SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Muhammad Kahfi 05190000002
Nur Kholifah Safira 05190000006
Hafizh Mumtaz 05190000009
Muhamad Fajar Primatara 05200000003
Suatu tenaga/suatu kekuatan yang
mendorong manusia supaya bergerak dan
berbuat sesuatu.
Dorongan tersebut biasa disebut dengan
MOTIF
Motif diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat sesuatu
Motif juga sebagai pendorong pada
umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling
terkait dengan faktor lain.
motif tidak dapat diamati secara langsung,
tetapi dapat diketahui atau terinferensi dari
perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa
yang diperbuat seseorang.
Dengan demikian orang mempunyai alat
yang baik untuk mengadakan eksplanasi
mengenai perilaku. Motif juga membantu
seseorang untuk mengadakan prediksi
tentang perilaku.
Motivasi mempunyai sifat siklus melingkar,
yaitu motivasi timbul, memicu perilaku
tertuju pada tujuan (goal) dan setelah
tujuan tercapai, motivasi terhenti, tetapi itu
akan kembali pada keadaan semula
apabila ada sesuatu kebutuhan lagi.
• 1. Driving state
• 2. Instrumen behavior
• 3. Goal
 Pada tahap pertama timbulnya keadaan pemicu
(driving state), drive timbul karena organism
merasa ada kekurangan dalam kebutuhan. Missal
orang kurang tidur, maka ia butuh tidur, dan
kebutuhan ini mendorong untuk tidur. Driving state
dapat timbul karena stimulasi internal, stimulasi
eksternal ataupun interaksi antara keduanya,
misalnya keinginan untuk makanan dan minuman,
timbul karena faktor internal yaitu kebutuhan
secara fisiologis, disamping kebutuhan internal.
Ada lagi eksternal, yaitu keadaan sosial.
 Adapun teori-teori motif yaitu sebagai berikut :
a. Teori instink
Wiliam Jammes mengatakan bahwa perilaku manusia
ditentukan oleh instink. Instink adalah suatu proposisi
(kecenderungan) yang ditentukan oleh secara genetis untuk
berperilaku dengan cara tertentu bila dihadapkan pada
rangsang-rangsang tertentu.
b. Teori dorongan (drive theory)
Teori ini didasarkan atas determinan-determinan yang
sifatnya biologis. Clark Leonard Hull dan kawan-kawan
berpendapat, bahwa bila tubuh organisme keku-rangan zat
tertentu, seperti lapar atau haus, maka akan timbul suatu
ketegangan tubuh, keadaan ini akan mendorong organisme
untuk menghilangkan ketegangan dengan makan atau
minum.
c. Teori Atribusi
Teori ini melandaskan pemikiranya tidak pada
determinan-determinan biologis melainkan psikologis
dan lingkungan. Menurut Fritz Heider, seorang ahli
terkemuka, perilaku tergantung dari kombinasi antara
daya –daya efektif dalam diri individu dan daya-daya
efektif dari lingkungan. Orang yang cenderung
beranggapan bahwa perilakunya didorong oleh faktor-
faktor di luar dirinya disebut mempunyai lokus kontrol
eksternal, sedangkan orang orang yang beranggapan
bahwa perilakunya didorong oleh faktor-faktor di dalam
dirinya disebut locus kontrol internal,mereka terakhir ini
yang dipandang lebih mandiri dan bertanggung jawab
atas perilakunya.
d. Teori harapan
Victor E. Vroom pencetus teori harapan dan pendukungnya beranggapan
bahwa motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan
seseorang untuk mendapatkan reward tertentu (valensi), besarnya
kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan (harapan)
dan keyakinan bahwa prestasinya tersebut akan menghasilkan hadiah yang
ia inginkan (instrumentalitas)
e. Aktualisasi diri
Manusia adalah makhluk rasional, oleh karena itu setiap rangsang akan
mengalami prosess kognitif sebelum terjadinya suatu respons. Seorang
tokoh psikoanalitis, C. G. Jung menyatakan bahwa motif tertinggi manusia
dalah mengembangkan kapasitas atau potensi-potensinya setinggi
mungkin, motif ini dinamakan aktualisasi diri. Istilah aktualisasi diri
