SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Osmoregulasi
Hewan Akuatik
Kelompok1
 Annisa Cahya R. K4519006
 Beti Nur Rahmawati K4519013
 Muhammad Adi Nugroho K4519047
 Rahma Ainun Nur Aini K4519060
 Salsabilla Aliyah K4519067
Dosen pengampu: Dr. Harlita, S. Si., M. Si.
Osmoregulasi Hewan Akuatik
Merupakan upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion
yang terdapat dalam tubuhnya dengan lingkungan melalui membran
semipermeable (Lantu, S., 2010)
Regulasi ion dan air pada hewan akuatik dapat terjadi secara:
 Hipertonik (hiperosmotik): Regulasi konsentrasi cairan tubuh
yang lebih tinggi dari konsentrasi air.
 Hipotonik (hipoosmotik): Pengaturan secara aktif
konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi
media (air).
 Isotonik (isoosmotik): Regulasi saat konsentrasi cairan
tubuh sama dengan konsentrasi air.
A. OsmoregulasiIkan (Vertebrata)
Ikan Air Tawar
Konsentrasi garam di tubuh ikan air tawar
lebih tinggi dibandingkan lingkungan nya (Hipertonik),
sehingga kandungan garam lebih sering dikeluarkan
ke perairan. Ikan air tawar akan mengkonsumsi air
yang banyak dan sebagai konsekuensinya akan
memproduksi sejumlah besar urine. Ginjal dari
golongan ikan ini menyerap sejumlah garam dan
melepaskan garam tersebut ke aliran darah. Selain
itu, ikan air tawar memiliki pompa ion di bagian ginjal
yang akan menangkap garam dari air serta
melepaskan amonia dan hasil buangan lainnya.
Ikan Air Tawar
Ikan Air Payau (Daerah Estuari)
Ikan-ikan pada daerah estuary atau air
payau memiliki konsentrasi cairan tubuh yang hampir
sama dengan konsentrasi air payau (Isotonik) sehingga
ikan akan cenderung sedikit melakukan osmoregulasi.
Contohnya ikan nila, bandeng, kerapu, kakap, mujair.
Ikan Air Laut
Untuk ikan air laut, air laut
mengandung konsentrasi garam yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kandungan
garam yang ada di tubuh tubuh ikan
(Hipotonik). Sebagai hasilnya, garam
cenderung masuk ke tubuh ikan sehingga
ikan harus menggunakan ginjalnya serta
pompa ionnya untuk mengeluarkan
kelebihan garam.
Ikan Air Laut Golongan Hagfish
Hagfish memiliki konsentrasi cairan tubuh
yang hampir sama dengan konsentrasi air
laut di sekitarnya (Isotonik), maka hagfish
cenderung melakukan sedikit
osmoregulasi.
Ikan Air Laut Golongan Teleostei
Teleostei: Jenis ikan
bertulang sejati.
Ex: Kuda laut
Teleostei memiliki cairan tubuh 1/3 dari
tekanan osmotik air laut. Golongan ini akan
minum air laut dan menyerapnya ke dalam
tubuh. Dengan pompa Na+ dari sel klorida
dalam insang, Na+ akan dipompa ke laut.
Amonia juga akan dilepaskan melalui insang,
sisa ion akan dikeluarkan melalui ginjal.
B. Osmoregulasi Pada Moluska
Moluska Laut
Osmoregulasi pada moluska sangat penting untuk
mempertahankan keseimbangan air dan garam melalui
proses penyerapan dan pembuangan. Pertahanan akan
keseimbangan air dalam tubuh moluska penting untuk
fungsi membran sel. Kebanyakan invertebrata laut
termasuk spesis moluska seperti kerang-kerangan,
siput, tiram dan lain-lain adalah isoosmotik. Hal ini
berarti spesis moluska memiliki tekanan osmotik yang
sama dan cairan mengalir melalui membran dengan
larutan berkonsentrasi rendah ke daerah yang memiliki
larutan yang berkonsentrasi tinggi. Ketika kelompok
moluska bermigrasi tidak terjadi masalah terhadap
pengaturan osmoregulasi dan mereka dapat mendiami
dan mempertahankan stabilitasnya di lingkungan
mereka yang baru (Russell, 2000).
Moluska Darat
Pada tubuh keong/siput memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat
permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan
hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua keong
atau siput bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel
tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Tekanan osmotik cairan
internal bervariasi secara luas tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk
menghindari kehilangan air yang berlebih, keong atau siput lebih aktif dimalam
hari dan bila kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan
membenamkan diri kedalam tanah serta menutup cangkangnya dengan
semacam operculum yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Banyak
keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zat yang mengandung
nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa
ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan
mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini
disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk
menekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air
didalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
C. Osmoregulasi Pada Golongan Krustasea (Kepiting)
Spesies : Callinectes sapidus (Blue crap)
Memiliki kemampuan untuk melakukan
osmoregulasi dan berhasil hidup di air tawar.
Spesies : Carcinus maunas (Kepiting pantai)
Memiliki toleransi yang kecil untuk air tawar
namun dapat mempertahankan konsentrasi ion
yang tinggi di perairan estuari (perairan
pertemuan air laut dengan air tawar.
Organ yang paling berperan dalam
mengatur osmoregulasi pada
krustasea adalah kelenjar pada
antenna kepiting. Antena tersebut
tidak dapat memproduksi urine,
sehingga menjadi organ paling penting
dalam pengaturan osmoregulasi.
Studi menunjukkan bahwa insang,
lamela insang dan membran
menggambarkan pola yang bervariasi
dalam pengaturan transpor ion untuk
golongan eurihalin krustasea.
Dua macam enzim yang membantu transport ion melewati
insang krustasea adalah karbonat anhidrase dan arginin
kinase. Karbonat anhidrase menyediakan ion H+ dan
HCO3- sebagai lawan ion Na+ dan Cl- untuk pertukaran
dengan mengkatalisis hidrasi CO2 di dalam sel insang.
Aktifitas dari karbonat anhidrase dalam sitoplasma insang
akan bertambah secara drastis ketika kepiting berpindah
dari tempat yang bersalinitas tinggi ke tempat yang
bersalinitas rendah, dimana fungsinya menyediakan ion
yang akan melawan ion NaCl pada saat penyerapan.
Proses penggunaan ATP dalam rangka transpor ion
tergantung pada kerja enzim arginin kinase. Kepiting yang
berpindah dari salinitas yang tinggi ke salinitas rendah,
akan menyebabkan aktifitas enzim arginin kinase
bertambah kelipatan dua dalam insang.
D. Osmoregulasi Pada Invertebrata
Invertebrata laut pada umumnya isotonik terhadap lingkungan mereka
dan merupakan osmoconformer (10.17). Mereka tidak memiliki mekanisme yang
khusus untuk memindahkan air, tetapi mereka mengatur kandungan garamnya
sehingga berbeda dengan kandungan air laut. Mereka memiliki pompa seluler dan
beberapa impermeable terhadap garam. Spesis yang diam di tepi pantai serta
estuari mengatur keseimbangan air. Beberapa menyerap air lebih ketika air laut
mengencer, bahkan ada yang menambah ukuran selnya untuk mempertahankan
keadaan isotonik (Oglesby, 1981).
Biasanya dengan difusi secara sederhana melalui pembuangan gas-
gas. Pembuangan bahan nitrogen serta bahan lainnya adalah secara fagositosis
melalui coelomocyt untuk dibawa ke tempat pembuangan (misalnya pada
asteroida, bahan buangan dibawa ke papulae dimana melalui cara fagositosis dan
kemudian dibuang melalui dinding popular). Kebanyakan ecinodermata adalah
termasuk ke dalam golongan organisme laut dan osmokonformer, walaupun ada
beberapa termasuk mendiami daerah payau.
Osmoregulasi pada Teripang (Holothurians)
Teripang (holothurians) adalah kelompok hewan invertebrata laut dari kelas Holothuroidea (Filum
Echinodermata), terkenal luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mułai dari zona pasang surut sampai laut
dalam terutama di lautan India. Menurut Sunarno (1997), Osmoregulasi adalah suatu sistem homeostatis pada
teripang untuk menjaga kemantapan millieu interieur-nya dengan cara membantu keseimbangan konsentrasi
osmotik antara cairan intrasel dengan ekstrasel, dengan osmoregulasi dapat dilihat pada gambar di bawah.
Pada gambar dapat dilihat bahwa osmoregulasi dapat terjadi melalui 2 aktivitas, dengan
mempertahankan kemantapan osmolaritas cairan ekstrasel tanpa harus menyamakan terhadap salinitas media.
Menjaga kemantapan cairan intraselnya agar tetap isoosmotik dengan cairan ekstraselnya.
Kedua aktivitas tersebut dilakukan dengan cara pembantuan volume udara didalam cairan cairan
serta pembantuan pertukaran ion antara cairan intrasel dengan cairan ekstral. Komponen yang terlibat dalam
osmoregulasi adalah protein pada sel membran, yang berperan sebagai sistem pompa ion pengemban (carrier)
dan biokatalisator (enzim, Na-K ATP-ase) serta energi ATP untuk pengangkutan aktif. Adapun organ- organ
tubuh yang berperan sebagai tempat berlangsungnya osmoregulasi adalah pohon respirasi, saluran
pencemaan, integumen / kulit dan ekskresi organ (Sunarno, 1997)
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
THANKS!
Daftar Pustaka
Herlianti, Juwita, R., & Wahyuni, W. T. (2018). Makalah Fisiologi
Hewan Ekskresi dan Osmoregulasi. Diperoleh pada
tanggal 18 Oktober 2020 dari
http://herliraysawinda.blogspot.com/2018/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
Ika (2018). Tugas Penangkaran dan Restoking Teripang.
Diperoleh pada tanggal 19 Oktober 2020 dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
diponegoro/penangkaran-dan-restoking/mandatory-
assignments/klasifikasi-teripang-pencernaan-teripang-dan-
osmoregulasi-pada-teripang/2890966/view
Lantu, S. (2010). Osmoregulasi pada Hewan Akuatik. Jurnal
Perikanan dan Kelautan, 6(1), 46-50.

