SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku destruktif diri yaitu setiap aktivitas yang jika tidak di cegah dapat
mengarah kepada kematian. Perilaku destruktif diri langsung mencakup setiap aktivitas
bunuh diri (stuart, 2007). Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk ekspresi kemarahan
yang tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat
membahayakan atau mencederai diri sendiri, oranglain bahkan dapat merusak
lingkungan.
Seseorang yang mengalami masalah ini harus diberikan rencana dan tindakan
yang sesuai sehingga pola ekspresi kemarahannya dapat diubah menjadi bentuk yang
bisa diterima yaitu perilaku yang sesuai. Kami mengangkat terapi aktivitas kelompok
dengan penyaluran energi bertujuan agar pasien dengan resiko perilaku kekerasan dapat
memanfaatkan kegiatan yang positif.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat menyalurkan energinya secara konstruktif dan memberikan
stimulasi pada klien agar mampu mengekspresikan perasaannya melalui gerakan
badan dalam aktivitas.
2. Tujuan Khusus :
Mencegah pasien mencederai diri dan oranglain.
3. Kriteria hasil :
Klien dengan resiko perilaku kekerasan yang berjumlah 8 orang. Dengan
kriteria :
1. Pasien kooperatif
2. Pasien dapat diajak berkomunikasi
3. Pasien dapat melakukan aktivitas
4. Pasien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Resiko Perilaku Kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau
marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
1. Penyebab
Untuk menegaskan keterangan diatas, pada klien gangguan jiwa, perilaku
kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri
adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan
sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai keinginan.
2. Gejala klinis :
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan
didapatkan melalui pengkajian, meliputi :
a. Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah
yang diserasakan oleh klien.
b. Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi,
berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak, merampas
makanan, memukul jika tidak senang.
Gejala klinis secara umum :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap
penyakit (rambut botak karena terapi).
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik atau menyalahkan diri sendiri).
c. Gangguan hubungan sosial (menarik diri).
d. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).
e. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,
mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.( Budiana Keliat, 1999).
3
3. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan
berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang
lain, memecahkan perabot, membakar rumah dll.
B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling
bergantung satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu. Individu
dalam kelompok saling mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi.
Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota
kelompoknya sehingga apabila kelompok ini di desain secara sistematis dapat menjadi
sarana perubahan perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif atau dapat difungsikan
sebagai terapi. Terapi menggunakan aktifitas dalam kelompok ini disebut sebagai
Terapi Aktivitas Kelompok.
Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku yang ditandai
dengan perilaku pasien maladptif, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan
distres serta gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi
menggunaksan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas
Kelompok. Dengan demikian, terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi
kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa
dimasyarakat.
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok
pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah
perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TAK adalah 20-40 menit untuk
kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif, TAK dapat
berlangsung selama 60-120 menit ( Budi Ana Keliat, 2007 ).
Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif / persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
stimulasi realita, dan terapi aktivitasi kelompok sosialisasi.
1. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif / Persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang
pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan dalam pada
tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus
dalam kehidupan menjadi adaptif.
4
Aktivitas berupa stimulus dan persepsi, stimulus yang disediakan: baca
artikel/majalah/buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus yang
disediakan), stimlulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi
klien yang maladaptif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus
hubungan, pandangan negatif pada orang lain dan halusinasi. Kemudian dilatih
persepsi klien terhadap stimulus.
2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi
perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh). Biasanya klien yang
tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan
perasaannya, serta menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan sebagai stimlus
adalah: musik, seni, menyanyi, menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat
dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien, dapat digunakan sebagai
stimulus.
3. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri sendiri
dan orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien dan
lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien. demikian pula dengan
orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan. Aktivitas dapat
berupa: orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi
nyata.
5
BAB III
PELAKSANAAN
I. Tujuan
Klien dapat menyalurkan energinya secara konstruktif dan memberikan stimulasi pada
klien agar mampu mengekspresikan perasaannya melalui gerakan badan dalam aktifitas
yang meliputi :
1. Melatih kesabaran untuk pasien resiko perilaku kekerasan
2. Melatih konsentrasi pada pasien
3. Melibatkan pasien dalam kegiatan sehari-hari
4. Melatih kebersamaan pasien dengan pasien lain
Kriteria Anggota :
Klien dengan resiko perilaku kekerasan yang berjumlah 8 orang. Dengan kriteria :
1. Pasien kooperatif
2. Pasien dapat diajak berkomunikasi
3. Pasien dapat melakukan aktifitas
4. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
I. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 04 Agustus 2016
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Halaman depan ruang III RSJD Dr. Amino GondoHutomo
Semarang.
II. Nama Klien
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 18 orang. Adapun
nama - nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:
1. Sdr. Y
2. Sdr. S
3. Sdr. N
4. Sdr. S
5. Sdr. M
6. Sdr. K
6
III. Susunan pelaksanaan
1. Leader : Wiwin Lidya Sari
2. Fasilitator I : Yusuf Saktian
3. Fasilitator II : Rino Perdana Putra
4. Observer : Ratih Tri Yulita
IV. Uraian Tugas pelaksanaan
1. Tugas Leader
a. Memimpin berlangsungnya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai TAK
d. Memimpin diskusi kelompok.
2. Tugas Fasilitator
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif
mengikuti berlangsungnya TAK.
3. Tugas Observer
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga penutupan
V. Setting
Tempat : Di halaman depan Ruang III RSJD Dr. Amino GondoHutomo Semarang.
7
VI. Denah Pelaksanaan TAK
Metode
1. Demonstrasi
2. Pijat punggung
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan riwayat resiko perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis (memperkenalkan leader, fasilitator dan
observer)
b. Evaluasi validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan aturan main berikut.
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 30 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Tempatkan pasien sesuai dengan denah pelaksanaan TAK
b. Jelaskan peraturan TAK
Keterangan :
: Leader
: Fasilitator
: Peserta
8
c. Demonstrasikan tentang cara permainan TAK
d. Laksanakan TAK yaitu:
1. Pasien berbaris seperti denah yang telah dibuat, kemudian melakukan
kegiatan tarik napas dalam selama tiga kali dengan posisi duduk bersila dan
posisi tangan seperti orang bermeditasi.
2. Selesai tarik napas dalam, melakukan terapi refleksi punggung dengan cara
klien diposisikan menghadap kearah kanan kemudian lakukan pemijatan
pada punggung.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih penyaluran energi dengan aktivitas
sehari-hari yang positif .
2) Memasukkan kegiatan penyaluran energi pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu melatih penyaluran energi dengan cara fisik
yaitu memukul bantal dan kasur.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
9
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien
melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
1. Kemampuan verbal
No: Aspek yang Dinilai
Nama Klien
1. Menyebutkan Nama
2. Menyebutkan Penyebab Marah
3. Menyebutkan Tanda dan Gejala
4. Menyebutkan Perilaku Kekerasan
5. Menyebutkan Akibat Perilaku
Kekerasan
6. Mempraktekkan Cara Mengontrol
PK dengan Menarik Napas Dalam
Jumlah
10
2. Kemampuan Nonverbal
No: Aspek yang Dinilai
Nama Klien
1. Paling semangat dalam
mengikuti senam
2. Kooperatif
4. Mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir
Jumlah
11
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi
psikologik yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara
kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok ; tujuan
ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian
besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas
kolektif.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif.
12
DAFTAR PUSTAKA
DepKes (2000). Standar Pedoman Keperawatan Jiwa. Jakarta: DepKes
Nurhasanah. J. dkk, (2006). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan.
Jakarta: TBK
Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC

More Related Content

What's hot

Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Aidil Fitrisyah
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
f' yagami
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
dian sanjaya
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
pjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Cahya
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
Joni Iswanto
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
TriGunawan17
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
Valny Majid
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
Sulai Sulaiman
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
Anggita Oksyrana
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Reyviolen
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
Dnr Creatives
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Mitha Khair
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
Yabniel Lit Jingga
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
elsaanggrahini
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Faris Andrianto
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
Arif Lawolo
 

What's hot (20)

Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 

Viewers also liked

Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompok
heri damanik
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
Mas Mawon
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Septian Muna Barakati
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Yusuf Saktian
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
lukmanur hayadi
 
Kb 2 as kep isolasi sosial
Kb 2   as kep isolasi sosialKb 2   as kep isolasi sosial
Kb 2 as kep isolasi sosial
pjj_kemenkes
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyan
Rha Rha
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Septian Muna Barakati
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
Mas Mawon
 
terapi modalitas
terapi modalitasterapi modalitas
terapi modalitas
Martha Tobing
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahMas Mawon
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
Mas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Mas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Yusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiStrategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Yusuf Saktian
 
Leaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwaLeaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwaDwi Yulien
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Mas Mawon
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
sayyid anwar
 

Viewers also liked (20)

Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompok
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
 
Kb 2 as kep isolasi sosial
Kb 2   as kep isolasi sosialKb 2   as kep isolasi sosial
Kb 2 as kep isolasi sosial
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyan
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
terapi modalitas
terapi modalitasterapi modalitas
terapi modalitas
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiStrategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
 
Leaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwaLeaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwa
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Bab i proposal
Bab i proposalBab i proposal
Bab i proposal
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan dan pengauditan
 