kemudian dikembangkan berdasarkan penelitian-penelitian Rogers dan
Maslow. Rogers berpendapat perilaku manusia dikuasai oleh the actualizing
tendency, yaitu suatu kecendrungan inheren manusia untuk
mengembangkan kapasitasnya sedemikian rupa guna memelihara dan
mengembangkan diri. Motivasi yang timbul ini dapat meningkatkan
kemandirian dan meningkatkan kreativitas.
f. Teori Motif Berprestasi
Pada tahun 1940-an John Atkinson dan David Mc
Clelland mempelajari motivasi untuk keperluan yang
lebih luas, mereka yakin bahwa pengetahuan akan
faktor-faktor yang mendasari manusia mempunyai
dampak yang amat luas, hasil-hasil penelitian mereka
menghasilkan teori motivasi berprestasi yang ber-
manfaat yang dampaknya dibidang ekonomi cukup luas
dan mendalam. Mc Clelland membedakan tiga
kebutuhan utama yang mempengaruhi perilaku manusia
, yaitu:
1. kebutuhan berprestasi atau n-ach
2. kebutuhan untuk berkuasa atau n-power
3. kebutuhan untuk berafiliasi atau n-affiliasi
 1. Drive (Needs)
 Ialah sesuatu yang mendorong untuk bertindak yang didapat melalui proses belajar.
 2. Incentives
 Yaitu situasi atau keadaan yang berbeda dari lingkungan sekitar yang merangsang
adanya tingkah laku tertentu yang juga menyebabkan seorang individu melakukan
suatu tindakan.
 3. Biogenetis
 Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang asli di dalam diri orang dan
berkembang dengan sendirinya, tidak berhubungan dengan lingkungan atau tidak
terikat dengan kebudayaan tempat individu tersebut berkembang.
 4. Sosiogenetis
 Ialah macam motif psikologi sosial yang dipelajari dari lingkungan kebudayaan atau
lingkungan sekitar dimana individu tersebut berada dan dibesarkan.
 5. Teogenetis
 Berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan seperti apa yang terwujud dalam
kehidupannya sehari hari yang diperoleh dari ibadah yang dilakukannya dimana
dalam kehidupan sehari hari
 6. Interaksi Orang Tua
 Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang dipengaruhi dari
orang tua, yakni bagaimana ia diasuh sejak kecil, bagaimana ia
berkomunikasi dengan orang tua, bagaimana ia mendapat kesempatan
mendapat kasih sayang dan menyampaikan pendapat
 7. Keluarga
 Motif psikologi sosial kali ini ialah yang berhubungan dengan penerimaan
keluarga dan kebahagiaannya serta kenyamanannya berada dalam sebuah
keluarga
 8. Masyarakat Luas
 Yakni berhubungan dengan lingkungan, bagaimana individu diterima dalam
masyarakat maka itulah yang menjadi respon individu tersebut terhadap
psikologi sosialnya
 9. Pendidikan Formal
 Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang merupakan dampak
dari lingkungan pendidikan resminya seperti lingkungan sekolah
 10. Kekerasan
 Ialah motif psikologi sosial yang dilakukan karena terpaksa, dengan cara
kekerasan yang umumnya menimbulkan suatu trauma dan perangai yang
lebih berat
 11. Bujukan
 Ialah sebuah bujukan yang dapat berpengaruh
pada psikologi sosialnya, misalnya ialah dalam
perusahaan menginginkan target yang lebih
banyak atau hasil yang lebih bagus
 12. Identifikasi
 Dikenal sebagai macam macam motif dalam
psikologi sosial yang terbaik sebab dalam hal ini
individu berbuat sesuatu hal dengan rasa percaya
diri dan cara yang baik
 13. Status
 Merupakan motif psikologi sosial yang terjad
karena keinginan mendapat status, seperti halnya
di masa pemilihan kepala atau sosok pemimpin
 Motif adalah faktor internal yang membangun,
membimbing dan mengintegrasikan perilaku
seseorang. Motif timbul dari hasil
pembelajaran. Motif juga didasarkan pada
emosi dan tidak terlihat dari perilaku yang
ditunjukkan.
 Dengan munculnya motif tertentu pada diri
seseorang, yang disebabkan oleh adanya
kebutuhan dalam dirinya sendiri. Jika
