SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BIO 2
1
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
Sistem Gerak
A. PENDAHULUAN
Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia
yang berperan dalam pergerakan tubuh.
Organ yang mendukung kerja sistem gerak:
1) Rangka, alat gerak pasif, terdiri atas jaringan
tulang rawan dan tulang sejati.
2) Otot, alat gerak aktif, terdiri atas jaringan otot.
B. RANGKA
Rangka merupakan alat gerak pasif yang
tersusun atas tulang yang saling berhubungan.
Fungsi rangka:
1) Alat gerak pasif
2) Pemberi bentuk tubuh
3) Menopang/menyokong berat tubuh
4) Tempat melekatnya otot
5) Melindungi organ vital
6) Tempat pembentukan sel darah pada
sumsum tulang (hemopoesis)
7) Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka
manusia dikelompokkan menjadi:
1) Rangka aksial (sumbu tubuh), yaitu
tengkorak, tulang rusuk, tulang dada dan
tulang belakang.
2) Rangka apendikular (sekitar sumbu tubuh),
terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan
jumlah tulangnya sepasang.
Tulang berdasarkan jaringannya terdiri dari atas
tulang rawan dan tulang sejati.
C. TULANG RAWAN
Tulang rawan tersusun atas sel kondrosit yang
berasal dari kondroblas dan mensekresikan
matriks yang disebut kondrin.
Struktur tulang rawan:
Tulang rawan dilindungi oleh lapisan luar yang
disebut perikondrium yang berfungsi mensuplai
makanan bagi tulang rawan dan melakukan
perawatan dan perbaikan materi penyusun
tulang.
Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak dari
matriks, sedangkan pada orang dewasa, matriks
lebih banyak dari kondrosit.
Jenis-jenis tulang rawan:
Beda Hialin Elastis Fibrosa
warna
putih-biru
transparan
kuning
gelap
keruh
serat
dominan
elastik elastik kolagen
elastisitas tinggi tinggi rendah
letak
sendi, saluran
pernapasan,
ujung tulang
rusuk
telinga,
laring,
epiglotis
antar
tulang
belakang
D. TULANG SEJATI
Tulang sejati tersusun atas sel osteosit yang
berasal dari osteoblas dan mensekresikan
matriks yang disebut osteon.
Struktur tulang sejati:
a. Sistem Havers, unit dasar jaringan tulang.
b. Saluran Havers (saluran pusat), berisi
pembuluh darah dan saraf.
c. Saluran Volkmann (saluran perforat),
saluran penghubung dua saluran Havers.
d. Lakuna, ruang tempat osteosit terletak.
e. Kanalikuli, struktur penghubung osteosit
yang satu dengan osteosit lain.
f. Lamella, lapisan kosentris matriks yang
keras dan kuat.
g. Lamella sirkumferensial
h. Lamella interstitial
lakuna
kondrosit
sel-sel
isogenik
matriks
i
b
h
g
c
a
i
b
d
e
f
j
BIO 2
2
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
i. Periosteum, selaput pembungkus tulang.
Periosteum mengandung osteoklas
yang berfungsi melakukan perawatan
dan perbaikan materi penyusun tulang.
j. Matriks, tersusun atas serabut kolagen
dan mineral kalsium dan fosfor.
Osifikasi/kalsifikasi adalah proses pem-
bentukan tulang melalui pengerasan tulang
rawan menjadi tulang sejati.
Urutan proses osifikasi:
1) Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki
rongga yang akan terisi osteoblas.
2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar,
atau berbentuk konsentris (saluran Havers).
3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang
dari senyawa protein yang mengandung
kalsium dan fosfor.
Berdasarkan matriksnya, tulang terdiri dari:
1) Tulang kompak, tulang dengan matriks
padat dan rapat, misalnya tulang pipa.
2) Tulang spons, tulang dengan matriks
berongga, misalnya tulang pipih dan pendek.
Berdasarkan bentuknya, tulang terdiri dari:
1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang yang
berbentuk tabung dan pada umumnya
berongga.
Bagian-bagian tulang pipa:
a. Epifisis proksimal, bagian ujung membulat.
b. Diafisis, bagian tengah.
c. Epifisis distal, bagian ujung pipih.
d. Metafisis/cakra epifisis, bagian yang
berkemampuan bertambah panjang.
e. Tulang rawan hialin
f. Tulang spons
g. Tulang kompak
h. Periosteum
i. Rongga tulang, berisi sumsum tulang
kuning/merah, pembuluh darah, saraf
dan osteoblas.
Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang
kering, tulang hasta, tulang pengumpil.
2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun
atas dua lempeng tulang kompak dan tulang
spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang.
Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun
dinding rongga, pelindung, dan penguat.
Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, tulang
tengkorak.
3) Tulang pendek, yaitu tulang yang berbentuk
kubus, bulat kecil, atau paku.
Contoh: tulang pergelangan dan telapak
tangan dan kaki.
4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang yang
bentuknya tidak termasuk tiga kategori di atas.
Contoh: tulang wajah, tulang rahang, tulang
belakang, tulang pinggul.
E. SENDI
Sendi atau artikulasi adalah hubungan antar-
tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Komponen penyusun sendi:
1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang
melapisi sendi dan membentuk persendian.
2) Ligamen, yaitu jaringan ikat yang mengikat
ujung tulang dengan persendian.
3) Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi yang
terdapat pada sendi.
4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan tulang
rawan yang membentuk sendi.
Sendi terbagi menjadi tiga, yaitu sinartrosis,
amfiartrosis, dan diartrosis.
Sinartrosis atau sendi mati adalah persendian
yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan.
Macam-macam sinartrosis:
1) Sinartrosis simfibrosis, sinartrosis yang
dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.
Contoh: antar tulang tengkorak (sutura).
2) Sinartrosis sinkondrosis, sinartrosis yang
dihubungkan oleh jaringan ikat tulang rawan.
Contoh: antar ruas tulang belakang, tulang
dada dengan tulang rusuk.
Amfiartrosis adalah persendian yang hanya
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Macam-macam amfiartrosis:
1) Amfiartrosis simfisis, dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa yang pipih.
Contoh: pubis simfisis pada gelang panggul,
antar ruas tulang belakang.
2) Amfiartrosis sindemosis, dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa dan ligamen.
Contoh: tulang betis - tulang kering.
a
b
c
d
e
f
g
h
i
e
g
f
BIO 2
3
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
Diartrosis adalah persendian yang memung-
kinkan terjadinya gerakan yang lebih leluasa.
Macam-macam diartrosis:
Peluru Pelana/sela
gerak ke seluruh arah
(banyak arah)
gerak pelana kuda
(2 arah)
3 poros 2 poros
Contoh: gelang bahu -
lengan atas, gelang
panggul - paha
Contoh: telapak tangan
– ruas ibu jari
Engsel Putar
gerak engsel (2 arah) gerak rotasi
1 poros 1 poros
Contoh: siku, lutut,
antar ruas jari
Contoh: tengkorak –
atlas, hasta – pengumpil
Geser/luncur Elipsoid/ kondiloid
gerak rotasi pada
bidang datar
gerak depan-belakang-
samping (3 arah)
tidak berporos 2 poros
Contoh: antar tulang
pergelangan tangan,
belikat - selangka
Contoh: pergelangan
tanga – ruas jari,
pengumpil –
pergelangan tangan
Gerak yang dilakukan oleh sendi antara lain:
1) Fleksi (membengkokkan)
2) Ekstensi (meluruskan)
3) Adduksi (mendekati tubuh)
4) Abduksi (menjauhi tubuh)
5) Elevasi (mengangkat)
6) Depresi (menurunkan)
7) Supinasi (menengadahkan tangan)
8) Pronasi (menelungkupkan tangan)
9) Inversi (membuka telapak kaki ke dalam)
10) Eversi (membuka telapak kaki ke luar)
F. OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif yang melekat
pada rangka dan tersusun atas jaringan otot,
terutama otot lurik.
Struktur otot:
Komponen penyusun otot antara lain:
1) Protein aktin, yaitu protein pembentuk
filamen halus yang terdiri dari dua untai.
Pada protein aktin terdapat binding site yang
merupakan tempat miosin menarik aktin.
Pada saat otot tidak berkontraksi, binding
site ditutupi oleh protein troponin-
tropomiosin, yang dapat dihilangkan
dengan ion Ca2+
.
2) Protein miosin, yaitu protein pembentuk
filamen kasar yang terdiri dari serabut.
3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos, otot
lurik dan otot jantung. Pada sistem gerak,
otot yang bekerja adalah otot lurik.
4) Ion Ca2+
dan ATP, keduanya digunakan
dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot.
Kumparan otot terdiri atas:
1) Ventrikel (empal), merupakan bagian
tengah otot yang menggembung.
2) Tendon (urat), merupakan bagian ujung otot
yang menempel pada tulang.
Tendon terdiri dari origo (tidak dapat
bergerak) dan insersio (dapat bergerak).
Agar menghasilkan gerak, otot bekerja dengan
otot lain secara aktif dengan cara kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang).
Gerak antar-otot terbagi menjadi:
1) Gerak sinergis, gerak dua buah otot yang
sama arahnya (saling menunjang)
Contoh: otot-otot pada tulang rusuk, otot
pronator teres dan pronator quadratus.
tendon
epimisium
miofibril
sarkolema
fasikulus
aktin
miosin
aktin
troponin tropomiosin
BIO 2
4
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
2) Gerak antagonis, gerak dua buah otot yang
saling berlawanan arah.
Contoh: otot trisep dan bisep.
Serat otot/miofibril tersusun atas sarkomer-
sarkomer.
1) Pita I menghasilkan daerah terang pada otot,
2) Pita A menghasilkan daerah gelap pada otot,
3) Zona H adalah daerah terang sempit di
antara daerah gelap pita A.
4) Gabungan protein aktin dan miosin disebut
aktomiosin.
Cara kerja otot:
1) Miosin aktif menggerakkan aktin dengan
cross-bridge sebagai ‘tangan’ dengan
bantuan Ca2+
dan ATP pada binding site.
2) Saat kontraksi, miosin menarik aktin se-
hingga pita I memendek, zona H hilang.
3) Saat relaksasi, miosin melepas aktin sehingga
pita I kembali memanjang, zona H kembali
muncul. Sesaat setelah relaksasi, binding site
tertutup oleh protein troponin-tropomiosin.
Penggunaan energi pada gerak otot terdiri dari
dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob.
Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen
digunakan ketika otot berkontraksi.
1) Kerja aktin dan miosin membutuhkan ATP.
2) ATP dibentuk kembali melalui fosforilasi, dan
digunakan untuk kerja aktin dan miosin.
Otot yang terlalu lama berkontraksi akan lelah
karena penurunan ATP dan peningkatan asam
laktat (asam lelah), sehingga fase berubah
menjadi fase aerob.
Fase aerob membutuhkan oksigen dan
digunakan ketika otot berelaksasi.
1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi glukosa
dan asam laktat.
2) Glukosa akan dioksidasi sehingga
menghasilkan CO2 , H2O dan ATP.
Asam laktat menumpuk pada otot yang terlalu
sering berkontraksi menyebabkan kelelahan.
Agar asam laktat dapat dioksidasi, maka tubuh
harus memasuki fase aerob dengan melakukan
reaksi dengan membuat nafas tersengal-sengal
untuk mendapat lebih banyak oksigen.
G. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
Gangguan pada rangka antara lain:
1) Fraktura sederhana/tertutup, patah tulang
yang tidak merobek otot.
2) Fraktura kompleks/terbuka, patah tulang
yang merobek otot bahkan kulit.
3) Fraktura sebagian/greenstick, patah tulang
yang tidak membagi tulang menjadi dua.
4) Fisura, retak tulang.
5) Lordosis, jika ruas tulang belakang terlalu
membengkok ke depan.
6) Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu
membengkok ke belakang.
7) Skoliosis, jika ruas tulang belakang terlalu
membengkok ke samping (huruf S).
8) Rakhitis, kurangnya vitamin D, sehingga
osifikasi terhambat. Penderita biasanya
memiliki kaki menyerupai huruf X atau O.
9) Osteoporosis, penurunan massa tulang
pada usia lanjut karena lambatnya osifikasi
dan reabsorpsi materi penyusun tulang.
10) Nekrosa, kerusakan periosteum tulang yang
menyebabkan kematian tulang.
11) TBC tulang, disebabkan oleh bakteri TBC
yang menyerang tulang.
Gangguan pada sendi antara lain:
1) Dislokasi, pergeseran sendi akibat sobeknya
ligamen.
2) Ankilosis, persendian tidak dapat digerak-
kan karena seperti menyatu dengan tulang.
3) Arthritis, peradangan pada sendi akibat:
a. Osteoarthritis (penipisan tulang rawan)
b. Arthritis eksudatif (kuman)
c. Arthritis sika (kekurangan minyak sinovial)
d. Arthritis rheumatoid (penumpukan
asam amino purin/asam urat)
Gangguan pada otot antara lain:
1) Atrofi, penurunan fungsi otot karena
mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi.
2) Hipertrofi, pertumbuhan dan perkembang-
an otot yang berlebihan sehingga diameter
serabut-serabut otot membesar.
3) Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri
Clostridium tetanii, yang menyebabkan otot
terus-menerus berkontraksi.
4) Miastenia gravis, melemah dan lumpuhnya
otot akibat gangguan sistem imun.
sarkomeraktinmiosin
cross-bridge garis M zona H
pita I
garis Z pita A pita Igaris M
garis Z
pita A
zona H
BIO 2
5
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
kranium
maksila
mandibula
vertebrae cervicalis
(ruas 1-7) [7]
klavikulavertebrae thoracolis
(ruas 8-19) [12]
vertebrae lumbalis
(ruas 20-24) [5]
vertebrae sacralis
(ruas 25-29) [5 berfusi]
vertebrae coccygeus
(ruas 30-33) [4 berfusi]
manubrium
skapula
mesosternum/gladiolus
costae verae (1-7) [7]
xiphisternum
costae spurial (8-10) [3]
humerus
costae fluctuantes
(11-12) [2]
ulna
radius
ilium
pubis ischium
femur
patella
tibia
fibula
tarsal
metatarsal
phalanges
phalanges
tengah
carpal
metacarpal
phalanges
distal
phalanges
proksimal
BIO 2
6
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
TENGKORAK (22 TULANG)
Tempurung kepala (kranium) [8]
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Frontal dahi 1
Parietal ubun-ubun 2
Oksipetal kepala belakang 1
Temporal pelipis 2
Sphenoid baji 1
Ethmoid tapis 1
Terdapat foramen magnum yang merupakan
tempat masuk keluarnya pembuluh darah dan saraf
dari sumsum tulang belakang.
Wajah [14]
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Maksila rahang atas 2
Mandibula rahang bawah 1
Zigomatik pipi 2
Lakrimal air mata 2
Nasal hidung 2
Vomer rongga hidung 1
Palatina langit-langit mulut 2
Nasal konka
inferior
- 2
SANGKAR DADA (25 TULANG)
Tulang dada (sternum) [1]
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Manubarium hulu
1 (satu
kesatuan)
Mesosternum
/gladiolus
dada tengah
Xiphisternum
/processus xifoid
taju pedang
Tulang rusuk/iga (costae) [24]
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Costae verae rusuk sejati 7 x 2
Costae spurae rusuk palsu 3 x 2
Costae fluctuantes rusuk melayang 2 x 2
Tulang rusuk sejati masing-masing menempel pada
satu ruas tulang belakang 1-7 dan tulang dada.
Tulang rusuk palsu masing-masing menempel pada
satu ruas tulang belakang 8-10 dan menumpang
pada tulang rusuk sejati 7.
Tulang rusuk melayang masing-masing menempel
pada satu ruas tulang belakang 11-12 dan tidak
menempel pada tulang dada.
RUAS TULANG BELAKANG (26 TULANG)
Nama Latin
Nama
trivial
Ruas Jumlah
Vertebrae cervicalis leher 7 7
Vertebrae thoracolis punggung 12 12
Vertebrae lumbalis pinggang 5 5
Vertebrae sacralis kelangkang 5 1
Vertebrae coccygeus ekor 4 1
Tulang atlas adalah tulang pertama yang
berhubungan dengan tengkorak.
foramen
magnum
parietal
oksipetal
frontal
zigomatikmandibula
maksila
vomer
nasal
ethmoid
lakrimal
sphenoid
temporal
costae verae
manubarium
mesosternum/
gladiolus
xiphisternum
costae
spurae
costae fluctuantes
vertebrae
cervicalis
vertebrae
thoracolis
vertebrae
lumbalis
vertebrae
saccralis
vertebrae
coccygeus
atlas
BIO 2
7
materi78.co.nr
SISTEM GERAK
GELANG PANGGUL (1 TULANG)
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Ilium tulang usus 2
1 (satu
kesatuan)
Pubis tulang kemaluan 2
Ischium tulang duduk 2
Gelang panggul berhubungan dengan tulang
kelangkang dan tulang ekor. Oleh karena itu, tulang
kelangkang dan tulang ekor juga termasuk gelang
panggul.
Di antara dua tulang pubis, terdapat pubic simfisis
yang dapat meregang pada wanita ketika melahirkan.
ANGGOTA GERAK ATAS (64 TULANG)
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Skapula belikat 2 x 1
Klavikula selangka 2 x 1
Humerus lengan atas 2 x 1
Radius pengumpil 2 x 1
Ulna hasta 2 x 1
Carpal pergelangan tangan 2 x 8
Metacarpal telapak tangan 2 x 5
Phalanges ruas jari 2 x 14
Tulang selangka berhubungan dengan tulang dada.
Tulang pengumpil adalah tulang yang posisinya
segaris dengan ibu jari, dan tulang hasta adalah
tulang yang posisinya segaris dengan jari kelingking.
ANGGOTA GERAK BAWAH (62 TULANG)
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Femur paha 2 x 1
Patella tempurung lutut 2 x 1
Tibia tulang kering 2 x 1
Fibula tulang betis 2 x 1
Tarsus pergelangan kaki 2 x 7
Metatarsus telapak kaki 2 x 5
Phalanges ruas jari 2 x 14
Tulang paha berhubungan dengan asetabulum,
yaitu bagian dari gelang panggul.
Tulang kering berukuran lebih besar dari tulang
betis, dan letak tulang kering lebih depan daripada
tulang betis.
TULANG PENDENGARAN (6 TULANG)
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Maleus martil 2 x 1
Inkus landasan 2 x 1
Stapes sanggurdi 2 x 1
Tulang pendengaran berfungsi menyampaikan
getaran suara dari gendang telinga menuju koklea.
ischium pubis
ilium
klavikula
skapula
humerus
radius
ulna
carpal
metacarpal
phalanges
femur
patella
tibia
fibula
tarsus
metatarsusphalanges
maleus
stapes
inkus

More Related Content

What's hot

Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailIsmail Fizh
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANBetacarotene
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAZona Bebas
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanTiaraMay01
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxCindi Tri Fitikasari
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibriddenson siburian
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAMATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAZona Bebas
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanghea ayups
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAZona Bebas
 
ppt Sistem reproduksi manusia
ppt Sistem reproduksi manusiappt Sistem reproduksi manusia
ppt Sistem reproduksi manusiaeuis_evha
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanchavidya
 

What's hot (20)

Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismail
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAMATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
Transport membran sel
Transport membran selTransport membran sel
Transport membran sel
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
 
ppt Sistem reproduksi manusia
ppt Sistem reproduksi manusiappt Sistem reproduksi manusia
ppt Sistem reproduksi manusia
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewan
 

Similar to MATERI Sistem gerak KELAS X SMA

Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewanedmundtanjaya
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfmuhammadrabbanidirga
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxHaifaAzizzah
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Anggie Ristantri
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalRamadhani Sardiman
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaNove Noveawan
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 

Similar to MATERI Sistem gerak KELAS X SMA (20)

Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Muskulo Skeletal
Muskulo SkeletalMuskulo Skeletal
Muskulo Skeletal
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Sistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulangSistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulang
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4  Sistem gerak.pptxppt BAB 4  Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
 
Faal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletalFaal muskuloskeletal
Faal muskuloskeletal
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 

More from Zona Bebas

MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAMATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAMATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAMATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAZona Bebas
 
Tafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahTafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahZona Bebas
 

More from Zona Bebas (10)

MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
 
MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMA
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
MATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAMATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMA
 
MATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAMATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMA
 
MATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAMATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMA
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
 
Tafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahTafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihah
 

Recently uploaded

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

MATERI Sistem gerak KELAS X SMA

  • 1. BIO 2 1 materi78.co.nr SISTEM GERAK Sistem Gerak A. PENDAHULUAN Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh. Organ yang mendukung kerja sistem gerak: 1) Rangka, alat gerak pasif, terdiri atas jaringan tulang rawan dan tulang sejati. 2) Otot, alat gerak aktif, terdiri atas jaringan otot. B. RANGKA Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan. Fungsi rangka: 1) Alat gerak pasif 2) Pemberi bentuk tubuh 3) Menopang/menyokong berat tubuh 4) Tempat melekatnya otot 5) Melindungi organ vital 6) Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang (hemopoesis) 7) Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka manusia dikelompokkan menjadi: 1) Rangka aksial (sumbu tubuh), yaitu tengkorak, tulang rusuk, tulang dada dan tulang belakang. 2) Rangka apendikular (sekitar sumbu tubuh), terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang. Tulang berdasarkan jaringannya terdiri dari atas tulang rawan dan tulang sejati. C. TULANG RAWAN Tulang rawan tersusun atas sel kondrosit yang berasal dari kondroblas dan mensekresikan matriks yang disebut kondrin. Struktur tulang rawan: Tulang rawan dilindungi oleh lapisan luar yang disebut perikondrium yang berfungsi mensuplai makanan bagi tulang rawan dan melakukan perawatan dan perbaikan materi penyusun tulang. Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak dari matriks, sedangkan pada orang dewasa, matriks lebih banyak dari kondrosit. Jenis-jenis tulang rawan: Beda Hialin Elastis Fibrosa warna putih-biru transparan kuning gelap keruh serat dominan elastik elastik kolagen elastisitas tinggi tinggi rendah letak sendi, saluran pernapasan, ujung tulang rusuk telinga, laring, epiglotis antar tulang belakang D. TULANG SEJATI Tulang sejati tersusun atas sel osteosit yang berasal dari osteoblas dan mensekresikan matriks yang disebut osteon. Struktur tulang sejati: a. Sistem Havers, unit dasar jaringan tulang. b. Saluran Havers (saluran pusat), berisi pembuluh darah dan saraf. c. Saluran Volkmann (saluran perforat), saluran penghubung dua saluran Havers. d. Lakuna, ruang tempat osteosit terletak. e. Kanalikuli, struktur penghubung osteosit yang satu dengan osteosit lain. f. Lamella, lapisan kosentris matriks yang keras dan kuat. g. Lamella sirkumferensial h. Lamella interstitial lakuna kondrosit sel-sel isogenik matriks i b h g c a i b d e f j
  • 2. BIO 2 2 materi78.co.nr SISTEM GERAK i. Periosteum, selaput pembungkus tulang. Periosteum mengandung osteoklas yang berfungsi melakukan perawatan dan perbaikan materi penyusun tulang. j. Matriks, tersusun atas serabut kolagen dan mineral kalsium dan fosfor. Osifikasi/kalsifikasi adalah proses pem- bentukan tulang melalui pengerasan tulang rawan menjadi tulang sejati. Urutan proses osifikasi: 1) Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisi osteoblas. 2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran Havers). 3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor. Berdasarkan matriksnya, tulang terdiri dari: 1) Tulang kompak, tulang dengan matriks padat dan rapat, misalnya tulang pipa. 2) Tulang spons, tulang dengan matriks berongga, misalnya tulang pipih dan pendek. Berdasarkan bentuknya, tulang terdiri dari: 1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang yang berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Bagian-bagian tulang pipa: a. Epifisis proksimal, bagian ujung membulat. b. Diafisis, bagian tengah. c. Epifisis distal, bagian ujung pipih. d. Metafisis/cakra epifisis, bagian yang berkemampuan bertambah panjang. e. Tulang rawan hialin f. Tulang spons g. Tulang kompak h. Periosteum i. Rongga tulang, berisi sumsum tulang kuning/merah, pembuluh darah, saraf dan osteoblas. Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil. 2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun atas dua lempeng tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun dinding rongga, pelindung, dan penguat. Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak. 3) Tulang pendek, yaitu tulang yang berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku. Contoh: tulang pergelangan dan telapak tangan dan kaki. 4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang yang bentuknya tidak termasuk tiga kategori di atas. Contoh: tulang wajah, tulang rahang, tulang belakang, tulang pinggul. E. SENDI Sendi atau artikulasi adalah hubungan antar- tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan. Komponen penyusun sendi: 1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang melapisi sendi dan membentuk persendian. 2) Ligamen, yaitu jaringan ikat yang mengikat ujung tulang dengan persendian. 3) Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi yang terdapat pada sendi. 4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan tulang rawan yang membentuk sendi. Sendi terbagi menjadi tiga, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Sinartrosis atau sendi mati adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan. Macam-macam sinartrosis: 1) Sinartrosis simfibrosis, sinartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Contoh: antar tulang tengkorak (sutura). 2) Sinartrosis sinkondrosis, sinartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat tulang rawan. Contoh: antar ruas tulang belakang, tulang dada dengan tulang rusuk. Amfiartrosis adalah persendian yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Macam-macam amfiartrosis: 1) Amfiartrosis simfisis, dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa yang pipih. Contoh: pubis simfisis pada gelang panggul, antar ruas tulang belakang. 2) Amfiartrosis sindemosis, dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa dan ligamen. Contoh: tulang betis - tulang kering. a b c d e f g h i e g f
  • 3. BIO 2 3 materi78.co.nr SISTEM GERAK Diartrosis adalah persendian yang memung- kinkan terjadinya gerakan yang lebih leluasa. Macam-macam diartrosis: Peluru Pelana/sela gerak ke seluruh arah (banyak arah) gerak pelana kuda (2 arah) 3 poros 2 poros Contoh: gelang bahu - lengan atas, gelang panggul - paha Contoh: telapak tangan – ruas ibu jari Engsel Putar gerak engsel (2 arah) gerak rotasi 1 poros 1 poros Contoh: siku, lutut, antar ruas jari Contoh: tengkorak – atlas, hasta – pengumpil Geser/luncur Elipsoid/ kondiloid gerak rotasi pada bidang datar gerak depan-belakang- samping (3 arah) tidak berporos 2 poros Contoh: antar tulang pergelangan tangan, belikat - selangka Contoh: pergelangan tanga – ruas jari, pengumpil – pergelangan tangan Gerak yang dilakukan oleh sendi antara lain: 1) Fleksi (membengkokkan) 2) Ekstensi (meluruskan) 3) Adduksi (mendekati tubuh) 4) Abduksi (menjauhi tubuh) 5) Elevasi (mengangkat) 6) Depresi (menurunkan) 7) Supinasi (menengadahkan tangan) 8) Pronasi (menelungkupkan tangan) 9) Inversi (membuka telapak kaki ke dalam) 10) Eversi (membuka telapak kaki ke luar) F. OTOT Otot merupakan alat gerak aktif yang melekat pada rangka dan tersusun atas jaringan otot, terutama otot lurik. Struktur otot: Komponen penyusun otot antara lain: 1) Protein aktin, yaitu protein pembentuk filamen halus yang terdiri dari dua untai. Pada protein aktin terdapat binding site yang merupakan tempat miosin menarik aktin. Pada saat otot tidak berkontraksi, binding site ditutupi oleh protein troponin- tropomiosin, yang dapat dihilangkan dengan ion Ca2+ . 2) Protein miosin, yaitu protein pembentuk filamen kasar yang terdiri dari serabut. 3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos, otot lurik dan otot jantung. Pada sistem gerak, otot yang bekerja adalah otot lurik. 4) Ion Ca2+ dan ATP, keduanya digunakan dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot. Kumparan otot terdiri atas: 1) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah otot yang menggembung. 2) Tendon (urat), merupakan bagian ujung otot yang menempel pada tulang. Tendon terdiri dari origo (tidak dapat bergerak) dan insersio (dapat bergerak). Agar menghasilkan gerak, otot bekerja dengan otot lain secara aktif dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang). Gerak antar-otot terbagi menjadi: 1) Gerak sinergis, gerak dua buah otot yang sama arahnya (saling menunjang) Contoh: otot-otot pada tulang rusuk, otot pronator teres dan pronator quadratus. tendon epimisium miofibril sarkolema fasikulus aktin miosin aktin troponin tropomiosin
  • 4. BIO 2 4 materi78.co.nr SISTEM GERAK 2) Gerak antagonis, gerak dua buah otot yang saling berlawanan arah. Contoh: otot trisep dan bisep. Serat otot/miofibril tersusun atas sarkomer- sarkomer. 1) Pita I menghasilkan daerah terang pada otot, 2) Pita A menghasilkan daerah gelap pada otot, 3) Zona H adalah daerah terang sempit di antara daerah gelap pita A. 4) Gabungan protein aktin dan miosin disebut aktomiosin. Cara kerja otot: 1) Miosin aktif menggerakkan aktin dengan cross-bridge sebagai ‘tangan’ dengan bantuan Ca2+ dan ATP pada binding site. 2) Saat kontraksi, miosin menarik aktin se- hingga pita I memendek, zona H hilang. 3) Saat relaksasi, miosin melepas aktin sehingga pita I kembali memanjang, zona H kembali muncul. Sesaat setelah relaksasi, binding site tertutup oleh protein troponin-tropomiosin. Penggunaan energi pada gerak otot terdiri dari dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob. Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen digunakan ketika otot berkontraksi. 1) Kerja aktin dan miosin membutuhkan ATP. 2) ATP dibentuk kembali melalui fosforilasi, dan digunakan untuk kerja aktin dan miosin. Otot yang terlalu lama berkontraksi akan lelah karena penurunan ATP dan peningkatan asam laktat (asam lelah), sehingga fase berubah menjadi fase aerob. Fase aerob membutuhkan oksigen dan digunakan ketika otot berelaksasi. 1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi glukosa dan asam laktat. 2) Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan CO2 , H2O dan ATP. Asam laktat menumpuk pada otot yang terlalu sering berkontraksi menyebabkan kelelahan. Agar asam laktat dapat dioksidasi, maka tubuh harus memasuki fase aerob dengan melakukan reaksi dengan membuat nafas tersengal-sengal untuk mendapat lebih banyak oksigen. G. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK Gangguan pada rangka antara lain: 1) Fraktura sederhana/tertutup, patah tulang yang tidak merobek otot. 2) Fraktura kompleks/terbuka, patah tulang yang merobek otot bahkan kulit. 3) Fraktura sebagian/greenstick, patah tulang yang tidak membagi tulang menjadi dua. 4) Fisura, retak tulang. 5) Lordosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke depan. 6) Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke belakang. 7) Skoliosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke samping (huruf S). 8) Rakhitis, kurangnya vitamin D, sehingga osifikasi terhambat. Penderita biasanya memiliki kaki menyerupai huruf X atau O. 9) Osteoporosis, penurunan massa tulang pada usia lanjut karena lambatnya osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun tulang. 10) Nekrosa, kerusakan periosteum tulang yang menyebabkan kematian tulang. 11) TBC tulang, disebabkan oleh bakteri TBC yang menyerang tulang. Gangguan pada sendi antara lain: 1) Dislokasi, pergeseran sendi akibat sobeknya ligamen. 2) Ankilosis, persendian tidak dapat digerak- kan karena seperti menyatu dengan tulang. 3) Arthritis, peradangan pada sendi akibat: a. Osteoarthritis (penipisan tulang rawan) b. Arthritis eksudatif (kuman) c. Arthritis sika (kekurangan minyak sinovial) d. Arthritis rheumatoid (penumpukan asam amino purin/asam urat) Gangguan pada otot antara lain: 1) Atrofi, penurunan fungsi otot karena mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi. 2) Hipertrofi, pertumbuhan dan perkembang- an otot yang berlebihan sehingga diameter serabut-serabut otot membesar. 3) Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri Clostridium tetanii, yang menyebabkan otot terus-menerus berkontraksi. 4) Miastenia gravis, melemah dan lumpuhnya otot akibat gangguan sistem imun. sarkomeraktinmiosin cross-bridge garis M zona H pita I garis Z pita A pita Igaris M garis Z pita A zona H
  • 5. BIO 2 5 materi78.co.nr SISTEM GERAK kranium maksila mandibula vertebrae cervicalis (ruas 1-7) [7] klavikulavertebrae thoracolis (ruas 8-19) [12] vertebrae lumbalis (ruas 20-24) [5] vertebrae sacralis (ruas 25-29) [5 berfusi] vertebrae coccygeus (ruas 30-33) [4 berfusi] manubrium skapula mesosternum/gladiolus costae verae (1-7) [7] xiphisternum costae spurial (8-10) [3] humerus costae fluctuantes (11-12) [2] ulna radius ilium pubis ischium femur patella tibia fibula tarsal metatarsal phalanges phalanges tengah carpal metacarpal phalanges distal phalanges proksimal
  • 6. BIO 2 6 materi78.co.nr SISTEM GERAK TENGKORAK (22 TULANG) Tempurung kepala (kranium) [8] Nama Latin Nama trivial Jumlah Frontal dahi 1 Parietal ubun-ubun 2 Oksipetal kepala belakang 1 Temporal pelipis 2 Sphenoid baji 1 Ethmoid tapis 1 Terdapat foramen magnum yang merupakan tempat masuk keluarnya pembuluh darah dan saraf dari sumsum tulang belakang. Wajah [14] Nama Latin Nama trivial Jumlah Maksila rahang atas 2 Mandibula rahang bawah 1 Zigomatik pipi 2 Lakrimal air mata 2 Nasal hidung 2 Vomer rongga hidung 1 Palatina langit-langit mulut 2 Nasal konka inferior - 2 SANGKAR DADA (25 TULANG) Tulang dada (sternum) [1] Nama Latin Nama trivial Jumlah Manubarium hulu 1 (satu kesatuan) Mesosternum /gladiolus dada tengah Xiphisternum /processus xifoid taju pedang Tulang rusuk/iga (costae) [24] Nama Latin Nama trivial Jumlah Costae verae rusuk sejati 7 x 2 Costae spurae rusuk palsu 3 x 2 Costae fluctuantes rusuk melayang 2 x 2 Tulang rusuk sejati masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang 1-7 dan tulang dada. Tulang rusuk palsu masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang 8-10 dan menumpang pada tulang rusuk sejati 7. Tulang rusuk melayang masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang 11-12 dan tidak menempel pada tulang dada. RUAS TULANG BELAKANG (26 TULANG) Nama Latin Nama trivial Ruas Jumlah Vertebrae cervicalis leher 7 7 Vertebrae thoracolis punggung 12 12 Vertebrae lumbalis pinggang 5 5 Vertebrae sacralis kelangkang 5 1 Vertebrae coccygeus ekor 4 1 Tulang atlas adalah tulang pertama yang berhubungan dengan tengkorak. foramen magnum parietal oksipetal frontal zigomatikmandibula maksila vomer nasal ethmoid lakrimal sphenoid temporal costae verae manubarium mesosternum/ gladiolus xiphisternum costae spurae costae fluctuantes vertebrae cervicalis vertebrae thoracolis vertebrae lumbalis vertebrae saccralis vertebrae coccygeus atlas
  • 7. BIO 2 7 materi78.co.nr SISTEM GERAK GELANG PANGGUL (1 TULANG) Nama Latin Nama trivial Jumlah Ilium tulang usus 2 1 (satu kesatuan) Pubis tulang kemaluan 2 Ischium tulang duduk 2 Gelang panggul berhubungan dengan tulang kelangkang dan tulang ekor. Oleh karena itu, tulang kelangkang dan tulang ekor juga termasuk gelang panggul. Di antara dua tulang pubis, terdapat pubic simfisis yang dapat meregang pada wanita ketika melahirkan. ANGGOTA GERAK ATAS (64 TULANG) Nama Latin Nama trivial Jumlah Skapula belikat 2 x 1 Klavikula selangka 2 x 1 Humerus lengan atas 2 x 1 Radius pengumpil 2 x 1 Ulna hasta 2 x 1 Carpal pergelangan tangan 2 x 8 Metacarpal telapak tangan 2 x 5 Phalanges ruas jari 2 x 14 Tulang selangka berhubungan dengan tulang dada. Tulang pengumpil adalah tulang yang posisinya segaris dengan ibu jari, dan tulang hasta adalah tulang yang posisinya segaris dengan jari kelingking. ANGGOTA GERAK BAWAH (62 TULANG) Nama Latin Nama trivial Jumlah Femur paha 2 x 1 Patella tempurung lutut 2 x 1 Tibia tulang kering 2 x 1 Fibula tulang betis 2 x 1 Tarsus pergelangan kaki 2 x 7 Metatarsus telapak kaki 2 x 5 Phalanges ruas jari 2 x 14 Tulang paha berhubungan dengan asetabulum, yaitu bagian dari gelang panggul. Tulang kering berukuran lebih besar dari tulang betis, dan letak tulang kering lebih depan daripada tulang betis. TULANG PENDENGARAN (6 TULANG) Nama Latin Nama trivial Jumlah Maleus martil 2 x 1 Inkus landasan 2 x 1 Stapes sanggurdi 2 x 1 Tulang pendengaran berfungsi menyampaikan getaran suara dari gendang telinga menuju koklea. ischium pubis ilium klavikula skapula humerus radius ulna carpal metacarpal phalanges femur patella tibia fibula tarsus metatarsusphalanges maleus stapes inkus