Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia yang terjadi pada lansia. Pneumonia pada lansia memiliki insiden yang lebih tinggi dibandingkan populasi muda dan menjadi penyebab kematian utama akibat infeksi. Lansia lebih rentan terhadap pneumonia karena berbagai faktor seperti gangguan sistem kekebalan, komorbiditas, dan perubahan fisiologi paru. Diagnosis dan pengobatan pneumonia pada lansia memiliki tantangan tersendiri dikarenakan ge
Studi meta-analisis ini membandingkan manfaat klinis high-flow nasal cannula (HFNC) dengan oksigen standar atau nasal continuous positive airway pressure (nCPAP) pada anak-anak dengan gangguan pernapasan dan hipoksemia. HFNC mengurangi kegagalan pengobatan dibandingkan oksigen standar tetapi lebih besar kegagalannya dibanding nCPAP. HFNC juga lebih sedikit menimbulkan trauma hidung dari nCPAP.
Pasien pria berusia 56 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan batuk yang sudah berlangsung lama. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda gangguan paru seperti penggunaan otot bantu pernafasan. Hasil rontgen paru menunjukkan gambaran tuberkulosis paru dan penyakit paru obstruktif kronik. Diagnosis bandingnya adalah PPOK eksaserbasi dan TB Paru. Pasien diberikan tatalaksana berupa obat nebulizer
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia yang terjadi pada lansia. Pneumonia pada lansia memiliki insiden yang lebih tinggi dibandingkan populasi muda dan menjadi penyebab kematian utama akibat infeksi. Lansia lebih rentan terhadap pneumonia karena berbagai faktor seperti gangguan sistem kekebalan, komorbiditas, dan perubahan fisiologi paru. Diagnosis dan pengobatan pneumonia pada lansia memiliki tantangan tersendiri dikarenakan ge
Studi meta-analisis ini membandingkan manfaat klinis high-flow nasal cannula (HFNC) dengan oksigen standar atau nasal continuous positive airway pressure (nCPAP) pada anak-anak dengan gangguan pernapasan dan hipoksemia. HFNC mengurangi kegagalan pengobatan dibandingkan oksigen standar tetapi lebih besar kegagalannya dibanding nCPAP. HFNC juga lebih sedikit menimbulkan trauma hidung dari nCPAP.
Pasien pria berusia 56 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan batuk yang sudah berlangsung lama. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda gangguan paru seperti penggunaan otot bantu pernafasan. Hasil rontgen paru menunjukkan gambaran tuberkulosis paru dan penyakit paru obstruktif kronik. Diagnosis bandingnya adalah PPOK eksaserbasi dan TB Paru. Pasien diberikan tatalaksana berupa obat nebulizer
Laporan kasus ini membahas tentang seorang anak perempuan berusia 2 tahun dengan diagnosis multiple karies gigi, TOF dengan atresia pulmonal dan PDA 3 mm yang akan menjalani ekstraksi gigi. Terdapat evaluasi pra-operasi dan persiapan anestesi untuk menangani risiko cyanotic spell dan komplikasi lainnya.
Studi ini menemukan bahwa karsinoma sel skuamosa adalah tipe histopatologi kanker paru-paru yang paling umum di Bangalore, India. Abnormalitas hematologi tersering pada pasien kanker paru adalah anemia. Merokok tetap menjadi faktor risiko utama untuk penyakit ini.
Laporan kasus ini membahas seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan diagnosa gagal jantung kongestif akibat penyakit jantung rematik. Pasien mengeluhkan sesak nafas, lelah, dan batuk. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda gagal jantung seperti edema, takikardi, dan bising sistolik di katup mitral. Diagnosa ditetapkan berdasarkan riwayat demam rematik dan hasil pemeriksaan seperti E
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membandingkan luas lesi pada foto rontgen dada antara pasien tuberkulosis paru baru dengan hasil smear AFB positif dan negatif.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan luas lesi pada foto rontgen dada antara kedua kelompok pasien.
3. Luas lesi cenderung lebih besar pada pasien dengan hasil smear AFB positif.
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptxDedeKurniawan56670
Tiga pendekatan utama digunakan dalam penelitian ini untuk membedakan hidronefrosis dan pionefrosis: (1) pengukuran nilai Hounsfield pada CT scan, (2) temuan klinis dan laboratorium, dan (3) karakteristik pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Hounsfield >6,2 HU memiliki sensitivitas 92,3% untuk mendiagnosis pionefrosis. Temuan ini dapat membantu dalam diagnosis dan pengelolaan kondisi yang berpotens
Dokumen tersebut membahas tentang ECMO pada COVID-19, mendiskusikan penggunaan ECMO sebagai terapi lanjutan bagi pasien COVID-19 dengan ARDS berat yang tidak responsif terhadap ventilasi mekanik konvensional. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja ECMO, komponen-komponennya seperti pompa darah, oxygenator, dan akses vaskular, serta indikasi penggunaannya pada pasien COVID-19 kritis."
Makalah ini membahas tentang ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) atau Sindroma Gawat Pernafasan Akut, yang merupakan kegagalan paru-paru akut yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, cedera, atau keadaan medis lainnya. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis dan keperawatan dari kondisi ARDS.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
Laporan kasus ini membahas tentang seorang anak perempuan berusia 2 tahun dengan diagnosis multiple karies gigi, TOF dengan atresia pulmonal dan PDA 3 mm yang akan menjalani ekstraksi gigi. Terdapat evaluasi pra-operasi dan persiapan anestesi untuk menangani risiko cyanotic spell dan komplikasi lainnya.
Studi ini menemukan bahwa karsinoma sel skuamosa adalah tipe histopatologi kanker paru-paru yang paling umum di Bangalore, India. Abnormalitas hematologi tersering pada pasien kanker paru adalah anemia. Merokok tetap menjadi faktor risiko utama untuk penyakit ini.
Laporan kasus ini membahas seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan diagnosa gagal jantung kongestif akibat penyakit jantung rematik. Pasien mengeluhkan sesak nafas, lelah, dan batuk. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda gagal jantung seperti edema, takikardi, dan bising sistolik di katup mitral. Diagnosa ditetapkan berdasarkan riwayat demam rematik dan hasil pemeriksaan seperti E
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membandingkan luas lesi pada foto rontgen dada antara pasien tuberkulosis paru baru dengan hasil smear AFB positif dan negatif.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan luas lesi pada foto rontgen dada antara kedua kelompok pasien.
3. Luas lesi cenderung lebih besar pada pasien dengan hasil smear AFB positif.
Peran pengukuran nilai unit hounsfield dan pemeriksaan computed.pptxDedeKurniawan56670
Tiga pendekatan utama digunakan dalam penelitian ini untuk membedakan hidronefrosis dan pionefrosis: (1) pengukuran nilai Hounsfield pada CT scan, (2) temuan klinis dan laboratorium, dan (3) karakteristik pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Hounsfield >6,2 HU memiliki sensitivitas 92,3% untuk mendiagnosis pionefrosis. Temuan ini dapat membantu dalam diagnosis dan pengelolaan kondisi yang berpotens
Dokumen tersebut membahas tentang ECMO pada COVID-19, mendiskusikan penggunaan ECMO sebagai terapi lanjutan bagi pasien COVID-19 dengan ARDS berat yang tidak responsif terhadap ventilasi mekanik konvensional. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja ECMO, komponen-komponennya seperti pompa darah, oxygenator, dan akses vaskular, serta indikasi penggunaannya pada pasien COVID-19 kritis."
Makalah ini membahas tentang ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) atau Sindroma Gawat Pernafasan Akut, yang merupakan kegagalan paru-paru akut yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, cedera, atau keadaan medis lainnya. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis dan keperawatan dari kondisi ARDS.
Similar to (PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx (20)
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
Pasien wanita usia 38 tahun datang dengan keluhan nanah dan darah di bekas luka operasi caesar 10 hari sebelumnya beserta demam dan nyeri kepala. Didiagnosis dengan infeksi luka operasi post caesar ditambah diabetes mellitus dan hipertensi. Dilakukan perawatan medik dan non-medik seperti antibiotik infus, diet, dan pembersihan luka.
Pasien wanita usia 38 tahun datang dengan keluhan nanah dan darah dari bekas luka operasi caesar 10 hari sebelumnya disertai demam dan nyeri kepala. Didiagnosis infeksi luka operasi post caesar ditambah diabetes melitus dan hipertensi. Dirawat inap dan diberi antibiotik, antidiabetes, dan analgesik. Kondisi membaik dan pulang dengan resep obat.
Tiga kalimat:
1. Journal ini membahas rekomendasi screening gula darah setelah melahirkan bagi wanita dengan diabetes melahirkan.
2. Namun, tingkat screening saat ini masih rendah, kurang dari 50%, meskipun screening dapat mencegah atau menunda diabetes tipe 2.
3. Organisasi medis merekomendasikan metrik kualitas standar untuk mengukur tingkat screening gula darah pascamelahirkan untuk meningkatkan deteksi dini dan perawatan.
Metrik kualitas baru diusulkan untuk mengukur tingkat skrining diabetes pascapersalinan pada wanita dengan sejarah diabetes melitus gestasional. Metrik ini menghitung persentase wanita dengan diabetes melitus gestasional yang menjalani tes toleransi glukosa oral 75 gram 2 jam antara 4-12 minggu pascapersalinan, sesuai dengan rekomendasi organisasi medis. Metrik ini dirancang untuk menilai kinerja program kesehatan dalam meningkatkan deteksi dini diabetes tipe 2 p
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAuliaDwiJuanita
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara odds ratio, prevalensi relatif, dan risiko relatif. Odds ratio digunakan untuk mengukur hubungan antara paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit berdasarkan data nominal dikotom. Sedangkan risiko relatif digunakan untuk penelitian kohort untuk mengukur peluang terjadinya suatu kejadian. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung odds ratio dan risiko relatif menggunak
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAuliaDwiJuanita
Epidemiologi dibagi menjadi deskriptif dan analitik. Epidemiologi deskriptif bertujuan menggambarkan masalah kesehatan masyarakat dengan menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit. Epidemiologi analitik meliputi studi kohort, kasus kontrol, dan eksperimental untuk mengevaluasi hubungan antara paparan dan penyakit.
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...AuliaDwiJuanita
Metrik kualitas baru diusulkan untuk mengukur tingkat skrining diabetes pascapersalinan pada wanita dengan sejarah diabetes melitus gestasional. Metrik ini menghitung persentase wanita dengan diabetes melitus gestasional yang menjalani tes toleransi glukosa oral 2 jam antara 4-12 minggu pascapersalinan, sesuai dengan rekomendasi organisasi medis. Metrik ini dirancang untuk menilai kinerja program kesehatan dan meningkatkan rujukan tepat waktu untuk pence
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxAuliaDwiJuanita
Pasien berusia 2 bulan datang dengan keluhan sesak yang semakin parah saat batuk selama sebulan. Pemeriksaan menunjukkan demam dan auskultasi paru menemukan ronki basah. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb rendah dan leukositosis, sementara rontgen paru menunjukkan infiltrat. Diagnosisnya diduga bronkopneumonia.
This study investigated the prevalence of rhinitis, conjunctivitis, and rhinoconjunctivitis in rural UK children, as well as the relationship between these conditions and environmental triggers. The main findings were:
1) Conjunctivitis was more common than rhinitis based on parent-reported symptoms. Over half of children with conjunctivitis or rhinitis also reported the other condition.
2) Around 13% of children experienced rhinoconjunctivitis symptoms. Rhinitis showed a biphasic seasonal pattern while conjunctivitis and rhinoconjunctivitis peaked in summer.
3) Many parents saw rhinitis and conjunctivitis as
Pasien wanita berusia 71 tahun datang dengan keluhan utama pusing berputar. Pemeriksaan fisik dan status neurologis menunjukkan adanya tanda-tanda vertigo perifer. Diagnosis kerja adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien diberikan penatalaksanaan non-medikamentosa berupa manuver Epley dan medikamentosa seperti betahistine, flunarizine, dan diazepam.
Annissa A gewang & Aulia Dwi, Tugas Dimensi Mutu, pdf.pdfAuliaDwiJuanita
Dokumen tersebut membahas tentang tujuh dimensi mutu pelayanan kesehatan menurut WHO yaitu: efektif, keselamatan, berorientasi pada pasien, tepat waktu, efisien, adil, dan terintegrasi. Kemudian memberikan dua contoh implementasi dimensi mutu terkait pelayanan untuk pasien stroke di Posbindu dan Prolanis puskesmas.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
1. Journal Reading
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDARLAMPUNG 2023
Karakteristik klinis dan radiologis
penyakit paru pada inflammatory bowel
disease (IBD)
Oleh :
Aulia Dwi Juanita, S.Ked
Pembimbing :
dr. Silman Hadori, Sp.Rad., MH.Kes
2. PENDAHULUAN
Kolitis ulserativa (UC) dan penyakit Crohn (CD) berhubungan dengan berbagai manifestasi sistemik.
Kolitis ulserativa (UC) Crohn Disease (CD)
• Stenosis saluran napas atas
• Trakeobronkitis
• Bronkiektasis
• Edema granulomatosa laring, trakea dan
bronkus
• Supurasi bronkial kronis dan bronkitis kronis
• Bronkiektasis
3. METODE
Semua subjek dengan CD atau UC diidentifikasi oleh JM Shneerson saat pasien datang ke klinik
dengan gejala pernapasan antara tahun 1981 dan 1995.
