SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNY
2021
Motivasi Belajar
BERFLY R. SUWANOTO
(21105244050)
Tujuan Pembelajaran
Pengertian Motivasi
01
Macam-macam Motivasi
02
Motivasi Berprestasi
03
Motivasi siswa sebagai
pijakan Pendidikan
04
Motivasi menurut Teori
Behavioristik
05
Pengertian Motivasi
• Jika ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata
movere (bahasa Latin) yang berarti “menggerakkan”.
• Dari pengertian di atas maka motivasi diartikan sebagai suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan tingkah laku
tersebut.
• Sedangkan motif adalah alasan atau keadaan yang
menyebabkan mengapa seseorang melakukan suatu tindakan
atau bersikap tertentu.
• Suatu motif pada umumnya memiliki dua unsur pokok yaitu
unsur dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Menurut Sardiman (2006:73)
motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk
melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan.
Menurut Mulyasa (2003:112)
motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan
tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena
memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan
belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut
motivasi.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 2007: 73)
menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini
mengandung tiga elemen penting yaitu:
Motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah serta
ketahanan tingkah laku tersebut.
Ada beberapa dasar untuk pengelompokan
motivasi, di antaranya adalah:
a. mendasarkan pada reaksi individu terhadap
rangsangan yang datang,
b. mendasarkan pada asal-usul tingkah laku,
c. mendasarkan pada tingkat kesadaran orang
bertingkah laku, dan lain-lain.
Motif
Unsur Tujuan
Unsur Dorongan
Dengan ungkapan lain, bahwa tingkah laku seseorang timbul karena ada suatu
dorongan atau kebutuhan, dan tingkah laku tersebut mengarah pada suatu
tujuan. Tujuan ini diarahkan untuk mencapai kebutuhan semula. Demikian
seterusnya, sehingga terjadi suatu lingkaran motivasi
Suatu motif pada umumnya memiliki
dua unsur pokok yaitu unsur dorongan
atau kebutuhan dan unsur tujuan
• Lingkaran motivasi selalu terjadi pada
diri seseorang. Kebutuhan seseorang
akan muncul karena ada
ketidakseimbangan dalam dirinya,
sehingga orang tersebut akan
melakukan tindakan.
• Tindakan yang dilakukan mengarah
pada suatu tujuan. Tujuan tersebut
diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya.
• Bila kebutuhannya sudah terpenuhi,
maka akan terjadi kebutuhan lainnya
atau kebutuhan pada tingkatan yang
lebih tinggi. Demikian seterusnya,
sehingga individu selalu melakukan
kegiatan-kegiatannya.
Lingkaran Motivasi
Tujuan
Kebutuhan
Tindakan
Teori Kebutuhan
Menurut Maslow kebutuhan dapat dipilah menjadi beberapa
macam. Antara kebutuhan satu dengan lainnya
menunjukkan suatu jenjang atau hirarki. Mulai dari
kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang
paling tinggi
Jika semua kebutuhan ini terpenuhi, maka individu akan
berkembang dengan baik dan sejahtera. Menurut Maslow,
suatu motif akan menggerakan perilaku seseorang jika
motif yang berada di bawahnya sudah terpenuhi.
Jadi motif bukanlah sesuatu yang dapat diamati, namun
keberadaannya dapat dimengerti karena adanya perilaku
atau sikap yang tampak dan dapat diamati. Perilaku-
perilaku yang tampak inilah yang muncul karena adanya
dorongan atau kekuatan yang berasal dari dalam diri
seseorang yang dinamakan motif.
Macam – Macam Motivasi
Motivasi manusia dapat
dikelompok-kelompokkan menjadi
beberapa macam. Upaya
mengkelompokkan motif-motif ini
bertujuan untuk mempermudah
dan menyederhanakan kajian
tentang motivasi.
Ada beberapa dasar untuk pengelompokan
motivasi, di antaranya adalah:
• mendasarkan pada reaksi individu terhadap
rangsangan yang datang,
• mendasarkan pada asal-usul tingkah laku,
• mendasarkan pada tingkat kesadaran orang
bertingkah laku, dan lain-lain
Beberapa penggolongan motivasi
yang selama ini diikuti oleh para
ahli psikologi adalah (Martin
Handoko, 1992):
a. Motif Primer dan Motif Sekunder
b. Motif mendekat dan motif menjauh
c. Motif sadar dan motif tak sadar
d. Motif biogenetis dan motif sosiogenetis
e. Motif tunggal dan motif kompleks
f. Motif intrinsik dan motif ekstrinsik
a. Motif Primer dan Motif Sekunder
• Motif primer muncul dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis di dalam tubuh manusia tergantung pada keadaan
organik individu. Misalnya motif lapar, haus, seksual, berbuat, beristirahat. Rasa inilah yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu seperti makan, minum, dan lain-lain
• Motif primer bertujuan untuk mempertahankan equilibrium di dalam tubuh manusia. Jika keadaan tubuh tidak
seimbang, maka tubuh akan segera mencari jalan agar dapat menemukan keseimbangan.
• motif sekunder tidak tergantung pada proses fisio-kemis yang terjadi di dalam tubuh. Namun motif-motif sekunder
sering kali berhubungan dengan motif primer, walaupun hubungannya tidak langsung. Misalnya motif takut, malu,
dan sebagainya.
• Motif primer bersifat bawaan dan tidak dipelajari, sedangkan motif sekunder sangat bergantung pada pengalaman
dan usia seseorang
Motif primer Motif Sekunder
1. Berdasar keadaan fisiologis
2. Tidak bergantung pada
pengalaman
1. Tidak berhubungan dengan keadaan
fisiologis
2. Sangat bergantung pada
pengalaman
Motivasi
• Penggolongan ke dalam motif mendekat dan motif menjauh didasarkan pada reaksi individu terhadap
rangsangan yang datang.
• Dikatakan motif mendekat jika reaksi terhadap rangsangan yang datang bersifat mendekati rangsang
(rangsang positif).
• Dikatakan motif menjauh jika reaksi terhadap rangsangan yang datang bersifat menghindari atau menjauhi
rangsang yang datang (rangsang negatif).
• Ke dua motif ini dapat diperoleh dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman
b. Motif mendekat dan Motif menjauh
c. Motif sadar dan Motif tak sadar
• Seseorang melakukan suatu tindakan dengan menyadari alasan mengapa hal tersebut dilakukan, maka
motif yang mendasari adalah motif sadar. Motif sadar banyak melibatkan aktivitas berpikir dan memiliki
taraf kesadaran penuh.
• Sedangkan seseorang melakukan suatu tindakan tetapi tidak tahu alasannya mengapa hal tersebut
dilakukan, maka motif yang mendasari perilaku tersebut adalah motif tidak sadar.
• Contoh-contoh perilaku yang didasari oleh motif tidak sadar misalnya kebiasaan, perilaku instinktif, tradisi
(adat).
d. Motif Biogenesis dan Motif Sosiogenesis
• Motif biogenetis berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi
kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini sifatnya universal,
asli, timbul dan berkembang dengan sendirinya tidak dipengaruhi oleh
budaya, misalnya lapar, haus, bernafas, sek, dan lainnya.
• Motif sosiogenetis berasal dari lingkungan kebudayaan di mana
seseorang hidup dan berkembang. Maka motif ini sifatnya sangat
bervariasi tergantung dari intensitas seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya. Motif sosiogenetis dibedakan menjadi dua
yaitu :
1) motif darurat misalnya; motif ingin melepaskan diri dari bahaya,
melawan, mengatasi rintangan, mengejar, dan lainnya.
2) motif obyektif misalnya motif untuk bereksplorasi, manipulasi, dan
lainnya.
e. Motif tunggal dan Motif Kompleks
• Penggolongan ke dalam motif tunggal dan motif kompleks didasarkan pada banyaknya motif yang bekerja di
belakang tingkah laku manusia.
• Bila tingkah laku seseorang hanya digerakkan oleh satu motif saja disebut motif tunggal, sedangkan bila
tingkah laku itu digerakkan oleh beberapa motif disebut motif komplekas.
f. Motif intrinsik dan Motif Ekstrinsik
• Penggolongan ke dalam motif intrinsik dan motif ekstrinsik didasarkan pada datangnya penyebab suatu
tindakan. Tindakan yang didorong oleh suatu alasan atau sebab yang datang dari dalam individu yang
bersangkutan disebut motif intrinsik,
• sedangkan tindakan yang didorong oleh suatu alasan atau sebab yang datang dari luar individu yang
bersangkutan disebut motif ekstrinsik.
Motivasi Berprestasi
• Motivasi berprestasi merupakan faktor pendorong untuk menentukan
keberhasilan dalam belajar dan untuk meraih atau mencapai sesuatu
yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Besar kecilnya pengaruh
tersebut tergantung pada intensitasnya
• Kajian tentang motivasi berprestasi banyak diterapkan di bidang bisnis,
pendidikan, dan lainnya. Keller, Kelly, dan Dodge (Degeng, 1991)
menyimpulkan ada enam karakteristik motivasi berprestasi yang
konsisten dalam konteks sekolah
• Motivasi berprestasi adalah usaha dan keyakinan individu untuk
mewujudkan tujuan belajar dengan standar keberhasilan tertentu dan
mampu mengatasi segala rintangan yang menghambat pencapaian
tujuan (Atmoko dan Hidayah, 2014)
6 Karakteristik Motivasi Berprestasi
a. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih menyukai terlibat dalam situasi di mana ada resiko gagal.
Sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas-tugas yang memiliki peluang besar
untuk berhasil dikerjakan, atau tugas yang hampir tidak mungkin berhasil jika dikerjakan. Hal ini dikarenakan kedua
situasi tersebut memungkinkan seseorang untuk menghindari rasa cemas.
b. Faktor utama yang mendorong seseorang untuk
berprestasi tinggi adalah kepuasan dari dalam (intrinsik)
bukan dari ganjaran atau hadiah (ektrinsik). Siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berupaya keras
agar berhasil, terlepas dari akan memperoleh hadiah atau
tidak.
c. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung
membuat pilihan atau tindakan yang realistis. Ia realistis dalam
menilai kemampuannya, dan menyesuaikan kemampuannya
dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
d. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai situasi dimana ia dapat
menilai sendiri kemajuan dan pencapaian tujuan belajarnya. Ia lebih suka melakukan
kontrol diri atas pelaksanaan tugas-tugasnya, menilai sendiri keberhasilannya, dan
membuat pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan dari pada dilakukan oleh
orang lain.
e. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mempunyai
pandangan jauh ke depan. Ia cenderung memproyeksikan
tujuan-tujuannya dalam jangka panjang jika dibandingkan
dengan mereka yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Ia
merasa waktu berjalan begitu cepat, sehingga selalu merasa
kekurangan waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
f. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak selalu
menunjukkan rata-rata nilai yang tinggi di sekolah. Ini mungkin
disebabkan karena nilai di sekolah banyak terkait dengan
motivasi ekstrinsik. Nilai tidak dapat dijadikan indikator dari
kepuasan intrinsik. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tidak
selalu ada korelasi antara nilai dengan motivasi berprestasi.
Ciri Orang Yang Memiliki motivasi berprestasi yang tinggi
S
W T
O
• Mempunyai keinginan kuat yang berbeda dengan
orang yang lain.
• Melakukan hal-hal dengan lebih baik.
• Mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka
memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan
jawaban- jawaban terhadap masalah-masalah.
• Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana mereka
memiliki tanggung jawab pribadi.
• Memilih tugas pekerjaan yang memiliki resiko yang
sedang.
• Tidak menyukai adanya sebuah keberhasilan secara
kebetulan.
• Tujuan-tujuan yang ditetapkan merupakan tujuan yang
tidak terlalu sulit dicapai dan juga bukan tujuan yang
terlalu mudah dicapai.
Faktor Penyebab Motivasi Berprestasi
Faktor interen
• Kemampuan, adalah kekuatan penggerak untuk
bertindak yang dicapai oleh manusia melalui
latihan belajar.
• Kebutuhan, adalah kekurangan yang artinya ada
sesuatu yang kurang dan oleh karena itu timbul
kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya.
• Minat, adalah suatu kecenderungan yang agak
menetap dalam diri subjek untuk merasa tertarik
pada bidang atau hal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang itu.
• Harapan dan keyakinan, merupakan
kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi
suatu kebutuhan tertentu dari individu yang
didasarkan atas pengalaman yang telah lampau.
