Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, indikasi, dan contoh-contoh dari terapi aktivitas kelompok.
2. Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi psikoterapi kepada sejumlah klien secara bersamaan untuk meningkatkan hubungan antar anggota.
3. Manfaat terapi aktivitas kelompok antara lain dukungan, pendidikan, dan meningkatkan
Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik, mental, sosial, dan ekonomik, di rumah sakit-rumah sakit, dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu
Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969). Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, sosial, pendidikan dan vokasional untuk melatih kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya.
Kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit.
Terapi okupasi merupakan salah satu jenis kegiatan rehabilitasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam Jurnal tahun 2006 oleh Rika Sabri, dkk. dari 27 anak autis yang melakukan terapi okupasi yang baik, ada 25 anak (92,6%) yang mengalami kemajuan.
Dokumen tersebut membahas tentang rehabilitasi dan terapi okupasi bagi pasien dengan gangguan jiwa, yang meliputi pengertian, tujuan, tim penanggung jawab, jenis-jenis kegiatan, dan proses pelaksanaannya."
Psikoterapi merupakan pengobatan masalah emosional yang dilakukan oleh tenaga terlatih secara sukarela untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala pasien serta mengembangkan kepribadian secara positif. Terdapat dua jenis psikoterapi yaitu suportif yang bertujuan menstabilkan pasien, dan rekonstruktif yang membantu pasien memahami kondisi mentalnya. Psikoterapi dapat diberikan secara
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, indikasi, dan contoh-contoh dari terapi aktivitas kelompok.
2. Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi psikoterapi kepada sejumlah klien secara bersamaan untuk meningkatkan hubungan antar anggota.
3. Manfaat terapi aktivitas kelompok antara lain dukungan, pendidikan, dan meningkatkan
Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik, mental, sosial, dan ekonomik, di rumah sakit-rumah sakit, dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu
Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969). Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, sosial, pendidikan dan vokasional untuk melatih kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya.
Kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit.
Terapi okupasi merupakan salah satu jenis kegiatan rehabilitasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam Jurnal tahun 2006 oleh Rika Sabri, dkk. dari 27 anak autis yang melakukan terapi okupasi yang baik, ada 25 anak (92,6%) yang mengalami kemajuan.
Dokumen tersebut membahas tentang rehabilitasi dan terapi okupasi bagi pasien dengan gangguan jiwa, yang meliputi pengertian, tujuan, tim penanggung jawab, jenis-jenis kegiatan, dan proses pelaksanaannya."
Psikoterapi merupakan pengobatan masalah emosional yang dilakukan oleh tenaga terlatih secara sukarela untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala pasien serta mengembangkan kepribadian secara positif. Terdapat dua jenis psikoterapi yaitu suportif yang bertujuan menstabilkan pasien, dan rekonstruktif yang membantu pasien memahami kondisi mentalnya. Psikoterapi dapat diberikan secara
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Dokumen ini membahas tentang Suportif Therapy. Terapi suportif bertujuan untuk menguatkan daya tahan mental pasien, mengembangkan mekanisme baru untuk mengontrol diri, dan meningkatkan adaptasi. Terapi suportif meliputi ventilasi, persuasi, reassurance, sugesti, bimbingan, dan konseling. Metode-metode ini diterapkan untuk berbagai gangguan seperti psikotik, somatisasi, penyesuaian diri, kepercayaan diri, hipokond
Dokumen tersebut merangkum rencana pelaksanaan terapi aktivitas kelompok berupa senam untuk pasien gangguan jiwa. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani pasien, menyalurkan energi secara konstruktif, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi sosial. Rencananya terdiri dari persiapan terapis dan lingkungan, jadwal, rincian kegiatan seperti perkenalan dan sharing perasaan, serta antisipasi masalah yang m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis terapi modalitas untuk penanganan gangguan jiwa, di antaranya terapi individual, terapi lingkungan, terapi biologis, terapi kognitif, terapi keluarga, terapi kelompok, terapi perilaku, dan terapi bermain. Setiap jenis terapi memiliki pendekatan dan tahapan yang berbeda-beda dalam menangani klien gangguan jiwa.