More Related Content

Similar to Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx

Similar to Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx (20)

Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udangSistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
Sistem osmoregulasi pada kepiting dan udang
 
Titip yah
Titip yahTitip yah
Titip yah
 
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrataSistem Ekskresi Hewan vertebrata
Sistem Ekskresi Hewan vertebrata
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
Laporan fiswan oksigen terlarut (dissolved oxygen)
 
Osmoregulasi
OsmoregulasiOsmoregulasi
Osmoregulasi
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
homeostasis.pptx
homeostasis.pptxhomeostasis.pptx
homeostasis.pptx
 
Bab i udangku
Bab i udangkuBab i udangku
Bab i udangku
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
1 elmu aer
1   elmu aer1   elmu aer
1 elmu aer
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
 
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
Kelangsungan hidup organisme solo
Kelangsungan hidup organisme soloKelangsungan hidup organisme solo
Kelangsungan hidup organisme solo
 

More from nabilahsakhira

batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.ppt
batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.pptbatuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.ppt
batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.pptnabilahsakhira
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptnabilahsakhira
 
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptx
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptxSuhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptx
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptxnabilahsakhira
 
presentasi-fungi pembelajaran sains sdppt
presentasi-fungi pembelajaran sains sdpptpresentasi-fungi pembelajaran sains sdppt
presentasi-fungi pembelajaran sains sdpptnabilahsakhira
 
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptx
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptxMetode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptx
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptxnabilahsakhira
 
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptx
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptxModifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptx
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptxnabilahsakhira
 
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptx
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptxDasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptx
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptxnabilahsakhira
 

More from nabilahsakhira (7)

batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.ppt
batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.pptbatuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.ppt
batuan-dan-tanah pembelajaran sains sd.ppt
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
 
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptx
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptxSuhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptx
Suhu, Kalor, dan Cahaya Kamis (18 Agustus).pptx
 
presentasi-fungi pembelajaran sains sdppt
presentasi-fungi pembelajaran sains sdpptpresentasi-fungi pembelajaran sains sdppt
presentasi-fungi pembelajaran sains sdppt
 
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptx
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptxMetode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptx
Metode Ilmiah dalam pembelajaran sains.pptx
 
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptx
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptxModifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptx
Modifikasi Daun pada tumbuhan darat .pptx
 
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptx
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptxDasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptx
Dasar Sistem Klasifikasi sistem alami dan filogenetik.pptx
 

Recently uploaded

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Osmoregulasi Kelompok pelajaran sains1A.pptx

