SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Prinsip Keterbukaan Informasi (Disclosure Principle) dan
Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)
dalam Pasar Modal
2
Prinsip
Keterbukaan
(Disclosure
Prinsiple)
Benturan
Kepentingan
(Conflict of
Interest)
WHAT…
WHO…
WHEN…
WHY…
SUMBER HUKUM:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
3. Peraturan Bursa Efek Jakarta
Prinsip Keterbukaan
UUPM pasal 1 angka 25
4
Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang
mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik dan Pihak lain yang
tunduk pada Undang-Undang Pasar Modal untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau Efek-nya
yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal
terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut.
Prinsip Keterbukaan
Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta
penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau
keputusan pemodal
UUPM pasal 1 angka 7
UUPM pasal 85
5
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan
Efek, Penasihat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank
Kustodian, Wali Amanat, dan Pihak lainnya yang telah memperoleh
izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam wajib
menyampaikan laporan kepada Bapepam
Prinsip Keterbukaan
Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau
Perusahaan Publik
Direktur atau Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan setiap
pihak yang memiliki sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus)
saham Emiten atau perusahaan Publik
UUPM pasal 86
UUPM pasal 87
Informasi atau fakta material yang wajib disampaikan:
• Penggabungan usaha, pengambilalihan, peleburan usaha atau
pembentukan usaha patungan
• Pemecahan saham tau pembagian deviden saham
• Pendapatan dan deviden yang luar biasa sifatnya
• Perolehan atau kehilangan kontrak penting
• Produk atau penemuan baru yang berarti
• Perubahan tahun buku perusahaan
• Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam
manajemen
• Transaksi Afiliasi
Prinsip Keterbukaan
7
Prinsip Keterbukaan
Prinsip
keterbukaan di
dalam hukum
Pasar Modal
tercermin di
dalam UUPM
diantaranya pada
pasal-pasal: 1, 35,
40, 75, 78, 79, 80,
81, 83, 84, 85, 86,
87, 88, dan 89.
Sanksi : 102, 107.
Nomor
Peraturan
Tentang
X.K.1 Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan
Kepada Publik
X.K.2 Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
X.K.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
X.K.5 Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik
Yang Dimohonkan Pailit
X.K.6 Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan
Perusahaan Publik
X.K.7 Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan
Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik
X.M.1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
• Prinsip keterbukaan informasi merupakan bagian dari Tata
Kelola Perusahaan yang baik/Good Corporate Governance
• Prinsip keterbukaan informasi diperlukan untuk menjaga
kepercayaan investor
• Prinsip keterbukaan informasi bertujuan untuk
menciptakan pasar yang efisien
Prinsip Keterbukaan
expectation gap
9
investor
menginginkan
full disclosure
Emiten cenderung
menerapkan
limited disclosure
GAP
investor
menginginkan
informasi yang
tepat waktu
investor
menginginkan
data atau
informasi yang
rinci dan akurat
Emiten
mengharapkan
dapat mengurangi
biaya penyebaran
informasi/
penerbitan laporan
Emiten
mengharapkan
dapat memberikan
informasi secara
garis besar saja
Prinsip Keterbukaan
10
Kepercayaan investor atau publik
terhadap Pasar Modal
Prinsip Keterbukaan
Menciptakan pasar yang efisien
Pengecualian terhadap kewajiban atas keterbukaan
informasi:
Menurut Munir Fuady, pengecualian terhadap keterbukaan
informasi terjadi dalam hal:
1. Informasi terkait belum matang untuk di-disclose, terlalu
prematur untuk diketahui publik dan belum dapat
dipastikan keadaannya
2. Informasi yang apabila diungkapkan kepada publik dapat
dimanfaatkan oleh pesaing sehingga dapat merugikan
perusahaan sendiri
3. Informasi yang memang sifatnya rahasia, seperti diatur
dalam suatu klausula kontrak yang menyatakan bersifat
rahasia diantara para pihak tersebut
Prinsip Keterbukaan
Prinsip Keterbukaan
Peraturan Bapepam-LK No. IX-E.1
13
Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan adalah
Perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan
Perusahaan dimaksud.
Benturan Kepentingan
SUMBER HUKUM:
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
No. IX.E.1
Bentuk-bentuk transaksi yang mengandung benturan kepentingan:
1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha
patungan
2. Memberi pinjaman kepada perusahaan lain dimana direktur, komisaris, pemegang
saham utama atau perusahaan terkendali dari perusahaan publik menjabat pula
sebagai pemegang saham, direktur, atau komisaris
3. Memperoleh pinjaman dari perusahaan lain dimana pemegang saham utama,
direktur, atau komisaris dari perusahaan publik merupakan pemegang saham atau
direktur atau komisaris
4. Mengalihkan aktiva perusahaan publik kepada pihak lain yang mana turut berperan
dalam transaksi tersebut adalah pemegang saham utama, komisaris, ataus direksi dari
perusahaan publik
5. Memakai jasa perusahaan dimana pemegang saham utama, direktur, komisaris dari
perusahaan publik menjadi pemegang saham, direktur atau komisaris
6. Membeli saham perseroan lain dimana pemegang saham utama, komisaris,a tau
direksi menjadi pemegang saham atau direksi atau komisaris
7. Melakukan penyertaan pada perusahaan lain, dimana pemegang saham utama,
direksi atau komisaris menjadi pemegang saham, direksi atau komisaris pada
perusahana yang menerima penyertaan
Benturan Kepentingan
Kewajiban Perusahaan Publik dalam hal terjadinya transaksi dengan
unsur benturan kepentingan:
Apabila terjadi transaksi benturan kepentingan dalam perusahaan,
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 mewajibkan perusahaan yang
bersangkutan untuk terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Para
Pemegang Saham Independen atau wakilnya melalui Rapat Umum
Pemegang Saham, yang persetujuannya ditegaskan dalam bentuk akta
notariil.
Pemegang Saham Independen adalah para pemegang saham lain yang
tidak mempunyai benturan kepentingan dalam transaksi terkait dan/atau
bukan merupakan afiliasi dari anggota Direksi, Dewan Komisaris atau
Pemegang Saham yang mempunyai benturan kepentingan dalam
transaksi terkait.
Benturan Kepentingan

