SlideShare a Scribd company logo
MEDIASI
Perubahan Perma Mediasi
PERMA No. 2 tahun 2003
bahwa pengintegrasian mediasi ke
dalam proses beracara di
pengadilan dapat menjadi salah
satu instrumen efektif mengatasi
kemungkinan penumpukan perkara
di pengadilan
PERMA No. 1 Tahun
2008
1.Di arahkannya para pihak untuk
menempuh mediasi
2. Pemberian sebuah konsekuensi
3. Sanksi putusan batal demi hukum
apabila tidak mengikuti atau mengabaikan
perma ini.
PERMA No.1 Tahun 2016
perubahan dilakukan karena
beberapa alasan mendasar
berkaitan dengan masalah waktu
dan mengukur itikad baik para
pihak untuk melakukan mediasi di
Pengadilan.
PERMA No.3 Tahun 2022
Pelaksanaan mediasi dilaksanakan berbasis
elektronik
PERMA NO:1 TAHUN 2016
Tentang
PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN
Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak
dengan dibantu oleh mediator. Perma No. 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Perma ini mengatur
tata cara ataupun langkah-langkah melaksanakan ataupun menyelenggarakan mediasi . Kecuali perkara sengketa yang
diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga, sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial,
keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha,. keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen,
permohonan pembatalan putusan arbitrase, keberatan atas putusan Komisi Informasi, penyelesaian perselisihan partai politik,
sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana, sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan
tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang tel
Ruang Lingkup:
pasal 2 ayat 1 yaitu tentang Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam Peraturan
Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di Pengadilan baik dalam lingkungan
peradilan umum maupun peradilan agama.Dalam perkara pemeriksaannya dilakukan secara
manual, pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak dan/ atau
kuasanya, sebelum menunda proses persidangan mewajibkan kepada Para Pihak menempuh
mediasi.
PROSEDUR MEDIASI PERMA NO.1 TAHUN 2016
MEDIASI
MEDIATO
R PARA PIHAK
Hakim atau pihak lain
yang memiliki
Sertifikat Mediator
sebagai pihak netral
Sertifikat Mediator
adalah dokumen yang
diterbitkan oleh
Mahkamah Agung
KESEPAKATAN
PERDAMAIAN
PARA PIHAK YANG
MEMBAWA SENGKETA
KE PENGADILAN
Tahapan pra mediasi
PENDAFTARAN
PERKARA PERDATA
SURAT GUGATAN KE
PENGADILAN
Diberikan
kepada
Panitera
Panitera
Menyerahkan
kepada Kepala
pengadilan
Kepala pengadilan
menunjuk majelis
hakim
Hakim
menjelaskan
dan
mewajibkan
prosedur
mediasi
PENENTUA
N HARI
SIDANG
Hari Pertama Sidang
(Hakim mewajibkan para
pihak menempuh mediasi)
Pasal 7 (1)
SIDANG PERTAMA
Sidang I
PEMILIHAN MEDIATOR DI
DALAM MAUPUN DI LUAR
PENGADILAN
TIDAK SEPAKAT
MEMILIH
SEPAKAT MEMILIH
PENUNJUKAN
MEDIATOR OLEH
KETUA MAJELIS HAKIM
Proses MEDIASI
- Proses Mediasi berlangsung paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak penetapan perintah melakukan Mediasi.
- Atas dasar kesepakatan Para Pihak, jangka waktu Mediasi
dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak berakhir jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
Pasal 20 ayat
5
Ps.24 ayat 3
dan 4
Setelah menempuh proses mediasi
Menghadap Kembali kepada majelis
hakim pemeriksa
Mediasi Gagal
Mediasi berhasil
Mediasi berhasil
sebagian
Mediasi tidak dapat
dilaksanakan
Akta perdamaian
(akta vandading)
Penetapan tentang
pencabutan gugatan
Akta Perdamaian (Acta Van
Dading)Kesepakatan Perdamaian
antara sebagaian pihak yang
berperkara dapat dikuatkan dengan
Akta Perdamian sepanjang tidak
menyangkut aset, harta kekayaan
dan/atau kepentingan pihak yang
tidak mencapai kesepakatan
penetapan Melanjutkan Pemeriksaan Perkara
- Dalam hal kesepakatan Pedamaian hanya
menyangkut sebagaian objek gugatan
- Majelis Hakim melenjutkan pemeriksaan
terhadap objek perkara atau tuntutan
hukum yang belum berhasil disepakti oleh
kedua belah pihakberperkara
- Majelis Hakim Pemeriksa Perkara wajib
memuat Kesepakatan Perdamaian sebagai
tersebut dalam pertimbangan dan amar
putusan
Penetapan
melanutkan
pemeriksaan perkara
PEMBEDA ANTARA PERMA NO.1 TAHUN 2016 DENGAN PERMA NO.3 TAHUN 2022 TENTANG MEDIASI.
Perbedaan Perma Nomor 1 Tahun 2016 Perma Nomor 3 Tahun 2022
Ruang lingkup pasal 2 ayat 1 yaitu tentang Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam
Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di Pengadilan
baik dalam lingkungan peradilan umum maupun peradilan agama.
Dalam perkara pemeriksaannya dilakukan secara manual, pada hari sidang yang
telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak dan/ atau kuasanya, sebelum
menunda proses persidangan mewajibkan kepada Para Pihak menempuh mediasi
Pasal 3 yaitu Mediasi Elektronik merupakan alternatif tata cara mediasi di
pengadilan dalam hal Para Pihak menghendaki melakukan proses Mediasi
dengan menggunakan sarana elektronik.
hakim pemeriksa perkara memberikan penjelasan dan meminta
persetujuan kepada Para Pihak mengenai Mediasi Elektronik.
Pelaksanaan mediasi Pasal 6 ayat 1 yaitu : Para Pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan
Mediasi dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum.
Pasal 4 ayat 3 yaitu : Dalam perkara yang pemeriksaannya dilakukan
secara manual, pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh
Para Pihak dan/ atau kuasanya, sebelum menunda proses persidangan
mewajibkan kepada Para Pihak menempuh mediasi, hakim pemeriksa
perkara memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada Para
Pihak mengenai Mediasi Elektronik.
Pasal 5 yaitu : (1) Mediasi Elektronik dapat dilaksanakan setelah Para Pihak
dan/ atau kuasanya memberikan persetujuan. (2) Dalam hal salah satu
pihak tidak menyetujui pelaksanaan Mediasi Elektronik, mediasi
dilaksanakan secara manual.
Tempat pelaksanaan Mediasi Pasal 11 yaitu: (1) Mediasi diselenggarakan di ruang Mediasi Pengadilan atau di
tempat lain di luar Pengadilan yang disepakati oleh Para Pihak.
(2)Mediator Hakim dan Pegawai Pengadilan dilarang menyelenggarakan Mediasi
di luar Pengadilan.
Pasal 11 ayat 1 Pertemuan Mediasi Elektronik diselenggarakan di ruang
virtual yang ada dalam Aplikasi yang telah disepakati oleh Para Pihak.
Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2022 Tentang Mediasi di Pengadilan
Secara Elektronik
BAB 01
BAB 1 - KETENTUAN UMUM
Mediasi
Elektronik
Infrastruktur
Elektronik
Aplikasi
Dokumen
Elektronik
Administrasi
Mediasi
Elektronik
Ruang Virtual
Mediasi
Elektronik
Tanda Tangan
Elektronik
Ketentuan Keadaan
Tertentu.
BAB 02
BAB 2 - PRINSIP PENYELENGGARAAN MEDIASI
ELEKTRONIK
Sukarela Rahasia Efektif Aman
Akses
terjangkau
BAB 03
BAB 3 - PELAKSANAAN MEDIASI ELEKTRONIK
Kesepakatan
Para Pihak
Verifikasi
Identitas
Persetujuan
Tertulis
Penunjukan
Mediator
Dokumen
Elektronik
Administrasi
Mediasi
Dom. Elektronik
-
>Dom. Sah
Persetujuan Para Hakim
Pihak Pemeriksa
BAB 3 - LANJUTAN
Mediator Pertemuan Acara
Elektronik
Etika
Penentuan
Aplikasi Ruang Virtual
Resume
Perkara Pertemuan
Tdk
Bercara
Elektronik
Mediator
SIP
E-Mediasi
Resume
Mediator
Efektrivitas Menentukan
Jadwal
Rahasia
Mediator Para
Pihak
BAB 3 - PELAKSANAAN MEDIASI ELEKTRONIK
Perubahan Sifat Pertemuan
dan Kehadiran Ahli atau Pihak
lain
Penyampaian Hasil
Mediasi
Penandatangan
Kesepakatan Perdamaian
BAB 04
BAB 4 - KETENTUAN PENUTUP
PERMA 1 2016 tetap berlaku dalam mediasi elektronik sepanjang tidak ditentukan lain melalui
perma ini
KOMPARASI
Komparasi
Peraturan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Mediasi di Pengadilan
Secara Elektronik
BAB 1 – KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Pasal 1
BAB 1 – KETENTUAN UMUM
BAB II – PEDOMAN MEDIASI DI
PENGADILAN
Bagian Kesatu – Ruang Lingkup
Pasal 2
Pasal 3
BAB II – PRINSIP PENYLENGGARAAN MEDIASI
ELEKTRONIK
Pasal 2
Pasal 3
BAB 1 – KETENTUAN
UMUM
BAB 1 – KETENTUAN
UMUM
BAB II – PEDOMAN MEDIASI
DI PENGADILAN
BAB II – PRINSIP PENYELENGGARAAN
MEDIASI ELEKTRONIK
Bagian Kedua – Jenis Perkara Wajib Menempuh
Mediasi
Pasal 4
Bagian Ketiga – Sifat Proses Mediasi
Pasal 5
Bagian Keempat – Kewajiban Menghadiri Mediasi
Pasal 6
Bagian Kelima – Itikad Baik Menempuh Mediasi
Pasal 7
Bagian Keenam – Biaya Mediasi
Paragraf 1 – Biaya Jasa Mediator
Pasal 8
Paragraf 2 – Biaya Pemanggilan Para Pihak
Pasal 9
Pasal 10
Biaya Ketujuh Tempat Penyelenggaraan Mediasi
Pasal 11
Bagian Kedelapan – Tata Kelola Mediasi di
Pengadilan
Pasal 12
BAB III – MEDIATOR
Bagian Kesatu – Sertifikasi Mediator dan
Akreditasi Lembaga
Pasal 13
BAB III – PELAKSANAAN MEDIASI
ELEKTRONIK
Bagian Kesatu – Kesepakatan Para Pihak Melakukan
Mediasi Elektronik
Pasal 4
Bagian Kedua – Tahapan Tugas Mediator
Pasal 14
Bagian Ketiga – Pedoman Perilaku Mediator
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Kedua – Pencatatan Mediasi Elektronik
Pasal 7
Bagian Ketiga – Penunjukan Mediator
Pasal 8
Bagian Keempat – Verifikasi Identitas
Pasal 9
Bagian Kelima – PenentuanAplikasi Mediasi
Pasal 10
Bagian Keenam – Ruang Virtual Penyelenggaraan
Mediasi Elektronik
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Ketujuh – Penyampaian Resume Perkara
E-Mediasi
Pasal 14
Bagian Kedelapan – Pertemuan Mediasi Elektronik
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Bagian Kesembilan – Perubahan Sifat Pertemuan dan
KehadiranAhli atau Pihak Lain
Pasal 21
Pasal 22
Bagian Kesepuluh – Penyampaian Hasil Mediasi
Pasal 23
Bagian Kesebelas – Penandatnganan Kesepakatan
Perdamaian
Pasal 24
BAB IV – TAHAPAN PRAMEDIASI
Bagian Kesatu – Kewajiban Hakim Pemeriksa
Perkara
Pasal 17
Bagian Kedua – Kewajiban Kuasa Hukum
Pasal 18
Bagian Ketiga – Hak Para Pihak Memilih
Mediator
Pasal 19
Bagian Keempat – Batas Waktu Pemilihak
Mediator
Pasal 20
BAB IV – KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Pasal 26
Bagian Kelima – Pemanggilan Para Pihak
Pasal 21
Bagian Keenam –Akibat Hukum Pihak Tidak
Beritikad Baik
Pasal 22
Pasal 23
BAB V – TAHAPAN PROSES MEDIASI
Bagian Kesatu – Penyerahan Resume Perkara dan
Jangka Waktu Proses Mediasi
Pasal 24
Bagian Kedua – Ruang Lingkup Materi Pertemuan
Mediasi
Pasal 25
Bagian Ketiga – KeterlibatanAhli dan Tokoh
Masyarakat
Pasal 26
Bagian Keempat – Mediasi Mencapai Kesepakatan
Pasal 27
Pasal 28
Bagian Kelima – Kesepakatan Perdamaian
Sebagian
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Bagian Keenam – Mediasi Tidak Berhasil atau
Tidak dapat Dilaksanakan
Pasal 32
BAB VI – PERDAMAIAN SUKARELA
Bagian Kesatu – Perdamaian Sukarela pada Tahap
Pemeriksaan Perkara
Pasal 33
Bagian Kedua – Perdamaian Sukarela pada
Tingkat Upaya Hukum Banding, Kasasi, atau
Peninjauan Kembali
Pasal 34
BAB VII – KETERPISAHAN MEDIASI DARI
LITIGASI
Pasal 35
BAB VIII – PERDAMAIAN DI LUAR
PENGADILAN
Pasal 36
Pasal 37
BAB IX – KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Pasal 39
Thanks