situasinya sangat penting dan emosional bagi
seseorang
 1.Sheriff
 Motif menurut sheriff adalah istilah umum yang mencakup
semua faktor internal yang mengarah pada berbagai bentuk
perilaku yang diharapkan
 2. R. S. Woodworth
 motif menurut R. S. Woodworth adalah kalimat yang dapat
menyebabkan atau dengan mudah menyebabkan seseorang
melakukan hal-hal tertentu dan untuk tujuan tertentu.
 3. Nasution
 Motif menurut Nasution adalah semua upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
 4. Giddens
 motif menurut Giddens adalah seseuatu harus dirasakan
secara sadar. Dalam hal ini lebih dari suasana hat yang
dirasakan.
 • Motif dalam psikologi berasal dari bahasa Latin movene,
yang berarti bergerak (Cabang: 1964). Menurut Alex Sobur,
alasan dalam psikologi, berdasarkan buku psikologi umum
(2009: 267), adalah dorongan, keinginan dan kekuatan
pendorong itu sendiri.
 • Motivasi dalam psikologi adalah keadaan dalam individu
atau tubuh yang mengarahkan perilaku ke suatu tujuan.
Definisi lain dari motivasi dalam psikologi oleh Alex Sobur
(2009: 268) Motivasi dalam psikologi adalah untuk
menghasilkan motif dalam psikologi, untuk menghasilkan
gerakan atau untuk mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu untuk mencapai kepuasan / tujuan.
 Frustasi: Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah
perasaan kecewa akibat terhalang dalam pencapaian
tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin besar
frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke
stress. Frustrasi dapat berasal dari dalam atau dari luar
diri seseorang yang mengalaminya.
 Konflik: Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja
Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang
artinya benturan atau bertabrakan.
a. Dari lingkungan, misal norma sosial yang
ada, ini merupakan kendala yang dapat
menimbulkan frustasi
b. Kemampuan yang ada dalam diri individu
tidak sesuai, sehingga tidak bisa mencapai
tujuan.
c. Konflik antara motif-motif yang ada, dua
motif atau lebih muncul berbarengan dan
membutuhkan pemenuhan atau pemecahan.
a. Konflik angguk-angguk (approach-approach conflict)
Konflik ini timbul karena adanya dua motif atau lebih yang
kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang
bersangkutan, dan individu mengadakan pemilihan diantara
motif-motif yang ada.
b. Konflik geleng-geleng (avoidance-avoidance conflict)
Konflik ini timbul karena individu menghadapi dua atau lebih
motif dan semuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang
bersangkutan, individu tidak boleh menolaknya, harus memilih
salah satu motif yang ada
c. Konflik Geleng-Geleng (approach-avoidance conflict)
Konflik ini timbul karena individu menghadapi objek yang
mengandung nilai positif dan negatif, hal ini dapat menimbulkan
konflik pada individu yang bersangkutan.
Apabila individu menghadap bermacam-macam motif, ada beberapa
kemungkinan respons yang dapat diambil oleh individu yang
bersangkutan:
a. Pemilihan atau penolakan
Terjadi apabila mengandung nilai yaang positif atau negatif bagi individu
yang bersangkutan.
b. Kompromi
Terjadi apabila individu dapat mengambil respons yang bersifat
kompromis, misal ingin belajar, tetapi juga ingin bekerja, maka bisa
dilaksanakan kedua-duanya.
c. Ragu-ragu (bimbang)
Terjadi apabila individu diharuskan memilih atau menolak antara dua motif,
maka kadang-kadang terjadi kebimbangan, dalam mengambil keputusn ini
individu harus mempertimbngkan dan memeriksa secara teliti segala
aspek dari hal tersebut. Keputusan yang diambil harus bersifat rasional,
subjektif, keputusan keluar dari lubuk hati, dari kata hati individu yang
bersangkutan.
Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)

More Related Content

What's hot

teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
Naeya Hasbi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
Melz Mutz
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Afra Balqis
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
Adryan Dan
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
ONe's Iwan
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
Naeya Hasbi
 

What's hot (20)

Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 

Similar to Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)

Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
vera78
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1
Uwes Chaeruman
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Zara Neur
 

Similar to Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi) (20)

Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx
PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptxPPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx
PPT_Motivasi Belajar_Berfly Suwanoto.pptx
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
DASAR-DASAR PERILAKU GURU.pptx
DASAR-DASAR PERILAKU GURU.pptxDASAR-DASAR PERILAKU GURU.pptx
DASAR-DASAR PERILAKU GURU.pptx
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
PenKep ppt
PenKep pptPenKep ppt
PenKep ppt
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1
 
LDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptxLDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptx
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Sikap
SikapSikap
Sikap
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Pengantar Psikologi - Proses Mental Manusia (Gejala Konasi)

  • 1. Muhammad Kahfi 05190000002 Nur Kholifah Safira 05190000006 Hafizh Mumtaz 05190000009 Muhamad Fajar Primatara 05200000003
  • 2. Suatu tenaga/suatu kekuatan yang mendorong manusia supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Dorongan tersebut biasa disebut dengan MOTIF
  • 3. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu Motif juga sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dengan faktor lain.
  • 4. motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diketahui atau terinferensi dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat seseorang.
  • 5. Dengan demikian orang mempunyai alat yang baik untuk mengadakan eksplanasi mengenai perilaku. Motif juga membantu seseorang untuk mengadakan prediksi tentang perilaku.
  • 6. Motivasi mempunyai sifat siklus melingkar, yaitu motivasi timbul, memicu perilaku tertuju pada tujuan (goal) dan setelah tujuan tercapai, motivasi terhenti, tetapi itu akan kembali pada keadaan semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi. • 1. Driving state • 2. Instrumen behavior • 3. Goal
  • 7.  Pada tahap pertama timbulnya keadaan pemicu (driving state), drive timbul karena organism merasa ada kekurangan dalam kebutuhan. Missal orang kurang tidur, maka ia butuh tidur, dan kebutuhan ini mendorong untuk tidur. Driving state dapat timbul karena stimulasi internal, stimulasi eksternal ataupun interaksi antara keduanya, misalnya keinginan untuk makanan dan minuman, timbul karena faktor internal yaitu kebutuhan secara fisiologis, disamping kebutuhan internal. Ada lagi eksternal, yaitu keadaan sosial.
  • 8.  Adapun teori-teori motif yaitu sebagai berikut : a. Teori instink Wiliam Jammes mengatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh instink. Instink adalah suatu proposisi (kecenderungan) yang ditentukan oleh secara genetis untuk berperilaku dengan cara tertentu bila dihadapkan pada rangsang-rangsang tertentu. b. Teori dorongan (drive theory) Teori ini didasarkan atas determinan-determinan yang sifatnya biologis. Clark Leonard Hull dan kawan-kawan berpendapat, bahwa bila tubuh organisme keku-rangan zat tertentu, seperti lapar atau haus, maka akan timbul suatu ketegangan tubuh, keadaan ini akan mendorong organisme untuk menghilangkan ketegangan dengan makan atau minum.
  • 9. c. Teori Atribusi Teori ini melandaskan pemikiranya tidak pada determinan-determinan biologis melainkan psikologis dan lingkungan. Menurut Fritz Heider, seorang ahli terkemuka, perilaku tergantung dari kombinasi antara daya –daya efektif dalam diri individu dan daya-daya efektif dari lingkungan. Orang yang cenderung beranggapan bahwa perilakunya didorong oleh faktor- faktor di luar dirinya disebut mempunyai lokus kontrol eksternal, sedangkan orang orang yang beranggapan bahwa perilakunya didorong oleh faktor-faktor di dalam dirinya disebut locus kontrol internal,mereka terakhir ini yang dipandang lebih mandiri dan bertanggung jawab atas perilakunya.
  • 10. d. Teori harapan Victor E. Vroom pencetus teori harapan dan pendukungnya beranggapan bahwa motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan seseorang untuk mendapatkan reward tertentu (valensi), besarnya kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan (harapan) dan keyakinan bahwa prestasinya tersebut akan menghasilkan hadiah yang ia inginkan (instrumentalitas) e. Aktualisasi diri Manusia adalah makhluk rasional, oleh karena itu setiap rangsang akan mengalami prosess kognitif sebelum terjadinya suatu respons. Seorang tokoh psikoanalitis, C. G. Jung menyatakan bahwa motif tertinggi manusia dalah mengembangkan kapasitas atau potensi-potensinya setinggi mungkin, motif ini dinamakan aktualisasi diri. Istilah aktualisasi diri kemudian dikembangkan berdasarkan penelitian-penelitian Rogers dan Maslow. Rogers berpendapat perilaku manusia dikuasai oleh the actualizing tendency, yaitu suatu kecendrungan inheren manusia untuk mengembangkan kapasitasnya sedemikian rupa guna memelihara dan mengembangkan diri. Motivasi yang timbul ini dapat meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kreativitas.
  • 11. f. Teori Motif Berprestasi Pada tahun 1940-an John Atkinson dan David Mc Clelland mempelajari motivasi untuk keperluan yang lebih luas, mereka yakin bahwa pengetahuan akan faktor-faktor yang mendasari manusia mempunyai dampak yang amat luas, hasil-hasil penelitian mereka menghasilkan teori motivasi berprestasi yang ber- manfaat yang dampaknya dibidang ekonomi cukup luas dan mendalam. Mc Clelland membedakan tiga kebutuhan utama yang mempengaruhi perilaku manusia , yaitu: 1. kebutuhan berprestasi atau n-ach 2. kebutuhan untuk berkuasa atau n-power 3. kebutuhan untuk berafiliasi atau n-affiliasi
  • 12.  1. Drive (Needs)  Ialah sesuatu yang mendorong untuk bertindak yang didapat melalui proses belajar.  2. Incentives  Yaitu situasi atau keadaan yang berbeda dari lingkungan sekitar yang merangsang adanya tingkah laku tertentu yang juga menyebabkan seorang individu melakukan suatu tindakan.  3. Biogenetis  Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang asli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya, tidak berhubungan dengan lingkungan atau tidak terikat dengan kebudayaan tempat individu tersebut berkembang.  4. Sosiogenetis  Ialah macam motif psikologi sosial yang dipelajari dari lingkungan kebudayaan atau lingkungan sekitar dimana individu tersebut berada dan dibesarkan.  5. Teogenetis  Berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan seperti apa yang terwujud dalam kehidupannya sehari hari yang diperoleh dari ibadah yang dilakukannya dimana dalam kehidupan sehari hari
  • 13.  6. Interaksi Orang Tua  Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang dipengaruhi dari orang tua, yakni bagaimana ia diasuh sejak kecil, bagaimana ia berkomunikasi dengan orang tua, bagaimana ia mendapat kesempatan mendapat kasih sayang dan menyampaikan pendapat  7. Keluarga  Motif psikologi sosial kali ini ialah yang berhubungan dengan penerimaan keluarga dan kebahagiaannya serta kenyamanannya berada dalam sebuah keluarga  8. Masyarakat Luas  Yakni berhubungan dengan lingkungan, bagaimana individu diterima dalam masyarakat maka itulah yang menjadi respon individu tersebut terhadap psikologi sosialnya  9. Pendidikan Formal  Ialah Macam macam motif dalam psikologi sosial yang merupakan dampak dari lingkungan pendidikan resminya seperti lingkungan sekolah  10. Kekerasan  Ialah motif psikologi sosial yang dilakukan karena terpaksa, dengan cara kekerasan yang umumnya menimbulkan suatu trauma dan perangai yang lebih berat
  • 14.  11. Bujukan  Ialah sebuah bujukan yang dapat berpengaruh pada psikologi sosialnya, misalnya ialah dalam perusahaan menginginkan target yang lebih banyak atau hasil yang lebih bagus  12. Identifikasi  Dikenal sebagai macam macam motif dalam psikologi sosial yang terbaik sebab dalam hal ini individu berbuat sesuatu hal dengan rasa percaya diri dan cara yang baik  13. Status  Merupakan motif psikologi sosial yang terjad karena keinginan mendapat status, seperti halnya di masa pemilihan kepala atau sosok pemimpin
  • 15.  Motif adalah faktor internal yang membangun, membimbing dan mengintegrasikan perilaku seseorang. Motif timbul dari hasil pembelajaran. Motif juga didasarkan pada emosi dan tidak terlihat dari perilaku yang ditunjukkan.  Dengan munculnya motif tertentu pada diri seseorang, yang disebabkan oleh adanya kebutuhan dalam dirinya sendiri. Jika situasinya sangat penting dan emosional bagi seseorang
  • 16.  1.Sheriff  Motif menurut sheriff adalah istilah umum yang mencakup semua faktor internal yang mengarah pada berbagai bentuk perilaku yang diharapkan  2. R. S. Woodworth  motif menurut R. S. Woodworth adalah kalimat yang dapat menyebabkan atau dengan mudah menyebabkan seseorang melakukan hal-hal tertentu dan untuk tujuan tertentu.  3. Nasution  Motif menurut Nasution adalah semua upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.  4. Giddens  motif menurut Giddens adalah seseuatu harus dirasakan secara sadar. Dalam hal ini lebih dari suasana hat yang dirasakan.
  • 17.  • Motif dalam psikologi berasal dari bahasa Latin movene, yang berarti bergerak (Cabang: 1964). Menurut Alex Sobur, alasan dalam psikologi, berdasarkan buku psikologi umum (2009: 267), adalah dorongan, keinginan dan kekuatan pendorong itu sendiri.  • Motivasi dalam psikologi adalah keadaan dalam individu atau tubuh yang mengarahkan perilaku ke suatu tujuan. Definisi lain dari motivasi dalam psikologi oleh Alex Sobur (2009: 268) Motivasi dalam psikologi adalah untuk menghasilkan motif dalam psikologi, untuk menghasilkan gerakan atau untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai kepuasan / tujuan.
  • 18.  Frustasi: Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan kecewa akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress. Frustrasi dapat berasal dari dalam atau dari luar diri seseorang yang mengalaminya.  Konflik: Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan.
  • 19. a. Dari lingkungan, misal norma sosial yang ada, ini merupakan kendala yang dapat menimbulkan frustasi b. Kemampuan yang ada dalam diri individu tidak sesuai, sehingga tidak bisa mencapai tujuan. c. Konflik antara motif-motif yang ada, dua motif atau lebih muncul berbarengan dan membutuhkan pemenuhan atau pemecahan.
  • 20. a. Konflik angguk-angguk (approach-approach conflict) Konflik ini timbul karena adanya dua motif atau lebih yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan, dan individu mengadakan pemilihan diantara motif-motif yang ada. b. Konflik geleng-geleng (avoidance-avoidance conflict) Konflik ini timbul karena individu menghadapi dua atau lebih motif dan semuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan, individu tidak boleh menolaknya, harus memilih salah satu motif yang ada c. Konflik Geleng-Geleng (approach-avoidance conflict) Konflik ini timbul karena individu menghadapi objek yang mengandung nilai positif dan negatif, hal ini dapat menimbulkan konflik pada individu yang bersangkutan.
  • 21. Apabila individu menghadap bermacam-macam motif, ada beberapa kemungkinan respons yang dapat diambil oleh individu yang bersangkutan: a. Pemilihan atau penolakan Terjadi apabila mengandung nilai yaang positif atau negatif bagi individu yang bersangkutan. b. Kompromi Terjadi apabila individu dapat mengambil respons yang bersifat kompromis, misal ingin belajar, tetapi juga ingin bekerja, maka bisa dilaksanakan kedua-duanya. c. Ragu-ragu (bimbang) Terjadi apabila individu diharuskan memilih atau menolak antara dua motif, maka kadang-kadang terjadi kebimbangan, dalam mengambil keputusn ini individu harus mempertimbngkan dan memeriksa secara teliti segala aspek dari hal tersebut. Keputusan yang diambil harus bersifat rasional, subjektif, keputusan keluar dari lubuk hati, dari kata hati individu yang bersangkutan.