SlideShare a Scribd company logo
Teknik pemberian obat
Aulia rahmah
Fitriana iqfirly
Ria ari prihatin ningrum
Rosalia katoda
1.Oral
2.Sublingual
3.Parenteral
4.Inhalasi
Obat adalah suatu bahan atau campuran
bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menentukan diagnosis,
mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah
atau rohaniah pada manusia atau hewan
termasuk memperelok tubuh atau bagian
tubuh manusia
pengertian obat
1. Pemberian obat oral
Pemberianoral adalahobat yangcara pemberiannya melalui
mulut
Teknikpemberianobat oral menggunakanberbagai jenisyaitu:
• Obat padat
• Obat cair
Tujuan :
1. Memberikan obat untuk pasien melalui
mulut secara tepat dan benar,sesuai
dengan program pengobatan
2. Menghindari pemberian obat yang
menyebabkan nyeri
Teknik pemberian obat oral
Persiapan pasien dan keluarga
• Menjelaskan prosedur, tujuan , dan manfaat
pemberian obat.
Persiapan alat
• Obat-obatan yang akan diberikan
• Mangkok atau sendok
• Daftar pemberian obat
• Air minum (air putih) dan bila perlu sedotan
• Perlak dan alasnya
• Penggerus obat, bila perlu
Persiapan lingkungan : perhatikan privasi pasien
Tindakan
• Siapkan peralatan dan cuci tangan
• Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat
per oral
• Periksa kembali perintah pengobatan
• periksa tanggal kedaluarsa obat
• Ambil obat sesuai yang diperlukan
• Siapkan obat-obatan yang akan diberikan.
Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis
yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat
(gunakan tehnik aseptik untuk menjaga
kebersihan obat).
Obat dalam bentuk cair
• Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur
dengan rata sebelum dituangkan
• Buka penutup botol dan letakkan menghadap
keatas
• Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada
pada telapak tangan, dan tuangkan obat kearah
menjauhi label
• Tuang obat sesuai keperluan
• Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup
botol dengan menggunakan kertas tissue.
Lanjutan …
• Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit,
kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril
untuk mengambilnya dari botol.
• Berikan obat pada waktu dan cara yang
benar.
Tablet atau kapsul
• Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk
tanpa menyentuh obat.
• Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan
untuk membagi obat sesuai dengan dosis yang
diperlukan.
• Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus
obat menjadi bubuk dengan menggunakan
lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi
sebelum menggerus obat, karena beberapa obat
tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi
daya kerjanya.
Keuntungan :
• nyaman bagi klien, Ekonomis, Dapat
menimbulkan efek local
Kelemahan :
• aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak
dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat
yang di berikan per oral biasanya
membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45
menit .
• Rasa dan bau obat yang tida enak sering
mengganggu pasien.
2. Pemberian obat Sublingual
Pengertian:
Pemberianobatdengan cara meletakkannyadibawah
lidah
• Prosedurpelaksanaan
Secara umumpersiapandanlangkah-langkahsama
denganpemberianobatsecaraoral. Halyangperlu
diperhatikanadalahklienperlu diberipenjelasan
untukmeletakanobatdibawahlidah,obattidakboleh
ditelan,danbiarkan beradadi bawahlidahsampai
habisdiabsorbs seluruhnya.
3. Pemberian obat parenteral
• pemberian obat perenteral adalah pemberian
obat atau cairan dengan cara dimasukan