More Related Content

What's hot

Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
Teuku Alaidinsyah
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
Andhika Pratama
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
Muhammad Qoyim
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
Nasria Ika
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Idik Saeful Bahri
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdataContoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
suiggetsu
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
PPT SEMINAR PROPOSAL KERENPPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
PPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
hamid madani
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
زكي عليا إبن محمد
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
Topan Erlando
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
Nasria Ika
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
Abid Zamzami
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Idik Saeful Bahri
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
wulandari1996
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasi
Legal Akses
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Sigit Riono
 

What's hot (20)

Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdataContoh surat gugatan hukum acara perdata
Contoh surat gugatan hukum acara perdata
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
PPT SEMINAR PROPOSAL KERENPPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
PPT SEMINAR PROPOSAL KEREN
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasi
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 

Similar to PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx

Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
PNRohil
 
Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016
Fauzan Febrian Alwadris
 
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satkerGugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
TEUKUZULKARNEN
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
UjangHermansyah1
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
UjangHermansyah1
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
UjangHermansyah1
 
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptxPERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
MahyudinAliSyukri
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
WahyuNurRohman4
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Pebriyana3
 
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...Achmad Romsan
 
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdfPerbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
ssuserd8d554
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
indra wijaya
 
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptxMateri Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
Elunkaw
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
SigitGinting1
 
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdfjuni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
AndreWijaya81
 
Ecourt-PNCBI2.pptx
Ecourt-PNCBI2.pptxEcourt-PNCBI2.pptx
Ecourt-PNCBI2.pptx
abdulrais21
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
alsalcunsoed
 
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdfarbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
DrcandIsmanSalehSHSH
 
Diskusi 2.docx
Diskusi 2.docxDiskusi 2.docx
Diskusi 2.docx
SalvinusBala1
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 

Similar to PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx (20)

Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
 
Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016
 
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satkerGugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptxPERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
PERATURAN LKPP NOMOR 18 2018_mbak lisa.pptx
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
 
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...
Perbedaan perma nomor 2 tahun 2003 dan perma no. 1 tahun 2008 tentang prosedu...
 
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdfPerbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
Perbandingan Perma 1-2019 dan Perma 7-2022.pdf
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
 
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptxMateri Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
Materi Mekanisme penyelesaian Sengketa Antarpeserta.pptx
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
 
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdfjuni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
juni_prosedur penyampaian bantuan teknis hukum.pdf
 
Ecourt-PNCBI2.pptx
Ecourt-PNCBI2.pptxEcourt-PNCBI2.pptx
Ecourt-PNCBI2.pptx
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdfarbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
 
Diskusi 2.docx
Diskusi 2.docxDiskusi 2.docx
Diskusi 2.docx
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 

Recently uploaded

ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
NinaRahayuBelia
 
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
OsmanHjAbdulWahid
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
AchmadHasanBasri
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
pcaiolenovo20232
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 

Recently uploaded (6)

ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
 
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 

PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx

  • 2. Perubahan Perma Mediasi PERMA No. 2 tahun 2003 bahwa pengintegrasian mediasi ke dalam proses beracara di pengadilan dapat menjadi salah satu instrumen efektif mengatasi kemungkinan penumpukan perkara di pengadilan PERMA No. 1 Tahun 2008 1.Di arahkannya para pihak untuk menempuh mediasi 2. Pemberian sebuah konsekuensi 3. Sanksi putusan batal demi hukum apabila tidak mengikuti atau mengabaikan perma ini. PERMA No.1 Tahun 2016 perubahan dilakukan karena beberapa alasan mendasar berkaitan dengan masalah waktu dan mengukur itikad baik para pihak untuk melakukan mediasi di Pengadilan. PERMA No.3 Tahun 2022 Pelaksanaan mediasi dilaksanakan berbasis elektronik
  • 3. PERMA NO:1 TAHUN 2016 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator. Perma No. 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Perma ini mengatur tata cara ataupun langkah-langkah melaksanakan ataupun menyelenggarakan mediasi . Kecuali perkara sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Niaga, sengketa yang diselesaikan melalui prosedur Pengadilan Hubungan Industrial, keberatan atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha,. keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, permohonan pembatalan putusan arbitrase, keberatan atas putusan Komisi Informasi, penyelesaian perselisihan partai politik, sengketa yang diselesaikan melalui tata cara gugatan sederhana, sengketa lain yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang tel Ruang Lingkup: pasal 2 ayat 1 yaitu tentang Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di Pengadilan baik dalam lingkungan peradilan umum maupun peradilan agama.Dalam perkara pemeriksaannya dilakukan secara manual, pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak dan/ atau kuasanya, sebelum menunda proses persidangan mewajibkan kepada Para Pihak menempuh mediasi.
  • 4. PROSEDUR MEDIASI PERMA NO.1 TAHUN 2016 MEDIASI MEDIATO R PARA PIHAK Hakim atau pihak lain yang memiliki Sertifikat Mediator sebagai pihak netral Sertifikat Mediator adalah dokumen yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung KESEPAKATAN PERDAMAIAN PARA PIHAK YANG MEMBAWA SENGKETA KE PENGADILAN
  • 5. Tahapan pra mediasi PENDAFTARAN PERKARA PERDATA SURAT GUGATAN KE PENGADILAN Diberikan kepada Panitera Panitera Menyerahkan kepada Kepala pengadilan Kepala pengadilan menunjuk majelis hakim Hakim menjelaskan dan mewajibkan prosedur mediasi PENENTUA N HARI SIDANG Hari Pertama Sidang (Hakim mewajibkan para pihak menempuh mediasi) Pasal 7 (1)
  • 6. SIDANG PERTAMA Sidang I PEMILIHAN MEDIATOR DI DALAM MAUPUN DI LUAR PENGADILAN TIDAK SEPAKAT MEMILIH SEPAKAT MEMILIH PENUNJUKAN MEDIATOR OLEH KETUA MAJELIS HAKIM Proses MEDIASI - Proses Mediasi berlangsung paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan Mediasi. - Atas dasar kesepakatan Para Pihak, jangka waktu Mediasi dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak berakhir jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal 20 ayat 5 Ps.24 ayat 3 dan 4
  • 7. Setelah menempuh proses mediasi Menghadap Kembali kepada majelis hakim pemeriksa Mediasi Gagal Mediasi berhasil Mediasi berhasil sebagian Mediasi tidak dapat dilaksanakan Akta perdamaian (akta vandading) Penetapan tentang pencabutan gugatan Akta Perdamaian (Acta Van Dading)Kesepakatan Perdamaian antara sebagaian pihak yang berperkara dapat dikuatkan dengan Akta Perdamian sepanjang tidak menyangkut aset, harta kekayaan dan/atau kepentingan pihak yang tidak mencapai kesepakatan penetapan Melanjutkan Pemeriksaan Perkara - Dalam hal kesepakatan Pedamaian hanya menyangkut sebagaian objek gugatan - Majelis Hakim melenjutkan pemeriksaan terhadap objek perkara atau tuntutan hukum yang belum berhasil disepakti oleh kedua belah pihakberperkara - Majelis Hakim Pemeriksa Perkara wajib memuat Kesepakatan Perdamaian sebagai tersebut dalam pertimbangan dan amar putusan Penetapan melanutkan pemeriksaan perkara
  • 8. PEMBEDA ANTARA PERMA NO.1 TAHUN 2016 DENGAN PERMA NO.3 TAHUN 2022 TENTANG MEDIASI. Perbedaan Perma Nomor 1 Tahun 2016 Perma Nomor 3 Tahun 2022 Ruang lingkup pasal 2 ayat 1 yaitu tentang Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di Pengadilan baik dalam lingkungan peradilan umum maupun peradilan agama. Dalam perkara pemeriksaannya dilakukan secara manual, pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak dan/ atau kuasanya, sebelum menunda proses persidangan mewajibkan kepada Para Pihak menempuh mediasi Pasal 3 yaitu Mediasi Elektronik merupakan alternatif tata cara mediasi di pengadilan dalam hal Para Pihak menghendaki melakukan proses Mediasi dengan menggunakan sarana elektronik. hakim pemeriksa perkara memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada Para Pihak mengenai Mediasi Elektronik. Pelaksanaan mediasi Pasal 6 ayat 1 yaitu : Para Pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan Mediasi dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum. Pasal 4 ayat 3 yaitu : Dalam perkara yang pemeriksaannya dilakukan secara manual, pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh Para Pihak dan/ atau kuasanya, sebelum menunda proses persidangan mewajibkan kepada Para Pihak menempuh mediasi, hakim pemeriksa perkara memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada Para Pihak mengenai Mediasi Elektronik. Pasal 5 yaitu : (1) Mediasi Elektronik dapat dilaksanakan setelah Para Pihak dan/ atau kuasanya memberikan persetujuan. (2) Dalam hal salah satu pihak tidak menyetujui pelaksanaan Mediasi Elektronik, mediasi dilaksanakan secara manual. Tempat pelaksanaan Mediasi Pasal 11 yaitu: (1) Mediasi diselenggarakan di ruang Mediasi Pengadilan atau di tempat lain di luar Pengadilan yang disepakati oleh Para Pihak. (2)Mediator Hakim dan Pegawai Pengadilan dilarang menyelenggarakan Mediasi di luar Pengadilan. Pasal 11 ayat 1 Pertemuan Mediasi Elektronik diselenggarakan di ruang virtual yang ada dalam Aplikasi yang telah disepakati oleh Para Pihak.
  • 9. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Mediasi di Pengadilan Secara Elektronik
  • 11. BAB 1 - KETENTUAN UMUM Mediasi Elektronik Infrastruktur Elektronik Aplikasi Dokumen Elektronik Administrasi Mediasi Elektronik Ruang Virtual Mediasi Elektronik Tanda Tangan Elektronik Ketentuan Keadaan Tertentu.
  • 13. BAB 2 - PRINSIP PENYELENGGARAAN MEDIASI ELEKTRONIK Sukarela Rahasia Efektif Aman Akses terjangkau
  • 15. BAB 3 - PELAKSANAAN MEDIASI ELEKTRONIK Kesepakatan Para Pihak Verifikasi Identitas Persetujuan Tertulis Penunjukan Mediator Dokumen Elektronik Administrasi Mediasi Dom. Elektronik - >Dom. Sah Persetujuan Para Hakim Pihak Pemeriksa
  • 16. BAB 3 - LANJUTAN Mediator Pertemuan Acara Elektronik Etika Penentuan Aplikasi Ruang Virtual Resume Perkara Pertemuan Tdk Bercara Elektronik Mediator SIP E-Mediasi Resume Mediator Efektrivitas Menentukan Jadwal Rahasia Mediator Para Pihak
  • 17. BAB 3 - PELAKSANAAN MEDIASI ELEKTRONIK Perubahan Sifat Pertemuan dan Kehadiran Ahli atau Pihak lain Penyampaian Hasil Mediasi Penandatangan Kesepakatan Perdamaian
  • 19. BAB 4 - KETENTUAN PENUTUP PERMA 1 2016 tetap berlaku dalam mediasi elektronik sepanjang tidak ditentukan lain melalui perma ini
  • 21. Komparasi Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Mediasi di Pengadilan Secara Elektronik BAB 1 – KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pasal 1 BAB 1 – KETENTUAN UMUM BAB II – PEDOMAN MEDIASI DI PENGADILAN Bagian Kesatu – Ruang Lingkup Pasal 2 Pasal 3 BAB II – PRINSIP PENYLENGGARAAN MEDIASI ELEKTRONIK Pasal 2 Pasal 3 BAB 1 – KETENTUAN UMUM BAB 1 – KETENTUAN UMUM BAB II – PEDOMAN MEDIASI DI PENGADILAN BAB II – PRINSIP PENYELENGGARAAN MEDIASI ELEKTRONIK
  • 22. Bagian Kedua – Jenis Perkara Wajib Menempuh Mediasi Pasal 4 Bagian Ketiga – Sifat Proses Mediasi Pasal 5 Bagian Keempat – Kewajiban Menghadiri Mediasi Pasal 6 Bagian Kelima – Itikad Baik Menempuh Mediasi Pasal 7 Bagian Keenam – Biaya Mediasi Paragraf 1 – Biaya Jasa Mediator Pasal 8
  • 23. Paragraf 2 – Biaya Pemanggilan Para Pihak Pasal 9 Pasal 10 Biaya Ketujuh Tempat Penyelenggaraan Mediasi Pasal 11 Bagian Kedelapan – Tata Kelola Mediasi di Pengadilan Pasal 12 BAB III – MEDIATOR Bagian Kesatu – Sertifikasi Mediator dan Akreditasi Lembaga Pasal 13 BAB III – PELAKSANAAN MEDIASI ELEKTRONIK Bagian Kesatu – Kesepakatan Para Pihak Melakukan Mediasi Elektronik Pasal 4
  • 24. Bagian Kedua – Tahapan Tugas Mediator Pasal 14 Bagian Ketiga – Pedoman Perilaku Mediator Pasal 15 Pasal 16 Pasal 5 Pasal 6 Bagian Kedua – Pencatatan Mediasi Elektronik Pasal 7 Bagian Ketiga – Penunjukan Mediator Pasal 8 Bagian Keempat – Verifikasi Identitas Pasal 9 Bagian Kelima – PenentuanAplikasi Mediasi Pasal 10
  • 25. Bagian Keenam – Ruang Virtual Penyelenggaraan Mediasi Elektronik Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Bagian Ketujuh – Penyampaian Resume Perkara E-Mediasi Pasal 14 Bagian Kedelapan – Pertemuan Mediasi Elektronik Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19
  • 26. Pasal 20 Bagian Kesembilan – Perubahan Sifat Pertemuan dan KehadiranAhli atau Pihak Lain Pasal 21 Pasal 22 Bagian Kesepuluh – Penyampaian Hasil Mediasi Pasal 23 Bagian Kesebelas – Penandatnganan Kesepakatan Perdamaian Pasal 24
  • 27. BAB IV – TAHAPAN PRAMEDIASI Bagian Kesatu – Kewajiban Hakim Pemeriksa Perkara Pasal 17 Bagian Kedua – Kewajiban Kuasa Hukum Pasal 18 Bagian Ketiga – Hak Para Pihak Memilih Mediator Pasal 19 Bagian Keempat – Batas Waktu Pemilihak Mediator Pasal 20 BAB IV – KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pasal 26
  • 28. Bagian Kelima – Pemanggilan Para Pihak Pasal 21 Bagian Keenam –Akibat Hukum Pihak Tidak Beritikad Baik Pasal 22 Pasal 23 BAB V – TAHAPAN PROSES MEDIASI Bagian Kesatu – Penyerahan Resume Perkara dan Jangka Waktu Proses Mediasi Pasal 24
  • 29. Bagian Kedua – Ruang Lingkup Materi Pertemuan Mediasi Pasal 25 Bagian Ketiga – KeterlibatanAhli dan Tokoh Masyarakat Pasal 26 Bagian Keempat – Mediasi Mencapai Kesepakatan Pasal 27 Pasal 28
  • 30. Bagian Kelima – Kesepakatan Perdamaian Sebagian Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Bagian Keenam – Mediasi Tidak Berhasil atau Tidak dapat Dilaksanakan Pasal 32 BAB VI – PERDAMAIAN SUKARELA Bagian Kesatu – Perdamaian Sukarela pada Tahap Pemeriksaan Perkara Pasal 33
  • 31. Bagian Kedua – Perdamaian Sukarela pada Tingkat Upaya Hukum Banding, Kasasi, atau Peninjauan Kembali Pasal 34 BAB VII – KETERPISAHAN MEDIASI DARI LITIGASI Pasal 35 BAB VIII – PERDAMAIAN DI LUAR PENGADILAN Pasal 36 Pasal 37 BAB IX – KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Pasal 39