SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TUGAS KEPERAWATAN PROFESIONAL
                “ HAK PASIEN ”




                DISUSUN OLEH
                 KELOMPOK 1

    ADRIYUNAS                     SYAFRI
   ALFANDI ISRA                  AYU ASRI
   ANNISYAKAMIL                AMELIA SARI
   ARWENI GUSRA           ASTIKA ASER TIMORA




           DOSEN PEMBIMBING
             HIDAYATI , S.kep




AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN
       PADANG PARIAMAN
          TAHUN 2012
KATA PENGANTAR


      Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah
SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

         Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses
pemecahan dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
Makalah ini dapat terselesaikan.

       Makalah ini memuat tentang “ Hak Pasien” dan sengaja dipilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari
semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan Makalah ini.

      Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.




                                                  Pariaman, Oktober 2012




                                                          Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

        A. Latar Belakang ..................................................................


BAB II PEMBAHASAN
          A. PENGERTIAN HAK............................................................
          B. Peranan hak-hak. ...............................................................
          C. JENIS-JENIS HAK ..............................................................
          D. PERNYATAAN HAK-HAK PASIEN ....................................
          E. Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien : ..............



BAB III PENUTUP


          A. Saran ..................................................................................
          B. Kesimpulan ........................................................................


]DAFTAR PUSTAKA
BAB I

                                   PENDAHULUAN



B.   Latar Belakang


               Perawat     wajib   untuk   merahasiakan      segala   sesuatu   yang
     diketahuinya tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan
     hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada dalam asuhan
     keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-hak
     klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan
     peraturan yang berlaku.
     Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
     kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
     melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak membingungkan,
     saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang
     sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik
     yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga
     kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk daerah yang
     jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
     menggunakan         seluruh   kemampuannya      untuk     melakukan   tindakan
     pertolongan, demi keselamatan jiwa klien.
               Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu
     menambah       ilmu    pengetahuan     dan   mengikuti    perkembangan     ilmu
     keperawatan dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa faktor-faktor
     yang membuat kita malas mengembangkan ilmu keperawata banyak
     sekali.
BAB II
                              PEMBAHASAN




F.   PENGERTIAN HAK

          Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
     kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
     Setiap manusia mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan
     pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan menrima sesuatu
     dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki oleh
     setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat
     diperlukan agar dapat terjalin suatu ikatan yangmerupakan kontrak sosial,
     baik tesurat maupun yang tersirat, sehingga segala sesuatunya dapat
     memberikan dampak positif.

          Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat, semakin perlu
     pula pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuyk sikap saling
     menghargai hak-hak orang lain dan tercipta kehidupan yang damai dan
     tentram.

          Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula
     dengan hak-hak manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak
     asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap
     negara/pemerintah untuk menentukan batas-batas kemerdekaan yang
     dapat dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan kepentingan
     umum.




G.   Peranan hak-hak.
     1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik
        antara seseorang dengan kelompok
          Contoh :
       Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak
          untuk   menginstruksikan    pengobatan   yang   ia   inginkan   untuk
          pasiennya. Disini terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan
kekuasaannnya untuk menginstruksikan pengobatan terhadap pasien,
           hal ini mmerupakan haknya selaku penanggung jawab medis.
     2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu
          tindakan.
          Contoh :
          Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya
          mendapat kritikan karena terlalu lama menghabiskan waktunya
          bersama pasien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia
          mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik
          untuk pasien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal
          ini, perawat tersebut mempunayi hak melakukan asuhan keperawatan
          sesuai denga kondisi dan kebutuhan pasien.
     3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang
          seringkali dapat menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut
          hak yang juga dapat diakui oleh orang lain.
          Contoh :
          Seorang perawat menyarankan pada pasien agar tidak keluar ruangan
          selama dihospitalisasi. Pada situasi tersebut pasien marah karena tidak
          setuju dengan saran perawat dan pasien tersebut mengatakan pada
          perawat bahwa ia juga mempunyai hak untuk keluar dari ruanagan
          bilamana ia mau. Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan
          pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan pasien. Bila tidak tercapai
          kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia mengingkari
          kebebasan pasien.


