1. Synergy on Human Well-Being Improvement
Study on Childhood TB in Four TB High
Burden Districts in Indonesia of Aceh,
East Java, Papua, and Papua Barat
Perkumpulan Sinergi Sehat Indonesia (Sinergi Indonesia/SI)
12 Juli 2022
2. Latar Belakang
• Aceh, Jawa Timur, Papua, dan Papua Barat merupakan provinsi dengan beban kasus TB yang
tinggi
• TB anak di Indonesia seperti tertuang dalam WHO Global TB Report 2021:
• Kematian anak balita akibat TB tertinggi dan hanya 10% di antara mereka yang
mendapatkan TPT
• Estimasi 99.000 anak terinfeksi TB (12% dari total kasus TB di Indonesia); 35% hilang
akibatnya anak tidak mendapatkan pengobatan.
• Diagnosis TB untuk anak merupakan tantangan tersendiri karena gejalanya tidak spesifik
dan kurangnya alat diagnostik yang ramah anak akibatnya overdiagnosis, underdiagnosis,
dan bahkan kasus tidak terlaporkan.
• Untuk diagnosis dini, implementasi program TB anak diintegrasikan dengan program lain,
seperti IMCI, tetapi banyak juga yang terlewatkan.
• Pandemi COVID-19 juga berpengaruh terhadap program TB anak, dimana notifikasi kasus
menurun hingga setengahnya di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
3. Tujuan studi
• Mendapatkan pemahaman terkait kapasitas sistem kesehatan dalam
• memberikan layanan TB anak yang efektif dan mengidentifikasi hambatan dan
• peluangnya, khususnya di 4 kab/kota dengan beban TB yang tinggi (Bireun, Kota
• Surabaya, Asmat, and Kota Sorong).
Umum
Khusus
Tingkat komunitas:
Mendeskripsikan sikap masyarakat terhadap penyakit TB, penularan, dan pengobatannya
dengan tujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan pendukung di tingkat
komunitas/keluarga terkait dengan skrining, diagnosis dan pengobatan TB pada anak
atau anak dengan resiko TB.
Tingkat faskes:
• Mendeskripsikan kapasitas faskes pemerintah dan swasta di semua level dalam
memberikan layanan TB anak dengan tujuan untuk mencari hambatan dan peluang di
tingkat faskes.
• Mendeskripsikan layanan kesehatan anak (IMCI, gizi, posyandu) yang dapat dioptimalkan
untuk pelayanan TB.
4. Tujuan studi
Khusus
Tingkat sekolah:
Memahami kapasitas sekolah dasar dan sekolah lanjutan untuk melakukan
skrining TB dan merujuk ke layanan kesehatan serta memberikan dukungan
untuk memastikan kepatuhan anak dengan TB dalam menjalani pengobatan TB.
Pemangku kebijakan dan pemberi layanan:
• Mengeksplorasi program, infrastruktur, pembiayaan, monitoring, reporting
dan kapasitas layanan TB anak yang dikelola oleh Dinkes Prov dan Kab/kota
• Mengeksplorasi enabling factors untuk program TB anak
• Mengeksplorasi metode-metode inovatif dalam penguatan kapasitas petugas
kesehatan dalam layanan TB anak, seperti OJT, studi kasus dan diskusi dll.
• Memberikan rekomendasi intervensi prioritas TB anak dalam konteks
komunitas lokal dan sesuai dengan kondisi infrastruktur dan kapasitas
fasilitas kesehatan dan sekolah, termasuk dalam konteks pandemic COVID-
19.
5. Metodologi
Desain
Periode
Pengumpulan
data
Analisis
Jumlah
Sampel
Cross-sectional study menggunakan teknik kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam dan holistik mengenai kapasitas sistem kesehatan untuk pelayanan TB anak yang
efektif dan mengidentifikasi hambaan dan peluang khususnya di 4 wilayah dengan beban TB
tinggi di tingkat komunitas, faskes dan sekolah.
Semi-structured interview: 92 informan
Focus group discussion: 5 FGD di masing-masing kab/kota @8-12 peserta/FGD
Analisis tematik menggunakan software Atlas.ti
Analisis dilakukan berdasarkan kelompok informan (komunitas, faskes, sekolah, pemangku
kebijakan & penyedia layanan)
Periode studi: 7 bulan (termasuk pengumpulan data: 3 bulan)
Pengumpulan data di lapangan: Juli – Agustus 2022
Desk review
Pengumpulan data sekunder
Semi-structured interview
FGD
Observasi
6. Lokasi studi
1. Bireun district, provinsi Aceh
2. Kota Surabaya, provinsi Jatim
3. Asmat district, provinsi Papua
4. Kota Sorong, provinsi Papua Barat
Dasar pemilihan lokasi: memiliki beban TB tertinggi, di wilayah kerja
UNICEF, mewakili Jawa, Indonesia Barat dan Indonesia Timur, dan
mewakili daerah pedesaan dan perkotaan.
