1. IPO merupakan proses penawaran saham perusahaan ke publik untuk pertama kali guna memperoleh tambahan modal untuk ekspansi usaha dan meningkatkan citra perusahaan.
2. Terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam proses IPO seperti perusahaan efek, akuntan publik, notaris, dan lembaga penunjang lainnya.
3. Manfaat IPO antara lain memperoleh sumber pendanaan baru, keuntungan kompetitif
1. INITIAL PUBLIC OFFERING
Perdagangan saham dibursa efek Indonesia (BEI) sekarang ini semakin marak dengan
semakin banyaknya investor dalam negeri yang menginvestasikan modalnya ke BEI. Apalagi
dengan semakin kecilnya bunga Deposito dan semakin besarnya pajak bunga Deposito,
banyak Deposan mengalihkan uangnya kepasar modal. Investasi dipasar modal lainnya
berusaha mendapatkan return terbaik dari investasinya dengan membuka diri dari setiap
metode untuk digunakan mengurangi resiko kehilangan uang dan meningkatnya kesempatan
meraih keuntungan yang besar (Subardi, 2001 JAM Edisi Agustus , hal. 51).
Berdasarkan Keputusan Presiden No.53 tahun 1990, Keputusan Menteri Keuangan
No.1548/KMK.013/1990, Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1995 yang merupakan
serangkaian regulasi di bidang pasar modal. Pasar modal sebagai salah satu institusi
keuangan yang dianggap sebagai tempat efektif bagi perusahaan untuk mengumpulkan dana
dalam membiayai kegiatan operasionalnya dengan cara menerbitkan Saham maupun
Obligasi.
Kebutuhan akan dana segar yang semakin besar bagi setiap perusahaan untuk
melakukan kegiatan ekspansi dan investasi membuat banyak perusahaan berlomba-lomba
untuk menerbitkan saham melalui aktifitas Initial Publik Offering (IPO). Dengan
menerbitkan saham dan menjual sebagian hak kepemilikann atas perusahaan baik
kemasyarakat luas, pemerintah, maupun instansi lainya, akan membuat perusahaan memiliki
amunisi berupa tambahan dana investasi yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan
operasi dan produksi.
Saham adalah jalan paling mudah untuk mencapai kebebasan finansial. Dengan
saham uang akan bekerja menghasilkan uang. Saham dapat menjadi sumber penghasilan
2. tambahan bagi kita yang masih bekerja. Bahkan, investasi di bursa saam dapat menjadi
penghasilan utama bagi orang tertentu (Dominic:2008:xi).
IPO ( bahasa Indonesia: penawaran umum perdana ) merupakan Pasar Perdana bagi
suatu perusahaan untuk menawarkan efeknya (saham, obligasi, dan surat-surat berharga
lainnya) kepada publik. Bagi suatu perusahaan (Emiten) IPO secara finansial merupakan
sarana untuk memperoleh modal untuk pengembangan bisnis perusahaan dan sarana lainnya
sebagai parameter bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan keterbukaan dalam
pengelolaan perusahaan yang dampaknya dapat memperoleh citra perusahaan. Pengaturan
IPO sendiri, diatur dalam Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
yang ditetapkan pada tanggal 26 April 2007 (sebagai pengganti Undang-Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal) dan Keputusan Menteri serta peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Bursa Efek.
Initial Public Offering (IPO) merupakan suatu proses mengeluarkan saham baru
kepada investor publik untuk pertama kalinya dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada investor ritel untuk dapat menanamkan investasi ke dalam perusahaan tersebut dan
sahamnya nantinya dapat diperdagangkan di pasar sekunder. IPO biasanya dilakukan
perusahaan untuk dapat meningkatkan transparansi proses kerja perusahaan yang dapat
dipertanggung jawabkan kepada semua pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan
tersebut baik investor, pemerintah, Bapeppam. Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib
dalam pengaturan finansial dan jika relevan, sebuah bursa saham. Biasanya menjadi sebuah
persyaratan untuk mengungkapkan kondisi keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada
para investor.
Tingkat kompleksitas untuk menghasilkan keputusan yang tepat dalam menciptakan
anggaran modal dan struktur modal yang optimal memaksa perusahaan untuk lebih peka
terhadap kegiatan penghimpunan dana. Berdasarkan teori Packing Order bahwa perusahaan
3. harus mengoptimalkan penggunaan sumber dana internal sebelum memutuskan untuk
menghimpun dana eksternal (Myers 1984). Apabila perusahaan sudah tidak mampu
membiayai aktifitas operasi dengan menggunakan sumber dana internal maka perusahaan
dapat menerbitkan hutang atau Obligasi dengan jangka waktu tertentu. Adanya hutang yang
disebabkan oleh sumber pembiayaan dari luar (Eksternal) akan berdampak langsung pada
nilai dan aktifitas operasional perusahaan. Selain itu, menggunakan hutang dalam batasan
tertentu akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan.
