SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Materi 9a
DESAIN KEBIJAKAN (POLICY DESIGN)
Hampir semua kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang,
keputusan pemerintah, pedoman lembaga atau praktek implementasi memiliki desain.
Di sini pengertian desain kebijakan (policy design) merujuk kepada isi (content) atau
substansi dari suatu kebijakan, apakah kebijakan itu dilihat sebagai alat (tools), instru-
men, atau dilihat dalam konteks arsitekturnya.
Studi tentang desain kebijakan bukanlah hal yang baru tetapi telah berjalan seiiring
dengan dimulainya studi kebijakan publik. Mempelajari isi (content) atau substansi ke-
bijakan publik pada dasarnya selalu menjadi bagian sentral dalam lapangan studi kebi-
jakan publik, hanya dahulu studi desain kebijakan ini kebanyakan difokuskan pada stu-
di kasus dengan mendeskripsikan dan menganalisis suatu kebijakan seperti pada umum
nya. Namun sekarang sudah berkembang semakin sistematik, tidak semata mendeskrip-
sikan tetapi hingga mengkomparasikan pada berbagai arena, negara, lintas waktu dan se
bagainya.
Pendapat Tentang DesainKebijakan.
Pentingnya kebijakan sebagai instrumen telah disorot oleh Dahl dan Lindblom mulai
tahun 1953 ketika mereka menyatakan bahwa “proses mendesain kebijakan - sebagai
penciptaan dan inovasi teknik sosial - yang mungkin saat ini adalah revolusi politik be-
sar di zaman kita”. Pernyataan ini disebabkan pada waktu itu kemampuan pemerintah
untuk membuat pilihan dikhotomis antara sosialisme dan kapitalisme tampak masih
kabur padahal dikhotomi ini mutlak diperlukan.
Sebagian besar upaya para sarjana pada awalnya mencoba untuk menggambarkan isi
(content) kebijakan dalam sapuan yang lebar. Dahl dan Lindblom (1953) misalnya, me-
ngemukakan ada lima dimensi dalam desain kebijakan yang mereka percaya dapat
mengungkap perbedaan isi (content) kebijakan yaitu : (1) private to public; (2) com-
pulsory (wajib) to informative, (3) direct to indirect; (4) compulsory to voluntary mem-
bership (keanggotaan sukarela), dan (5) prescriptive (resep) to outonomous dalam hi-
rarki.
Ripley (1985) kemudian mengemukakan ada tiga jenis desain kebijakan: (1) subsidi,
(2) regulasi, dan yang paling baru (3) manipulasi, termasuk upaya untuk mengurangi
jurang antara memanjakan dan mengurangi. Sedangkan Bardach (1979) mengemuka-
kan empat jenis desain : (1) presciption (resep), (2) enabling (memungkinkan), (3) in-
centive (insentif), dan (4) deterrence (pencegahan).
Sementara itu Theodore Lowi (1972) yang secara luas diakui sebagai sarjana pertama
yang mengusulkan cara mengkarakterisasikan isi (content) kebijakan, telah memicu per
kembangan teoritis dan empiris tentang studi desain kebijakan. Tulisannya “Four Sys-
tem of Policy, Politics, and Choice” dalam Pubilc Administration Review, 1972, 11, me
nekankan bahwa studi desain kebijakan tidak harus fokus secara eksklusif pada menga-
pa berbagai jenis desain kebijakan muncul tetapi justru pada realitasnya, yaitu dengan
mengakui bahwa isi (content) kebijakan merupakan penyebab penting dari politik.
Lowi berpendapat, kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh suatu kebijakan adalah
membuat arena di mana politik dimainkan oleh berbagai jenis/variasi desain kebijakan
yang akan memproduksi politik pluralis atau elitis. Kerena itu menurut Lowi kebijakan
memiliki dua dimensi yaitu :
(1) The extent of coercion (memperluas tingkat paksaan) di mana manfaat atau beban
didistribusikan, dan
(2) The policy is directed at specific group or it consists of rules (kebijakan diarahkan
kepada kelompok-kelompok tertentu atau kebijakan terdiri dari aturan-aturan) un-
tuk mempengaruhi lingkungan yang lebih umum.
Berdasarkan dua dimensi ini, menurut Lowi pada akhirnya ada 4 (empat) jenis desain
kebijakan yaitu: distributif, regulatif, redistributif, dan konstituen, yang masing-
masing isinya berbeda.
James Q. Wilson (1979) juga mengembangkan tipologi/jenis desain kebijakan dengan
menawarkan penjelasan tentang bagaimana isi (content) kebijakan menghasilkan pola
politik yang berbeda. Ada dua dimensi tipologi desain kebijakan, yaitu :
(1) Apakah manfaat (benefit) atau biaya (cost) didistribusikan, dan
(2) Apakah penerima terkonsentrasi (concentrated) atau tersebar (dispersed).
Politik mayoritas, menurut Wilson, akan terjadi jika manfaat dan biaya secara luas di-
distribusikan kepada sejumlah besar orang. Sedangkan politik yang terbatas hanya pada
kelompok kepentingan, akan muncul jika manfaat terkonsentrasikan dan biaya didistri-
busikan hanya di antara beberapa orang saja (contohnya, peraturan yang mendukung pe
kerja dengan mengorbankan bisnis atau sebaliknya).
Pada tahun 1985 Stephen Linder dan Guy Peters menyebutkan studi desain kebijakan
sebagai teori tingkat menengah (middle-level theory), yaitu campuran dari tiga dimensi:
teori kausalitas, evaluasi, dan instrumen. Sedangkan David Boborow dan John Dryzek
(1987) menyebutkan bahwa studi desain kebijakan justru berkonsentrasi kepada proses
di mana desain dibentuk dan disahkan.
Tujuan dari pengungkapan pendapat para sarjana tersebut di atas adalah untuk menge-
nali dialog yang luas tentang perspektif desain kebijakan yang terlihat beragam, yaitu
pada isu-isu alasan instrumental dan komunikatif hingga ke proses desain yang terbuka
dan demokratis, atau pada isu-isu sebagai penerapan instrumen tertentu atau alat
(tools). Adapun perhatian terhadap desain kebijakan sebagai alat (tools) yang berkem-
bang saat ini merupakan perwujudan dari ide-ide kontemporer desentralisasi dan devo-
lusi yang mungkin dapat memiliki efek tak terduga dan perlu dikenali pula,
Elemen DesainKebijakan
Schneider dan Ingram (1997) dalam studinya mengemukakan bahwa desain kebijakan
publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, pedoman lembaga atau prak
tek implementasi hampir selalu mengandung sejumlah elemen (unsur) umum yaitu :
● Tujuan atau masalah yang harus dipecahkan.
● Populasi sasaran (mereka yang terkena dampak langsung atau tidak langsung dari
kebijakan).
● Alokasi manfaat atau beban (baik material dan simbolik).
● Tools (perangkat yang digunakan untuk memastikan perilaku yang dibutuhkan oleh
kebijakan).
● Aturan (siapa yang melakukan apa, kapan, dengan sumber daya apa, kepada siapa,
dengan kendala apa).
● Implementasi struktur (lembaga, kontraktor, pekerja kasus street-level).
● Alasan-alasan (logika, argumentasi kausal, perangkat retoris, data).
● Asumsi yang mendasari (implisit atau eksplisit, disepakati atau diperebutkan).
Masing-masing elemen (unsur) di atas memiliki beberapa dimensi. Sebagai contoh, ele-
men alat (tools) dapat dikonseptualisasikan sebagai yang mendasari asumsi perilaku da-
lam memproduksi beberapa “jenis'' alat (tools) seperti insentif positif, insentif negatif,
kekuatan, informasi, pengembangan kapasitas, otoritas (pernyataan tanpa hukuman),
persuasi, dan belajar.
Dari kerangka elemen desain tersebut, Schneider dan Ingram (1997) selanjutnya me-
ngembangkan dua dimensi tipologi populasi sasaran kebijakan yang terdiri dari :
(1) Politik sumber daya kelompok sasaran dan kepentingan pihak lainnya (mulai dari
tinggi ke rendah), dan
(2) Konstruksi sosial populasi sasaran/target dan pihak lain yang berkepentingan (mu-
lai dari positif ke negatif).
Konstruksi (ruang) kebijakan yang dibuat dengan memperhatikan kekuatan politik dan
sosial akan menghasilkan berbagai jenis populasi sasaran yang lebih kontinyu dari
pada karakterisasi kategoris.
Sumber :
Disarikan dari tulisan Anne L. Scheneider & Helen Ingram, “Policy Design” dalam Jack Rabin (edt),
Encyclopedia of Public Andministration and Policy,2005, pp.204-208.
DIDIT SETIABUDI –Jakarta.

More Related Content

What's hot

Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoTri Widodo W. UTOMO
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanIrika Widiasanti
 

What's hot (20)

model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawan
 

Similar to Desain kebijakan publik

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktklailashare
 
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikTEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikYafiAlghifari
 
Perencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnalPerencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnalDwi Dhoyo
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politikNina Muhaemin
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admLili Fajri Dailimi
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptxLubnaSafaraz
 
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptxAkangArifana2
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.pptUmmuFaizah7
 
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan PublikDeni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publikdeni fatmawati
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriFath Pampang
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2siskamto
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikAfif Alfianto
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTatiJaningsih
 
pertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxpertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxMAP551
 

Similar to Desain kebijakan publik (20)

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikTEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
 
Perencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnalPerencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnal
 
Kebijakan pablik
Kebijakan pablikKebijakan pablik
Kebijakan pablik
 
Kebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaranKebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaran
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politik
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
 
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
 
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan PublikDeni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
 
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
 
kebijakan dan perencanaan sosial
 kebijakan dan perencanaan sosial kebijakan dan perencanaan sosial
kebijakan dan perencanaan sosial
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankri
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
 
pertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxpertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptx
 

Recently uploaded

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (14)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

Desain kebijakan publik

  • 1. Materi 9a DESAIN KEBIJAKAN (POLICY DESIGN) Hampir semua kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, keputusan pemerintah, pedoman lembaga atau praktek implementasi memiliki desain. Di sini pengertian desain kebijakan (policy design) merujuk kepada isi (content) atau substansi dari suatu kebijakan, apakah kebijakan itu dilihat sebagai alat (tools), instru- men, atau dilihat dalam konteks arsitekturnya. Studi tentang desain kebijakan bukanlah hal yang baru tetapi telah berjalan seiiring dengan dimulainya studi kebijakan publik. Mempelajari isi (content) atau substansi ke- bijakan publik pada dasarnya selalu menjadi bagian sentral dalam lapangan studi kebi- jakan publik, hanya dahulu studi desain kebijakan ini kebanyakan difokuskan pada stu- di kasus dengan mendeskripsikan dan menganalisis suatu kebijakan seperti pada umum nya. Namun sekarang sudah berkembang semakin sistematik, tidak semata mendeskrip- sikan tetapi hingga mengkomparasikan pada berbagai arena, negara, lintas waktu dan se bagainya. Pendapat Tentang DesainKebijakan. Pentingnya kebijakan sebagai instrumen telah disorot oleh Dahl dan Lindblom mulai tahun 1953 ketika mereka menyatakan bahwa “proses mendesain kebijakan - sebagai penciptaan dan inovasi teknik sosial - yang mungkin saat ini adalah revolusi politik be- sar di zaman kita”. Pernyataan ini disebabkan pada waktu itu kemampuan pemerintah untuk membuat pilihan dikhotomis antara sosialisme dan kapitalisme tampak masih kabur padahal dikhotomi ini mutlak diperlukan. Sebagian besar upaya para sarjana pada awalnya mencoba untuk menggambarkan isi (content) kebijakan dalam sapuan yang lebar. Dahl dan Lindblom (1953) misalnya, me- ngemukakan ada lima dimensi dalam desain kebijakan yang mereka percaya dapat mengungkap perbedaan isi (content) kebijakan yaitu : (1) private to public; (2) com- pulsory (wajib) to informative, (3) direct to indirect; (4) compulsory to voluntary mem- bership (keanggotaan sukarela), dan (5) prescriptive (resep) to outonomous dalam hi- rarki. Ripley (1985) kemudian mengemukakan ada tiga jenis desain kebijakan: (1) subsidi, (2) regulasi, dan yang paling baru (3) manipulasi, termasuk upaya untuk mengurangi jurang antara memanjakan dan mengurangi. Sedangkan Bardach (1979) mengemuka- kan empat jenis desain : (1) presciption (resep), (2) enabling (memungkinkan), (3) in- centive (insentif), dan (4) deterrence (pencegahan). Sementara itu Theodore Lowi (1972) yang secara luas diakui sebagai sarjana pertama yang mengusulkan cara mengkarakterisasikan isi (content) kebijakan, telah memicu per kembangan teoritis dan empiris tentang studi desain kebijakan. Tulisannya “Four Sys- tem of Policy, Politics, and Choice” dalam Pubilc Administration Review, 1972, 11, me nekankan bahwa studi desain kebijakan tidak harus fokus secara eksklusif pada menga-