7. Pertanyaan kunci dan sumber data kualitatif
No Assessment Pertanyaan kunci Sumber data
1 Epidemiologi TB
anak
• Epidemiologi TB seperti jumlah orang dewasa dan
anak yang didiagnosis TB, pengobatan, TPT, TB-DM,
TB-HIV, TB anak dengan stunting
• Gambaran pelayanan TB anak seperti kegiatan TB,
jumlah, lokasi dan nama faskes
JEMM report, SITB,
field visit
2 Komunitas • Pengetahuan dan sikap terhadap penyakit TB,
faktor resiko, penularan, dan pengobatannya dan
bagaimana masyarakat mendeteksi dan melakukan
skrining anak dengan TB dan merujuk ke faskes
• Hambatan dan pendukung di tingkat
komunitas/keluarga terkait dengan skrining,
diagnosis, pengobatan TB, pengobatan pencegahan
pada anak atau anak dengan resiko TB
• Peluang potensial untuk layanan TB anak yang
efektif (deteksi, rujukan, contact tracing, skrining,
diagnosis, pengobatan dan pengobatan
pencegahan)
Semi-structured
interview & FGD
8. Pertanyaan kunci dan sumber data kualitatif
No Assessment Pertanyaan kunci Sumber data
3 Faskes • Pengetahuan dan kapasitas petugas kesehatan
faskes pemerintah dan swasta dalam memberikan
pelayanan TB anak dan layanan kesehatan anak
(skrining, diagnosis, pengobatan, contact tracing,
dan pencegahan pengobatan)
• Alur rujukan dan penanganan khusus
• Peluang integrasi skrining TB dan program
kesehatan anak lainnya
• Metode-metode inovatif dalam penguatan
kapasitas petugas kesehatan dalam layanan TB anak
Semi-structured
interview & FGD
4 Sekolah • Pengetahuan dan kapasitas sekolah dasar dan
lanjutan untuk melakukan skrining TB anak dan
rujukan serta support untuk memastikan kepatuhan
pengobatan TB.
• Hambatan guru melakukan deteksi dan rujukan
• Peluang integrasi pelayanan TB di sekolah
• Metode-metode penguatan kapasitas sekolah
FGD
9. Pertanyaan kunci dan sumber data kualitatif
No Assessment Pertanyaan kunci Sumber data
5 Pemangku kebijakan dan
penyedia layanan
• Kebijakan atau peraturan lokal dan
bagaimana implementasinya sebagai
bagian dari enabling environment program
TB di tingkat lokal
• Keterlibatan organisasi profesi dalam
program TB anak
• Keterlibatan dan peran TB patient support
group dalam program TB anak
• Isu layanan dan peran BPJS dalam layanan
TB anak
• Program dan manajemen TB anak yang
dikelola oleh Dinkes Prov & Kab/Kota
• Review kebijakan dan
peraturan di tingkat
lokal
• Semi-structured
interview
10. Data kuantitatif
No Assessment Data
1 Komunitas • Jenis pelayanan untuk anak yang ada di komunitas
• Kader TB dan kontak investigasi
• Jumlah anak dengan TB, TB-HIV, TB-RO
• Jumlah anak dengan TB yang ditangani masyarakat
2 Faskes • Lokasi & wilayah cakupan
• Jumlah pasien per tahun dan bulanan
• Daftar petugas kesehatan dan tanggung jawab
• Layanan kesehatan anak dan kelompok target
• Jumlah pasien TB dewasa dan anak untuk skrining, diagnose,
pengobatan
• Layanan TB anak
• Peralatan diagnostik TB
• Pengobatan (regimen) dan isu terkait supply chain
• Sistem manajemen data TB anak dan alurnya
• Biaya pengobatan
11. Data kuantitatif
No Assessment Data
1 Sekolah • Lokasi dan wilayah cakupan
• Jumlah siswa (usia dan gender)
• Daftar guru dan staf lain dan tanggung jawabnya
• Program kesehatan anak
• Pengetahuan dan training tentang TB untuk guru
• Linkage dengan faskes
12. Sampling
Lokasi Faskes Sekolah
Pemerintah Swasta Pemerintah Swasta
1. Bireun district 1 posyandu
2 Puskesmas,
1 rumah sakit
1 klinik,
2 rumah sakit
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
1 TK/PAUD
1 SD,
1 SMP
2. Kota Surabaya 1 posyandu
2 Puskesmas,
1 rumah sakit
1 klinik,
2 rumah sakit
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
3. Asmat district 1 posyandu
2 Puskesmas,
1 rumah sakit
1 klinik,
2 rumah sakit
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
4. Kota Sorong 1 posyandu
2 Puskesmas,
1 rumah sakit
1 klinik,
2 rumah sakit
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
1 PAUD/TK
1 SD,
1 SMP
Total 28 faskes 24 sekolah
Jumlah Target Faskes dan Sekolah
18. Synergy on Human Well-Being Improvement
Tim Peneliti dan Tim Lapangan
STUDY ON CHILDHOOD TB IN FOUR HIGH TB BURDEN DISTRICTS IN
INDONESIA OF ACEH, EAST JAVA, PAPUA, AND PAPUA BARAT
22. Kota Surabaya
Field Coordinator:
Arina Mufida Ersanti, SKM.,
M.Epid
Data Collector:
Aprilliyana Ria Widyastuti,
S.Kep., Ners.
Data Collector:
Naomy Simanungkalit, S.Keb.,
Bd
23. Kota Sorong
Field Coordinator:
Felix Fridom Mailoa, SKM.,
MPH.
Data Collector:
Susanti Debora, A.Md.Keb.,
S.KM
Data Collector:
Fita Fiona Timang Subagio,
S.KM