Similar to Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok

PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
wahyuchandra19
 
Harbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasiHarbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasi
Yabniel Lit Jingga
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
Septian Muna Barakati
 
Terapi behavior
Terapi behaviorTerapi behavior
Terapi behavior
MEFI KARTIKASARI
 
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdfProposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
shafa417
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
SugarPlum34
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Encepal Cere
 
Terapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasiTerapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasi
Sri Wahyuni Badjuka
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
Faris Andrianto
 
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdfBlue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
RatuWiduri
 
Proposal TAK
Proposal TAKProposal TAK
Proposal TAK
Abieb Bontot's
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Yusuf Saktian
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
eyet hidyat
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
Shamil Damai
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 

Similar to Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok (20)

PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
 
Harbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasiHarbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasi
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
 
Terapi behavior
Terapi behaviorTerapi behavior
Terapi behavior
 
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdfProposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
 
213 1156-1-pb
213 1156-1-pb213 1156-1-pb
213 1156-1-pb
 
Makalah terapi okupasi
Makalah terapi okupasiMakalah terapi okupasi
Makalah terapi okupasi
 
Terapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasiTerapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasi
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
 
Ilmu keperawatan
Ilmu keperawatanIlmu keperawatan
Ilmu keperawatan
 
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdfBlue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
Blue Pink Pastel Cute Creative Portfolio Presentation_20240416_202405_0000.pdf
 
Proposal TAK
Proposal TAKProposal TAK
Proposal TAK
 
76710910 tak-jiwa-klp-2
76710910 tak-jiwa-klp-276710910 tak-jiwa-klp-2
76710910 tak-jiwa-klp-2
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 

More from Yusuf Saktian

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Yusuf Saktian
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Yusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Yusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Yusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
Yusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Yusuf Saktian
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
Yusuf Saktian
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Yusuf Saktian
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Yusuf Saktian
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
Yusuf Saktian
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
Yusuf Saktian
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
Yusuf Saktian
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
Yusuf Saktian
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
Yusuf Saktian
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
Yusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Yusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Yusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Yusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Yusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Yusuf Saktian
 

More from Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 

Recently uploaded

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (14)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perilaku destruktif diri yaitu setiap aktivitas yang jika tidak di cegah dapat mengarah kepada kematian. Perilaku destruktif diri langsung mencakup setiap aktivitas bunuh diri (stuart, 2007). Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan atau mencederai diri sendiri, oranglain bahkan dapat merusak lingkungan. Seseorang yang mengalami masalah ini harus diberikan rencana dan tindakan yang sesuai sehingga pola ekspresi kemarahannya dapat diubah menjadi bentuk yang bisa diterima yaitu perilaku yang sesuai. Kami mengangkat terapi aktivitas kelompok dengan penyaluran energi bertujuan agar pasien dengan resiko perilaku kekerasan dapat memanfaatkan kegiatan yang positif. B. TUJUAN 1. Tujuan umum Klien dapat menyalurkan energinya secara konstruktif dan memberikan stimulasi pada klien agar mampu mengekspresikan perasaannya melalui gerakan badan dalam aktivitas. 2. Tujuan Khusus : Mencegah pasien mencederai diri dan oranglain. 3. Kriteria hasil : Klien dengan resiko perilaku kekerasan yang berjumlah 8 orang. Dengan kriteria : 1. Pasien kooperatif 2. Pasien dapat diajak berkomunikasi 3. Pasien dapat melakukan aktivitas 4. Pasien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
  • 2. 2 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Resiko Perilaku Kekerasan Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995). 1. Penyebab Untuk menegaskan keterangan diatas, pada klien gangguan jiwa, perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan. 2. Gejala klinis : Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan didapatkan melalui pengkajian, meliputi : a. Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah yang diserasakan oleh klien. b. Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak, merampas makanan, memukul jika tidak senang. Gejala klinis secara umum : a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi). b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik atau menyalahkan diri sendiri). c. Gangguan hubungan sosial (menarik diri). d. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan). e. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.( Budiana Keliat, 1999).
  • 3. 3 3. Akibat Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah dll. B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling bergantung satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini di desain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif atau dapat difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktifitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku yang ditandai dengan perilaku pasien maladptif, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distres serta gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunaksan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian, terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa dimasyarakat. Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TAK adalah 20-40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif, TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit ( Budi Ana Keliat, 2007 ). Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif / persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi realita, dan terapi aktivitasi kelompok sosialisasi. 1. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif / Persepsi Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan dalam pada tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.
  • 4. 4 Aktivitas berupa stimulus dan persepsi, stimulus yang disediakan: baca artikel/majalah/buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus yang disediakan), stimlulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien yang maladaptif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada orang lain dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi klien terhadap stimulus. 2. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada stimulus sensori klien. Kemudian diobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh). Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya, serta menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan sebagai stimlus adalah: musik, seni, menyanyi, menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien, dapat digunakan sebagai stimulus. 3. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri sendiri dan orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien. demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan. Aktivitas dapat berupa: orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
  • 5. 5 BAB III PELAKSANAAN I. Tujuan Klien dapat menyalurkan energinya secara konstruktif dan memberikan stimulasi pada klien agar mampu mengekspresikan perasaannya melalui gerakan badan dalam aktifitas yang meliputi : 1. Melatih kesabaran untuk pasien resiko perilaku kekerasan 2. Melatih konsentrasi pada pasien 3. Melibatkan pasien dalam kegiatan sehari-hari 4. Melatih kebersamaan pasien dengan pasien lain Kriteria Anggota : Klien dengan resiko perilaku kekerasan yang berjumlah 8 orang. Dengan kriteria : 1. Pasien kooperatif 2. Pasien dapat diajak berkomunikasi 3. Pasien dapat melakukan aktifitas 4. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. I. Waktu Pelaksanaan Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Kamis, 04 Agustus 2016 Waktu : 08.00 – Selesai Tempat : Halaman depan ruang III RSJD Dr. Amino GondoHutomo Semarang. II. Nama Klien Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 18 orang. Adapun nama - nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah: 1. Sdr. Y 2. Sdr. S 3. Sdr. N 4. Sdr. S 5. Sdr. M 6. Sdr. K
  • 6. 6 III. Susunan pelaksanaan 1. Leader : Wiwin Lidya Sari 2. Fasilitator I : Yusuf Saktian 3. Fasilitator II : Rino Perdana Putra 4. Observer : Ratih Tri Yulita IV. Uraian Tugas pelaksanaan 1. Tugas Leader a. Memimpin berlangsungnya TAK b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK c. Menyampaikan materi sesuai TAK d. Memimpin diskusi kelompok. 2. Tugas Fasilitator a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok b. Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK. 3. Tugas Observer a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia). b. Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga penutupan V. Setting Tempat : Di halaman depan Ruang III RSJD Dr. Amino GondoHutomo Semarang.
  • 7. 7 VI. Denah Pelaksanaan TAK Metode 1. Demonstrasi 2. Pijat punggung Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Memilih klien dengan riwayat resiko perilaku kekerasan b. Membuat kontrak dengan klien. c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan: a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis (memperkenalkan leader, fasilitator dan observer) b. Evaluasi validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini. c. Kontrak: 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri. 2) Menjelaskan aturan main berikut.  Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis.  Lama kegiatan 30 menit.  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja a. Tempatkan pasien sesuai dengan denah pelaksanaan TAK b. Jelaskan peraturan TAK Keterangan : : Leader : Fasilitator : Peserta
  • 8. 8 c. Demonstrasikan tentang cara permainan TAK d. Laksanakan TAK yaitu: 1. Pasien berbaris seperti denah yang telah dibuat, kemudian melakukan kegiatan tarik napas dalam selama tiga kali dengan posisi duduk bersila dan posisi tangan seperti orang bermeditasi. 2. Selesai tarik napas dalam, melakukan terapi refleksi punggung dengan cara klien diposisikan menghadap kearah kanan kemudian lakukan pemijatan pada punggung. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana Tindak Lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih penyaluran energi dengan aktivitas sehari-hari yang positif . 2) Memasukkan kegiatan penyaluran energi pada jadwal kegiatan harian klien. c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu melatih penyaluran energi dengan cara fisik yaitu memukul bantal dan kasur. 2) Menyepakati waktu dan tempat.
  • 9. 9 VII. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. 1. Kemampuan verbal No: Aspek yang Dinilai Nama Klien 1. Menyebutkan Nama 2. Menyebutkan Penyebab Marah 3. Menyebutkan Tanda dan Gejala 4. Menyebutkan Perilaku Kekerasan 5. Menyebutkan Akibat Perilaku Kekerasan 6. Mempraktekkan Cara Mengontrol PK dengan Menarik Napas Dalam Jumlah
  • 10. 10 2. Kemampuan Nonverbal No: Aspek yang Dinilai Nama Klien 1. Paling semangat dalam mengikuti senam 2. Kooperatif 4. Mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir Jumlah
  • 11. 11 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok ; tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA DepKes (2000). Standar Pedoman Keperawatan Jiwa. Jakarta: DepKes Nurhasanah. J. dkk, (2006). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan. Jakarta: TBK Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC