3. BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Biologi Sel dan Molekuler merupakan bidang ilmu yang terus menerus berkembang. Ilmu ini
bermanfaat hampir di semua bidang. Baik dalam bidang medis untuk menangani kelainan-
kelainan genetik dan penemuan obat-obat baru, pada bidang pertanian, peternakan, kehutanan
untuk meningkatkan produk-produk baik tanaman maupun hewan unggul maupun di bidang
lingkungan dalam hal mengatasipolutan serta perannya dalam kemajuan produksi pangan.
Isolasi DNA merupakan teknik yang penting dalam pengembangan ilmu ini. Derajat
kemurnian dan kualitas dalam isolasi DNA sangat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh.
Secara umum, prosedur ekstraksi yang baik untuk isolasi DNA mencakup tiga hal penting, yaitu
harus bisa dihasilkan DNA dengan kemurnian yang tinggi, DNAnya harus utuh, dan jumlahnya
mencukupi (konsentrasi tinggi). Isolasi DNA juga merupakan langkah pertama dalam studi
sekuen DNA dari populasi DNA kompleks dan dalam analisis struktur genom dan ekspresi gen.
Kuantitas, kualitas dan integritas DNA akan mempengaruhi hasil yang diperoleh secara langsung.
Dengan meningkatnya kebutuhan teknik DNA rekombinan dalam penelitian tumbuhan, metode
yang digunakan dalam isolasi DNA menjadi perhatian utama.
4. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip pembuatan ekstraksi DNA bawang putih?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi ekstraksi bawang putih?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui prinsip pembuatan ekstraksi DNA bawang putih
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi ekstraksi bawang putih
1.4 Manfaat
1.Mengetahui prinsip pembuatan ekstraksi DNA bawang putih.
2.Mengetahui faktor yang mempengaruhi ekstraksi bawang putih.
5. 2.1 Uraian Bawang Putih
Bawang putih atau garlic berasal dari bahasa Inggris kuno “gar” yang berarti
tombak atau ujung tombak, dan “lic” yang berarti umbi atau bakung. Terkadang garlic
juga dinamakan dengan Allium sativum yang berasal dari bahasa Celtic “All” yang
berarti berbau tidak sedap, dan “sativum” yang berarti tumbuh.
2.1.1 Klasifikasi Bawang Putih
Menurut Tjitrosoepomo (1989) dalam Mariyono, dkk (2002) klasifikasi bawang
putih adalah sebagai berikut:
Devisi :Spermatophyta
Kelas Monocotyledone
Ordo : Liliiflorae
Famili : Liliiaceae
Genus :Allium Spesies :Alllium sativum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6. Bawang putih mengandung setidaknya 33 komponen sulfur, 17 asam amino,
banyak mineral, vitamin, dan lipid. Tanaman bawang putih memiliki kandungan
sulfur yang lebih tinggi dibanding tanaman famili Lilliceae lainnya. Kandungan sulfur
dalam bawang putih inilah yang bertanggung jawab atas berbagai macam manfaat
terapeutik bawang putih dan memberikan bau khas bawang putih. Kandungan gizi
yang terdapat dalam 100 gram bawang putih. Organosulfur dan senyawa fenolik
sebagai antioksidan yang terdapat dalam kandungan bawang putih memegang
peranan sangat penting untuk mencegah kerusakan sel dan organ dari proses
oksidasi
2.1.2 Kandungan Bawang Putih
7. 2.1.3 Khasiat Bawang Putih
Bawang putih dapat mengatasi infeksi usus, infeksi saluran
pernafasan, kulit dan luka – luka akibat gigitan binatang, obat
batuk, cacingan, tekanan darah tinggi, diabetes, tifus, maag,
untuk menghambat penuaan dan menguatkan otot – otot
badan.
8. 2.2 Ekstraksi DNA
Ekstraksi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari
DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.
Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran
berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai
berat molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan
molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung.Prisnsip utama
dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran(lisis), ektraksi atau
pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein,serta
pemurnian DNA).
9. BAB III METODE PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah : Blender, Pisau, Toples kedap udara,
Sendok , Batang pengaduk, Saringan dan Sarung tangan
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah: 4 siung bawang putih, 1 sdm
garam halus, Sabun ,Alkohol 70%, Air
10. 3.2 Prosedur Kerja
Proses ekstraksi DNA bawang putih adalah sebagai berikut:
1.Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Kupas 4 siung bawang putih, kemudian blender hingga halus.
3.Masukkan 1sendok garam halus kedalam wadah kosong,
kemudian tambahkan 2 sendok sabun dan ditambah 50 ml air, aduk
perlahan sampai homogen (jangan sampai berbuih).
4. Saring dan masukkan hasil filtrat ke dalam wadah kosong.
5. Siapkan 10 ml alkohol 70% , lalu tambahkan fitrat bawang putih
6.Amati proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih
atau benang putih di bagian paling atas.
7.Dokumentasikan dalam bentuk foto dan video pada setiap
tahapnya.
11. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA. Tujuan isolasi DNA adalah
untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan . Prinsip dasar isolasi total DNA/RNA
dari jaringan adalah dengan memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga akan terbentuk
ekstrak sel yang terdiri DNA, RNA dan substansi dasar lainnya.
pembuatan ekstraksi DNA bawang putih, dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan, Kupas 4 siung bawang putih, kemudian blender hingga halus. Pemblenderan ini bertujuan
untuk merusak dinding sel, membran sel, dan membran inti, sehingga DNA di dalam sel dapat keluar dan
masuk ke dalam larutan. Masukkan 1 sendok garam halus kedalam wadah kosong, kemudian tambahkan
2 sendok sabun dan ditambah 50 ml air, aduk perlahan sampai homogen (jangan sampai berbuih). Saring
dan masukkan hasil filtrat ke dalam wadah kosong. Siapkan 10 ml alkohol 70% , lalu tambahkan fitrat
bawang putih. Penambahan bahan tersebut bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang
DNA dari larutan, sehingga benang-benang DNA lebih mudah untuk diamati. Setelah proses ekstraksi
DNA dilakukan Amati proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih atau benang putih di bagian
paling atas, Kemudian dokumentasikan.
Berdasarkan percobaan kali ini, hasil yang didapat adalah berupa benang-benang DNA berwarna
putih kabut. Perbedaan waktu dan jumlah DNA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain perbedaan
larutan deterjen dan faktor lain adalah ketidaktelitian mahasiswa pada saat melakukan percobaan ini.
12. BAB V APLIKASI BIOTEKNOLOGI
Ektraksi DNA menghasilkan volume DNA bawang putih yang
sebanyak mungkin untuk keperluan medis lanjutan, seperti : klonning,
untuk menangani kelainan-kelainan genetik dan penemuan obat-obat
baru, pada bidang pertanian, peternakan, kehutanan untuk
meningkatkan produk-produk baik tanaman maupun hewan unggul
maupun di bidang lingkungan dalam hal mengatasi polutan serta
perannya dalam kemajuan produksi pangan
13. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
1.Prinsip ekstraksi DNA bawang putih adalah sentrifugasi dan presipitasi.
Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan
berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar
akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada
bagian atas tabung. Presipitasi dilakukan untuk mengendapkan suatu
komponen dari campuran.
2.Ekstraksi DNA bawang putih dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain
perbedaan larutan deterjen dan faktor lain adalah ketidaktelitian mahasiswa.
6.2 Saran
1.Diharapkan kepada praktikan agar lebih bersih ketika melakukan percobaan
2.Diharapkan kepada mahasiswa sebaiknya lebih memahami prosedur
kerja agar penjelasanyang dipaparkan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
14. DAFTAR PUSTAKA
Fatchiyah, dkk. 2011. Biologi Molekular . Jakarta: Erlangga
Ginting, E., & Syahputri, K. (2016). DESAIN EKSPERIMEN
EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH. Jurnal Sistem Teknik Industri,
18(1), 44 49.
Moulia, M. N. (2018). Antimikroba ekstrak bawang putih. Jurnal
Pangan, 27(1), 55-66.
Prasonto, D., Riyanti, E., & Gartika, M. (2017). Uji aktivitas antioksidan
ekstrak bawang putih (Allium sativum). ODONTO: Dental Journal, 4(2),
122-128.
Yuniastuti, K. 2006. Ekstraksi Dan Identifikasi Komponen Sulfida Pada
Bawang Putih. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang