SlideShare a Scribd company logo
• Abdul Aziz
• Agil Ardiyansyah
• Bunga Maulidina
• Meliza Cahya
• Nurul Afifah
Pengertian aturan
pencacahan
Kaidah Pencacahan adalah istilah
dalam bahasan PELUANG.
Kaidah pencacahan merupakan
cara atau aturan untuk
menghitung semua kemungkinan
yang dapat terjadi dalam suatu
percobaan tertentu. Metode yang
dapat digunakan antara lain
metode pengisian tempat (filling
slot), Permutasi, dan Kombinasi.
Aturan
penjumlahan
.
.
.
Jika ada A dan B yang merupakan himpunan saling lepas dengan banyak anggota himpunannya adalah x dan
y, maka banyaknya cara mengambil satu anggota dari gabungan keduanya akan sama dengan x+y,
dinotasikan:
Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling berhubungan (saling lepas).
Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan total kejadian yang mungkin
terjadi.
CONTOH SOAL PENJUMLAHAN
SOAL :
Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan
yang dapat digunakan. Ada 4 travel, 2 kapal laut,
dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada
berapa total cara berbeda untuk berangkat dari kota
A menuju kota B?
JAWABAN:
Dalam soal di atas ketika kita memilih travel, kapal
laut, maupun pesawat terbang tidak berpengaruh
satu sama lain, ketiganya merupakan himpunan
yang saling lepas. Sehingga ada 4+2+1 = 7 cara
berbeda untuk berangkat dari kota A menuju
kota B.
.
Aturan
Perkalian
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan
kejadian kedua dapat terjadi dalam n cara, maka
pasangan kejadian dapat terjadi:
Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk
memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi
dalam n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian
dapat terjadi dalam n1.n2.n3.…nk cara
CONTOH SOAL ATURAN
PERKALIAN
SOAL :
Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam,
biru dan merah serta mempunyai 4 kaos
berwarna biru, merah, kuning, dan merah
muda. Berapa banyak pasang cara Kiki
memilih celana dan baju?
JAWABAN:
n1 = Kejadian 1 (celana) = 3
n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4
Banyak pasang cara Kiki memilih
celana dan baju:
n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.
.
.
kombinasi
Kombinasi adalah pengelompokan dari semua atau sebagian elemen dari
suatu himpunan tanpa memperhatikan urutan susunan pemilihannya.
Banyaknya kombinasi adalah :
sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc .
Sedangkan ba, ca, cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi
ab=ba, ac=ca, bc=cb.
Banyak kombinasi adalah :
Binom Newton
Binom Newton berhubungan dengan bentuk . Dimana suku ke-r dari bentuk tersebut adalah :
Suku ke – r =
Sebagai ilustrasi: koefisien dari adalah:
Agar x berpangkat 27 dibuat:
Sehingga:
• suku ke – 4 =
• -
• Koefisiennya: 3640
Permutasi
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen dari
suatu himpunan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait
faktorial. Hasil kali bilangan bulat dari 1 sampai n adalah n! (dibaca : n
faktorial) atau :
Contoh, .
Definisi4 metode permutasi :
1. Permutasi dari
elemen yang berbeda
2. Permutasi dengan
Beberapa elemen yang
sama
3. Permutasi siklis
4. Permutasi berulang
Permutasi dengan
elemen yang berbeda
Permutasi elemen dari elemen yang ada (setiap elemen
berbeda) adalah susunan elemen itu dalam suatu urutan
yang diperhatikan. Jika permutasinya: .
Sehingga jika , permutasinya: .
Sebagai ilustrasi: menyususn 3 elemen dari 3 huruf :
a,b,c adalah a,b,c a,c,b b,c,a b,a,c c,a,b c,b,a dengan .
Sedangkan menyusun 2 elemen dari 3
huruf adalah dengan
Permutasi dengan Beberapa
elemen yang sama
Setiap unsur yang digunakan tidak boleh lebih dari satu kali. Banyak permutasi elemen n
yang memuat elemen , dengan adalah:
Permutasi siklis
Rumus permutasi siklis biasanya digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat
dibuat dari susunan melingkar. Rumusnya adalah
Sebagai ilustrasi: banyaknya cara 4 orang duduk melingkar dalam 1 meja adalah
Education
Plan
Permutasi berulang
Permutasi berulang adalah permutasi yang dalam penyusunannya urutan diperhatikan dan
suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali (berulang). Banyaknya permutasi ini adalah
Sedangkan untuk rumus permutasi yang tidak boleh ditulis berulang adalah
Kejadian Saling Bebas
Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi
kemungkinan terjadinya kejadian yang lain.
Contoh:
• Ketika melempar koin dua kali, hasil dari lemparan pertama tidak mempengaruhi hasil dari lemparan
kedua.
• Ketika mengambil dua kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), kejadian 'mendapatkan raja (K)'
pada kartu pertama dan kejadian 'mendapatkan kartu hitam' pada kartu kedua adalah tidak saling bebas.
Peluang pada kartu kedua berubah setelah kartu yang pertama diambil. Kedua kejadian di atas akan menjadi
saling bebas jika setelah mengambil kartu yang pertama, kartu tersebut dikembalikan ke set semula (sehingga
set kartu itu lengkap kembali, 52 kartu).
Untuk dua kejadian saling bebas, AA dan BB, peluang untuk keduanya terjadi, P(A∩B)P(A∩B),
adalah hasil perkalian antara peluang dari masing-masing kejadian. ∩∩ adalah simbol matematika
untuk "dan" atau "irisan".
P(A∩B)=P(A)×P(B)P(A∩B)=P(A)×P(B)
Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat 'kepala' (KK) pada lemparan pertama
lalu mendapat 'ekor' (EE) pada lemparan kedua adalah
P(K∩E)=P(K)×P(E)
=0.5×0.5
=0.25
Peluang Kejadian Bersyarat
Dua kejadian disebut kejadian bersyarat jika munculnya kejadian pertama A
mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua B. Maka peluang terjadinya
kejadian B yang dipengaruhi oleh kejadian A ditulis dengan Bila
adalah peluang terjadinya A dan B , maka
• Infographic Style
Soal 2
Berapa banyak urutan yang
dapat terjadi jika 5 bendera yang
berwarna putih, merah, hijau,
kuning, dan biru dipancang pada
tiang-tiang dalam satu baris,
dengan bendera putih selalu
berada di salah satu ujung.
Soal 1
Dalam sebuah kotak berisi 7 bola
merah dan 5 bola putih. Dari kota
itu diambil 3 bola sekaligus.
Peluang terambil sekurang-
kurangnya 1 bola putih adalah
Contoh Soal
Karena harus terambil sekurang-
kurangnya 1 bola putih maka peluang
tidak terambilnya bola putih tidak
termasuk itungan sehingga:
jawaban
Karena bendera putih dipancang
dalam salah satu ujung maka dengan
2 cara, sisa 4 bendera dapat diatur
dalam cara, sehingga:
jawaban
Jumlah urutan urutan
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color
www.allppt.com
FREE
PPT
TEMPLATES
Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas
Dua buah kejadian A
dan B dikatakan
gabungan dua kejadian
saling lepas jika kejadian
A dan B tidak mungkin
terjadi bersamaan.
Sehingga dan
menghasilkan rumus:
Peluang Komplemen suatu Kejadian
Kejadian merupakan komplemen/
kebalikan A sehingga A danA’
merupakan kejadian saling lepas,
maka Sehingga
menghasilkan rumus:
TERIMA KASIH!

More Related Content

What's hot

Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Aisyah Turidho
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Peluang empirik
Peluang empirikPeluang empirik
Peluang empirik
SMP NEGERI 148 JAKARTA
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Siti Khotijah
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
MartiwiFarisa
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Sigit Rimba Atmojo
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
Heni Widayani
 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
IkaRizki8
 
Kejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas danKejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas dan
Resa Firmansyah
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
Abdul Rais P
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Nur Ahmad Abrori
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi
sartikot
 
Kaidah Pencacahan
Kaidah PencacahanKaidah Pencacahan
Kaidah Pencacahan
Sofi Afwani
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
zachrison htg
 

What's hot (20)

Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Peluang empirik
Peluang empirikPeluang empirik
Peluang empirik
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
 
Kejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas danKejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas dan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi
 
Kaidah Pencacahan
Kaidah PencacahanKaidah Pencacahan
Kaidah Pencacahan
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 

Similar to Ppt matematika tentang peluang

Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
Eko Supriyadi
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Wayan Sudiarta
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Beny Nugraha
 
peluang
peluangpeluang
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Yuni Wiantari
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
naililfiza2
 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2
Az'End Love
 
Konsep dasar-peluang2 2
Konsep dasar-peluang2 2Konsep dasar-peluang2 2
Konsep dasar-peluang2 2
Wisnu Ifandu Pramana
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Fahrul Usman
 
1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas
Bayu Karta
 
11. peluang
11. peluang11. peluang
11. peluang
Jejen Abdul Fatah
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
Muhammad Arif
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistik
Haifa Khairunisa
 
peluang.ppt
peluang.pptpeluang.ppt
peluang.ppt
HenyYuliaBudyanti
 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
GaryChocolatos
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
MuhammadQoesAtieq
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
Lilin Ariandi
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
zul fikar
 

Similar to Ppt matematika tentang peluang (20)

Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2
 
Konsep dasar-peluang2 2
Konsep dasar-peluang2 2Konsep dasar-peluang2 2
Konsep dasar-peluang2 2
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas
 
11. peluang
11. peluang11. peluang
11. peluang
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistik
 
peluang.ppt
peluang.pptpeluang.ppt
peluang.ppt
 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.pptKonsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
Konsep Dasar Peluang dan Kejadian.ppt
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 

Ppt matematika tentang peluang

  • 1. • Abdul Aziz • Agil Ardiyansyah • Bunga Maulidina • Meliza Cahya • Nurul Afifah
  • 2. Pengertian aturan pencacahan Kaidah Pencacahan adalah istilah dalam bahasan PELUANG. Kaidah pencacahan merupakan cara atau aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Metode yang dapat digunakan antara lain metode pengisian tempat (filling slot), Permutasi, dan Kombinasi.
  • 3. Aturan penjumlahan . . . Jika ada A dan B yang merupakan himpunan saling lepas dengan banyak anggota himpunannya adalah x dan y, maka banyaknya cara mengambil satu anggota dari gabungan keduanya akan sama dengan x+y, dinotasikan: Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling berhubungan (saling lepas). Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan total kejadian yang mungkin terjadi.
  • 4. CONTOH SOAL PENJUMLAHAN SOAL : Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat digunakan. Ada 4 travel, 2 kapal laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada berapa total cara berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B? JAWABAN: Dalam soal di atas ketika kita memilih travel, kapal laut, maupun pesawat terbang tidak berpengaruh satu sama lain, ketiganya merupakan himpunan yang saling lepas. Sehingga ada 4+2+1 = 7 cara berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B.
  • 5. . Aturan Perkalian Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi: Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi dalam n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi dalam n1.n2.n3.…nk cara
  • 6. CONTOH SOAL ATURAN PERKALIAN SOAL : Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam, biru dan merah serta mempunyai 4 kaos berwarna biru, merah, kuning, dan merah muda. Berapa banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju? JAWABAN: n1 = Kejadian 1 (celana) = 3 n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4 Banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju: n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.
  • 7. . . kombinasi Kombinasi adalah pengelompokan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan tanpa memperhatikan urutan susunan pemilihannya. Banyaknya kombinasi adalah : sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc . Sedangkan ba, ca, cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi ab=ba, ac=ca, bc=cb. Banyak kombinasi adalah :
  • 8. Binom Newton Binom Newton berhubungan dengan bentuk . Dimana suku ke-r dari bentuk tersebut adalah : Suku ke – r = Sebagai ilustrasi: koefisien dari adalah: Agar x berpangkat 27 dibuat: Sehingga: • suku ke – 4 = • - • Koefisiennya: 3640
  • 9. Permutasi Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait faktorial. Hasil kali bilangan bulat dari 1 sampai n adalah n! (dibaca : n faktorial) atau : Contoh, . Definisi4 metode permutasi : 1. Permutasi dari elemen yang berbeda 2. Permutasi dengan Beberapa elemen yang sama 3. Permutasi siklis 4. Permutasi berulang
  • 10. Permutasi dengan elemen yang berbeda Permutasi elemen dari elemen yang ada (setiap elemen berbeda) adalah susunan elemen itu dalam suatu urutan yang diperhatikan. Jika permutasinya: . Sehingga jika , permutasinya: . Sebagai ilustrasi: menyususn 3 elemen dari 3 huruf : a,b,c adalah a,b,c a,c,b b,c,a b,a,c c,a,b c,b,a dengan . Sedangkan menyusun 2 elemen dari 3 huruf adalah dengan
  • 11. Permutasi dengan Beberapa elemen yang sama Setiap unsur yang digunakan tidak boleh lebih dari satu kali. Banyak permutasi elemen n yang memuat elemen , dengan adalah:
  • 12. Permutasi siklis Rumus permutasi siklis biasanya digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat dibuat dari susunan melingkar. Rumusnya adalah Sebagai ilustrasi: banyaknya cara 4 orang duduk melingkar dalam 1 meja adalah
  • 13. Education Plan Permutasi berulang Permutasi berulang adalah permutasi yang dalam penyusunannya urutan diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali (berulang). Banyaknya permutasi ini adalah Sedangkan untuk rumus permutasi yang tidak boleh ditulis berulang adalah
  • 14. Kejadian Saling Bebas Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian yang lain. Contoh: • Ketika melempar koin dua kali, hasil dari lemparan pertama tidak mempengaruhi hasil dari lemparan kedua. • Ketika mengambil dua kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), kejadian 'mendapatkan raja (K)' pada kartu pertama dan kejadian 'mendapatkan kartu hitam' pada kartu kedua adalah tidak saling bebas. Peluang pada kartu kedua berubah setelah kartu yang pertama diambil. Kedua kejadian di atas akan menjadi saling bebas jika setelah mengambil kartu yang pertama, kartu tersebut dikembalikan ke set semula (sehingga set kartu itu lengkap kembali, 52 kartu).
  • 15. Untuk dua kejadian saling bebas, AA dan BB, peluang untuk keduanya terjadi, P(A∩B)P(A∩B), adalah hasil perkalian antara peluang dari masing-masing kejadian. ∩∩ adalah simbol matematika untuk "dan" atau "irisan". P(A∩B)=P(A)×P(B)P(A∩B)=P(A)×P(B) Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat 'kepala' (KK) pada lemparan pertama lalu mendapat 'ekor' (EE) pada lemparan kedua adalah P(K∩E)=P(K)×P(E) =0.5×0.5 =0.25
  • 16. Peluang Kejadian Bersyarat Dua kejadian disebut kejadian bersyarat jika munculnya kejadian pertama A mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua B. Maka peluang terjadinya kejadian B yang dipengaruhi oleh kejadian A ditulis dengan Bila adalah peluang terjadinya A dan B , maka
  • 17. • Infographic Style Soal 2 Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah, hijau, kuning, dan biru dipancang pada tiang-tiang dalam satu baris, dengan bendera putih selalu berada di salah satu ujung. Soal 1 Dalam sebuah kotak berisi 7 bola merah dan 5 bola putih. Dari kota itu diambil 3 bola sekaligus. Peluang terambil sekurang- kurangnya 1 bola putih adalah Contoh Soal Karena harus terambil sekurang- kurangnya 1 bola putih maka peluang tidak terambilnya bola putih tidak termasuk itungan sehingga: jawaban Karena bendera putih dipancang dalam salah satu ujung maka dengan 2 cara, sisa 4 bendera dapat diatur dalam cara, sehingga: jawaban Jumlah urutan urutan
  • 18. You can Resize without losing quality You can Change Fill Color & Line Color www.allppt.com FREE PPT TEMPLATES Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas Dua buah kejadian A dan B dikatakan gabungan dua kejadian saling lepas jika kejadian A dan B tidak mungkin terjadi bersamaan. Sehingga dan menghasilkan rumus:
  • 19. Peluang Komplemen suatu Kejadian Kejadian merupakan komplemen/ kebalikan A sehingga A danA’ merupakan kejadian saling lepas, maka Sehingga menghasilkan rumus: