SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan siswa yang mempunyai
semangat untuk terus belajar seumur hidup, penuh rasa ingin tahu dan keinginan
untuk menambah ilmu, meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir. Kunci
untuk mewujudkan semua itu adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara dalam
diri siswa untuk belajar.
Seorang guru senantiasa dihadapkan dengan siswa yang memiliki kemauan
belajar yang berbeda. Terkadang guru menghadapi siswa yang kehilangan perhatian
dan minat untuk belajar. Menghadapi siswa yang demikian, mau tak mau guru harus
mampu mendorong mereka untuk tetap berusaha membaca bab buku tertentu,
mengerjakan soal dan tugas, ataupun aktif bertanya ketika guru menjelaskan. Namun
akan lebih baik lagi apabila siswa dengan sendirinya menyenangi kegiata belajar.
Dengan begitu, mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, aktif dalam
bertanya dan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas. Hal ini menunjukkan
bahwa mereka menyadari pentingnya belajar untuk hari depan atau masa depannya
kelak. Namun tidak semua siswa memiliki kesadaran akan pentingnya belajar.
Guru juga harus mendidik siswa yang kecewa dengan sekolah karena alasan
tertentu. Hal ini dapat kita amati dari kecenderungan siswa lebih senang berada di luar
sekolah daripada di dalam kelas. Bila tidak diatasi dengan baik, maka akan
mempengaruhi para siswa maupun guru itu sendiri, guru akan merasa frustasi dengan
keadaan tersebut dan siswa atau anak didik gagal dalam belajar dan akhirnya akan
bermasalah dalam pergaulannya.
Untuk itulah kita perlu memahami motivasi dalam diri siswa dan berusaha
mengelolanya dengan baik untuk membantu mereka berhasil mencapai tujuan
pembelajaran di kelas dan pendidikan pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah motivasi itu?
2. Bagaimana peran seorang guru dalam memotivasi siswanya?
3. Apa saja fungsi motivasi itu sendiri dalam proses belajar mengajar?
4. Apa saja macam-macam motivasi ?
5. Bagaimana mana bentuk-bentuk motivasi di sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun hal-hal yang menjadi tujuan penulisan di dalam pembahasan ini ialah
sebagai berikut.
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi.
2. Ingin mengetahui peran dari seorang guru dalam memotivasi siswanya.
3. Ingin mengetahui fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar.
2
4. Ingin mengetahui macam-macam motivasi
5. Ingin mengetahui bentuk-bentuk motivasi di sekolah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivas
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar. Motivasi tidak saja berpengaruh terhadap hasil belajar, tetapi juga terhadap
proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan terlibat aktif
dalam pembelajaran sehingga mereka akan terlibat aktif dalam pembelajaraan
sehingga mereka akan mencapai hasil belajar yang opimal. Demikian pula, siswa
yang berhasil dalam belajar akan memiliki motivasi yang tinggi untuk terlibat dalam
proses belajar berikutnya.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh
pendidik agar dapat melakukan berbagai benuk tindakan atau bantuan kepada siswa.
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan , baik diakibakan faktor dari dalam maupun
luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu
kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan
dengan kebutuhan untuk belajar. Menurut teori Hull (1943), yaitu teori behaviorisme
menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan
apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika
psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai
aspek perilaku. Sedangkan menurut Mc. Donald, ada tiga elemen atau ciri pokok
dalam motivasi itu , yakni motivasi itu mengalami terjadinya perubahan energi,
ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
tercapai.Motivasi selalu berkait dengan soal kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk
menyenangkan orang lain, kebutuhan untuk mencapai hasil dan kebutuhan untuk
mengatasi kesulitan.
B. Peran Guru Dalam Memotivasi Siswa
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah berusaha membantu
siswa menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai aktualisasi diri yang
maksimal.Ketika berada di ruang kelas guru memegang peranan penting dalam
memotivasi siswa. Guru diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dengan memperhatikan tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dapat
memberikan dukungan moral bagi siswa yang merasa putus asa karena tuntutan dan
hasil belajar yang mengecewakan.Ketika melihat siswa yang bosan, guru harus
melaksanakan pembelajaran yang bervariasi, dan dapat pula memberikan tantangan
baru kepada siswa yang kelebihan energi. Guru harus dapat membuat keseimbangan
4
antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak menjadi bosan
atau frustasi. Tugas seorang guru perlu di lakukan secara professional, menggunakan
segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan professional untuk mempengaruhi
dan mengarahkan siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu siswa mengembangkan
kemandirian dan kepercayaan diri, kemampuan akademis dan rasa antusias untuk
mengerjakan tugas-tugas selanjutnya, dalam suasana kelas yang member rasa aman
kepada siswa.Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar
belakang pengalaman siswa. Kemudian secara bertahap memberikan tugas atau
latihan yang akan memberikan pengalaman keberhasilan kepada siswa sehingga
mereka mampu berhasil dalam tugas pelajaran.
Mengingat variasi latar belakang siswa, pendekatan ini tentunya merupakan
pendekatan individual, yang akan menuntut tenaga dan perhatian guru yang tidak
sedikit, tetapi hasilnya dapat lebih dipertanggungjawabkan dan berdampak jangka
panjang dalam kehidupan siswa. Guru memang harus mempertimbangkan dan
menentukan apakah tugas guru / sekolah semata-mata untuk membuat siswa
menghafal pengetahuan atau keterampilan melakukan sesuatu, ataukah lebih jauh lagi
yaitu untuk menjadikan siswa sebagai pribadi mandiri yang percaya diri dan mampu
mengembangkan diri lebih lanjut. Penekanan yang terfokus pada hasil belajar, atau
nilai yang diperoleh siswa, atau kemampuan akademis semata, dapat berakibat negatif
pada pengembangan diri secara total dan utuh.
C. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan. Hasil akan menjadi optimal jika
ada motivasi. Makin tepet motivasi diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.
Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa.Perlu ditegaskan , bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Ada tiga
fungsi motivasi, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan
belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi.Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
5
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi
yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.
D. Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang maca atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang.Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangatlah
bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir,
jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk
makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan
seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara
biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh:
dorongan untuk belajar, suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sesuatu da dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif
yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan
sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis
yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani
seperti misalnya: reflex, insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah adalah kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.
a. Momen timbulnya alasan
b. Momen pilih
c. Momen putusan
d. Momen terbentuknya kemauan
3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsic
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-
buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi
intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar
itu sendiri.Motivasi intrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
6
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri
dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki
tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang
studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah
belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi
ahli.Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan
yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.Jadi
memang motivasi itu mucul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial,
bukan sekadar simbol dan seremonial.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang iu belajar, karena tahu besok
paginya ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik., sehingga akan dipuji oleh
pacarnya atau temannya. Jadi yang penting akan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung
bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan
tidak penting.Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan
besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-
komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa,
sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
E. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan.Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan
kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.hal ini guru harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.Sebab
mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan bagi
perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah.
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik.Sehingga
siswa biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
7
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat. Tetapi ada juga , bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin
mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya
kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka
baik.Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-
angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang
bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah
bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang
terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga
tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena
hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagiai contoh hadiah
yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang
siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingan/ kompetensi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa.Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Memang unsur persaingan ini
banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat
baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting .seseorang akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga
diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras
bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh
karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.Tetapi yang harus
diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka,
maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil
belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan
suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian.Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
8
sekaligus merupakan motivaisi yang baik.Oleh karena itu, supaya pujian ini
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat
akanmemupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara
tepa dan bijak bisa menjadi alat motivasi.Oleh karena itu guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk
belajar, sehinggga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Di atas sudah diuraikan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan
unsur minat.Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan
berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat
dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c) Member kesempatan untuk mendapakan hasil yang baik
d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi ialah memberikan sesuatu saran dan tidakan untuk mendorang seseorang
bisa sukses dan berprestasi.
Untuk memberikan murid motivasi iyalah dengan memberikannya tugas, hadiah,
pujian, dll. Dalam memberikan motivasi guru juga harus sebagai pembimning murid
dan memberi arahan yang benar agar murid bisa berprestasi dan sukses.
B. Saran
Dalam memberikan motivasi untuk murid kita harus sabar dan memegang teguh agar
penyampaian motivasi yang kita berikan bisa di terima dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suciati, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.
Suparno, A. Suhaenah. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

More Related Content

What's hot

Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerAbdul Manap
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanagus saefudin
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanWarin Ahmad
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarRoHim MohaMad
 
masalah-masalah belajar dan pembelajaran
masalah-masalah belajar dan pembelajaranmasalah-masalah belajar dan pembelajaran
masalah-masalah belajar dan pembelajaranRetno RhereYusdiani
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 

What's hot (20)

Kepemimpinan osis
Kepemimpinan osisKepemimpinan osis
Kepemimpinan osis
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikan
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKATPENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Metode simulasi
Metode simulasiMetode simulasi
Metode simulasi
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikan
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
masalah-masalah belajar dan pembelajaran
masalah-masalah belajar dan pembelajaranmasalah-masalah belajar dan pembelajaran
masalah-masalah belajar dan pembelajaran
 
PERAN DAN TUGAS GURU
PERAN DAN TUGAS GURUPERAN DAN TUGAS GURU
PERAN DAN TUGAS GURU
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 

Similar to Cara Memotivasi Siswa

Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarwiwi yanti
 
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxPPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxangga716150
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”Potpotya Fitri
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Imam Royani
Imam RoyaniImam Royani
Imam Royaniimam89
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdfPelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdfbinsyawaltv
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 324110053
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Similar to Cara Memotivasi Siswa (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxPPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
 
Proposal pkn sela
Proposal pkn selaProposal pkn sela
Proposal pkn sela
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
 
Imam Royani
Imam RoyaniImam Royani
Imam Royani
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Belajar Resume Buku
Belajar Resume BukuBelajar Resume Buku
Belajar Resume Buku
 
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdfPelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdf
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

More from sabilal123

PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFPPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFsabilal123
 
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFsabilal123
 
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengahsabilal123
 
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di IndonesiaStrategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesiasabilal123
 
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan Daya
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan DayaApakah perbedaan Usaha, Energi, dan Daya
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan Dayasabilal123
 
Manusia dan Lingkungan
Manusia dan LingkunganManusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkungansabilal123
 

More from sabilal123 (6)

PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFPPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
PPT ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
 
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
 
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah
1.1.2 jarak 2 titik & titk tengah
 
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di IndonesiaStrategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Strategi Dakwah Para Mubalig Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
 
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan Daya
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan DayaApakah perbedaan Usaha, Energi, dan Daya
Apakah perbedaan Usaha, Energi, dan Daya
 
Manusia dan Lingkungan
Manusia dan LingkunganManusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkungan
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

