SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com




                       PROPOSAL PENELITIAN
   PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
       TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
           KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
                    TAHUN PELAJARAN 2005/2006




   PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
          FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN




1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com




A. Judul Penelitian

   Pengaruh Bimbingan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

   Matematika Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran

   2005/2006



B. Latar Belakang

          Telah kita ketahui bahwa sekolah-sekolah didirikan untuk mengemban

   tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan

   pendidikan. Dan dengan segala kesungguhan sekolah harus melaksanakan

   tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni: “Membimbing anak

   didik menjadi warga negara Pancasila yang berpribadi, berdasarkan ke-

   Tuhanan Yang Maha Esa, berkesadaran, bermasyarakat dan mampu

   membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat

   memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan,

   bakat dan minat masin g-masing, sehingga memiliki kepribadian yang

   seimbang    dan    berjiwa   makarya   serta   bertanggung   jawab   terhadap

   kesejahteraan masyarakat dan tanah air”.

          Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek

   pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal.

   Yang dimaksud faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam

   diri individu yang mempengaruhi individu dalam proses pencapaian prestasi

   belajar di sekolah seperti: motivasi, minat, bakat dan intelegensi. Sedangkan

   faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar individu baik



1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                        2




   yang langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi individu

   dalam mencapai prestasi belajar di sekolah diantaranya meliputi lingkungan

   keluarga, sekolah dan masyarakat.

          Dalam menjalani proses belajar siswa memerlukan bantuan dan

   bimbingan orang lain. Baik secara disadari maupun tidak dalam kenyataannya,

   para guru di dalam semua pengajaran yang diberikan secara efektif tersirat

   beberapa bentuk bimbingan. Membantu seorang murid untuk mengatasi

   kesulitannya dalam berhitung, menunjukkan kepada murid cara-cara

   memperbaiki    penyelesaian   dan   menulis   kembali   tugas   pelajarannya,

   menasehati murid agar berlaku hormat dan ramah kepada orang lain adalah

   merupakan kegiatan atau perbuatan bimbingan. Hal ini sesuai dengan

   pendapat Bimo Walgito (2004 : 5) bahwa bimbingan adalah bantuan atau

   pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam

   menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar

   individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan

   hidupnya.

          Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi sehingga

   hasil belajar akan mejadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan akan

   menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan

   pendapat Sardiman A.M (2005 : 73) mengatakan bahwa motivasi adalah daya

   penggerak yang telah menjadi aktif. Dengan demikian faktor motivasi dan

   bimbingan belajar memegang peranan penting di dalam belajar siswa baik di




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                         3




   sekolah maupun di luar sekolah dan dengan adanya motivasi akan mendorong

   anak dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

          Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih

   mudah dalam mencapai keberhasilan belajar dibandingkan dengan siswa yang

   tidak memiliki motivasi untuk belajar. Permasalahan ada tidaknya motivasi

   untuk belajar dapat dibina di sekolah dengan bimbingan guru dan di rumah

   dengan bimbingan orang tua. Dan hubungannya dengan belajar maka motivasi

   belajar dapat ditumbuhkan dengan memberikan bimbingan belajar secara

   efektif sehingga siswa dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi.

          Dari uraian di atas menunjukkan bahwa siswa di dalam belajarnya

   tidak terlepas dari kesulitan ataupun hambatan. Di sekolah penanganan

   hambatan atau kesulitan belajar dapat diantisipasi melalui pemberian

   bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang efektif akan menumbuhkan

   motivasi belajar pada siswa. Hal inilah yang akan diungkapkan di dalam

   penelitian ini adalah “Pengaruh bimbingan belajar dan motivasi be lajar

   terhadap prestasi belajar”.



C. Identifikasi Masalah

          Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat

   diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

   1. Seberapa besar pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar anak ?

   2. Bagaimana upaya bimbingan belajar yang baik terhadap anak ?

   3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar anak ?



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                        4




   4. Bagaimana teknik menanamkan motivasi belajar terhadap anak ?

   5. Bagaimana mengkondisikan kelas sehingga anak dapat termotivasi untuk

      belajar ?