Terapi realitas menekankan tanggung jawab pribadi atas perilaku dan memilih nasib sendiri. Teorinya menyatakan bahwa manusia dilahirkan dengan lima kebutuhan dasar yang memotivasi perilaku, dan terapi bertujuan membantu klien memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang lebih baik. Proses terapinya melibatkan mengeksplorasi keinginan, arah, evaluasi diri, dan perencanaan perubahan perilaku.
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Terapi client-centered berlandaskan pandangan bahwa manusia memiliki dorongan untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers, manusia menyusun diri berdasarkan persepsinya sendiri tentang kenyataan. Klien memiliki kemampuan untuk memahami penyebab ketidakbahagiaan dan melakukan perubahan diri. Perubahan akan terjadi jika terapis membangun hubungan yang ditandai kehangatan, penerimaan, dan empati.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral yang meliputi:
1. Tokoh pendirinya seperti Ivan Pavlov dan B.F. Skinner
2. Konsep dasar seperti pembiasaan klasik dan operan
3. Teknik-tekniknya seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis
4. Contoh penerapannya dalam menangani berbagai masalah perilaku
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian holistik care yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan manusia dengan mempertimbangkan aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah dan jenis-jenis pengobatan holistik serta penerapannya dalam perawatan kesehatan yang melihat pasien secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dan swamedikasi pemberian obat melalui mulut, mata, dan telinga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tujuan konseling untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan serta memberikan edukasi kepada pasien, manfaat konseling bagi pasien dan farmasis, tahapan proses konseling, aspek-aspek yang perlu disampaikan, serta kendala dalam memberikan konseling dan obat.
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa yang bertujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif melalui berbagai jenis terapi seperti individu, kelompok, keluarga, lingkungan, biologis, kognitif, dan perilaku.
Dokumen ini membahas tentang Suportif Therapy. Terapi suportif bertujuan untuk menguatkan daya tahan mental pasien, mengembangkan mekanisme baru untuk mengontrol diri, dan meningkatkan adaptasi. Terapi suportif meliputi ventilasi, persuasi, reassurance, sugesti, bimbingan, dan konseling. Metode-metode ini diterapkan untuk berbagai gangguan seperti psikotik, somatisasi, penyesuaian diri, kepercayaan diri, hipokond
Dokumen tersebut merangkum rencana pelaksanaan terapi aktivitas kelompok berupa senam untuk pasien gangguan jiwa. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani pasien, menyalurkan energi secara konstruktif, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi sosial. Rencananya terdiri dari persiapan terapis dan lingkungan, jadwal, rincian kegiatan seperti perkenalan dan sharing perasaan, serta antisipasi masalah yang m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis terapi modalitas untuk penanganan gangguan jiwa, di antaranya terapi individual, terapi lingkungan, terapi biologis, terapi kognitif, terapi keluarga, terapi kelompok, terapi perilaku, dan terapi bermain. Setiap jenis terapi memiliki pendekatan dan tahapan yang berbeda-beda dalam menangani klien gangguan jiwa.
Terapi realitas menekankan tanggung jawab pribadi atas perilaku dan memilih nasib sendiri. Teorinya menyatakan bahwa manusia dilahirkan dengan lima kebutuhan dasar yang memotivasi perilaku, dan terapi bertujuan membantu klien memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang lebih baik. Proses terapinya melibatkan mengeksplorasi keinginan, arah, evaluasi diri, dan perencanaan perubahan perilaku.
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Terapi client-centered berlandaskan pandangan bahwa manusia memiliki dorongan untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers, manusia menyusun diri berdasarkan persepsinya sendiri tentang kenyataan. Klien memiliki kemampuan untuk memahami penyebab ketidakbahagiaan dan melakukan perubahan diri. Perubahan akan terjadi jika terapis membangun hubungan yang ditandai kehangatan, penerimaan, dan empati.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral yang meliputi:
1. Tokoh pendirinya seperti Ivan Pavlov dan B.F. Skinner
2. Konsep dasar seperti pembiasaan klasik dan operan
3. Teknik-tekniknya seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis
4. Contoh penerapannya dalam menangani berbagai masalah perilaku
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian holistik care yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan manusia dengan mempertimbangkan aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah dan jenis-jenis pengobatan holistik serta penerapannya dalam perawatan kesehatan yang melihat pasien secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dan swamedikasi pemberian obat melalui mulut, mata, dan telinga. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tujuan konseling untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan serta memberikan edukasi kepada pasien, manfaat konseling bagi pasien dan farmasis, tahapan proses konseling, aspek-aspek yang perlu disampaikan, serta kendala dalam memberikan konseling dan obat.
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa yang bertujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif melalui berbagai jenis terapi seperti individu, kelompok, keluarga, lingkungan, biologis, kognitif, dan perilaku.
Makalah ini membahas terapi aktivitas kelompok dalam keperawatan jiwa. Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang dilakukan kepada sekelompok klien dengan masalah yang sama untuk meningkatkan hubungan antar anggota. Terapi ini memberikan manfaat seperti dukungan, pendidikan, dan meningkatkan keterampilan sosial. Klien yang cocok untuk terapi ini adalah yang sudah stabil dan tidak agresif, sedangkan yang tidak cocok adal
Terapi modalitas merupakan pendekatan holistik untuk pemulihan fungsi fisik, mental, emosional, dan sosial pasien dengan berbagai jenis terapi seperti psikofarmaka, CBT, terapi individu, kelompok, keluarga, dan komplementer dengan tujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif.
Terapi psikososial adalah bentuk bantuan yang melibatkan pengetahuan tentang dimensi psikologis dan sosial manusia untuk membantu klien mengubah diri, perilaku, atau situasi mereka. Tujuannya adalah perubahan kognitif, emosional, perilaku, lingkungan, serta mengurangi beban penderitaan klien.
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Terdiri dari pengertian kesehatan jiwa, kriteria sehat jiwa, pengertian keperawatan kesehatan jiwa, perkembangan keperawatan kesehatan jiwa, peran perawat kesehatan jiwa, dan konseptual model-model keperawatan kesehatan jiwa seperti psikoanalitis, interpersonal, sosial, eksistensial, dan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kaunseling kelompok, jenis-jenis kaunseling kelompok seperti kaunseling kelompok, kelompok bimbingan, kelompok tugasan, dan proses pemilihan ahli kelompok."
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdfpapahku123
1. Artikel ini mengeksplorasi prinsip-prinsip utama perawatan paliatif yang berfokus pada peningkatan welas asih dan kualitas hidup pasien penyakit serius melalui dukungan holistik, komunikasi efektif, manajemen nyeri dan gejala, serta dukungan psikososial, keluarga, dan budaya.
Terapi perilaku merupakan pendekatan psikoterapi yang berfokus pada modifikasi tingkah laku dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar. Terapi ini berdasarkan pada pandangan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses kondisionering klasik dan operan serta pemodelan sosial. Teknik yang digunakan antara lain penguatan, sistematis desensitisasi, flooding, pelatihan keterampilan sosial, dan pengel
Presentasi ini menyajikan pendekatan konseling melalui pendekatan client centred
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. dkk. 2012. "Pendekatan Konseling Client Centred", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan inilah yang mendasari mengapa
seseorang yang sedang dilanda stres tidak perlu sendirian. Dengan mengikuti terapi
biologis adalah merupakan salah satu alternatif pengobatannya. Sesuai dengan namanya,
sistem terapi psikologis ini dilakukan dengan sekelompok orang dalam satu sesi, bukan
satu per satu.
Selain itu, terapi ini bisa membantu kita mengembangkan kemampuan berinteraksi
dengan orang lain. Kelompok kecil ini bisa menjadi gambaran masyarakat secara umum
dan belajar bersosialisasi dengan anggota kelompok tersebut, bisa membantu kita
membangun hubungan di luar kelompok. Selain itu, anggota kelompok yang mempunyai
masalah sama juga bisa saling mendukung, bahkan mungkin bisa menawarkan saran
berkaitan dengan masalah yang kita alami.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas lebih jauh lagi mengenai
terapi kelompok baik itu indikasi maupun pelaksananya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
J Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengasuh dosen mata kuliah
J Untuk mengetahui tentang Terapi Kelompok dalam mengatasi problematika
keperawatan jiwa.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
J Apakah pengertian Terapi biologis ?
J Apakah tujuan dari Terapi biologis ?
