kota Cirebon. Diteliti oleh Ida Farida, mahasiswi jurusan Tadris Mateamtika Fakultas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2010. Dari hasil penelitiannya, bahwa penggunaan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi matematika kelas IX SMP N 3 Kota Cirebon, menuunjukkan hasil korelasi positif yaitu 0,72. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signiikan antara metode kerja kelompok dengan motivasi belajar siswa pada bidang studi matematika. 3. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa SMA N 1 Ketanggungan Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Ditelitii oleh Aliyatun, mahasiswi jurusan tadris matematika fakultas tarbiyah IAIN Syekh Nurjati pada tahun 2010. Dari hasil penelitianya, diketahui bahwa motivasi belajar matemaatika siswa menunjukkan hal yang cukup didapat dari data hasil motivasi belajar matematika siswa dengan problem skor rata-rat 13
  • 14. hasil angket untuk variabel Y yang diisi siswa, sebesar 56,37 dari skor tertiinggi 65 dan skor terendah 48. 4. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Antara Yang Memperoleh Tes Kecepatan (Speed Test) dengan siswa yang memperoleh tes Kemampuan (Power test) Pada Bidang Studi Matematika (Studi kasus di MTs Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan). Diteliti oleh Ria Indriani mahasiswi jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2011. Dari hasil penelitiannya, diperoleh bahwa hasil motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kemampuan (power test) dalam pelajaran matematika di kelas VIII MTs Negeri 1 Subang Kabupten Kuningan berada dalam ketegori baik, hal ini dapat dilihat pada perhitungan prosentase berdasarkan angket motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kemampuan (power tes) dengan rata-rata 48,57 persen. Dari keempat hasil penelitian di atas, terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu” Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 7 Kota Cirebon”. Namun, keempat hasil penelitian tersebut tidak ada yang persis sama dengan masalah yang akan diteliti. Hasil penelitian yang petama, variabel sama variabel Y nya prestasi belajar matematika siswa. Variable X nya juga sama, tentang motivasi, tetapi peneliti tersebut menambahakn dengan faktor intelagensi. Sedangkan yang akan dilakukan oleh peneliti variable X nya hanya membahas tentang motivasi. Hasil penelitian yang kedua, sama variable Y nya yaitu membahasa prestasi belajatr matematika . tetapi variable X nyaberbeda, yaitu penggunaan metode kerja kelompok. Hasil penelitian yang kedua,motivasi belajar mateamtika nya beradid variable Y, sedangkan yang dilakukan peneliti ada divariabel X. 14
  • 15. Hasil penelitian yang keempat, variable X nya sama, yaitu tentang motivasi belaajr sisiwa. Sedangkan variable Y nya berbeda, yaitu siswa yang memperoleh tes kesepatan (Speed Test dan siswa yang memperoleh tes kemampuan (speed Test. Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Kelas XII SMA N 7 Kota Cirebon“ layak dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian- penelitaian yang telah dilakukan sebelumnya C. Kerangka Pemikiran Motivasi merupakan salah satu faktor awal untuk mencapai hasil akhir atau tujuan di setiap pekerjaaan apa pun, tak terkecuali dalm proses pembelajaran. Bahkan beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa psikologi merupakan faktor terpenting dalam memulai pembelajaran.seperti apa yang dikatakan oleh Andre Maadsa,” motivasi bukanlah segalanya, tapi segalanya selalu dimulai dengan motivasi. Tidak ada istilah orang yang malas, yang ada adalah orang yang tidak termotivasi. Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional; tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan perpatuan dari kedua proses tersebut. Akan tetapi, terlepas dari apa ang menjadi sumbernya perlu dicatat bahwa agak mengherangkan bahwa sedikit sekali penelitian didakan mengenai penguatan motivasi belajar jelas tertmasuk tugas pengajar. Selama 50 tahun belakangan in, banyak penelitian diadakan oleh ahli pendidikan dan ilmu jiwa mengenai aspek pengenalan dalam pengajaran, tetapi hampir tidak ada penelitian tentang penguatan motivasi, itu biasa diadakan terhadap hewan dan anak kecil,dan tidak banyak relevansinya dengan tugas guru yang selalu dihadapkan kepada pengambilan keputusan mengenai pengorganisasian tugas kegiatan belajar. 15
  • 16. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang disebut untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Dengan membuktikan masalah-masalah di atas dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho : tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon Ha : terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon 16
  • 17. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMA N 7 Cirebon Tahun ajaran 2012/2013. 2. Waktu penelitian Waktu yang diperlukan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap penulisan laporan diperkirakan selama lima bulan. Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perijinan x x√ √ Penelitian 2 Observasi √ √ Pendahulu an 3 Uji Coba √ √ √ √ Instrument Tes 4 Uji Coba √ √ √ √ Instrument Angket 5 Penyebara √ √ n Angket 6 Analisis √ √ 17
