Disampaikan Oleh Sutiah LPKP
dalam Sosialisasi Internal di OPD Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
Tanggal : 28 Oktober 2019
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pusat Pendidikan Administrasi Lemdik Polri
12 Mei 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan Oleh Sutiah LPKP
dalam Sosialisasi Internal di OPD Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
Tanggal : 28 Oktober 2019
Sambutan kunci (keynote speech) Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN) LAN-RI pada
Webinar Peringatan Hari Statistik Nasional 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu
Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pusat Pendidikan Administrasi Lemdik Polri
12 Mei 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018Dr. Zar Rdj
PETA PROSES BISNIS merupakan diagram yang menggambarkan hubungan kerja yang efektif & efesien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yg bernilai tambah bagi pemangku kepentingan
Disampaikan pada Workshop Pengembangan Inovasi Desa
Tigaraksa, 31 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memiliki best practices dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done
SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target yang SMART
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target
Bahan diambil dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomo3 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxSampe Purba
Presentasi singkat ini mengcapture isue isue terkaut dengan pemindahan ibu kota suatu negara. Ibu kota adalah Center of Gravity, yang memiliki dimensi Kesejahteraan, Pertahanan, Iptek dan Hukum.
Pemindahan ibu kota bukan sekedar pemindahan orang dan infrastruktur.
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018Dr. Zar Rdj
PETA PROSES BISNIS merupakan diagram yang menggambarkan hubungan kerja yang efektif & efesien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yg bernilai tambah bagi pemangku kepentingan
Disampaikan pada Workshop Pengembangan Inovasi Desa
Tigaraksa, 31 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memiliki best practices dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done
SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target yang SMART
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target
Bahan diambil dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomo3 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxSampe Purba
Presentasi singkat ini mengcapture isue isue terkaut dengan pemindahan ibu kota suatu negara. Ibu kota adalah Center of Gravity, yang memiliki dimensi Kesejahteraan, Pertahanan, Iptek dan Hukum.
Pemindahan ibu kota bukan sekedar pemindahan orang dan infrastruktur.
DEMONOLOGI dan EKSORSISME dari perspektif iman Kristen KatolikMamang Lamsijan
Demonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang setan dan segala yang terkait olehnya. Dalam agama-agama tertentu, demonologi dikaji dalam mencari pengetahuan tentang siapa setan, lalu apa pekerjaannya, apa hubungannya dengan orang beriman, dan sebagainya.[1] Ada kata-kata dalam Kitab Suci dalam berbagai agama yang secara langsung menyebutkan tentang setan.[1]
Dalam Kajian Alkitab dalam agama Kristen dijumpai demonologi yang sudah berlangsung sejak tradisi bangsa Yahudi kuno pada waktu dijajah oleh Persia.[2] Kemudiam dalam sastra para rabi Yahudi terdeteksi dari tahun 150 SM. Dalam tradisi Perjanjian Lama, mula-mula setan dipandang sebagai berhala. Kemudian dalam Sastra apokaliptik setan dipahami sebagai malaikat-malaikat yang jatuh dalam ketidakpatuhan terhadap Tuhan. Lalu setan-setan yang dikepalai iblis itu membujuk manusia untuk menyembah berhala, percaya takhayul dan melakukan perang. Mereka menyiksa manusia juga dalam bentuk penyakit. Sedangkan dalam sastra penciptaan, setan dipandang sebagai musuh Allah yang senantiasa menggoda dalam pikiran dan badan manusia, bukan lagi dalam penguasaan dan dosa. Pengusiran setan dari kehidupan manusia dipandang sebagai kemenangan atas iblis atau tanda-tanda pembebasan manusia atas yang jahat. Yesus pernah melakukan pengusiran Roh jahat (iblis) dari orang-orang yang dijumpainya. Namun dalam Lukas 9:40, para murid Yesus gagal melakukannya.
Penjualan (sales) adalah aktivitas atau bisnis dalam menjual produk atau jasa. Aktivitas penjualan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan, terutama untuk meraih keuntungan. Pengertian penjualan secara umum adalah kegiatan jual beli dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dengan alat pembayaran yang sah.
KB pohon industri -20-141216063351- conversion -gate02Mamang Lamsijan
Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa. Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan. Sementara itu, industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan, penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.[3] Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah
Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
Pengelolaan yang demokratis,
Partisipasi anggota dalam ekonomi,
Kebebasan dan otonomi,
Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.[4]
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
Penjualan (sales) adalah aktivitas atau bisnis dalam menjual produk atau jasa. ... Pengertian penjualan secara umum adalah kegiatan jual beli dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dengan alat pembayaran yang sah.
