SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
PROPOSAL
   TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
        PERILAKU KEKERASAN




              DISUSUN OLEH:


       1. ANDRA SAFERI WIJAYA, S. Kep
       2. PADLI, S. Kep
       3. DWI REZKIKA OPINI, S. Kep
       4. SILVIA PUSPA VICTORIA, S. Kep
       5. IKA FATIKA, S. Kep




     PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
          TRI MANDIRI SAKTI
              BENGKULU
                 2011
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
                               PERILAKU KEKERASAN


1. TOPIK       :      Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan


2. TUJUAN
   1. Tujuan Umum
       Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan melalui kegiatan terapi aktivitas
       kelompok.
   2. Tujuan Khusus
       -     Klien dapat membina hubungan saling percaya.
       -     Klien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa di lakukan.
       -     Klien dapat mencegah perilaku kekerasan fisik.
       -     Klien dapat mencegah perilaku kekerasan.


3. Landasan Teori
           Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas dalam terapi
   keperawatan jiwa. Terapi ini berbentuk terapi kelompok dimana klien belajar
   mengkomunikasi perasaan positif.
           Sedangkan Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa didukung
   oleh stimulus yang nyata dengan kata lain klien menginterprestasikan tanpa adanya
   raangsangan dari luar (Budi Anna Keliat,2005).
           Kelompok kami mengambil TAK dengan stimulasi persepsi pada klien halusinasi
   dikarenakan klien yang kami ikut sertakan dalam kegiatan ini mengalami halusinasi.
   Metodenya sharing persepsi dan experience
           Dengan cara klien bertukar pikiran tentang pengalaman Halusinasi yang dialami.
   Terapi aktivitas kelompok halusinasi adalah aktivitas berupa stimulasi dan persepsi,
   stimulus yang disediakan, baca artikel/majalah/buku/puisi, menonton Acara TV (ini
   merupakan stimulus yang disediakan), stimulus dari pengalaman masa lalu yang
   menghasilkan proses persepsi klien yang maladaptif atau destruktif, misalnya kemarahan,
   kebencian, putus hubungan, pandangan negative pada orang lain dan halusinasi.
4. Klien
   1. Kriteria Pasien
       - Klien yang sudah kooperatif dan tenang.
       - Klien tidak cacat fisik atau tidak ada kekurangan anggota tubuh seperti; tangan dan
           kaki
       - Klien yang komunikasi verbalnya baik.
       - Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan persepsi
           sensori: halusinasi
       - Klien yang bisa membaca dan menulis.
       - Tidak di bawah pengaruh obat, sehingga menghambat aktivitas.
           contoh : mengantuk berat, tremor, kehilangan asosiasi.


   2. Proses seleksi
             Proses seleksi dilakukan terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
       mengobservasi dan berinteraksi dengan klien. Klien yang diikutsertakan berjumlah 6
       orang dan terlebih dahulu dilakukan kontrak dengan pasien mengenai teknik, waktu
       dan tempat TAK.


5. Pengorganisasian
   1. Waktu
       Tempat                : Ruang Rehabilitasi RSJKO, Bengkulu.
       Hari/Tanggal          : Kamis-Selasa/28 April-3 Mei 2011
       Pukul                 : ± 10.00 – 11.00 Wib (60 menit)


   2. Organisasi
       1. Leader            : Deoni Vioneery, S. Kep
       2. Co Leader         : Rafidaini Sazarni, S. Kep
       3. Observer          : Nurika Fitriyani, S. Kep
       4. Fasilitator       : Zurisa Ranti, S. Kep
                                 Alnofrina Sari, S. Kep
Uraian Tugas Kelompok :
        a.   Leader
             Tugas :
             -   Memimpin jalannya TAK
             -   Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi
             -   Memberi penjelasan seluruh kegiatan TAK
             -   Memfokuskan kegiatan TAK
             -   Memberi motivasi kegiatan TAK.
        b.   Co Leader
             -   Membantu leader dalam memimpin kegiatan TAK dan mengingatkan leader
                 jika salah.
             -   Menggantikan leader jika leader pasif.
      c. Observer
             - Memperhatikan jalannya TAK
             - Mengingatkan waktu kepada Leader atau Co Leader, jika akan selesai
        d.   Fasilitator
             -   Memperhatikan kehadiran peserta sebagai role model.
             -   Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta.
             -   Membantu klien dalam kegiatan terapi.
             -   Memperhatikan keadaan dan sikap para peserta.


6. Sesi TAK yang akan dilakukan
    a. Mengenal Halusinasi
    b. Mengontrol Halusinasi dengan cara Menghardik
    c. Cara mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan
    d. Mengontrol Halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain
    e. Mengontrol Halusinasi dengan patuh minum obat.


7. Kriteria hasil yang diharapkan
    85 % klien dapat mengenal halusinasi dan penyebab halusinasi
 85 % klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
 85 % klien mampu menyebutkan frekuensi terjadinya halusinasi
 85 % klien mengenali situasi terjadinya halusinasi
 85 % klien mengenal perasaannya saat halusinasi itu terjadi
 85 % klien dapat mengetahui akibat dari halusinasinya
 85 % klien dapat menerapkan beberapa cara mengontrol halusinasi
PROSES KEGIATAN TAK

                            SESI 1: MENGENAL HALUSINASI

A. Tujuan:
   1. Klien dapat menyebutkan isi halusinasinya
   2. Klien dapat mengenal waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi
   3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
   4. Klien dapat mengenal perasaanya saat terjadi halusinasi