Karakteristik yang dicatat :
Tanggal diagnosis, Adanya hasil histologis konfirmasi, Luasnya penyakit
berdasarkan studi radiologis, dan riwayat pengobatan, misalnya sulphasalazine,
mesalazine atau pembedahan.
4. Setiap pasien menjalani tes fungsi paru standar untuk FEV1, FVC,
total kapasitas paru-paru (TLC), RV dan koefisien transfer untuk
karbon monoksida (KCO).
• Hasilnya dibandingkan dengan kontrol usia dan jenis kelamin.
• Hasil individu diklasifikasikan sebagai normal, restriktif atau
obstruktif.
METODE
5. HASIL
• Dari 17 pasien (10 laki-laki) , 14
menderita UC dan 3 menderita CD.
• Gejala pernapasan sudah dialami selama 2
tahun dan manifestasi ekstraintestinal
lainnya muncul pada 3 subjek (17,6%; 1
artropati seronegatif, 1 penyakit jaringan
ikat campuran, 1 iridosiklitis dan ankylosing
spondylitis).
6. • Satu pasien (No. 4) mengalami peradangan interstitial seluler, sedikit pembentukan
kolagen dan deskuamasi seluler yang luas pada biopsi transbronkial, yang
respon terhadap pengobatan steroid.
• Pasien yang lainnya (No. 8) memiliki fibrosis interstisial dengan fibroblas dan sel
inflamasi kronis di dinding alveolar.
HASIL HISTOLOGI PARU
7. Gejala
• Sesak napas adalah gejala umum yang muncul pada
pasien.
• Produksi sputum tidak ada pada 3 dari 13 pasien
dengan bronkiektasis, dan dua di antaranya (No. 2 dan
5) tidak mengalami batuk.
• 11 pasien menunjukkan perbaikan klinis dan/atau
fisiologis sebagai respons terhadap kortikosteroid oral
atau inhalasi
8. Fungsi Paru
• 6 pasien dengan fisiologi paru normal
semuanya memiliki kombinasi
bronkiektasis
• KCO berkurang pada 4 pasien, satu
terkait dengan fibrosis.
• Pada 3 pasien, KCO meningkat
9. Abnormalitas dari CT resolusi tinggi (HrCT)
• 13 (76%) pasien mengalami bronkiektasis (11 UC, dua CD) (tabel 3).
• 1 pasien mengalami bronkiektasis di semua lobus tetapi tidak ada gambaran air trapping
10. Hubungan antara karakteristik klinis, parameter
fisiologis, dan fitur CT resolusi tinggi
• Terdapat korelasi negatif yang kuat antara kolektomi dan merokok (r= -0,73, p=0,004) (lima dari
tujuh tidak pernah merokok).
• Tidak ada korelasi yang signifikan antara status merokok dan gejala individu, hasil tes fisiologis paru atau
kelainan pada HRCT.
Sembilan pasien menunjukkan bukti adanya udara
perangkap (gbr. 1) dan lima memiliki perubahan "pohon
dalam tunas" atau “tree in bud” (gbr. 2).
11. DISKUSI
Hubungan penyakit paru-paru dan IBD sering diabaikan sebagai manifestasi ekstraintestinal (UC/CD) dikarenakan :
Dokter mungkin tidak mempertimbangkan hubungan tersebut karena pasien sering
datang dengan gejala paru bertahun-tahun setelah adanya penyakit usus atau GIT.
Pasien tanpa gejala bisa saja memiliki fungsi paru abnormal dan limfositosis alveolar
sehingga mungkin tidak datang ke dokter paru.
12. DISKUSI
4 pasien yang menggunakan sulphasalazine
Ditemukan bukti
bronkiektasis dan air
trapping, sementara 1 pasien
mengalami emfisema.
Tidak ada dari pasien ini yang
menunjukkan eosinofilia, yang biasanya
muncul pada penyakit paru yang
disebabkan oleh sulphasalazine.
13. • 4 pasien yang terdapat bukti penyakit alveolar, 3 di antaranya mengalami manfaat yang
signifikan dari pengobatan steroid, 1 pasien (sebelumnya dilaporkan sebagai kasus 2)
terdapat gejala pernapasan baru setelah beberapa tahun dan didiagnosis bronkiektasis.
DISKUSI
• Deteksi dini sangat penting karena penyakit alveolar dan saluran napas seringkali
memberikan respons yang baik terhadap pengobatan dengan steroid.