   6. Apakah pemberia n bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar

      anak ?

   7. Apakah anak yang kurang memperhatikan adanya bimbingan belajar dapat

      mempengaruhi prestasi belajarnya ?

   8. Apakah pembimbing selalu melaksanakan bimbingan belajar terhadap

      anak ?

   9. Apakah pemberian motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar ?

   10. Apakah pembimbing selalu memberikan motivasi belajar terhadap anak ?



D. Pembatasan Masalah

          Dalam penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh bimbingan belajar

   dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD

   Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006.



E. Perumusan Masalah

          Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

   dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

   1. Apakah ada pengaruh positif antara bimbinga n belajar terhadap prestasi

      belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

      pelajaran 2005/2006 ?



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                          5




   2. Apakah ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi

      belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

      pelajaran 2005/2006 ?

   3. Apakah ada pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar

      terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur

      Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

   4. Seberapa besar sumbangan efektif bimbingan belajar dan motivasi belajar

      terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur

      Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?



F. Tujuan Penelitian

          Dalam penelitian ini mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :

   1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar terhadap

      prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta

      tahun pelajaran 2005/2006.

   2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap

      prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta

      tahun pelajaran 2005/2006 ?

   3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi

      belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi

      Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

   4. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara bimbingan

      belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa

      kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                    6




G. Manfaat Penelitian

   1. Manfaat secara teoritis

      a. Dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khusus

          dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan dan

          bimbingan belajar.

      b. Dapat digunakan bagi para peneliti sebagai pertimbangan untuk

          mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai prestasi belajar dan

          faktor yang mempengaruhinya.

   2. Manfaat secara praktis

      a. Bagi peneliti : untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang

          bimbingan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.

      b. Bagi pembimbing : untuk meningkatkan bimbingan belajar kepada

          para siswa demi peningkatan prestasinya.

      c. Bagi guru : untuk meningkatkan motivasi belajar kepada para siswa

          demi peningkatan prestasi belajarnya.



H. Metode Penelitian

   1. Penelitian ini menggunakan populasi, pendekatan non eksperimental

      korelasional dan sampling.

   2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur

      Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 dan dilaksanakan pada bulan Maret

      – Juni 2006.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                         7




   3. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yaitu bimbingan belajar (X1), motivasi

      belajar (X2) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika (Y)

      sebagai variabel terikat.

   4. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur

      Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 80 siswa yang

      terdiri dari 2 kelas.

   5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk

      bimbingan belajar dan motivasi belajar, dan metode dokumentasi untuk

      prestasi belajar siswa. Angket dibuat oleh peneliti dengan dilakukan

      ujicoba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas

      instrumen.

   6. Uji validitas angket menggunakan korelasi Product Moment dari Person.

      Uji reliabilitas angket menggunakan teknik belah dua yaitu skor item

      ganjil dikorelasikan dengan skor item genap dengan rumus koefisien

      reliabilitas dari Spearman Brown.

   7. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda.



I. Landasan Teori

   1. Bimbingan Belajar

      a. Pengertian Bimbingan Belajar

                   Bimo Walgito (2004 : 5) mengemukakan bahwa bimbingan

          adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau

          sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       8




         kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan

         individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedang menurut

         Stoops, yang dikutip oleh I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 25)

         mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terus-

         menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai

         kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang

         sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat.

                Jenis bimbingan menunjukkan pada bimbingan permasalahan

         yang terjadi, salah satu jenis bimbingan itu adalah bimbingan belajar.

         Menurut Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bimbingan belajar

         adalah bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan-

         kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah

         maupun di luar sekolah. Sedang menurut Dewa Ketut Sukardi (1983 :

         80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang

         diberikan kepada para siswa yang mengalami masalah di dalam

         memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.

                Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan

         bahwa bimbinga n belajar adalah suatu bantuan kepada siswa dalam

         memecahkan kesulitan dalam belajar baik di sekolah maupun di luar

         sekolah.

      b. Bentuk Bimbingan Belajar

                Bentuk-bentuk bimbingan belajar yang disajikan menurut I

         Djumhur dan Moh Surya (1875 : 35) misalnya dalam hal :



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                      9




         1) mendapatkan cara belajar yang efisien, baik sendiri maupun

             kelompok,

         2) menentukan cara mempelajari buku atau menggunakan buku-buku

             pelajaran,

         3) membuat tugas -tugas sekolah, mempersiapkan diri untuk ulangan

             atau ujian,

         4) memilih mata pelajaran yang cocok dengan minat, bakat,

             kecakapan, cita -cita dan kondisi fisik,

         5) menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu,

         6) menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar,

         7) memilih pelajaran-pelajaran tambahan.

                  Sedangkan bentuk lain bimbingan belajar menurut Bimo

         Walgito (2004 : 38-39) dibagi menurut sifatnya meliputi bimbingan

         yang :

         1) Bersifat preventif yaitu bimbingan yang bertujuan jangan sampai

            anak-anak mengalami kesulitan, menghindarkan hal-hal yang tidak

            diinginkan.

         2) Bersifat preservatif ialah usaha untuk menjaga keadaan yang telah

            baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi

            tidak baik.

         3) Bersifat korektif ialah mengadakan konseling kepada anak-anak

            yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan

            yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain.



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       10




                 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat diambil

          kesimpulan bahwa bimbingan belajar dapat berbentuk ceramah,

          wawancara, papan bimbingan yang memiliki sifat preventif, preservatif

          dan korektif.

      c. Tujuan Bimbingan Belajar

                 Bimbingan belajar menurut I Djumhur dan Moh Surya (1975 :

          35)   bertujuan   untuk   membantu     murid-murid   agar   mendapat

          penyesuaian yang baik dalam situasi belajar.

                 Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan

          bahwa bimbingan belajar bertujuan agar murid-murid bisa melakukan

          penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai

          potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya.

                 Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

          bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu murid-murid bisa

          melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal

          mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada

          padanya.



   2. Motivasi Belajar

      a. Pengertian Motivasi

                 Menurut Kamus Bahasa Indonesia (…. :. ….) motivasi adalah

          dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

          untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                    11




         Cropley (1985) motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai melalui

         perilaku tertentu. Sedangkan menurut Donald yang dikutip oleh

         Sardiman A.M (2005 : 73) mengemukakan bahwa motivasi adalah

         perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya

         feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

                Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan

         bahwa motivasi adalah dorongan atau perubahan energi dalam diri

         seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu

         tindakan yang ditandai munculnya feeling dan tanggapan terhadap

         tujuan yang ingin dicapai.

      b. Pengertian Belajar

                Dewa Ketut Sukardi (1983 : 17-18) mengemukakan bahwa

         belajar sebagai kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku.

         Sedangkan menurut Sardiman A.M (2005 : 20), belajar adalah kegiatan

         psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.

                Menurut Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto MP

         (1998 : 84), mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan

         yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

         hasil dari latihan atau pengalaman.

                Berdasar pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat

         disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai kegiatan psiko-fisik yang

         disengaja untuk mengubah tingkah laku menuju ke perkembangan

         seutuhnya sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                     12




      c. Motivasi Belajar

                 Wasty Soemanto (1991 : 98) mengemukakan bahwa motivasi

         belajar adalah dorongan untuk mencari ilmu pengetahuan atau

         menuntut ilmu. Sedangkan Oemar Hamalik (1994 : 27) mengatakan

         bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non

         intelektual.

                 Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

         motivasi belajar adalah dorongan psikis yang bersifat non intelektual

         untuk mencari ilmu pengetahuan.

      d. Fungsi Motivasi Belajar

                 Sardiman A.M (2005 : 85) mengatakan bahwa motivasi

         mempunyai tiga fungsi sebagai berikut :

         1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

             motor yang melepaskan energi.

         2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

             dicapai.