UMKM Naik Kelas Hendri Meriza Rakor dinas KUK 28 September 2018Mamang Lamsijan
Hasil Telusur
Cuplikan pilihan dari web
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang bergerak dalam hal perdagangan, yang mana menyangkut aktivitas berwirausaha. UMKM bisa dikelola oleh perorangan maupun badan usaha, yang mana usaha ini termasuk sebagai kriteria lingkup kecil atau mikro
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2016). G.R. Terry dalam Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Menurut Wahjosumidjo dalam Rusdiana (2014), motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Proses psikologi timbul akibat faktor dari dalam diri seseorang berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, sedangkan dari luar diri seseorang berbagai faktor lain yang sangat kompleks.
About Indonesian ICSB - Profile ICSB IndonesiaMamang Lamsijan
Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995[1] kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00; milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi.
Sedangkan Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Ahmed Riahi Balkaoui, mendefinisikan usaha kecil sebagai berikut: Usaha kecil ialah sebuah perusahaan kecil yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan pendapatan total kurang dari $5 juta. Perusahaan itu umumnya (a). dikelola oleh pemilik sendiri, (b) memiliki beberapa pemilik lain, jika ada, (c) semua pemilik secara aktif terlibat dalam menjalankan urusan-urusan perusahaan kecuali mungkin anggota keluarga tertentu, (d) jarang terjadi pemindahan hak kepemilikan, dan (e) memiliki struktur modal yang sederhana (Balkaoui, 2000:50).
IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG (SRG) KOPERASI NIAGA MUKTI DI WARUNGKONDANG K...Mamang Lamsijan
Resi gudang atau dalam bahasa asing disebut warehouse receipt adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan oleh pengelola gudang itu. Ini hanya berlaku kalau semua persyartan yang ditentukan UU no 9 tahun 2006 Sistem Resi Gudang sudah dipenuhi. Resi Gudang yang diterbitkan sesuai Kitab UU Perdagangan bukan Resi Gudang dalam arti ini. Dalam UU Sistem Resi Gudang tahun 2006 itu, Resi Gudang dapat dipindahtangankan cukup dengan endorsement. Resi Gudang dengan itu menjadi "Negotiable"
Gudang di sini artinya bisa macam-macam, tergantung komoditas yang disimpan, mulai dari, coklat, kopi, beras, hingga minyak sawit (crude palm oil-CPO). Resi gudang ini nantinya bisa digunakan sebagai jaminan atas kredit dari perbankan.
Oleh karena resi gudang merupakan bukti kepemilikan, maka resi gudang ini dapat diperdagangkan, diperjual belikan, dipertukarkan, ataupun digunakan sebagai jaminan bagi pinjaman, maupun dapat digunakan untuk penyerahan barang dalam transaksi derivatif seperti halnya kontrak berjangka (futures contract).
Namun sayangnya penggunaan resi gudang ini masih sangat terbatas karena kebanyakan negara belum bersedia menerima konsep bukti kepemilikan atas barang gerak. Biasanya bukti kepemilikan hanya ada untuk barang tidak gerak. Penyimpangan yang sudah ada adalah Bill of Lading (Konosemen) yang juga merupakan Bukti Kepemilikan atas barang gerak dan juga dapat dipindahtangankan dengan endorsement.
Kurangnya pengertian tentang beda antara Resi Gudang berdasar UU No 9 tahun 2006 dengan ceel verdasarkan Kitab Undang Undang Hukum Dagang
Sistem perdagangan resi gudang ini belum terlalu dikenal oleh kalangan para pelaku komersial, termasuk kalangan perbankan maupun kalangan yang menggunakan resi gudang itu sendiri
Manajemen kinerja (MK) adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan efisien.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
1. KAJIAN PEMBENTUKAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
(UPT)
PENGEMBANGAN UMKM
DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI,
USAHA KECIL DAN MENENGAH
PEMERINTAH DAERAH
KOTA CIREBON
2. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
wilayah kota cirebon berada dibagian timur utara wilayah
provinsi jawa barat dan merupakan daerah dataran rendah yang
berbatasan dengan laut jawa.
kota cirebon saat ini telah menjadi pusat/sentral kegiatan ekonomi
di wilayah iii cirebon/ciayumajakuning
hal ini ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perdagangan dan jasa yang sangat pesat dengan banyaknya
pusat–pusat perdagangan seperti pasar moderen (mall,
departemen store, minimarket), pasar tradisional, perhotelan,
perbankan, jasa transportasi dan lain-lain
selain itu kota cirebon dan sekitarnya saat ini telah menjadi daerah
tujuan/destinasi wisata religi, sejarah, pesona alam dan kuliner
sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun
internasional yang ditunjang dengan adanya kemudahan akses
transportasi darat melalui jalan tol cipali, travel/taxi dan angkutan
kereta api .
3. Dengan semakin meningkatnya kegiatan perekonomian
tersebut maka meningkat pula permintaan akan berbagai
macam produk industri terutama untuk memenuhi permintaan
para wisatawan yang berupa aneka macam produk kuliner
dan cindera mata khas Cirebon serta beberapa produk untuk
tujuan ekspor.
Peningkatan permintaan berbagai macam produk industri
tersebut meliputi : jumlah/kuantitas produk, kualitas produk
dan desain/penampilan produk, hal ini sejalan dengan tingkat
pengetahuan dan kemampuan serta selera konsumen yang
semakin meningkat dan mengikuti perkembangan jaman.
4. Dalam memenuhi selera konsumen tersebut terdapat adanya
beberapa kendala yang dirasakan oleh IKM dan UMKM,
diantaranya :
1. Persyaratan untuk memasuki pasar yang lebih besar (toko
oleh-oleh, pasar modern/mall dll) sebagaian besar belum
lengkap, seperti : P-IRT, Halal, Barcode, paten/merek, dan
lainnya.
2. Kemasan produk IKM dan UMKM pada umumnya kurang
baik dan kurang menarik.
3. Kapasitas produksi umumnya masih kecil, karena
permodalan yang terbatas , teknologi produksi masih
sederhana dan tempat produksi yang sempit
5. Adapun program pembinaan dan pengembangan usaha yang
direkomendasikan yaitu dengan dibentuknya Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pengembangan UMKM pada Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Cirebon, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Berdasar pada Undang Undang No. 23 Th. 2014 tentang
Pemerintah Daerah,yang mengatur tentang kelembagaan yaitu :
Huruf Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KOPERASI,USAHA KECIL DAN MENENGAH SUB URUSAN
PENGEMBANGAN UMKM
6. B. TUJUAN
Tujuan dibentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan
UMKM pada Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah di Kota Cirebon, yaitu :
1. Sebagai sarana kelembagaan dalam rangka pembinaan dan
pelayanan kepada pengusaha/pengrajin IKM dan UMKM dengan
tujuan agar meningkatkan mutu dan produktivitas serta teknologi
secara terus menerus sehingga tumbuh dan berkembang secara
sehat.
2. Sebagai pusat percontohan dalam arti dapat menunjukan
kelebihannya dibanding IKM dan UMKM binaan.
3. Mampu mengerjakan sebagian teknikal proses yang IKM dan UMKM
binaan tidak mampu sehingga IKM dan UMKM binaan tidak tersaingi,
tetapi tertarik untuk memperoleh layanan yang tersedia.
4. Sebagai pusat pelatihan keterampilan dan dapat menjadi sumber
rujukan IKM dan UMKM binaan dalam meningkatkan kualitas SDM,
teknologi maupun desain produk.
7. 5. Memiliki tenaga ahli dengan tingkat kepakaran yang memadai
sesuai kebutuhan sentra IKM dan UMKM binaan sehingga UPT
dapat menjadi lembaga penyedia narasumber IKM dan UMKM
binaan .
6. Berkemampuan sebagai “Bussines Development Service” (BDS),
yakni layanan jasa non-finansial dalam rangka meningkatkan
kinerja, akses pasar serta kemampuan daya saing IKM dan
UMKM binaan .
7. Memberikan layanan utama dalam penggunaan mesin,
bimbingan/penyuluhan, pelatihan, desain, engineering, dan
pengujian
8. KRITERIA PEMBENTUKAN UPT
A. Melaksanakan kegiatan teknis operasional atau penunjang
tertentu
1. Kegiatan yang merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi
kewenangan daerah.
Cek sub urusan yang menjadi Rujukan
Sub urusan dalam lampiran Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 yang menjadi rujukan;
Terdapat pada Huruf Q.PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL DAN
MENENGAH SUB URUSAN PENGEMBANGAN UMKM
9. 2. Bukan merupakan kegiatan perumusan kebijakan :
Proses perumusaan kebijakan mulai dari perumusan masalah,
pengumpulan data, analisis data, perumusan alternatif kebijakan
dan evaluasi kebijakan adalah merupakan Tugas tugas tersebut
dilaksanakan oleh Bidang Koperasi dan UKM serta Bidang
Perindustrian.
3. Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan
pembinaan kepada unit kerja lain :
Kegiatan lintas perangkat daerah adalah kegiatan untuk
melaksanakan tugas dari beberapa perangkat daerah Pembinaan
terhadap unit lain adalah Kegiatan Pengawasan, Koordinasi dan
Fasilitasi kepada unit kerja lain.
Tugas tugas tersebut dilaksanakan oleh Bidang Koperasi dan UKM
serta Bidang Perindustrian.
10. 4. Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja,
pengawasan dan / atau pengambilan keputusan dalam
pelaksanaanya :
a. Tugas yang dilaksanakan oleh staf tidak bersifat rutin
b. sasaran atau pekerjaan staf berubah rubah karena pekerjaan yang
dinamis
c. Penentuan objek sasaran pekerjaan memerlukan perencanaan
untuk menentukan objek mana yang dilaksanakan setiap tahun
d. Produk layanan berupa dokumen resmi yang memerlukan
pengesahan atau penandatangan kepala UPT.
11. Karena pegawai atau staf yang ada
mempunyai keahlian di bidang masing
masing.
Jumlah seluruh pegawai yang ada pada UPT
Pengembangan UMKM saat ini sebanyak 8
orang dengan rincian :
a. 2 orang sruktural,
b. 2 orang pengadministrasian umum dan
c. 4 orang fungsional perindag telah memadai
untuk melaksanakan pelayanan minimal.
12. 5.Tidak tumpang tindih antara tugas pokok dan
fungsi dengan unit kerja lain
Tugas tugas yang dilaksanakan oleh UPT
Pengembangan UMKM tidak tumpang tindih
dengan tugas bidang Koperasi UKM dan Bidang
Perindustrian serta UPT BLK pada Dinas
Tenaga Kerja
13. B. Penyediaan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat atau
perangkat daerah lain
1. Barang atau jasa yang diberikan bersifat kongkrit dan terukur.
jenis barang /jasa layanan yang dihasilkan oleh UPT
Pengembangan UMKM.
Layanan UPT Pengembangan UMKM
a. Pengembangan Kompetensi SDM :
Pendidikan dan pelatihan industri dan kewirausahaan, baik secara
klasikal, praktik, magang maupun workshop.
Percontohan mesin/peralatan dan teknologi produksi
Jasa penelitian dan pengembangan kompetensi SDM
14. b. Dukungan produksi
Bantuan dan layanan produksi.
Jasa pemeliharaan dan reparasi kerusakan alat produksi.
Bimbingan teknis bidang permesinan/alat produksi.
Bimbingan teknis bidang proses produksi.
c. Dukungan pemasaran dan layanan bisnis lainnya
Penyediaan showroom /fasilitas pameran produk.
Penerbitan brosur, leaflet dan sejenisnya.
Publikasi film dan media massa
Fasilitasi temu bisnis
Mediasi dengan sumber daya produktif lainnya.
15. d. Jasa penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan untuk inivasi teknologi (produk,
desain, teknis produksi).
Inkubator usaha untuk pengujian hasil litbang pada skala UPT
Pengembangan UMKM.
Pemberian layanan pengujian (laboratorium uji sederhana) bagi
produk IKM dan UMKM.
16. 2. Penyediaan barang dan jasa diperlukan secara terus menerus
Uraian tentang frekwensi dan penerima barang atau jasa yang
dihasilkan dimana penyediaan barang atau jasa secara terus
menerus adalah;
Pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan wajib dilakukan secara
regular harian dengan volume sesuai beban kerja.
Pelaksanaan pekerjaan bukan merupakan kegiatan yang dapat
dijadwalkan pertriwulan atau semesteran
17. Memberikan Kontribusi dan manfaat pada masyarakat dan/atau penyelenggaraan
pemerintah
a. Layanan kepada masyarakat menjadi lebih dekat, murah dan cepat :
Perbedaan jarak dan waktu antara UPT dan Dinas
Gedung UPT Pengembangan UMKM mempunyai lokasi tersendiri kurang dari 1
km dari dinas
b. Layanan yang diberikan oleh UPT Pengembangan UMKM tersebut merupakan
layanan pemerintah yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga apabila tidak
tersedia akan mengganggu kehidupan masyarakat atau penyelenggara
pemerintah
Uraian tentang resiko yang diterima masyarakat jika barang atau jasa tersebut
tidak diproduksi oleh UPT.
i. Kompetensi SDM UMKM kurang maksimal.
ii. Kapasitas produksi UMKM belum sesuai dengan permintaan pasar.
iii. Promosi dan pemasaran UMKM kurang maksimal.
iv. Litbang UMKM kurang maksimal
18. Sumber daya pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana
Pegawai yang ditempatkan di UPT tidak mengakibatkan
terganggunya kinerja unit-unit organisasi yang lain
Untuk operasionalnya UPT pengembangan UMKM tidak
mengganggu kinerja unit orgaisasi lain.
Tidak menambah pegawai baru baik PNS maupun honorer :
Untuk operasional UPT pengembangan UMKM diisi dari Pns yang
ada, tidak menunggu pegawai negeri baru dan tidak menunggu
pegawai honorer baru. Sumberdaya Pegawai
19. Sumberdaya pegawai untuk pengisian kelembagaan UPT
Pengembangan UMKM, yaitu :
1. Kepala atau Manager adalah sebagai Ka UPT.
Berpendidikan formal minimal S.1, mempunyai pengalaman
memimpin suatu gugus/unit kerja, mempunyai kemampuan
memimpin, dan mempunyai kecukupan tingkat kepangkatan.
2. Sub bagian Tata Usaha
Berpendidikan formal minimal D.III, mampu mengoperasikan
komputer untuk aplikasi perkantoran.
20. 3. Bagian Konsultasi adalah Sebagai Fungsional Penyuluh
Berpendidikan formal minimal D.III, mempunyai pengalaman dan
kemampuan penyuluhan, mempunyai pengetahuan dan wawasan
untuk melakukan layanan/fasilitasi pengembangan usaha IKM dan
UMKM
4. Administrasi umum
Berpendidikan formal minimal SLTA.
Mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan computer
21. Belanja pegawai dan biaya operasional tidak mengurangi belanja
publik :
Karena semua pegawai yang ada dalam UPT Pengembangan
UMKM adalah pegawai pada Dinas Perdagangan ,Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah Kota Cirebon,sehingga tidak akan menambah
belanja pegawai Pegawai pada UPT dapat diisi dari pegawai negri
yang sudah ada tidak menunggu pegawai negri baru dan tidak
menunggu pegawai honorer baru.
Penambahan belanja pegawai pada perangkat daerah sebagai
akibat dari adanya struktur baru pada UPT tidak melebihi 0,5% dari
total belanja pegawai perangkat daerah yang bersangkutan.
22. Tersedianya sarana dan parasarana kerja berupa kantor dan
perlengkapannya :
Sarana dan prasarana sudah tersedia dan tidak memerlukan
pembangunan gedung baru namun disarankan menggunakan
gedung pemerintah yang sudah ada / lampirkan fota copi / bukti
gedung dan perlengkapannya
Sudah memiliki gedung UPT yang refresentatip dengan luas 900
m2 dua latai ( foto gedung terlampir ) Meliputi :
Ruang produksi , Ruang Pamer , Ruang genset , Ruang peralatan ,
Ruang Bahan Baku , Mushola , Ruang Perpustakaan , Ruang Aula ,
Ruang Kantor , dan Ruang Kepala UPT
23. Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam
melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan atau tugas
teknis penunjang tertentu.
SOP Administratif :
SOP Perencanaan Kegiatan ,nomor;530/998-DPKUKM.
SOP pengelolaan adm surat masuk, nomor;530/999-DPKUKM
SOP pengelolaan adm surat keluar,nomor;530/1000-DPKUKM
SOP Teknik :
SOP bantuan dan layanan produksi, nomor;530/1001-DPKUKM
SOP pengembangan kompetensi SDM,nomor;530/1002-DPKUKM
SOP Layanan Dukungan Pemasaran ,nomor;530/1003-DPKUKM
SOP Layanan Penelitian dan Pengembangan,nomor
24. Tersedianya Jabatan Fungsional Teknis sesuai dengan
tugas dan fungsi UPTD yang bersangkutan
Terdapat tenaga teknis yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan pada UPT tersebut sesuai
dengan standard kompetensi yang berlaku.
Jenis tenaga teknis yang dipersyaratkan dan nama
pegawai beserta bukti keahlian yang dimiliki sesuai
dengan keahlian yang di persyaratkan
25. ANALISIS BEBAN KERJA
Analisis beban kerja dihitung dengan metode sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 19 Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil.
Dari Analisis beban tersebut dihasilkan
Jam kerja efektif UPT Pengembangan UMKM pada Dinas
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Cirebon
sebesar 16,455 jam
Jumlah pegawai yang tersedia pada UPT Pengembangan UMKM
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota
Cirebon sebanyak 8 orang