Sumber dana eksternal kedua yang dapat dihimpun perusahaan untuk melakukan
ekspansi adalah dengan cara menerbitkan saham dan melakukan Proses IPO (Initaial Public
Offering). IPO yang dilakukan perusahaan dapat menstimulasi para investor untuk turut
memiliki andil terhadap kepemilikannya atas perusahaan. Investor yang membeli saham
perdana melalui Underwriter melakukan transaksi yang disebut pembelian saham di pasar
primer (pasar perdana). Selain pasar perdana kita mengenal istilah lainnya seperti pasar
sekunder. Pasar sekunder merupakan tempat dimana para calon investor dapat membeli
saham yang dijual perusahaan di lantai bursa, dengan kata lain, calon investor yang tidak
dapat melakukan pembelian saham perdana di pasar primer dapat melakukan pembelian
saham di pasar sekunder.
Aktifitas IPO yang dilakukan perusahaan dapat berakhir dengan kesuksesan maupun
kegagalan, saham baru yang diperdagangkan biasanya dijual sedikit lebih murah agar para
investor tertarik untuk membeli saham tersebut. Penjamin emisi atau pihak underwriter tidak
ingin mengambil resiko menjual saham di pasar primer dengan harga yang mahal. Perbedaan
harga yang terjadi dapat mempengaruhi preferensi investor terhadap saham tersebut. Untuk
mengatasi resiko tidak terjualnya saham, maka underwriter atau penjamin efek menjual
saham dengan harga yang murah pada saat IPO sehingga banyak calon investor berlomba-
lomba utuk memesan saham tersebut.
4. Salah satu Perusahaan yang di nilai gagal dalam melakukan IPO adalah PT. Garuda
Indonesia. PT Garuda Indonesia (Persero) menawarkan harga saham Rp750-1.100 per unit.
Dan jumlah saham perdana yang dilepas sebanyak 28,93 persen dan 7,54 persen divestasi
saham milik PT Bank Mandiri Tbk di Garuda. Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk
ditutup melorot ke Rp 620 dari harga perdana Rp 750 atau turun sekitar 17,33 persen, tepat
pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia, Jumat pekan lalu. Dari total saham
yang ditawarkan sebanyak 6,335 miliar saham, 3,008 miliar saham atau setara dengan Rp
2,25 triliun di antaranya harus diserap oleh para penjamin pelaksana emisi (joint lead
underwriters) yang notabene anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT
Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Total saham Garuda
yang ditawarkan adalah 6,33 miliar lembar saham dengan total dana yang dihimpun Rp 4,75
triliun. Dengan melorotnya harga saham Garuda maka pemerintah sendiri yang pada
akhirnya harus membeli saham Garuda .
1. Pihak yang Terlibat dalam Proses IPO
Sebelum emisi, rencana manajemen perusahaan mencari dana melalui go public akan
dibawa ke forum rapat umum pemegang saham (RUPS) atau rapat umum pemegang saham
luar biasa (RUPS LB) untuk dimintakan persetujuan. Setelah persetujuan diperoleh, emiten
kemudian harus mencari dan menunjuk pihak-pihak tertentu untuk menjamin emisi dan
membantu menyiapkan kelengkapan dokumen emisi.
Pihak-pihak yang terlibat tersebut meliputi perusahaan efek, profesi penunjang dan
lembaga penunjang. Perusahaan efek dalam proses IPO bertindak sebagai penjamin dan
membantu emisi. Perusahaan efek dapat pula berfungsi sebagai Penjamin Pelaksana Emisi,
Penjamin Emisi, sekaligus sebagai Agen Penjual.
Profesi penunjang yang diperlukan mencakup:
5. 1 Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan
keuangan 2 tahun terakhir.
2 Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta-akta
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
3 Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
Lembaga penunjang yang berperan antara lain:
1 Wali Amanat sebagai wali dari kepentingan investor (untuk emisi obligasi)
2 Penanggung (Guarantor)
3 Biro Administrasi Efek
4 Kustodian untuk tempat penitipan harta.
2. Manfaat IPO
Dengan menjadi perusahaan publik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh
perusahaan, di antaranya :
1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru
Dana untuk pengembangan, baik untuk penarnbahan modal kerja rnaupun untuk
ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan. Dengan
menjadi perusahaan publik kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah diselesaikan, yaitu:
Perolehan dana melalui hasil penjualan saham kepada publik. Dengan cara ini, perusahaan
dapat memperoleh dana dalam jumlah yang besar dan diterima sekaligus dengan costoffund
yang relatif lebih kecil dibandingkan perolehan dana melalui perbankan. Selain itu di masa
mendatang, dengan telah menjadi perusahaan publik, perusahaan juga dapat melaku kan
secondary offering tanpa batas.
2. Memberikan Competitive Advantage untuk Pengembangan Usaha
6. Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak
competitive advantages untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, yaitu antara
lain: Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesernpatan untuk mengajak
para partner kerjanya seperti pemasok (supplier) dan pernbeli (buyer) untuk turut rnenjadi
pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, hubungan yang akan terjadi tidak hanya
sebatas hubungan bisnis tetapi berkembang menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat
kualitas dan loyalitasnya. Hal tersebut disebabkan karena mereka sebagai salah satu
pemegang saham akan memberikan komitmen yang lebih tinggi untuk turut serta membantu
pengembangan perusahaan di masa Depan.
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain.
Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu cara yang
cukup banyak diminati untuk mempercpat pengernbangan skala usaha perusahaan. Saham
perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa rnemiliki nilai pasar tertentu. Dengan
demikian, bagi perusahaan publik yang saharnnya diperdagangkan di bursa, pembiayaan
untuk merger atau akuisisi dapat lebih rnudah dilakukan yaitu melalui penerbitan saham baru
sebagai alat pembiayaan merger atau akuisisi tersbut.
4. Peningkatan Kemarnpuan Going Concern
Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kernampuan untuk tetap dapat
bertahan dalam kondisi apapun terrnasuk dalam kondisi yang dapat mengakibatkan
bangkrutnya perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran hutang kepada pihak
ketiga, perpecahan di antara para pernegang saham pendiri, atau bahkan karena adanya
perubahan dinamika pasar yang dapat rnempengaruhi kemampwn perusahaan untuk tetap
dapat bertahan di bidang usahanya. Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan
perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan tertutup seperti pada beberapa contoh berikut ini :
7. 5. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan gopublicsuatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan
komunitas keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut mendapat publikasi secara
cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya. Peningkatan citra tersebut tentunya akan
memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di masa depan. Hal ini sangat
dirasakan oleh banyak perusahaan yang berskala kecil menengah karena dengan menjadi
perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, citra mereka menjadi setara
dengan banyak perusahaan besar yang telah memiliki skala bisnis yang besar dan pengalaman
historis yang lama.
6. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap
saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional
dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa,
yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.
3. Proses IPO
Perusahaan yang menerbitkan saham ke publik untuk pertama kalinya disebut emiten.
Saham yang diterbitkan ke publik biasanya merupakan saham biasa (common stocks) bukan
saham istimewa (preferred stocks). Common stocks merupakan jenis saham biasa yang
digunakan untuk memiliki hak kepemilikkan atas perusahaan emiten tersebut dan dapat
menerima deviden dari emiten pada akhir tahun jika emiten tersebut membagikan dividen ke
para pemegang saham. Sedangkan preferred stocks merupakan saham utama yang digunakan
sebagai tanda kepemilikan perusahaan emiten dan investor pasti akan mendapatkan sejumlah
deviden yang nilainya sudah ditentukan sebelumnya. Pemegang saham preferen akan
8. mendapatkan hak modalnya terlebih dahulu setelah pemberi hutang dan sebelum pemegang
common shares jika sewaktu – waktu perusahaan tersebut bangkrut atau di likuidasi.
Emiten dalam menerbitkan sahamnya biasanya dibantu oleh underwriter yang
merupakan investment bankers. Emiten biasanya menggunakan jasa underwriter untuk
menerbitkan saham untuk menetapkan harga yang cocok untuk dapat ditawarkan dan timing
saham tersebut diterbitkan. Emiten dapat menggunakan jasa underwriter yang terdiri dari
hanya satu investment bankers ataupun dari sindikasi investment bankers yang dipimpin oleh
satu Lead Underwriter. Underwriternya juga dapat berasal baik dari dalam dan luar negeri
emiten tersebut berasal. Penunjukkan tersebut berdasarkan strategi yang digunakan oleh
emiten atas proses IPOnya.
Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai dengan standar
dan aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di dalamnya. Karena
memang dalam proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan adalah Badan
Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BapepamLK). Karena berdasarkan struktur dan
UU Pasar Modal, lembaga pemerintah ini yang diberikan tanggung jawab terhadap proses go
public hingga pasar perdana (pasar primer). Proses go public, secara sederhana dikatakan
sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar
Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Oleh karena penawaran umum sebuah aktivitas dari
sebuah perusahaan maka setidaknya ada tahapan-tahapan yang mesti dikerjakan oleh
perusahaan yang akan melakukan penawaran umum ini. Terlebih lagi penawaran umum
tersebut mencakup penjualan saham di pasar perdana, penjatahan saham, pencatatan di bursa
efek. Dari tahapan-tahapan tersebut BEI membagi beberapa tahapan kerja dari sebuah proses
go public.
1. Tahap Persiapan
9. Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang
harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak
penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus
disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru
di luar pemegang saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu
nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa
modal yang dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing- masing pemegang
saham harus terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme
RUPS yang dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS
sebagaimana yang ditetapkan oleh UU PT. Setelah memperoleh persetujuan go public ini
maka perusahaan mulai mempersiapkan penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu.
Underwriter adalah perusahaan efek yang nantinya akan menjembatani perusahaan efek
tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin maka perusahaan efek itu akan menyiapkan
dokumen dan bersama dengan perusahaan menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik,
konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya
adminsitrasi.
Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum
atas aspek hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan
yang akan dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat
setiap keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris
antara lain berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART).
10. Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya
dari sisi nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan
operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go
public.
Yang harus dilakukan oleh internal perusahaan :
Tahap advisory, pada tahap ini manajemen perusahaan meminta persetujuan kepada
pemegang saham dalam RUPS atau pemilik untuk go public.
Tahap untuk menentukan profesi penunjang seperti akuntan publik, penasehat hukum,
perusahaan penilai, notaries, petugas registrasi dan printer. Tim yang terbentuk
kemudian berkomunikasi dengan BAPEPAM untuk persiapan pernyataan
pendaftaran.
Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi untuk menyiapkan pendaftaran ke
BAPEPAM.
Memilih dan menentukan penjamin emisi efek dan agen penjualan.
Tahap pengalihan kepemilikan aktiva. Semua aktiva yang masih atas nama pemilik
dialihnamakan menjadi atas nama perusahaan.
Tahap restrukturisasi permodalan.
Kontrak pendahuluan dengan bursa efek untuk pencatatan saham
Penandatanganan perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak terkait
Publik Expose dan Road Show
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang
terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas
merupakan keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga
11. tahun terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai
informasi terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional
perusahaan seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa
dana masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung
pasar modal (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin emisi
mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya.
Tahapan di BAPEPAM :
Emiten bersama penjamin emisi (underwriter) menyampaikan pernyataan pendaftaran
kepada BAPEPAM
Expose terbatas di BAPEPAM
BAPEPAM member tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan
informasi, serta keterbukaan aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen
Komentar tertulis dari BAPEPAM dalam jangka waktu 45 hari
Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif
3. Tahap Penjualan Saham
Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas
pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah
melakukan pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan
tersebut otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti
saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum
(initial public offering/IPO).
Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut
dengan penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana.
Penjualan saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin
emisi yang akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen
12. penjual adalah perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum
dalam prospektus ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI
penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi
perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan
sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang
diajukan pada pernyataan pendaftaran.
Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik.
Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana
diungkap sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO
bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi
saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed).
Tahapan emisi di Pasar Perdana
Penawaran umum minimal dilaksanakan dalam 3 hari kerja dan harus selesai selama
60 hari kerja sejak pernyataan efektif
Penjatahan kepada pemodal oleh penjamin emisi dan emiten jika terjadi kelebihan
permintaan dan maksimal selesai dalam jangka waktu 3 hari kerja setelah masa
penawaran berakhir
Terhadap pemesan yang terkena penjatahan, maka akan ada proses pengembalian
uang pesanan ( refund ) yang dilaksanakan maksimal 2 hari kerja setelah tanggal
penjatahan
Bukti kepemilikan efek harus tersedia kepada pembeli efek dalam penawaran umum,
diserahkan maksimal 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan dan untuk efek yang
tidak dicatatkan maksimal 5 hari kerja
Tahapan emisi di Pasar Sekunder
13. Emiten mencatatkan efek di Bursa, dilakukan maksimal 5 hari kerja setelah tanggal
penjatahan perdagangan efek di Bursa
4. Tahap Pencataan di BEI
Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten akan
langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah
apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang
berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan
papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan
BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan
(Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan
bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar,
sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham- saham yang tengah
berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara
papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu
pasar.
Tahapan setelah emisi
Menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum ke BAPEPAM maksimal 5 hari kerja
setelah tanggal penjatahan. Jangka waktu efektifnya pernyataan pendaftaran sampai
dengan disampaikannya laporan hasil Penawaran Umum kepada BAPEPAM
maksimal 15 hari kerja
Menyampaikan laporan berkala, misalnya laporan tahunan dan laporan tengah
tahunan
Menyampaikan laporan kejadian penting dan relevan, misalnya akuisisi dan
pergantian direksi.
14. Daftar Pustaka
Dominic. H.T. (2008). Berinvestasi di Bursa Saham “Mengapa Orang Awampun Bisa
Melakukannya”. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.
Ragupathy., M.B. (2011). Initial Public Offering A Critical Review of Literature. The IUP
Journal of Behavioral Finance, Vol. VIII, No. 1, 2011. 41-50.
Subardi, Agus dan Lita Kusumasari. (2001). Mengenal Pasar Modal dan analisisTeknikal .
Jurnal Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN, Februari.