1
2. D. Metode Penulisan
Pada makalah ini metode pembuatan yang kami gunakan adalah Library Resarch
Method, di mana sebelum kami membuat makalah ini terlebih dahulu kami menyadur
informasi-informasi yang relevan dari media elektronik (internet).
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Terapi Kelompok
♥ Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersamasama dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis atau
petugas kesehatan jiwa yang terlatih. (Direktorat Kesehatan Jiwa )
♥ Terapi kelompok adalah perawatan modalitas untuk lebih dari satu orang yang
menyediakan hasil yang terapeutik untuk individu. (Deborah Atai Otong )
♥ Terapi Kelompok adalah bentuk terapi yang melibatkan satu kelompok dari
pertemuan yang telah direncanakan oleh seorang terapis yang ahli untuk
memfokuskan pada satu atau lebih dalam hal :
1. Kesadaran dan pengertian diri sendiri.
2. Memperbaiki hubungan interpersonal.
3. Perubahan tingkah laku.
(Cornelia Marie Back )
♥ Terapi Kelompok adalah proses keperawatan teurapeutik yang dilakukan dalam
kelompok. (Judih Haber)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Terapi kelompok merupakan metoda pekerjaan
sosial yang menggunakan kelompok sebagai media proses pertolongan profesional.
Maksudnya ialah individu-individu yang mengalami masalah sejenis disatukan dalam
kelompok penyembuhan dan kemudian dilakukan terapi dengan dibimbing atau
didampingi oleh seorang atau satu tim petugas kesehatan.
B. Tujuan Terapi Kelompok
♥ Tujuan Umum :
*
Meningkatkan kemampuan uji realitas
*
Membentuk sosialisasi
*
Meningkatkan fungsi psikologis : meningkatkan kesadaran tentang hubungan
antara reaksi emosional dengan perilaku defensive
*
Membangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi kognitif dan afektif
♥ Tujuan Khusus :
*
Meningkatkan identitas diri
*
Menyalurkan emosi
*
Keterampilan hubungan social
3
4. ♥ Tujuan Rehabilitatif :
*
Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
*
Soialisasi di tengah masyarakat
*
Empati
*
Meningkatkan pengetahuan problema hidup dan penyelesaian.
C. Idikasi dan Syarat Terapi Kelompok
♥ Indikasi :
*
Klien Psikotik seperti kecemasan, panik, depresi ringan
*
Klien yang mengalami stress dalam kehidupan penyakit / kematian.
*
Klien dengan masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
*
Klien dengan gangguan keluarga, ketergantungan, dan sejenisnya
♥ Kontra indikasi :
*
Waham
*
Depresi berat
*
Sosio / Psikopat
*
Sedang menjalani terapi lain
*
Tidak ada harapan sembuh
*
Pembosan
♥ Metoda dan Media
•
Metoda :
×
×
Inspirasi Represif
×
Analitik
×
Aktifitas
×
Psikodarma
×
•
Terapi Deduktif
Sosiodrama
Media :
×
Permainan
×
Aktifitas
×
Bahan / Alat, DLL.
♥ Persyaratan
•
Jumlah Anggota :
×
Menurut Wartono : 7 – 8 orang, minimal 4 orang
×
Menurut Caplan : 7 – 9 Orang
×
Umumnya tidak lebih dari 10 orang
4
5. •
Klien :
×
×
•
Di rawat di Rumah Sakit Jiwa dengan observasi yang jelas
Pada proses rehabilitasi : ada target kelompok dan target individu
Terapis :
×
×
Memiliki pendidikan S1 atau BSN dengan pengalaman 2 tahun.
×
•
Memiliki pendidikan MN ( Psychiatrik Nursing ) atau
Memiliki sertifikat.
Target pada kelompok
×
Perlu ada rating scale yang diterapkan pada sebelum, selama dan setelah
terapi
•
Komposisi Terapis
×
Leader
×
Co. leader
×
Fasilitator
×
Observer
D. Bentuk-bentuk Terapi Kelompok
Terapi kelompok terdiri atas beberapa bentuk, sebagian besar berasal dari jenisjenis terapi individual yaitu :
a. Kelompok eksplorasi interpersonal
Tujuannya
adalah
mengembangkan
kesadaran
diri
tentang
gaya
hubungan
interpersonal melalui umpan balik korektif dari anggota kelompok yang lain. Pasien
diterima dan didukung oleh kerena itu, utuk meningkatkan harga diri, tipe ini yang
paling umum dilakukan.
b. Kelompok Bimbingan-Inspirasi
Kelompok yang sangat terstruktur, kosesif, mendukung, yang meminimalkan
pentingnya dan memaksimalkan nilai diskusi didalam kelompok dan persahabatan.
Kelompoknya mungkin saja besar, anggota kelompok dipilih sering kali kerena
mereka”mempunyai problem yang sama”
c. Terapi Berorientasi Psikoanalitik
Suatu
tehnik
kelompok
dengan
interprestasi tentang konflik yang
struktur
yang
disadari
longgar,
terapis
melakukan
pasien dan memprosesnya dari
obserpasi interaksi antar anggota kelompok. Sebagian besar terapi kelompok yang
sukses tampaknya bergantung lebih pada pengalaman, sensitivitas, kehangatan, dan
kharisma pemimpin kelompok dari pada orientasi teori yang dianut (tomg, 2004)
5
6. Berbagai
masalah
dalam kelompok untuk
mengembangkan
kepercayaan
diri,
sensitifitas, dan keterampilan sosial. Terdapat penekanan pada hubungan timbal balik
antar anggota kelompok yang difasilitasi oleh ahli terapi. Terapi kelompok dapat
berlangsung terus menerus atau terbatas waktu (Hibbert, 2009:157).
E. Proses Pelaksanaan Terapi Kelompok
Proses terapi kelompok yaitu : Zastrow (1999 : 150-151)
1. Tahap Intake
Terjadi kontrak (persetujuan/komitmen) antara petugas kesehatan dengan klien
untuk melakukan kegiatan perubahan tingkah laku melalui kelompok.Selain itu adanya
kesadaran baik yang dihasilkan dari pengungkapan masalah oleh klien sendiri atau
berdasarkan penelaahan situasi oleh petugas kesehatan.
2. Tahap Asesmen dan Perencanaaan Intervensi
Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok mengidentifikasi permasalahan,
tujuan kelompok serta merancang rencana tindakan pemecahan masalah.
3. Tahap Penyeleksian Anggota
Penyeleksian anggota harus dilakukan terhadap orang-orang yang paling mungkin
mendapatkan manfaat dari struktur kelompok dan keterlibatannya dalam kelompok.
4. Tahap Pengembangan Kelompok
Petugas kesehatan harus memainkan peranan yang aktif dalam mendorong kelompok
untuk mencapai tujuan atau harapannya.
5. Tahap Evaluasi dan Terminasi
Evaluasi tidak selalu dilakukan pada tahap akhir suatu kegiatan.Pada tahap evaluasi
terjadi pengidentifikasian atau pengukuran terhadap proses dan hasil kegiatan
kelompok secara menyeluruh.Berdasarkan hasil evaluasi maka tahap terminasi dapat
dilakukan.
6
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
♥ Terapi kelompok merupakan metoda pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok
sebagai media proses pertolongan profesional. Maksudnya ialah individu-individu
yang mengalami masalah sejenis disatukan dalam kelompok penyembuhan dan
kemudian dilakukan terapi dengan dibimbing atau didampingi oleh seorang atau satu
tim petugas kesehatan.
♥ Indikasi pelaksanaan terapi kelompok yaitu :
*
Klien Psikotik seperti kecemasan, panik, depresi ringan
*
Klien yang mengalami stress dalam kehidupan penyakit / kematian.
*
Klien dengan masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
*
Klien dengan gangguan keluarga, ketergantungan, dan sejenisnya
♥ Proses terapi kelompok yaitu :
*
Tahap Intake
*
Tahap Asesmen dan Perencanaaan Intervensi
*
Tahap Penyeleksian Anggota
*
Tahap Pengembangan Kelompok
*
Tahap Evaluasi dan Terminasi
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu :
Dengan adanya makalah mengenai terapi kelompok ini dapat membuka cakrawala
berfikir khususnya bagi calon-calon perawat pemula.
Dengan adanya makalah ini dapat mempermudah pemahaman mengenai terapi
kelompok dan dapat di manfaatkan dalam pengkajian keperawatan lebih lanjut.
7