         3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

             yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

             menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

             tujuan tersebut.

      e. Macam-macam Motivasi

         Sardiman A.M (2005 : 89-91) mengemukakan bahwa macam atau

         jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya

         adalah sebagai berikut :


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                     13




         1) Motivasi instrinsik

                   Motivasi instrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau

            berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

            setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

            Contohnya    seseorang   belajar,   memang    benar-benar    ingin

            mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian ataun

            ganjaran.

         2) Motivasi ekstrinsik

                   Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

            berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh

            seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan

            harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh orang

            tuanya atau temannya.

      f. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

         Sardiman A.M (2005 : 91-96) mengemukakan bahwa cara dan jenis

         menumbuhkan motivasi diantaranya sebagai berikut :

         1) Memberi angka

            Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

            Dan cara memberkan angka-angka dapat dikaitkan dengan values

            yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan

            sehingga tidak sekadar kognitif saja, tetapi juga ketrampilan dan

            afeksinya.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                     14




         2) Hadiah

            Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu

            demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak

            akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat

            untuk suatu pekerjaan tersebut.

         3) Saingan/kompetisi

            Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

            untuk mendorong belajar siswa.

         4) Ego-involvement

            Ego-involvement sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup

            penting. Karena ego-involvement dapat menumbuhkan kesadaran

            kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya

            sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

            harga diri.

         5) Memberi ulangan

            Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

            ulangan. Tetapiharus diingat oleh guru agar jangan terlalu sering

            setiap hari karena bisa membosanka n dan bersifat rutinitis.

         6) Mengetahui hasil

            Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

            kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

         7) Pujian

            Siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

            perlu diberikan pujian namun pemberiannya harus tepat. Karena


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                           15




             pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan

             mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan

             harga diri.

         8) Hukuman

             Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

             diberikan secara tepa t dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

      g. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

         1) Faktor yang mempengaruhi motivasi

             Sartain   dalam     kutipan    Ngalim   Purwanto     (1990      :   62)

             mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

             adalah sebagai berikut :

             a) Physiological drive

                 Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat

                 fisiologis/jasmaniah, seperti lapar, haus, lapar seks, dan

                 sebagainya.

             b) Social motives

                 Social    motives      ialah   dorongan-dorongan      yang      ada

                 hubungannya dengan manusia yang lain dala m masyarakat

                 seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik

                 (etika) dan sebagainya.

             Sedangkan menurut Woodworth bahwa faktor yang mempengaruhi

             motivasi belajar adalah sebagai berikut :

             a) Unlearned motives




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       16




                Unlearned motives yaitu motif-motif pokok yang tidak

                dipelajari. Motif-motif ini timbul disebabkan oleh kekurangan-

                kekurangan kebutuhan dalam tubuh, seperti lapar, haus, sakit,

                dan sebagainya yang semuanya itu menimbulkan dorongan

                dalam diri untuk minta supaya dipenuhi atau menjauhkan diri

                daripadanya.

            b) Learned motives

                Learned motives yaitu motif-motif yang dipelajari melalui

                kematangan, latihan dan belajar.

         2) Faktor yang mempengaruhi belajar

            Ngalim Purwanto (1990 : 102) mengemukakan bahwa belajar

            dipengaruhi oleh:

            a) Faktor individual

                Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri seperti:

                faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi,

                dan faktor pribadi.

            b) Faktor sosial

                Merupakan faktor yang ada di luar individu seperti faktor

                keluarga, keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,

                alat-alat   yang      dipergunakan   dalam   belajar   mengajar,

                lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                      17




             Sedangkan     menurut       Sumadi   Suryabrata   (1979   :   283)

             mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah

             sebagai berikut :

             a) Faktor dari luar pelajar

                 (1) Faktor non moral meliputi keadaan, suhu, cuaca, tempat,

                     dan alat-alat.

                 (2) Faktor sosial meliputi manusia dengan segala tradisi yang

                     dapat mengganggu konsentrasi belajar.

             b) Faktor dari dalam diri pelajar

                 (1) Faktor fisiologis

                    Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan jasmani

                    seseorang, seperti fungsi indera.

