SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SOSIALISASI GUGATAN
SEDERHANA (GS),
E-COURT DAN E-LITIGASI
SENIN, 09 JANUARI 2023
SOSIALISASI
PENTINGNYA
5R
Roadmap
3
1 3 5
6
4
2
Blue is the colour of the
clear sky and the deep
sea
Red is the colour of
danger and courage
Black is the color of
ebony and of outer space
Yellow is the color of
gold, butter and ripe
lemons
White is the color of milk
and fresh snow
Blue is the colour of the
clear sky and the deep
sea
Roadmap
4
1 3 5
6
4
2
Blue is the colour of the
clear sky and the deep
sea
Red is the colour of
danger and courage
Black is the color of
ebony and of outer space
Yellow is the color of
gold, butter and ripe
lemons
White is the color of milk
and fresh snow
Blue is the colour of the
clear sky and the deep
sea
DASAR HUKUM
• GUGATAN SEDERHANA:
• Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Thun 2015 Tentang Tata Cara
Penyelesaian Gugatan Sederhana.
• E-Court dan E-Litigasi:
• Perma Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara
Elektronik. (dicabut dan dinyatakan tidak berlaku).
• Perma Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara Dan Persidangan di
Pengadilan Secara Elektronik.
GUGATAN SEDERHANA
• Syarat Gugatan Sederhana :
1. Hanya untuk Gugatan Wanprestasi dan / atau PMH dengan nilai Gugatan
Materiil maksimal Rp. 500 juta.
2. Penggugat dan Tergugat tidak boleh lebih dari satu, kecuali memiliki
kepentingan hukum yang sama.
3. Penggugat dan Tergugat berdomisili didaerah hukum Pengadilan yang sama.
4. Khusus untuk Penggugat yang berada di luar daerah hukum Tergugat,
Penggugat dapat menunjuk kuasa, kuasa insidentil atau wakil yang
beralamat di daerah hukum Tergugat berdomisili.
Yang tidak termasuk dalam
gugatan sederhana:
1. Perkara yang penyelesaiannya melalui peradilan khusus.
2. Sengketa hak atas tanah.
3. Nilai gugatan materiil di atas Rp. 500 juta.
TATA CARA PENYELESAIAN
GUGATAN SEDERHANA
1. Penggugat mengajukan gugatan sederhana melalui e-court.
2. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelengkapan syarat gugatan
sederhana oleh Panitera.
Apabila tidak memenuhi syarat gugatan tidak didaftar.
3. Ketua Pengadilan menetapkan Hakim (Hakim Tunggal) untuk
memeriksa gugatan dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti
untuk membantu Hakim memeriksa gugatan tersebut.
4. Hakim melakukan pemeriksaan pendahuluan, apakah materi
menilai
gugatan memenuhi syarat gugatan sederhana dan
sederhana atau tidaknya pembuktian.
5. Jika pada Pemeriksaan Pendahuluan Hakim berpendapat bahwa gugatan
memenuhi syarat sebagai Gugatan Sederhana, Hakim memerintahkan untuk
memanggil para pihak untuk sidang.
6. Pada sidang pertama Hakim mengupayakan perdamaian.
7. Pada proses pemeriksaan Gugatan Sederhana, tidak dapat diajukan
provisi, eksepsi, rekonvensi, intervensi, replik, duplik dan
kesimpulan.
8. Waktu penyelesaian Gugatan Sederhana paling lama 25 hari sejak
sidang pertama
UPAYA HUKUM
 Upaya hukum terhadap putusan Gugatan Sederhana adalah mengajukan
permohonan keberatan kepada Ketua Pengadilan.
 Permohonan keberatan diajukan paling lambat 7 hari setelah putusan
diucapkan atau diberitahukan putusan dengan disertai Memori Keberatan.
 Termohon dapat mengajukan Kontra Memori Keberatan paling lama 3 hari
sejak diberitahukan permohonan keberatan dan menerima Memori
Keberatan.
 Pemeriksaan keberatan dilakukan oleh Majelis Hakim yang
dipimpin oleh Hakim senior
 Pemeriksaan keberatan hanya dilakukan terhadap :
1. Putusan dan keberatan Gugatan Sederhana.
2. Permohonan Keberatan dan Memori Keberatan.
3. Kontra Memori Keberatan.
 Dalam pemeriksaan keberatan tidak dilakukan
pemeriksaan tambahan.
 Dalam pemeriksaan
pemeriksaan tambahan.
keberatan tidak dilakukan
 Putusan terhadap permohonan keberatan diucapkan
paling lambat 7 hari setelah tanggal Penetapan Majelis
Hakim.
 Putusan keberatan merupakan putusan akhir dan tidak
dapat diajukan upaya hukum Banding, Kasasi atau
Peninjauan Kembali.
 Terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
dilaksanakan secara suka rela.
 Apabila tidak dilaksanakan secara suka rela, putusan
dilaksanakan menurut ketentuan hukum acara perdata
yang berlaku (Eksekusi).
E-Court dan E-Litigasi
 E-Court adalah sebuah instrument Pengadilan sebagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dalam hal:
1. Pendaftaran Perkara (e-Filing)
2. Pembanyaran (e-Payment)
3. Pemanggilan Elektronik (e-Summons) dan Pengiriman dokumen
persidangan.
Secara online.
 E-Litigasi (Persidangan secara elektronik) adalah pengembangan atau
kelanjutan dari E-Court.
LATAR BELAKANG
 Penyelesaian perkara secara cepat, sederhana dan dengan biaya
ringan (ps. 2 ayat 4 UU No. 48 tahun 2009).
 Tuntutan dan perkembangan jaman mengharuskan adanya pelayanan
administrasi perkara dan persidangan di Pengadilan yang efektif dan
efisien.
 PERMA Nomor 3 tahun 2018 Belum mengatur secara rinci tentang
persidangan secara elektronik.
Pengguna E-Court
Menurut PERMA Nomor 1 tahun 2019
1. Penggugat Terdaftar (Advokat).
2. Pengguna Lain, terdiri :
a. Perorangan.
b. Kementerian dan Lembaga/BUMN atau Badan Usaha lain milik
Pemerintah.
c. Kejaksaan sebagai Pengacara Negara.
d. Badan Hukum.
e. Kuasa Insidentil.
Langkah awal Pengguna E-Court
Persyaratan mendaftar,
Adalah:
Tata cara pendaftaran akun :
1. Pengguna Terdaftar:
 Mengakses aplikasi e-court.
 Melakukan registrasi dengan mengisi nama lengkap, alamat email
dan kata kunci.
 Melakukan aktivasi akun pada alamat email.
 Melakukan login ke dalam aplikasi.
 Melengkapi data advokat.
 Verivikasi oleh Pengadilan Tinggi.
2. Pengguna lain :
a. Datang langsung ke Pengadilan tempat perkara akan diajukan
untuk pertama kalinya.
b. Menghadap pada petugas e-court.
c. Membawa data sesuai persyaratan untuk menjadi pengguna e-
court.
d. Diverivikasi oleh Pengadilan.
Tata cara pendaftaran perkara
 Memilih Pengadilan yang berwenang.
 Mengunggah surat kuasa khusus.
 Mendapatkan nomor pendaftaran online.
 Menginput data pihak, mengunggah dokumen gugatan.
 Mendapatkan tafsir panjar biaya dan membayar panjar biaya.
PENDAFTARAN NOMOR PERKARA
 Meja satu melakukan login pada aplikasi SIPP berdasarkan
nama Pengguna dan kata kunci yang diberikan oleh admin.
 Memilih klasifikasi perkara dan memberikan nomor perkara
pada aplikasi SIPP.
PANGGILAN SIDANG
• Panggilan kepada Penggugat melalui alamat elektronik.
• Panggilan kepada Tergugat secara manual dengan menggunakan
dengan menggunakan panggilan yang di print dari SIPP.
• Panggilan kepada Tergugat dapat dilakukan secara elektronik apabila
Tergugat menyetujui.
• Panggilan secara elektronik dianggap telah dilakukan apabila yang
bersangkutan telah terbukti bahwa panggilan secara elektronik telah
terkirim.
PROSES PEMERIKSAAN PERKARA
 Sidang pertama dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.
 Penggugat menyerahkan asli gugatan dan surat kuasa.
 Pernyataan ketersediaan Tergugat beracara secara elektronik.
 Proses Mediasi.
 Mediasi gagal dilanjutkan agenda penetapan court calender.
 Jawaban, replik, duplik dan pembuktian.
 Kesimpulan.
 Putusan.
INTERVENSI
 Pihak ketiga yang mengajukan gugatan intervensi wajib memenuhi
persyaratan sebagai Pengguna Terdaftar atau Pengguna lain.
 Gugatan Intervensi diajukan melalui meja e-court.
 Metugas e-court mendaftarkan mendaftarkan perkara melalui akun
yang sudah disiapkan dengan mengunduh gugatan intervensi.
 Proses pemeriksaan gugatan intervensi dilakukan secara elektronik.
UPAYA HUKUM
 Upaya hukum dilakukan secara elektronik.
 Pembayaran biaya upaya hukum dilakukans ecara elektronik.
 Pemberitahuan upaya hukum, penyerahan memori, kontra memori
dilakukan secara elektronik.
 Pengiriman berkas upaya hukum dilakukan secara elektronik.
 Pemberitahuan putusan upaya hukum dilakukan secara elektronik.
KESIMPULAN
1. DALAM GUGATAN SEDERHANA:
a. Nilai gugatan materiil maksimal Rp. 500 juta.
b. Dalam hal Penggugat berdomisili di luar wilayah hukum Tergugat,
dapat menunjuk kuasa yang beralamat di wilayah hukum
Tergugat.
c. Terhadap putusan dapat diajukan permohonan eksekusi.
2. E-COURT DAN E-LIITIGASI :
a. Dimungkinkan Pengguna Lain mengajukan gugatan secara
elektronik.
b. Pihak ketiga dapat mengajukan permohonan intervensi terhadap
perkara yang sedang disidangkan secara elektronik.
c. Persidangan pembuktian dengan acara pemeriksaan saksi
dan/atau ahli dapat dilakukan secara jarak jauh melalui media
komonikasi audio vissual
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Oleh:SUTRISNO,SH.MH

More Related Content

Similar to Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker

Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPNRohil
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptWahyuNurRohman4
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataindra wijaya
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Idik Saeful Bahri
 
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417EMLI Indonesia
 
Brosur perijinan paten 2015
Brosur perijinan paten 2015Brosur perijinan paten 2015
Brosur perijinan paten 2015Ganti Kanisa
 
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdf
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdfSISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdf
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdfanne737892
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...224100501
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Dzikri Fauzi
 
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015EllisaVikalista1
 
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).ppt
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).pptPRESENTASI ECOURT 4.0 (5).ppt
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).pptbagus936041
 
Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BBeryl Syamwil
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIFardalaw Labor
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009Beryl Syamwil
 

Similar to Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker (20)

Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
 
Gugatan Sederhana.pptx
Gugatan Sederhana.pptxGugatan Sederhana.pptx
Gugatan Sederhana.pptx
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
143-276-1-SM.pdf
143-276-1-SM.pdf143-276-1-SM.pdf
143-276-1-SM.pdf
 
Bantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdataBantuan hukum perdata
Bantuan hukum perdata
 
PPT FIKS KL.6.pptx
PPT FIKS KL.6.pptxPPT FIKS KL.6.pptx
PPT FIKS KL.6.pptx
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
 
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
 
Brosur perijinan paten 2015
Brosur perijinan paten 2015Brosur perijinan paten 2015
Brosur perijinan paten 2015
 
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdf
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdfSISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdf
SISTEM E-COURT DALAM PERADILAN.pdf
 
Ringkasan Eksekutif KIP MaPPI
Ringkasan Eksekutif KIP MaPPIRingkasan Eksekutif KIP MaPPI
Ringkasan Eksekutif KIP MaPPI
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2
 
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015
KEPUTUSAN FIKTIF POSITIF BERDASARKAN PERMA NOMOR 5 TAHUN 2015
 
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).ppt
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).pptPRESENTASI ECOURT 4.0 (5).ppt
PRESENTASI ECOURT 4.0 (5).ppt
 
Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi B
 
Panduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHIPanduan Beracara di PHI
Panduan Beracara di PHI
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009
 

Recently uploaded

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (12)

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

Gugatan Sederhana bagi publik 2023 dari satker

  • 1. SOSIALISASI GUGATAN SEDERHANA (GS), E-COURT DAN E-LITIGASI SENIN, 09 JANUARI 2023
  • 3. Roadmap 3 1 3 5 6 4 2 Blue is the colour of the clear sky and the deep sea Red is the colour of danger and courage Black is the color of ebony and of outer space Yellow is the color of gold, butter and ripe lemons White is the color of milk and fresh snow Blue is the colour of the clear sky and the deep sea
  • 4. Roadmap 4 1 3 5 6 4 2 Blue is the colour of the clear sky and the deep sea Red is the colour of danger and courage Black is the color of ebony and of outer space Yellow is the color of gold, butter and ripe lemons White is the color of milk and fresh snow Blue is the colour of the clear sky and the deep sea
  • 5. DASAR HUKUM • GUGATAN SEDERHANA: • Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Thun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana. • E-Court dan E-Litigasi: • Perma Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik. (dicabut dan dinyatakan tidak berlaku). • Perma Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara Dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik.
  • 6. GUGATAN SEDERHANA • Syarat Gugatan Sederhana : 1. Hanya untuk Gugatan Wanprestasi dan / atau PMH dengan nilai Gugatan Materiil maksimal Rp. 500 juta. 2. Penggugat dan Tergugat tidak boleh lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan hukum yang sama. 3. Penggugat dan Tergugat berdomisili didaerah hukum Pengadilan yang sama. 4. Khusus untuk Penggugat yang berada di luar daerah hukum Tergugat, Penggugat dapat menunjuk kuasa, kuasa insidentil atau wakil yang beralamat di daerah hukum Tergugat berdomisili.
  • 7. Yang tidak termasuk dalam gugatan sederhana: 1. Perkara yang penyelesaiannya melalui peradilan khusus. 2. Sengketa hak atas tanah. 3. Nilai gugatan materiil di atas Rp. 500 juta.
  • 8. TATA CARA PENYELESAIAN GUGATAN SEDERHANA 1. Penggugat mengajukan gugatan sederhana melalui e-court. 2. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelengkapan syarat gugatan sederhana oleh Panitera. Apabila tidak memenuhi syarat gugatan tidak didaftar. 3. Ketua Pengadilan menetapkan Hakim (Hakim Tunggal) untuk memeriksa gugatan dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti untuk membantu Hakim memeriksa gugatan tersebut. 4. Hakim melakukan pemeriksaan pendahuluan, apakah materi menilai gugatan memenuhi syarat gugatan sederhana dan sederhana atau tidaknya pembuktian.
  • 9. 5. Jika pada Pemeriksaan Pendahuluan Hakim berpendapat bahwa gugatan memenuhi syarat sebagai Gugatan Sederhana, Hakim memerintahkan untuk memanggil para pihak untuk sidang. 6. Pada sidang pertama Hakim mengupayakan perdamaian. 7. Pada proses pemeriksaan Gugatan Sederhana, tidak dapat diajukan provisi, eksepsi, rekonvensi, intervensi, replik, duplik dan kesimpulan. 8. Waktu penyelesaian Gugatan Sederhana paling lama 25 hari sejak sidang pertama
  • 10. UPAYA HUKUM  Upaya hukum terhadap putusan Gugatan Sederhana adalah mengajukan permohonan keberatan kepada Ketua Pengadilan.  Permohonan keberatan diajukan paling lambat 7 hari setelah putusan diucapkan atau diberitahukan putusan dengan disertai Memori Keberatan.  Termohon dapat mengajukan Kontra Memori Keberatan paling lama 3 hari sejak diberitahukan permohonan keberatan dan menerima Memori Keberatan.
  • 11.  Pemeriksaan keberatan dilakukan oleh Majelis Hakim yang dipimpin oleh Hakim senior  Pemeriksaan keberatan hanya dilakukan terhadap : 1. Putusan dan keberatan Gugatan Sederhana. 2. Permohonan Keberatan dan Memori Keberatan. 3. Kontra Memori Keberatan.  Dalam pemeriksaan keberatan tidak dilakukan pemeriksaan tambahan.
  • 12.  Dalam pemeriksaan pemeriksaan tambahan. keberatan tidak dilakukan  Putusan terhadap permohonan keberatan diucapkan paling lambat 7 hari setelah tanggal Penetapan Majelis Hakim.  Putusan keberatan merupakan putusan akhir dan tidak dapat diajukan upaya hukum Banding, Kasasi atau Peninjauan Kembali.
  • 13.  Terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dilaksanakan secara suka rela.  Apabila tidak dilaksanakan secara suka rela, putusan dilaksanakan menurut ketentuan hukum acara perdata yang berlaku (Eksekusi).
  • 14. E-Court dan E-Litigasi  E-Court adalah sebuah instrument Pengadilan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dalam hal: 1. Pendaftaran Perkara (e-Filing) 2. Pembanyaran (e-Payment) 3. Pemanggilan Elektronik (e-Summons) dan Pengiriman dokumen persidangan. Secara online.  E-Litigasi (Persidangan secara elektronik) adalah pengembangan atau kelanjutan dari E-Court.
  • 15. LATAR BELAKANG  Penyelesaian perkara secara cepat, sederhana dan dengan biaya ringan (ps. 2 ayat 4 UU No. 48 tahun 2009).  Tuntutan dan perkembangan jaman mengharuskan adanya pelayanan administrasi perkara dan persidangan di Pengadilan yang efektif dan efisien.  PERMA Nomor 3 tahun 2018 Belum mengatur secara rinci tentang persidangan secara elektronik.
  • 16. Pengguna E-Court Menurut PERMA Nomor 1 tahun 2019 1. Penggugat Terdaftar (Advokat). 2. Pengguna Lain, terdiri : a. Perorangan. b. Kementerian dan Lembaga/BUMN atau Badan Usaha lain milik Pemerintah. c. Kejaksaan sebagai Pengacara Negara. d. Badan Hukum. e. Kuasa Insidentil.
  • 19. Tata cara pendaftaran akun : 1. Pengguna Terdaftar:  Mengakses aplikasi e-court.  Melakukan registrasi dengan mengisi nama lengkap, alamat email dan kata kunci.  Melakukan aktivasi akun pada alamat email.  Melakukan login ke dalam aplikasi.  Melengkapi data advokat.  Verivikasi oleh Pengadilan Tinggi.
  • 20. 2. Pengguna lain : a. Datang langsung ke Pengadilan tempat perkara akan diajukan untuk pertama kalinya. b. Menghadap pada petugas e-court. c. Membawa data sesuai persyaratan untuk menjadi pengguna e- court. d. Diverivikasi oleh Pengadilan.
  • 21. Tata cara pendaftaran perkara  Memilih Pengadilan yang berwenang.  Mengunggah surat kuasa khusus.  Mendapatkan nomor pendaftaran online.  Menginput data pihak, mengunggah dokumen gugatan.  Mendapatkan tafsir panjar biaya dan membayar panjar biaya.
  • 22. PENDAFTARAN NOMOR PERKARA  Meja satu melakukan login pada aplikasi SIPP berdasarkan nama Pengguna dan kata kunci yang diberikan oleh admin.  Memilih klasifikasi perkara dan memberikan nomor perkara pada aplikasi SIPP.
  • 23. PANGGILAN SIDANG • Panggilan kepada Penggugat melalui alamat elektronik. • Panggilan kepada Tergugat secara manual dengan menggunakan dengan menggunakan panggilan yang di print dari SIPP. • Panggilan kepada Tergugat dapat dilakukan secara elektronik apabila Tergugat menyetujui. • Panggilan secara elektronik dianggap telah dilakukan apabila yang bersangkutan telah terbukti bahwa panggilan secara elektronik telah terkirim.
  • 24. PROSES PEMERIKSAAN PERKARA  Sidang pertama dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.  Penggugat menyerahkan asli gugatan dan surat kuasa.  Pernyataan ketersediaan Tergugat beracara secara elektronik.  Proses Mediasi.  Mediasi gagal dilanjutkan agenda penetapan court calender.  Jawaban, replik, duplik dan pembuktian.  Kesimpulan.  Putusan.
  • 25. INTERVENSI  Pihak ketiga yang mengajukan gugatan intervensi wajib memenuhi persyaratan sebagai Pengguna Terdaftar atau Pengguna lain.  Gugatan Intervensi diajukan melalui meja e-court.  Metugas e-court mendaftarkan mendaftarkan perkara melalui akun yang sudah disiapkan dengan mengunduh gugatan intervensi.  Proses pemeriksaan gugatan intervensi dilakukan secara elektronik.
  • 26. UPAYA HUKUM  Upaya hukum dilakukan secara elektronik.  Pembayaran biaya upaya hukum dilakukans ecara elektronik.  Pemberitahuan upaya hukum, penyerahan memori, kontra memori dilakukan secara elektronik.  Pengiriman berkas upaya hukum dilakukan secara elektronik.  Pemberitahuan putusan upaya hukum dilakukan secara elektronik.
  • 27. KESIMPULAN 1. DALAM GUGATAN SEDERHANA: a. Nilai gugatan materiil maksimal Rp. 500 juta. b. Dalam hal Penggugat berdomisili di luar wilayah hukum Tergugat, dapat menunjuk kuasa yang beralamat di wilayah hukum Tergugat. c. Terhadap putusan dapat diajukan permohonan eksekusi.
  • 28. 2. E-COURT DAN E-LIITIGASI : a. Dimungkinkan Pengguna Lain mengajukan gugatan secara elektronik. b. Pihak ketiga dapat mengajukan permohonan intervensi terhadap perkara yang sedang disidangkan secara elektronik. c. Persidangan pembuktian dengan acara pemeriksaan saksi dan/atau ahli dapat dilakukan secara jarak jauh melalui media komonikasi audio vissual