SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat kedalam
tubuh atau menuju ke peredaran darah tubuh setelah melewati sawar biologik (Aiache, et al.,
1993). Absorpsi obat adalah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektivitas obat
(Joenoes, 2002). Agar suatu obat dapat mencapai tempat kerja di jaringan atau organ, obat
tersebut harus melewati berbagai membran sel. Pada umumnya, membran sel mempunyai
struktur lipoprotein yang bertindak sebagai membran lipid semipermeabel (Shargel and Yu,
1985). Sebelum obat diabsorpsi, terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan
serta cepat-lambatnya melarut menentukan banyaknya obat terabsorpsi. Dalam hal pemberian
obat per oral, cairan biologis utama adalah cairan gastrointestinal, dari sini melalui membran
biologis obat masuk ke peredaran sistemik. Disolusi obat didahului oleh pembebasan obat dari
bentuk sediaannya.

Obat yang terbebaskan dari bentuk sediaannya belum tentu diabsorpsi, jika obat tersebut terikat
pada kulit atau mukosa disebut adsorpsi. Jika obat sampai tembus ke dalam kulit, tetapi belum
masuk ke kapiler disebut penetrasi. Jika obat meresap/menembus dinding kapiler dan masuk ke
dalam saluran darah disebut absorpsi (Joenoes, 2002).
Perpindahan obat dari suatu bentuk sediaan dosis oral ke dalam sirkulasi sistemik bisa
dicapai dengan tiga langkah yaitu :
a.
Penghantaran obat pada tempat absorpsinya
b.
Obat dalam bentuk larutan
c.
Penembusan obat ke dalam sirkulasi sistemik (Syukri, 2002).
Absorpsi obat adalah langkah utama untuk disposisi obat dalam tubuh dari sistem
LADME (Liberasi-Absorpsi-Distribusi-Metabolisme-Ekskresi). Bila pembebasan obat dari
bentuk sediaannya (liberasi) sangat lamban, maka disolusi dan juga absorpsinya lama, sehingga
dapat mempengaruhi efektivitas obat secara keseluruhan (Joenoes, 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat
a. Ukuran partikel obat
Kecepatan disolusi obat berbanding langsung dengan luas permukaan yang kontak
dengan cairan/pelarut. Bertambah kecil partikel, bertambah luas permukaan total, bertambah
mudah larut(Joenoes, 2002).
b. Pengaruh daya larut obat
Pengaruh daya larut obat/bahan aktif tergantung pada:
- Sifat kimia: modifikasi kimiawi obat
- Sifat fisik: modifikasi fisik obat
- Prosedur dan teknik pembuatan obat
- Formulasi bentuk sediaan/galenik dan penambahan eksipien (Joenoes, 2002).
c. Beberapa faktor lain fisiko-kimia obat.
- Temperatur
- pKa dan derajat ionisasi obat.
Mekanisme Lintas Membran
Mekanisme lintas membran berkaitan dengan peristiwa absorpsi, meliputi mekanisme
pasif dan aktif (Syukri, 2002).
a. Difusi pasif melalui pori
Semua senyawa yang berukuran cukup kecil dan larut dalam air dapat melewati kanal
membran. Sebagian besar membran (membran seluler epitel usus halus dan lain-lain) berukuran
kecil yaitu 4-7 Å dan hanya dapat dilalui oleh senyawa dengan bobot molekul yang kecil yaitu
lebih kecil dari 150 untuk senyawa yang bulat, atau lebih kecil dari 400 jika senyawanya terdiri
atas rantai panjang

b. Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun membran
Difusi pasif menyangkut senyawa yang larut dalam komponen penyusun membran.
Penembusan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa memerlukan
energi, sehingga mencapai keseimbangan pada kedua sisi membran. Waktu yang diperlukan
untuk mencapai keseimbangan tersebut mengikuti hukum difusi Fick (Syukri, 2002).
Karakteristik fisiko-kimia sebagian besar molekul seperti polaritas dan ukuran molekul
merupakan hambatan penembusan transmembran oleh mekanisme pasif secara filtrasi dan
difusi.

c. Tranpor aktif
Transpor aktif suatu molekul merupakan cara pelintasan transmembran yang sangat berbeda
dengan difusi pasif. Pada transpor aktif diperlukan adanya pembawa. Pembawa ini dengan molekul obat
dapat membentuk kompleks pada permukaan membran. Kompleks tersebut melintasi membran dan
selanjutnya molekul dibebaskan pada permukaan lainnya, lalu pembawa kembali menuju ke permukaan
asalnya (Syukri, 2002).
Sistem transpor aktif bersifat jenuh. Sistem ini menunjukkan adanya suatu kekhususan untuk
setiap molekul atau suatu kelompok molekul. Oleh sebab itu dapat terjadi persaingan beberapa molekul
berafinitas tinggi yang menghambat kompetisi transpor dari molekul berafinitas lebih rendah. Transpor
dari satu sisi membran ke sisi membran yang lain dapat terjadi dengan mekanisme perbedaan
konsentrasi. Tranpor ini memerlukan energi yang diperoleh dari hidrolisis adenosin trifosfat (ATP)
dibawah pengaruh suatu ATP-ase

d. Difusi terfasilitasi
Difusi ini merupakan cara perlintasan membran yang memerlukan suatu pembawa dengan
karakteristik tertentu (kejenuhan, spesifik dan kompetitif). Pembawa tersebut bertanggung jawab
terhadap transpor aktif, tetapi pada transpor ini perlintasan terjadi akibat gradien konsentrasi dan tanpa
pembebasan energi

e.

Pinositosis
Pinositosis merupakan suatu proses perlintasan membran oleh molekul-molekul besar dan
terutama oleh molekul yang tidak larut. Perlintasan terjadi dengan pembentukan vesikula (bintil) yang
melewati membran (Syukri, 2002).

f. Transpor oleh pasangan ion
Transpor oleh pasangan ion adalah suatu cara perlintasan membran dari suatu senyawa yang
sangat mudah terionkan pada pH fisiologik. Perlintasan terjadi dengan pembentukan kompleks yang
netral (pasangan ion) dengan senyawa endogen seperti musin, dengan demikian memungkinkan
terjadinya difusi pasif kompleks tersebut melalui membran (Syukri, 2002)

More Related Content

What's hot

Ppt bio transpor
Ppt bio transporPpt bio transpor
Ppt bio transporMaeko Kaoin
 
Struktur dan fungsi sel (devi)(
Struktur dan fungsi sel  (devi)(Struktur dan fungsi sel  (devi)(
Struktur dan fungsi sel (devi)(Devie Muniruddin
 
Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membranMuhammad Poapa
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newAdriani Hasyim
 
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisi
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisiKelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisi
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisiSartika Sianipar
 
Ppt transpor pasif rahayana djaila
Ppt transpor pasif rahayana djailaPpt transpor pasif rahayana djaila
Ppt transpor pasif rahayana djailaRahayana Djaila
 
Biomembran kimia fmipa uho
Biomembran kimia fmipa uhoBiomembran kimia fmipa uho
Biomembran kimia fmipa uhoandayani fitri
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Muhammad Ridlo
 
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansiAnatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansiSeptian Muna Barakati
 
Persentasi peroksisom
Persentasi peroksisomPersentasi peroksisom
Persentasi peroksisomOppi Ulandari
 
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
 

What's hot (19)

Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
Ppt bio transpor
Ppt bio transporPpt bio transpor
Ppt bio transpor
 
Struktur dan fungsi sel (devi)(
Struktur dan fungsi sel  (devi)(Struktur dan fungsi sel  (devi)(
Struktur dan fungsi sel (devi)(
 
Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membran
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan new
 
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Biologi seluler catatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Struktur Sel
Struktur SelStruktur Sel
Struktur Sel
 
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisi
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisiKelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisi
Kelompok 1 osmosis, difusi dan imbibisi
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 
Ppt transpor pasif rahayana djaila
Ppt transpor pasif rahayana djailaPpt transpor pasif rahayana djaila
Ppt transpor pasif rahayana djaila
 
Biomembran kimia fmipa uho
Biomembran kimia fmipa uhoBiomembran kimia fmipa uho
Biomembran kimia fmipa uho
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
Lisosom
Lisosom Lisosom
Lisosom
 
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansiAnatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Makalah fisiologi hewan air
Makalah fisiologi hewan airMakalah fisiologi hewan air
Makalah fisiologi hewan air
 
Persentasi peroksisom
Persentasi peroksisomPersentasi peroksisom
Persentasi peroksisom
 
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
 

Similar to Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Obat

Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptApotekLoka
 
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxFendryMatoka
 
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAP
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAPLect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAP
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAPIDewaAyuX3
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatNurlina Manik
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranHarsidi Side
 
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)yogiewibisono
 
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...yogiewibisono
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSulistia Rini
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran selSulistia Rini
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxAPOTEKERBAYUPAMUNGKA
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxhaslinahaslina3
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 

Similar to Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Obat (20)

Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.ppt
 
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAP
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAPLect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAP
Lect 4 SISTEM TRANSPOR MEMBRAN SEL LENGKAP
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulat
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
 
Farmakokinetik ii
Farmakokinetik iiFarmakokinetik ii
Farmakokinetik ii
 
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
 
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
 
Disolusi.pptx
Disolusi.pptxDisolusi.pptx
Disolusi.pptx
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 

Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Obat

  • 1. Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat kedalam tubuh atau menuju ke peredaran darah tubuh setelah melewati sawar biologik (Aiache, et al., 1993). Absorpsi obat adalah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektivitas obat (Joenoes, 2002). Agar suatu obat dapat mencapai tempat kerja di jaringan atau organ, obat tersebut harus melewati berbagai membran sel. Pada umumnya, membran sel mempunyai struktur lipoprotein yang bertindak sebagai membran lipid semipermeabel (Shargel and Yu, 1985). Sebelum obat diabsorpsi, terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan serta cepat-lambatnya melarut menentukan banyaknya obat terabsorpsi. Dalam hal pemberian obat per oral, cairan biologis utama adalah cairan gastrointestinal, dari sini melalui membran biologis obat masuk ke peredaran sistemik. Disolusi obat didahului oleh pembebasan obat dari bentuk sediaannya. Obat yang terbebaskan dari bentuk sediaannya belum tentu diabsorpsi, jika obat tersebut terikat pada kulit atau mukosa disebut adsorpsi. Jika obat sampai tembus ke dalam kulit, tetapi belum masuk ke kapiler disebut penetrasi. Jika obat meresap/menembus dinding kapiler dan masuk ke dalam saluran darah disebut absorpsi (Joenoes, 2002). Perpindahan obat dari suatu bentuk sediaan dosis oral ke dalam sirkulasi sistemik bisa dicapai dengan tiga langkah yaitu : a. Penghantaran obat pada tempat absorpsinya b. Obat dalam bentuk larutan c. Penembusan obat ke dalam sirkulasi sistemik (Syukri, 2002). Absorpsi obat adalah langkah utama untuk disposisi obat dalam tubuh dari sistem LADME (Liberasi-Absorpsi-Distribusi-Metabolisme-Ekskresi). Bila pembebasan obat dari
  • 2. bentuk sediaannya (liberasi) sangat lamban, maka disolusi dan juga absorpsinya lama, sehingga dapat mempengaruhi efektivitas obat secara keseluruhan (Joenoes, 2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat a. Ukuran partikel obat Kecepatan disolusi obat berbanding langsung dengan luas permukaan yang kontak dengan cairan/pelarut. Bertambah kecil partikel, bertambah luas permukaan total, bertambah mudah larut(Joenoes, 2002). b. Pengaruh daya larut obat Pengaruh daya larut obat/bahan aktif tergantung pada: - Sifat kimia: modifikasi kimiawi obat - Sifat fisik: modifikasi fisik obat - Prosedur dan teknik pembuatan obat - Formulasi bentuk sediaan/galenik dan penambahan eksipien (Joenoes, 2002). c. Beberapa faktor lain fisiko-kimia obat. - Temperatur - pKa dan derajat ionisasi obat. Mekanisme Lintas Membran Mekanisme lintas membran berkaitan dengan peristiwa absorpsi, meliputi mekanisme pasif dan aktif (Syukri, 2002). a. Difusi pasif melalui pori Semua senyawa yang berukuran cukup kecil dan larut dalam air dapat melewati kanal membran. Sebagian besar membran (membran seluler epitel usus halus dan lain-lain) berukuran kecil yaitu 4-7 Å dan hanya dapat dilalui oleh senyawa dengan bobot molekul yang kecil yaitu lebih kecil dari 150 untuk senyawa yang bulat, atau lebih kecil dari 400 jika senyawanya terdiri atas rantai panjang b. Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun membran Difusi pasif menyangkut senyawa yang larut dalam komponen penyusun membran. Penembusan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa memerlukan energi, sehingga mencapai keseimbangan pada kedua sisi membran. Waktu yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan tersebut mengikuti hukum difusi Fick (Syukri, 2002). Karakteristik fisiko-kimia sebagian besar molekul seperti polaritas dan ukuran molekul merupakan hambatan penembusan transmembran oleh mekanisme pasif secara filtrasi dan difusi. c. Tranpor aktif
  • 3. Transpor aktif suatu molekul merupakan cara pelintasan transmembran yang sangat berbeda dengan difusi pasif. Pada transpor aktif diperlukan adanya pembawa. Pembawa ini dengan molekul obat dapat membentuk kompleks pada permukaan membran. Kompleks tersebut melintasi membran dan selanjutnya molekul dibebaskan pada permukaan lainnya, lalu pembawa kembali menuju ke permukaan asalnya (Syukri, 2002). Sistem transpor aktif bersifat jenuh. Sistem ini menunjukkan adanya suatu kekhususan untuk setiap molekul atau suatu kelompok molekul. Oleh sebab itu dapat terjadi persaingan beberapa molekul berafinitas tinggi yang menghambat kompetisi transpor dari molekul berafinitas lebih rendah. Transpor dari satu sisi membran ke sisi membran yang lain dapat terjadi dengan mekanisme perbedaan konsentrasi. Tranpor ini memerlukan energi yang diperoleh dari hidrolisis adenosin trifosfat (ATP) dibawah pengaruh suatu ATP-ase d. Difusi terfasilitasi Difusi ini merupakan cara perlintasan membran yang memerlukan suatu pembawa dengan karakteristik tertentu (kejenuhan, spesifik dan kompetitif). Pembawa tersebut bertanggung jawab terhadap transpor aktif, tetapi pada transpor ini perlintasan terjadi akibat gradien konsentrasi dan tanpa pembebasan energi e. Pinositosis Pinositosis merupakan suatu proses perlintasan membran oleh molekul-molekul besar dan terutama oleh molekul yang tidak larut. Perlintasan terjadi dengan pembentukan vesikula (bintil) yang melewati membran (Syukri, 2002). f. Transpor oleh pasangan ion Transpor oleh pasangan ion adalah suatu cara perlintasan membran dari suatu senyawa yang sangat mudah terionkan pada pH fisiologik. Perlintasan terjadi dengan pembentukan kompleks yang netral (pasangan ion) dengan senyawa endogen seperti musin, dengan demikian memungkinkan terjadinya difusi pasif kompleks tersebut melalui membran (Syukri, 2002)