  • 18. Data 7 Penyusuna √ √ n laporan B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional untuk mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi belajar siswa dengan perolehan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa. Pada proses pengolahan data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, karena data yang akan diperoleh berhubungan dengan nilai-nilai atau angka-angka yang dapat dihitung dngan perhitungan stasistika. Peneliti menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS 17,0 untuk memudahkan perhitungan. 2. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah sebuah sebuah istilah yang diambil dari kata “design” yang berarti rancangan atau perancangan. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pada praktek penelitian juga diperlukan adanya desain penelitian yang sesuai dan seimbang dengan keadaan yang dikerjakan. Adapaun desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah: X Y Keterangan: X : Motivasi belajar siswa Y : Prestasi belajar matematika Hubungan yang menunjukkan pengaruh 18
  • 19. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono, bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti intuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”13 Menurut Nasehuddien sebagaimana dikutip oleh Melda bahwa: Populasi terdiri dari dua macaam, yakni populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah semua atau keseluruhan dari sasaran/objek penelitian, sedangkan popualasi tejangkau adalah bagian dari populasi tartget. Dengan kata lain, populasi terjangkau adalah sesuatu yang akan dijadikan sasaran/objek dalam sebuah penelitian.14 Maka populasi target dalam penelitain ni adalah seluruh siswa kelas XII MAN 1 Cirebon. Adapun jumlah kelas di SMAN 7 Cirebon terdiri dari delapan kelas. a. Siswa kelas XII IPA 1 berjumlah 40 siswa b. Siswa kelas XII IPA 2 berjumlah 42 siswa c. Siswa kelas XII IPA 3 berjumlah 41 siswa d. Siswa kelas XII IPA 4 berjumlah 39 siswa e. Siswa kelas XII IPS 1 berjumlah 42 siswa 13 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, hal. 55 14 Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 14 19
  • 20. f. Siswa kelas XII IPS 2 berjumlah 40 siswa g. Siswa kelas XII IPS 3 berjmlah 40 siswa h. Siswa kelas XII IPS 4 berjumlah 42 siswa Adapun populasi terjangkau adalah kelas XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, dan XII IPA 4 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Tujuan dari penerapan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA 1. Sedangkan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampel, yaitu apabila karakteristik populasi terdiri dari kategori-kategori, kelompok, atau golongan yang sejajar yang diduga secara kuat berpengaruh pada hasil-hasil penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Sesuai dengan judul proposal penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XII SMAN 7 Kota Cirebon”, dapat diketahui bahwa penelitian ini teridri dari dua variabel, yaitu: Motivasi belajar sebagai variabel X dan prestasi belajar siswa sebagai variabel Y. variabel motivasi belajar siswa merupakan variabel bebas (independent variabel) sedangkan variabel prestasi belajar maematika sebagai variabel terikat (dependent variable), masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 20
  • 21. a. Variabel Motivasi Belajar (X) Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai “motivasi belajar”. Beberapa pertanyaan disusun untuk mengetahui respon siswa terhadap motivasi belajar siswa dalam bentuk skala likert antara 1-5. Menurut Nazir sebagaimana dikutip Nasehuddien dalam Melda, bahwa : “Skala likert memiliki tingkat reliabilitas yang relatif tinggi dibanding dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang sama”. Pernyataan terdiri dari 45 pernyataan, dimana dari masing- masing pernyataan diikuti oleh lima kemungkinan jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, tidak tahu atau ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun cara pemberian skor terhadap setiap pilihan jawaban tersebut adalah sebagai berikut: 1) Skor pernyataan positif a) Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 5 b) Untuk jawaban setuju diberi nilai 4 c) Untuk jawaban tidak tahu atau ragu-ragu diberi nilai 3 d) Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 2 e) Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 2) Skor pernyataan negatif a) Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 1 b) Untuk jawaban setuju diberi nilai 2 c) Untuk jawaban tidak tahu atau ragu-ragu diberi nilai 3 d) Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 4 e) Untuk jawaban sangat itdak setuju diberi nilai 5 21
