3. APA PENYEBAB DARI MASALAH ETIK
1. Kurangnya pendidikan formal
2. Kurangnya tim etik yang menyelesaikan masalah etik
3. Kurangnya dukungan dari kelompok
4. Kurangnya kewenangan dalam pengambilan keputusan
4. Tantangan etik keperawatan
1) Dasar-dasar moral makin memudar
2) Dasar dan sendi agama makin menipis
3) Perkembangan Iptek yang meningkat
4) Globalisasi yang menyebabkan persaingan bebas (orientasi
pelayanan dari sosial-bisnis)
5) Kemajuan dan perkembangan masyarakat sbg pengguna jasa
6) Peruahan dalam masyarakat perawat ( kurangnya kemampuan-
etik, masuknya tenaga LN)
5. Konsep ETIK
• “….doing good and avoiding harm” (melakukan kebaikan dan
menghindari hal yang merugikan). Bandman and Bandman, 1995
:5)
• “… good and bad, moral duty, obligation and values” (baik dan
buruk, tanggung jawab moral, kewajiban dan nilai).
6. PERBEDAAN ETIK DAN HUKUM KEPERAWATAN
ETIK
“…doing and avoiding harm” bandman and bandman, 1995:5)
Apa yang harus dilakukan manusia
Apa yang seharusya dilakukan kepada seseorang
Suatu analisis proses terhadap suatu tindakan
Berdasarkaan ilmu dan nilai/norma di masyarakat
7. Hubungan etik dengan moral dan hukum
• Moral (apa yang dinilai baik/buruk oleh masyarakat)
• Hukum (legalisasi sikap tindak etik)
8. kriteria
• Dilakukan dengan sengaja
• Dilakukan dengan kesadaran
• Bahwa yang bersangkutan telah mengetahui
• Bahwa yang bersangkutan mempunyai pilihan
9. Ukuran baik dan buruk
1. Hedonisme (kenikmatan dan kepuasan rasa)
2. Utilitarisme (bermanfaat)
3. Vitalisme (kekuatan dan kekuasaan)
4. Sosialisme (masyarakat yang menentukan)
5. Religionisme (firman Tuhan)
6. Humanisme (hak asasi manusia)
10. Perawat yang baik adalah
1. Kepribadian yang baik
2. Profesioal
3. Berpusat pada pasien
4. Pembela (advocacy)
5. Kompeten
6. Berpikir kritis
7. Asuhan keperawatan (patient care)
11. Prinsip dan asas etik keperawatan
1. Justice (asas keadilan)
2. Autonomy (asas menghormati otonomi)
3. Beneficience dan non-maleficience(asas manfaat dan tidak
merugikan)
4. Veracity (asas kejujuran)
5. Confidentiality (kerahasiaan)
12. Pengertian
Tanggung
Jawab
• wajib menanggung segala sesuatu akibat dari apa yg telah
dilakukan
• dilakukan oleh setiap individu berdasarkan hati nurani atas
kewajiban.
• bersifat kodrati, merupakan bagian dari kehidupan manusia,
• ciri manusia yang beradab (berbudaya).
Definisi
Kewenangan
• kekuasaan membuat keputusan memerintah dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain
• hak seorang individu utk melakukan sesuatu tindakan dg
batas-batas tertentu & diakui oleh individu lain dalam suatu
kelompok tertentu sesuai dengan kompetensinya
13. Hubungan Masa Lalu
Nakes VS Ps
Vertikal Paternalistik
Era globalisasi pengetahuan masyarakat tentang hak –
hak hukum sangat cepat meningkat
Hak – hak ps tdk di hargai
Nakes tdk pernah salah
Nakes kebal hukum
Hubungan Saat Ini
Nakes VS Klien
Kontraktual Horisontal
Ps sbg mitra
Kedudukan hukum sama
Hak & kuwajiban hukum sama
15. HUBUNGAN PROFESINAL PERAWAT DOKTER
Dokter
Asuhan Medis
Dignosa Medis
Cure /Pengobatan
Perawat
Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Care/Askep
VERLENG DE ARM VAN DE
ARTS
Jaman Belanda
( Kepanjangan Tangan Dokter )
1983 PERAWAT SBG
PROFESI
FUNGSI
Indipendent
Interdependent
Dependent
KOLABORASI
UU NO 38 TH 2014 TT
KEPERAWATAN
Kemandirian
• Praktik Perawat
• Delegasi
• Mandatori
• KEDARURATAN
Pasal 30
Perawat berwenang
(1)pemberi AsKep di bidang
upakes perorangan,
Pasal 35
Kedaruratan ,Pertolongan
pertama, Penetapan
Kedaruratan, Ketentuan
Kedaruratan diatur dg PMK
UU No. 38 TH 2014
Tentang Keperawatan
Pasal 32
Pelimpahan Wewenang,
Delegasi, Mandatori
3/19/2018
15
16. Etik mrpkn studi ttg perilaku, karakter & motif yg baik
serta ditekankan pd penetapan apa yg baik dan
berharga bagi semua orang.
Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan
dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok
tertentu.
Etik mrpkn prinsip yg menyangkut benar & salah
baik & buruk dlm hubungan dg orang lain.
Adl norma, aturan, asas, etika, yg sdh di tetapkan oleh
Organisasi Profesi yg harus dipatuhi & ditaati oleh setiap
anggotanya dlm praktik profesi & dlm kehidupan sehari - hari
Fundamental Of Nursing
Undang – Undang No. 8 Tahun 2011, tentang Pokok – Pokok
17. Respek
Otonomi
Beneficence
NonMaleficence
Konfidensialitas
Justice
Fidelity
Menghormati/menghargai klien, keluarganya, sejawat dan profesi
lain “informed concent”
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan
tentang pengobatan/perawatan dirinya.
Kemurahan hati kewajiban melakukan hal yg baik dan
tidak membahayakan klien/orla
kewajiban untuk tidak dengan sengaja
menimbulkan kerugian atau cidera
Kerahasiaan semua informasi tentang klien yang
dirawatnya
Berlaku adil kpd semua orang tidak membeda
bedakan suku, agama, kelas social, politik
Kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan dan
tanggung jawab yang telah dibuat & kejujuran
PRIN
SIP
ETIK
18. NILA
I 2
ETIK
Kesehatan dan
Kesejahteraan
peduli thd kesehatan & kesejahteraan membantu
orang lain mencapai tingkat kesehatan yang optimal
Pilihan
Martabat
mendukung dan menghargai otonomi klien serta
membantu mendapatkan inf’ yankes yg tepat.
menghargai dan mengadvokasi martabat dan
kehormatan diri manusia.
Akuntabilita
s
bertindak secara konsisten sesuai dg UU &
standar praktik serta tanggung jawab profesi
Lingkungan kep’
yg kondusif
Menciptakan lingkungan kep’ yg kondusif utk
menjamin mutu & keselamatan pasien
19. • Menghargai menghormati martabat manusia tanpa membedakan suku, agama, klas social, politik
nilai-nilai budaya, adat-istiadat, dari klien
• ASKEP mrpkn tanggungjawab utama & menjaga rahasia klien kecuali utk hukum
• Sll meningkatkan kompetisi menjaga mutu pelayanan keperawatan yg tinggi disertai
kejujuran, membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat, senantiasa
menjunjung tinggi nama baik baik profesi
• memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya,
melindungi klien dari nakes yg memberikan yankes secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
Penjabaran Perilaku Kode Etik Keperawatan
• senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya,
• mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan, berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan,
Perawat
Klien
Perawat
Praktik
Perawat
Masy
Perawat &
Sejawat
Perawat
& Profesi
20. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan
oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
ASKEP adl rangkaian interaksi perawat dg klien dan
lingkungannya utk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan &
kemandirian klien dlm merawat dirinya.
Pada semua sarana/tatanan YanKes, baik di rumah sakit
umum maupun khusus, puskesmas, praktik keperawatan di
rumah (home care)
Aspek Legal Praktik Keperawatan
UU No. 36 TH 2014 tt Na-Kes
Praktik
Keperawat
an
21. Adl regulasi ketatalaksanaan sosial yg dikembangkan untuk melindungi masyarakat.
Suatu aturan yg mengatur prilaku manusia dlm hubungannya dg orang lain di
masyarakat & dg pemerintahan
Adl semua ketentuan hukum yg berhubungan langsung dg pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan dan penerapannya serta yg mengatur hubungan antara pihak
nakes dg klien/masyarakat
Adl sistem hukum dg ciri-ciri adanya berbagai hukum dikodifikasi (dihimpun)
secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam
penerapannya & mengutamakan hokum positif
Inspannings verbintenis artinya dilaksanakan dg kesepakatan berdasarkan
hubungan kepercayaan antara nakes dan klien dalam bentuk upaya
maksimal
Asas konsensualisme, perjanjian terjadi dengan tercapainya kata sepakat
(konsensus) di antara para pihak.
Aspek Legal Praktik Keperawatan Lanjutan
Aspek
Hukum
Hukum
Kesehata
n
Hukum
Kontinent
al
Hub’ Hk
Nakes
Klien
Asas2
Perjanjian
22. Hubungan Hukum
Nakes VS Klien
Kontraktual Horisontal
UU Nakes 36 th 2014
Ps. 61 ( Penjelasan )
Inspannings verbintenis
Meletakkan kewajiban
pihak yg satu utk
membuat ikhtiar
(upaya semaksimal
mungkin) & pihak lain
menerima ikhtiar.
UU Peraturan2
Standar Profesi
Standar Kompetensi
Kode Etik
Sumpah Profesi
SAK
SPO
Ukuran
KEPATUHAN
?
MORAL
RESPONSIBI
LITY
RANAH IKHTIAR KESESUAIAN THD
TUHAN
YME
Responsibility
untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat
sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu
23. Adalah suatu pernyataan yang khidmat dg menyebut nama Tuhan dan
bahwa Tuhan akan menghukum tiap dusta atau memberi peneguhan pada
waktu orang memberikan suatu keterangan, janji/kesanggupan
KUHPerdata Pasal 1313
Suatu persetujuan adl suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih
engikatkan diri thd satu orang lain atau lebih.
KUHPerdata Pasal 1233
Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
Demi Allah saya bersumpah/berjanji bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
terutama dalam bidang keperawatan
Sumpah/Janji Lanjutan
Definisi
Norma
Hukum
Lafal
Sumpah
24. Landasan Hukum Praktik Keperawatan
UU No. 36 TH 2014 tt Nakes
DIKTI
Terakridit
asi
& PPNI-
UKOM
SERKOM
KKI-
KTKI-
STR -
PPNI
Rekomeasi
25 SKP
PKB
PPNI
Rekomenda
si
Sertfikasi
Pemda
Kab/Kota
SIPP
Kredensial
1. Ijazah cari sumber
utama
2. STR cari sumber
utama
3. Sertfikasi yg di miliki
( SKP)
4. Kompetensi jenis
kewenangan
5. Assessement oleh
Mitra Bestari
6. Surat Penugasan Kerja
Klinik (SPKK)
7. Periodik setiap 3 th
PMK 49
Th 2013 KomKep
25. Tanggung Jawab Hukum
Dalam Pratik Medis Keperawatan
Pengertian
Tanggung
Jawab
• wajib menanggung segala sesuatu akibat dari apa yg telah dilakukan
• Yg dilakukan oleh setiap individu berdasarkan hati nurani atas kewajiban.
• bersifat kodrati, artinya sudah merupakan bagian dari kehidupan manusia,
• ciri manusia yang beradab (berbudaya).
Difinisi
Kewenangan
• kekuasaan membuat keputusan memerintah dan melimpahkan tanggung
jawab kepada orang lain
• hak seorang individu utk melakukan sesuatu tindakan dg batas-batas
tertentu & diakui oleh individu lain dalam suatu kelompok tertentu sesuai
dengan kompetensinya
26. Kewenangan Atribusi
adl kewenangan yg di dapatkan seseorang utk memberikan pelayanan
public atas undang – undang yg berlaku sesuai dg kompetensi yg
dimilikinya.
Kewenangan Delegasi
Adl pelimpahan kewenangan dari seseorang kpd orang lain yang
memiliki kompetensi yg sama dalam suatu lingkup kerja atau team
disertai dengan pelimpahan tanggung jawabnya.
Kewenangan Mandat
Adl pelimpahan kewenangan dari seseorang kepada orang lain yang
memiliki kompetensi yang sama dalam suatu lingkup kerja atau team tidak
disertai dengan pelimpahan tanggung jawabnya
Kewenangan Reanimasi ( Good Samaritan )
kewenangan melakukan tindakan kepada sesama tanpa pamrih
dengan di dasari rasa kemanusiaan.
JENIS2
KE
WENAN
GAN
27. KEWENANGAN PERAWAT
• Adl hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi sarana
kesehatan ( Juklak Kep Men Kes 1239/2001 )
Pengertian
Kewenangan
Perawat
UU 38-2014 tt
Kep
Pasal 29
• pelimpahan wewenang hrs tertulis
• secara delegatif atau mandat
• Profesi/vokasi terlatih yg memiliki
kompetensi sesuai yg dibutuhkan
Pasal 32
(1) Perawat bertugas sebagai:
a. pemberi Asuhan Keperawatan
b. penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. pengelola Pelayanan Kep’
d. peneliti Keperawatan
e. pelimpahan wewenang;
f. keadaan keterbatasan
(2) secara bersama ataupun
sendiri-sendiri.
(3) harus dilaksanakan
secara bertanggung jawab
dan akuntabel.
Perawat berwenang
• melakukan tindakan
medis sesuai dg
kompetensinya
• pelayanan kes’ sesuai
dg program Pemerintah.
28. • keadaan tidak adanya dokter
dan/atau kefarmasian
• ditetapkan oleh Pemda Kab/Kota.
• dengan memperhatikan
kompetensi Perawat.
Pasal 33
tugas
dalam
keadaan
keterbata
san
• memberikan pertolongan pertama, Perawat dapat melakukan
tindakan medis & pemberian obat sesuai dg kompetensinya
• utk menyelamatkan nyawa Klien & mencegah kecacatan lebih lanjut
• merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau kecacatan Klien.
• ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan
keilmuannya.
• keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 35
Dalam
keadaan
darurat
Wewenang perawat pada keadaan
keterbatasan;
• pengobatan utk penyakit umum
• merujuk pasien sesuai dg
ketentuan
• melakukan pelayanan
kefarmasian secara terbatas
29. AKUNTABILITAS PERAWAT
SESUAI PERAN FUNGSI DALAM PRATIK KEPERAWATAN
Fungsi Indipenden
• Individual Responsibility
• Personal Akuntabilitas
• Personal Liability
• Vicariouse Akuntability
• Personal Akuntabilitas
• Personal Liability
Fugsi
Interdependen
• Vicariouse Akuntability
• Personal Akuntabilitas
• Personal Liability
• Corporate Liability
• Moral Responsibility
• Tanggung jawab hukum pidana
• Tanggung jawab hukum perdata
Fungsi
Dependen
• Kesalahan order
• Kesalahan prosedur
• Tanggung jawab fasyankes
• Kesalahan order
• Tanggung jawab hukum pidana
• Tanggung jawab hokum perdata
• Tanggung jawab fasyankes
30. DOKUMENTASI MEDIS KEPERAWATAN (REKAM MEDIK)
SEBAGAI BUKTI HUKUM
• Catatan yg merupakan bukti pelaksanaan asuhan medis keperawatan
• Catatan tt respon klien thd tind’ medis kep’/reaksi klien thd penyakit.
• Kumpulan informasi medis kep’ & kesehatan klien yg dilakukan oleh medis
keperawatan sbg pertanggungjawaban & pertanggunggugatan thd
asuhan medis keperawatan yg dilakukan
Pengertian
Dokumentasi
Medis
Keperawatan
• Akta adalah suatu tulisan tentang suatu peristiwa yang di buat untuk
kepentingan hukum (Subekti 1993 profesor)
• Akta ontentik adalah akta yang di buat oleh pejabat berwenang
• Akta di bawah tangan di buat oleh bukan pejabat berwenang
Dokumentsi
Medis
Keperawatan
Sebagai
Akta
• Pasal 1866, Alat bukti terdiri : bukti tulisan, bukti saksi, sangkaan,
pengakuan, sumpah
• Pasal 1867, Pembuktian dg tulisan dibuktikan dengan tulisan - tulisan otentik
maupun dg tulisan - tulisan di bawah tangan
• Pasal 1875, Suatu akta di bawah tangan yg tanda tangannya diakui oleh yg
menandatangani maka dianggap sempurna layaknya akta otentik
Dok’ Medis
Kep’sbg
Bukti
Hukum
KUHPer
31. • Periode waktu pengamatan/pelayanan relatif singkat
• Perubahan klinis yang mendadak
• Mobilitas petugas yang tinggi
• Faktor psikologi pasien & klg
Masalah utama
pada pelayanan medis
kegawat daruratan
• merupakan hub’ yg spesifik.
• Tdk di dasari pada Azas voluntarisme
• Tdk dpt di dasari pada pre-existing relationship
• Azas Good Samaritan
Hubungan
Dokter - Pasien dalam
Keadaan Gawat Darurat
• meninggal pd saat dibawa ke IGD
• meninggal krn b’bagai kekerasan
• meninggal akibat keracunan
• meninggal dg berbagai peristiwa kecelakaan
• Kecuali kematiannya alamiah karena penyakit
Kematian pada
Instalasi Gawat Darurat
SurKet kematian tdk boleh
di keluarkan:
Aspek Medikolegal Pelayanan Kegawatan
32. KITA KOMPETEN TAPI TIDAK CARE
BANYAK TERJADI TINDAKAN BRUTAL
KITA CARE TETAPI TIDA KOMPETEN
BANYAK TINDAKAN MALPRAKTIK