Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
jaringan tumbuhan, floem, xylem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, jaringan perindem, fungsi jaringan tumbuhan, jaringan gabus, organ tumbuhan, fungsi akar, sistem perakaran, struktur akar, epidermis, endodermis, struktur batang, fungsi daun, anatomi daun, bunga, pengelompokkan bunga, sifat totipotensi, buah, kultur jaringan,
BAB II BIOLOGI KELAS XI
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
OLEH XI-2
KELOMPOK 1
CHORI D A DUTA H P
FEBBY A P
FIRDHA A A
NANDA RIZKA
SITI FARIDA
Pengangkutan Ekstravaskuler
Pengangkutan Vaskuler
STRUKTUR JARINGAN AKAR
DIKOTIL
1. Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil letak epidermis akar ini di bagian terluar akar. Fungsi Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil = Jalan masuk air dan garam mineral. 2. Korteks akar tumbuhan dikotil letak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis. Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil = tempat menyimpan cadangan makanan.
MONOKOTIL
Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman Dikotil.
Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman Dikotil, letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium.
Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xilem dan floem yang berselang-seling.
STRUKTUR JARINGAN BATANG MONOKOTIL
DIKOTIL
PERBEDAAN TANAMAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Sekresi
1.
2. Pengertian Sekresi
Sekresi adalah suatu proses pengeluaran zat
berbentuk cairan oleh sel-sel tubuh
tumbuhan atau kelenjar yang mana cairan
atau kelenjar tersebut masih dimanfaatkan
oleh tubuh tumbuhan untuk proses
metabolisme.
3. • Terdapat di permukaan tubuh dan produksinya
dikeluarkan dari tubuh
• Rambut kelenjar dan kelenjar. Terdapat pada bagian
trikoma. Fungsi rambut kelenjar adalah menyaring
zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur
pengeluaran ekskresi lewat plasma sedangkan
kelenjar berfungsi untuk penghasil lender
• Kelenjar madu, umumnya terdapat pada bagian
bunga, merupakan kelenjar di bagian pangkal dan
tonjolan yang terdiri dari banyak sel di atasnya di
mana sel tersebut memiliki plasma yang kental.
• Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak
menguap pada bagian-bagian bunga
4. Sekresi adalah fenomena umum pembentukan dinding sel
dan kutikula, lapisan suberin dan perpinda-han senyawa
tertentu antar sitoplasma sel yang berdekatan merupakan
proses sekresi.
5. Berdasarkan tempat penyimpanan
materi yang akan disekresikan
• Sekresi intraseluler
Sekresi intraseluler adalah materi yang akan di
sekresikan disimpan di dalam sel
• Sekresi extraseluler
Sekresi extraseluler adalah materi disekresikan
ke luar sel.
6. Sekresi ekstraseluler
• sekresi endogen, akumulasi materi untuk
sekresi terjadi di ruang antar sel
• sekresi eksogen, materi disekresikan keluar
dari tumbuhan dan terjadi dalam berbagai
struktur sekretori epidermal
7. SEKRESI INTRASELULER
IDIOBLAS
• Idioblas adalah sel yang
terspesialisasi untuk menyimpan
metabolit. Ukuran sel idioblas sedikit
berbeda dibandingkan dengan sel-sel
di sekitarnya, tersusun tunggal atau
dalam barisan yang panjang.
Misalnya : Latisifer, litosis pada
Ficus (di dalam sel terdapat kristal
sistolit)
• Idioblas dapat mengandung resin,
tannin, lendir, kristal, minyak, dll
8. Idioblas kaktus
– Sel lendir pada kaktus (Matucana
grandiflora)
– Lendir (karbohidrat) akan mengikat
air sehingga dapat digunakan
mencegah terjadinya penguapan yang
berlebihan
Idioblas magnolia
– Sel minyak pada daun Magnolia
– Fungsi sel ini yaitu memproduksi
dan menyimpan minyak
9. LATISIFER
• Latisifer adalah sel atau
sekelompok sel yang
menghasilkan lateks.
• Latisifer ditemukan pada
sejumlah besar jenis dan marga
tumbuhan
10. TIPE-TIPE LATISIFER
1. Tidak beruas
– berasal dari sel tunggal
yang memanjang seiring
dengan pertumbuhan
tanaman,
– kadang-kadang bercabang
– tidak bercabang : Vinca,
Cannabis,
– bercabang : Euphorbia,
Nerium, Ficus, Asclepias
11. 2. Beruas
– Tersusun atas satu seri sel, baik
bercabang maupun tidak bercabang.
– Ujung dari masing-masing sel tetap
utuh, berpori atau membentuk
lubang/perforasi anastomosis atau tidak
beranastomosis
– Tidak beranastomosis contoh :
Musa, Allium
– Beranastomosis contoh : Sonchus,
Carica, Manihot, Papaver, Hevea
– Pada Hevea, latisifer umumnya
terdapat pada kulit batang
– Latisifer yang paling utama
terbentuk pada kulit batang paling
dalam, yang berasal dari kambium
12. SEKRESI EKSTRASELULER
• Materi, yang disekresikan secara ekstraseluler,
tersimpan dalam suatu ruang antar sel khusus,
yang terbentuk dari/dengan berbagai cara.
13. KANTUNG SEKRESI
• Kantung sekresi
terletak pada
daerah yang
terlokalisasi
yang
mengandung
hasil sekresi.
• Terutama
terdapat pada
batang, daun
dan juga buah.
14. SALURAN SEKRESI
• Saluran sekresi bentuknya memanjang dan meluas
dalam jarak yang cukup jauh dalam organ
• Contoh saluran sekresi misalnya saluran resin pada
Coniferae, saluran sekresi pada tumbuhan Compositae.
15. PEMBENTUKAN STRUKTUR
SEKRESI
• Struktur sekresi ekstraseluler dapat terbentuk
secara schizogenous atau lysigenous
–Kehadiran sel epitel dapat digunakan sebagai
penanda asal mula pembentukan struktur
sekresi secara skizogen.
–Kantung sekresi yang terbentuk secara lisigen
tidak akan memiliki sel epitel sebagai
pembatasnya, karena kantung/saluran
terbentuk secara lisis.
18. KELENJAR HIDATODA
• Hidatoda adalah kelenjar yang
berfungsi untuk
mensekresikan air secara
gutasi
• Epitem adalah jaringan
aerenkim pada bagian ujung
jaringan pembuluh
• Menyerap mineral/nutrisi dari
jaringan xilem menuju sel-sel
pada daun. Kelebihan air
disimpan di ruang antar sel,
akumulasi air menyebabkan
tekanan dan mendorong air ke
luar melalui stomata yang
disebut dengan gutasi
19. SEKRESI EKSOGEN
• Kelenjar nektar, yang merupakan struktur
sekresi luar, dapat ditemukan pada tangkai
daun (petiolus), misalnya pada tumbuhan
Passiflora, Ricinus dan Impatiens.
20. STRUKTUR SEKRESI PADA TUMBUHAN
CARNIVORA
• Contoh tumbuhan carbivora yaitu Venus’ flytrap (Dionaea
muscipula)
• Terdapat tiga macam trikoma yaitu hanya dua tipe yang
berfungsi sebagai kelenjar sekresi :
1. Rambut kelenjar pada tepi daun berfungsi mensekresikan
senyawa yang digunakan untuk menarik serangga
2. Tiga trikom panjang pada masing-masing belahan daun
gunanya bukan untuk kelenjar sekresi tetapi untuk menutup
perangkap
3. Trikom pada permukaan daun berfungsi sebagai
sekretoris yang menghasilkan enzim untuk mencerna
serangga dan menyerap hasil penguraian
22. SUNDEW (DROSERA)
Sundew (Drosera) yaitu
rambut kelenjar yang
kompleks dan memiliki
jaringan pembuluh, sel
transfer dan sel sekresi
Fungsinya menghasilkan
sekret yang lengket untuk
menangkap serangga dan
berisi enzim untuk
pencernaan
24. KELENJAR GARAM
Kelenjar garam umum ditemukan pada tumbuhan yang
tumbuh/hidup pada habitat dengan salinitas tinggi
25. KELENJAR NEKTAR
Kelenjar nektar merupakan
struktur sekresi luar yang
menghasilkan cairan gula
Kelenjar nektar dua tipe yaitu:
1. Ekstraflora, misalnya pada
tangkai daun (petiolus),
misalnya pada tumbuhan
Passiflora, Ricinus dan
Impatiens,
26. 2. Floral nectar
Polinasi. Ditemukan pada sepal, petal, stamen,
ovarium atau reseptakel/tangkai bunga.
Nektar pada petal Abutilon