SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
POLITIK PENCITRAAN DAN DEMAGOG POLITIK
(Aplikasi Teori Dependency Dalam Kepemilikan
Media)
RORO RETNO WULAN (NPM: 21013013003)
Politik Pencitraan






Munculnya media dalam
komunikasi politik
Momen kebenaran
digantikan momen citra
Politik terperangkap
didalam permainan
bebas citra
Citra yang sebenarnya
telah digantikan oleh
citra rekayasa demi
kepentingan
keterpilihan dalam
pesta demokrasi
Demagog politik




Demagog adalah agitatorpenipu yang seakan-akan
memperjuangkan rakyat
padahal semua itu
dilakukan demi
kekuasaan untuk dirinya.
Demagog biasa menipu
rakyat dengan janji-janji
manis agar dipilih tapi
kalau sudah terpilih tak
peduli lagi pada rakyat;
bahkan dengan
kedudukan politiknya
sering mengatasnamakan
rakyat untuk mengeruk
keuntungan (Mahfud MD)



Konsep demagog sendiri
lahir saat Aristoteles dan
Plato menolak sistem
pemerintahan demokrasi
karena diperkirakan akan
melahirkan demagogdemagog politik. Inilah
yang saat ini terjadi di
Indonesia. Media massa
turut mengkonstruksi hal
tersebut.
Prediksi Rush & Althoff (2011):


“semakin stabil pemerintahan, semakin terperinci
agensi-agensi utama dari sosialisasi politik.
Kebalikannya, semakin besar derajat perubahan di
dalam satu pemerintahan non-totaliter, akan
semakin tersebarlah agensi-agensi utama dari
sosialisasi politik”.



Maka jika Indonesia yang saat ini tidak memiliki stabilitas
dalam sistem sosialnya (munculnya konflik di beberapa
daerah, tingginya harga barang kebutuhan pokok, dan
kurangnya kepastian hukum) menghadapi kondisi pesta
demokrasi dimana para demagog politik akan memanfaatkan
keadaan tersebut dan membuat janji-janji kampanye yang
manis kepada rakyat dengan menggunakan jaringan media
massa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat pesta
demokrasi nanti kita akan memilih para demagog tersebut
yang akhirnya menghancurkan bangsa dan negara ini sebagai
sebuah kesatuan sistem.
Asumsi Dependency Theory




“This theory predicts that you depend on media
information to meet certain needs and achieve
certain goals, like uses-and-gratifications theory, with
ingredients from social categories theory, and causal
approaches”
Teori ini meramalkan bahwa pemirsa tergantung
kepada informasi media untuk memenuhi
kebutuhannya dan tujuannya, seperti dalam teori
uses and gratification dengan tambahan dari teori
kategori sosial dan memiliki hubungan timbal balik

Sumber : Ball-Rokeach & DeFleur (1976)
SISTEM POLITIK

SISTEM SOSIAL

SISTEM MEDIA

(tingkat stabilitas struktural yang
bervariasi)

(jumlah & sentralitas informasi yg
bervariasi)

AUDIENCES
(tingkat ketergantungan pd informasi
media yg bervariasi)

EFEK
KOGNITIF, AFEKTIF & BEHAVIORAL
Kondisi Indonesia yang seharusnya terjadi
Jika adanya sinergi antara :
A. Sistem politik, sebagai yang bertanggung jawab
atas regulasi dan pengawas jalannya kehidupan
berbangsa dan bernegara, bekerja sama dengan
B. Sistem sosial, yang merupakan kondisi-kondisi riil
sosial kemasyarakatan yang menjadi obyek dari
regulasi dan menjadi subyek umpan balik bagi
pemerintah, bekerja sama dengan
C. Sistem Media, yang berfungsi memberikan
informasi, mendidik dan menjadi kontrol sosial atas
sistem politik dan sistem sosial.

Kondisi tersebut akan melahirkan:








Politik pencitraan yang membantu khalayak untuk
memilih calon yang tepat
Berjalannya konsep meritokrasi
Keberpihakan media terhadap kepentingan
masyarakat, bukan kepada ekonomi politik atau
pemilik media
Menyadari bahwa kita memasuki “the Era of
Imagology”  citra lebih penting daripada realitas
(lifestyle ecstasy)
Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang
Trias
Trias
positif demi Indonesia yang lebihPolitika
baik
Koruptika
Sekian & Terima
kasih
Komunikasi Politik 2013

More Related Content

Similar to Politik pencitraan dan demagog politik

Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaD1345
 
MASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYMASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYEvry Purrba
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiarusmin nuryadin
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMuhidin Sewank
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014joaquimrohi
 
Demokrasi di India dan Komunisme di China
Demokrasi di India dan Komunisme di ChinaDemokrasi di India dan Komunisme di China
Demokrasi di India dan Komunisme di ChinaAISYAH SAKINAH
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014ekho109
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagalRizky Faisal
 