  • 22. b. Variabel Prestasi Belajar Matematika (Y) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda yang dibuat sendiri oleh peneliti yang digunakan untuk memperoleh data mengenai “Prestasi belajar Matematika Siswa”. Instrument ini dibuat sesuai dengan materi pada saat penelitian. Tes objektif dalam bentuk pilihan ganda disusun sebanyak 30 pertanyaan berdasarkan lima pilihan jawaban, dimana pilihan jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0. c. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda yang dibuat sendiri oleh peneliti yang memperoleh data mengenai “presasi belajar matematika siswa “. Instrument ini dibuat sesuai dengan materi pada saat penelitiana. Tes objektif dalam bentuk pilihan ganda disusun sebanyak 30 perntanyaan berdasarkan lima pilihan jawaban, dimana pilihan jawaban yang bena bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0 1. Definisi konseptual a. Variabel motivasi belajar (X) Motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. b. Variabel prestasi belajar matematika (Y) Prestasi belajar adalah hasil usaha yang berkenaan dengan aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf, atau lain sebagainya dari hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dalam proses pembelajaran. 22
  • 23. 2. Definisi operasional a. Variabel motivasi belajar (X) Motivasi belajar adalah skor total yang diperoleh dari hasil pemberian angket kepada siswa yagn menjadi sampel yang diukur melalui berbagai indicator-indikator motivasi belajar siswa, yang meliputi: Macam-macam motivasi belajar isswa (berdasarkan Teori kebutuhan Maslow), pengembangan motivasi, Pemberian Makna belajar, dan Pemberian dorongan untuk berprestasi dalam belajar. b. Variabel prestasi belajar matematika (Y) Prestasi belajar maematika adalah skor total yang diperoleh setelah mengerjakan soal matematika yang diberikan peneliti kepada responden. 3. Kisi-kisi instrumen Kisi-kisi instrument disusun sebagai acuan peneliti dlam mentyusun instrument pengumpulan data. Penyusunan tersebut berdasarkan pada teori yang melandasina dan aspek /indicator yang telah diuraikan pada bab II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian lampiran 4. Uji coba Instrumen Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang akan peneliti gunakan dalam penelitian layak dipakai atau tidak. Uji coba instrument ini dilakukan sebelum dilakukan penelitian. Instrument akan diujicobakan pada siswa- siswa kelas XII IPA SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Adapun teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik purposive sampling. 23
  • 24. a. Uji Validitas Menurut suharsimi arikunto sebagaimana dikutip oleh Melda bahwa suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dan variable yang diteiti secara tepat. Validitas tes dan angket ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus: rxy = N ∑ XY – (∑X)(∑Y) Keterangan: N = banyaknya peserta tes X = nilai rata-rata harian siswa Y = nilai haisl uji coba tes Rxy = koefisien relasi antara X dan Y Valid tidaknya suatu butir soal, dari hasil perhitungan r hitung dibandingkan dengan tabel product moment. Suatu soal dikatakan valid apabila rhitung > r tabel.15 b. Uji Reliabilias Menurut Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Melda bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 15 Melda Ariyanti. 2012. Skripsi:pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 21 24
  • 25. Uji reliailitas soal menggunakan formula kuder richardson (KR) yaitu K-R21 dengan rumus sebagai berikut: r11 = 1- Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya soal S = standar deviasi X = rerata total skor Tabel klasifikasi koefisien reliabilitas16 Nilai Kriteria 0,90 ≤ rhitung ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 ≤ rhitung ≤ 0,90 Tinggi 0,40 ≤ rhitung ≤ 0,70 Sedang 0,20 ≤ rhitung ≤ 0,40 Rendah rhitung < 0,20 Sangat rendah c. Indeks kesukaran Menurut Erman dalam Elis Herlina, sebagaimana dikutip oleh Melda, pengujian taraf kesukaran soal artinya mengkaji soal- soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal- soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran itu diperoleh dengan rumus: 16 Ibid, hal. 22 25
  • 26. TK = Keterangan: TK = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu JBA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas JBB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah JSA = Jumlah siswa pada kelompok atas JSB = jumlah siswa pada kelompok bawah Interpretasi tingkat kesukaran setiap butir soal menggunakan klasifikasi berdasarkan tabel klasifikasi berikut: Nilai TK Kriteria TK = 0,00 Sangat sukar 0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar 0,00 < TK ≤ 0,30 Sedang 0,00 < TK ≤ 0,30 Mudah TK = 1,00 Sangat rendah d. Daya pembeda Menurut Erman sebagaimana dikutip Elis herlina (dalam melda)17, daya pembeda dari sebuah butir soal adalah kemampuang butir soal itu untuk memebdakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) Untuk mengetahui mana saja siswa yang pandai dan yang kurang pandai dalam mengerjakan suatu soal maka harus diuji daya pembedanya. Untuk memerlukan daya pembeda suatu 17 Op. Cit, hal 23 26
  • 27. soal harus diurutkan dari siswa yang menjawab soal paling sedikit sampai ke yang paling banyak, setelah itu membagi jawaban siswa tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Setelah terurut maka kita bisa menentukan daya pembeda soal itu dengan menggunakan rumus DP = - Keterangan: DP = daya pembeda BA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab butir soal benar BB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar JA = jumlah siswa kelompook atas JB = jumlah siswa kelompok bawah Interpretasi daya pembeda setiap butir soal menggunakan klasifikasi daya pembeda berdasarkan tabel klasifikasi berikut: Nilai DP Kriteria DP≤0,00 Sangat Jelek 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek 0,2 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 ≤ DP ≤ 0,70 Baik 0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Sangat Baik 5. Teknik pengumpulan data 27
  • 28. Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digungakn oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalm penellitian ini menggunakan dua teknik, yaitu; a. Angket Angket (QUetionaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden)sesuai dngan permintaan peneliti. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diuur dan tahu apa yang diharapkan responden. Sngket dalam penelitaian ini menggunakan skala likert yang dilakukan kepada siswa kelas XII untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. b. Tes Menurut Nasehuddien dalam Melda, bahwa tes adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang distandardisasikan dan diberika kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab atau direspon baik dalam bentuk tertulis lisan maupun perbuatan. Tes ini dibuat sendiri oleh penelitipada pokok bahasan tertentu dalam bentuk soal pilihan ganda (MULtiple Choice). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan skoring nilia hasilnya. 2. Teknis analisis data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis selanjutnya menganalisis data untuk mencari korelasi anara motovasi belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa. Adapun langkah-alangkah perhitungannya adala sebagai berikut: 28
  • 29. 1. Uji Prasyarat penelitian a. Uji Normalitas Untk menguji kenormalan data akan dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadarat x2 keterangan X2 = Chi Kuadrat Fo = frekuensi yang dperoleh dari sampel Fk = frekuensi yang diharapkan dari sampel X2 dikatakan normal jika X2hitung ≤ X2tabel b. Uji homogenitas Rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian homogen atau tidak. Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut F= Keterangan S = Varians terbesar S = Varians terkecil Apabila fhitung ≤ ftabel maka data tersebut bervariansi homogen 2. Uji Hipotesis 1) Statistika parametrik a. Mencari koefisien relasai Mencari koefisien relasi berguana untuk menetukan tingkat hubungan anatara sejumlah besar variabel dalam studi tunggal. Koefisien relasi dapat dihitung dengan 29
  • 30. menggunakan rumus analisis korelasi product moment sengai berikut b. Mencari koefisien determinasi Mencari koefisien determinasi yaitu untuk mencari pengaruh varians variabel tertentu. Selain itu, koefiseien determinasi juga mempunyai tujuan untuk mengukur seberapa besar kontriusi antara variabel terikatterhaadap variabel bebas dalam bentk persen. Rumus yang digunakan adalah: K x 100 % Keterangan: KD = koefisien determinasi R = koefisien korelasi 30
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Rusmana, Engkan. 2005. Skripsi: Pengaruh Faktor Intelegensi Dan Motivasi Terhadap prestasi Belajar Matematika Siswa (Studi Kasus di MAN Cigugur Kuningan). Cirebon : Not Published Farida. Ida. 2010. Pengaruh Penggunaan Metode Kerja kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika di SMPN 3 Kota Cirebon. Cirebon: Not Published. Aliyatun: 2010. Pengaruh Penggunaaan Metode Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa SMAN 1 Ketanggungan kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes. Ciebon : Not Published Indriani, Ria. 2011. Perbandingan Motivasi Belajar siswa yang memperoleh tes kecepatan (Speed Test) dengan Siswa yang Memperoleh Tes Kemampuan (Power Test) Pada Bidang Studi Matematika (Studi Kasus Di MTs Negeri 1 subang kuningan) Cirebon. Not Published Ariyanti, Melda. 2012. Skripsi: Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Di Kabupaten Kuningan. IAIN Syekh Nurjati Cirebon: Not Published Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1997. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka cipta Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya 31
  • 32. Arikunto, Suharsimai.1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. raja Grafindo Persada Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurunnya. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 2003. Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Subana. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian . bandung: Alfabeta Surya, Muhammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Syah, muhibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Muhidin, Sambas Ali. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penilitian. Bandung. Pustaka Setia. Sagala. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Engkaoswara. 1987. Dasar-dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Abu Ahmadi dan Widodo supriyono. 1997. Psikologi Belajar. Jakrta: Rineka Cipta. 32
  • 33. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Sudajana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 33