B. Setting:
   1. Terapis dan klien duduk bersamaan membentuk lingkaran
   2. Tempat yang tenang dan nyaman

C. Alat:
   1. Balon
   2. Kertas bergambar
   3. Jadwal kegiatan
   4. Pena
   5. Handphone
   6. Speaker

D. Metode:
   1. Diskusi dan Tanya Jawab
   2. Bermain Peran/Stimulasi

E. Langkah-langkah kegiatan:
    1. Persiapan
           a. Memilih klien dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan sensori perseptual:
              halusinasi
           b. Membuat kontrak yang jelas dengan klien
           c. Mempersiapkan alat dan tempatnya.
    2. Orientasi
       a. Salam Teraputik
1) Salam dari terapis kepada klien
      2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
      3) Menanyakan nama dan nama panggilan klien (beri papan nama).
   b. Evaluasi/Validasi
       Menanyakan perasaan klien saat ini
   c. Kontrak
       1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
            suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,
            situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
       2) Terapis menjelaskan aturan kegiatan:
            a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
                kepada terapis.
            b) Lama kegiatan 60 menit
            c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahapan Kerja
   a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal halusinasinya
       tentang isi, waktu, situasi pencetus dan perasaaan klien saat terjadi halusinasi.
   b) Klien dibagi dalam 3 pasangan
   c) Pasangan klien ditentukan dengan cara setiap klien akan mengambil satu gambar,
       dimana setiap klien yang mengambil gambar yang sama merupakan pasangan
       kelompoknya.
   d) Sebelum permainan setiap klien akan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri:
       nama lengkap, nama panggilan dan hobi.
   e) Fasilitator memberikan balon kepada masing-masing pasangan.
   f) Saat musik dihidupkan klien yang telah berpasangan tersebut diminta untuk
       berjalan sampai garis finish yang telah ditentukan, sambil menjepit balon di
       kepala masing-masing pasangan. Apabila telah sampai digaris finish, klien
       diminta untuk tetap mempertahankan posisi balon di kepala sambil berjoget
       sampai musik berhenti.
g) Pasangan yang terlebih dahulu sampai digaris finish dan dapat mempertahankan
           balon dengan waktu yang paling singkat atau paling sedikit dalam menjatuhkan
           balon berhak mendapatkan pujian.
       h) Pasangan yang telah memenangkan permainan dan mendapatkan pujian akan
           diberikan hadiah yaitu berhak memecahkan balon yang didalamnya berisi kupon
           hadiah.
       i) Pasangan yang paling lambat atau paling sering menjatuhkan balon akan
           mendapatkan hukuman atau sanksi sebagai peserta pertama untuk menyebutkan
           isi halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi. Pasangan
           yang kedua tiba di garis finish mendapat giliran kedua, dan pasangan pertama
           yang tiba di garis finish mendapat giliran ketiga untuk menyebutkan isi
           halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi.
       j) Beri pujian pada klien yang dapat melakukan dengan baik.
       k) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, perasaan klien terhadap halusinasi.

   4. Tahap Terminasi
       a. Evaluasi
           1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
           2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
       b. Tindak Lanjut
           Terapis menjelaskan kembali mengenai halusinasi yang dialami oleh peserta.
       c. Kontrak Yang Akan datang
           1) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang: mengontrol halusinasi
                 dengan cara menghardik.
           2) Menyepakati waktu dan tempatnya.

F. Evaluasi dan Dokumentasi
   1. Evaluasi
             Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
       Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
SESI 1:TAK

 KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN ADALAH MENGENAL ISI HALUSINASI,
  WAKTU TERJADINYA HALUSINASI DAN PERASAAN SAAT TERJADINYA
                        HALUSINASI

                                                       Menyebutkan situasi
                              Menyebutkan                                    Perasan saat terjadi
              Menyebutkan                              dan frekwensi yang
No Nama Klien                waktu terjadinya                                 serta akibat yang
              isi halusinasi                            bisa menimbulkan
                                halusinasi                                        halusinasi
                                                            halusinasi
 1   Tn. H
 2   Tn. M
 3   Tn. R
 4   Tn. I
 5   Tn. O
 6   Tn. B


Petunjuk:
      a) Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom.
      b) Untuk setiap klien diberi poin/penilaian kemampuan mengenai halusinasi, isi, waktu
            terjadinya serta situasi dan perasaanya.

     2. Dokumentasi
                     Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
              proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
              halusinasi sesi 1 mengenal halusinasi klien mampu menyebutkan halusinasi
              (menyuruh mengikuti suara itu), waktunya (16.30 WIB) dan situasinya (saat
              sedang melamun dan mau tidur). perasaan saat halusinasi terjadi (jengkel dan
              kesal). Anjurkan kepada klien untuk mengidentifikasi halusinasinya yang timbul
              dan menyampaikannya kepada perawat.
PROSES KEGIATAN TAK

            SESI 2: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

A. Tujuan:
   1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
   2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
   3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Setting:
   1. Terapis dan klien duduk bersamaan membentuk lingkaran
   2. Tempat yang tenang dan nyaman

C. Alat:
   1. Botol kaca
   2. Jadwal kegiatan
   3. Pena
   4. Tali plastik
   5. Handphone
   6. Speaker

D. Metode:
   1. Diskusi dan Tanya Jawab
   2. Bermain Peran/Stimulasi

E. Langkah-langkah kegiatan:
   1. Persiapan
           a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
           b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
   2. Orientasi
           a. Salam Terapeutik
              1) Salam dari terapis kepada klien
              2) Klien dan terapis pakai papan nama
           b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
   2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi meliputi isi, waktu,
      situasi dan perasaan
c. Kontrak
   1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu dengan
      latihan satu cara mengontrol halusinasi
   2) Terapis menjelaskan aturan kegiatan:
       a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
           kepada terapis.
       b) Lama kegiatan 45 menit
       c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahapan Kerja
   1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu cara mengontrol
      halusinasi dengan menghardik
   2) Masing masing peserta diberikan pena yang telah digantungkan pada tali
      kemudian ikatkan tali tersebut di pinggang peserta
   3) Siapkan botol digaris finish
   4) Ajurkan peserta untuk berjalan menuju ke garis finish sambil mendengarkan
      dan berjoget setelah sampai di garis finish anjurkan peserta untuk
      memasukkan pena kedalam botol yang telah disiapkan dan klien berdiri
      membelakangi botol
   5) Urutkan peserta dari yang pertama berhasil memasukkan pena kedalam botol
      hingga yang terakhir
   6) Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah
   7) Terapis meminta peserta yang terakhir memasukkan pena ke dalam botol
      sebagai peserta pertama yang menceritakan apa yang di lakukan pada saat
      mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua peserta
      mendapat giliran sesuai dengan urutannya.
   8) Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita
   9) Terapis menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik saat
      halusinasinya muncul.
10) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
              “Letakkan tangan ditelinga, tutup mata dan teguhkan niat dalam hati lalu
              katakan     kamu     tidak   nyata…kamu    suara   palsu,   kamu   bayangan
              palsu….pergi…pergi…jangan ganggu saya”.
           11) Terapis meminta peserta memperagakan cara menghardik halusinasi di mulai
              dengan sebelah kiri terapis secara bergantian sampai semua peserta
              memperagakannya dan mendapat giliran untuk melakukannya
           12) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua peserta untuk bertepuk
              tangan saat setiap klien sudah selesai memperagakannya.

       e. Tahap Terminasi
           1. Evaluasi
                 a) Terapis menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAK.
                 b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
           2. Tindak Lanjut
                 a) Terapis menjelaskan kembali mengenai halusinasi yang dialami oleh
                    peserta.
                 b) Terapis menganjurkan peserta untuk menerapkan cara yang telah
                    dipelajari saat halusinasi muncul.
                 c) Memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian peserta
           3. Kontrak Yang Akan datang
                 a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang: mengontrol halusinasi
                    dengan cara melakukan kegiatan.
                 b) Menyepakati waktu dan tempatnya.

F. Evaluasi dan Dokumentasi
   1. Evaluasi
             Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
       Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
       TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi -2, kemampuan yang diharapkan adalah
       mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.
SESI KE- 2
                            STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
                               KEMAMPUAN MENGHARDIK
                                                     Aspek yang dinilai
                                                         Menyebutkan
                                  Menyebutkan cara                        Memperagakan
                                                              cara
   No          Nama klien           yang selama ini                           cara
                                                          menghardik
                                   digunakan untuk                         menghardik
                                  mengatasi halisinasi                      halusinasi
    1       Tn. H
    2       Tn. M
    3       Tn. R
    4       Tn. I
    5       Tn. O
    6       Tn. B

Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta
b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang digunakan untuk
    mengatasi halusinasi, cara menghardik halusiansi dan cara memperagakannya. Beri tanda
    ( √ ) jika peserta mampu dan ( X ) jika peserta tidak mampu.


    2. Dokumentasi
                    Dokumentasi kemampuan yang di miliki peserta saat TAK pada catatan
        proses keperawatan tiap peserta. Contoh: klien mengikuti stimulasi persepsi
        halusinasi sesi ke-2 peserta mampu memperagakan cara menghardik halusinasi.
        Anjurkan peserta menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari
        ( buat jadwal ).




                      SESI KE-3 CARA MENGONTROL HALUSINASI
                            DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN
A. Tujuan:
    1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
        halusinasi
    2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi


B. Setting:
    1. Terapis dan klien duduk bersama dalam Leter U
    2. Ruangan yang nyaman dan tenang

C. Alat:
    1. Sendok
    2. Kelereng
    3. Baskom kecil
    4. Jadwal kegiatan klien
    5. Pena
    6. Whiteboard
    7. Spidol
    8. Handphone
    9. Speaker

D. Metode:
    1. Diskusi dan Tanya jawab
    2. Bermain peran atau stimulasi dan latihan

E. Langkah-langkah Kegiatan:
   1.   Persiapan
        a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2
        b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
    2. Orientasi
           a) Salam Terapeutik
              1. Salam dari terapis kepada klien
              2. Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/Validasi
        1. Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
        2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
        3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
            halusinasi
    c) Kontrak
        1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi
            dengan cara melakukan aktifitas
        2. Menjelaskan aturan main:
             a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
                 kepada terapis
             b) Lama kegiatan 45 menit
             c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
   a.   Terapis menjelaskan cara ke-3 yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan
        bahwa dengan melakukan kegiatan sehari-hari secara teratur akan mencegah
        halusinasi itu muncul.
   b.   Bagikan sendok dan kelereng kepada klien
   c.   Jelaskan cara permainan; anjurkan klien utuk memegang sendok dengan mulut
        lalu letakkan kelereng kedalam sendok saat musik hidup minta klien untuk
        berjalan sampai ke garis finish.
   d.   Urutkan peserta dari yang pertama berhasil mencapai garis finish.
   e.   Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah
   f.   Terapis meminta peserta yang terakhir mencapai garis finish atau sering
        menjatuhkan kelereng sebagai peserta pertama yang menyampikan kegiatan yang
        dilakukan sehari hari, dan menuliskan di whiteboard. Ulangi sampai semua
        peserta mendapat giliran sesuai dengan urutannya.
   g.   Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita
   h.   Terapis membagikan formulir kegiatan harian
   i.   Terapis membimbing satu per satu klien membuat jadwal harian dari bangun pagi
        sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir yang disiapkan oleh terapis.
j.   Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun lalu anjurkan
            klien untuk menjelaskan dan memperagakan.
       k.   Berikan pujian dengan tepuk tangan pada saat klien telah mampu memperagakan
            kegiatan.
   4. Tahap Terminasi
        1. Evaluasi
            a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah menyusun jadwal kegiatan dan
                 memperagakannya
            b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam menyusun dan
                 memperagakan kegiatan
       2.   Tindak Lanjut
            Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi yaitu
            cara menghardik dan melakukan kegiatan
       3.   Kontrak yang akan datang
            a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu
                 belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
            b) Terapis membuat kesepakatan untuk waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi
   1. Evaluasi
            Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
     Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
     TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 3, kemampuan yang diharapkan adalah
     melakukan aktifitas sehari- hari untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir
     evaluasi sebagai berikut :
SESI KE- 3
                       KEMAMPUAN MENCEGAH HALUSINASI
                   DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN/AKTIFITAS

                                                    Aspek yang dinilai
                         Menyebutkan          Memperagakan       Menyusun Menyebutkan 2
  No
         Nama klien      kegiatan yang         kegiatan yang      kegiatan  cara mengontrol
                        biasa dilakukan       biasa dilakukan jadwal harian    halusinasi
   1    Tn. H
   2    Tn. M
   3    Tn. R
   4    Tn. I
   5    Tn. O
   6    Tn. B

Petunjuk:
  a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta
  b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: kegiatan harian yang biasa
       dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
       menyebutkan dua cara untuk mencegah halusinasi. Beri tanda ( √ ) jika peserta mampu
       dan ( X ) jika peserta tidak mampu.


    2. Dokumentasi
          Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
              keperawatan tiap klien.Contohnya klien mengikuti stimulasi persepesi halusinasi
              sesi yang ke-3 yaitu klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menysusn
              jadwal. Anjurkan klien untuk mencegah terjadinya halusinasi.
SESI KE-4 CARA MENGONTROL HALUSINASI
                            DENGAN BERCAKAP - CAKAP

A. Tujuan:
    1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
        halusinasi
    2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B. Setting:
    1. Terapis dan klien duduk bersama dalam Leter U
    2. Ruangan yang nyaman dan tenang

C. Alat:
    1. Bola plastik kecil
    2. Jadwal kegiatan klien
    3. Pena
    4. Handphone
    5. Speaker

D. Metode:
    1. Diskusi dan Tanya jawab
    2. Bermain peran atau stimulasi dan latihan

E. Langkah-langkah Kegiatan:
   1.   Persiapan
        a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
        b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
    3. Orientasi
           a) Salam Terapeutik
              3. Salam dari terapis kepada klien
              4. Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/Validasi
       1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
       2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
       3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan 2 cara mengontrol
           halusinasi yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan
           kegiatan yang terarah untuk mencegah halusinasi ).
   c) Kontrak
       1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi
           dengan cara bercaka- cakap
       2. Menjelaskan aturan main:
            a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
                 kepada terapis
            b) Lama kegiatan 45 menit
            c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
   a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
       mencegah timbulnya halusinasi.
   b. Hidupkan lagu dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam, pada saat
       musik dimatikan, klien yang memegang bola menyebutkan orang yang biasa
       diajak bercakap- cakap dan klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
       dan bisa dilakukan
   c. Ulangi tahap kerja “b” hingga semua klien mendapatkan giliran.
   d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain jika halusinasi itu
       muncul”Suster suara itu datang lain…tolong ngobrol dengan saya” atau “ saya
       mau ngobrol dengan suster”.
   e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain yang
       ada disebelahnya secara bergantian
   f. Terapis mengingatkan klien untuk meminta bantuan teman sekamar atau
       keluarga untuk menegur klien apabila klien terlihat ada tanda – tanda halusinasi.
       Dengan cara “tolong tegur saya jika saya mengalami halusinasi dengan tanda
saya bicara terlihat bicara sendiri, komat-komit sendiri ataupun senyum-senyum
           sendiri….Jangan lupa Ya…”
       g. Terapis meminta klien mempraktekkan cara tersebut dan meminta klien untuk
           memperagakan percakapan dengan orang lain yang ada disebelahnya secara
           bergantian.
       h. Berikan pujian atas keberhasilan


   4. Tahap Terminasi
       1. Evaluasi
           a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
           b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
           c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
       2. Tindak Lanjut
           Terapis menganjurkan klien melaksanakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu
           cara menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
       3. Kontrak yang akan datang
           a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu
                 belajar mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
           b) Terapis membuat kesepakatan untuk waktu dan tempat.



F. Evaluasi dan Dokumentasi
   1. Evaluasi
            Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
       Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
       TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 4, kemampuan yang diharapkan adalah
       mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI KE-4
                              MENGONTROL HALUSINASI
            KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP DENGAN ORANGN LAIN


                                                Aspek yang dinilai
                                                                              Menyebutkan
                       Menyebutkan
            Nama                                             Menyusun           tiga cara
  No                  orang yang biasa Memperagakan
            klien                                              jadwal        mengontrol dan
                      diajak bercakap- percakapannya
                                                             percakapan        mencegah
                           cakap
                                                                               halusinasi
   1     Tn. H
   2     Tn. M
   3     Tn. R
   4     Tn. I
   5     Tn. O
   6     Tn. B

Petunjuk:
  a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta
  b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: orang yang biasa di ajak
       berbicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga
       cara mengontrol dan mencegah halusinasi. Beri tanda ( √ ) jika peserta mampu dan ( X )
       jika peserta tidak mampu.


       2. Dokumentasi
           Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
              keperawatan tiap klien.Contohnya klien mengikuti TAK stimulasi persepesi
              halusinasi sesi yang ke-4 yaitu klien mampu memperagakan cara bercakap-cakap
              dengan orang lain untuk mencegah halusinasi. Anjurkan klien bercakap-cakap
              dengan perawat dank lien lain diruang rawat.
SESI KE-5
            MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT
A. Tujuan:
    1. Klien memahami pentingnya minum obat
    2. Klien memahami akibat tidak minum obat
    3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

B. Setting:
    1. Terapis dan klien duduk bersamaan dalam Leter U
    2. Ruangan yang nyaman dan tenang

C. Alat:
    1. Kerupuk
    2. Tali plastik
    3. Jadwal Kegiatan Harian
    4. Pena
    5. Handphone
    6. Speaker

D. Metode:
    1. Diskusi dan Tanya Jawab
    2. Bermain peran/Stimulasi

E. Langkah-Langkah Kegiatan:
   1.   Persiapan
        a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
        b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
    2. Orientasi
           a) Salam Terapeutik
              1. Salam dari terapis kepada klien
              2. Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/Validasi
          1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
          2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
          3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan 3 cara mengontrol
                halusinasi yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan
                kegiatan dan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi ).
     c) Kontrak
          1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengontrol halusinasi dengan
                patuh minum obat
          2. Menjelaskan aturan main:
                a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
                    kepada terapis
                b) Lama kegiatan 45 menit
                c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 3. Tahap Kerja
a.   Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah kekambuhan
     karena obat memberi efek tenang dan memperlambat kekambuhan
b.   Terapis menjelaskan ruginya tidak patuh minum obat yaitu menjadi penyebab
     kekambuhan dan untuk kembali ke normal itu akan jadi lebih sulit
c.   Anjurkan klien berdiri berjejer dibawah gantungan kerupuk yang telah disediakan.
     Saat musik berbunyi dan dengan aba-aba terapis anjurkan klien mulai lomba makan
     kerupuk.
d.   Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah.
e.   Terapis meminta peserta yang terakhir menghabiskan kerupuk sebagai peserta
     pertama yang menyampaikan obat apa saja yang diminum dan waktu meminum obat
     tersebut.Ulangi sampai semua peserta mendapat giliran sesuai dengan urutannya.
f.   Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita
g.   Terapis menjelaskan 5 cara minum obat secara benar yaitu benar obat, benar waktu
     minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
h.   Meminta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat, secara bergiliran
i.   Beri pujian kepada klien yang menyebutkan dengan benar cara minum obat
j.   Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat
   k.   Mendiskusikan perasaan klien sesudah minum obat
   l.   Menjelaskan keuntungan patuh miinum obat, yaitu salah satu cara mencegah
        halusinasi atau kambuh.
   m. Menjelaskan akibat atau kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi
        atau kambuh.
   n.   Meminta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian dari minum obat
        secara teratur.
   o.   Memberikan pujian kepada klien

  4.    Tahap Terminasi
        a.   Evaluasi
             1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
             2. Terapis menanyakan berapa cara          mengontrol halusinasi yang sudah
                  dipelajari
             3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
        b.   Tindak Lanjut
             Menganjurkan klien menggunakan keempat cara mengontrol halusinasinya yaitu
             dengan cara menghardik, melakukan kegiatan, bercakap-cakap dan patuh minum
             obat.
        c.   Kontrak yang Akan datang
             Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi.