TP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxTP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxAlqiAsaoka
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50Arin Sfaaez
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun Annahar
 

Similar to Politik pencitraan dan demagog politik (20)

Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Kd 6 presentasi 1
Kd 6 presentasi 1Kd 6 presentasi 1
Kd 6 presentasi 1
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
 
MASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYMASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORY
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baru
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014
 
Demokrasi di India dan Komunisme di China
Demokrasi di India dan Komunisme di ChinaDemokrasi di India dan Komunisme di China
Demokrasi di India dan Komunisme di China
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagal
 
Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
TP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxTP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptx
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Artikel kwn
Artikel kwnArtikel kwn
Artikel kwn
 
Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 

Politik pencitraan dan demagog politik

  • 1. POLITIK PENCITRAAN DAN DEMAGOG POLITIK (Aplikasi Teori Dependency Dalam Kepemilikan Media) RORO RETNO WULAN (NPM: 21013013003)
  • 2. Politik Pencitraan     Munculnya media dalam komunikasi politik Momen kebenaran digantikan momen citra Politik terperangkap didalam permainan bebas citra Citra yang sebenarnya telah digantikan oleh citra rekayasa demi kepentingan keterpilihan dalam pesta demokrasi
  • 3. Demagog politik   Demagog adalah agitatorpenipu yang seakan-akan memperjuangkan rakyat padahal semua itu dilakukan demi kekuasaan untuk dirinya. Demagog biasa menipu rakyat dengan janji-janji manis agar dipilih tapi kalau sudah terpilih tak peduli lagi pada rakyat; bahkan dengan kedudukan politiknya sering mengatasnamakan rakyat untuk mengeruk keuntungan (Mahfud MD)  Konsep demagog sendiri lahir saat Aristoteles dan Plato menolak sistem pemerintahan demokrasi karena diperkirakan akan melahirkan demagogdemagog politik. Inilah yang saat ini terjadi di Indonesia. Media massa turut mengkonstruksi hal tersebut.
  • 4. Prediksi Rush & Althoff (2011):  “semakin stabil pemerintahan, semakin terperinci agensi-agensi utama dari sosialisasi politik. Kebalikannya, semakin besar derajat perubahan di dalam satu pemerintahan non-totaliter, akan semakin tersebarlah agensi-agensi utama dari sosialisasi politik”.  Maka jika Indonesia yang saat ini tidak memiliki stabilitas dalam sistem sosialnya (munculnya konflik di beberapa daerah, tingginya harga barang kebutuhan pokok, dan kurangnya kepastian hukum) menghadapi kondisi pesta demokrasi dimana para demagog politik akan memanfaatkan keadaan tersebut dan membuat janji-janji kampanye yang manis kepada rakyat dengan menggunakan jaringan media massa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat pesta demokrasi nanti kita akan memilih para demagog tersebut yang akhirnya menghancurkan bangsa dan negara ini sebagai sebuah kesatuan sistem.
  • 5. Asumsi Dependency Theory   “This theory predicts that you depend on media information to meet certain needs and achieve certain goals, like uses-and-gratifications theory, with ingredients from social categories theory, and causal approaches” Teori ini meramalkan bahwa pemirsa tergantung kepada informasi media untuk memenuhi kebutuhannya dan tujuannya, seperti dalam teori uses and gratification dengan tambahan dari teori kategori sosial dan memiliki hubungan timbal balik Sumber : Ball-Rokeach & DeFleur (1976)
  • 6.
  • 7. SISTEM POLITIK SISTEM SOSIAL SISTEM MEDIA (tingkat stabilitas struktural yang bervariasi) (jumlah & sentralitas informasi yg bervariasi) AUDIENCES (tingkat ketergantungan pd informasi media yg bervariasi) EFEK KOGNITIF, AFEKTIF & BEHAVIORAL
  • 8. Kondisi Indonesia yang seharusnya terjadi Jika adanya sinergi antara : A. Sistem politik, sebagai yang bertanggung jawab atas regulasi dan pengawas jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara, bekerja sama dengan B. Sistem sosial, yang merupakan kondisi-kondisi riil sosial kemasyarakatan yang menjadi obyek dari regulasi dan menjadi subyek umpan balik bagi pemerintah, bekerja sama dengan C. Sistem Media, yang berfungsi memberikan informasi, mendidik dan menjadi kontrol sosial atas sistem politik dan sistem sosial. 
  • 9. Kondisi tersebut akan melahirkan:      Politik pencitraan yang membantu khalayak untuk memilih calon yang tepat Berjalannya konsep meritokrasi Keberpihakan media terhadap kepentingan masyarakat, bukan kepada ekonomi politik atau pemilik media Menyadari bahwa kita memasuki “the Era of Imagology”  citra lebih penting daripada realitas (lifestyle ecstasy) Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang Trias Trias positif demi Indonesia yang lebihPolitika baik Koruptika