More Related Content

What's hot

Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Sitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototSitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototRiaAnggun
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture70131n9
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada HewanHannaach
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
Imunologi
ImunologiImunologi
ImunologiCahya
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAZona Bebas
 
Modul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasiModul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasiNelly Masnila
 
Pergeseran paradigma organisasi
Pergeseran paradigma organisasiPergeseran paradigma organisasi
Pergeseran paradigma organisasiShop Riadye
 
Klasifikasi Jamur/Fungi
Klasifikasi Jamur/FungiKlasifikasi Jamur/Fungi
Klasifikasi Jamur/Fungirezaprawira
 
Schistosoma japonicum
Schistosoma japonicumSchistosoma japonicum
Schistosoma japonicumAlivia Salma
 

What's hot (20)

Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Sitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototSitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel otot
 
Mengembangkan paragraf
Mengembangkan paragrafMengembangkan paragraf
Mengembangkan paragraf
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
 
Bab 2 konsep korupsi
Bab 2 konsep korupsiBab 2 konsep korupsi
Bab 2 konsep korupsi
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
 
Modul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasiModul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasi
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Pergeseran paradigma organisasi
Pergeseran paradigma organisasiPergeseran paradigma organisasi
Pergeseran paradigma organisasi
 
Klasifikasi Jamur/Fungi
Klasifikasi Jamur/FungiKlasifikasi Jamur/Fungi
Klasifikasi Jamur/Fungi
 
Schistosoma japonicum
Schistosoma japonicumSchistosoma japonicum
Schistosoma japonicum
 

Viewers also liked (10)

Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
Kpk lengkap
Kpk lengkapKpk lengkap
Kpk lengkap
 
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT VersionKomisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
Komisi Pemberantasan Korupsi PPT Version
 
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikanUndang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
 
PNS Agen Perubahan
PNS Agen PerubahanPNS Agen Perubahan
PNS Agen Perubahan
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Conflict of interest
Conflict of interestConflict of interest
Conflict of interest
 
UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
 

Similar to prinsip keterbukaan dan benturan kepentingan

Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Setiono Winardi
 
Etika bisnis dan profesi investasi dan pasmod
Etika bisnis dan profesi   investasi dan pasmodEtika bisnis dan profesi   investasi dan pasmod
Etika bisnis dan profesi investasi dan pasmodElisabeth Yuliani
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalAndi Alfian
 
peraturan pasmod bagian 2.pptx
peraturan pasmod bagian 2.pptxperaturan pasmod bagian 2.pptx
peraturan pasmod bagian 2.pptxmeutiadewi3
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalGilang Syahya
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalDyah Nuryovita
 
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptx
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptxFinal - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptx
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptxrikimanimoy
 
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar Modal
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar ModalPengetahuan Dasar Investasi dan Pasar Modal
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar ModalNinnasi Muttaqiin
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiamutiarahikmatul
 
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptx
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptxREGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptx
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptxLailatunNuriyah
 
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan PengembangannyaPasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan PengembangannyaIzzuddin Abdul Manaf
 
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdf
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdfPOJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdf
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdfAristoElyanTambuwun1
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxSuciHati8
 
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efek
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efekTicmi mpe-mekanisme perdagangan efek
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efekGilang Nugraha
 
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaTermin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaWahyu Ketapang
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Linda wati
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Farrelfebrinal
 

Similar to prinsip keterbukaan dan benturan kepentingan (20)

Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016
Materi training corporate secretary 25-26 juli 2016
 
Etika bisnis dan profesi investasi dan pasmod
Etika bisnis dan profesi   investasi dan pasmodEtika bisnis dan profesi   investasi dan pasmod
Etika bisnis dan profesi investasi dan pasmod
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
peraturan pasmod bagian 2.pptx
peraturan pasmod bagian 2.pptxperaturan pasmod bagian 2.pptx
peraturan pasmod bagian 2.pptx
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
Prospektus HPAM Money Market
Prospektus HPAM Money MarketProspektus HPAM Money Market
Prospektus HPAM Money Market
 
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptx
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptxFinal - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptx
Final - X 5. Lembaga Jasa Keuangan.pptx
 
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar Modal
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar ModalPengetahuan Dasar Investasi dan Pasar Modal
Pengetahuan Dasar Investasi dan Pasar Modal
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesia
 
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptx
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptxREGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptx
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH fiks.pptx
 
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan PengembangannyaPasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
 
kebijakan IPO
kebijakan IPOkebijakan IPO
kebijakan IPO
 
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdf
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdfPOJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdf
POJK 17 - 2022 - PEDOMAN PERILAKU MI - 1 SEPTEMBER 2022.pdf
 
Psak07
Psak07Psak07
Psak07
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
 
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efek
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efekTicmi mpe-mekanisme perdagangan efek
Ticmi mpe-mekanisme perdagangan efek
 
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaTermin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
 

Recently uploaded

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (11)