F. Evaluasi dan Dokumentasi
    1. Evaluasi
              Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
        Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
        TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 5, kemampuan yang diharapkan adalah
        menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan dan kerugian yang
        ditimbulkan akibat obat. Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI KE-5
                            MENGONTROL HALUSINASI
     KEMAMPUAN PATUH MINUM OBAT UNTUK MENCEGAH HALUSINASI
                                            Menyebutkan
                   Menyebutkan 5 cara                          Menyebutkan kerugian
 No Nama klien                              keuntungan
                    benar minum obat                          tidak patuh minum obat
                                             minumobat
 1    Tn. H
 2    Tn. M
 3    Tn. R
 4    Tn. I
 5    Tn. O
 6    Tn. B

Petunjuk:
  a) Tulis nama kllien yang ikut dalam kegiatan TAK
  b) Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat,
     keuntungan minum obat serta kerugian akibat tidak patuh minum obat.
     2. Dokumentasi
               Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
        keperawatan tiap klien. contoh klien mengikuti sesi ke-5 TAK stimulasi persepsi
        halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum
        obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien untuk minum obat
        dengan cara yang benar.
SETTING TEMPAT




  Keterangan:


                :   Observer

                :   Co Leader

                :   Leader

                :   Fasilitator

                :   Pasien
FORMULIR JADWAL HARIAN KLIEN
Nama Klien        :
Ruangan           :
No Rekam Medik    :


 No          Hari/jam            Kegiatan yang dilakukan

More Related Content

What's hot

Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokYusuf Saktian
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanandesphita
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwamuhtarbima1
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaMaulia Hindun
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienAlfiahSeptianiSiradj
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanMas Mawon
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendahpjj_kemenkes
 

What's hot (19)

Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial ida
 
Terapeutik 2
Terapeutik 2Terapeutik 2
Terapeutik 2
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
 
Askep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkapAskep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkap
 

Similar to Mengkontrol Halusinasi

Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Encepal Cere
 
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdfProposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdfshafa417
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
Rehabilitatif Psikitri Dalam Komuniti
Rehabilitatif Psikitri Dalam KomunitiRehabilitatif Psikitri Dalam Komuniti
Rehabilitatif Psikitri Dalam KomunitiMuhammad Nasrullah
 
3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesiJoko Wiwied
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Laporan t a k jiwa
Laporan  t a  k    jiwaLaporan  t a  k    jiwa
Laporan t a k jiwaFrendy Punk
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingAmin Upsi
 
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)Indah Fatmawati
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 
SAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxSAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxArmelia6
 

Similar to Mengkontrol Halusinasi (20)

Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
 
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdfProposal TAK Kelompok 4..pdf
Proposal TAK Kelompok 4..pdf
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Nfertile 2
Nfertile 2Nfertile 2
Nfertile 2
 
Rehabilitatif Psikitri Dalam Komuniti
Rehabilitatif Psikitri Dalam KomunitiRehabilitatif Psikitri Dalam Komuniti
Rehabilitatif Psikitri Dalam Komuniti
 
3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi3. konseling & anastesi
3. konseling & anastesi
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Laporan t a k jiwa
Laporan  t a  k    jiwaLaporan  t a  k    jiwa
Laporan t a k jiwa
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
SAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxSAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docx
 
