Laporan kasus ini membahas seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan diagnosa gagal jantung kongestif akibat penyakit jantung rematik. Pasien mengeluhkan sesak nafas, lelah, dan batuk. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda gagal jantung seperti edema, takikardi, dan bising sistolik di katup mitral. Diagnosa ditetapkan berdasarkan riwayat demam rematik dan hasil pemeriksaan seperti E
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Kehamilan perubahan fisiologis dalam sistem kardiovaskuler mempersulit diagnosis kelainan jantung
Koonin (1997) : peny.jantung 5,6% kematian maternal di USA
Kematian maternal karena kelainan jantung
RSHS (1994-1998) : 5,4%
RSCM (2001) : 10,3%
RSWS (2001-2003) : 14,2%
Sillversides (Canada, 2002) : tidak ada kematian dari 74 kasus
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. Laporan Kasus:
Congestive Heart Failure ec Mitral Stenosis /
Mitral Regurgitasi ec Penyakit Jantung
Rematik
Pembimbing :
Dr. Herlina Dimiati, Sp. A (K)
Oleh :
Reza Oktarama Putra
2. Pendahu
luan
Demam rematik (DR)
banyak terjadi pada
anak di negara
berkembang dan sering
mengenai anak usia
antara 5 – 15 tahun
Kelainan katup yang
paling sering
diakibatkan oleh PJR
adalah katub mitral
(75%) dan katub
aorta (25%)
Gangguan
hemodinamik akibat
lesi katub yang
bermakna akan
menimbulkan gagal
jantung
Penyakit jantung
rematik (PJR) adalah
penyakit akibat
gejala sisa dari DR,
yang ditandai dengan
terjadinya kerusakan
katup jantung
4. Identitas Pasien
Nama : An. DI
Tanggal lahir : 28 September 2001
Umur : 11 tahun
No. CM : 1015511
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Seutui, Banda Aceh
Riwayat Pernikahan : Belum Menikah
Tanggal Masuk RS : 24 Agustus 2014
Tanggal Periksa : 01 September 2014
Tanggal Pulang : 11 September 2014
5. Anamnesis
KU :Sesak nafas
KT: Lemas, batuk, dan cepat lelah
RPS: Pasien dirujuk dari RSIA dengan diagnosa Congestive Heart
Failure et causa sangkaan Penyakit Jantung Rematik (PJR). Pasien
mengeluhkan sesak. Sesak dirasakan sejak 3 hari SMRS dan terasa
memberat 2 hari kemudiaan. Sesak tidak dipengaruhi oleh suhu
ataupun cuaca tapi sangat dipengaruhi oleh aktifitas. Pasien merasa
lebih nyaman jika kepala agak ditinggikan saat berbaring. Pasien juga
mengeluhkan tubuhnya cepat lelah dan terasa lemas yang memberat
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Lelah berkurang dengan
istirahat. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak ± 1 minggu SMRS.
Batuk yang dirasakan tidak berdahak. Selain batuk pasien juga
mengeluhkan demam ringan. Riwayat batuk darah (-), riwayat
berkeringat di malam hari (-)
6. Riwayat
Penyakit
Dahulu :
• Pasien belum pernah mengalami hal
ini sebelumnya
Riwayat
Penyakit
Keluarga:
• Tidak ada keluarga pasien dengan
riwayat penyakit jantung, riwayat
hipertensi, dan asma.
Riwayat
Kehamilan :
• Ibu pasien ANC teratur di bidan dan
Puskesmas. Riwayat demam,
hipertensi, diabetes selama hamil
disangkal
Riwayat
Persalinan :
• Pasien merupakan anak ke-5 dari 5
bersaudara, lahir secara pervaginam di
bidan berat badan lahir ± 3000 gram.
Anamnesis
7. Riwayat
Pemberian
Makanan :
• 0 – 6 bulan : susu formula
• 6 bulan – 2 tahun : susu formula + nasi
lunak
• 2 tahun – sekarang : makanan keluarga
Riwayat
Imunisasi :
• Imunisasi dasar lengkap (DPT, Hb0,
BCG, Polio, Campak)
Anamnesis
8. Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg (on terapi)
Nadi : 143 kali/menit
RR : 43 kali/menit
Temperatur : 36,9° C
Pemeriksaan Fisik/
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera
ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-)
Hidung : NCH (+), sekret (-)
9. Pemeriksaan Fisik
Mulut : Mukosa bibir lembab (+), sianosis sentral (-), caries dentis (-),
kandidiasis (-), tonsil (T1/T1), faring hiperemis (-).
Leher : retraksi suprasternal (+), pembesaran KGB (-), pembesaran
thyroid (-)
Thoraks :
I : simetris, retraksi intercostal (+/+), jejas (-).
P : ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra,
krepitasi (-/-)
P : sonor (+/+)
A : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
10. Pemeriksaan Fisik
Cor :I : pulsasi ictus kordis (-),
P : ictus cordis di ICS 5 linea midclavicularis sinistra
P : batas kanan di linea parasternal kanan
Batas kiri di linea mid axilaris anterior sinistra
Batas atas di ICS 2 linea midclavicularis sinistra
A : HR 143x/menit, regular, bising (+) di area
katup mitral
Abdomen: I : Simetris, jejas (-), distensi (-)
P : Soepel, organomegali (-)
P : Timpani, asites (-), shifting dullness (-)
A : peristaltik usus normal.
Ekstremitas : edema ekstremitas inferior, non pitting
edema, sianosis (-), pucat (+)
15. Laboratorium
Tanggal 24 Agustus 2014
Hemoglobin : 8,9 gr/dl
Hematokrit : 29%
Eritrosit : 3,5 x 106
Trombosit : 440 x 103
Leukosit : 15,3 x 103
MCV/MCH/MCHC : 82/26/31
Diftell count : 1/0/73/19/7
ASTO : 400 IU
Pemeriksaan Penunjang
16. Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 24 Agustus 2014
Morfologi darah tepi :
Eritrosit hipokrom (sebagian normokrom) ,
anisopoikilositosis (beberapa target sel),
Leukosit jumlah meningkat, neutrofilia,
hipersegmentasi (+)
Trombosit jumlah cukup, tersebar, bentuk normal
DS/ Hipokrom mikrositer, leukositosis
18. Echokardiografi :
Tanggal 27 Agustus 2014
Kesimpulan: MR severe, TR ringan, AR berat, tampak efusi
pericard moderate tanpa tanda tanda tamponade cardiac, LA dan
LV dilatasi, dengan EF 73%.
Pemeriksaan Penunjang
25. A n a l i s a K a s u s
Pasien memiliki riwayat
sering demam yang disertai
dengan batuk dan nyeri
tenggorokan
Hal ini sesuai dengan
perjalanan penyakit jantung
rematik (PJR). Penyakit
jantung rematik merupakan
respons autoimun terhadap
Streptokokus ß hemolitikus
grup A yang awalnya
menginfeksi tenggorokan
(faring)
26. A n a l i s a K a s u s
Pada laporan kasus ini
pasien merupakan seorang
anak berusia 11 tahun.
Bila dilihat dari data
epidemiologinya, PJR
menjadi salah satu masalah
utama penyebab angka
kesakitan dan kematian pada
anak di negara berkembang.
yang terutama terjadi pada
anak-anak usia sekolah yaitu
usia 5 hingga 15 tahun
27. P a t o f i s i o l o g i
Respons autoimun terhadap infeksi
Streptokokus ß hemolitikus grup A
Peran antigen histokompatibility mayor,
antigen jaringan spesifik potensial dan
antibodi
M-protein dari Streptokokus ß hemolitikus
grup A strukturnya homolog dengan miosin
jantung
29. Kriteria Diagnosis
Kriteria Mayor Kriteria minor
Karditis Artralgia
Poliartritis Demam
Korea Pemeriksaan Penunjang :
Eritema Marginatum LED Meningkat
Nodul subkutan CRP (+)
EKG : PR Interval
memanjang
Kriteria Jones (revised 1992)
30. Insufisiensi Mitral/ Mitral Regurgitasi (MR)
Pada pasien ini
didapatkan bising sistolik
pada daerah katup mitral
dan berdasarkan
pemeriksaan ECHO
tampak jelas adanya
insufisiensi mitral / mitral
regurgitasi (MS)
Infeksi pada katub
mitral sebagian besar
sudah terjadi pada
hari-hari pertama
serangan DR.
Sebagian akan sembuh
sempurna,
sebagian akan
menimbulkan gejala
sisa berupa insufisiensi
mitral / mitral
regurgitasi (MR)
31. Mitral Stenosis (MS)
Perlekatan antara daun-daun
katub, selain dapat menimbulkan
insufisiensi mitral juga dapat
menyebabkan mitral stenosis
(MS).
MS berat dapat menimbulkan
dispneu atau gangguan nafas
Ortopneu atau sesak saat
berbaring dan palpitasi
Pada pasien ini didapatkan
gangguan pernafasan yang
ditandai dengan
Frekuensi nafas meningkat,
Terasa lebih nyaman jika posisi
kepala ditinggikan dan dada
berdebar-debar
32. Gagal Jantung Kongestif / Congestive Heart
Failure (CHF)
Berdasarkan anamnesis
pasien mengeluhkan cepat
lelah, dan pada
pemeriksaan tanda vital
juga didapatkan frekuensi
nadi yang meningkat.
PJR
Kerusakan
Katub
Gagal
Jantung
Sindroma
klinis pada
jantung
Kemampuan
memompa
darah kurang
Cepat lelah
dan takikardi
35. Anti inflamasi
Bila atritris, diberikan
Aspirin
100mg/kgBB/hari
sampai 2 minggu
Pada pasien ini yang telah terjadi
karditis berat dan gagal jantung
maka anti inflamasi yang
dianjurkan adalah prednisone
dengan dosis 2mg/kgBB/hari
selama 2 minggu dan dilanjutkan
dengan aspirin 75mg/kgBB/hari
Tatalaksana PJR
36. Tatalaksana CHF
Prinsip pengobatan pada gagal jantung adalah istirahat, digitalis, diuretik,
diet, dan pengobatan penunjang lain
Tatalak
sana
Diet
Istirahat
Oksigen
Posisi
Tran
sfusi
Digitalis
Diuretik
Antibio
tik
37. Prognosa
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad Malam
38. Pencegahan
Setiap pasien dengan riwayat demam reumatik tanpa gejala sisa katub
memerlukan pengobatan profilaksis (sekunder) selama 5 tahun
Pasien dengan gejala sisa kelainan katub memerlukan profilaksis lebih
lama bahkan seumur hidup.
Obat yang diberikan adalah benzatin penisilin G dengan dosis
600.000 unit bila BB < 27kg dan 1,2 juta unit bila BB > 27kg.
Diberikan setiap 28 hari. Pada kasus PJR yang berat diberikan setiap 3
minggu.
Pencegahan
39. Keadaan Pulang
Pasien diizinkan pulang pada tanggal 11 September 2014, pada hari
rawatan ke 14 dengan keadaan klinis sudah membaik, sesak napas
dan batuk sudah tidak ada,
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Hearth Rate : 112 x / menit
Respiratory Rate : 26 x / menit
Suhu : 36, 6C
Tekanan Darah : 120/50 mmHg
40. Kesimpulan
Penyakit jantung
rematik merupakan
respons autoimun
terhadap infeksi
Streptokokus ß
hemolitikus grup A
Sering mengenai
anak usia antara 5 –
15 tahun.
Pemeriksaan
ekokardiografi
(echo) sangat
berperan dalam
menegakkan
kelainan pada katup
jantung
Kelainan katup
yang paling sering
adalah insufisiensi
dan stenosis mitral
Malfungsi katup dapat
menimbulkan kegagalan pompa
jantung berujung pada penyakit
gagal jantung kongestif
Prinsip pengobatan pada PJR
adalah eradikasi terhadap
streptococcus ß hemolitikus
grup A dan obat anti inflamasi
Sedangkan prinsip
penatalaksanaan pada gagal
jantung adalah istirahat,
digitalis, diuretik, diet dan terapi
penunjang