                 (2) Faktor psikologis

                    Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan

                    seseorang dalam menerima pelajaran.

      h. Teori-teori motivasi belajar

                 Ngalim Purwanto (1990 : 74-77) mengemukakan beberapa

         teori motivasi antara lain sebagai berikut :

         1) Teori hedonisme

             Hedonisme adalah suatu aliran di dalam falsafat memandang

             bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari

             kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       18




          2) Teori naluri

              Pada dasarnya manusia memilik i tiga dorongan nafsu pokok yang

              dalam hal ini disebut naluri, yaitu :

              a) dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri.

              b) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri.

              c) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan

                  jenis.

          3) Teori reaksi yang dipelajari

              Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia

              tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola -pola

              tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu

              hidup.

          4) Teori daya pendorong

              Teori ini merupakan perpaduan antara teori nalur i dengan teori

              reaksi yang dipelajari.

          5) Teori kebutuhan

              Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh

              manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya.



   3. Prestasi Belajar

      a. Pengertian prestasi belajar

                  Sudarto (1984 : 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar

          adalah hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat dilakukan evaluasi.



Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                     19




         Sedangkan W.S. Winkel (1991 : 39) menyatakan bahwa prestasibj

         adalah bukti hasil belajar yang dapat dicapai siswa setelah melakukan

         proses belajar.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                         20




                             DAFTAR PUSTAKA



Abu Ahmadi. (1998). Psikologi Umum. Semarang: IKIP Semarang.

Bimo Walgito. (1985). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah . Yogyakarta: Andi
      Offset.

Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewa Ketut Sukardi. (1984). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:
     CV Ilmu.

Djumhur dan Moh Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.
     Bandung: CV Ilmu

Hadari Nawawi. (1981). Strategi Pembelajaran . Jaka rta: Bumi Saksara.

Nana Sudjana. (1993). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Oemar Hamalik (2002). Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
     Rosdakarya.

Prayitno dan Erman Anti. (2001). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
       Jakarta: Rineka Cipta.

Saifuddin Azwar. (1988). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman AM. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
      Rajawali.

Sudarto. (1984). Media Pembelajaran . Bandung: Angkasa.

Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
       Jakarta: Bumi Aksara.

Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran . Jakarta: Grasindo.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
TyasMommy Cozy Azalea
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Siti Khoirunika
 

What's hot (20)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Topik 3_Aksi Nyata.pdf
Topik 3_Aksi Nyata.pdfTopik 3_Aksi Nyata.pdf
Topik 3_Aksi Nyata.pdf
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Kesiapan guru mengajar
Kesiapan guru mengajarKesiapan guru mengajar
Kesiapan guru mengajar
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remaja
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDPrinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 

Viewers also liked

26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
Fitriani Susiloningrum
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Risna Riany
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
Alina Margono
 
Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatifProposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif
Siska Wulandari
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Mading KS
 
Materi 12 pecahan
Materi 12 pecahanMateri 12 pecahan
Materi 12 pecahan
Edi Topan
 

Viewers also liked (20)

Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
 
Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatifProposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Peranan bimbel
Peranan bimbelPeranan bimbel
Peranan bimbel
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Proposal q
Proposal qProposal q
Proposal q
 
Materi 12 pecahan
Materi 12 pecahanMateri 12 pecahan
Materi 12 pecahan
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Contoh proposal metode survey
Contoh proposal metode surveyContoh proposal metode survey
Contoh proposal metode survey
 
Menghitung cepat dan mudah
Menghitung cepat dan mudahMenghitung cepat dan mudah
Menghitung cepat dan mudah
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 

Similar to Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…

Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Rendy Pangestu
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
zuryatiarmi1
 

Similar to Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas… (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
 
Laporan kti bahadiman
Laporan kti bahadimanLaporan kti bahadiman
Laporan kti bahadiman
 
Tugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri SalsabilahTugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
Tugas resensi artikel jurnal Fitri Salsabilah
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiah
 
Proposal pkn sela
Proposal pkn selaProposal pkn sela
Proposal pkn sela
 
Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswa
 
Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 
Ratna proposal
Ratna proposalRatna proposal
Ratna proposal
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
Prposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sdPrposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sd
 