Cara Memotivasi Siswa

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan siswa yang mempunyai semangat untuk terus belajar seumur hidup, penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menambah ilmu, meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir. Kunci untuk mewujudkan semua itu adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara dalam diri siswa untuk belajar. Seorang guru senantiasa dihadapkan dengan siswa yang memiliki kemauan belajar yang berbeda. Terkadang guru menghadapi siswa yang kehilangan perhatian dan minat untuk belajar. Menghadapi siswa yang demikian, mau tak mau guru harus mampu mendorong mereka untuk tetap berusaha membaca bab buku tertentu, mengerjakan soal dan tugas, ataupun aktif bertanya ketika guru menjelaskan. Namun akan lebih baik lagi apabila siswa dengan sendirinya menyenangi kegiata belajar. Dengan begitu, mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya belajar untuk hari depan atau masa depannya kelak. Namun tidak semua siswa memiliki kesadaran akan pentingnya belajar. Guru juga harus mendidik siswa yang kecewa dengan sekolah karena alasan tertentu. Hal ini dapat kita amati dari kecenderungan siswa lebih senang berada di luar sekolah daripada di dalam kelas. Bila tidak diatasi dengan baik, maka akan mempengaruhi para siswa maupun guru itu sendiri, guru akan merasa frustasi dengan keadaan tersebut dan siswa atau anak didik gagal dalam belajar dan akhirnya akan bermasalah dalam pergaulannya. Untuk itulah kita perlu memahami motivasi dalam diri siswa dan berusaha mengelolanya dengan baik untuk membantu mereka berhasil mencapai tujuan pembelajaran di kelas dan pendidikan pada umumnya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah motivasi itu? 2. Bagaimana peran seorang guru dalam memotivasi siswanya? 3. Apa saja fungsi motivasi itu sendiri dalam proses belajar mengajar? 4. Apa saja macam-macam motivasi ? 5. Bagaimana mana bentuk-bentuk motivasi di sekolah? C. Tujuan Penulisan Adapun hal-hal yang menjadi tujuan penulisan di dalam pembahasan ini ialah sebagai berikut. 1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi. 2. Ingin mengetahui peran dari seorang guru dalam memotivasi siswanya. 3. Ingin mengetahui fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar.
  • 2. 2 4. Ingin mengetahui macam-macam motivasi 5. Ingin mengetahui bentuk-bentuk motivasi di sekolah
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Motivas Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Motivasi tidak saja berpengaruh terhadap hasil belajar, tetapi juga terhadap proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga mereka akan terlibat aktif dalam pembelajaraan sehingga mereka akan mencapai hasil belajar yang opimal. Demikian pula, siswa yang berhasil dalam belajar akan memiliki motivasi yang tinggi untuk terlibat dalam proses belajar berikutnya. Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai benuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan , baik diakibakan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Menurut teori Hull (1943), yaitu teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku. Sedangkan menurut Mc. Donald, ada tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu , yakni motivasi itu mengalami terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.Motivasi selalu berkait dengan soal kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan untuk mencapai hasil dan kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. B. Peran Guru Dalam Memotivasi Siswa Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah berusaha membantu siswa menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai aktualisasi diri yang maksimal.Ketika berada di ruang kelas guru memegang peranan penting dalam memotivasi siswa. Guru diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dapat memberikan dukungan moral bagi siswa yang merasa putus asa karena tuntutan dan hasil belajar yang mengecewakan.Ketika melihat siswa yang bosan, guru harus melaksanakan pembelajaran yang bervariasi, dan dapat pula memberikan tantangan baru kepada siswa yang kelebihan energi. Guru harus dapat membuat keseimbangan
  • 4. 4 antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak menjadi bosan atau frustasi. Tugas seorang guru perlu di lakukan secara professional, menggunakan segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan professional untuk mempengaruhi dan mengarahkan siswa. Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, kemampuan akademis dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya, dalam suasana kelas yang member rasa aman kepada siswa.Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa. Kemudian secara bertahap memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan pengalaman keberhasilan kepada siswa sehingga mereka mampu berhasil dalam tugas pelajaran. Mengingat variasi latar belakang siswa, pendekatan ini tentunya merupakan pendekatan individual, yang akan menuntut tenaga dan perhatian guru yang tidak sedikit, tetapi hasilnya dapat lebih dipertanggungjawabkan dan berdampak jangka panjang dalam kehidupan siswa. Guru memang harus mempertimbangkan dan menentukan apakah tugas guru / sekolah semata-mata untuk membuat siswa menghafal pengetahuan atau keterampilan melakukan sesuatu, ataukah lebih jauh lagi yaitu untuk menjadikan siswa sebagai pribadi mandiri yang percaya diri dan mampu mengembangkan diri lebih lanjut. Penekanan yang terfokus pada hasil belajar, atau nilai yang diperoleh siswa, atau kemampuan akademis semata, dapat berakibat negatif pada pengembangan diri secara total dan utuh. C. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan. Hasil akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepet motivasi diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.Perlu ditegaskan , bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
  • 5. 5 adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. D. Macam-Macam Motivasi Berbicara tentang maca atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangatlah bervariasi. 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. a. Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. b. Motif-motif yang dipelajari. Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar, suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu da dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk. 2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: reflex, insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen. a. Momen timbulnya alasan b. Momen pilih c. Momen putusan d. Momen terbentuknya kemauan 3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik a. Motivasi intrinsic Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku- buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.Motivasi intrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
  • 6. 6 aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.Jadi memang motivasi itu mucul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekadar simbol dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang iu belajar, karena tahu besok paginya ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik., sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi yang penting akan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen- komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. E. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan.Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan bagi perkembangan belajar siswa. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik.Sehingga siswa biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
  • 7. 7 Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga , bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik.Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka- angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya. b. Hadiah Hadiah dapat juga sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagiai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. c. Saingan/ kompetensi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting .seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
  • 8. 8 sekaligus merupakan motivaisi yang baik.Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akanmemupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara tepa dan bijak bisa menjadi alat motivasi.Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehinggga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat Di atas sudah diuraikan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat.Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut: a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c) Member kesempatan untuk mendapakan hasil yang baik d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Motivasi ialah memberikan sesuatu saran dan tidakan untuk mendorang seseorang bisa sukses dan berprestasi. Untuk memberikan murid motivasi iyalah dengan memberikannya tugas, hadiah, pujian, dll. Dalam memberikan motivasi guru juga harus sebagai pembimning murid dan memberi arahan yang benar agar murid bisa berprestasi dan sukses. B. Saran Dalam memberikan motivasi untuk murid kita harus sabar dan memegang teguh agar penyampaian motivasi yang kita berikan bisa di terima dengan baik.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suciati, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka. Suparno, A. Suhaenah. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.