Mantan Wakil Presiden Boediono memberikan pernyataan pers setelah diperiksa sebagai saksi dalam kasus Bank Century. Pernyataannya menggunakan retorika politik untuk memulihkan citra dan mempengaruhi opini publik. Teori restorasi citra digunakan untuk menganalisis bagaimana pernyataannya mempengaruhi opini publik dalam menghadapi krisis komunikasi politik akibat kasus tersebut.
1. Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra:
Analisis Pernyataan Pers Boediono dalam Kasus Bank Century
THESIS
GITA SAVITRI
1106037990 1
2. BAB I. PENDAHULUAN
Skema Permasalahan Bank Century
No Tanggal Keterangan
1. 29 Desember 2005 Bank Century dinyatakan sebagai Bank Dalam Pengawasan
Intensif sesuai dengan surat BI No.
7/135/DPwB1/PwB11/Rahasia.
2. 6 Nopember 2008, PT Bank Century Tbk ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebagai Bank Dalam Pengawasan Khusus.
3. 13 Nopember 2008 PT Bank Century Tbk mengalami keterlambatan
penyetoran dana pre-fund untuk mengikuti kliring dan
dana di Bank Indonesia yang telah berada dibawah saldo
minimal, sehingga Bank di-suspend untuk transaksi kliring
pada hari tersebut
2
3. Skema Permasalahan Bank Century
No Tanggal Keterangan
4. 14-20 November 2008 Transaksi kliring sudah dibuka kembali namun terjadi penarikan
dana nasabah secara besar-besaran akibat turunnya tingkat
kepercayaan yang timbul sebagai akibat dari pemberitaan-
pemberitaan seputar ketidakikutsertaan Bank pada kliring tanggal
13 Nopember 2008
5. 20 Nopember 2008 Berdasarkan Surat No. 10/232/GBI/Rahasia, Bank Indonesia
menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai Bank Gagal yang
ditengara berdampak sistemik.
6. 21 Nopember 2008 Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui Keputusan No.
04/KSSK.03/2008 menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai bank
gagal yang berdampak sistemik dan menyerahkan penanganannya
kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
3
4. Dana talangan Bank Century akibat Krisis
Ekonomi saat itu
• Kondisi krisis perekonomian ini pun masih menjadi pro kontra saat itu.
• Definisi krisis perekonomian dan keuangan masih belum bisa
dinyatakan dengan jelas kapan sebuah perekonomian dan keuangan
negara dianggap memasuki masa krisis.
• Akhirnya pemerintah mengeluarkan Perppu Nomor 4 Tahun 2008
tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, yang dibuat sebagai upaya
menghadapi ancaman krisis keuangan yang berpotensi membahayakan
stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional. 4
5. KemungkinanDampak– dampakdari
Kasus Bank Century
• Indikasi kerugian negara Dampak ekonomi yang
membuat seakan-akan kondisi perekonomian di
Indonesia tidak kondusif dan berbahaya bagi
nasabah.
• Dampak hukum, ketika para penegak hukum
dianggap tidak mampu untuk menjaring orang-
orang “besar” yang dianggap bermain dalam
kasus ini.
• Dampak keseluruhannya adalah citra pemerintah
menjadi negatif.
5
6. Boediono memberikan Pernyataan
Pers pada Media
• Menjadi salah satu isu penting bagi dunia politik di Indonesia,
sekaligus menandai babak baru dalam demokrasi dan
penegakan hukum di Indonesia, bahwa rakyat berhak
mengetahui semua informasi mengenai kasus yang melibatkan
Presiden ataupun Wakil Presiden yang dipilih oleh rakyat secara
langsung tersebut.
• Melalui Pernyataan Pers Boediono telah melakukan sebuah
retorika, khususnya retorika politik.
• Retorika politik penting untuk berkomunikasi dengan rakyat dan
pemangku kepentingan dalam masalah Bank Century ini agar
tercipta ketenangan di dalam masyarakat saat di hadapkan pada
sebuah konflik atau krisis, dan agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
6
7. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana Konstruksi Retorika Politik yang disampaikan
mantan Wakil Presiden Boediono dalam Pernyataan
Pers seusai diperiksa sebagai saksi Kasus Pemberian
Dana Talangan Bank Century sebagai Upaya Restorasi
Citra menghadapi Krisis Komunikasi Politik saat itu?
2. Bagaimana pernyataan tersebut mempengaruhi Opini
Publik
7
8. • Mendeskripsikan Konstruksi Retorika Politik yang disampaikan
mantan Wakil Presiden Boediono dalam Pernyataan Pers
seusai diperiksa sebagai saksi Kasus Pemberian Dana Talangan
Bank Century sebagai Upaya Restorasi Citra menghadapi Krisis
Komunikasi Politik saat itu.
• Menjelaskan bagaimana pernyataan tersebut mempengaruhi
Opini Publik
8
Tujuan Penelitian
9. Signifikasi Penelitian
• Komunikasi politik antara Presiden, Wakil Presiden dan
seluruh jajaran pemerintahan merupakan suatu hal
mutlak atau tidak dapat dihindari dalam politik.
• Peneliti berupaya mengangkat penelitian mengenai
upaya Boediono dalam memulihkan citra setelah
diperiksa KPK dengan memberikan pernyataan melalui
pernyataan pers saat itu dan melihat sejauh mana
analisis menggunakan teori restorasi citra ini dapat
membangun opini khalayak.
9
10. BAB II. KERANGKA KONSEPTUAL
•Komunikasi Politik
• Komunikasi politik adalah aktivitas komunikasi yang berhubungan
dengan politik dengan menyajikan konsekuensi aktual dan potensial
yang mengatur manusia di bawah kondisi konflik. (Dan Nimmo)
• Komunikasi politik modern bersandar pada multidisiplin yang berbasis pada
konsep dalam ilmu komunikasi, ilmu politik, jurnalistik, sosiologi, psikologi,
sejarah, retorika, dan lainnya.
• Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai diskusi publik tentang alokasi
sumber daya publik dan otoritas resmi (siapa yang diberi kekuasaan untuk
membuat keputusan hukum, legislatif dan pemerintahan) serta sanksi resmi
(siapa yang diberi hukuman atau penghargaan oleh negara) (Denton dan
Woodward dalam McNair)
10
11. Komunikasi politik dalam proses politik memiliki berbagai bentuk ketika
digunakan oleh politikus atau aktivis politik untuk mencapai tujuan
politiknya.
Teknik komunikasi dilakukan untuk mencapai dukungan legitimasi (otoritas
sosial), yang meliputi tiga level yaitu, pengetahuan, sikap sampai dengan
perilaku khalayak.
Kegiatan komunikasi politik meliputi juga, upaya untuk mencari,
mempertahankan dan meningkatkan dukungan politik dengan jalan
melakukan pencitraan dan membina Opini Publik yang positif.
11
12. • Ketokohan seseorang komunikator politik dan lembaga politik yang mendukungnya
sangat menentukan berhasil atau tidaknya komunikasi politik dalam mencapai
sasaran dan tujuannya.
• Komunikator politik dituntut untuk melahirkan pesan-pesan politik yang aktual,
impresif dan menarik di mata khalayak.
• Kompetensi kepemimipinan politik selalu dibutuhkan dan diperlukan oleh para
komunikator politik mengingat untuk mewujudkan tujuan politiknya, tidak bisa
sekedar mereproduksi dan menyampaiakan pesan-pesan politik politik semata,
tetapi juga harus disertai dengan kemampuan pada bagaimana agar pesan-pesan
politik dapat didistribusikan secara luas dan mempengaruhi atau bahkan
membentuk persepsi, sikap dan perilaku politik khalayaknya.
Komunikator Politik
12
13. •Retorika Politik
• Retorika politik berkaitan dengan pembentukan citra dan Opini Publik
yang positif.
• Retorika politik merupakan seni menyusun argumentasi dan pembuatan
naskah pidato, karena retorika berkaitan dengan persuasi.
• Retorika politik merupakan salah satu kekuatan dasar yang harus dimiliki
oleh para komunikator politik.
• Retorika politik menjadi elemen kunci yang pertama-tama harus dikuasai
dan dimiliki oleh komunikator politik.
13
14. • Retorika politik bukan hanya menyangkut materi-materi pesan politik,
tapi bagaimana materi tersebut disusun, dikemas, dan disampaikan
kepada publik dengan dukungan kemampuan fisik dalam berkomunikasi.
• Secara umum retorika didefininsikan sebagai menggunakan bahasa
dengan efektif dan persuasif. Suatu seni yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pembicara atau penulis untuk
menyampaikan informasi, memberikan motivasi, membujuk dan
mempengaruhi pikiran masyarakat dalam situasi tertentu.
• Retorika politik juga merupakan tindakan politik yang dapat diamati dari
waktu ke waktu, yang dalam waktu lama membentuk pola, yang pada
akhirnya bertujuan untuk membentuk citra (image) politik bagi khalayak
(masyarakat)
14
15. Citra Politik:
• salah satu tujuan komunikasi politik adalah membentuk citra
politik yang baik pada khalayak.
• Citra politik itu terbentuk berdasarkan informasi yang
diterima, baik langsung maupun melalui media politik.
• Citra politik merupakan salah satu efek dari komunikasi politik
dalam paradigma atau perspektif mekanistis, yang pada
umumnya dipahami sebagai kesan yang melekat dibenak
individu atau kelompok.
15
16. • Citra politik juga berkaitan dengan pembentukan Opini Publik karena pada
dasarnya Opini Publik politik terbangun melalui citra politik. Sedangkan citra
politik terwujud sebagai konsekuensi kognisi dari komunikasi politik.
• Sedangkan citra politik terwujud sebagai konsekuensi kognisi dari komunikasi
politik.
• Citra politik seseorang akan membantu dalam pemahaman, penilaian,
pengindentifikasian peristiwa, gagasan tujuan atau pemimpin politik.
• Citra politik membantu bagi seseorang dalam memberikan alasan yang dapat
diterima secara subjektif tentang mengapa segala sesuati hadir sebagaimana
tampaknya tentang referensi politik.
16
17. Opini Publik:
• Opini dapat dipahami sebagai pernyataan yang dikomunikasikan sebagai jawaban
atas pertanyaan atau permasalahan uang kontroversial.
• Opini merupakan respons yang dikonstruksi, maka politisi harus memiliki
perhatian pada politik pengemasan opini.
• Opini Publik adalah pendapat yang sama yang dinyatakan oleh banyak orang yang
diperoleh melalui diskusi yang intensif sebagai jawaban atas pertanyaan dan
permasalahan yang menyangkut kepentingan umum. Permasalahan itu tersebar
luas melalui media massa. Pendapat rata-rata individu-individu itu memberi
pengaruh terhadap orang banyak dalam waktu tertentu. Pengaruh itu dapat
bersifat positif, netral atau bahkan negatif. (Gun Gun Heryanto)
17
18. • Opini Publik memiliki paling kurang tiga unsur.
- Pertama, harus ada isu (peristiwa atau kata-kata) yang aktual, penting dan
menyangkut kepentingan pribadi kebanyakan orang dalam atau kepentingan
umum, yang disiarkan melalui media massa.
- Kedua, harus ada sejumlah orang yang mendiskusikan isu tersebut, yang
kemudian menghasilkan kata sepakat mengenai sikap, pendapat dan
pandangan mereka.
- Ketiga, selanjutnya pendapat mereka itu diekspresikan atau dinyatakan dalam
bentuk lisan, tulisan dan gerak-gerik. (Anwar Arifin)
18
19. Retorika Politik Wakil Presiden
• Dalam Pidato atau Pernyataan dalam Konferensi Pers Wakil Presien
Boediono, setelah dimintai keterangan oleh KPK dalam kapasitasnya
sebagai mantan Gubernur BI, kita akan melihat realitas kejadian bangsa
yang dijelaskan oleh Wakil Presiden. Pengetahuan yang dimiliki oleh
masyarakat dalam pandangan Berger dapat menjadi justifikasi dalam
menilai pernyataan tersebut. Apakah kemudian realitas itu dinilai nyata
ataukah hanya sesuatu yang sengaja dikonstruksikan
19
20. • Kualitas persuasi dari retorika bergantung kepada tiga aspek pembuktian:
- Pertama logika (logos), dimana argumentasi dari orator menjadi hal yang
terpenting untuk pembuktian secara logika, Boediono untuk memenuhi unsur
logos ini, Wapres Boediono menyisipkan data-data, pengakuan sebagai bukti
atau seolah-olah bukti yang dapat diterima masyarakat secara logis atas
prestasi kinerja pemerintah.
- Kedua etika (ethos), yaitu bagaimana karakter dari orator dapat dilihat dari
caranya menyampaikan pesan pesan. Hal pendukung agar secara etika dapat
diterima publik adalah pengetahuan orator, kKarakter seorang pemimpin dan
gaya (style) kepemimpinn diterjemahkan pada bagaimana pemimpin
berbahasa, tindak tanduk, dan kehidupan personal yang menjadi hal penting
dalam mempengaruhi keberhasilan retorika.
- Ketiga adalah emosional (pathos), yaitu bagaimana apa yang dirasakan oleh
Orator mampu tersampaikan kepada khalayaknya. Orator harus menyentuh
hati khalayak. Selain itu Orator juga harus memahami perasaan, emosi,
harapan, kebencian, dan kasih sayang masyarakat. 20
21. Komunikasi Krisis dan Image
Restoration Theory (Teori
Pemulihan Citra)
• Retorika politik dibutuhkan juga ketika komunikator politik menemukan konflik
ataupun menghadapi krisis, dimana krisis dapat mengancam reputasi
komunikator politik.
• Dalam konteks ini, komunikasi krisis yang efektif akan meminimalkan citra
negatif ataupun Opini Publik yang negatif akibat kerusakan reputasi atau citra
akibat krisis. Dengan kata lain, ketika terjadi krisis, komunikasi krisis yang efektif
menjadi alat dalam upaya membangun, memulihkan dan mempertahankan citra
positif.
• Pesan-pesan yang disampaikan dalam komunikasi politik memainkan peran
penting dalam situasi krisis.
• Untuk menjaga kredibilitas, komunikator harus bereaksi dan merespon dengan
cepat, informasi dikelola secara efektif dan diberikan pada saat yang sama
kepada semua pihak. Sikap jujur sangat penting untuk komunikasi krisis. Satu
aturan dasar untuk menangani krisis adalah dengan mengatakan kebenaran
secara cepat.
21
22. Asumsi Dasar Teori Pemulihan Citra
• Penelitian ini akan menggunakan teori restorasi citra (image restoration theory)
dengan pendekatan retorika yang diperkenalkan oleh William L. Benoit.
• Teori pemulihan citra mengasumsikan bahwa, pertama, komunikasi adalah
sebuah aktivitas yang efektif dalam mencapai sebuah tujuan.
• Kedua, mempertahankan reputasi atau citra positif adalah pusat dari tujuan
tersebut. Komunikator politik memiliki banyak tujuan, beberapa diantaranya
tidak sesuai dengan keinginan komunikan ataupun stakeholder. Dengan kata lain,
untuk menuju suatu tujuan dari komunikasi, beberapa hal kurang diperhatikan.
Namun, komunikator harus mencoba meraih tujuan komunikasi dengan berbagai
cara yang terbaik.
• Ketiga teori ini mengklaim bahwa konsep dasar dari pemulihan citra adalah
memperbaiki/mempertahankan citra yang baik yang merupakan hal terpenting
dari tujuan ini. Untuk itu sebagai komunikator, perlu memiliki strategi
mempertahankan citra positif tersebut. Karena terkadang komunikator
melalukan kesalahan yang membuat citra komunikator menjadi tidak aman, dan
menjadi subjek yang diserang. Ketika komunikator berhadapan dengan kejadian
yang akan merusak citranya, dengan apapun penyebabnya, maka jalan satu-
satunya adalah dengan memperbaikinya atau memulihkannya.
22
23. Diskursus Teori Pemulihan Citra
• Komunikasi memfokuskan pada satu hal, memulihkan atau melindungi sebuah
reputasi atau citra. Pemulihan citra/reputasi adalah tujuan utama berkomunikasi
dengan retorika.
• Reputasi atau Citra komunikator beresiko jika komunikan percaya bahwa kedua
kondisi (a) dimana terjadi tindakan yang tidak diinginkan, (b) komunikator
bertanggung jawab atas tindakan itu
23
24. Strategi Pemulihan Citra
• Denial - Penyangkalan
• Evasion of responsibility - Menghindari tanggung jawab
• Reducing the offensiveness - Mengurangi penyangkalan
• Corrective action - Perbaikan
• Mortification - Menunjukkan rasa malu
24
25. BAB III. METODOLOGI
PENELITIAN
•Sifat Penelitian
• Pendekatan kualitatif
• Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah,
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen
kunci. Penelitian Kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang
terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar
25
26. Fokus Penelitian
• Penelitian ini memfokuskan pada pembentukan citra politik
dalam pernyataan pers mantan Wakil Presiden Boediono
mengenai pemeriksaan dirinya oleh KPK dalam kapasitasnya
sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia dan saksi Kasus
Pemberian FPJP Bank Century pada tahun 2008 lalu, Sabtu 23
November 2013 lalu.
• Pernyataan pers mantan Wakil Presiden Boediono saat itu
akan menjadi unit analisis dasar dalam penelitian ini.
26
27. Metode Analisis
• Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi, yang
memusatkan diri pada setiap kalimat pernyataan pers mantan
Wakil Presiden Boediono setelah diperiksa KPK, dan ditelaah
menggunakan teori restorasi citra (image restoration theory)
dari Benoit.
• Teori Restorasi Citra adalah Sebuah Teori Pemulihan Citra
Dimana Setiap Orang Selalu Menginginkan Citra Positif di
Dalam Dirinya, Bahkan Ketika Ia Melakukan Kesalahan, Ia
Berusaha Untuk Mengembalikan Citra Positifnya.
27
28. • Teori restorasi citra dianggap sebagai pendekatan
komunikasi krisis dalam memulihkan suatu image
individu/organisasi.
• Teori Benoit dalam restorasi citra menjelaskan bahwa
"ketika citra orang atau organisasi terancam, sering
dianggap penting untuk mengambil tindakan untuk
memperbaiki citra".
• Komunikasi dianggap sebagai sarana penting untuk
memulihkan seseorang atau citra organisasi setelah krisis.
28
29. ImageRestorationTheoryResponse
Strategies
JENIS STRATEGI TAKTIK
Denial Denial/Penyangkalan (kita tidak melakukannya)
Victimage/Menggeser kesalahan (Bukan kita, tapi orang
lain yang melakukannya)
Evasion of responsibility Provokasi tanggung jawab (kami terprovokasi untuk
melakukan itu)
Defeasibility (kami tidak memiliki informasi yang cukup)
Kecelakaan (kami tidak bermaksud untuk ini terjadi)
Niat baik (Tindakan kita itu dimaksudkan untuk hal yang
benar)
29
30. Image Restoration Theory Response
Strategies
JENIS STRATEGI TAKTIK
Reducing the offensiveness Bolstering (kami telah melakukan beberapa hal dengan
baik)
Minimisasi (krisis yang tidak atau terlalu buruk)
Diferensiasi (yang lain telah krisis lebih buruk)
Transendensi (kita harus fokus pada isu-isu lain)
Menyerang penuduh (penuduh tidak bertanggung
jawab)
Kompensasi (kami sanggup menanggung biaya krisis)
30
31. Image Restoration Theory Response
Strategies
Corrective action (Kami akan memecahkan
Masalah ini)
Mortification (Kami mohon maaf)
31
32. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
• Teknik Pengumpulan data primer dalam penelitian ini akan
menitikberatkan pada teknik pengumpulan data Pernyataan Pers
Boediono sebagai teknik pengumpulan data primer
• Pemberitaan di Media Massa dan studi kepustakaan sebagai teknik
pengambilan data sekunder.
• Data yang akan dikumpulkan peneliti adalah data pernyataan pers
Boediono, pengumpulan berita di media massa serta wawancara
dengan narasumber.
32
33. Teknik Analis Data
• Analisa isi data akan dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data, intepretasi data dan penulisan laporan
naratif sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif.
• Analisa isi data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam sebuah pola, kategori, dan
satuan uraian dasar.
33
34. Tahapan Penelitian dan Kerangka Kerja
Penelitian
• Tahapan penelitian ini dimulai dengan pengumpulan teks pernyataan yang
terangkum dalam Konferensi Pers Wakil Presiden Boediono pada 23
November 2013 dan pernyataan-pernyataan Wakil Presiden Boediono
yang dikutip oleh media massa.
• Melihat pernyataan-pernyataan dari berbagai media massa terutama
mengenai pernyataan terbanyak yang diucapkan dan dikutip dalam pidato
Wakil Presiden Boediono.
• Wawancara dengan sejumlah responden baik yang tergabung dalam koalisi atau
bagian pemerintahan maupun responden yang berada di luar koalisi maupun luar
pemerintahan untuk menemukan isu yang sama
• Membandingkan retorika Wapres Boediono dengan Opini Publik 34
35. Keterbatasan dan Kelemahan
Penelitian
• Terbatasnya literatur dan kajian komunikasi politik
menggunakan teori restorasi citra, hingga pengembangan dan
eksplorasi mengenai hal tersebut belum bisa dilakukan secara
mendalam
• Referensi komunikasi krisis serta teori restorasi citra sangatlah
terbatas di Indonesia, hal ini dimungkinkan karena
kebudayaan masyarakat Indonesia yang belum terbiasa
menyatakan kesalahan dan mencoba melakukan komunikasi
secara terbuka
• Kelemahan dan keterbatasan lainnya adalah wawancara
dengan narasumber sangat dimungkinkan belum memadai
untuk dijadikan bahan analisis karena tidak semua informasi
dapat digali dari narasumber.
35
36. BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN
ANALISIS KONTEN PERNYATAAN
PERS
• Teori Restorasi Citra dalam Retorika Wakil Presiden dan
Opini Publik
Kasus persoalan bank Century sebenarnya dimulai sejak proses merger hingga
kontroversi dana talangan Rp. 6,7 triliun. Bukan tidak mungkin rentetan
pelanggaran tersebut rangkaian pelanggaran aturan perbankan
Boediono yang ketika itu menjadi Gubernur BI dianggap paling bertanggung
jawab. Dengan teori restorasi citra yang menggunakan lima aspek (1) Denial; (2)
Evasion of responsibility; (3) Reduce the offesiveness of the act; (4) Corrective
action; dan (5) Mortification, berikut akan dibahas satu per satu aspek-aspek di
atas apakah Boediono menggunakan pernyataan sebagai strategi pemulihan citra
dan bagaimana pernyataan tersebut mempengaruhi publik.
36
37. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Denial
Penyangkalan (kita tidak melakukannya):
Dan apabila dalam upaya yang mulia ini ada pihak-pihak yang
mempergunakan, menyalahgunakan, ini sebenarnya sangat menyakitkan
kita semua.
Menggeser kesalahan (Bukan kita, tapi orang lain yang melakukannya):
Jadi yang terakhir saya ingin mengatakan, siapapun, pihak manapun yang
menggunakan upaya mulia kita ini untuk tujuan yang tidak benar, ya
patut untuk ditindak dengan tegas.
Itu terjadi tentu setelah diputuskan untuk diambilalih LPS untuk
diselamatkan, dan LPS yang menjadi pemegang sahamnya. Kala itu yang
terjadi tentu adalah antara LPS dan pengawas Bank. Saya kira disitulah
jawabannya. Kalau ingin mencari jawaban yang tepat apa yang terjadi ya
antara pengawas Bank, sekarang namanya Bank Mutiara dengan Bank
Mutiara dan LPS.
37
38. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Evasion of responsibility Scapegoating/Provokasi tanggung jawab (kami terprovokasi untuk
melakukan itu):
Ini semua ada rincian pertanyaan yang saya upayakan untuk
menjelaskan secara tuntas. Satu hal yang saya ingin sampaikan kepada
anda adalah bahwa dalam keadaan krisis yang kita hadapi tahun 2008,
sekitar bulan Oktober dan November 2008.
Sistemik risk berupa domino pengaruh domino terhadap bank-bank lain,
kita melakukan pengambilan alih, bail out, dari Bank Century,
sebenarnya pengambilan alih karena pemegang saham utama sudah
tidak ada di sana, kalau bail out itu pemegang saham utama masih ada
dan diinjeksi dengan uang dari pemerintah, itu di negara lain terjadi.
Kalau ini diambil alih total, pemegang saham lama sahamnya nol. Jadi
bukan membail out, pemegang saham yang lama. Itu yang kita lakukan
dan akhirnya, alhamdulillah setelah itu kita lakukan kita melewati
berbagai krisis, global pada waktu itu dengan selamat.
38
39. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Evasion of responsibility Defeasibility (kami tidak memiliki informasi yang cukup):
Saya tidak bisa menyampaikan secara lengkap mengenai apa yang
dibahas, tentu ini lebih baik KPK yang menyampaikan.
Kalau toh ada yang disampaikan kepada publik, karena bagi saya
tentu tidak pada tempatnya menyampaikan hal-hal yang detil dan
mengganggu nantinya proses pelaksanaan
Accidents/Kecelakaan/Tidak terduga (kami tidak bermaksud
untuk ini terjadi):
Suasananya memang sangat eksklusif, kejadian kegagalan satu
institusui keuangan betatpun keuangan bisa menkmbulkan dampak
domino yang cukup luas dampak sistemik. Untuk itu pada bulan
oktober 2008 ada berbagai negara yang menerapkan kebijakan
blanket guarantee kebijakan yang menjamin semua deposito yang
ada di semua bank, itu adalah kebijakan yang menangkal sistemik
risk.
39
40. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Evasion of responsibility Motives/Intentions/Niat baik (Tindakan kita itu dimaksudkan untuk
hal yang benar):
Saya telah melakukan tanggungjawab saya pada waktu itu sebagai
Gubernur BI, demikian pula Menteri Keuangan ibu Sri Mulyani
telah melakukan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.
Saya hanya bisa mengatakan, toh untuk diri sendiri saya bahwa saya
melaksanakan tanggungjawab saya itu dengan segala ketulusan hati
saya. Tujuannya adalah untuk menyumbangkan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia, pada waktu mengalami tantangan yang luar biasa.
Bagi saya itu adalah suatu kehormatan, ada pada waktu dan kondisi
yang bisa memberikan kontribusi bagi bangsa kita ini.
40
41. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Reducing the offensiveness Minimization/Meminimisasi (krisis yang tidak atau terlalu buruk):
Sistemik risk berupa domino pengaruh domino terhadap bank-bank lain, kita
melakukan pengambilan alih, bail out, dari Bank Century. Sebenarnya
pengambilan alih karena pemegang saham utama sudah tidak ada di sana,
kalau bail out itu pemegang saham utama masih ada dan diinjeksi dengan
uang dari pemerintah, itu di negara lain terjadi. Kalau ini diambil alih total,
pemegang saham lama sahamnya nol. Jadi bukan membail out pemegang
saham yang lama. Itu yang kita lakukan.
Differentiation/Diferensiasi (yang lain telah krisis lebih buruk):
Dan akhirnya, alhamdulillah setelah itu kita lakukan kita melewati berbagai
krisis global pada waktu itu dengan selamat.
Memasuki 2009 dan seterusnya ekonomi kita cukup mantab, bahkan kalau
kita ingat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun-tahun itu sampai
dengan paling tidak 2012 itu sangat tinggi nomor dua di kelompok G20 hanya
kedua dari China.
41
42. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Reducing the offensiveness Transcendence/Transendensi (kita harus fokus pada isu-isu lain):
Tahun 2013 ini kita belum tau nampaknya akan melambat tapi toh harapan kita masih
tinggi rankingnya masih tinggi dalam peringkat negara-negara berkembang di G20.
Attacking the accusers/Menyerang penuduh (penuduh tidak bertanggung jawab):
Mengenai evaluasi penilaiannya dan sebagainya tentu itu semua kita serahkan pada
siapapun.Tapi saya pribadi merasa sangat terhormat mendapatkan peran pada waktu itu.
Compensation/Kompensasi (kami sanggup menanggung biaya krisis):
;itu suasananya memang sangat eksklusif, kejadian kegagalan satu institusui keuangan
betatpun keuangan bisa menkmbulkan dampak domino yang cukup luas dampak
sistemik. Untuk itu pada bulan oktober 2008 ada berbagai negara yang menerapkan
kebijakan blanket guarantee kebijakan yang menjamin semua deposito yang ada di
semua bank, itu adalah kebijakan yang menangkal sistemik risk. Nah kita kebetulan kita
diputuskan untuk todak menerapkan blanket guarantee, oleh sebab itu, satusatunya
cara ya kita mengamankan bank-bank jangan sampai jatuh dan menimbulkan sistemik
risk.
42
43. Teori Restorasi Citra Pernyataan Pers Boediono,
Sabtu 23 November 2013
JENIS STRATEGI TAKTIK
Corrective action Saya sebagai Gubernur BI bersama rekan-rekan saya di dewan gubernur
berkeyakinan bahwa instrumen yang utama mungkin satu-satunya pada saat
itu untuk menangkal timbulnya sistemik risk itu adalah FPJP. Oleh sebab itu
kita melakukan revisi dari ketentuan FPJP untuk menghadapi masalah itu, dan
saya merasakan bahwa apa yang kami lakukan dan kemudian apa yang kami
lakukan bersama dengan menteri keuangan dalam KSSK pada waktu itu
keadaan sudah begitu darurat sehingga bank Centurty akan rontok dan
menimbulkan sistemik risk.
Saya ingin menyampaikan, bahwa apa yang kami lakukan pada waktu krisis
itu, menurut pandangan kami adalah suatu kebijakan, suatu tindakan yang
mulia. Upaya yang mulia untuk menangani krisis Negara kita.
Mortification Saya akan mendukung KPK, sepenuhnya, apapun yang bisa kami sampaikan
untuk melaksanakan tugasnya, sebaik-baiknya.
43
45. Denial
• Denial atau penyangkalan muncul ketika individu secara terbuka
menyampaikan sangkalan atas apa yang dituduhkan kepadanya. Ini
adalah strategi dari pernyataan-pernyataan paling langsung dan
penjelasan pribadi, dalam hal ini aktor komunikasi atau sebuah
organisasi menolak jika dituduh melakukan hal yang menyebabkan
krisis atau menolak anggapan bahwa pihaknya yang bersalah. Jika
tindakan itu tidak terlihat menimbulkan krisis, ataupun jika tuduhan
tidak terbukti atas tindakannya maka aktor komunikasi tersebut
mampu mempertahankan citranya.
• Pada pernyataan persnya tersebut Boediono menyatakan pada akhir
pernyataan bahwa dirinya bukan pihak yang menggunakan
kewenangannya untuk membantu mengucurkan dana talangan atau
dana bail out. Boediono, menyatakan ada pihak-pihak lain yang
mempergunakan dan menyalahgunakan krisis keuangan serta
keputusan pengambilalihan Bank Century.
45
50. Reducing the offensiveness
Bolstering/Menguatkan reaksi positif audiens - Mencoba mendapatkan
simpati publik dengan mengutip tindakan positif yang telah dilakukannya di
masa lalu dan diterima oleh publik
Minimization/Meminimisasi – Mencoba untuk meminimalisasi perasaan
negatif terhadap hal yang terjadi dengan cara memberikan persiasi yang
baik. Tujuannya untuk meminimalisasi perasaan ke arah negatif bahwa
sesuatu hal tidak terjadi seburuk tuduhan.
Differentiation/Diferensiasi - Pihak tertuduh berupaya untuk membuat
perbedaan antara perbuatan tertuduh dengan tindakan serupa lainnya yang
kurang menyenangkan
Transcendence/Transendensi – Mencoba membandingkan satu kejadian
dalam konteks yang berbeda
Attacking the accusers/Menyerang penuduh – Pihak tertuduh mencoba
untuk mengalihan perhatian publik dengan menyerang balik penuduh
Compensation/Kompensasi – Kompensasi adalah suatu bentuk tawaran dari
tertuduh untuk menebus kesalahan, atau mengurangi tuduhan
50
51. Corrective Action
Tindakan korektif adalah tindakan
pengembalian citra positif dimana pihak
tertuduh berusaha untuk mengembalikan
citranya dengan menjanjikan bahwa
tindakan tersebut akan diperbaiki
Mortification
Meminta pengampunan atau
mengakui kesalahan
51
52. BAB V. SIMPULAN DAN DISKUSI
• Pertama, pernyataan pers Boediono memenuhi semua
unsur-unsur dalam taktik restorasi citra.
• Boediono mampu menggunakan Teori Restorasi Citra yang
terbagi dalam lima taktik besar untuk membentuk sebuah
citra bahwa dirinya tidak bersalah dalam pengambilan
kebijakan mengubah peraturan karena saat itu kondisi
perekonomian Indonesia sedang dalam masa krisis.
SIMPULAN
52
53. Kedua, taktik restorasi citra juga berhasil membuat media
menaikkan pemberitaan bahwa Boediono adalah pemimpin
yang bertanggung jawab, melaksanakan tugasnya saat itu
dengan penuh ketulusan. Pernyataan pers ini efektif
mengubah opini publik masyarakat awam mengenai
keterlibatan Boediono menjadi positif.
SIMPULAN
53
54. • Ketiga, Pernyataan pers semacam ini masih di luar
kebiasaan pejabat negara di Indonesia, pernyataan pers
yang berupaya menjelaskan duduk persoalan, bukan
hanya berisi pembelaan diri.
• Pernyataan pers ini benar-benar merupakan upaya
pemulihan citranya yang dituduh menyelewengkan
wewenang untuk mengubah peraturan dan lalai dalam
pengawasan karena selama ini Boediono irit
berkomentar
SIMPULAN
54
55. • Keempat, konstruksi citra yang didasarkan pada teori
restorasi citra Benoit berlangsung seiring dengan proses
pemberitaan di media yang gencar memojokkan
Boediono, melihat perkembangan pemberitaan, media
yang awalnya “menuduh” Boediono terlibat terlihat
mengubah pemberitaannya menjadi tendensi positif.
• Jika dilihat dari proses peradilan, dengan pengujian
analisis hukum, ekonomi dan politik, Boediono memang
penentu kebijakan penyelamatan Bank Century dengan
alasan yang kuat, namun tidak turut serta
menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan
pribadinya.
SIMPULAN
55
56. DISKUSI
Pertama, pernyataan pers oleh Boediono dalam
mengupayakan pemulihan citra menunjukkan keberhasilan
konstruksi citra Boediono untuk memulihkan citranya dalam
kasus Bank Century khususnya pada kebijakan pemberian
FPJP.
Hal ini merupakan langkah yang baru dilakukan oleh seorang
pejabat negara yang berada dalam situasi krisis.
Pejabat negara sudah seharusnya melatih komunikasi
efektifnya untuk berhadapan dengan publik melalui pidato
atau pernyataan pers khususnya saat kondisi dinyatakan
krisis.
56
57. Kedua, citra pejabat pemerintah atau pejabat negara
merupakan hasil interaksi antara Boediono sebagai
komunikator, media, publik serta pemegang kepentingan,
sehingga ini secara tidak langsung merupakan kegiatan
komunikasi politik yang secara efektif mempengaruhi citra
Boediono dan dapat diterapkan juga oleh pejabat publik
lainnya.
Ketiga, Pernyataan pers dengan format teori restorasi citra
setidaknya mampu memberikan kejelasan kasus tersebut
bagi pemegang kepentingan kasus Bank Century
57