Metopen.docx
Metopen.docxMetopen.docx
Metopen.docx
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
PKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docxPKP IBU NURNELI BARU.docx
PKP IBU NURNELI BARU.docx
 
04410084
0441008404410084
04410084
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
 

More from Boedi Santosa, (8)

PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAMPENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Peninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di IndonesiaPeninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
 
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…

  • 1. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 2. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com A. Judul Penelitian Pengaruh Bimbingan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2005/2006 B. Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa sekolah-sekolah didirikan untuk mengemban tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan pendidikan. Dan dengan segala kesungguhan sekolah harus melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni: “Membimbing anak didik menjadi warga negara Pancasila yang berpribadi, berdasarkan ke- Tuhanan Yang Maha Esa, berkesadaran, bermasyarakat dan mampu membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minat masin g-masing, sehingga memiliki kepribadian yang seimbang dan berjiwa makarya serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi individu dalam proses pencapaian prestasi belajar di sekolah seperti: motivasi, minat, bakat dan intelegensi. Sedangkan faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar individu baik 1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 3. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 2 yang langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi individu dalam mencapai prestasi belajar di sekolah diantaranya meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam menjalani proses belajar siswa memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. Baik secara disadari maupun tidak dalam kenyataannya, para guru di dalam semua pengajaran yang diberikan secara efektif tersirat beberapa bentuk bimbingan. Membantu seorang murid untuk mengatasi kesulitannya dalam berhitung, menunjukkan kepada murid cara-cara memperbaiki penyelesaian dan menulis kembali tugas pelajarannya, menasehati murid agar berlaku hormat dan ramah kepada orang lain adalah merupakan kegiatan atau perbuatan bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Bimo Walgito (2004 : 5) bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi sehingga hasil belajar akan mejadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman A.M (2005 : 73) mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Dengan demikian faktor motivasi dan bimbingan belajar memegang peranan penting di dalam belajar siswa baik di Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 4. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 3 sekolah maupun di luar sekolah dan dengan adanya motivasi akan mendorong anak dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih mudah dalam mencapai keberhasilan belajar dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar. Permasalahan ada tidaknya motivasi untuk belajar dapat dibina di sekolah dengan bimbingan guru dan di rumah dengan bimbingan orang tua. Dan hubungannya dengan belajar maka motivasi belajar dapat ditumbuhkan dengan memberikan bimbingan belajar secara efektif sehingga siswa dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa siswa di dalam belajarnya tidak terlepas dari kesulitan ataupun hambatan. Di sekolah penanganan hambatan atau kesulitan belajar dapat diantisipasi melalui pemberian bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang efektif akan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa. Hal inilah yang akan diungkapkan di dalam penelitian ini adalah “Pengaruh bimbingan belajar dan motivasi be lajar terhadap prestasi belajar”. C. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar anak ? 2. Bagaimana upaya bimbingan belajar yang baik terhadap anak ? 3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar anak ? Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 5. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 4 4. Bagaimana teknik menanamkan motivasi belajar terhadap anak ? 5. Bagaimana mengkondisikan kelas sehingga anak dapat termotivasi untuk belajar ? 6. Apakah pemberia n bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar anak ? 7. Apakah anak yang kurang memperhatikan adanya bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajarnya ? 8. Apakah pembimbing selalu melaksanakan bimbingan belajar terhadap anak ? 9. Apakah pemberian motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar ? 10. Apakah pembimbing selalu memberikan motivasi belajar terhadap anak ? D. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006. E. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh positif antara bimbinga n belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 6. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 5 2. Apakah ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 3. Apakah ada pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 4. Seberapa besar sumbangan efektif bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? F. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 4. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 7. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 6 G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis a. Dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khusus dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan dan bimbingan belajar. b. Dapat digunakan bagi para peneliti sebagai pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai prestasi belajar dan faktor yang mempengaruhinya. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi peneliti : untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bimbingan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar. b. Bagi pembimbing : untuk meningkatkan bimbingan belajar kepada para siswa demi peningkatan prestasinya. c. Bagi guru : untuk meningkatkan motivasi belajar kepada para siswa demi peningkatan prestasi belajarnya. H. Metode Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan populasi, pendekatan non eksperimental korelasional dan sampling. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 dan dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2006. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 8. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 7 3. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yaitu bimbingan belajar (X1), motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika (Y) sebagai variabel terikat. 4. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 80 siswa yang terdiri dari 2 kelas. 5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk bimbingan belajar dan motivasi belajar, dan metode dokumentasi untuk prestasi belajar siswa. Angket dibuat oleh peneliti dengan dilakukan ujicoba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. 6. Uji validitas angket menggunakan korelasi Product Moment dari Person. Uji reliabilitas angket menggunakan teknik belah dua yaitu skor item ganjil dikorelasikan dengan skor item genap dengan rumus koefisien reliabilitas dari Spearman Brown. 7. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda. I. Landasan Teori 1. Bimbingan Belajar a. Pengertian Bimbingan Belajar Bimo Walgito (2004 : 5) mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan- Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 9. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 8 kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedang menurut Stoops, yang dikutip oleh I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 25) mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terus- menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat. Jenis bimbingan menunjukkan pada bimbingan permasalahan yang terjadi, salah satu jenis bimbingan itu adalah bimbingan belajar. Menurut Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bimbingan belajar adalah bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan- kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sedang menurut Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang diberikan kepada para siswa yang mengalami masalah di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa bimbinga n belajar adalah suatu bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan dalam belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. b. Bentuk Bimbingan Belajar Bentuk-bentuk bimbingan belajar yang disajikan menurut I Djumhur dan Moh Surya (1875 : 35) misalnya dalam hal : Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 10. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 9 1) mendapatkan cara belajar yang efisien, baik sendiri maupun kelompok, 2) menentukan cara mempelajari buku atau menggunakan buku-buku pelajaran, 3) membuat tugas -tugas sekolah, mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian, 4) memilih mata pelajaran yang cocok dengan minat, bakat, kecakapan, cita -cita dan kondisi fisik, 5) menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, 6) menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar, 7) memilih pelajaran-pelajaran tambahan. Sedangkan bentuk lain bimbingan belajar menurut Bimo Walgito (2004 : 38-39) dibagi menurut sifatnya meliputi bimbingan yang : 1) Bersifat preventif yaitu bimbingan yang bertujuan jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. 2) Bersifat preservatif ialah usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi tidak baik. 3) Bersifat korektif ialah mengadakan konseling kepada anak-anak yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 11. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 10 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan belajar dapat berbentuk ceramah, wawancara, papan bimbingan yang memiliki sifat preventif, preservatif dan korektif. c. Tujuan Bimbingan Belajar Bimbingan belajar menurut I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bertujuan untuk membantu murid-murid agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar. Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar bertujuan agar murid-murid bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu murid-murid bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya. 2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Menurut Kamus Bahasa Indonesia (…. :. ….) motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 12. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 11 Cropley (1985) motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu. Sedangkan menurut Donald yang dikutip oleh Sardiman A.M (2005 : 73) mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau perubahan energi dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan yang ditandai munculnya feeling dan tanggapan terhadap tujuan yang ingin dicapai. b. Pengertian Belajar Dewa Ketut Sukardi (1983 : 17-18) mengemukakan bahwa belajar sebagai kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku. Sedangkan menurut Sardiman A.M (2005 : 20), belajar adalah kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Menurut Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto MP (1998 : 84), mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Berdasar pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai kegiatan psiko-fisik yang disengaja untuk mengubah tingkah laku menuju ke perkembangan seutuhnya sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 13. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 12 c. Motivasi Belajar Wasty Soemanto (1991 : 98) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan untuk mencari ilmu pengetahuan atau menuntut ilmu. Sedangkan Oemar Hamalik (1994 : 27) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan psikis yang bersifat non intelektual untuk mencari ilmu pengetahuan. d. Fungsi Motivasi Belajar Sardiman A.M (2005 : 85) mengatakan bahwa motivasi mempunyai tiga fungsi sebagai berikut : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. e. Macam-macam Motivasi Sardiman A.M (2005 : 89-91) mengemukakan bahwa macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut : Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 14. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 13 1) Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian ataun ganjaran. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh orang tuanya atau temannya. f. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Sardiman A.M (2005 : 91-96) mengemukakan bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi diantaranya sebagai berikut : 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Dan cara memberkan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan sehingga tidak sekadar kognitif saja, tetapi juga ketrampilan dan afeksinya. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 15. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 14 2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. 3) Saingan/kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. 4) Ego-involvement Ego-involvement sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Karena ego-involvement dapat menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri. 5) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapiharus diingat oleh guru agar jangan terlalu sering setiap hari karena bisa membosanka n dan bersifat rutinitis. 6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 7) Pujian Siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian namun pemberiannya harus tepat. Karena Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 16. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 15 pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepa t dan bijak bisa menjadi alat motivasi. g. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar 1) Faktor yang mempengaruhi motivasi Sartain dalam kutipan Ngalim Purwanto (1990 : 62) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : a) Physiological drive Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis/jasmaniah, seperti lapar, haus, lapar seks, dan sebagainya. b) Social motives Social motives ialah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain dala m masyarakat seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik (etika) dan sebagainya. Sedangkan menurut Woodworth bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : a) Unlearned motives Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 17. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 16 Unlearned motives yaitu motif-motif pokok yang tidak dipelajari. Motif-motif ini timbul disebabkan oleh kekurangan- kekurangan kebutuhan dalam tubuh, seperti lapar, haus, sakit, dan sebagainya yang semuanya itu menimbulkan dorongan dalam diri untuk minta supaya dipenuhi atau menjauhkan diri daripadanya. b) Learned motives Learned motives yaitu motif-motif yang dipelajari melalui kematangan, latihan dan belajar. 2) Faktor yang mempengaruhi belajar Ngalim Purwanto (1990 : 102) mengemukakan bahwa belajar dipengaruhi oleh: a) Faktor individual Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri seperti: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi, dan faktor pribadi. b) Faktor sosial Merupakan faktor yang ada di luar individu seperti faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 18. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 17 Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1979 : 283) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut : a) Faktor dari luar pelajar (1) Faktor non moral meliputi keadaan, suhu, cuaca, tempat, dan alat-alat. (2) Faktor sosial meliputi manusia dengan segala tradisi yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. b) Faktor dari dalam diri pelajar (1) Faktor fisiologis Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang, seperti fungsi indera. (2) Faktor psikologis Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan seseorang dalam menerima pelajaran. h. Teori-teori motivasi belajar Ngalim Purwanto (1990 : 74-77) mengemukakan beberapa teori motivasi antara lain sebagai berikut : 1) Teori hedonisme Hedonisme adalah suatu aliran di dalam falsafat memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 19. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 18 2) Teori naluri Pada dasarnya manusia memilik i tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut naluri, yaitu : a) dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri. b) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri. c) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan jenis. 3) Teori reaksi yang dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola -pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. 4) Teori daya pendorong Teori ini merupakan perpaduan antara teori nalur i dengan teori reaksi yang dipelajari. 5) Teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. 3. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Sudarto (1984 : 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat dilakukan evaluasi. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 20. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 19 Sedangkan W.S. Winkel (1991 : 39) menyatakan bahwa prestasibj adalah bukti hasil belajar yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 21. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 20 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. (1998). Psikologi Umum. Semarang: IKIP Semarang. Bimo Walgito. (1985). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah . Yogyakarta: Andi Offset. Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewa Ketut Sukardi. (1984). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu. Djumhur dan Moh Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu Hadari Nawawi. (1981). Strategi Pembelajaran . Jaka rta: Bumi Saksara. Nana Sudjana. (1993). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Oemar Hamalik (2002). Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prayitno dan Erman Anti. (2001). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Saifuddin Azwar. (1988). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman AM. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sudarto. (1984). Media Pembelajaran . Bandung: Angkasa. Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran . Jakarta: Grasindo. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com