Pengkajian dan sp
Pengkajian dan spPengkajian dan sp
Pengkajian dan sp
 

Mengkontrol Halusinasi

  • 1. PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PERILAKU KEKERASAN DISUSUN OLEH: 1. ANDRA SAFERI WIJAYA, S. Kep 2. PADLI, S. Kep 3. DWI REZKIKA OPINI, S. Kep 4. SILVIA PUSPA VICTORIA, S. Kep 5. IKA FATIKA, S. Kep PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2011
  • 2. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PERILAKU KEKERASAN 1. TOPIK : Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan 2. TUJUAN 1. Tujuan Umum Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan melalui kegiatan terapi aktivitas kelompok. 2. Tujuan Khusus - Klien dapat membina hubungan saling percaya. - Klien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa di lakukan. - Klien dapat mencegah perilaku kekerasan fisik. - Klien dapat mencegah perilaku kekerasan. 3. Landasan Teori Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas dalam terapi keperawatan jiwa. Terapi ini berbentuk terapi kelompok dimana klien belajar mengkomunikasi perasaan positif. Sedangkan Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa didukung oleh stimulus yang nyata dengan kata lain klien menginterprestasikan tanpa adanya raangsangan dari luar (Budi Anna Keliat,2005). Kelompok kami mengambil TAK dengan stimulasi persepsi pada klien halusinasi dikarenakan klien yang kami ikut sertakan dalam kegiatan ini mengalami halusinasi. Metodenya sharing persepsi dan experience Dengan cara klien bertukar pikiran tentang pengalaman Halusinasi yang dialami. Terapi aktivitas kelompok halusinasi adalah aktivitas berupa stimulasi dan persepsi, stimulus yang disediakan, baca artikel/majalah/buku/puisi, menonton Acara TV (ini merupakan stimulus yang disediakan), stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien yang maladaptif atau destruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negative pada orang lain dan halusinasi.
  • 3. 4. Klien 1. Kriteria Pasien - Klien yang sudah kooperatif dan tenang. - Klien tidak cacat fisik atau tidak ada kekurangan anggota tubuh seperti; tangan dan kaki - Klien yang komunikasi verbalnya baik. - Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi - Klien yang bisa membaca dan menulis. - Tidak di bawah pengaruh obat, sehingga menghambat aktivitas. contoh : mengantuk berat, tremor, kehilangan asosiasi. 2. Proses seleksi Proses seleksi dilakukan terapis selama 3 hari perawatan dengan cara mengobservasi dan berinteraksi dengan klien. Klien yang diikutsertakan berjumlah 6 orang dan terlebih dahulu dilakukan kontrak dengan pasien mengenai teknik, waktu dan tempat TAK. 5. Pengorganisasian 1. Waktu Tempat : Ruang Rehabilitasi RSJKO, Bengkulu. Hari/Tanggal : Kamis-Selasa/28 April-3 Mei 2011 Pukul : ± 10.00 – 11.00 Wib (60 menit) 2. Organisasi 1. Leader : Deoni Vioneery, S. Kep 2. Co Leader : Rafidaini Sazarni, S. Kep 3. Observer : Nurika Fitriyani, S. Kep 4. Fasilitator : Zurisa Ranti, S. Kep Alnofrina Sari, S. Kep
  • 4. Uraian Tugas Kelompok : a. Leader Tugas : - Memimpin jalannya TAK - Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi - Memberi penjelasan seluruh kegiatan TAK - Memfokuskan kegiatan TAK - Memberi motivasi kegiatan TAK. b. Co Leader - Membantu leader dalam memimpin kegiatan TAK dan mengingatkan leader jika salah. - Menggantikan leader jika leader pasif. c. Observer - Memperhatikan jalannya TAK - Mengingatkan waktu kepada Leader atau Co Leader, jika akan selesai d. Fasilitator - Memperhatikan kehadiran peserta sebagai role model. - Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta. - Membantu klien dalam kegiatan terapi. - Memperhatikan keadaan dan sikap para peserta. 6. Sesi TAK yang akan dilakukan a. Mengenal Halusinasi b. Mengontrol Halusinasi dengan cara Menghardik c. Cara mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan d. Mengontrol Halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain e. Mengontrol Halusinasi dengan patuh minum obat. 7. Kriteria hasil yang diharapkan  85 % klien dapat mengenal halusinasi dan penyebab halusinasi
  • 5.  85 % klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi  85 % klien mampu menyebutkan frekuensi terjadinya halusinasi  85 % klien mengenali situasi terjadinya halusinasi  85 % klien mengenal perasaannya saat halusinasi itu terjadi  85 % klien dapat mengetahui akibat dari halusinasinya  85 % klien dapat menerapkan beberapa cara mengontrol halusinasi
  • 6. PROSES KEGIATAN TAK SESI 1: MENGENAL HALUSINASI A. Tujuan: 1. Klien dapat menyebutkan isi halusinasinya 2. Klien dapat mengenal waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi 3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi 4. Klien dapat mengenal perasaanya saat terjadi halusinasi B. Setting: 1. Terapis dan klien duduk bersamaan membentuk lingkaran 2. Tempat yang tenang dan nyaman C. Alat: 1. Balon 2. Kertas bergambar 3. Jadwal kegiatan 4. Pena 5. Handphone 6. Speaker D. Metode: 1. Diskusi dan Tanya Jawab 2. Bermain Peran/Stimulasi E. Langkah-langkah kegiatan: 1. Persiapan a. Memilih klien dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan sensori perseptual: halusinasi b. Membuat kontrak yang jelas dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempatnya. 2. Orientasi a. Salam Teraputik
  • 7. 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) 3) Menanyakan nama dan nama panggilan klien (beri papan nama). b. Evaluasi/Validasi Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi. 2) Terapis menjelaskan aturan kegiatan: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. b) Lama kegiatan 60 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3. Tahapan Kerja a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal halusinasinya tentang isi, waktu, situasi pencetus dan perasaaan klien saat terjadi halusinasi. b) Klien dibagi dalam 3 pasangan c) Pasangan klien ditentukan dengan cara setiap klien akan mengambil satu gambar, dimana setiap klien yang mengambil gambar yang sama merupakan pasangan kelompoknya. d) Sebelum permainan setiap klien akan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri: nama lengkap, nama panggilan dan hobi. e) Fasilitator memberikan balon kepada masing-masing pasangan. f) Saat musik dihidupkan klien yang telah berpasangan tersebut diminta untuk berjalan sampai garis finish yang telah ditentukan, sambil menjepit balon di kepala masing-masing pasangan. Apabila telah sampai digaris finish, klien diminta untuk tetap mempertahankan posisi balon di kepala sambil berjoget sampai musik berhenti.
  • 8. g) Pasangan yang terlebih dahulu sampai digaris finish dan dapat mempertahankan balon dengan waktu yang paling singkat atau paling sedikit dalam menjatuhkan balon berhak mendapatkan pujian. h) Pasangan yang telah memenangkan permainan dan mendapatkan pujian akan diberikan hadiah yaitu berhak memecahkan balon yang didalamnya berisi kupon hadiah. i) Pasangan yang paling lambat atau paling sering menjatuhkan balon akan mendapatkan hukuman atau sanksi sebagai peserta pertama untuk menyebutkan isi halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi. Pasangan yang kedua tiba di garis finish mendapat giliran kedua, dan pasangan pertama yang tiba di garis finish mendapat giliran ketiga untuk menyebutkan isi halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi. j) Beri pujian pada klien yang dapat melakukan dengan baik. k) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, perasaan klien terhadap halusinasi. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak Lanjut Terapis menjelaskan kembali mengenai halusinasi yang dialami oleh peserta. c. Kontrak Yang Akan datang 1) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang: mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. 2) Menyepakati waktu dan tempatnya. F. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