langsung kedalam kulit, dibawah kulit,
kedalam otot ataupun ke dalam vena.
pemberian obat secara parenteral di
bagi menjadi 4, yaitu :
a. Subcutan (SC)
b. Intradermal (ID)
c. Intramuskular (IM)
d. Intravena (IV)
a. Subcutan (SC) :
injeksi obat kedalam jaringan tepat
dibawah lapisan dermis kulit . dapat dilakukan
pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau
sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah
luar, daerah dada dan sekitar umbilicus
(abdomen)
Indikasi : biasa dilakukan pada pasien yang
tidak sadar dan tidak mau bekerja sama,
karena tidak memungkinkan diberikan obat
secara oral
Kontra indikasi : obat yang merangsang,
obat dalam dosis besar dan tidak larut
dalam air atau minyak.
Alat-alat yang diperlukan:
• Spuit + obat
• Kom
• Kapas alkohol
• Bak instrumen
• Bengkok
Cara Kerja
1. Tahap orientasi
– Beri salam, panggil klien
– Jelaskkan tujuan,prosedur, dan pemberian obat
2. Tahap Kerja
– Cuci tangan
– Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum tindakkan
dilakukan
– Tanyakan keluhan utama klien dan kaji adanya alergi.
– Jaga privasi klien
– Pilih tempat penusukkan
– Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
sesuai tempat yang dipilih
– Bebaskan daerah penyuntikkan dari pakaian
– Desinfeksi daerah penyuntikkan
– Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari
– Lakukan penyuntikkan dgn tangan dominan posisi
jarum membentuk sudut 45 derajat,
– observasi adanya darah bila tak ada masukkan obat
– Tarik jarum dengan sudut yang sama saat
penyuntikkan
– Bersihkan tempat penyuntikkan dengan kassa steril
secara perlahan
– Buang spuit ke bengkok
– Rapikan klien
– Bereskan alat
3. Tahap terminasi
• Evaluasi kegiatan
• Akhiri kegiatan
• Cuci tangan
• Dokumentasi
b.Intradermal(ID): injeksikedalamdermis tepat
dibawahepidermis.biasanyadigunakanuntuk
mengetahuisensivitastubuh terhadapobatyang
disuntikkan.
Alat-alat yang diperlukan:
• Spuit + obat
• Kom
• Kapas alkohol
• Bak instrumen
• Bengkok
• Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang
tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal
adalah lengan bawah dalam dan pungguang
bagian atas.
• Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi
kulit
Cara Kerja
1. Tahap orientasi
• Beri salam, panggil klien
• Jelaskkan tujuan,prosedur, dan
pemberian obat
2. TahapKerja
• Cuci tangan
• Beri kesempatanklien untukbertanyasebelum tindakkandilakukan
• Tanyakankeluhanutamaklien dankajiadanyaalergi
• Jagaprivasiklien
• Pilih tempatpenusukkan
• Bantuklien untukmendapatkanposisiyangnyamansesuai tempatyangdipilih
• Bebaskandaerahpenyuntikkandaripakaian
• Desinfeksidaerahpenyuntikkan
• Tegangkankulit dengantangannondominan
• Masukkanjarum dengansudut15-20derajat,posisijarummenghadapkeatas
• Masukkanobatsampaiterjadi gelembung berwarnaputihpadakulit,tarikjarum
• Bersihkantempatpenyuntikkandengan kassasteril secaraperlahan
• Lingkaridaerahpenyuntikkan
• Buangspuitkebengkok
• Rapikanklien
• Bereskanalat
3. Tahap terminasi
• Evaluasi kegiatan
• Akhiri kegiatan
• Cuci tangan
• Dokumentasi
Daerah Penyuntikan :
• Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah
1/3 dari lekukan siku
• Di lengan atas : 3 jari di bawah sendi bahu
c. Intramuskular (IM) :injeksikedalamotot
tubuh
TempatPenyuntikkan:
• Ototpaha
• Ototpangkallengan
Alat-alatyang diperlukan:
• Spuit+ obat
• Kom
• Kapasalkohol
• Bakinstrumen
• Bengkok
Alat dan bahan:
• Daftarbukuobat/catatandan jadual
pemberian obat.
• Obat dalam tempatnya.
• Spuit dan jarum suntiksesuaidengan ukuran.
Untukdewasa panjangnya2,5-3 cm, untuk
anak-anakpanjangnya1,25-2,5 cm.
• Kapas alcohol dalam tempatnya.
• Bak injeksi.
• Bengkok
Prosedurkerja:
• cuci tangan.
• Jelaskan proseduryangakandilakukan.
• Ambil obatdanmasukkankedalam spuitsesuai dengandosisnya.Setelah
ituletakkandalam bakinjeksi.
• Periksatempatyangakandilakukanpenyuntikan(perhatikanlokasi
penyuntikan).
• Desinfeksi dengankapasalcoholpadatempatyangakandilakukaninjeksi.
• Lakukanpenyuntikan
• Lakukanpenusukandenganposisi jarumtegaklurus.
• Setelah jarummasuk,lakukanaspirasi spuit,bilatidakadadarahyang
tertarikdalam spuit,makatekanlahspuithinggaobat
masuksecara perlahan-lahanhinggahabis.
• Setelahselesai, tarikspuitdantekansambuildimasase daerah
penyuntikandengankapasalcohol,kemudianspuityangtelahdigunakan
letakkandalam bengkok.
• Catatreaksipemberian,jumlah dosis,danwaktupemberian
• Cuci tangan
d. Intravena (IV) : suntikan kedalam vena
Diantaranya vena mediana kubiti/vena
cephalika (lengan), vena sephanous
(tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/temporalis (kepala).
Alat dan bahan
• Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat.
• Obat dalam tempatnya.
• Spuit sesuai dengan jenis ukuran
• Kapas alcohol dalam tempatnya.
• Cairan pelarut (aquades).
• Bak injeksi.
• Bengkok.
• Perlak dan alasnya.
• Karen pembendung.
Prosedur kerja
• cuci tangan.
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
• Bebaskan daerah yang akan disuntik dengan cara
membebaskan pakaian pada daerah penyuntikan,
apabila tertutup, buka dan ke ataskan.
• Ambil obat pada tempatnya sesuai dosi yang telah
ditentukan. Apabila obat dalam bentuk sediaan
bubuk, maka larutkan dengan aquades steril.
• Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang
akan dilakukan injeksi.
• Tempatkan obat yang telah di ambil ke dalam bak
injeksi.
• Desinfeksi dengan kapas alcohol
• Lakukan pengikatan dengan karet pembendung pada bagian
atas daerah yang akan dilakukakn pemberian obat atau
minta bantuan untuk membendung daerah yang akan
dilakukan penyuntikan dan lakukan penekanan.
• Ambil spuit yang berisi obat.
• Lakukan penusukan.
• Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet
pembendung
• Setelah selesai ambil spuit dengan menarik secara
perlahan-lahan dan lakukan masase pada daerah penusukan
dengan kapas alcohol, spuit yang telah digunakan di
masukkan ke dalam bengkok.
• Catat hasil pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian
obat.
• Cuci tangan.
4. Pemberian obat inhalasi
Inhalasi adalah alat pengobatan
dengan cara memberi obat untuk
dihirup agar dapat melalui alat
pernapasannya (hidung ke paru-paru).
Terapi inhalasi merupakan teknik
pemberian obat yang praktis dan
langsung ke target organ. Terapi
inhalasi menghantarkan obat dalam
berbagai bentuk dan ukuran.
Keuntungan:
Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum),
terapi ini lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ
targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil,
sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit
Kerugiannya:
Jika penggunaan di bawah pemeriksaan dokter dan obat
yang di pakai tidak cocok dengan keadaan mulut dan
sistem pernafasan , hal yang mungkin bisa terjadi adalah
iritasi pada mulut dan gangguan pernafasan.
Jadi pengguna pengobatan inhalasi akan terus
berkonsultasi pada dokter tentang obat nya. Selain hal itu
obat relatif lebih mahal dan bahkan mahal dari pada obat
oral.
Macam-macam inhalasi
• Inhalasi nasal
• Inhalasi oral
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi

More Related Content

What's hot

Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Kampus-Sakinah
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
pjj_kemenkes
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
aulia rahmah
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
Dasuki Suke
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
Nirma Syari Vutry
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas14
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
Rahayu Pratiwi
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
Ulfa Pradipta
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Amalia Senja
 

What's hot (20)

Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Nurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenunNurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenun
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 

Similar to Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi

Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
W Theresia
 
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.pptPrinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
NandaMaisyuri1
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
ADHP
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
Aprillia Indah Fajarwati
 
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptxKULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
Sabrinawht
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutan
Khoirul Ummah
 
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi (20)

Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
 
Prosedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.pptProsedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.ppt
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
La rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii samLa rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii sam
 
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.pptPrinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
Prinsip pemberian Obat parenteral dan oral.ppt
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Oralpemberian obat melalui AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Oralpemberian obat melalui
Oralpemberian obat melaluiOralpemberian obat melalui
Oralpemberian obat melalui
 
La rangki injeksi
La rangki injeksiLa rangki injeksi
La rangki injeksi
 
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptxKULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
KULPENG - APLIKASI OBAT.pptx
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutan
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Intramuskular(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

More from aulia rahmah

PENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
PENGAMBILAN VAKSIN PKM.docPENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
PENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
aulia rahmah
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
aulia rahmah
 
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
aulia rahmah
 
Prinsip etika etikolegal kebidanan
Prinsip etika etikolegal kebidananPrinsip etika etikolegal kebidanan
Prinsip etika etikolegal kebidanan
aulia rahmah
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
aulia rahmah
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
aulia rahmah
 
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG UltrasonografiPersiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
aulia rahmah
 
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
aulia rahmah
 
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidananKONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
aulia rahmah
 

More from aulia rahmah (9)

PENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
PENGAMBILAN VAKSIN PKM.docPENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
PENGAMBILAN VAKSIN PKM.doc
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
 
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
 
Prinsip etika etikolegal kebidanan
Prinsip etika etikolegal kebidananPrinsip etika etikolegal kebidanan
Prinsip etika etikolegal kebidanan
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
 
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG UltrasonografiPersiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
Persiapan Pemeriksaan USG Ultrasonografi
 
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
1. Faktor utama penentu kualitas pelayanan
 
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidananKONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 

Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi

  • 1. Teknik pemberian obat Aulia rahmah Fitriana iqfirly Ria ari prihatin ningrum Rosalia katoda
  • 3. Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia pengertian obat
  • 4. 1. Pemberian obat oral Pemberianoral adalahobat yangcara pemberiannya melalui mulut Teknikpemberianobat oral menggunakanberbagai jenisyaitu: • Obat padat • Obat cair
  • 5. Tujuan : 1. Memberikan obat untuk pasien melalui mulut secara tepat dan benar,sesuai dengan program pengobatan 2. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
  • 6. Teknik pemberian obat oral Persiapan pasien dan keluarga • Menjelaskan prosedur, tujuan , dan manfaat pemberian obat. Persiapan alat • Obat-obatan yang akan diberikan • Mangkok atau sendok • Daftar pemberian obat • Air minum (air putih) dan bila perlu sedotan • Perlak dan alasnya • Penggerus obat, bila perlu Persiapan lingkungan : perhatikan privasi pasien
  • 7. Tindakan • Siapkan peralatan dan cuci tangan • Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral • Periksa kembali perintah pengobatan • periksa tanggal kedaluarsa obat • Ambil obat sesuai yang diperlukan • Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
  • 8. Obat dalam bentuk cair • Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan • Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas • Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label • Tuang obat sesuai keperluan • Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas tissue.
  • 9. Lanjutan … • Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol. • Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
  • 10. Tablet atau kapsul • Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk tanpa menyentuh obat. • Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosis yang diperlukan. • Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
  • 11. Keuntungan : • nyaman bagi klien, Ekonomis, Dapat menimbulkan efek local Kelemahan : • aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit . • Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien.
  • 12. 2. Pemberian obat Sublingual Pengertian: Pemberianobatdengan cara meletakkannyadibawah lidah • Prosedurpelaksanaan Secara umumpersiapandanlangkah-langkahsama denganpemberianobatsecaraoral. Halyangperlu diperhatikanadalahklienperlu diberipenjelasan untukmeletakanobatdibawahlidah,obattidakboleh ditelan,danbiarkan beradadi bawahlidahsampai habisdiabsorbs seluruhnya.
  • 13. 3. Pemberian obat parenteral • pemberian obat perenteral adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung kedalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot ataupun ke dalam vena.
  • 14. pemberian obat secara parenteral di bagi menjadi 4, yaitu : a. Subcutan (SC) b. Intradermal (ID) c. Intramuskular (IM) d. Intravena (IV)
  • 15. a. Subcutan (SC) : injeksi obat kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit . dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen)
  • 16. Indikasi : biasa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan tidak larut dalam air atau minyak.
  • 17. Alat-alat yang diperlukan: • Spuit + obat • Kom • Kapas alkohol • Bak instrumen • Bengkok
  • 18. Cara Kerja 1. Tahap orientasi – Beri salam, panggil klien – Jelaskkan tujuan,prosedur, dan pemberian obat 2. Tahap Kerja – Cuci tangan – Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum tindakkan dilakukan – Tanyakan keluhan utama klien dan kaji adanya alergi. – Jaga privasi klien – Pilih tempat penusukkan – Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman sesuai tempat yang dipilih – Bebaskan daerah penyuntikkan dari pakaian
  • 19. – Desinfeksi daerah penyuntikkan – Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari – Lakukan penyuntikkan dgn tangan dominan posisi jarum membentuk sudut 45 derajat, – observasi adanya darah bila tak ada masukkan obat – Tarik jarum dengan sudut yang sama saat penyuntikkan – Bersihkan tempat penyuntikkan dengan kassa steril secara perlahan – Buang spuit ke bengkok – Rapikan klien – Bereskan alat
  • 20. 3. Tahap terminasi • Evaluasi kegiatan • Akhiri kegiatan • Cuci tangan • Dokumentasi
  • 22. Alat-alat yang diperlukan: • Spuit + obat • Kom • Kapas alkohol • Bak instrumen • Bengkok
  • 23. • Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas. • Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit
  • 24. Cara Kerja 1. Tahap orientasi • Beri salam, panggil klien • Jelaskkan tujuan,prosedur, dan pemberian obat
  • 25. 2. TahapKerja • Cuci tangan • Beri kesempatanklien untukbertanyasebelum tindakkandilakukan • Tanyakankeluhanutamaklien dankajiadanyaalergi • Jagaprivasiklien • Pilih tempatpenusukkan • Bantuklien untukmendapatkanposisiyangnyamansesuai tempatyangdipilih • Bebaskandaerahpenyuntikkandaripakaian • Desinfeksidaerahpenyuntikkan • Tegangkankulit dengantangannondominan • Masukkanjarum dengansudut15-20derajat,posisijarummenghadapkeatas • Masukkanobatsampaiterjadi gelembung berwarnaputihpadakulit,tarikjarum • Bersihkantempatpenyuntikkandengan kassasteril secaraperlahan • Lingkaridaerahpenyuntikkan • Buangspuitkebengkok • Rapikanklien • Bereskanalat
  • 26. 3. Tahap terminasi • Evaluasi kegiatan • Akhiri kegiatan • Cuci tangan • Dokumentasi
  • 27. Daerah Penyuntikan : • Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku • Di lengan atas : 3 jari di bawah sendi bahu
  • 28. c. Intramuskular (IM) :injeksikedalamotot tubuh TempatPenyuntikkan: • Ototpaha • Ototpangkallengan Alat-alatyang diperlukan: • Spuit+ obat • Kom • Kapasalkohol • Bakinstrumen • Bengkok
  • 29. Alat dan bahan: • Daftarbukuobat/catatandan jadual pemberian obat. • Obat dalam tempatnya. • Spuit dan jarum suntiksesuaidengan ukuran. Untukdewasa panjangnya2,5-3 cm, untuk anak-anakpanjangnya1,25-2,5 cm. • Kapas alcohol dalam tempatnya. • Bak injeksi. • Bengkok
  • 30. Prosedurkerja: • cuci tangan. • Jelaskan proseduryangakandilakukan. • Ambil obatdanmasukkankedalam spuitsesuai dengandosisnya.Setelah ituletakkandalam bakinjeksi. • Periksatempatyangakandilakukanpenyuntikan(perhatikanlokasi penyuntikan). • Desinfeksi dengankapasalcoholpadatempatyangakandilakukaninjeksi. • Lakukanpenyuntikan • Lakukanpenusukandenganposisi jarumtegaklurus. • Setelah jarummasuk,lakukanaspirasi spuit,bilatidakadadarahyang tertarikdalam spuit,makatekanlahspuithinggaobat masuksecara perlahan-lahanhinggahabis. • Setelahselesai, tarikspuitdantekansambuildimasase daerah penyuntikandengankapasalcohol,kemudianspuityangtelahdigunakan letakkandalam bengkok. • Catatreaksipemberian,jumlah dosis,danwaktupemberian • Cuci tangan
  • 31. d. Intravena (IV) : suntikan kedalam vena Diantaranya vena mediana kubiti/vena cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala).
  • 32. Alat dan bahan • Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat. • Obat dalam tempatnya. • Spuit sesuai dengan jenis ukuran • Kapas alcohol dalam tempatnya. • Cairan pelarut (aquades). • Bak injeksi. • Bengkok. • Perlak dan alasnya. • Karen pembendung.
  • 33. Prosedur kerja • cuci tangan. • Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. • Bebaskan daerah yang akan disuntik dengan cara membebaskan pakaian pada daerah penyuntikan, apabila tertutup, buka dan ke ataskan. • Ambil obat pada tempatnya sesuai dosi yang telah ditentukan. Apabila obat dalam bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan aquades steril. • Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan injeksi. • Tempatkan obat yang telah di ambil ke dalam bak injeksi. • Desinfeksi dengan kapas alcohol
  • 34. • Lakukan pengikatan dengan karet pembendung pada bagian atas daerah yang akan dilakukakn pemberian obat atau minta bantuan untuk membendung daerah yang akan dilakukan penyuntikan dan lakukan penekanan. • Ambil spuit yang berisi obat. • Lakukan penusukan. • Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung • Setelah selesai ambil spuit dengan menarik secara perlahan-lahan dan lakukan masase pada daerah penusukan dengan kapas alcohol, spuit yang telah digunakan di masukkan ke dalam bengkok. • Catat hasil pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat. • Cuci tangan.
  • 35. 4. Pemberian obat inhalasi Inhalasi adalah alat pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru). Terapi inhalasi merupakan teknik pemberian obat yang praktis dan langsung ke target organ. Terapi inhalasi menghantarkan obat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
  • 36. Keuntungan: Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum), terapi ini lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit Kerugiannya: Jika penggunaan di bawah pemeriksaan dokter dan obat yang di pakai tidak cocok dengan keadaan mulut dan sistem pernafasan , hal yang mungkin bisa terjadi adalah iritasi pada mulut dan gangguan pernafasan. Jadi pengguna pengobatan inhalasi akan terus berkonsultasi pada dokter tentang obat nya. Selain hal itu obat relatif lebih mahal dan bahkan mahal dari pada obat oral.
  • 37. Macam-macam inhalasi • Inhalasi nasal • Inhalasi oral