SlideShare a Scribd company logo
By: Prof. Tri Marhaeni P.A, M.Hum
( Guru Besar Antropologi UNNES)
Sitem sosial menurut Nasikun: adalah suatu
sistem tindakan, yang terbentuk dari interaksi
yang terjadi di antara berbagai individu, yang
tumbuh dan berkembang di atas standar penilaian
umum yang disepakati bersama oleh anggota
masyarakat.
Standar penilaian umum: Norma-norma sosial
yang membentuk struktur sosial
Dalam masyarakat setiap anggota masyarakat
menganut dan mengikuti pengertian-pengertian
sosial, maka tingkah laku setiap anggota
masyarakat kemudian terjalain sedemikian rupa
ke dalam bentuk suatu struktur sosial tertentu
Interaksi sosial Komitmen terhadap norma
mengatasi perbedaan pendapat dan
kepentinganTerjadilah Integrasi Sosial
PARSON
Sistem sosial sebagai satu dari tiga cara di
mana tindakan sosial bisa diorganisasikan
Teradapat dua sistem tindakan: Sitem kultural
yang mengandung nilai dan simbol ; sitem
kepribadian para pelaku individual
Masyarakat menurut Parson: sistem sosial
yang dilihat sebagai sebuah sistem parsial,
maka masyarakat dapat berupa setiap jumlah
dari sekian banyak sitem yang kecil-kecil,
seperti keluarga, sistem pendidikan, lembaga-
lembaga keagamaan
Pendapat Parson terkenal dngan Pendekatan
Fungsionalisme struktural
1. Masyarakat dilihat sebagai suatu sistem yang
saling berhubungan satu sama lain
2. Hungan tersebut saling mempengaruhi
diantara bagian tersebut dan bersifat ganda
serta timbal balik
3. Sitem sosial cenderung bergerak ke arah
Equilibrium bersifat dinamis
4. Meski terjadi disfungsi tapi melalui proses
penyesuaian dan institusionalisasi maka
norma akan dikenal, diakui, dihargai, dan
ditaati
5. Perubahan dalam sistem sosial secra gradual
tidak revolusioner . Perubahan drastis hanya
bagian luar saja unsur sosial budaya yang
6. Perubahan sosial tersebut melalui 3 kemungkinan: 1.
penyesuaian sistem sosial terhadap perubahan-perubahan
dari luar; 2. pertumbuhan proses melalui diferensiasi struktural
dan fungsional; 3. penemuan-penemuan baru
7. Faktor yag memiliki daya mengintegrasikan adalah
konsensus tentang nilai-nilai kemasyarakatan
Individu dengan sistem sosial dapat dihubungkan dan
dianalisis melalui konsep STATUS dan PERAN
PERAN: UNTUK INDIVIDU
PERANAN: UNTUK LEMBAGA
Status: adalah kedudukan dalam sistem
sosial, seperti guru, ibu, ataupresiden
Peranan adalah perilaku yang diharapkan
atau perilaku normatif yang melekat pada
ststus guru, ibu, atau presiden tersebut.
Di dalam sistem sosial, individu
menduduki tempat (status), dan bertindak
(peranan) sesuai dengan norma atau
aturan yang dibuat oleh sistem
Peranan bersifat timbal balik penghargaan
timbal balik pula
Sistem sosial cenderung bergerak ke arah
keseimbangan atau stabilitas, keteraturan
merupakan norma dalam sebuah sistem.
Apabila terjadi kekecauan norma-norma,
maka sistem akan mengadakan
penyesuaian dan mencoba kembali
mencapai keadaan normal.
Patern Variables : Sarana
mengkatagorikan tindakan atau untuk
mengklasifikasikan tipe peranan sosial
dalam sistem sosial
Skema Patern Variables:
1.Affective versus Affective Neutrality : di dalam suatu
hubungan sosial seseorang bisa bertindak untuk pemuasan
afeksi atau kebutuhan emosional atau bertindak tanpa
unsur afeksi (netral)
2.Self Orientation versus collective orientation : kepentingan
didominasi oleh diri sendiri dan didominasi oleh kelompok
3.Universalism versus Particularism : dalam hubungan yang
universalitas para pelaku berhubungan menurut kriteria
yang dapat diterapkan kepada semua orang. Dalam
hubungan partikularistik, digunakan ukuran-ukuran tertentu
4. Quality versus Performance : kualitas menunjuk
pada status karena kelahiran (asrcibed status)
perfomance berupa prestasi (Achievement) atau
apa yang telah dicapai seseorang (achieved
status)
5. Specifty versus diffusness : hubungan spesifik
adalah hubungan antar orang dalam situasi yang
terbatas berdasar status dan peran (misal
hubungan penjual dan pembeli) hubungan
diffusnes misalnya dalam hubungan keluarga
tanpa status dan peran hubungan interaksi dalam
keluarga
NILAI SOSIAL
Digunakan patokan oleh sebagian besar anggota
masyarakat
Diperlukan sebagai aturan hidup utk mencapai
keteraturan
Tidak harus nyata tapi bisa berupa dorongan dari
seseorang utk melakukan sesuatu atau tdk melakukan
sesuatu
Nilai sosial erta kaitannya dengan kebudayaan
masyarakat
Adalah sejumlah sikap perasaan ataupun anggapan
terhadap suatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah,
patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting-tidak
penting
NOTONEGORO
1. Nilai Metrial
2.Nilai Vital
3. Nilai Kerohanian (nilai kebenaran, nilai keindahan,
nilai moral, nilai keagamaan)
1. Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang
tercipta karena interaksi, tercipta secara sosial
bukan biologis
2.Diimbaskan dalam individu, kelompok melalui
proses sosial
3. Dipelajari melalui proses belajar
4. Memuaskan manusia
5. Asumsi-asumsi abstrak dalam
masyarakat
6. Cenderung berkaitan satu dengan
yang lain dan emmbentuk pola
7. Beragam bentuknya. Kenegaragaman
kebudayaan dengan bentuk dan fungsi
yang berbeda akan menghasilkan
sistem nilai yang berbeda pula
8. Memberikan pilihan dari sistem nilai yang
ada dengan tingkatan kepentingannya
9. Mempunyai pengaruh yang berbeda
terhdapa individu dan masyarakat
10. Melibatkan emosi atau perasaan
11. Mempengaruhi perkembangan pribadi
baik positif maupun negatif
Sebagai faktor pendorong berhungan
dengan cita-cita dan harapan
Sebagai petunjuk arah
Alat pengawas
Berfungsi sebagai alat solidaritas dalam
kelompok
Sebagai benteng perlindungan
NORMA SOSIAL
Aturan atau ketentuan yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang
sesuai dan diterima
Robert M.Z. Lawang: Patokan perilaku dalam
suatu keplompok tertentu
Soerjono Seoekanto: Suatu perangkat agar
hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana
sebagaimana yang diharapkan. Norma
mengalami proses pelembagaan yakni proses
yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu
lembaga masyarakat sehingga norma tersebut
terkendali, diakui, dihargai ditaati
KEKUATAN NORMA (Soekanto)
Cara (Usage)
Kebiasaan (Folkways)
Tata kelakuan (mores)
Adat Kebiasaan (cutom)
PEMBAGIAN NORMA
Norma Agama
Norma Kesopanan
Norma Kebiasaan
Norma Kesusilaan
Norma Hukum
1. Merupakan faktor Perilaku dalam suatu
kelompok tertentu yang memungkinkan
seseorang untuk menetukan terlebih dahulu
bagaimana tindakannya akan dinilai orang lain
2. Merupakan aturan dan sanksi-sanksi untuk
mendorong sesorang, kelompok atau
masyarakat mencapai nilai sosial
3. Merupakan aturan yang tumbuh dan hidup
dalam masyarakat sebagi unsur pengikat dan
pengendali manusia dalam hidup
PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL
ETIMOLOGIS: Susunan masyarakat
DEFINITIF: Skema penempatan nilai-nilai sosial
budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi
yang dianggap sesuai, demi berfungsinya
organisme masyarakat sebagai suatu
keseluruhan, dan demi kepentingan masing
masing bagian
Skema dibangun secara obyektif gar dapat
mengenal posisi yang diberikan masyarakat
kepada nilai sosial budaya dan organ atau
komponen sosial yang menjadi milik masyarakat
CIRI STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA
KONFIGURASI MASYARAKAT INDONESIA
1. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAJEMUK (Pierre L.
Van Den Berge)
 Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk entuk kelompok
yang bersub kebudayaan yang berbeda satu sama lain
 Memiliki struktur sosial terbagi ke dalam lembaga yang
bersifat komplementer
 Kurang mengembangkan konsensus terhadap nilai-nilai
sosial yang bersifat dasar
 Secara relatif sering terjadi konflik antar kelompok
 Secara relatih integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
 Dominasi politik oleh kelompok tertentu terhadap lainnya
2. Emile Durkheim:
Masyarakat majemuk tidak sama dengan
masyarakat yang mempunyai unit-unit kekerabatan
yang segmenter yaitu masyarakat yang terbagi ke
dalam kelompok yang bergaris keturunan tunggal,
tetapi mempunyai struktur kelembagaan yang
homogeneous
Masyarakat majemuk tidak sama dengan
masyarakat yang memiliki deferensiasi atau
spesialisasi tinggi. Suatu masyarakat dengan tingkat
deferensiasi fungsional tinggi dengan banyak
lembaga kemasyarakatan tetapi bersifat
komplementer dan saling tergantung
Sistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial ind

More Related Content

What's hot

Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
Rizky Erliyandi
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Cut Endang Kurniasih
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Trisna Nurdiaman
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
Talcott parson - agil
Talcott parson - agilTalcott parson - agil
Talcott parson - agil
Yaser Lopekabausirah
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Retno Wahyuningsih
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Wijining Putri
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Frans Dione
 
STATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSTATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIAL
Siti Sahati
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Daniel Arie
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 
1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
Zakiah dr
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Dasar dasar sosiologi
Dasar dasar sosiologiDasar dasar sosiologi
Dasar dasar sosiologi
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Talcott parson - agil
Talcott parson - agilTalcott parson - agil
Talcott parson - agil
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Teori perubahan sosial
Teori perubahan sosialTeori perubahan sosial
Teori perubahan sosial
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
 
STATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIALSTATISTIKA SOSIAL
STATISTIKA SOSIAL
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos1. perundang undangan sosial dan peksos
1. perundang undangan sosial dan peksos
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 

Similar to Sistem dan struktur sosial ind

5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind
Eka Gunawan
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
Alifya Sasmi
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
Meita Purnamasari
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Kelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial qKelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial q
Henry Henry
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosial
Rama SIni
 
Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdf
odinmr
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatansuher lambang
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
asepsaefudin2009
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
Erwin Pasaribu
 
Ppt sosial
Ppt sosialPpt sosial
Ppt sosial
DeLa TriNovalia
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
Ulfa Faida
 
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptxX Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
christin84
 
makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3
oyyim_ut
 
Bab nilai-norma
Bab nilai-normaBab nilai-norma
Bab nilai-norma
roziber
 
Nilai dan norma
Nilai dan normaNilai dan norma
Nilai dan norma
Luluk Wulandari Hariyanto
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakat
Sunaryo Waluyo
 
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
AbadTriBudiman1
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
Armadira Enno
 

Similar to Sistem dan struktur sosial ind (20)

5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial qKelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial q
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosial
 
Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdf
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
Ppt sosial
Ppt sosialPpt sosial
Ppt sosial
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptxX Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
 
makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3
 
Bab nilai-norma
Bab nilai-normaBab nilai-norma
Bab nilai-norma
 
Nilai dan norma
Nilai dan normaNilai dan norma
Nilai dan norma
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakat
 
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
 

More from Luluk Wulandari Hariyanto

Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnyaBuku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Seminar tesis Pluralisme
Seminar tesis PluralismeSeminar tesis Pluralisme
Seminar tesis Pluralisme
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Bias gender dlm pendidikan ppt
Bias gender dlm pendidikan pptBias gender dlm pendidikan ppt
Bias gender dlm pendidikan ppt
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Bab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosialBab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosial
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Pendidikan IPS yang Terpuruk
Pendidikan IPS  yang TerpurukPendidikan IPS  yang Terpuruk
Pendidikan IPS yang Terpuruk
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Interaksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
Interaksi etnis Jawa dan Golongan TionghoaInteraksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
Interaksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauwPandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'udTiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Metode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian KependidikanMetode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian Kependidikan
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Rpp IPS Terpadu SMP 2013
Rpp IPS Terpadu SMP 2013Rpp IPS Terpadu SMP 2013
Rpp IPS Terpadu SMP 2013
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Pengembangan penilaian
Pengembangan penilaianPengembangan penilaian
Pengembangan penilaian
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Pengembangan model pembelajaran 2013
Pengembangan model pembelajaran 2013Pengembangan model pembelajaran 2013
Pengembangan model pembelajaran 2013
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajarMedia dan sumber belajar
Media dan sumber belajar
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka BerpikirTinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Transkrip&coding
Transkrip&codingTranskrip&coding
Transkrip&coding
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Teknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGDTeknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGD
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Latar belakang dan masalah penelitian
Latar belakang dan masalah penelitianLatar belakang dan masalah penelitian
Latar belakang dan masalah penelitian
Luluk Wulandari Hariyanto
 

More from Luluk Wulandari Hariyanto (20)

Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnyaBuku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
 
Seminar tesis Pluralisme
Seminar tesis PluralismeSeminar tesis Pluralisme
Seminar tesis Pluralisme
 
Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
 
Bias gender dlm pendidikan ppt
Bias gender dlm pendidikan pptBias gender dlm pendidikan ppt
Bias gender dlm pendidikan ppt
 
Bab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosialBab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosial
 
Pendidikan IPS yang Terpuruk
Pendidikan IPS  yang TerpurukPendidikan IPS  yang Terpuruk
Pendidikan IPS yang Terpuruk
 
Interaksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
Interaksi etnis Jawa dan Golongan TionghoaInteraksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
Interaksi etnis Jawa dan Golongan Tionghoa
 
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauwPandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
Pandangan pluralisme sumartono hadinoto (khoe liong hauw
 
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'udTiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
Tiga keranjang (Tripitaka Sejarah) By Profesor Abu Su'ud
 
Metode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian KependidikanMetode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian Kependidikan
 
Rpp IPS Terpadu SMP 2013
Rpp IPS Terpadu SMP 2013Rpp IPS Terpadu SMP 2013
Rpp IPS Terpadu SMP 2013
 
Model desain pembelajaran ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIEModel desain pembelajaran ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIE
 
Pengembangan penilaian
Pengembangan penilaianPengembangan penilaian
Pengembangan penilaian
 
Pengembangan model pembelajaran 2013
Pengembangan model pembelajaran 2013Pengembangan model pembelajaran 2013
Pengembangan model pembelajaran 2013
 
Penilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ipsPenilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ips
 
Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajarMedia dan sumber belajar
Media dan sumber belajar
 
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka BerpikirTinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
 
Transkrip&coding
Transkrip&codingTranskrip&coding
Transkrip&coding
 
Teknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGDTeknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGD
 
Latar belakang dan masalah penelitian
Latar belakang dan masalah penelitianLatar belakang dan masalah penelitian
Latar belakang dan masalah penelitian
 

Recently uploaded

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 

Recently uploaded (20)

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 

Sistem dan struktur sosial ind

  • 1. By: Prof. Tri Marhaeni P.A, M.Hum ( Guru Besar Antropologi UNNES)
  • 2. Sitem sosial menurut Nasikun: adalah suatu sistem tindakan, yang terbentuk dari interaksi yang terjadi di antara berbagai individu, yang tumbuh dan berkembang di atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Standar penilaian umum: Norma-norma sosial yang membentuk struktur sosial Dalam masyarakat setiap anggota masyarakat menganut dan mengikuti pengertian-pengertian sosial, maka tingkah laku setiap anggota masyarakat kemudian terjalain sedemikian rupa ke dalam bentuk suatu struktur sosial tertentu
  • 3. Interaksi sosial Komitmen terhadap norma mengatasi perbedaan pendapat dan kepentinganTerjadilah Integrasi Sosial
  • 4. PARSON Sistem sosial sebagai satu dari tiga cara di mana tindakan sosial bisa diorganisasikan Teradapat dua sistem tindakan: Sitem kultural yang mengandung nilai dan simbol ; sitem kepribadian para pelaku individual Masyarakat menurut Parson: sistem sosial yang dilihat sebagai sebuah sistem parsial, maka masyarakat dapat berupa setiap jumlah dari sekian banyak sitem yang kecil-kecil, seperti keluarga, sistem pendidikan, lembaga- lembaga keagamaan Pendapat Parson terkenal dngan Pendekatan Fungsionalisme struktural
  • 5. 1. Masyarakat dilihat sebagai suatu sistem yang saling berhubungan satu sama lain 2. Hungan tersebut saling mempengaruhi diantara bagian tersebut dan bersifat ganda serta timbal balik 3. Sitem sosial cenderung bergerak ke arah Equilibrium bersifat dinamis 4. Meski terjadi disfungsi tapi melalui proses penyesuaian dan institusionalisasi maka norma akan dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati 5. Perubahan dalam sistem sosial secra gradual tidak revolusioner . Perubahan drastis hanya bagian luar saja unsur sosial budaya yang
  • 6. 6. Perubahan sosial tersebut melalui 3 kemungkinan: 1. penyesuaian sistem sosial terhadap perubahan-perubahan dari luar; 2. pertumbuhan proses melalui diferensiasi struktural dan fungsional; 3. penemuan-penemuan baru 7. Faktor yag memiliki daya mengintegrasikan adalah konsensus tentang nilai-nilai kemasyarakatan Individu dengan sistem sosial dapat dihubungkan dan dianalisis melalui konsep STATUS dan PERAN PERAN: UNTUK INDIVIDU PERANAN: UNTUK LEMBAGA
  • 7. Status: adalah kedudukan dalam sistem sosial, seperti guru, ibu, ataupresiden Peranan adalah perilaku yang diharapkan atau perilaku normatif yang melekat pada ststus guru, ibu, atau presiden tersebut. Di dalam sistem sosial, individu menduduki tempat (status), dan bertindak (peranan) sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem Peranan bersifat timbal balik penghargaan timbal balik pula
  • 8. Sistem sosial cenderung bergerak ke arah keseimbangan atau stabilitas, keteraturan merupakan norma dalam sebuah sistem. Apabila terjadi kekecauan norma-norma, maka sistem akan mengadakan penyesuaian dan mencoba kembali mencapai keadaan normal. Patern Variables : Sarana mengkatagorikan tindakan atau untuk mengklasifikasikan tipe peranan sosial dalam sistem sosial
  • 9. Skema Patern Variables: 1.Affective versus Affective Neutrality : di dalam suatu hubungan sosial seseorang bisa bertindak untuk pemuasan afeksi atau kebutuhan emosional atau bertindak tanpa unsur afeksi (netral) 2.Self Orientation versus collective orientation : kepentingan didominasi oleh diri sendiri dan didominasi oleh kelompok 3.Universalism versus Particularism : dalam hubungan yang universalitas para pelaku berhubungan menurut kriteria yang dapat diterapkan kepada semua orang. Dalam hubungan partikularistik, digunakan ukuran-ukuran tertentu
  • 10. 4. Quality versus Performance : kualitas menunjuk pada status karena kelahiran (asrcibed status) perfomance berupa prestasi (Achievement) atau apa yang telah dicapai seseorang (achieved status) 5. Specifty versus diffusness : hubungan spesifik adalah hubungan antar orang dalam situasi yang terbatas berdasar status dan peran (misal hubungan penjual dan pembeli) hubungan diffusnes misalnya dalam hubungan keluarga tanpa status dan peran hubungan interaksi dalam keluarga
  • 11. NILAI SOSIAL Digunakan patokan oleh sebagian besar anggota masyarakat Diperlukan sebagai aturan hidup utk mencapai keteraturan Tidak harus nyata tapi bisa berupa dorongan dari seseorang utk melakukan sesuatu atau tdk melakukan sesuatu Nilai sosial erta kaitannya dengan kebudayaan masyarakat Adalah sejumlah sikap perasaan ataupun anggapan terhadap suatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting-tidak penting
  • 12. NOTONEGORO 1. Nilai Metrial 2.Nilai Vital 3. Nilai Kerohanian (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, nilai keagamaan) 1. Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta karena interaksi, tercipta secara sosial bukan biologis 2.Diimbaskan dalam individu, kelompok melalui proses sosial 3. Dipelajari melalui proses belajar
  • 13. 4. Memuaskan manusia 5. Asumsi-asumsi abstrak dalam masyarakat 6. Cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan emmbentuk pola 7. Beragam bentuknya. Kenegaragaman kebudayaan dengan bentuk dan fungsi yang berbeda akan menghasilkan sistem nilai yang berbeda pula
  • 14. 8. Memberikan pilihan dari sistem nilai yang ada dengan tingkatan kepentingannya 9. Mempunyai pengaruh yang berbeda terhdapa individu dan masyarakat 10. Melibatkan emosi atau perasaan 11. Mempengaruhi perkembangan pribadi baik positif maupun negatif
  • 15. Sebagai faktor pendorong berhungan dengan cita-cita dan harapan Sebagai petunjuk arah Alat pengawas Berfungsi sebagai alat solidaritas dalam kelompok Sebagai benteng perlindungan
  • 16. NORMA SOSIAL Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang sesuai dan diterima Robert M.Z. Lawang: Patokan perilaku dalam suatu keplompok tertentu Soerjono Seoekanto: Suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma mengalami proses pelembagaan yakni proses yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut terkendali, diakui, dihargai ditaati
  • 17. KEKUATAN NORMA (Soekanto) Cara (Usage) Kebiasaan (Folkways) Tata kelakuan (mores) Adat Kebiasaan (cutom) PEMBAGIAN NORMA Norma Agama Norma Kesopanan Norma Kebiasaan Norma Kesusilaan Norma Hukum
  • 18. 1. Merupakan faktor Perilaku dalam suatu kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang untuk menetukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya akan dinilai orang lain 2. Merupakan aturan dan sanksi-sanksi untuk mendorong sesorang, kelompok atau masyarakat mencapai nilai sosial 3. Merupakan aturan yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat sebagi unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup
  • 19. PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL ETIMOLOGIS: Susunan masyarakat DEFINITIF: Skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing masing bagian Skema dibangun secara obyektif gar dapat mengenal posisi yang diberikan masyarakat kepada nilai sosial budaya dan organ atau komponen sosial yang menjadi milik masyarakat
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. KONFIGURASI MASYARAKAT INDONESIA 1. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAJEMUK (Pierre L. Van Den Berge)  Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk entuk kelompok yang bersub kebudayaan yang berbeda satu sama lain  Memiliki struktur sosial terbagi ke dalam lembaga yang bersifat komplementer  Kurang mengembangkan konsensus terhadap nilai-nilai sosial yang bersifat dasar  Secara relatif sering terjadi konflik antar kelompok  Secara relatih integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi  Dominasi politik oleh kelompok tertentu terhadap lainnya
  • 26. 2. Emile Durkheim: Masyarakat majemuk tidak sama dengan masyarakat yang mempunyai unit-unit kekerabatan yang segmenter yaitu masyarakat yang terbagi ke dalam kelompok yang bergaris keturunan tunggal, tetapi mempunyai struktur kelembagaan yang homogeneous Masyarakat majemuk tidak sama dengan masyarakat yang memiliki deferensiasi atau spesialisasi tinggi. Suatu masyarakat dengan tingkat deferensiasi fungsional tinggi dengan banyak lembaga kemasyarakatan tetapi bersifat komplementer dan saling tergantung