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

prinsip keterbukaan dan benturan kepentingan

  • 1. Prinsip Keterbukaan Informasi (Disclosure Principle) dan Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) dalam Pasar Modal
  • 3. SUMBER HUKUM: 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal 3. Peraturan Bursa Efek Jakarta Prinsip Keterbukaan
  • 4. UUPM pasal 1 angka 25 4 Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-Undang Pasar Modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau Efek-nya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut. Prinsip Keterbukaan Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal UUPM pasal 1 angka 7
  • 5. UUPM pasal 85 5 Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, Wali Amanat, dan Pihak lainnya yang telah memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam Prinsip Keterbukaan Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik Direktur atau Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan setiap pihak yang memiliki sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) saham Emiten atau perusahaan Publik UUPM pasal 86 UUPM pasal 87
  • 6. Informasi atau fakta material yang wajib disampaikan: • Penggabungan usaha, pengambilalihan, peleburan usaha atau pembentukan usaha patungan • Pemecahan saham tau pembagian deviden saham • Pendapatan dan deviden yang luar biasa sifatnya • Perolehan atau kehilangan kontrak penting • Produk atau penemuan baru yang berarti • Perubahan tahun buku perusahaan • Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen • Transaksi Afiliasi Prinsip Keterbukaan
  • 7. 7 Prinsip Keterbukaan Prinsip keterbukaan di dalam hukum Pasar Modal tercermin di dalam UUPM diantaranya pada pasal-pasal: 1, 35, 40, 75, 78, 79, 80, 81, 83, 84, 85, 86, 87, 88, dan 89. Sanksi : 102, 107. Nomor Peraturan Tentang X.K.1 Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik X.K.2 Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala X.K.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum X.K.5 Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pailit X.K.6 Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan Perusahaan Publik X.K.7 Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik X.M.1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
  • 8. • Prinsip keterbukaan informasi merupakan bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang baik/Good Corporate Governance • Prinsip keterbukaan informasi diperlukan untuk menjaga kepercayaan investor • Prinsip keterbukaan informasi bertujuan untuk menciptakan pasar yang efisien Prinsip Keterbukaan
  • 9. expectation gap 9 investor menginginkan full disclosure Emiten cenderung menerapkan limited disclosure GAP investor menginginkan informasi yang tepat waktu investor menginginkan data atau informasi yang rinci dan akurat Emiten mengharapkan dapat mengurangi biaya penyebaran informasi/ penerbitan laporan Emiten mengharapkan dapat memberikan informasi secara garis besar saja Prinsip Keterbukaan
  • 10. 10 Kepercayaan investor atau publik terhadap Pasar Modal Prinsip Keterbukaan Menciptakan pasar yang efisien
  • 11. Pengecualian terhadap kewajiban atas keterbukaan informasi: Menurut Munir Fuady, pengecualian terhadap keterbukaan informasi terjadi dalam hal: 1. Informasi terkait belum matang untuk di-disclose, terlalu prematur untuk diketahui publik dan belum dapat dipastikan keadaannya 2. Informasi yang apabila diungkapkan kepada publik dapat dimanfaatkan oleh pesaing sehingga dapat merugikan perusahaan sendiri 3. Informasi yang memang sifatnya rahasia, seperti diatur dalam suatu klausula kontrak yang menyatakan bersifat rahasia diantara para pihak tersebut Prinsip Keterbukaan
  • 13. Peraturan Bapepam-LK No. IX-E.1 13 Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan adalah Perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan Perusahaan dimaksud. Benturan Kepentingan SUMBER HUKUM: Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.E.1
  • 14. Bentuk-bentuk transaksi yang mengandung benturan kepentingan: 1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan 2. Memberi pinjaman kepada perusahaan lain dimana direktur, komisaris, pemegang saham utama atau perusahaan terkendali dari perusahaan publik menjabat pula sebagai pemegang saham, direktur, atau komisaris 3. Memperoleh pinjaman dari perusahaan lain dimana pemegang saham utama, direktur, atau komisaris dari perusahaan publik merupakan pemegang saham atau direktur atau komisaris 4. Mengalihkan aktiva perusahaan publik kepada pihak lain yang mana turut berperan dalam transaksi tersebut adalah pemegang saham utama, komisaris, ataus direksi dari perusahaan publik 5. Memakai jasa perusahaan dimana pemegang saham utama, direktur, komisaris dari perusahaan publik menjadi pemegang saham, direktur atau komisaris 6. Membeli saham perseroan lain dimana pemegang saham utama, komisaris,a tau direksi menjadi pemegang saham atau direksi atau komisaris 7. Melakukan penyertaan pada perusahaan lain, dimana pemegang saham utama, direksi atau komisaris menjadi pemegang saham, direksi atau komisaris pada perusahana yang menerima penyertaan Benturan Kepentingan
  • 15. Kewajiban Perusahaan Publik dalam hal terjadinya transaksi dengan unsur benturan kepentingan: Apabila terjadi transaksi benturan kepentingan dalam perusahaan, Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 mewajibkan perusahaan yang bersangkutan untuk terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Para Pemegang Saham Independen atau wakilnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham, yang persetujuannya ditegaskan dalam bentuk akta notariil. Pemegang Saham Independen adalah para pemegang saham lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan dalam transaksi terkait dan/atau bukan merupakan afiliasi dari anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang mempunyai benturan kepentingan dalam transaksi terkait. Benturan Kepentingan