H.   JENIS-JENIS HAK
     1.   Hak untuk memilih/kebebasan
          Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam
          batas-batas yang telah ditentukan.
          Contoh :
          Seorang     perawat   wanita   yang   bekerja   dirumah   sakit   dapat
          mempergunakan seragam yang diiginkan (haknya) asalkan berwarna
          putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Batas-batas ini
          merupakan kebijakan RS dan suatu norma yang ditetapkan perawat
2.   Hak kesejahteraan
               Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal
      yang merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan
      atau wilayah tertentu.
      Contoh :
      Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk
      memperoleh air bersih, dan lain-lain.

 3.   Hal legislatif
      Yaitu hak yang diterapkan oleh berdasarkan konsep keadilan.
      Contoh :
      Seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan
      semena-mena       oleh   suaminya.Bandman     dan   Bandman    (1986)
      menyatakan bahwa hak legislatif mempunyai 4 peranan dimasyarakat
      yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral
      terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan
      atau menyelesaikan perselisihan.

5 syarat yang mempengaruhi penentuan hak-hak seseorang (Bandman and
Bandman, 1985)


1) Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh seseorang lain,
   orang yang bersangkutan tidak disalahkan atau dihukum karena
   menggunakan atau tidak menggunakan hak tersebut.
   Contoh :
   Pasien mempunyai hak untuk pengobatan yang ditetapkan oleh dokter,
   tapi dia mempunyai hak untuk menerima atau menolak pengobatan
   tersebut.
2) Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan bagi orang
   lain untuk menggunakan hak-haknya.
   Contoh :
   Perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan dan melindungi hak paisen
   untuk mendapatkan pengobatan.
3) Hak harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu persamaan, tidak
   memihak dan kejujuran.
   Contoh :
   Semua pasien mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan
   pengobatan dan perawatan.
4) Hak untuk dapat dilaksanakan.
   Contoh :
   Dibeberapa Rs, para penentu kebijakan mempunyai tugas untuk
   memastikan bahwa pemberian hak-hak asasi manusia dilaksanakan
   untuk semua pasien.
5) Apabila hak seseorang bersifat membahayakan, maka hak tersebut dapat
   dikesampingkan atau ditolak dan orang tersebut akan diberi kompensasi
   atau pengganti.
   Contoh :
   Apabila nama pasien tertunda dari jadwal pembedahan dengan tidak
   disengaja, pasien dikompensasikan untuk ditempatkan bagian tertas dari
   daftar pembedahan berikutnya (bila terjadi kekeliruan).
   Hak-hak pasien sekarang sudah sering dibicarakan, tumbuh dari mata
   rantai pasal 25 The United Nations Universal Declaration Of Human rights
   1948; pasal 1 The United Nations International Convention Civil and
   Political Rights 1966 yaitu :


      Hak memperoleh pemeliharaan kesehatan (the right to health care)
      Hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination)


   Kemudian dari Deklarasi Hesinki, oleh The 18th World Medical Assembly,
   Finland 1964 muncul hak untuk memperoleh informasi (the right to
   informasi)

Ada 4 hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu :

   1. Hak mendapatkan perlindungan keamanan
   2.Hak mendapat informasi
   3. Hak memilih
   4. Hak mendengar
Beberapa hak pasien yang dibahas disini adalah :
1.Hak memberikan consent (persetujuan)

   Consent mengandung arti suatru tindakan atau aksi beralasan yang diberikan
   tanpa paksaan oleh seseorang yang memiliki pemgetahuan yang cukup
   tentang keputusan yang ia berikan, dimana secara hukum orang tersebut
   secara hukum mampu memberikan consent. Consent diterapkan pada prinsip
   bahwa setiap manusia dewasa mempunyai hak untuk menentukan apa yang
   harus dilakukan terhadapnya. Kriteria consent yang sah :

   a. Tertulis


   b.Ditandatangani       oleh   pasien     atau   orang    yang    bertanggung    jawab
       terhadapnya

   c.Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan

   d.Memenuhi beberapa elemen penting : penjelasan kondisi, prosedur dan
       konsekuensinya, penanganan atau prosedur alternative, manfaat yang
       diharapkan, Tawaran diberikan oleh pasien dewasa yang secara fisik dan
       mental mampu membuat keputusan

2. Hak untuk memilih mati


   Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter,
   salah satu kriteria kematian adalah mati otak atau brain death. Hak untuk
   memilih       mati   sering   bertolak    belakang      dengan    hak   untuk   tetap
   mempertahankan hidup.

   Permasalahan muncul pada saat pasien dalam keadaan kritis dan tidak
   mamapu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan matinya misal dalam
   keadaan koma. Dalam situasi inipasien hanya mampu mempertahankan
   hidup jika dibantu dengan pemasangan peralatan mekanik.

3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya


   Yang dimaksudkan dengan golongan orang yang tidakberdaya disini adalah
   orang dengan gangguan mental dan anak-anak dibawah umur serta remaja
   dimana secara hukum mereka tidak dapat membuat keputusan tentang
nasibnya sendiri, serta golongan usia lanjut yang sudah mengalami
   gangguan pola berpikir maupun kelemahan fisik.

4. Hak pasien dalam penelitian

   Penelitian sering dilakukan dengan melibatkan pasien. Setiap penelitian
   misalnya penggunaan obat atau cara penanganan baru yang melibakan
   pasien harus memperhatikan aspek hak pasien. Sebelum pasien terlibat,
   kepada mereka harus diberikan informasi secara jelas tentang percobaan
   yang dilakukan, bahaya yang timbul dan kebebasan pasien untuk menolak
   atau menerima untuk berpartisipasi. Apabila perawat berpartisipasi dalam
   penelitian yang melibatkan pasien, maka perawat harus yakin bahwa hak
   pasien tidak dilanggar baik secara etik maupun hukum. Untuk itu perawat
   harus memahami hak-hak pasien : membuat keputusan sendiri untuk
   berpartisipasi, mendapat informasi yang lengkap, menghentikan partisipasi
   tanpa sangsi, mendapat privasi, bebas dari bahaya atau resiko cidera,
   percakapan tentang sumber-sumber pribadi dan hak terhindar dari pelayanan
   orang yang tidak kompeten.

Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan keperawatan (Annas dan
Healey, 1974), terdiri dari 4 katagori yanitu :

   1.Hak kebenaran secara menyeluruh

   2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerahasiaan dan keamanannya)


   3.Hak    untuk    memelihara     pengambilan keputusan   untuk   diri   sendiri
       sehubungan dengan kesehatan


   4.Hak untuk memperoleh catatan medis baik selama dan sesudah dirawat di
       rumah sakit
I.   PERNYATAAN HAK-HAK PASIEN


            Pernyataan hak-hak pasien (Patient;s Bill of Rights) dikeluarkan oleh
     The American Hospital Association (AHA) pada tahun 1973 dengan tujuan
     untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak
     pasien yang akan dirawat di RS.


     1. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai
        asuhan keperawatan/keperawatan yang akan diterimanya.
     2. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang
        memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis
        dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang dihadapinya.
     3. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu
        persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko
        penting yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam situasi
        darurat.
     4. .Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum
        dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
     5. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
        menyangkut program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang
        dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan
     6. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan
        tentang asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.
     7. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang
        lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan
        rujukan tersebut, dan RS yang ditunjuk dapat menerimanya.
     8. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan RS
        dengan instansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait
        lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.
     9. Pasein berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila diikutsertakan
        sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau
        pengobatannya.
     10. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi
        dari dokternya ke dokter lainnya, bila dibutuhkan dalam rangka
        asuhannya.
11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya
      yang diperlukan untuk asuhan keehatannya.
   12. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan RS yang
      harus dipatuhinya sebagai pasien dirawat.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien :


   1. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan
      lebih besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan

   2. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi dimasyarakat

   3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak-hak
      asasi pasien


   4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam
      bidang kesehatan dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan
      pendidikan     dan   bila   pasien   tidak   berpartisipai   apakah   akan
      mempengaruhi mutu asuhan kesehatan atau tidak.
BAB III
                                      PENUTUP


C.   Kesimpulan
            Keperawatan     sebagai     suatu    profesi   bertanggung    jawab    dan
     bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan.
     Oleh    sebab    itu   pemberian    pelayanan/asuhan         keperawatan     harus
     berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar
     asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan
     praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
     organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit
     dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum
     dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
            Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang
     dapat dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal
     yang salah dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan
     dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak
     diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di
     dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat
     penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan
     dalam praktek keperawatan.


D.   Saran
      1) Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan
            dapat dipertanggung jawabkan.
      2) Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
            sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima
            praktek keperawatan
      3) Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan
            adanya    perangkat-perangkat        aturan    yang   jelas   agar    dapat
            dilaksanakan secara baik dilapangan.
      4) Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling
            memuaskan dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk
            komite etik disetiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada
DAFTAR PUSTAKA


Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia.
Lippincott.
Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered
Nurses: Otawa, Canada: CNA.
       Huston,     C.J,   (2000).   Leadership   Roles   and   Management
Functions in Nursing; Theory and Aplication; third edition: Philadelphia:
Lippincott.
Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed,
St.Louis: Mosby.
       Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and
practices. Philadelphia. Addison Wesley.
       Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics;
Theories and Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.
Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

More Related Content

What's hot

pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatHenni Yunira Yunirani
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planningtheloserbody
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptxSitiMuslimah22
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docxDeviPutri52
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidanyantiyanti45
 
Kumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponekKumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponekKurniaTriarieni
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCIrene Susilo
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifasArmin Kobain
 
Form Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docForm Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docnursabrianiarham1
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptxDiahAnjarini2
 

What's hot (20)

pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planning
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).pptHAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx
5.1.1. Monitoring, evaluasi, RTL Keselamatan pasien jan-jun 23.docx
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
Kumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponekKumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponek
 
ASUHAN INTRANATAL
ASUHAN INTRANATALASUHAN INTRANATAL
ASUHAN INTRANATAL
 
AMP Revisi
AMP RevisiAMP Revisi
AMP Revisi
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
(Lamp 1.28) standar pelayanan nifas
 
Form Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.docForm Identifikasi Pasien.doc
Form Identifikasi Pasien.doc
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
 

Similar to MAKALAH Hak pasien nisa

Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalFirdika Arini
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab pjj_kemenkes
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2Amhar Rizki
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonYabniel Lit Jingga
 
Prinsip etika dalam keperawatan
Prinsip etika dalam keperawatanPrinsip etika dalam keperawatan
Prinsip etika dalam keperawatanSudarman Antariksa
 

Similar to MAKALAH Hak pasien nisa (20)

Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan Profesional
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
62500039 kodeki
62500039 kodeki62500039 kodeki
62500039 kodeki
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 
Modul 1 kb 2 (1)
Modul 1 kb 2 (1)Modul 1 kb 2 (1)
Modul 1 kb 2 (1)
 
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNABab i juli AKPER PEMKAB MUNA
Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia henderson
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Prinsip etika dalam keperawatan
Prinsip etika dalam keperawatanPrinsip etika dalam keperawatan
Prinsip etika dalam keperawatan
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Virginia henderson
Virginia hendersonVirginia henderson
Virginia henderson
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

MAKALAH Hak pasien nisa

  • 1. TUGAS KEPERAWATAN PROFESIONAL “ HAK PASIEN ” DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 ADRIYUNAS SYAFRI ALFANDI ISRA AYU ASRI ANNISYAKAMIL AMELIA SARI ARWENI GUSRA ASTIKA ASER TIMORA DOSEN PEMBIMBING HIDAYATI , S.kep AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “ Hak Pasien” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Pariaman, Oktober 2012 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HAK............................................................ B. Peranan hak-hak. ............................................................... C. JENIS-JENIS HAK .............................................................. D. PERNYATAAN HAK-HAK PASIEN .................................... E. Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien : .............. BAB III PENUTUP A. Saran .................................................................................. B. Kesimpulan ........................................................................ ]DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa klien. Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu keperawata banyak sekali.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN F. PENGERTIAN HAK Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan menrima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki oleh setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan agar dapat terjalin suatu ikatan yangmerupakan kontrak sosial, baik tesurat maupun yang tersirat, sehingga segala sesuatunya dapat memberikan dampak positif. Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat, semakin perlu pula pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuyk sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan tercipta kehidupan yang damai dan tentram. Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-hak manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap negara/pemerintah untuk menentukan batas-batas kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan kepentingan umum. G. Peranan hak-hak. 1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan kelompok Contoh : Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan untuk pasiennya. Disini terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan
  • 6. kekuasaannnya untuk menginstruksikan pengobatan terhadap pasien, hal ini mmerupakan haknya selaku penanggung jawab medis. 2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan. Contoh : Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya mendapat kritikan karena terlalu lama menghabiskan waktunya bersama pasien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk pasien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut mempunayi hak melakukan asuhan keperawatan sesuai denga kondisi dan kebutuhan pasien. 3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang seringkali dapat menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang lain. Contoh : Seorang perawat menyarankan pada pasien agar tidak keluar ruangan selama dihospitalisasi. Pada situasi tersebut pasien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan pasien tersebut mengatakan pada perawat bahwa ia juga mempunyai hak untuk keluar dari ruanagan bilamana ia mau. Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berarti ia mengingkari kebebasan pasien. H. JENIS-JENIS HAK 1. Hak untuk memilih/kebebasan Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang telah ditentukan. Contoh : Seorang perawat wanita yang bekerja dirumah sakit dapat mempergunakan seragam yang diiginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Batas-batas ini merupakan kebijakan RS dan suatu norma yang ditetapkan perawat
  • 7. 2. Hak kesejahteraan Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal yang merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Contoh : Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk memperoleh air bersih, dan lain-lain. 3. Hal legislatif Yaitu hak yang diterapkan oleh berdasarkan konsep keadilan. Contoh : Seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya.Bandman dan Bandman (1986) menyatakan bahwa hak legislatif mempunyai 4 peranan dimasyarakat yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan. 5 syarat yang mempengaruhi penentuan hak-hak seseorang (Bandman and Bandman, 1985) 1) Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh seseorang lain, orang yang bersangkutan tidak disalahkan atau dihukum karena menggunakan atau tidak menggunakan hak tersebut. Contoh : Pasien mempunyai hak untuk pengobatan yang ditetapkan oleh dokter, tapi dia mempunyai hak untuk menerima atau menolak pengobatan tersebut. 2) Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan bagi orang lain untuk menggunakan hak-haknya. Contoh : Perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan dan melindungi hak paisen untuk mendapatkan pengobatan.
  • 8. 3) Hak harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu persamaan, tidak memihak dan kejujuran. Contoh : Semua pasien mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. 4) Hak untuk dapat dilaksanakan. Contoh : Dibeberapa Rs, para penentu kebijakan mempunyai tugas untuk memastikan bahwa pemberian hak-hak asasi manusia dilaksanakan untuk semua pasien. 5) Apabila hak seseorang bersifat membahayakan, maka hak tersebut dapat dikesampingkan atau ditolak dan orang tersebut akan diberi kompensasi atau pengganti. Contoh : Apabila nama pasien tertunda dari jadwal pembedahan dengan tidak disengaja, pasien dikompensasikan untuk ditempatkan bagian tertas dari daftar pembedahan berikutnya (bila terjadi kekeliruan). Hak-hak pasien sekarang sudah sering dibicarakan, tumbuh dari mata rantai pasal 25 The United Nations Universal Declaration Of Human rights 1948; pasal 1 The United Nations International Convention Civil and Political Rights 1966 yaitu :  Hak memperoleh pemeliharaan kesehatan (the right to health care)  Hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination) Kemudian dari Deklarasi Hesinki, oleh The 18th World Medical Assembly, Finland 1964 muncul hak untuk memperoleh informasi (the right to informasi) Ada 4 hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu : 1. Hak mendapatkan perlindungan keamanan 2.Hak mendapat informasi 3. Hak memilih 4. Hak mendengar Beberapa hak pasien yang dibahas disini adalah :