  • 9. SESI 1:TAK KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN ADALAH MENGENAL ISI HALUSINASI, WAKTU TERJADINYA HALUSINASI DAN PERASAAN SAAT TERJADINYA HALUSINASI Menyebutkan situasi Menyebutkan Perasan saat terjadi Menyebutkan dan frekwensi yang No Nama Klien waktu terjadinya serta akibat yang isi halusinasi bisa menimbulkan halusinasi halusinasi halusinasi 1 Tn. H 2 Tn. M 3 Tn. R 4 Tn. I 5 Tn. O 6 Tn. B Petunjuk: a) Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom. b) Untuk setiap klien diberi poin/penilaian kemampuan mengenai halusinasi, isi, waktu terjadinya serta situasi dan perasaanya. 2. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1 mengenal halusinasi klien mampu menyebutkan halusinasi (menyuruh mengikuti suara itu), waktunya (16.30 WIB) dan situasinya (saat sedang melamun dan mau tidur). perasaan saat halusinasi terjadi (jengkel dan kesal). Anjurkan kepada klien untuk mengidentifikasi halusinasinya yang timbul dan menyampaikannya kepada perawat.
  • 10. PROSES KEGIATAN TAK SESI 2: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK A. Tujuan: 1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi 2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi 3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi B. Setting: 1. Terapis dan klien duduk bersamaan membentuk lingkaran 2. Tempat yang tenang dan nyaman C. Alat: 1. Botol kaca 2. Jadwal kegiatan 3. Pena 4. Tali plastik 5. Handphone 6. Speaker D. Metode: 1. Diskusi dan Tanya Jawab 2. Bermain Peran/Stimulasi E. Langkah-langkah kegiatan: 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam Terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/Validasi
  • 11. 1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi meliputi isi, waktu, situasi dan perasaan c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi 2) Terapis menjelaskan aturan kegiatan: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. b) Lama kegiatan 45 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai d. Tahapan Kerja 1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 2) Masing masing peserta diberikan pena yang telah digantungkan pada tali kemudian ikatkan tali tersebut di pinggang peserta 3) Siapkan botol digaris finish 4) Ajurkan peserta untuk berjalan menuju ke garis finish sambil mendengarkan dan berjoget setelah sampai di garis finish anjurkan peserta untuk memasukkan pena kedalam botol yang telah disiapkan dan klien berdiri membelakangi botol 5) Urutkan peserta dari yang pertama berhasil memasukkan pena kedalam botol hingga yang terakhir 6) Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah 7) Terapis meminta peserta yang terakhir memasukkan pena ke dalam botol sebagai peserta pertama yang menceritakan apa yang di lakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua peserta mendapat giliran sesuai dengan urutannya. 8) Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita 9) Terapis menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik saat halusinasinya muncul.
  • 12. 10) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: “Letakkan tangan ditelinga, tutup mata dan teguhkan niat dalam hati lalu katakan kamu tidak nyata…kamu suara palsu, kamu bayangan palsu….pergi…pergi…jangan ganggu saya”. 11) Terapis meminta peserta memperagakan cara menghardik halusinasi di mulai dengan sebelah kiri terapis secara bergantian sampai semua peserta memperagakannya dan mendapat giliran untuk melakukannya 12) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua peserta untuk bertepuk tangan saat setiap klien sudah selesai memperagakannya. e. Tahap Terminasi 1. Evaluasi a) Terapis menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAK. b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 2. Tindak Lanjut a) Terapis menjelaskan kembali mengenai halusinasi yang dialami oleh peserta. b) Terapis menganjurkan peserta untuk menerapkan cara yang telah dipelajari saat halusinasi muncul. c) Memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian peserta 3. Kontrak Yang Akan datang a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang: mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan. b) Menyepakati waktu dan tempatnya. F. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi -2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.
  • 13. SESI KE- 2 STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI KEMAMPUAN MENGHARDIK Aspek yang dinilai Menyebutkan Menyebutkan cara Memperagakan cara No Nama klien yang selama ini cara menghardik digunakan untuk menghardik mengatasi halisinasi halusinasi 1 Tn. H 2 Tn. M 3 Tn. R 4 Tn. I 5 Tn. O 6 Tn. B Petunjuk: a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang digunakan untuk mengatasi halusinasi, cara menghardik halusiansi dan cara memperagakannya. Beri tanda ( √ ) jika peserta mampu dan ( X ) jika peserta tidak mampu. 2. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang di miliki peserta saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap peserta. Contoh: klien mengikuti stimulasi persepsi halusinasi sesi ke-2 peserta mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan peserta menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari ( buat jadwal ). SESI KE-3 CARA MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN
  • 14. A. Tujuan: 1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi 2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi B. Setting: 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam Leter U 2. Ruangan yang nyaman dan tenang C. Alat: 1. Sendok 2. Kelereng 3. Baskom kecil 4. Jadwal kegiatan klien 5. Pena 6. Whiteboard 7. Spidol 8. Handphone 9. Speaker D. Metode: 1. Diskusi dan Tanya jawab 2. Bermain peran atau stimulasi dan latihan E. Langkah-langkah Kegiatan: 1. Persiapan a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2 b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a) Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien 2. Klien dan terapis pakai papan nama
  • 15. b) Evaluasi/Validasi 1. Terapis menanyakan keadaan klien saat ini 2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari 3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi c) Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan cara melakukan aktifitas 2. Menjelaskan aturan main: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis b) Lama kegiatan 45 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. 3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan cara ke-3 yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan sehari-hari secara teratur akan mencegah halusinasi itu muncul. b. Bagikan sendok dan kelereng kepada klien c. Jelaskan cara permainan; anjurkan klien utuk memegang sendok dengan mulut lalu letakkan kelereng kedalam sendok saat musik hidup minta klien untuk berjalan sampai ke garis finish. d. Urutkan peserta dari yang pertama berhasil mencapai garis finish. e. Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah f. Terapis meminta peserta yang terakhir mencapai garis finish atau sering menjatuhkan kelereng sebagai peserta pertama yang menyampikan kegiatan yang dilakukan sehari hari, dan menuliskan di whiteboard. Ulangi sampai semua peserta mendapat giliran sesuai dengan urutannya. g. Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita h. Terapis membagikan formulir kegiatan harian i. Terapis membimbing satu per satu klien membuat jadwal harian dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir yang disiapkan oleh terapis.
  • 16. j. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun lalu anjurkan klien untuk menjelaskan dan memperagakan. k. Berikan pujian dengan tepuk tangan pada saat klien telah mampu memperagakan kegiatan. 4. Tahap Terminasi 1. Evaluasi a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam menyusun dan memperagakan kegiatan 2. Tindak Lanjut Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi yaitu cara menghardik dan melakukan kegiatan 3. Kontrak yang akan datang a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap b) Terapis membuat kesepakatan untuk waktu dan tempat. F. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 3, kemampuan yang diharapkan adalah melakukan aktifitas sehari- hari untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut :
  • 17. SESI KE- 3 KEMAMPUAN MENCEGAH HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN/AKTIFITAS Aspek yang dinilai Menyebutkan Memperagakan Menyusun Menyebutkan 2 No Nama klien kegiatan yang kegiatan yang kegiatan cara mengontrol biasa dilakukan biasa dilakukan jadwal harian halusinasi 1 Tn. H 2 Tn. M 3 Tn. R 4 Tn. I 5 Tn. O 6 Tn. B Petunjuk: a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara untuk mencegah halusinasi. Beri tanda ( √ ) jika peserta mampu dan ( X ) jika peserta tidak mampu. 2. Dokumentasi  Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contohnya klien mengikuti stimulasi persepesi halusinasi sesi yang ke-3 yaitu klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menysusn jadwal. Anjurkan klien untuk mencegah terjadinya halusinasi.
  • 18. SESI KE-4 CARA MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP - CAKAP A. Tujuan: 1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi 2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi B. Setting: 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam Leter U 2. Ruangan yang nyaman dan tenang C. Alat: 1. Bola plastik kecil 2. Jadwal kegiatan klien 3. Pena 4. Handphone 5. Speaker D. Metode: 1. Diskusi dan Tanya jawab 2. Bermain peran atau stimulasi dan latihan E. Langkah-langkah Kegiatan: 1. Persiapan a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3 b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 3. Orientasi a) Salam Terapeutik 3. Salam dari terapis kepada klien 4. Klien dan terapis pakai papan nama
  • 19. b) Evaluasi/Validasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari 3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan 2 cara mengontrol halusinasi yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan yang terarah untuk mencegah halusinasi ). c) Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan cara bercaka- cakap 2. Menjelaskan aturan main: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis b) Lama kegiatan 45 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. 3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah timbulnya halusinasi. b. Hidupkan lagu dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam, pada saat musik dimatikan, klien yang memegang bola menyebutkan orang yang biasa diajak bercakap- cakap dan klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan c. Ulangi tahap kerja “b” hingga semua klien mendapatkan giliran. d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain jika halusinasi itu muncul”Suster suara itu datang lain…tolong ngobrol dengan saya” atau “ saya mau ngobrol dengan suster”. e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain yang ada disebelahnya secara bergantian f. Terapis mengingatkan klien untuk meminta bantuan teman sekamar atau keluarga untuk menegur klien apabila klien terlihat ada tanda – tanda halusinasi. Dengan cara “tolong tegur saya jika saya mengalami halusinasi dengan tanda
  • 20. saya bicara terlihat bicara sendiri, komat-komit sendiri ataupun senyum-senyum sendiri….Jangan lupa Ya…” g. Terapis meminta klien mempraktekkan cara tersebut dan meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain yang ada disebelahnya secara bergantian. h. Berikan pujian atas keberhasilan 4. Tahap Terminasi 1. Evaluasi a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2. Tindak Lanjut Terapis menganjurkan klien melaksanakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu cara menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap. 3. Kontrak yang akan datang a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat b) Terapis membuat kesepakatan untuk waktu dan tempat. F. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut :
  • 21. SESI KE-4 MENGONTROL HALUSINASI KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP DENGAN ORANGN LAIN Aspek yang dinilai Menyebutkan Menyebutkan Nama Menyusun tiga cara No orang yang biasa Memperagakan klien jadwal mengontrol dan diajak bercakap- percakapannya percakapan mencegah cakap halusinasi 1 Tn. H 2 Tn. M 3 Tn. R 4 Tn. I 5 Tn. O 6 Tn. B Petunjuk: a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom peserta b) Untuk tiap peserta beri penilaian kemampuan menyebutkan: orang yang biasa di ajak berbicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah halusinasi. Beri tanda ( √ ) jika peserta mampu dan ( X ) jika peserta tidak mampu. 2. Dokumentasi  Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contohnya klien mengikuti TAK stimulasi persepesi halusinasi sesi yang ke-4 yaitu klien mampu memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dank lien lain diruang rawat.
  • 22. SESI KE-5 MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT A. Tujuan: 1. Klien memahami pentingnya minum obat 2. Klien memahami akibat tidak minum obat 3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat B. Setting: 1. Terapis dan klien duduk bersamaan dalam Leter U 2. Ruangan yang nyaman dan tenang C. Alat: 1. Kerupuk 2. Tali plastik 3. Jadwal Kegiatan Harian 4. Pena 5. Handphone 6. Speaker D. Metode: 1. Diskusi dan Tanya Jawab 2. Bermain peran/Stimulasi E. Langkah-Langkah Kegiatan: 1. Persiapan a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4 b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a) Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien 2. Klien dan terapis pakai papan nama
  • 23. b) Evaluasi/Validasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari 3. Terapis menannyakan pengalaman klien menerapkan 3 cara mengontrol halusinasi yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan dan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi ). c) Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat 2. Menjelaskan aturan main: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis b) Lama kegiatan 45 menit c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. 3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah kekambuhan karena obat memberi efek tenang dan memperlambat kekambuhan b. Terapis menjelaskan ruginya tidak patuh minum obat yaitu menjadi penyebab kekambuhan dan untuk kembali ke normal itu akan jadi lebih sulit c. Anjurkan klien berdiri berjejer dibawah gantungan kerupuk yang telah disediakan. Saat musik berbunyi dan dengan aba-aba terapis anjurkan klien mulai lomba makan kerupuk. d. Peserta pertama yang berhasil berhak mendapatkan pujian dan hadiah. e. Terapis meminta peserta yang terakhir menghabiskan kerupuk sebagai peserta pertama yang menyampaikan obat apa saja yang diminum dan waktu meminum obat tersebut.Ulangi sampai semua peserta mendapat giliran sesuai dengan urutannya. f. Berikan pujian setiap peserta selasai bercerita g. Terapis menjelaskan 5 cara minum obat secara benar yaitu benar obat, benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat. h. Meminta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat, secara bergiliran i. Beri pujian kepada klien yang menyebutkan dengan benar cara minum obat
  • 24. j. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat k. Mendiskusikan perasaan klien sesudah minum obat l. Menjelaskan keuntungan patuh miinum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi atau kambuh. m. Menjelaskan akibat atau kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi atau kambuh. n. Meminta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian dari minum obat secara teratur. o. Memberikan pujian kepada klien 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Terapis menanyakan berapa cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari 3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak Lanjut Menganjurkan klien menggunakan keempat cara mengontrol halusinasinya yaitu dengan cara menghardik, melakukan kegiatan, bercakap-cakap dan patuh minum obat. c. Kontrak yang Akan datang Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi. F. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi- 5, kemampuan yang diharapkan adalah menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan akibat obat. Formulir evaluasi sebagai berikut :
  • 25. SESI KE-5 MENGONTROL HALUSINASI KEMAMPUAN PATUH MINUM OBAT UNTUK MENCEGAH HALUSINASI Menyebutkan Menyebutkan 5 cara Menyebutkan kerugian No Nama klien keuntungan benar minum obat tidak patuh minum obat minumobat 1 Tn. H 2 Tn. M 3 Tn. R 4 Tn. I 5 Tn. O 6 Tn. B Petunjuk: a) Tulis nama kllien yang ikut dalam kegiatan TAK b) Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat serta kerugian akibat tidak patuh minum obat. 2. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. contoh klien mengikuti sesi ke-5 TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien untuk minum obat dengan cara yang benar.
  • 26. SETTING TEMPAT Keterangan: : Observer : Co Leader : Leader : Fasilitator : Pasien
  • 27. FORMULIR JADWAL HARIAN KLIEN Nama Klien : Ruangan : No Rekam Medik : No Hari/jam Kegiatan yang dilakukan