  • 2. pa berbagai jenis desain kebijakan muncul tetapi justru pada realitasnya, yaitu dengan mengakui bahwa isi (content) kebijakan merupakan penyebab penting dari politik. Lowi berpendapat, kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh suatu kebijakan adalah membuat arena di mana politik dimainkan oleh berbagai jenis/variasi desain kebijakan yang akan memproduksi politik pluralis atau elitis. Kerena itu menurut Lowi kebijakan memiliki dua dimensi yaitu : (1) The extent of coercion (memperluas tingkat paksaan) di mana manfaat atau beban didistribusikan, dan (2) The policy is directed at specific group or it consists of rules (kebijakan diarahkan kepada kelompok-kelompok tertentu atau kebijakan terdiri dari aturan-aturan) un- tuk mempengaruhi lingkungan yang lebih umum. Berdasarkan dua dimensi ini, menurut Lowi pada akhirnya ada 4 (empat) jenis desain kebijakan yaitu: distributif, regulatif, redistributif, dan konstituen, yang masing- masing isinya berbeda. James Q. Wilson (1979) juga mengembangkan tipologi/jenis desain kebijakan dengan menawarkan penjelasan tentang bagaimana isi (content) kebijakan menghasilkan pola politik yang berbeda. Ada dua dimensi tipologi desain kebijakan, yaitu : (1) Apakah manfaat (benefit) atau biaya (cost) didistribusikan, dan (2) Apakah penerima terkonsentrasi (concentrated) atau tersebar (dispersed). Politik mayoritas, menurut Wilson, akan terjadi jika manfaat dan biaya secara luas di- distribusikan kepada sejumlah besar orang. Sedangkan politik yang terbatas hanya pada kelompok kepentingan, akan muncul jika manfaat terkonsentrasikan dan biaya didistri- busikan hanya di antara beberapa orang saja (contohnya, peraturan yang mendukung pe kerja dengan mengorbankan bisnis atau sebaliknya). Pada tahun 1985 Stephen Linder dan Guy Peters menyebutkan studi desain kebijakan sebagai teori tingkat menengah (middle-level theory), yaitu campuran dari tiga dimensi: teori kausalitas, evaluasi, dan instrumen. Sedangkan David Boborow dan John Dryzek (1987) menyebutkan bahwa studi desain kebijakan justru berkonsentrasi kepada proses di mana desain dibentuk dan disahkan. Tujuan dari pengungkapan pendapat para sarjana tersebut di atas adalah untuk menge- nali dialog yang luas tentang perspektif desain kebijakan yang terlihat beragam, yaitu pada isu-isu alasan instrumental dan komunikatif hingga ke proses desain yang terbuka dan demokratis, atau pada isu-isu sebagai penerapan instrumen tertentu atau alat (tools). Adapun perhatian terhadap desain kebijakan sebagai alat (tools) yang berkem- bang saat ini merupakan perwujudan dari ide-ide kontemporer desentralisasi dan devo- lusi yang mungkin dapat memiliki efek tak terduga dan perlu dikenali pula, Elemen DesainKebijakan Schneider dan Ingram (1997) dalam studinya mengemukakan bahwa desain kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, pedoman lembaga atau prak tek implementasi hampir selalu mengandung sejumlah elemen (unsur) umum yaitu :
  • 3. ● Tujuan atau masalah yang harus dipecahkan. ● Populasi sasaran (mereka yang terkena dampak langsung atau tidak langsung dari kebijakan). ● Alokasi manfaat atau beban (baik material dan simbolik). ● Tools (perangkat yang digunakan untuk memastikan perilaku yang dibutuhkan oleh kebijakan). ● Aturan (siapa yang melakukan apa, kapan, dengan sumber daya apa, kepada siapa, dengan kendala apa). ● Implementasi struktur (lembaga, kontraktor, pekerja kasus street-level). ● Alasan-alasan (logika, argumentasi kausal, perangkat retoris, data). ● Asumsi yang mendasari (implisit atau eksplisit, disepakati atau diperebutkan). Masing-masing elemen (unsur) di atas memiliki beberapa dimensi. Sebagai contoh, ele- men alat (tools) dapat dikonseptualisasikan sebagai yang mendasari asumsi perilaku da- lam memproduksi beberapa “jenis'' alat (tools) seperti insentif positif, insentif negatif, kekuatan, informasi, pengembangan kapasitas, otoritas (pernyataan tanpa hukuman), persuasi, dan belajar. Dari kerangka elemen desain tersebut, Schneider dan Ingram (1997) selanjutnya me- ngembangkan dua dimensi tipologi populasi sasaran kebijakan yang terdiri dari : (1) Politik sumber daya kelompok sasaran dan kepentingan pihak lainnya (mulai dari tinggi ke rendah), dan (2) Konstruksi sosial populasi sasaran/target dan pihak lain yang berkepentingan (mu- lai dari positif ke negatif). Konstruksi (ruang) kebijakan yang dibuat dengan memperhatikan kekuatan politik dan sosial akan menghasilkan berbagai jenis populasi sasaran yang lebih kontinyu dari pada karakterisasi kategoris. Sumber : Disarikan dari tulisan Anne L. Scheneider & Helen Ingram, “Policy Design” dalam Jack Rabin (edt), Encyclopedia of Public Andministration and Policy,2005, pp.204-208. DIDIT SETIABUDI –Jakarta.