  • 9. 1.Hak memberikan consent (persetujuan) Consent mengandung arti suatru tindakan atau aksi beralasan yang diberikan tanpa paksaan oleh seseorang yang memiliki pemgetahuan yang cukup tentang keputusan yang ia berikan, dimana secara hukum orang tersebut secara hukum mampu memberikan consent. Consent diterapkan pada prinsip bahwa setiap manusia dewasa mempunyai hak untuk menentukan apa yang harus dilakukan terhadapnya. Kriteria consent yang sah : a. Tertulis b.Ditandatangani oleh pasien atau orang yang bertanggung jawab terhadapnya c.Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan d.Memenuhi beberapa elemen penting : penjelasan kondisi, prosedur dan konsekuensinya, penanganan atau prosedur alternative, manfaat yang diharapkan, Tawaran diberikan oleh pasien dewasa yang secara fisik dan mental mampu membuat keputusan 2. Hak untuk memilih mati Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter, salah satu kriteria kematian adalah mati otak atau brain death. Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang dengan hak untuk tetap mempertahankan hidup. Permasalahan muncul pada saat pasien dalam keadaan kritis dan tidak mamapu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan matinya misal dalam keadaan koma. Dalam situasi inipasien hanya mampu mempertahankan hidup jika dibantu dengan pemasangan peralatan mekanik. 3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya Yang dimaksudkan dengan golongan orang yang tidakberdaya disini adalah orang dengan gangguan mental dan anak-anak dibawah umur serta remaja dimana secara hukum mereka tidak dapat membuat keputusan tentang
  • 10. nasibnya sendiri, serta golongan usia lanjut yang sudah mengalami gangguan pola berpikir maupun kelemahan fisik. 4. Hak pasien dalam penelitian Penelitian sering dilakukan dengan melibatkan pasien. Setiap penelitian misalnya penggunaan obat atau cara penanganan baru yang melibakan pasien harus memperhatikan aspek hak pasien. Sebelum pasien terlibat, kepada mereka harus diberikan informasi secara jelas tentang percobaan yang dilakukan, bahaya yang timbul dan kebebasan pasien untuk menolak atau menerima untuk berpartisipasi. Apabila perawat berpartisipasi dalam penelitian yang melibatkan pasien, maka perawat harus yakin bahwa hak pasien tidak dilanggar baik secara etik maupun hukum. Untuk itu perawat harus memahami hak-hak pasien : membuat keputusan sendiri untuk berpartisipasi, mendapat informasi yang lengkap, menghentikan partisipasi tanpa sangsi, mendapat privasi, bebas dari bahaya atau resiko cidera, percakapan tentang sumber-sumber pribadi dan hak terhindar dari pelayanan orang yang tidak kompeten. Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan keperawatan (Annas dan Healey, 1974), terdiri dari 4 katagori yanitu : 1.Hak kebenaran secara menyeluruh 2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerahasiaan dan keamanannya) 3.Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untuk diri sendiri sehubungan dengan kesehatan 4.Hak untuk memperoleh catatan medis baik selama dan sesudah dirawat di rumah sakit
  • 11. I. PERNYATAAN HAK-HAK PASIEN Pernyataan hak-hak pasien (Patient;s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American Hospital Association (AHA) pada tahun 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di RS. 1. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan keperawatan/keperawatan yang akan diterimanya. 2. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang dihadapinya. 3. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam situasi darurat. 4. .Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya. 5. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan 6. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya. 7. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan RS yang ditunjuk dapat menerimanya. 8. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan RS dengan instansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya. 9. Pasein berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila diikutsertakan sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya. 10. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya ke dokter lainnya, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
  • 12. 11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang diperlukan untuk asuhan keehatannya. 12. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan RS yang harus dipatuhinya sebagai pasien dirawat. E. Faktor-faktor yang mempengaruhi hak pasien : 1. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan 2. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi dimasyarakat 3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien 4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang kesehatan dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan pendidikan dan bila pasien tidak berpartisipai apakah akan mempengaruhi mutu asuhan kesehatan atau tidak.
  • 13. BAB III PENUTUP C. Kesimpulan Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan. D. Saran 1) Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. 2) Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan 3) Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan. 4) Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott. Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses: Otawa, Canada: CNA. Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing; Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott. Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis: Mosby. Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley. Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO. Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.