SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
ASUHAN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH
DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERSYARAFAN
STROKE
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2022
KELOMPOK 2
Farich Jaya Achmadi Hendra DwiSaputra
Abi Mukhsinun SatriyoPriyono
Indri Juniarti Istianah
HetiRahmawati Ponirah
Dewi Tri Indarti Katarina Litani
Ratnawati Andi Priawan
Sriatun Suyono
STROKE
Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak
berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat
terhambatnya aliran darah ke otak
Stroke disebabkan adanya kerusakan pada otak yang muncul
mendadak, progresif dan cepat akibat gangguan peredaran
darah otak non traumatik. Gangguan tersebut
menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan sesisi wajah
atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas
(pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, proses
kencing terganggu, vertigo dan gangguan fungsi otak
(Kemenkes RI, 2018).
Klasifikasi stroke
Menurut (Purwanto,2016), berdasarkan patologi dan gejala kliniknya
serangan stroke diklasifikasikan:
• Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan
disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi
secara spontan bukan oleh karena trauma kapitalis, tetapi
disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah arteri, vena dan
kapiler
• Stroke Non Hemoragik (CVA infark)
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral.
Biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur
atau dipagi hari. Tidak terjadi perdarahan banun terjadi iskemia
yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema
sekunder serta kesadaran umumnya baik
Stadium stroke
Menurut (Satyanegara,2014), berdasarkan
evolusi stroke dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
• Hiper-akut
• Akut
• Sub Akut
• Kornik
Pengkajian
Tanggal : 1Desember 2022
Identitas klien
Nama :Tn.H
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Alamat : Tanjung
Kesuma
Dx. Medis : Stroke
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.Hs
Umur : 59 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Hubungan dengan
keluarga : Istri
• Riwayat kesehatan
a.Keluhan utama:
Pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami
kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah
kanan dan saat bicara pelo Atau ketidakjelasan
mengucapkan kata saat berbicara
• Riwayat penyakit dahulu:
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hiperteni sejak
tahun 2015, pernah dirawat inap di rumah sakit kurang lebih
3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
alergi makanan, minuman dan obat-obatan
• Riwayat penyakit keluarga:
klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada
riwayat penyakit keturunan dan riwayat penyakit menular.
• Pola Psikososial Spiritual :
• Psikologis
Pasien mengatakan dirinya didalam keluarga adalah bagian kepala
keluarga, pasien mengatakan dirinya sebagai orang yang sabar,
pasien mengatakan menghargai dirinya dan selalu mempunyai
harapan untuk hidupnya.
• Sosial
klien mengatakan dirinya mudah bersosialisasi dan lingkungan juga
mendukung untuk berinteraksi aktif dalam kehidupan sehari-hari,
namun semenjak sakit klien mengatakan lebih banyak
menghabiskan waktunya dirumah dan berbaring karna lemas.
• Spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit klien selalu beribadah tepat waktu
di masjid dekat rumah namun setelah sakit klien tetap beribadah di
rumah saja.
• Pengetahuan pasien dan keluarga
Semenjak mengalami hipertensi pasien dan istri mulai
mengurangi makanan yang mengandung garam serta pasien
belum mengerti tentang perawatan diri penderita stroke
untuk pemulihannya anggota gerak tangan dan kakinya.
• Lingkungan
Kondisi lingkungan rumah baik dan tidak mempengaruhi
kesehatan saat ini, sinar matahari dan ventilasi cukup.
• Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
• Pola nutrisi
Sebelum sakit:
Klien mengatakan sebelum sakit nafsu makannya baik,klien
makan 3-4 kali/hari, nafsu makan biasa, klien
menghabiskan porsi makannya.
Saat sakit:
Klien mengatakan semenjak sakit tidak nafsu makan, klien
hanya menghabiskan 2–3 sendok makan saja dari porsi
yang telah disediakan, klien mengatakan tidak mempunyai
alergi dan pantangan terhadap makanan apapun
• Pola eliminasi
Sebelum sakit :
BAK : Klien mengatakan BAK 4-5x/hari dengan jumlah urine ± 1000
cc/hari, warna urine jernih, baunya khas, klien mengatakan tidak
ada keluhan saat BAK
BAB : Klien mengatakan BAB 1x/hari, dengan konsistensi lunak
berbetuk, warna kuning, bau khas, klien mengatakan tidak ada
keluhan saat BAB
Saat sakit
BAK : Klien mengatakan BAK klien 3-4 x/hari dengan jumlah urine ±
1500 cc/hari, warna urine jernih, baunya khas, klien tidak
menggunakan kateter dan tidak ada keluhan saat BAK
BAB : Klien mengatakan BAB 1x/hari, dengan konsistensi lunak
berbetuk, warna kuning, bau khas, klien mengatakan tidak ada
keluhan saat BAB
• Pola Personal Hygne
Sebelum sakit:
klien mengatakan mandi 2 x sehari pada pagi dan sore
hari dengan menggunakan sabun, klien mengatakan
mengosok gigi sebelum mandi dan mencuci rambut
setiap kali mandi
Saat sakit:
klien mengatakan mandi 1x sehari pada siang hari
dengan menggunakan sabun, klien mengatakan
mengosok gigi sebelum mandi dan mencuci rambut
setiap 1-2x seminggu, klien dibantu oleh istri saat
mandi untuk menjaga luka agar tidak basah.
• Pola istirahat tidur
Sebelum sakit:
klien mengatakan biasa tidur siang 1 jam, klien mengatakan tidur malam
6-7 jam/hari
Saat sakit:
klien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak, klien mengatakan hanya tidur
4-6 jam/hari
• Pola aktivitas
Sebelum sakit :
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas dengan baik, klien tidak
memiliki keterbatasan gerak,klien tidak menggunakan alat bantu dalam
bergerak.
Saat sakit :
Klien mengatakan kesulitan dalam beraktivitas, setiap aktivitasnya dibantu
oleh istri atau keluarga. Klien mengatakan mudah lelah setelah
beraktivitas.
• Perilaku kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada pola kebiasaan yang mempegaruhi
kesehatan klien dan klien juga tidak mengkonsumsi
minuman keras dan ketergantungan terhadap obat
obatan yang dapat mempegaruhi kesembuhan klien.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: lemah
• Compos mentis, GCS 15: E4V5M6.
• Tinggi badan 160 cm
• Bera badan 65 kg
• Tanda Vital:
• Tekanan darah 200/100 mmHg
• Nadi: 75 kali/menit
• Pernafasan : 22 kali/menit
• Suhu: 370C
Pemeriksaan fisik per sistem
• Sistem penglihatan
Mata simetris, bersih, pergerakan bola mata normal, konjungtiva tidak anemis,
kornea normal, pupil isokor, reaksi terhadap cahaya positif, ketajaman penglihatan
sedikit berkurang, tidak ada peradangan, menggunakan kaca mata saat
dibutuhkan.
• Sistem pendengaran
Telinga simetris, normal, tidak ada peradangan, tidak ada kelainan
• Sistem wicara
bicara pelo atau ketidakjelasan saat berbicara
• Sistem pernafasan
RR 20 X/m, bentuk dada normal, susuanan ruang tulang belakang normal, pola
nafas irama teratur, tidak ada gangguan irama pernafasan, tidak ada otot bantu
nafas, perkusi thorak resonan, tidak ada alat bantu nafas, vokal fremitus getaran
pada punggung sisi kanan dan sisi kiri sama, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan.
• Sistem kardiovaskuler
sirkulasi perifer :
Normal, tidak ada pembengkakan jantung.tidak ada distensi
vena, nadi teraba 75x/menit.
Sirkulasi Jantung :
Bunyi jantung lup dup, detak jantung normal, tidak ada bunyi jantung
tamabahan, tidak ada cianosis,hasil RO menggambarkan tidak ada
pembengkakan jantung.
» Sisitem neorologi
Tes serebral fungsi :Klien dapat berorientasi dengan tempat, orang dan
waktu, klien dapat berespon dengan baik, klien dapat berkomunikasi
dengan normal, GCS (E =4, M = 6, V = 5).
• Saraf cranial
• Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi dengan
mata tertutup.
• Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak  30
cm. Tidak terdapat penyempitan lapang pandang
• Nervus III (Okulomotorius)
Adanya kontraksi pupil 3 mm bentuk pupil bulat isokor pada
kedua mata.
• Nervus IV (trochlearis)
Pada kedua mata tidak terdapat nistagmus, diplopia dan
deviasi mata.
• Nervus V (Trigeminus)
Mata klien mengedip saat bulu mata disentuh dengan kapas, klien dapat
merasakan usapan pada mata, dahi dan dagu.
• Nevus VI (Abducend)
Klien mampu menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri.
• Nervus VII (Facialis)
Terdapat gangguan pada saat bicara, bicara pelo
• Nervus VIII (Akustikus)
Fungsi pendengaran baik
• Nervus IX (Glosofaringeus)
Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit.
• Nervus X
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkata “aaa”.
• Nervus XI
Anggota badan sebelah kanan suah digerakkan dan dapat mengangkat bahu
sebelah kiri.
• Nervus XII
Respon lidah kurang baik, klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke
yang lain
» sistem pencernaan
Mukosa bibir kering, lidah dan gusi tidak ada
stomatitis,pergerakan lidah baik, jumlah gigi 32 lengkap, tidak
ada caries, uvula simetris, reflek menelan baik. Pada
auskultasi bising usus 20 x/ menit, pada perkusi tympani pada
lambung, dullness pada hepar, tidak terdapat nyeri tekan dan
nyeri lepas pada seluruh area abdomen dan tidak terdapat
pembesaran hati
» Sistem Immunology
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
benjolan di leher.
» Sistem Endokrin
Nafas tidak berbau keton, tidak ada keluhan.
» Sistem Urogenital
Tidak terdapat keluhan nyeri pada genito urinaria tidak teraba pembesaran ginjal,
tidak terdengar suara bruits pada arteri renalis, tidak ada nyeri tekan pada
simpisis, tidak terdapat nyeri ketuk pada perkusi ginjal.
» Sistem Integumen
Warna rambut sebagian besar hitam, penyebaran rambut merata, keadaan kulit
kepala bersih, lesi (-), tidak ditemukan adanya ketombe, rambut bersih dan tertata
rapi. Tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala, dan rambut tidak mudah rontok.
Warna kulit sawo matang, kuku tampak bersih dan pendek, kulit tampak bersih
dan tidak lengket. Turgor kulit kurang baik, akral teraba dingin.
» Sistem Muskuloskeletal
Ekstermitas atas
Tangan kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri bisa digerakkan secara
leluasa. Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5
Ekstermitas bawah
kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri tidak terjadi kelemahan, anggota gerak
lengkap, tidak terdapat edema,kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Kuku pada jari
kaki terlihat bersih
» Sistem Reproduksi
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan seksualitas
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan radiologi
Tidak dilakukan
• USG
Tidak dilakukan
• Scan
Tidak dilakukan
Tgl Parameter Hasil
1 desember
2022
Glukosa
Glukosa 2 jam pp
Kolesterol
Asam Urat
89 mg/dl
100 mg/dl
196 mg/dk
6,7
farmakoterapi
Terapi yang diberikan yakni :
• Paracetamol 250 mg
• Amlodipin 1x10mg
• Ranitidin 2x 1
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subyektif:
- Pasien mengatakan mengeluh tensi selalu tinggi dan mempunyai riwayat
darah tinggi.
- Pasien mengatakan kepala terasa pusing
- Pasien mengatakan bicara pelo
Data Obyektif :
- Keadaan umum : lemah,
- Kesadaran : composmentis
- Pasien tampak lemah
- Tekanan Darah = 200/100 mmHg
- Nadi = 60 x/menit
- Suhu = 37oC
- pernafasan= 22 x/menit
- Bicara pelo
- Terdapat gangguan pada pemeriksaan nervus IX Glosofaringeus dan XII
Hipoglosus
Hipertensi stroke non hemoragik Perfusi perifer tidak efektif
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan mengalami kelemah
- Pasien mengatakan kebutuhannya dibantu oleh keluarga
Data Obyektif :
- Keadaan umum : lemah
- Kesadran : composmentis
- Tekanan Darah 200/100 mmHg
- Nadi 60 x/menit
- Suhu 37oC
- pernafasan 22 x/menit
- Kekuatan skala otot 4 kanan dan 5 kiri
- aktifitas pasien dibantu seperti makan minum mobilisasi berpakaian
- Pasien terdapat gangguan pada anggota badan sebelah kanan tangan kanan
hanya bisa melakukan fleksi ekstensi sedangkan kaki kanan hanya abduksi
dan adduksi pada pergelangan kaki
Penurunan kekuatan otot(kerusakan
neuron)
gangguan mobilitas Fisik
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
– Perfusi perifer Tidak Efektif (D.0009)
– Gangguan mobilitas Fisik (D.0054)
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa
keperawatan
Tujuan
(SLKI)
Intervensi
(SIKI)
1 Perfusi perifer
tidak efektif
(D.0009)
Definisi:
Penurunan
sirkulasi darah
pada level
kapiler yang
dapat
mengganggu
metabolisme
tubuh
Perfusi perifer
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama ..... diharapkan
perfusi perifer
meningkat
Kriteria hasil:
- Warna kulit
pucat menurun
- Edema perifer
menurun
- Kelemahan otot
meningkat
- Pengisian
kapiler
meningkat
Perawatan sirkulasi
Observasi
 Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema, pengisian kalpiler, warna,
suhu, angkle brachial index)
 Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua,
hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
 Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi
 Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang cidera
 Lakukan pencegahan infeksi
 Lakukan perawatan kaki dan kuku
 Lakukan hidrasi
Edukasi
 Anjurkan berhenti merokok
 Anjurkan berolahraga rutin
 Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
 Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
 Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah secara teratur
 Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
 Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat(mis. Melembabkan kulit kering
pada kaki)
 Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
 Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh,
minyak ikan, omega3)
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
2 Gangguan Mobilitas fisik
(D.0054)
Definisi:
Keterbatasan dalam
gerakan fisik dari satu atau
lebih ekstremitas secara
mandiri
Mobilitas fisik
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...
diharapkan mobilias fisik
meningkat
Kriteria hasil:
- pergerakan ekstermitas
meningkat
- Kekuatan otot
meningkat
- Nyeri menurun
- Kaku sendi menurun
- Gerakan terbatas
menurun
- Kelemahan fisik
menurun
Dukungan mobilitas
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan
- monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
melakukan atau memulai mobilisasi
- monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapiutik
- fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
- fasilitasi melakukan pergerakan, jika ada
- libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini –
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis,
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
Implementasi dan evaluasi
No Hari/
tanggal
Diagnosa
keperawatan
Implementasi Evaluasi
1 Kamis,
1/12/22
perfusi perifer tidak
efektif
 Mengidentifikasi tanda-tanda
vital
 Mengidentifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi hipertensi
 Memonitor adakah panas,
kemerahan, nyeri atau bengkak
pada ekstermitas
 Menganjurkan pasien unutk
berhenti merokok, jika merokok
 Menganjurkan pasien untuk
berolahraga rutin
 Menganjurkan pasien untuk
mengkonsumsi obat penurun
darah secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk
melakukan kontrol teknan darah
secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk
banyak istirahat
S:
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan badan
terasa lemas
O :
- Keadaan Umum lemah
- Kesadaran Composmentis
- Pasien terlihat lemas
- Bicara pelo
- Kebutuhan aktivtas dibantu
oleh keluarga
- Tekana Darah 200/100 mmHg
- Nadi 80 x/menit –
- Suhu = 37oC
- pernafasan 22 x/menit
A :
- masalah perfusi perifer tidak
efektif belum teratasi
P :
- lanjutkan intervensi
No Hari/
tanggal
Diagnosa
keperawatan
Implementasi Evaluasi
1 Kamis,
1/12/22
Gangguan mobilitas
fisik
- mengidentifikasi tanda-tanda
vital
- memonitor frekuensi jantung
dan kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
- mengidentifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
- mengidentifikasi toleransi fisik
saat melakukan pergerakan
- memfasilitasi aktivitas
mobilisasi
- melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
- menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- menganjurkan pasien untuk
melakukan mobilisasi dini
S:
- Pasien mengatakan tangan dan
kaki kanan mengalami kelemah
- Pasien mengatakan
kebutuhannya dibantu oleh
keluarga
O:
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran Composmentis
- Kebutuhan aktivitas harian
dibantu oleh keluarga dan
perawat
- Tekanan darah 200/100
mmHg,
- Nadi 85 x/menit,
- Suhu 37oC,
- Pernafsan 22x/menit
- Kekuatan otot kanan 4 dan kiri
5
A:
- Gangguan Mobilitas fisik
belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
No Hari/
tanggal
Diagnosa
keperawatan
Implementasi Evaluasi
1 Jum’at,
2/12/22
perfusi perifer tidak
efektif
 Mengidentifikasi tanda-tanda
vital
 Mengidentifikasi faktor resikog
angguan sirkulasi hipertensi
 Memonitor adakah panas,
kemerahan, nyeri atau bengkak
pada ekstermitas
 Menganjurkan pasien unutk
berhenti merokok, jika merokok
 Menganjurkan pasien untuk
berolahraga rutin
 Menganjurkan pasien untuk
mengkonsumsi obat penurun
darah secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk
melakukan kontrol teknan darah
secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk
banyak istirahat
S:
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan badan
terasa lemas
O :
- Keadaan Umum lemah
- Kesadaran Composmentis
- Pasien terlihat lemas
- Bicara pelo
- Kebutuhan aktivtas dibantu
oleh keluarga
- Tekana Darah 170/100 mmHg
- Nadi 85 x/menit
- Suhu = 37oC
- pernafasan 22x/menit
A :
- masalah perfusi perifer tidak
efektif belum teratasi
P :
- lanjutkan intervensi
No Hari/
tanggal
Diagnosa
keperawatan
Implementasi Evaluasi
1 Jum’at,
2/12/22
Gangguan mobilitas
fisik
- mengidentifikasi tanda-tanda
vital
- memonitor frekuensi jantung
dan kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
- mengidentifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
- mengidentifikasi toleransi fisik
saat melakukan pergerakan
- memfasilitasi aktivitas
mobilisasi
- melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
- menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- menganjurkan pasien untuk
melakukan mobilisasi dini
S:
- Pasien mengatakan tangan dan
kaki kanan mengalami kelemah
- Pasien mengatakan
kebutuhannya dibantu oleh
keluarga
O:
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran Composmentis
- Kebutuhan aktivitas harian
dibantu oleh keluarga dan
perawat
- Tekanan darah 170/100
mmHg,
- Nadi 85 x/menit,
- Suhu 37oC,
- Pernafsan 20 x/menit
- Kekuatan otot kanan 4 dan kiri
5
A:
- Gangguan Mobilitas fisik
belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ppt stroke.pptx

Similar to ppt stroke.pptx (20)

PPT_Kelompok_1[1] [Read-Only].pptx
PPT_Kelompok_1[1] [Read-Only].pptxPPT_Kelompok_1[1] [Read-Only].pptx
PPT_Kelompok_1[1] [Read-Only].pptx
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
Askep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iAskep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa i
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan Diabetes Millitus
Asuhan keperawatan Diabetes Millitus Asuhan keperawatan Diabetes Millitus
Asuhan keperawatan Diabetes Millitus
 
Askep lansia
Askep lansiaAskep lansia
Askep lansia
 
Kasus Sistem Saraf
Kasus Sistem SarafKasus Sistem Saraf
Kasus Sistem Saraf
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
 
Asuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccuAsuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccu
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
 
hepatitis A.pptx
hepatitis A.pptxhepatitis A.pptx
hepatitis A.pptx
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
KDM
KDM KDM
KDM
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
 

Recently uploaded

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

ppt stroke.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM PROFESI NERS 2022 KELOMPOK 2 Farich Jaya Achmadi Hendra DwiSaputra Abi Mukhsinun SatriyoPriyono Indri Juniarti Istianah HetiRahmawati Ponirah Dewi Tri Indarti Katarina Litani Ratnawati Andi Priawan Sriatun Suyono
  • 2. STROKE Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak Stroke disebabkan adanya kerusakan pada otak yang muncul mendadak, progresif dan cepat akibat gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan tersebut menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan sesisi wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, proses kencing terganggu, vertigo dan gangguan fungsi otak (Kemenkes RI, 2018).
  • 3. Klasifikasi stroke Menurut (Purwanto,2016), berdasarkan patologi dan gejala kliniknya serangan stroke diklasifikasikan: • Stroke Hemoragik Stroke Hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitalis, tetapi disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah arteri, vena dan kapiler • Stroke Non Hemoragik (CVA infark) Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral. Biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari. Tidak terjadi perdarahan banun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder serta kesadaran umumnya baik
  • 4. Stadium stroke Menurut (Satyanegara,2014), berdasarkan evolusi stroke dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: • Hiper-akut • Akut • Sub Akut • Kornik
  • 5. Pengkajian Tanggal : 1Desember 2022 Identitas klien Nama :Tn.H Umur : 60 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA Pekerjaan : Tani Alamat : Tanjung Kesuma Dx. Medis : Stroke Identitas penanggung jawab Nama : Ny.Hs Umur : 59 tahun Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Hubungan dengan keluarga : Istri
  • 6. • Riwayat kesehatan a.Keluhan utama: Pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo b. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan dan saat bicara pelo Atau ketidakjelasan mengucapkan kata saat berbicara
  • 7. • Riwayat penyakit dahulu: Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hiperteni sejak tahun 2015, pernah dirawat inap di rumah sakit kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan, minuman dan obat-obatan • Riwayat penyakit keluarga: klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit keturunan dan riwayat penyakit menular.
  • 8. • Pola Psikososial Spiritual : • Psikologis Pasien mengatakan dirinya didalam keluarga adalah bagian kepala keluarga, pasien mengatakan dirinya sebagai orang yang sabar, pasien mengatakan menghargai dirinya dan selalu mempunyai harapan untuk hidupnya. • Sosial klien mengatakan dirinya mudah bersosialisasi dan lingkungan juga mendukung untuk berinteraksi aktif dalam kehidupan sehari-hari, namun semenjak sakit klien mengatakan lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah dan berbaring karna lemas. • Spiritual Klien mengatakan sebelum sakit klien selalu beribadah tepat waktu di masjid dekat rumah namun setelah sakit klien tetap beribadah di rumah saja.
  • 9. • Pengetahuan pasien dan keluarga Semenjak mengalami hipertensi pasien dan istri mulai mengurangi makanan yang mengandung garam serta pasien belum mengerti tentang perawatan diri penderita stroke untuk pemulihannya anggota gerak tangan dan kakinya. • Lingkungan Kondisi lingkungan rumah baik dan tidak mempengaruhi kesehatan saat ini, sinar matahari dan ventilasi cukup.
  • 10. • Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit • Pola nutrisi Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit nafsu makannya baik,klien makan 3-4 kali/hari, nafsu makan biasa, klien menghabiskan porsi makannya. Saat sakit: Klien mengatakan semenjak sakit tidak nafsu makan, klien hanya menghabiskan 2–3 sendok makan saja dari porsi yang telah disediakan, klien mengatakan tidak mempunyai alergi dan pantangan terhadap makanan apapun
  • 11. • Pola eliminasi Sebelum sakit : BAK : Klien mengatakan BAK 4-5x/hari dengan jumlah urine ± 1000 cc/hari, warna urine jernih, baunya khas, klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK BAB : Klien mengatakan BAB 1x/hari, dengan konsistensi lunak berbetuk, warna kuning, bau khas, klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAB Saat sakit BAK : Klien mengatakan BAK klien 3-4 x/hari dengan jumlah urine ± 1500 cc/hari, warna urine jernih, baunya khas, klien tidak menggunakan kateter dan tidak ada keluhan saat BAK BAB : Klien mengatakan BAB 1x/hari, dengan konsistensi lunak berbetuk, warna kuning, bau khas, klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAB
  • 12. • Pola Personal Hygne Sebelum sakit: klien mengatakan mandi 2 x sehari pada pagi dan sore hari dengan menggunakan sabun, klien mengatakan mengosok gigi sebelum mandi dan mencuci rambut setiap kali mandi Saat sakit: klien mengatakan mandi 1x sehari pada siang hari dengan menggunakan sabun, klien mengatakan mengosok gigi sebelum mandi dan mencuci rambut setiap 1-2x seminggu, klien dibantu oleh istri saat mandi untuk menjaga luka agar tidak basah.
  • 13. • Pola istirahat tidur Sebelum sakit: klien mengatakan biasa tidur siang 1 jam, klien mengatakan tidur malam 6-7 jam/hari Saat sakit: klien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak, klien mengatakan hanya tidur 4-6 jam/hari • Pola aktivitas Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas dengan baik, klien tidak memiliki keterbatasan gerak,klien tidak menggunakan alat bantu dalam bergerak. Saat sakit : Klien mengatakan kesulitan dalam beraktivitas, setiap aktivitasnya dibantu oleh istri atau keluarga. Klien mengatakan mudah lelah setelah beraktivitas.
  • 14. • Perilaku kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Tidak ada pola kebiasaan yang mempegaruhi kesehatan klien dan klien juga tidak mengkonsumsi minuman keras dan ketergantungan terhadap obat obatan yang dapat mempegaruhi kesembuhan klien.
  • 15. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum: lemah • Compos mentis, GCS 15: E4V5M6. • Tinggi badan 160 cm • Bera badan 65 kg • Tanda Vital: • Tekanan darah 200/100 mmHg • Nadi: 75 kali/menit • Pernafasan : 22 kali/menit • Suhu: 370C
  • 16. Pemeriksaan fisik per sistem • Sistem penglihatan Mata simetris, bersih, pergerakan bola mata normal, konjungtiva tidak anemis, kornea normal, pupil isokor, reaksi terhadap cahaya positif, ketajaman penglihatan sedikit berkurang, tidak ada peradangan, menggunakan kaca mata saat dibutuhkan. • Sistem pendengaran Telinga simetris, normal, tidak ada peradangan, tidak ada kelainan • Sistem wicara bicara pelo atau ketidakjelasan saat berbicara • Sistem pernafasan RR 20 X/m, bentuk dada normal, susuanan ruang tulang belakang normal, pola nafas irama teratur, tidak ada gangguan irama pernafasan, tidak ada otot bantu nafas, perkusi thorak resonan, tidak ada alat bantu nafas, vokal fremitus getaran pada punggung sisi kanan dan sisi kiri sama, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
  • 17. • Sistem kardiovaskuler sirkulasi perifer : Normal, tidak ada pembengkakan jantung.tidak ada distensi vena, nadi teraba 75x/menit. Sirkulasi Jantung : Bunyi jantung lup dup, detak jantung normal, tidak ada bunyi jantung tamabahan, tidak ada cianosis,hasil RO menggambarkan tidak ada pembengkakan jantung. » Sisitem neorologi Tes serebral fungsi :Klien dapat berorientasi dengan tempat, orang dan waktu, klien dapat berespon dengan baik, klien dapat berkomunikasi dengan normal, GCS (E =4, M = 6, V = 5).
  • 18. • Saraf cranial • Nervus I (Olfaktorius) Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi dengan mata tertutup. • Nervus II (Optikus) Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak  30 cm. Tidak terdapat penyempitan lapang pandang • Nervus III (Okulomotorius) Adanya kontraksi pupil 3 mm bentuk pupil bulat isokor pada kedua mata. • Nervus IV (trochlearis) Pada kedua mata tidak terdapat nistagmus, diplopia dan deviasi mata.
  • 19. • Nervus V (Trigeminus) Mata klien mengedip saat bulu mata disentuh dengan kapas, klien dapat merasakan usapan pada mata, dahi dan dagu. • Nevus VI (Abducend) Klien mampu menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri. • Nervus VII (Facialis) Terdapat gangguan pada saat bicara, bicara pelo • Nervus VIII (Akustikus) Fungsi pendengaran baik • Nervus IX (Glosofaringeus) Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit. • Nervus X Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkata “aaa”. • Nervus XI Anggota badan sebelah kanan suah digerakkan dan dapat mengangkat bahu sebelah kiri. • Nervus XII Respon lidah kurang baik, klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke yang lain
  • 20. » sistem pencernaan Mukosa bibir kering, lidah dan gusi tidak ada stomatitis,pergerakan lidah baik, jumlah gigi 32 lengkap, tidak ada caries, uvula simetris, reflek menelan baik. Pada auskultasi bising usus 20 x/ menit, pada perkusi tympani pada lambung, dullness pada hepar, tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada seluruh area abdomen dan tidak terdapat pembesaran hati » Sistem Immunology Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada benjolan di leher. » Sistem Endokrin Nafas tidak berbau keton, tidak ada keluhan.
  • 21. » Sistem Urogenital Tidak terdapat keluhan nyeri pada genito urinaria tidak teraba pembesaran ginjal, tidak terdengar suara bruits pada arteri renalis, tidak ada nyeri tekan pada simpisis, tidak terdapat nyeri ketuk pada perkusi ginjal. » Sistem Integumen Warna rambut sebagian besar hitam, penyebaran rambut merata, keadaan kulit kepala bersih, lesi (-), tidak ditemukan adanya ketombe, rambut bersih dan tertata rapi. Tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala, dan rambut tidak mudah rontok. Warna kulit sawo matang, kuku tampak bersih dan pendek, kulit tampak bersih dan tidak lengket. Turgor kulit kurang baik, akral teraba dingin. » Sistem Muskuloskeletal Ekstermitas atas Tangan kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri bisa digerakkan secara leluasa. Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5 Ekstermitas bawah kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri tidak terjadi kelemahan, anggota gerak lengkap, tidak terdapat edema,kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Kuku pada jari kaki terlihat bersih » Sistem Reproduksi Klien mengatakan tidak mengalami gangguan seksualitas
  • 22. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Laboratorium • Pemeriksaan radiologi Tidak dilakukan • USG Tidak dilakukan • Scan Tidak dilakukan Tgl Parameter Hasil 1 desember 2022 Glukosa Glukosa 2 jam pp Kolesterol Asam Urat 89 mg/dl 100 mg/dl 196 mg/dk 6,7
  • 23. farmakoterapi Terapi yang diberikan yakni : • Paracetamol 250 mg • Amlodipin 1x10mg • Ranitidin 2x 1
  • 24. ANALISA DATA DATA ETIOLOGI MASALAH Data subyektif: - Pasien mengatakan mengeluh tensi selalu tinggi dan mempunyai riwayat darah tinggi. - Pasien mengatakan kepala terasa pusing - Pasien mengatakan bicara pelo Data Obyektif : - Keadaan umum : lemah, - Kesadaran : composmentis - Pasien tampak lemah - Tekanan Darah = 200/100 mmHg - Nadi = 60 x/menit - Suhu = 37oC - pernafasan= 22 x/menit - Bicara pelo - Terdapat gangguan pada pemeriksaan nervus IX Glosofaringeus dan XII Hipoglosus Hipertensi stroke non hemoragik Perfusi perifer tidak efektif Data Subyektif : - Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan mengalami kelemah - Pasien mengatakan kebutuhannya dibantu oleh keluarga Data Obyektif : - Keadaan umum : lemah - Kesadran : composmentis - Tekanan Darah 200/100 mmHg - Nadi 60 x/menit - Suhu 37oC - pernafasan 22 x/menit - Kekuatan skala otot 4 kanan dan 5 kiri - aktifitas pasien dibantu seperti makan minum mobilisasi berpakaian - Pasien terdapat gangguan pada anggota badan sebelah kanan tangan kanan hanya bisa melakukan fleksi ekstensi sedangkan kaki kanan hanya abduksi dan adduksi pada pergelangan kaki Penurunan kekuatan otot(kerusakan neuron) gangguan mobilitas Fisik
  • 25. • DIAGNOSA KEPERAWATAN – Perfusi perifer Tidak Efektif (D.0009) – Gangguan mobilitas Fisik (D.0054)
  • 26. RENCANA KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) 1 Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) Definisi: Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh Perfusi perifer Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..... diharapkan perfusi perifer meningkat Kriteria hasil: - Warna kulit pucat menurun - Edema perifer menurun - Kelemahan otot meningkat - Pengisian kapiler meningkat Perawatan sirkulasi Observasi  Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema, pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial index)  Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)  Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas Terapeutik  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi  Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang cidera  Lakukan pencegahan infeksi  Lakukan perawatan kaki dan kuku  Lakukan hidrasi Edukasi  Anjurkan berhenti merokok  Anjurkan berolahraga rutin  Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar  Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu  Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah secara teratur  Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta  Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat(mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)  Anjurkan program rehabilitasi vaskuler  Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan, omega3)  Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
  • 27. 2 Gangguan Mobilitas fisik (D.0054) Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri Mobilitas fisik Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... diharapkan mobilias fisik meningkat Kriteria hasil: - pergerakan ekstermitas meningkat - Kekuatan otot meningkat - Nyeri menurun - Kaku sendi menurun - Gerakan terbatas menurun - Kelemahan fisik menurun Dukungan mobilitas Observasi - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya - Identifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan - monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum melakukan atau memulai mobilisasi - monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi Terapiutik - fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu - fasilitasi melakukan pergerakan, jika ada - libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - Anjurkan melakukan mobilisasi dini – - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis, duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
  • 28. Implementasi dan evaluasi No Hari/ tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi 1 Kamis, 1/12/22 perfusi perifer tidak efektif  Mengidentifikasi tanda-tanda vital  Mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi hipertensi  Memonitor adakah panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas  Menganjurkan pasien unutk berhenti merokok, jika merokok  Menganjurkan pasien untuk berolahraga rutin  Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat penurun darah secara rutin  Menganjurkan pasien untuk melakukan kontrol teknan darah secara rutin  Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat S: - Pasien mengatakan pusing - Pasien mengatakan badan terasa lemas O : - Keadaan Umum lemah - Kesadaran Composmentis - Pasien terlihat lemas - Bicara pelo - Kebutuhan aktivtas dibantu oleh keluarga - Tekana Darah 200/100 mmHg - Nadi 80 x/menit – - Suhu = 37oC - pernafasan 22 x/menit A : - masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi P : - lanjutkan intervensi
  • 29. No Hari/ tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi 1 Kamis, 1/12/22 Gangguan mobilitas fisik - mengidentifikasi tanda-tanda vital - memonitor frekuensi jantung dan kondisi umum selama melakukan mobilisasi - mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya - mengidentifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan - memfasilitasi aktivitas mobilisasi - melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan - menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - menganjurkan pasien untuk melakukan mobilisasi dini S: - Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan mengalami kelemah - Pasien mengatakan kebutuhannya dibantu oleh keluarga O: - Keadaan umum lemah - Kesadaran Composmentis - Kebutuhan aktivitas harian dibantu oleh keluarga dan perawat - Tekanan darah 200/100 mmHg, - Nadi 85 x/menit, - Suhu 37oC, - Pernafsan 22x/menit - Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5 A: - Gangguan Mobilitas fisik belum teratasi P: - lanjutkan intervensi
  • 30. No Hari/ tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi 1 Jum’at, 2/12/22 perfusi perifer tidak efektif  Mengidentifikasi tanda-tanda vital  Mengidentifikasi faktor resikog angguan sirkulasi hipertensi  Memonitor adakah panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas  Menganjurkan pasien unutk berhenti merokok, jika merokok  Menganjurkan pasien untuk berolahraga rutin  Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat penurun darah secara rutin  Menganjurkan pasien untuk melakukan kontrol teknan darah secara rutin  Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat S: - Pasien mengatakan pusing - Pasien mengatakan badan terasa lemas O : - Keadaan Umum lemah - Kesadaran Composmentis - Pasien terlihat lemas - Bicara pelo - Kebutuhan aktivtas dibantu oleh keluarga - Tekana Darah 170/100 mmHg - Nadi 85 x/menit - Suhu = 37oC - pernafasan 22x/menit A : - masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi P : - lanjutkan intervensi
  • 31. No Hari/ tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi 1 Jum’at, 2/12/22 Gangguan mobilitas fisik - mengidentifikasi tanda-tanda vital - memonitor frekuensi jantung dan kondisi umum selama melakukan mobilisasi - mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya - mengidentifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan - memfasilitasi aktivitas mobilisasi - melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan - menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - menganjurkan pasien untuk melakukan mobilisasi dini S: - Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan mengalami kelemah - Pasien mengatakan kebutuhannya dibantu oleh keluarga O: - Keadaan umum lemah - Kesadaran Composmentis - Kebutuhan aktivitas harian dibantu oleh keluarga dan perawat - Tekanan darah 170/100 mmHg, - Nadi 85 x/menit, - Suhu 37oC, - Pernafsan 20 x/menit - Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5 A: - Gangguan Mobilitas fisik belum teratasi P: - lanjutkan intervensi