  • 1. Osmoregulasi Hewan Akuatik Kelompok1  Annisa Cahya R. K4519006  Beti Nur Rahmawati K4519013  Muhammad Adi Nugroho K4519047  Rahma Ainun Nur Aini K4519060  Salsabilla Aliyah K4519067 Dosen pengampu: Dr. Harlita, S. Si., M. Si.
  • 2. Osmoregulasi Hewan Akuatik Merupakan upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion yang terdapat dalam tubuhnya dengan lingkungan melalui membran semipermeable (Lantu, S., 2010) Regulasi ion dan air pada hewan akuatik dapat terjadi secara:  Hipertonik (hiperosmotik): Regulasi konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi air.  Hipotonik (hipoosmotik): Pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media (air).  Isotonik (isoosmotik): Regulasi saat konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi air.
  • 3. A. OsmoregulasiIkan (Vertebrata) Ikan Air Tawar Konsentrasi garam di tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingkan lingkungan nya (Hipertonik), sehingga kandungan garam lebih sering dikeluarkan ke perairan. Ikan air tawar akan mengkonsumsi air yang banyak dan sebagai konsekuensinya akan memproduksi sejumlah besar urine. Ginjal dari golongan ikan ini menyerap sejumlah garam dan melepaskan garam tersebut ke aliran darah. Selain itu, ikan air tawar memiliki pompa ion di bagian ginjal yang akan menangkap garam dari air serta melepaskan amonia dan hasil buangan lainnya. Ikan Air Tawar
  • 4. Ikan Air Payau (Daerah Estuari) Ikan-ikan pada daerah estuary atau air payau memiliki konsentrasi cairan tubuh yang hampir sama dengan konsentrasi air payau (Isotonik) sehingga ikan akan cenderung sedikit melakukan osmoregulasi. Contohnya ikan nila, bandeng, kerapu, kakap, mujair.
  • 5. Ikan Air Laut Untuk ikan air laut, air laut mengandung konsentrasi garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan garam yang ada di tubuh tubuh ikan (Hipotonik). Sebagai hasilnya, garam cenderung masuk ke tubuh ikan sehingga ikan harus menggunakan ginjalnya serta pompa ionnya untuk mengeluarkan kelebihan garam.
  • 6. Ikan Air Laut Golongan Hagfish Hagfish memiliki konsentrasi cairan tubuh yang hampir sama dengan konsentrasi air laut di sekitarnya (Isotonik), maka hagfish cenderung melakukan sedikit osmoregulasi. Ikan Air Laut Golongan Teleostei Teleostei: Jenis ikan bertulang sejati. Ex: Kuda laut Teleostei memiliki cairan tubuh 1/3 dari tekanan osmotik air laut. Golongan ini akan minum air laut dan menyerapnya ke dalam tubuh. Dengan pompa Na+ dari sel klorida dalam insang, Na+ akan dipompa ke laut. Amonia juga akan dilepaskan melalui insang, sisa ion akan dikeluarkan melalui ginjal.
  • 7. B. Osmoregulasi Pada Moluska Moluska Laut Osmoregulasi pada moluska sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan air dan garam melalui proses penyerapan dan pembuangan. Pertahanan akan keseimbangan air dalam tubuh moluska penting untuk fungsi membran sel. Kebanyakan invertebrata laut termasuk spesis moluska seperti kerang-kerangan, siput, tiram dan lain-lain adalah isoosmotik. Hal ini berarti spesis moluska memiliki tekanan osmotik yang sama dan cairan mengalir melalui membran dengan larutan berkonsentrasi rendah ke daerah yang memiliki larutan yang berkonsentrasi tinggi. Ketika kelompok moluska bermigrasi tidak terjadi masalah terhadap pengaturan osmoregulasi dan mereka dapat mendiami dan mempertahankan stabilitasnya di lingkungan mereka yang baru (Russell, 2000).
  • 8. Moluska Darat Pada tubuh keong/siput memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua keong atau siput bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Tekanan osmotik cairan internal bervariasi secara luas tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk menghindari kehilangan air yang berlebih, keong atau siput lebih aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah serta menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Banyak keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zat yang mengandung nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk menekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air didalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
  • 9. C. Osmoregulasi Pada Golongan Krustasea (Kepiting) Spesies : Callinectes sapidus (Blue crap) Memiliki kemampuan untuk melakukan osmoregulasi dan berhasil hidup di air tawar. Spesies : Carcinus maunas (Kepiting pantai) Memiliki toleransi yang kecil untuk air tawar namun dapat mempertahankan konsentrasi ion yang tinggi di perairan estuari (perairan pertemuan air laut dengan air tawar.
  • 10. Organ yang paling berperan dalam mengatur osmoregulasi pada krustasea adalah kelenjar pada antenna kepiting. Antena tersebut tidak dapat memproduksi urine, sehingga menjadi organ paling penting dalam pengaturan osmoregulasi. Studi menunjukkan bahwa insang, lamela insang dan membran menggambarkan pola yang bervariasi dalam pengaturan transpor ion untuk golongan eurihalin krustasea.
  • 11. Dua macam enzim yang membantu transport ion melewati insang krustasea adalah karbonat anhidrase dan arginin kinase. Karbonat anhidrase menyediakan ion H+ dan HCO3- sebagai lawan ion Na+ dan Cl- untuk pertukaran dengan mengkatalisis hidrasi CO2 di dalam sel insang. Aktifitas dari karbonat anhidrase dalam sitoplasma insang akan bertambah secara drastis ketika kepiting berpindah dari tempat yang bersalinitas tinggi ke tempat yang bersalinitas rendah, dimana fungsinya menyediakan ion yang akan melawan ion NaCl pada saat penyerapan. Proses penggunaan ATP dalam rangka transpor ion tergantung pada kerja enzim arginin kinase. Kepiting yang berpindah dari salinitas yang tinggi ke salinitas rendah, akan menyebabkan aktifitas enzim arginin kinase bertambah kelipatan dua dalam insang.
  • 12. D. Osmoregulasi Pada Invertebrata Invertebrata laut pada umumnya isotonik terhadap lingkungan mereka dan merupakan osmoconformer (10.17). Mereka tidak memiliki mekanisme yang khusus untuk memindahkan air, tetapi mereka mengatur kandungan garamnya sehingga berbeda dengan kandungan air laut. Mereka memiliki pompa seluler dan beberapa impermeable terhadap garam. Spesis yang diam di tepi pantai serta estuari mengatur keseimbangan air. Beberapa menyerap air lebih ketika air laut mengencer, bahkan ada yang menambah ukuran selnya untuk mempertahankan keadaan isotonik (Oglesby, 1981). Biasanya dengan difusi secara sederhana melalui pembuangan gas- gas. Pembuangan bahan nitrogen serta bahan lainnya adalah secara fagositosis melalui coelomocyt untuk dibawa ke tempat pembuangan (misalnya pada asteroida, bahan buangan dibawa ke papulae dimana melalui cara fagositosis dan kemudian dibuang melalui dinding popular). Kebanyakan ecinodermata adalah termasuk ke dalam golongan organisme laut dan osmokonformer, walaupun ada beberapa termasuk mendiami daerah payau.
  • 13. Osmoregulasi pada Teripang (Holothurians)
  • 14. Teripang (holothurians) adalah kelompok hewan invertebrata laut dari kelas Holothuroidea (Filum Echinodermata), terkenal luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mułai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di lautan India. Menurut Sunarno (1997), Osmoregulasi adalah suatu sistem homeostatis pada teripang untuk menjaga kemantapan millieu interieur-nya dengan cara membantu keseimbangan konsentrasi osmotik antara cairan intrasel dengan ekstrasel, dengan osmoregulasi dapat dilihat pada gambar di bawah. Pada gambar dapat dilihat bahwa osmoregulasi dapat terjadi melalui 2 aktivitas, dengan mempertahankan kemantapan osmolaritas cairan ekstrasel tanpa harus menyamakan terhadap salinitas media. Menjaga kemantapan cairan intraselnya agar tetap isoosmotik dengan cairan ekstraselnya. Kedua aktivitas tersebut dilakukan dengan cara pembantuan volume udara didalam cairan cairan serta pembantuan pertukaran ion antara cairan intrasel dengan cairan ekstral. Komponen yang terlibat dalam osmoregulasi adalah protein pada sel membran, yang berperan sebagai sistem pompa ion pengemban (carrier) dan biokatalisator (enzim, Na-K ATP-ase) serta energi ATP untuk pengangkutan aktif. Adapun organ- organ tubuh yang berperan sebagai tempat berlangsungnya osmoregulasi adalah pohon respirasi, saluran pencemaan, integumen / kulit dan ekskresi organ (Sunarno, 1997)
  • 15. Does anyone have any questions? addyouremail@freepik.com +91 620 421 838 yourcompany.com THANKS!
  • 16. Daftar Pustaka Herlianti, Juwita, R., & Wahyuni, W. T. (2018). Makalah Fisiologi Hewan Ekskresi dan Osmoregulasi. Diperoleh pada tanggal 18 Oktober 2020 dari http://herliraysawinda.blogspot.com/2018/04/v- behaviorurldefaultvmlo.html Ika (2018). Tugas Penangkaran dan Restoking Teripang. Diperoleh pada tanggal 19 Oktober 2020 dari https://www.studocu.com/id/document/universitas- diponegoro/penangkaran-dan-restoking/mandatory- assignments/klasifikasi-teripang-pencernaan-teripang-dan- osmoregulasi-pada-teripang/2890966/view Lantu, S. (2010). Osmoregulasi pada Hewan Akuatik. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(1), 46-50.