1. Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis metode analisis data seperti ujian-T, ANOVA, korelasi, regresi linear, dan khi kuadrat serta tahap-tahap dalam analisis data dan strategi analisis data.
2. Beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, kuesioner, wawancara, dan teknologi audiovisual dibahas.
3. Diskusi mengenai analisis data kuantitatif dan kualitatif serta kesimpulan b
1. Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis metode analisis data seperti ujian-T, ANOVA, korelasi, regresi linear, dan khi kuadrat serta tahap-tahap dalam analisis data dan strategi analisis data.
2. Beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, kuesioner, wawancara, dan teknologi audiovisual dibahas.
3. Diskusi mengenai analisis data kuantitatif dan kualitatif serta kesimpulan b
Dokumen tersebut membahas mengenai kaedah penyelidikan dalam pendidikan sekolah rendah, meliputi topik seperti etika penyelidikan terhadap kanak-kanak, jenis penyelidikan kualitatif dan kuantitatif, analisis data, dan cara menyusun proposal penyelidikan. Dokumen tersebut juga memberikan panduan lengkap mengenai proses
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian, yang mencakup pengertian metode penelitian, klasifikasi metode penelitian berdasarkan berbagai kriteria seperti fungsi, kegunaan, tujuan, pendekatan, tempat, kehadiran variabel, dan metode. Dokumen ini juga membahas tahapan-tahapan penelitian dan karakteristik penelitian yang baik.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis penelitian yang terdiri dari:
1) Penelitian berdasarkan tujuan, yaitu eksplorasi, pengembangan, dan verifikasi.
2) Penelitian berdasarkan pendekatan, yaitu kuantitatif, kualitatif, dan perkembangan.
3) Penelitian berdasarkan tempat, yaitu perpustakaan, laboratorium, dan lapangan.
4) Penelitian berdasarkan fungsi, yaitu
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis penelitian yang sering dilakukan, meliputi penelitian survei, eksperimen, kualitatif, evaluasi, historis, studi kasus, dan pengembangan. Dijelaskan pula tujuan dan metode yang digunakan dalam setiap jenis penelitian.
Metode penelitian adalah proses penyelidikan ilmiah untuk menemukan atau menguji kebenaran suatu ilmu dengan menggunakan metode sistematis, rasional, dan empiris. Terdapat berbagai jenis penelitian berdasarkan tujuan, metode, dan tingkat eksplanasinya. Penelitian harus dirancang dan dilaksanakan dengan baik agar hasilnya dapat diandalkan.
1. Rangkuman tahapan penelitian kuantitatif meliputi pengeksplorasian masalah, perancangan instrumen dan variabel penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga pelaporan hasil penelitian.
2. Tahap pengumpulan data meliputi wawancara, angket, pengamatan, dokumentasi, atau tes, sementara analisis datanya menggunakan teknik statistik.
3. Hasil akhir penelitian kuantitatif berupa laporan yang
Metodologi dan langkah_menjalankan_kajianFatin Halid
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian ilmu sosial dan langkah-langkah melakukan penelitian, termasuk mendefinisikan masalah penelitian, mereview literatur, membangun kerangka teori, merancang desain penelitian, mengumpul dan menganalisis data, serta menyimpulkan hasil penelitian. Dokumen tersebut juga membahas etika dan hambatan dalam penelitian ilmu sosial.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian IlmiahDiana Amelia Bagti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian ilmiah yang dikelompokkan berdasarkan kriteria seperti keberadaan hipotesis, jenis data yang digunakan, sifat masalah yang diteliti, cakupan elemen yang diteliti, bidang ilmu, tempat penelitian dilakukan, tujuan penelitian, dan metode pendekatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep populasi dan persampelan dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai kelompok manusia dengan karakteristik yang sama, sedangkan persampelan adalah proses pemilihan unsur-unsur dalam populasi untuk mewakili populasi penelitian. Terdapat dua metode persampelan yaitu secara acak dan nonacak, dengan masing-masing memiliki teknik pelaksanaan tertentu. Ukuran sampel minimal yang
Kajian Kes : Kajian Pendidikan Orang Asli Di MalaysiaAzuan Hafifi
Dokumen ini merangkum kajian kasus mengenai pendidikan Orang Asli di Malaysia. Kajian ini meliputi latar belakang masyarakat Orang Asli, tinjauan literatur terdahulu, metodologi penelitian, temuan-temuan kunci, dan rekomendasi untuk meningkatkan pendidikan Orang Asli.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi penelitian yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode, tingkat ekplanasi, sifat dan jenis data, serta penggunaan sampel atau populasi. Ada beberapa jenis penelitian seperti penelitian dasar, terapan, evaluasi, eksperimen, survei, sejarah, dan studi kasus.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang metodologi penyelidikan kualitatif termasuk definisi, jenis-jenis data kualitatif, persampelan dan populasi. Ia juga membincangkan prosedur persampelan seperti persampelan mudah, persampelan tujuan dan persampelan bola salji.
Dokumen tersebut membahas mengenai kaedah penyelidikan dalam pendidikan sekolah rendah, meliputi topik seperti etika penyelidikan terhadap kanak-kanak, jenis penyelidikan kualitatif dan kuantitatif, analisis data, dan cara menyusun proposal penyelidikan. Dokumen tersebut juga memberikan panduan lengkap mengenai proses
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian, yang mencakup pengertian metode penelitian, klasifikasi metode penelitian berdasarkan berbagai kriteria seperti fungsi, kegunaan, tujuan, pendekatan, tempat, kehadiran variabel, dan metode. Dokumen ini juga membahas tahapan-tahapan penelitian dan karakteristik penelitian yang baik.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis penelitian yang terdiri dari:
1) Penelitian berdasarkan tujuan, yaitu eksplorasi, pengembangan, dan verifikasi.
2) Penelitian berdasarkan pendekatan, yaitu kuantitatif, kualitatif, dan perkembangan.
3) Penelitian berdasarkan tempat, yaitu perpustakaan, laboratorium, dan lapangan.
4) Penelitian berdasarkan fungsi, yaitu
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis penelitian yang sering dilakukan, meliputi penelitian survei, eksperimen, kualitatif, evaluasi, historis, studi kasus, dan pengembangan. Dijelaskan pula tujuan dan metode yang digunakan dalam setiap jenis penelitian.
Metode penelitian adalah proses penyelidikan ilmiah untuk menemukan atau menguji kebenaran suatu ilmu dengan menggunakan metode sistematis, rasional, dan empiris. Terdapat berbagai jenis penelitian berdasarkan tujuan, metode, dan tingkat eksplanasinya. Penelitian harus dirancang dan dilaksanakan dengan baik agar hasilnya dapat diandalkan.
1. Rangkuman tahapan penelitian kuantitatif meliputi pengeksplorasian masalah, perancangan instrumen dan variabel penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga pelaporan hasil penelitian.
2. Tahap pengumpulan data meliputi wawancara, angket, pengamatan, dokumentasi, atau tes, sementara analisis datanya menggunakan teknik statistik.
3. Hasil akhir penelitian kuantitatif berupa laporan yang
Metodologi dan langkah_menjalankan_kajianFatin Halid
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian ilmu sosial dan langkah-langkah melakukan penelitian, termasuk mendefinisikan masalah penelitian, mereview literatur, membangun kerangka teori, merancang desain penelitian, mengumpul dan menganalisis data, serta menyimpulkan hasil penelitian. Dokumen tersebut juga membahas etika dan hambatan dalam penelitian ilmu sosial.
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian IlmiahDiana Amelia Bagti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian ilmiah yang dikelompokkan berdasarkan kriteria seperti keberadaan hipotesis, jenis data yang digunakan, sifat masalah yang diteliti, cakupan elemen yang diteliti, bidang ilmu, tempat penelitian dilakukan, tujuan penelitian, dan metode pendekatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep populasi dan persampelan dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai kelompok manusia dengan karakteristik yang sama, sedangkan persampelan adalah proses pemilihan unsur-unsur dalam populasi untuk mewakili populasi penelitian. Terdapat dua metode persampelan yaitu secara acak dan nonacak, dengan masing-masing memiliki teknik pelaksanaan tertentu. Ukuran sampel minimal yang
Kajian Kes : Kajian Pendidikan Orang Asli Di MalaysiaAzuan Hafifi
Dokumen ini merangkum kajian kasus mengenai pendidikan Orang Asli di Malaysia. Kajian ini meliputi latar belakang masyarakat Orang Asli, tinjauan literatur terdahulu, metodologi penelitian, temuan-temuan kunci, dan rekomendasi untuk meningkatkan pendidikan Orang Asli.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi penelitian yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode, tingkat ekplanasi, sifat dan jenis data, serta penggunaan sampel atau populasi. Ada beberapa jenis penelitian seperti penelitian dasar, terapan, evaluasi, eksperimen, survei, sejarah, dan studi kasus.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang metodologi penyelidikan kualitatif termasuk definisi, jenis-jenis data kualitatif, persampelan dan populasi. Ia juga membincangkan prosedur persampelan seperti persampelan mudah, persampelan tujuan dan persampelan bola salji.
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMNuraini Ismail
Kajian ini mengkaji tahap keselesaan pekerja di Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia (PPUKM). Berdasarkan analisis 25 responden, majoriti adalah wanita berumur 31 hingga 40 tahun dengan taraf pendidikan diploma yang telah bekerja selama 10 hingga 15 tahun di PPUKM.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document contains several quotes about friendship, memories, and living life to the fullest. It emphasizes appreciating friends who are always there for you even when unseen, making the most of the present by doing what you love, and knowing that goodbyes are not forever as friends will meet again.
Vasse field day methane sept 2010 jonesVasseSep2010
The document summarizes a study on the relationship between the net feed intake (NFI) trait and methane emissions in cattle. It found that while the high and low NFI cattle groups differed in expected feed intake, there were no significant differences observed in their methane emissions. Both on lower-quality pastures when pregnant and on higher-quality pastures with calves, the high and low NFI cattle had similar methane emission rates. The document concludes that individual animal emissions may vary more than group averages, and good management practices can help reduce emissions alongside production efficiency.
18° Domingo - Tiempo Ordinario - Ciclo CMaike Loes
Este documento resume un texto bíblico del Evangelio de Lucas sobre la actitud correcta hacia las riquezas. Jesús critica la codicia y enseña que la vida no depende de los bienes materiales. Luego cuenta la parábola de un hombre rico que planea acumular más riquezas pero muere esa misma noche, dejando sus bienes sin usar. Jesús concluye que es mejor hacerse rico ante Dios compartiendo con los demás.
1) Jenkins defines convergence culture as the collision of old and new media, where all content like words, images, and sounds can be digitized and shared across different platforms.
2) Media companies have expanded horizontally by controlling interests across many industries like film, TV, books and music. They exploit popular brands across different media to make more money.
3) Consumers navigate the new media landscape through "organic convergence," where they engage with multiple media like TV, music, and email simultaneously through multitasking.
1. The LRFF trade in Indonesia involves catching live reef fish and trading them through networks until they reach consumers in Hong Kong.
2. Fishing networks are based on patron-client relationships where patrons provide boats, gear and loans to fishermen. Trade networks involve collectors, exporters and importers.
3. The COREMAP project aims to promote sustainable fishing through community-based marine protected areas and alternative livelihoods, but faces challenges of overfishing, debt, and lack of community participation.
This document provides information about Safari Hunters Kenya, a travel and tourism company. Safari Hunters Kenya has 8 years of experience organizing safaris and trips throughout Africa. They offer a variety of curated safari and beach packages in Kenya, Tanzania, Uganda, and other destinations. They work with top hotels, lodges, and guides to ensure customers have high quality experiences. Their team is made up of experienced travel consultants and advisors to help clients every step of the way in planning their African adventures.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian meliputi observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
Dokumen tersebut membahas perbedaan paradigma positivisme dan paradigma alamiah dalam penelitian. Secara singkat, paradigma positivisme menekankan pada objektivitas, reduksionisme, dan verifikasi, sedangkan paradigma alamiah lebih menekankan pada subjektivitas, holistik, dan penjelasan. Keduanya memiliki perbedaan dalam pendekatan, metodologi, dan kriteria validitas hasil penelitian.
Makalah ini membahas metode penelitian kualitatif dengan menjelaskan paradigma, konsep dasar, pengertian, karakteristik, dan perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada paradigma post-positivisme dan pendekatan fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, serta etnometodologi. Ciri khasnya meliputi dilakukan di lingkungan alami, peneliti sebagai instrumen utama, bersif
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki perbedaan utama dalam tujuan, desain, teknik pengumpulan data, dan analisis datanya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam sedangkan penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori. Secara desain, penelitian kualitatif bersifat fleksibel sedangkan penelitian kuantitatif bersifat terstruktur. Teknik pengump
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
2. Metode kuantitatif lebih sistematis dan terstruktur sedangkan metode kualitatif lebih menekankan pemahaman mendalam.
3. Kedua metode memiliki perbedaan dalam hal perspektif, konsep teori, hipotesis, dan teknik pengumpulan data.
Riset diklasifikasikan menjadi riset dasar dan riset terapan. Riset dasar bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan secara murni tanpa aplikasi praktis sedangkan riset terapan bertujuan memecahkan masalah nyata dan terdiri dari riset evaluasi, pengembangan, dan aksi. Terdapat dua paradigma utama dalam penelitian yaitu positivistik yang bersifat kuantitatif dan fenomenologis yang bersifat kualitatif.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan prestasi akademik siswa dalam mata pelajaran matematik dan sains di sekolah menengah agama Ma'ahad Tahfiz Al Abidin untuk tahun 2020 hingga 2022. Terdapat data jumlah siswa, persentase kelulusan, dan capaian kelas untuk berbagai ujian seperti UPSR, PMR, dan SPM. Secara umum, terlihat peningkatan prestasi siswa dari tahun ke tahun.
Personaliti mempengaruhi pelbagai aspek kehidupan manusia seperti pencapaian akademik, emosi, tingkah laku, dan kesihatan mental. Kajian menunjukkan hubungan antara ciri-ciri personaliti seperti ekstrovert dan konscientious dengan prestasi akademik, emosi positif, dan penyesuaian sosial. Personaliti juga berkaitan dengan pemilihan kerjaya, tekanan, dan kesejahteraan diri di mana individu berlokus kawalan dalaman
The document provides instructions to analyze relationships between variables in a dataset called TT02 using crosstabs and correlation. For question 1, it asks to examine the relationship between happiness and marital status using a crosstab, reporting percentages of different marital status groups who are very happy and the chi-square test results. For question 2, it asks to examine the relationship between age and daily TV watching hours using correlation, reporting the correlation value, significance level, and interpreting the relationship.
This document discusses chapter 3 of the textbook Strategic Management: Concept and Cases. The chapter covers performing an external assessment, which involves analyzing various external forces that affect organizations, including economic, social/cultural, political/legal, technological, and competitive forces. It describes how to conduct an external audit by gathering external information, evaluating key trends, and identifying opportunities and threats. The chapter also discusses tools for external analysis, such as the EFE Matrix and Competitive Profile Matrix.
Strategic management army 2015 chp2 (1)Opie Mohamad
The document discusses the importance of vision and mission statements in strategic management. It provides an overview of key concepts including:
- Vision statements answer "what do we want to become?" while mission statements answer "what is our business?".
- Developing a mission statement is as important as the final document, as the process allows managers to provide input and resolve divergent views.
- Well-crafted vision and mission statements that are communicated throughout the organization can provide clarity of purpose, direction, and higher performance.
- Ideal mission statements are broad in scope, customer-oriented, and incorporate key components like products/services, markets, and philosophy.
Kajian tinjauan adalah metodologi penyelidikan yang bersifat deskriptif. Kajian tinjauan sangat berguna untuk mengumpul data mengenai fenomena yang tidak dapat diperhatikan secara langsung, seperti sikap, kepercayaan, nilai, dan tabiat, melalui soal selidik. Kaedah utama kajian tinjauan ialah mengumpul maklumat daripada sampel kecil yang boleh mewakili populasi secara umum.
This document outlines the management of learning (KPS 3014) course taught by Dr Rosnidar Binti Mansor. It lists 4 students enrolled in the course from different academic programs.
The daily lesson plan allocates time for various activities such as lectures, discussions, and reflections. The first lecture introduces the concept of learning management, its importance, and implications. The second lecture discusses the multidisciplinary perspectives of learning management.
The intended learning outcomes of the first two subtopics are also summarized. Students will understand different definitions of learning management and perspectives from various disciplines. They will learn about effective learning management methods and
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahasakan konsep pengurusan murid dan rekod-rekod yang berkaitan dengan murid.
2. Ia juga membincangkan jenis-jenis kesediaan belajar murid dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan belajar.
3. Langkah-langkah untuk mengatasi masalah perbezaan kesediaan belajar antara murid turut dibincangkan.
Dokumen tersebut membahasakan konsep pengurusan murid dan motivasi belajar. Ia mendefinisikan pengurusan murid sebagai bidang yang bertanggungjawab untuk mengurus rekod murid dengan sistematik untuk memudahkan pemantauan perkembangan murid. Dokumen ini juga menjelaskan konsep motivasi sebagai perangsangan yang membangkitkan minat untuk mencapai matlamat, serta strategi yang boleh digunakan oleh guru untuk memotiv
Jeniffer argues with her mother about curfews and chores. Angry, Jeniffer wishes for a new mother. A fairy godmother appears and offers to grant Jeniffer's wish. However, the replacement mothers the fairy godmother provides - one who is vain and ignores Jeniffer, one who is overbearing, and one who is overly strict - all dissatisfy Jeniffer. The fairy godmother explains that Jeniffer's real mother cares for her and does her best, despite the challenges of motherhood. Jeniffer realizes she is lucky to have her real mother and says she will try to be a better daughter.
This document presents a model of stress that shows how life situations can be perceived as stressful, leading to emotional and physiological arousal. When a person feels pressures or tensions in their life situation, it can cause feelings of stress. This stress response involves both emotional and physical reactions in the body. The model illustrates the connection between life events, perceptions of stress, and the resulting emotional and physiological arousal experienced as a consequence.
Dokumen tersebut berisi kumpulan teka-teki lucu dan jawaban ringan yang dimaksudkan untuk hiburan. Terdapat teka-teki yang melibatkan binatang, benda sehari-hari, dan situasi konyol untuk mengundang tawa pembaca.
Teks tersebut memberikan ringkasan sejarah Kerajaan Orang Khmer dari zaman Funan hingga kejatuhan Angkor. Ia menerangkan bagaimana Orang Khmer menerima pengaruh India dan membangunkan Funan sebelum menubuhkan Kerajaan Angkor yang gemilang di bawah pemerintahan raja-raja seperti Jayavarman VII. Walau bagaimanapun, Angkor merosot akibat pergolakan dalaman dan serangan jiran seperti Siam. Teks itu juga memb
This document contains repeated references to the website www.banksoalanspm.com across multiple lines without any other text or context provided. The document appears to solely consist of the repeated listing of this single website address multiple times.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Gru individu
1. 1
1.0 PENGENALAN
Menurut Izham Shafie (2008) data merupakan maklumat berangka yang diperlukan untuk
membuat sesuatu keputusan yang baik dalam situasi tertentu. Hakikatnya, maklumat yang
penting amat diperlukan dalam proses pembuatan keputusan. Terdapat banyak kaedah yang
digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Data adalah fakta empirik yang
dikumpulkan oleh pengkaji dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau menjawab segala
persoalan yang timbul. Sepanjang kajian berlansung data penelitian yang berasal daripada
pelbagai sumber dapat dikumpulkan melalui pelbagai teknik. Berdasarkan sumbernya, data
dapat dikelompokkan dalam dua jenis iaitu data primer dan data sekunder :
Data Primer Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang memiliki sifat up to
date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti
harus mengumpulkannya secara langsung.
Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data primer antara lain
pemerhatian, temu ramah, diskusi terfokus
(focus grup discussion – FGD) serta melalui
borang soal selidik.
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,
jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan
teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
2. 2
2.0 DATA BERDASARKAN SIFATNYA
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data dapat dibezakan dalam dua jenis iaitu data kualitatif (yang
berbentuk kata-kata) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka).
1. Data Kualitatif
Kajian kualitatif adalah kajian yang menggunakan maklumat/data yang bersifat kualitatif. Data
kualitatif diperoleh melalui pemerhatian, temubual, analisisi dokumen atau apa-apa cara untuk
mendapatkan data yang lengkap. Jenis-jenis kajian kualitatif antaranya ialah kajian tindakan,
kajian kes, kajian lapangan, analisis dokumen. Data berbentuk perkataan atau ayat yang
dikumpul melalui temu bual atau yang direkod dalam bentuk gambar atau video. Penyelidik
adalah instrument utama dalam memungut data. Penyelidik perlu berada dalam situasi yang
dikaji, mendengar dan memerhati sendiri fenomena yang ingin dikaji. Reka bentuk kajian lebih
lentur/ fleksible Jasmi, K. A. (2012).Boleh diubahsuai mengikut keadaan dan keperluan situasi.
Penyelidik adalah sebahagian daripada peserta kajian. Maklumat kajian diperoleh secara
langsung daripada peserta kajian. Saiz sampel adalah kecil dan dipilih secara bertujuan dan tidak
berasaskan kebarangkalian. Memakan masa yang lama, tenaga dan kos untuk dilaksanakan.
Proses pengumpulan data dalam penyelidikan kualitatif memberi peluang kepada penyelidik
untuk mendapat data yang berciri seperti berikut:
Memberi bermakna dan penting kepada peserta kajian,
Data yang tidak dijangka atau diandai oleh penyelidik,
Data yang mendalam serta dapat menjelaskan sesuatu isu yang dikaji (Mack,
Woodsong, MackQueen, Guest, & Namey, 2005).
Empat kaedah mengumpul data kualitatif yang akan dibincangkan ialah Pemerhatian, temubual
Individu, Kumpulan Fokus serta analisa artifek. Setiap satu dari kaedah ini sesuai untuk
digunakan untuk mengutip jenis-jenis data-data tertentu.
3. 3
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematik atau
statistik. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk iaitu sebagai Deskriptif dan Inferensi. Data kuantitatif boleh
diukur, melalui proses pengukuran dan memerlukan alat-alat pengukuran seperti soal selidik dan
ujian. Jenis-jenis kajian kuantitatif adalah seperti Kajian Deskriptif, Kajian Korelasi, Casual
Comparative dan Kajian Exsperimental. Peserta kajian adalah sample yang dipilih dengan
meggunakan teknik persempelan tertentu. Penyelidik mengkaji populasi atau sample yang
mewakili populasi manakala saiz sample adalah besar dan dipilih berasaskan kebarangkalian.
3.0 KAEDAH PENGUMPULAN DATA
3.1 Kaedah Pemerhatian
Kaedah pemerhatian berasal daripada kajian ethonografik yang bertujuan untuk mempelajari
perspektif yang dikaji dalam konteks peserta sendiri. Pengkaji kualitatif perlu membuat andaian
bahawa dalam sesuatu populasi terdapat pelbagai perspektif tentang sesuatu isu. Pengkaji perlu
mengetahui pelbagai perspektif ini dan memahami jalinan yang berlaku antara perspektif-
perspektif yang berbeza ini. Menurut Moleong (1989) pengkaji menggunakan kaedah ini kerana:
Pemerhatian memungkinkan pengkaji untuk melihat, merasakan, dan memaknai
dunia beserta ragam peristiwa dan gejala sosial dalamnya, sebagaimana subjek
pengkajian melihat, merasakan dan memaknainya.
Pemerhatian memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama-sama
antara pengkaji dan subjek pengkajiannya (intersubjektiviti)
Kaedah pemerhatian terbahagi kepada dua iaitu pemerhatian secara terus (Direct Observation)
dan pemerhatian melalui penglibatan ( Participant Observation) Kamarul Azmi Jasmi ( 2012).
4. 4
Pemerhatian Secara Terus ( Direct
Observation)
Pemerhatian Melalui Penglibatan (
Participant Observation)
Kaedah pemeratian secara terus melibatkan
aktiviti seperti pengiraan jumlah guru di
sesebuah sekolah. Kaedah pemerhatian ini
kebiasaan hanya menggunakan one way
communication di mana kaedah ini tidak
melibatkan komunikasi antara manusia
Bagi pemerhatian secara penglibatan yang
berasal daripada bidang antropolgi iaitu(
kajian tentang kehidupan masyarakat)
penglibatan antara pengkaji dengan manusia
adalah amat diperlukan. Hal ini demikian
kerana, pengkaji biasanya melibatkan diri
dengan masyarakat yang hendak dikajinya bagi
memahami dengan jelas sesuatu isu yang
membayangi masyarakat tersebut.
Walaubagaimanapun, Pemerhatian dalam kajian kualitatif boleh dilakukan melalui tiga cara
iaitu:
Pemerhatian Tidak Turut Serta
Pemerhatian Separa Turut Serta
Pemerhatian Turut Serta.
Ketiga-tiga bentuk pemerhatian ini melibatkan pengkaji berada di persekitaran yang
membenarkan peserta bertingkahlaku secara semulajadi. Perkara yang membezakan ketiga jenis
pemerhatian ini ialah tahap penglibatan pengkaji dalam aktiviti yang dilakukan oleh peserta
kajian. Dalam Pemerhatian Tanpa Turut Serta pengkaji hanya memerhati dan mengutip data
tanpa perlu mewujudkan apa-apa interaksi dengan peserta atau persekitaranya. Sebaliknya
Pemerhatian Turut Serta memerlukan penglibatan pengkaji dalam persekitaran dan aktiviti-
aktiviti peserta. Terdapat juga kajian yang memerlukan pengkaji menggunakan kedua-dua
kaedah bila perlu. Ini dinamakan Pemerhatian Separa Turut Serta. Pengkaji yang membuat
Pemerhatian Secara Turut Serta mempelajari bagaimana rasanya berada dalam dunia dan
kehidupan sebenar peserta kajian dan pada masa yang sama perlu kekal sebagai seorang luaran
untuk membolehkannya membuat laporan secara objektif.
5. 5
Langkah-Langkah Pemerhatian
1. Berada dilokasi kajian
Pengkaji pergi ke komuniti atau persekitaran di mana terdapat populasi yang dapat memberi
jawapan kepada soalan kajian. Peserta boleh terus bertingkahlaku secara semula jadi dalam
persekitaran mereka. Sebagai persediaan kepada proses pemerhatian, pengkaji perlu
mengenalpasti invidu yang dapat memberikan maklumat yang dikehendaki. Dalam Pemerhatian
Turut Serta, pengkaji boleh membina hubungan dan seterusnya berinteraksi dengan individu-
individu dalam persekitaran tersebut yang dapat membantu pengkaji memahami fenomena-
fenomena yang diperhatikannya.
2. Membuat Catatan
Semasa berada dalam persekitaran yang dikaji, pengkaji mencatat segala maklumat yang
diperolehi dalam buku nota lapangan. Maklumat ini diperolehi melalui pemerhatian tingkahlaku,
perbualan personal, dan juga peristiwa yang berlaku dalam persekitaran tersebut. Maklumat
yang diperolehi dari media masa di kawasan tersebut juga boleh dijadikan sumber data.
Walaupun selalunya data pemerhatian adalah dalam bentuk teks, catatan juga boleh dilakukan
dalam bentuk rajah dan peta minda iaitu untuk menggambarkan sesuatu hubungan, kronologi
peristiwa, kedudukan kuasa, dan sebagainya. Dalam proses ini, pengkaji perlu sentiasa berhati-
hati mencatatkan pemerhatiannya secara empirikal tanpa melakukan interpretasi mengikut nilai
dan tanggapan pengkaji sendiri.
Cara mengambil nota lapangan
Catatkan Tarikh, Masa, tempat dan peristiwa.
Tinggalkan ruang kosong pada setiap catatan supaya nota boleh dikembangkan.
Ambil nota secara strategik dengan hanya mencatatkan kata kunci.
Gunakan short hand.
Liputi pelbagai aspek pemerhatian seperti peristiwa, perbualan, bahasa badan,
mood, persekitaran secara am, interaksi sesama peserta, dan lain-lain yang relevan
6. 6
3.2 Kaedah Analisis Dokumen
Pada amnya, analisis dokumen ialah pecahan kaedah pengumpulan data penyelidikan daripada
analisis kandungan yang merupakan huraian objektif terhadap mesej komunkasi yang telah
dicetak, disiarkan atau digambarkan. Dalam kata lain, bahagian mesej itu dapat didengar,
diperoleh dan dilihat dengan merujuk kandungan teks pada perkataan, maksud, gambar, simbol,
idea, tema, atau apa-apa sahaja mesej yang telah dikomunikasikan (Sabitha Marican, 2009: 97;
Babbie, 2010: 332). Hal ini sebagaimana yang ditakrifkan seperti berikut:
Document analysis is just what its name implies – the analysis of the written or visual
contents of a document. Textbooks, essays, newspapers, novels, magazine articles, cookbooks,
political speeches, advertisements, pictures – in fact, the content of virtually any type of written
or visual communication can be analyzed in various ways. A person’s or group’s conscious
beliefs, attitudes, values, and ideas are often revealed in the document they produce. (Fraenkel
dan Wallen, 1993: 389)
Pengumpulan data melalui analisis dokumen dapat memberikan maklumat yang relevan
kepada isu dan masalah yang dikaji. Dokumen adalah sumber yang paling mudah kepada
pengkaji kerana maklumat yang diperlukan telah sedia ada dan sukar untuk dimanipulasi. Contoh
dokumen yang boleh digunakan jika hendak mengkaji sesuatu permasaalah adalah keratan
akhabar, Diari atau Jurnal dan Gambar. Semua dokumen yang dirasakan perlu diteliti dan
dilaporakan dalam satu laporan serta disertakan salinan jika tidak sukar untuk disalin.
3.3 Diari Dan Catatan Harian
Diari pengkaji merupakan satu catatan diari kajian yang menjelaskan secara ringkas setiap
aktiviti yang berlaku sejak daripada turun lapangan sehingga semua data telah selesai dikumpul
dan disahkan. Data utama temubual perlu disahkan oleh responden atau informan sebagai salah
satu daripada bentuk kesahan kajian. Manakala catatan harian atau catatan lapangan merupakan
instrumen utama yang melekat pada beragam teknik pengumpulan data kualitatif. Terdapat tiga
jenis catatan harian:
7. 7
Catatan Fakta : iaitu data kualitatif hasil pemerhatian dan temubual dalam
bentuk huraian terperinci maupun kutipan langsung.
Catatan Teori : iaitu hasil analisis pengkaji di lapangan untuk menyimpulkan
struktur masyarakat yang dikajinya, serta merumuskan hubungan antara topik
("variabel") penting pengkajiannya secara induktif sesuai dengan fakta di
lapangan.
Catatan Metodologis: iaitu pengalaman pengkaji ketika berupaya menerapkan
metode kualitatif di lapangan.
Untuk membantu ingatan pengkaji, perlu membuat catatan sementara selama temubual, atau
menggunakan alat perakam. Tujuan utama catatan nota lapangan ditulis kerana nota ini akan
menjadi rujukan kepada pengkaji berdasarkan situasi yang berlaku secara keseluruhan ketika
berada di lokasi kajian. Hal ini kerana, kajian kualitatif lebih mementing proses. Justeru, setiap
proses perlu ditunjukkan. Berdasarkan nota lapangan ini kesahan kajian terbina.
3.4 Artifek
Artifek adalah bahan-bahan maujud yang dapat dijadikan bukti empirikal kepada sesebuah
kajian. Sesuatu artifek itu sesuai dijadikan bahan kajian apabila ia secara lansung atau tidak
lansung mengandungi maklumat-maklumat berkenaan sesuatu peristiwa, proses, dan budaya.
Menurut Gorad (2002), pengkaji kualitatif melihat pelbagai perkara berpotensi memberi
maklumat, dan pengkaji menjadi pengutip data yang teliti. Sekecil-kecil perkara seperti brosur
sekolah, nota-nota, tiket, senikata lagu, sehinggalah sebesar-besar perkara seperti bangunan,
kapal terbang, dan tempat-tempat sejarah adalah artifek yang mempunyai pelbagai maklumat
untuk dijadikan bahan bukti. Ahli-ahli sejarah umpamanya memainkan peranan yang amat
penting dalam membantu manusia memahami pelbagai perubahan dan pembentukan peradaban
melalui penelitian mereka terhadap artifek purba seperti bangunan dan peralatan kehidupan
sebelum ini. Perkara yang paling penting bagi pengkaji ialah memastikan bahawa artifek yang
dikaji adalah asli kerana ini memberi pengaruh yang besar ke atas kesahihan dan
kebolehpercayaan kajian tersebut. Seterusnya, pengkaji mencatat nota, dan merakam secara
audio dan visual bentuk fizikal artifek tersebut. Pengkaji kemudian menggunakan pelbagai aspek
dalam artifek itu untuk menjawab persoalan kajian yang telah disediakan. Pada masa yang
8. 8
sama, terdapat aspek-aspek artifek tersebut yang memberikan pengetahuan baru ataupun
persoalan kajian baru yang selama ini tidak difikirkan oleh pengkaji.
3.5. Temubual
Temubual adalah kaedah yang paling berkesan membolehkan pengkaji mengutip data secara
mendalam tentang sejarah, pandangan, dan pengalaman seseorang peserta terutamanya bagi
topik-topik yang sensitif. Menurut Marshall dan Rossman (1957) temu bual ialah satu perbualan
yang bertujuan Samada sebagai populasi yang dikaji ataupun sebagai orang yang mempunyai
hubungan profesional atau personal dengan populasi kajian, peserta yang terlibat dalam temubual
individu akan mendapat faedah melalui proses ini. Ramai peserta yang berasa gembira dan
mengalami carthasis ketika ditemubual kerana mereka berpeluang menyatakan perspektif
mereka dan membuat pendedahan kendiri kepada seseorang yang mendengar dengan penuh
minat. Pengkaji pula menerima satu penghormatan apabila diberi peluang oleh orang yang tidak
dikenali untuk memahami sebahagian kehidupan orang tersebut (Mack, Woodsong, MackQueen,
Guest, & Namey, 2005).
Dalam proses menemubual, peserta adalah seseorang yang dapat memberi respon kepada soalan-
soalan kajian manakala pengkaji adalah pelajar yang ingin mengetahui pandangan peserta
tersebut. Penyelidik menerima semua jawapan yang diberi oleh peserta dan tidak memberi nilai
samada jawapan itu betul atau salah. Proses ini melibatkan penyelidik bersemuka dengan peserta
dan mendengar dengan teliti respon-respon peserta kepada soalan yang diajukan kepadanya.
Temu bual berstruktur
Melibatkan penemu bual menggunakan soalan-soalan yang telah ditentukan untuk semua
reponden
Temu bual semi berstruktur
Soalan –soalan dalam temu bual semi berstruktur ditentukan terlebih dahul tetapi
jawapan kepada soalan –soalan tersebut adalah terbuka, boleh dikembangkan mengikut
budi bicara penemu bual atau responden.
9. 9
Temu bual tidak berstruktur
Temu bual tidak bestruktur biasanya menggunakan soalan terbuka yang memberi peluang
responden memberi tindak balsa mengikut budi bicaranya dan tidak terikat dengan
sebarang jawapan alternative atau tidak dikekang oleh panjang atau pendek soalan.
Langkah-langkah dalam proses temubual
1. Persediaan Menemubual: Protokol Soalan
Penyelidik perlu membuat persediaan dengan mencari maklumat asas tentang tajuk kajian dan
elemen-lemen dalam kajiannya seperti teori, fenomena terkini serta faktor-faktor yang
mempengaruhi. Pengetahuan ini membantu penyelidik membina instrumen kajian yang disebut
sebagai protokol soalan (Hill, Knox, Thompson, Williams, Hess, Ladany, 2005). Protokol
soalan adalah senarai soalan-soalan yang disediakan oleh penyelidik untuk mencari jawapan
kepada soalan kajiannya.
2. Kemahiran Menemubual
Pengkaji perlu menggunakan kemahiran berkomunikasi yang berkesan agar responden berasa
selesa dan terdorong untuk memberi respon yang memuaskan. Kemahiran ini termasuklah:
Membina hubungan yang baik melalui penggunaan tingkahlaku yang sesuai dengan budaya
peserta, senyum, menggunakan nada suara yang mesra, berhemah dalam berjenaka, merendah
diri, bersabar dan tidak memarahi peserta. Memberi penerangan yang jelas kepada responden
tentang tujuan dan prosedur kajian, dan bagaimana temubual ini berbeza dari perbualan biasa.
Pengkaji perlu menerangkan tentang senarai soalan yang telah disediakan dan meminta
responden menjawab secara bebas, iaitu tiada jawapan yang betul atau salah. Memberi
keutamaan kepada perspektif peserta. Walaupun pendapat peserta berbeza dari apa yang anda
harapkan, sebagai pengkaji anda perlu objektif dan mendengar serta merekod segala maklumat
tanpa mengubah apa-apa makna. Bagaimanapun jika terdapat maklumat yang salah dari segi
fakta, anda bertanggungjawab memberi maklumat yang betul selepas temubual tersebut.
Menyesuaikan diri kepada pelbagai personaliti dan kedaan emosi responden. Pengalaman dan
personaliti yang berbeza menjadikan responden mengekspresi diri mereka dengan pelbagai cara.
10. 10
3. Mendokumentasikan Temubual
Data temubual merupakan perbualan antara pengkaji dan responden yang dirakam melalui pita
suara, video dan juga nota. Pegkaji kini mempunyai pelbagai pilihan teknologi perakam data
yang membolehkan rakaman dilakukan tanpa menganggu keselesaan peserta semasa temubual.
Apapun teknologi rakaman yang digunakan, pengkaji perlu mematuhi etika dengan memastikan
segala rakaman ini mendapat kebenaran dari responden. Data temubual yang telah dirakam ini
ditaip kembali dalam komputer dalam bentuk transkrip untuk melalui proses seterusnya iaitu
analisa. Analisis ini membolehkan pengkaji memetik ungkapan sebenar peserta dan dijadikan
bukti kepada jawapan-jawapan yang dicari oleh soalan kajian.
3.6 Temu Bual Kumpulan Fokus
Temubual kumpulan fokus merupakan teknik pengumpulan data yang baik dalam penyelidikan
kualitatif. Subtajuk cuba membincangkan definisi temu bual kumpulan fokus kekuatan kaedah
dan teknik; jenis temubual mendalam, dan kelemahannya. Kaedah perbincangan kumpulan fokus
(Focus Group Discussion - FGD) merupakan kaedah kualitatif yang popular. Melalui kaedah ini,
pengkaji memilih sekumpulan individu yang mempunyai ciri tertentu untuk mengadakan sesi
perbincangan. Seorang fasilitator (pemudah cara) yang dilantik akan menentukan hala tuju
perbincangan tersebut. Apa-apa yang dikatakan oleh ahli kumpulan merupakan data penting
dalam FGD dan kaedah ini memberi peluang untuk berkongsi dan membuat perbandingan
tentang pengalaman dan pandangan peserta serta memberi peluang untuk berbual-bual tentang
perkara yang terjadi dalam dunia sebenar.
Kaedah ini digunakan untuk mendapat kefahaman lebih mendalam tentang sesebuah
tajuk, contohnya motivasi, tingkah laku, perasaan, strategi membuat keputusan, atau pendapat
orang-orang tertentu terhadap sesuatu isu atau topik. Selain itu, FGD bertujuan untuk mengkaji
sesebuah tajuk penyelidikan secara mendalam dan intensif. Tambahan lagi, FGD merupakan
suatu strategi untuk memahami audiens atau sikap dan tingkah laku pengguna.
11. 11
Langkah-langkah Menemubual Kumpulan Fokus
1. Persediaan Temubual Kumpulan Fokus
Pengkaji membina soalan fokus : Soalan temubual kumpulan fokus berbentuk terbuka
yang memerlukan peserta memberi penerangan bukannya sekadar ”ya” dan ”tidak”.
Temubual kumpulan fokus menggunakan protokol soalan yang dibina terlebih dahulu
oleh pengkaji.
Pengkaji Memilih Kumpulan Fokus : Peserta kumpulan fokus terdiri dari mereka yang
dapat memberi respons terhadap isu yang dikaji. Pengkaji boleh membina kumpulan-
kumpulan yang mempunyai ciri-ciri yang sama ataupun berbeza. Contohnya dalam
kajian EQ yang dijalankan di seluruh negara, pengkaji telah membina 30 kumpulan fokus
yang terdiri dari kumpulan pegawai penjara, kumpulan jururawat, dan kumpulan guru
(Noriah, Zuria, Siti Rahayah, 2004).
Pengkaji menyediakan alat rakaman : Sesi perbincangan ini dirakam melalui pita video
ataupun audio. Oleh itu, pengkaji perlu membiasakan diri dengan alat rakaman. Seorang
fasilitator diperlukan untuk membaca soalan dan mengendalikan perbincangan, manakala
seorang lagi diperlukan untuk mencatat, atau memastikann rakaman berjalan lancar.
2. Mengendalikan Temubual Kumpulan Fokus
Pengkaji memperkenalkan dirinya, menyatakan tujuan perbincangan tersebut, dan
menerangkan bagaimana proses temubual fokus berlaku. Pengkaji perlu menyatakan bahawa
tiada jawapan yang betul atau salah dan semua ahli berpeluang menyatakan pandangan
mereka tanpa perlu risau bahawa ia akan disalahgunakan. Semasa temubual berjalan,
pengkaji perlu melakukan perkara berikut:
menggalakkan ahli-ahli memberi respons dan berinteraksi sesama mereka
mengaitkan satu respons dengan yang lain.
mengelak dari memberi komen kepada peserta samada respons itu tepat atau sebaliknya,
tidak menegur peserta kerana mempunyai pemikiran yang tidak sesuai,
berwaspada supaya tidak bertanyakan soalan yang terlalu sensitif dan menyentuh
peribadi peserta.
12. 12
3. Selepas Temubual Fokus
Perbincangan dengan rakan penyelidik selepas sesi kumpulan fokus adalah penting. Pengkaji
perlu mengimbas kembali maklumat yang didapati dalam kelompok tersebut, serta reaksi ahli
kelompok terhadap isu kajian semasa maklumat tersebut masih segar diingatan. Jika penyelidik
menjalankan kajian ini bersendirian, sangat baik jika maklumat ini dijadikan memo di atas kertas
atau dalam komputer.
Kaedah penyelidikan ini mempunyai kekuatan tersendiri. Antaranya, FGD mampu
menghasilkan pengutipan dan pengumpulan data preliminari atau awalan tentang sesuatu topik.
Justeru, kaedah ini boleh digunakan untuk kajian pilot dan mencari idea yang akan diselidiki.
Selain itu, hasil boleh diperoleh dengan cepat di samping kos yang efektif. Reka bentuk soalan
amat fleksibel dan pengkaji boleh mengadakan perbincangan susulan dengan meminta ahli
kumpulan fokus menjawab soal selidik. Fasilitator yang pakar berupaya memerhatikan gerak
laku responden dan mendapat data tambahan.
3.7. Soal selidik
Soal selidik merupakan Borang yang mengandungi susunan soalan-soalan yang teratur untuk
ditadbir oleh penemubual dan diajukan kepada responden atau informan. Soal selidik digunakan
untuk mendapatkan data-data daripada responden atau informan mengenai kajian yang dilakukan
dan mengukur pembolehubah yang ingin dikaji. Selaian daripada itu juga borang soal selidik
diperlukan untuk membantu pencapaian objektif kajian dan seterusnya membantu proses analisis
data. Soal selidik terbahagi kepada 2 jenis iaitu :
Soal Selidik Bentuk Terbuka Soal Selidik Bentuk Tertutup
responden untuk menjawab.
yang berstruktur dan responden hanya
memilih jawapan yang ditentukan sahaja.
13. 13
Bagaimanakah?, Sejauhmanakah?
penyelidik.
berdasarkan isu dikemukakan.
menjawab.
disediakan.
Ciri Soalan yang baik dalam Borang Soal Selidik
Soalan spesifik dan tidak mengelirukan (elak salah tanggapan responden)
Soalan tidak terlalu banyak (jumlah soalan bersesuaian dengan objektif kajian,
mengukur pembolehubah, soalan yang sederhana)
Soalan dapat difahami oleh pengkaji sendiri/responden dengan mudah iaitu: pengkaji
tahu masalah yang hendak dikaji, penemubual (enumerator) jelas makna soalan dan
responden faham soalan untuk dijawab.
Soalan-soalan yang pendek
Soalan-soalan tidak mendorong jawapan
Bahasa yang digunakan bersesuaian dengan kemampuan responden (mudah dan jelas)
Mempertimbangkan statistik yang bakal digunakan.
Jenis – jenis Soalan yang terkandung dalam borang soal selidik terbahagi kepada dua iaitu.
Soalan Fakta iaitu soalan yang dikemukakan untuk mendapatkan data/fakta yang boleh
diinterpretasikan menjadi maklumat seterusnya pengetahuan dan seterusnya Soalan pendapat:
soalan yang dikemukakan secara terbuka (tidak mengandungi unsur betul/salah terhadap jawapan
yang diberikan oleh responden
14. 14
Susunan Soalan dalam Borang Soal Selidik
1. Pengenalan:
Tajuk penyelidikan
Kod responden/lokasi penyelidikan
Kata pengantar (alu-aluan & penghargaan)
Tujuan Penyelidikan
Nama penyelidik & organisasi
2. Soalan-soalan awal mudah dijawab (wujudkan kemesraan dulu). Lazimnya soalan yang
mengandungi alternatif jawapan.
3. Soalan pendapat di bahagian akhir
4. Soalan yang sukar dijawab/berkaitan dengan diri responden boleh diletakkan di bahagian
akhir.
5. Soalan menguji pengetahuan (cth: soalan ujian pengetahuan) di letak paling akhir.
4.0 KESIMPULAN
Semua cara pengumpuan data ini memberi peluang kepada pengkaji mendapatkan data yang
banyak serta mendalam. Pengkaji perlulah teliti dalam memilih data yang sesuai digunakan
untuk memberi jawapan kepada persoalan kajiannya. Pada masa yang sama, proses kutipan data
memberi ruang untuk pengkaji menemui data yang tidak dijangkakan. Oleh itu, pengkaji perlu
menyediakan minda yang terbuka dalam proses pengumpulan data untuk menerima maklumat-
maklumat baru ini.
15. 15
RUJUKAN
Gorad, S. (2002). Can we overcome the methodological schism? Four models for combining
qualitative and quantitative evidence. Research Papers in Education 17(4), 345-361.
Jasmi, K. A. (2012). Metodologi Pengumpulan Data dalam Penyelidikan Kualitatitif in Kursus
Penyelidikan Kualitatif Siri 1 2012 at Puteri Resort Melaka on 28-29 Mac 2012. Organized
by Institut Pendidikan Guru Malaysia Kampus Temenggong Ibrahim, Jalan Datin Halimah,
80350 Johor Bahru, Negeri Johor Darul Ta'zim.
Kamarul Azmi Jasmi ( 2012). Metodologi Pengumpulan Data Dalam Penyelidikan Kualitatitif.
Faculty of Islamic Civilization, Universiti Teknologi Malaysia. Skudai, Johor Baharu.
Mack, N. Woodsong, E. MackQueen, K. M. , Guest, G. & Namey, E. (2005). Qualitative
Research Methods: A Data Collectors Field Guide, Family Health International, Research
triangle Park, NC: FHI.
Moleong, LJ. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Noraini idris (2010). Penyelidikan dalam pendidikan. McGraw Hill (Malaysia)
Othman lebar (2006). Penyelidikan kualitatif: pengenalan kepada teori dan metod. Penerbit
Universiti Pendidikan Sultan Idris, 2006
Sabitha Marican. 2005. Kaedah penyelidikan sains sosial. Petaling Jaya, Selangor: Pearson
Prentice Hall.