Faktor eksteren
• Situasional, keadaan yang mendukung atau
malah menghambat individu dalam mencapai
tujuannya. Lingkungan, hal ini juga sangat
berpengaruhi pada motivasi berprestasi individu.
Misalnya; lingkungan keluarga, sekolah dan
lingkungan dimana ia berada (sosial).
.
Motivasi siswa sebagai pijakan pembelajaran
• Selama ini seringkali pengajar atau guru beranggapan bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar siswa
merupakan masalah siswa sendiri.
• Oleh sebab itu, siswa sendirilah yang harus berusaha dan bertanggungjawab untuk meningkatkan
motivasi belajarnya. Namun, sesungguhnya guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara
memberikan rangsangan untuk menumbuhkan dan memelihara motivasi siswa dengan menggunakan
model atau strategi pembelajaran yang tepat.
• Lingkungan belajar yang dirancang dengan tepat merupakan alat yang amat baik untuk memotivasi siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan mempersepsikan keterkaitan di
antara materi-materi pelajaran.
• Pembelajaran melalui proyek, pembelajaran berbasis masalah, discovery learning, collaborative dan
cooperative learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Beragam kegiatan lain seperti debat,
penyajian hasil kerja kelompok, diskusi kelompok, membuat makalah, membuat catatan harian atau
catatan kegiatan lainnya juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dari berbagai kajian tentang motivasi kaitannya dengan
upaya meningkatkan keberhasilan belajar, Keller (1983)
mengembangkan model pembelajaran dengan
menggunakan prinsip-prinsip motivasi yang disebut Model
ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction).
Model pembelajaran ARCS dikembangkan berdasarkan
teori nilai harapan (expectancy value theory) yang
mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan
yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar
berhasil mencapai tujuan itu.
Untuk memancing perhatian siswa, guru dapat mengemukakan hal-hal yang baru, aneh
(ganjil), kontradiktif atau kompleks. Penggunaan multi media dan multi metode, humor,
mengambil contoh-contoh dari peristiwa nyata, juga dapat meningkatkan perhatian siswa.
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru kepada siswa juga dapat meningkatkan
perhatian siswa.
• Memiliki kepercayaan akan kemampuan atau potensi diri
merupakan syarat penting untuk mengembangkan sikap
positif terhadap belajar.
• Peningkatan motivasi berhubungan erat dengan
meningkatnya harapan untuk berhasil. Agar siswa
meningkat harapannya untuk berhasil, upayakan materi
pelajaran mudah dipahami
• Penataan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke komples, akan
membantu siswa untuk mengalami keberhasilan sejak awal pelajaran.
• Dengan menjelaskan tujuan pembelajaran serta kriteria keberhasilan pencapaian tujuan, juga akan
memberikan gambaran kepada siswa tentang langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan belajar.
• Keberhasilan mencapai tujuan akan menimbulkan kepuasan. Agar siswa memperoleh kepuasan belajar
hargailah keberhasilannya, misalnya dengan pujian. Gunakan umpan balik informatif, bandingkan prestasi
sekarang dengan prestasi sebelumnya, dan praktekkan sesegera mungkin pengetahuan yang baru dipelajari
ke dalam kondisi nyata. Ini semua akan memberikan kepuasan belajar siswa.
Motivasi Menurut Teori Behavioristik
Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai
fungsi rangsangan (stimulus) dan respons
Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Dalam belajar yang penting adalah input yang
berupa stimulus dan output yang berupa respon
• Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
pembelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut.
• Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak
penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah
stimulus dan respon. Oleh karena itu apa yang
diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima
oleh pembelajar (respon) harus dapat diamati dan
diukur.
• Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat
terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut..
• Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran
behavioristik adalah faktor penguatan(reinforcement).
Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement)
maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila
respon dikurangi/ dihilangkan (negative reinforcement)
maka respon juga semakin kuat.
Daftar Pustaka
• Belajar dan pembelajaran / C. Asri Budiningsih, Author: Asri Budiningsih, C, Publisher:
Jakarta : Rineka Cipta, 2005
• Pengertian Motivasi Berprestasi diakses dari
https://www.duniapengertian.com/2017/03/pengertian-motivasi-berprestasi-serta-ciri-
faktornya.html
• Pengertian Model Pembelajaran ARCS diakses dari https://fatkhan.web.id/pengertian-model-
pembelajaran-attention-relevance-confidence-satisfaction-arcs/
• Teori Belajar dan Motivasi Belajar. Hamid Darmadi. 2012. diakses dari
http://hamiddarmadi.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-dan-motivasi-belajar-oleh_28.html
• Pengertian Motivasi menurut para ahli diakses dari
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli/
Thank you
Any Question ???

More Related Content

Similar to PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx

Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
Aldi Rizaldi
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
mppeutm
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
vera78
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptxSlide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
FARHANAHYAJULPAZ
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Wulan Yulian
 

Similar to PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx (20)

Gejala konasi
Gejala konasiGejala konasi
Gejala konasi
 
Gejala konasi kholipah 1
Gejala konasi kholipah 1Gejala konasi kholipah 1
Gejala konasi kholipah 1
 
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)
 
MOTIVASI PEMBELAJARAN
MOTIVASI PEMBELAJARANMOTIVASI PEMBELAJARAN
MOTIVASI PEMBELAJARAN
 
PIDATO
PIDATOPIDATO
PIDATO
 
Pentaksiran holistik
Pentaksiran holistikPentaksiran holistik
Pentaksiran holistik
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 
Konsep Motivasi Manusia
 Konsep Motivasi Manusia Konsep Motivasi Manusia
Konsep Motivasi Manusia
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Cute Pastel Stickers Notebook for Middle School by Slidesgo.pptx
Cute Pastel Stickers Notebook for Middle School by Slidesgo.pptxCute Pastel Stickers Notebook for Middle School by Slidesgo.pptx
Cute Pastel Stickers Notebook for Middle School by Slidesgo.pptx
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptxSlide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx

  • 1. PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNY 2021 Motivasi Belajar BERFLY R. SUWANOTO (21105244050)
  • 2. Tujuan Pembelajaran Pengertian Motivasi 01 Macam-macam Motivasi 02 Motivasi Berprestasi 03 Motivasi siswa sebagai pijakan Pendidikan 04 Motivasi menurut Teori Behavioristik 05
  • 3. Pengertian Motivasi • Jika ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata movere (bahasa Latin) yang berarti “menggerakkan”. • Dari pengertian di atas maka motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan tingkah laku tersebut. • Sedangkan motif adalah alasan atau keadaan yang menyebabkan mengapa seseorang melakukan suatu tindakan atau bersikap tertentu. • Suatu motif pada umumnya memiliki dua unsur pokok yaitu unsur dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan
  • 4. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Menurut Sardiman (2006:73) motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan. Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi. Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 2007: 73) menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan tingkah laku tersebut. Ada beberapa dasar untuk pengelompokan motivasi, di antaranya adalah: a. mendasarkan pada reaksi individu terhadap rangsangan yang datang, b. mendasarkan pada asal-usul tingkah laku, c. mendasarkan pada tingkat kesadaran orang bertingkah laku, dan lain-lain.
  • 5. Motif Unsur Tujuan Unsur Dorongan Dengan ungkapan lain, bahwa tingkah laku seseorang timbul karena ada suatu dorongan atau kebutuhan, dan tingkah laku tersebut mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini diarahkan untuk mencapai kebutuhan semula. Demikian seterusnya, sehingga terjadi suatu lingkaran motivasi Suatu motif pada umumnya memiliki dua unsur pokok yaitu unsur dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan
  • 6. • Lingkaran motivasi selalu terjadi pada diri seseorang. Kebutuhan seseorang akan muncul karena ada ketidakseimbangan dalam dirinya, sehingga orang tersebut akan melakukan tindakan. • Tindakan yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya. • Bila kebutuhannya sudah terpenuhi, maka akan terjadi kebutuhan lainnya atau kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi. Demikian seterusnya, sehingga individu selalu melakukan kegiatan-kegiatannya. Lingkaran Motivasi Tujuan Kebutuhan Tindakan
  • 7. Teori Kebutuhan Menurut Maslow kebutuhan dapat dipilah menjadi beberapa macam. Antara kebutuhan satu dengan lainnya menunjukkan suatu jenjang atau hirarki. Mulai dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi Jika semua kebutuhan ini terpenuhi, maka individu akan berkembang dengan baik dan sejahtera. Menurut Maslow, suatu motif akan menggerakan perilaku seseorang jika motif yang berada di bawahnya sudah terpenuhi. Jadi motif bukanlah sesuatu yang dapat diamati, namun keberadaannya dapat dimengerti karena adanya perilaku atau sikap yang tampak dan dapat diamati. Perilaku- perilaku yang tampak inilah yang muncul karena adanya dorongan atau kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang dinamakan motif.
  • 8. Macam – Macam Motivasi Motivasi manusia dapat dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa macam. Upaya mengkelompokkan motif-motif ini bertujuan untuk mempermudah dan menyederhanakan kajian tentang motivasi. Ada beberapa dasar untuk pengelompokan motivasi, di antaranya adalah: • mendasarkan pada reaksi individu terhadap rangsangan yang datang, • mendasarkan pada asal-usul tingkah laku, • mendasarkan pada tingkat kesadaran orang bertingkah laku, dan lain-lain Beberapa penggolongan motivasi yang selama ini diikuti oleh para ahli psikologi adalah (Martin Handoko, 1992): a. Motif Primer dan Motif Sekunder b. Motif mendekat dan motif menjauh c. Motif sadar dan motif tak sadar d. Motif biogenetis dan motif sosiogenetis e. Motif tunggal dan motif kompleks f. Motif intrinsik dan motif ekstrinsik
  • 9. a. Motif Primer dan Motif Sekunder • Motif primer muncul dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis di dalam tubuh manusia tergantung pada keadaan organik individu. Misalnya motif lapar, haus, seksual, berbuat, beristirahat. Rasa inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu seperti makan, minum, dan lain-lain • Motif primer bertujuan untuk mempertahankan equilibrium di dalam tubuh manusia. Jika keadaan tubuh tidak seimbang, maka tubuh akan segera mencari jalan agar dapat menemukan keseimbangan. • motif sekunder tidak tergantung pada proses fisio-kemis yang terjadi di dalam tubuh. Namun motif-motif sekunder sering kali berhubungan dengan motif primer, walaupun hubungannya tidak langsung. Misalnya motif takut, malu, dan sebagainya. • Motif primer bersifat bawaan dan tidak dipelajari, sedangkan motif sekunder sangat bergantung pada pengalaman dan usia seseorang Motif primer Motif Sekunder 1. Berdasar keadaan fisiologis 2. Tidak bergantung pada pengalaman 1. Tidak berhubungan dengan keadaan fisiologis 2. Sangat bergantung pada pengalaman Motivasi
  • 10. • Penggolongan ke dalam motif mendekat dan motif menjauh didasarkan pada reaksi individu terhadap rangsangan yang datang. • Dikatakan motif mendekat jika reaksi terhadap rangsangan yang datang bersifat mendekati rangsang (rangsang positif). • Dikatakan motif menjauh jika reaksi terhadap rangsangan yang datang bersifat menghindari atau menjauhi rangsang yang datang (rangsang negatif). • Ke dua motif ini dapat diperoleh dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman b. Motif mendekat dan Motif menjauh c. Motif sadar dan Motif tak sadar • Seseorang melakukan suatu tindakan dengan menyadari alasan mengapa hal tersebut dilakukan, maka motif yang mendasari adalah motif sadar. Motif sadar banyak melibatkan aktivitas berpikir dan memiliki taraf kesadaran penuh. • Sedangkan seseorang melakukan suatu tindakan tetapi tidak tahu alasannya mengapa hal tersebut dilakukan, maka motif yang mendasari perilaku tersebut adalah motif tidak sadar. • Contoh-contoh perilaku yang didasari oleh motif tidak sadar misalnya kebiasaan, perilaku instinktif, tradisi (adat).
  • 11. d. Motif Biogenesis dan Motif Sosiogenesis • Motif biogenetis berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini sifatnya universal, asli, timbul dan berkembang dengan sendirinya tidak dipengaruhi oleh budaya, misalnya lapar, haus, bernafas, sek, dan lainnya. • Motif sosiogenetis berasal dari lingkungan kebudayaan di mana seseorang hidup dan berkembang. Maka motif ini sifatnya sangat bervariasi tergantung dari intensitas seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Motif sosiogenetis dibedakan menjadi dua yaitu : 1) motif darurat misalnya; motif ingin melepaskan diri dari bahaya, melawan, mengatasi rintangan, mengejar, dan lainnya. 2) motif obyektif misalnya motif untuk bereksplorasi, manipulasi, dan lainnya.
  • 12. e. Motif tunggal dan Motif Kompleks • Penggolongan ke dalam motif tunggal dan motif kompleks didasarkan pada banyaknya motif yang bekerja di belakang tingkah laku manusia. • Bila tingkah laku seseorang hanya digerakkan oleh satu motif saja disebut motif tunggal, sedangkan bila tingkah laku itu digerakkan oleh beberapa motif disebut motif komplekas. f. Motif intrinsik dan Motif Ekstrinsik • Penggolongan ke dalam motif intrinsik dan motif ekstrinsik didasarkan pada datangnya penyebab suatu tindakan. Tindakan yang didorong oleh suatu alasan atau sebab yang datang dari dalam individu yang bersangkutan disebut motif intrinsik, • sedangkan tindakan yang didorong oleh suatu alasan atau sebab yang datang dari luar individu yang bersangkutan disebut motif ekstrinsik.
  • 13. Motivasi Berprestasi • Motivasi berprestasi merupakan faktor pendorong untuk menentukan keberhasilan dalam belajar dan untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada intensitasnya • Kajian tentang motivasi berprestasi banyak diterapkan di bidang bisnis, pendidikan, dan lainnya. Keller, Kelly, dan Dodge (Degeng, 1991) menyimpulkan ada enam karakteristik motivasi berprestasi yang konsisten dalam konteks sekolah • Motivasi berprestasi adalah usaha dan keyakinan individu untuk mewujudkan tujuan belajar dengan standar keberhasilan tertentu dan mampu mengatasi segala rintangan yang menghambat pencapaian tujuan (Atmoko dan Hidayah, 2014)
  • 14. 6 Karakteristik Motivasi Berprestasi a. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih menyukai terlibat dalam situasi di mana ada resiko gagal. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas-tugas yang memiliki peluang besar untuk berhasil dikerjakan, atau tugas yang hampir tidak mungkin berhasil jika dikerjakan. Hal ini dikarenakan kedua situasi tersebut memungkinkan seseorang untuk menghindari rasa cemas. b. Faktor utama yang mendorong seseorang untuk berprestasi tinggi adalah kepuasan dari dalam (intrinsik) bukan dari ganjaran atau hadiah (ektrinsik). Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berupaya keras agar berhasil, terlepas dari akan memperoleh hadiah atau tidak. c. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung membuat pilihan atau tindakan yang realistis. Ia realistis dalam menilai kemampuannya, dan menyesuaikan kemampuannya dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan. d. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai situasi dimana ia dapat menilai sendiri kemajuan dan pencapaian tujuan belajarnya. Ia lebih suka melakukan kontrol diri atas pelaksanaan tugas-tugasnya, menilai sendiri keberhasilannya, dan membuat pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan dari pada dilakukan oleh orang lain. e. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mempunyai pandangan jauh ke depan. Ia cenderung memproyeksikan tujuan-tujuannya dalam jangka panjang jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Ia merasa waktu berjalan begitu cepat, sehingga selalu merasa kekurangan waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya. f. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak selalu menunjukkan rata-rata nilai yang tinggi di sekolah. Ini mungkin disebabkan karena nilai di sekolah banyak terkait dengan motivasi ekstrinsik. Nilai tidak dapat dijadikan indikator dari kepuasan intrinsik. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tidak selalu ada korelasi antara nilai dengan motivasi berprestasi.
  • 15. Ciri Orang Yang Memiliki motivasi berprestasi yang tinggi S W T O • Mempunyai keinginan kuat yang berbeda dengan orang yang lain. • Melakukan hal-hal dengan lebih baik. • Mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban- jawaban terhadap masalah-masalah. • Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi. • Memilih tugas pekerjaan yang memiliki resiko yang sedang. • Tidak menyukai adanya sebuah keberhasilan secara kebetulan. • Tujuan-tujuan yang ditetapkan merupakan tujuan yang tidak terlalu sulit dicapai dan juga bukan tujuan yang terlalu mudah dicapai.
  • 16. Faktor Penyebab Motivasi Berprestasi Faktor interen • Kemampuan, adalah kekuatan penggerak untuk bertindak yang dicapai oleh manusia melalui latihan belajar. • Kebutuhan, adalah kekurangan yang artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. • Minat, adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. • Harapan dan keyakinan, merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dari individu yang didasarkan atas pengalaman yang telah lampau. Faktor eksteren • Situasional, keadaan yang mendukung atau malah menghambat individu dalam mencapai tujuannya. Lingkungan, hal ini juga sangat berpengaruhi pada motivasi berprestasi individu. Misalnya; lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan dimana ia berada (sosial). .
  • 17. Motivasi siswa sebagai pijakan pembelajaran • Selama ini seringkali pengajar atau guru beranggapan bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar siswa merupakan masalah siswa sendiri. • Oleh sebab itu, siswa sendirilah yang harus berusaha dan bertanggungjawab untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Namun, sesungguhnya guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan rangsangan untuk menumbuhkan dan memelihara motivasi siswa dengan menggunakan model atau strategi pembelajaran yang tepat. • Lingkungan belajar yang dirancang dengan tepat merupakan alat yang amat baik untuk memotivasi siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan mempersepsikan keterkaitan di antara materi-materi pelajaran. • Pembelajaran melalui proyek, pembelajaran berbasis masalah, discovery learning, collaborative dan cooperative learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Beragam kegiatan lain seperti debat, penyajian hasil kerja kelompok, diskusi kelompok, membuat makalah, membuat catatan harian atau catatan kegiatan lainnya juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
  • 18. Dari berbagai kajian tentang motivasi kaitannya dengan upaya meningkatkan keberhasilan belajar, Keller (1983) mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip motivasi yang disebut Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Model pembelajaran ARCS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Untuk memancing perhatian siswa, guru dapat mengemukakan hal-hal yang baru, aneh (ganjil), kontradiktif atau kompleks. Penggunaan multi media dan multi metode, humor, mengambil contoh-contoh dari peristiwa nyata, juga dapat meningkatkan perhatian siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru kepada siswa juga dapat meningkatkan perhatian siswa.
  • 19. • Memiliki kepercayaan akan kemampuan atau potensi diri merupakan syarat penting untuk mengembangkan sikap positif terhadap belajar. • Peningkatan motivasi berhubungan erat dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Agar siswa meningkat harapannya untuk berhasil, upayakan materi pelajaran mudah dipahami • Penataan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke komples, akan membantu siswa untuk mengalami keberhasilan sejak awal pelajaran. • Dengan menjelaskan tujuan pembelajaran serta kriteria keberhasilan pencapaian tujuan, juga akan memberikan gambaran kepada siswa tentang langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan belajar. • Keberhasilan mencapai tujuan akan menimbulkan kepuasan. Agar siswa memperoleh kepuasan belajar hargailah keberhasilannya, misalnya dengan pujian. Gunakan umpan balik informatif, bandingkan prestasi sekarang dengan prestasi sebelumnya, dan praktekkan sesegera mungkin pengetahuan yang baru dipelajari ke dalam kondisi nyata. Ini semua akan memberikan kepuasan belajar siswa.
  • 20. Motivasi Menurut Teori Behavioristik Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon
  • 21. • Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pembelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. • Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon. Oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pembelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. • Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.. • Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/ dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
  • 22. Daftar Pustaka • Belajar dan pembelajaran / C. Asri Budiningsih, Author: Asri Budiningsih, C, Publisher: Jakarta : Rineka Cipta, 2005 • Pengertian Motivasi Berprestasi diakses dari https://www.duniapengertian.com/2017/03/pengertian-motivasi-berprestasi-serta-ciri- faktornya.html • Pengertian Model Pembelajaran ARCS diakses dari https://fatkhan.web.id/pengertian-model- pembelajaran-attention-relevance-confidence-satisfaction-arcs/ • Teori Belajar dan Motivasi Belajar. Hamid Darmadi. 2012. diakses dari http://hamiddarmadi.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-dan-motivasi-belajar-oleh_28.html • Pengertian Motivasi menurut para ahli diakses dari https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli/