Fasisme adalah ideologi yang berkembang pada abad ke-20 dan menyebar dengan cepat di Eropa, terutama di Jerman dan Italia di bawah rezim Mussolini dan Hitler. Pemerintahan fasis didasarkan pada kekerasan dan menindas rakyat. Fasisme menolak kesetaraan dan mendukung dominasi ras atau bangsa tertentu melalui kekuatan militer.
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotanRizky Faisal
Kajian bulanan yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir chapter UNY membahas tentang separatisme, terorisme, dan negara Islam. Acara talkshow ini menghadirkan tiga pembicara yaitu perwakilan polisi yang menjelaskan sejarah separatisme dan terorisme, dosen UNY yang membahas persepsi akademisi, dan wakil HTI DIY yang menjelaskan legalitas khilafah dan cara pendiriannya tanpa kekerasan.
Vietnam menganut ideologi komunisme berdasarkan Marxisme-Leninisme dan gagasan Ho Chi Minh. Komunisme telah menjadi ideologi resmi Vietnam sejak 1991 dan menjadi identitas negara. Inggris menganut ideologi sosialisme yang bertujuan membentuk masyarakat kemakmuran dengan kerja sama produktif dan membatasi milik perseorangan. Australia menganut liberalisme yang mendasarkan kebebasan sebagai nilai politik utama.
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)DPK GmnI FISIP Undip
Nasionalisme Indonesia berkembang sebagai ideologi untuk melawan penjajahan Belanda dan mencapai kemerdekaan. Nasionalisme Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan nasionalisme Barat yang bersifat ekspansionis dan imperialis, melainkan bersifat anti-kolonial dan humanis sesuai pandangan Bung Karno. Semangat persatuan dan perjuangan untuk kemerdekaan menjadi inti dari nasionalisme Indonesia.
Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory/URT) menjelaskan bahwa ketika orang asing pertama kali bertemu, tujuan utama mereka adalah mengurangi ketidakpastian melalui komunikasi untuk meningkatkan prediktabilitas satu sama lain. Komunikasi interpersonal merupakan sarana utama untuk mengurangi ketidakpastian, dan pengurangan ketidakpastian ini membantu membangun hubungan yang lebih baik. Teori ini juga menjelask
Teori Spiral of Silence menjelaskan pengaruh media dalam membentuk opini publik. Individu cenderung menyembunyikan pandangan minoritas dan hanya mengekspresikan pandangan mayoritas agar tidak terisolasi. Hal ini mengarah pada dominasi pandangan mayoritas dan penindasan pandangan minoritas.
Teori Spiral Keheningan menyatakan bahwa individu cenderung menyembunyikan pendapat minoritas dan hanya mengungkapkan pendapat mayoritas agar tidak terisolasi. Hal ini terjadi karena individu selalu menilai iklim opini publik dari observasi dan media, sehingga cenderung mengikuti pendapat mayoritas. Media juga mendukung spiral keheningan dengan hanya menyampaikan satu sisi pandangan.
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotanRizky Faisal
Kajian bulanan yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir chapter UNY membahas tentang separatisme, terorisme, dan negara Islam. Acara talkshow ini menghadirkan tiga pembicara yaitu perwakilan polisi yang menjelaskan sejarah separatisme dan terorisme, dosen UNY yang membahas persepsi akademisi, dan wakil HTI DIY yang menjelaskan legalitas khilafah dan cara pendiriannya tanpa kekerasan.
Vietnam menganut ideologi komunisme berdasarkan Marxisme-Leninisme dan gagasan Ho Chi Minh. Komunisme telah menjadi ideologi resmi Vietnam sejak 1991 dan menjadi identitas negara. Inggris menganut ideologi sosialisme yang bertujuan membentuk masyarakat kemakmuran dengan kerja sama produktif dan membatasi milik perseorangan. Australia menganut liberalisme yang mendasarkan kebebasan sebagai nilai politik utama.
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)DPK GmnI FISIP Undip
Nasionalisme Indonesia berkembang sebagai ideologi untuk melawan penjajahan Belanda dan mencapai kemerdekaan. Nasionalisme Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan nasionalisme Barat yang bersifat ekspansionis dan imperialis, melainkan bersifat anti-kolonial dan humanis sesuai pandangan Bung Karno. Semangat persatuan dan perjuangan untuk kemerdekaan menjadi inti dari nasionalisme Indonesia.
Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory/URT) menjelaskan bahwa ketika orang asing pertama kali bertemu, tujuan utama mereka adalah mengurangi ketidakpastian melalui komunikasi untuk meningkatkan prediktabilitas satu sama lain. Komunikasi interpersonal merupakan sarana utama untuk mengurangi ketidakpastian, dan pengurangan ketidakpastian ini membantu membangun hubungan yang lebih baik. Teori ini juga menjelask
Teori Spiral of Silence menjelaskan pengaruh media dalam membentuk opini publik. Individu cenderung menyembunyikan pandangan minoritas dan hanya mengekspresikan pandangan mayoritas agar tidak terisolasi. Hal ini mengarah pada dominasi pandangan mayoritas dan penindasan pandangan minoritas.
Teori Spiral Keheningan menyatakan bahwa individu cenderung menyembunyikan pendapat minoritas dan hanya mengungkapkan pendapat mayoritas agar tidak terisolasi. Hal ini terjadi karena individu selalu menilai iklim opini publik dari observasi dan media, sehingga cenderung mengikuti pendapat mayoritas. Media juga mendukung spiral keheningan dengan hanya menyampaikan satu sisi pandangan.
Sosialisme menekankan kepemilikan sosial dan manajemen ekonomi kooperatif, sementara liberalisme mendasarkan kebebasan dan hak setara sebagai nilai utama. Fasisme mendukung nasionalisme otoriter dan kontrol negara atas ekonomi. "
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep kebudayaan dan pendekatan-pendekatan kebudayaan dalam antropologi politik. Termasuk evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Juga membahas sejarah antropologi politik dan berbagai pendekatan terhadap konsep perang dan organisasi negara menurut antropolog.
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep kebudayaan dan pendekatan-pendekatan kebudayaan dalam antropologi politik. Termasuk evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Juga membahas sejarah antropologi politik dan berbagai pendekatan terhadap konsep perang dan organisasi negara menurut antropolog.
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar antropologi politik seperti evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Beberapa pendekatan dalam antropologi politik dijelaskan seperti pendekatan evolusioner, struktural fungsionalisme, serta perkembangan fokus kajian antropologi politik yang kini lebih menekankan pada proses politik daripada lembaga-lembaganya.
Tiga ideologi utama yang dibahas dalam dokumen tersebut adalah liberalisme, sosialisme, dan fasisme. Liberalisme muncul sebagai aspirasi kaum borjuis Prancis untuk melawan monarki absolut. Sosialisme bertujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas dengan kepemilikan bersama. Fasisme menganut pemerintahan totaliter dengan diktator tunggal dan bersifat nasionalis, rasis, militeris, dan imperialis.
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxdevvypertiwi
Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme didefinisikan sebagai perasaan kesetiaan tertinggi kepada negara, yang muncul seiring terbentuknya negara-bangsa. Ada beberapa jenis nasionalisme seperti nasionalisme etnis, budaya, dan kewarganegaraan. Patriotisme adalah perasaan cinta dan kesediaan berkorban untuk tanah air yang muncul dari semangat nasionalisme. Kedua konsep
Nasionalisme adalah kecintaan terhadap tanah air yang mendorong terbentuknya negara berdasarkan kebangsaan. Nasionalisme muncul di Eropa pada abad pertengahan sebagai reaksi terhadap kekuasaan Gereja Katolik Roma. Nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin kebanyakan muncul sebagai reaksi terhadap dominasi kolonial. Nasionalisme di Indonesia berdasarkan persamaan nasib rakyat Indonesia.
Teks ini membahas sejarah dan konsepsi nasionalisme serta kritik terhadapnya. Nasionalisme mulai berkembang sejak abad ke-19 sebagai identitas etnis dan negara. Namun, nasionalisme juga dikritik karena cenderung irasional, memisahkan umat Islam, dan bertentangan dengan ikatan keislaman yang lebih kuat. Teks ini menganjurkan penghapusan nasionalisme dan persatuan umat Islam di bawah bendera Islam.
Dokumen tersebut membahas beberapa ideologi politik seperti liberalisme, demokrasi, sosialisme, nasionalisme, dan islamisme. Liberalisme menekankan kebebasan individu sedangkan demokrasi memberikan kekuasaan kepada rakyat. Sosialisme bertujuan membentuk negara kesejahteraan dengan usaha kolektif. Nasionalisme menciptakan identitas bersama untuk suatu bangsa. Islamisme awalnya adalah paham politik unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran Hannah Arendt dan teori kritisnya. Arendt lahir di Jerman pada 1906 dalam keluarga Yahudi dan belajar di beberapa universitas. Ia mengkritik pandangan Nazi dan Zionis serta berpendapat bahwa demokrasi memiliki hubungan dengan imperialisme. Arendt meyakini bahwa kekerasan dapat digunakan untuk perlawanan jika negara tidak membela rakyatnya, namun tujuan politik sebenarnya
1. Pemikiran politik era Renaissance ditandai dengan tumbuhnya filsafat antroposentris dimana manusia menjadi pusat eksistensi.
2. Niccolo Machiavelli menganjurkan negara kekuasaan (machtstaat) dimana kekuasaan dan negara dipisahkan dari moralitas.
3. Thomas Hobbes meyakini bahwa negara membutuhkan kekuasaan mutlak untuk menghindari kondisi perang semua melawan semua.
1. Dokumen tersebut membahas tentang liberalisasi pemikiran Islam, termasuk konsep dan strateginya.
2. Strategi liberalisasi pemikiran Islam meliputi pengaruh terhadap pendidikan, donasi ke berbagai aktivitas, dan mempengaruhi pemikiran melalui kontekstualisasi ijtihad.
3. Penerapan liberalisasi pemikiran Islam di antaranya menyebarkan paham pluralisme agama dan relativisme kebenaran.
Teori Interaksi Simbolik berfokus pada pentingnya makna dalam perilaku manusia, pembentukan makna melalui interaksi sosial, dan hubungan antara individu dan masyarakat. Teori ini menekankan bahwa manusia bertindak berdasarkan makna, makna terbentuk melalui interaksi, dan konsep diri mempengaruhi perilaku. Teori ini digunakan untuk memahami bagaimana manusia membangun identitas melalui interaksi sosial.
Sosialisme menekankan kepemilikan sosial dan manajemen ekonomi kooperatif, sementara liberalisme mendasarkan kebebasan dan hak setara sebagai nilai utama. Fasisme mendukung nasionalisme otoriter dan kontrol negara atas ekonomi. "
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep kebudayaan dan pendekatan-pendekatan kebudayaan dalam antropologi politik. Termasuk evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Juga membahas sejarah antropologi politik dan berbagai pendekatan terhadap konsep perang dan organisasi negara menurut antropolog.
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep kebudayaan dan pendekatan-pendekatan kebudayaan dalam antropologi politik. Termasuk evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Juga membahas sejarah antropologi politik dan berbagai pendekatan terhadap konsep perang dan organisasi negara menurut antropolog.
Kapita selekta (kebudayaan dan politik)guest038b46
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar antropologi politik seperti evolusi organisasi negara, organisasi perang, dan organisasi kepemimpinan. Beberapa pendekatan dalam antropologi politik dijelaskan seperti pendekatan evolusioner, struktural fungsionalisme, serta perkembangan fokus kajian antropologi politik yang kini lebih menekankan pada proses politik daripada lembaga-lembaganya.
Tiga ideologi utama yang dibahas dalam dokumen tersebut adalah liberalisme, sosialisme, dan fasisme. Liberalisme muncul sebagai aspirasi kaum borjuis Prancis untuk melawan monarki absolut. Sosialisme bertujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas dengan kepemilikan bersama. Fasisme menganut pemerintahan totaliter dengan diktator tunggal dan bersifat nasionalis, rasis, militeris, dan imperialis.
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxdevvypertiwi
Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme didefinisikan sebagai perasaan kesetiaan tertinggi kepada negara, yang muncul seiring terbentuknya negara-bangsa. Ada beberapa jenis nasionalisme seperti nasionalisme etnis, budaya, dan kewarganegaraan. Patriotisme adalah perasaan cinta dan kesediaan berkorban untuk tanah air yang muncul dari semangat nasionalisme. Kedua konsep
Nasionalisme adalah kecintaan terhadap tanah air yang mendorong terbentuknya negara berdasarkan kebangsaan. Nasionalisme muncul di Eropa pada abad pertengahan sebagai reaksi terhadap kekuasaan Gereja Katolik Roma. Nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin kebanyakan muncul sebagai reaksi terhadap dominasi kolonial. Nasionalisme di Indonesia berdasarkan persamaan nasib rakyat Indonesia.
Teks ini membahas sejarah dan konsepsi nasionalisme serta kritik terhadapnya. Nasionalisme mulai berkembang sejak abad ke-19 sebagai identitas etnis dan negara. Namun, nasionalisme juga dikritik karena cenderung irasional, memisahkan umat Islam, dan bertentangan dengan ikatan keislaman yang lebih kuat. Teks ini menganjurkan penghapusan nasionalisme dan persatuan umat Islam di bawah bendera Islam.
Dokumen tersebut membahas beberapa ideologi politik seperti liberalisme, demokrasi, sosialisme, nasionalisme, dan islamisme. Liberalisme menekankan kebebasan individu sedangkan demokrasi memberikan kekuasaan kepada rakyat. Sosialisme bertujuan membentuk negara kesejahteraan dengan usaha kolektif. Nasionalisme menciptakan identitas bersama untuk suatu bangsa. Islamisme awalnya adalah paham politik unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran Hannah Arendt dan teori kritisnya. Arendt lahir di Jerman pada 1906 dalam keluarga Yahudi dan belajar di beberapa universitas. Ia mengkritik pandangan Nazi dan Zionis serta berpendapat bahwa demokrasi memiliki hubungan dengan imperialisme. Arendt meyakini bahwa kekerasan dapat digunakan untuk perlawanan jika negara tidak membela rakyatnya, namun tujuan politik sebenarnya
1. Pemikiran politik era Renaissance ditandai dengan tumbuhnya filsafat antroposentris dimana manusia menjadi pusat eksistensi.
2. Niccolo Machiavelli menganjurkan negara kekuasaan (machtstaat) dimana kekuasaan dan negara dipisahkan dari moralitas.
3. Thomas Hobbes meyakini bahwa negara membutuhkan kekuasaan mutlak untuk menghindari kondisi perang semua melawan semua.
1. Dokumen tersebut membahas tentang liberalisasi pemikiran Islam, termasuk konsep dan strateginya.
2. Strategi liberalisasi pemikiran Islam meliputi pengaruh terhadap pendidikan, donasi ke berbagai aktivitas, dan mempengaruhi pemikiran melalui kontekstualisasi ijtihad.
3. Penerapan liberalisasi pemikiran Islam di antaranya menyebarkan paham pluralisme agama dan relativisme kebenaran.
Teori Interaksi Simbolik berfokus pada pentingnya makna dalam perilaku manusia, pembentukan makna melalui interaksi sosial, dan hubungan antara individu dan masyarakat. Teori ini menekankan bahwa manusia bertindak berdasarkan makna, makna terbentuk melalui interaksi, dan konsep diri mempengaruhi perilaku. Teori ini digunakan untuk memahami bagaimana manusia membangun identitas melalui interaksi sosial.
Dokumen ini membahas teori queer atau teori homoseksual yang dikembangkan oleh Judith Butler. Teori ini menantang konsep gender yang dianggap statis dan menekankan bahwa gender bersifat performatif dan berubah-ubah seiring waktu. Teori ini juga menolak kategorisasi seksualitas berdasarkan heteroseksualitas dan homoseksualitas. Di beberapa negara, teori ini telah berhasil mempengaruhi pengakuan hukum terhadap identitas gender dan seksualitas yang
Teori Kelompok Terbisu menjelaskan bagaimana wanita sebagai kelompok subordinat mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pengalaman mereka melalui bahasa yang dikuasai kelompok dominan pria. Wanita cenderung diam karena tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalaman mereka. Teori ini menunjukkan bagaimana distribusi kekuasaan yang tidak merata dalam masyarakat menghasilkan ketidaksetaraan
Teori Negosiasi Wajah menjelaskan bagaimana identitas diri dan budaya mempengaruhi penyelesaian konflik. Teori ini membahas dua kebutuhan wajah (positive dan negative) dan tiga jenis kerja sama wajah (tact, solidarity, approbation). Teori ini juga membedakan budaya individualistik dan kolektivistik dalam penanganan konflik, dengan budaya kolektivistik lebih fokus pada kelompok daripada individu.
Teori cultivation analysis menyatakan bahwa konsumsi pesan media jangka panjang akan membentuk persepsi dan keyakinan mengenai dunia. Televisi dianggap sebagai media utama yang menanamkan keyakinan tertentu melalui representasi yang diulang. Penonton berat cenderung memiliki pandangan dunia yang lebih negatif dibanding penonton ringan akibat dampak kumulatif konsumsi media.
Teori Functional menjelaskan mengapa kelompok membuat keputusan baik atau buruk berdasarkan proses komunikasi mereka. Teori ini menekankan peran penting komunikasi dalam menentukan kualitas keputusan kelompok. Faktor kunci yang mempengaruhi kualitas keputusan antara lain adaptasi, kontrol instrumen, ekspresi, dan integrasi di dalam kelompok.
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2Ronzzy Kevin
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi stasiun televisi melalui satelit Palapa D dan Palapa C2. Satelit Palapa C2 diluncurkan pada 1996 dan beroperasi pada orbit geo stasioner di 113° Bujur Timur, sementara Palapa D diluncurkan pada 2009 untuk menggantikan Palapa C2 dan beroperasi pada orbit yang sama. Kedua satelit tersebut mendistribusikan berbagai stasiun televisi dan radio di Indonesia dan negara tetangga.
1. Sinetron Cinta Fitri telah berjalan selama lebih dari 700 episode sejak tahun 2007 dan menjadi fenomena besar di televisi Indonesia.
2. Cerita awal Cinta Fitri menceritakan kisah cinta antara Fitri dan Farrel yang tidak disetujui oleh orang tua Farrel karena latar belakang keluarga yang berbeda.
3. Pergantian penulis di musim ke-4 menyebabkan banyak keluhan dari penonton karena alur cerita yang tidak k
Dokumen tersebut membahas pengaruh kepemilikan media terhadap pemberitaan politik, dengan contoh pemberitaan perang Irak oleh CNN yang dimiliki Amerika dan Al Jazeera yang berbasis Timur Tengah. CNN cenderung memberitakan kemenangan Amerika sementara Al Jazeera awalnya lebih fokus pada korban perang, meski kemudian Al Jazeera juga didominasi propaganda Amerika. Secara umum dokumen menyimpulkan bahwa kepemilikan media mempengaruhi sudut pand
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. FASISME<br />@ronzzykevin<br />Fasisme adalah sebuah ideologi yang lahir dan berkembang pada abad ke-20. Fasisme menyebar dengan sangat pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, namun juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol dan Jepang. Pemerintahan fasis adalah pemerintahan yang penuh dengan kekerasan karena itulah rakyat sangat menderita dengan cara-cara pemerintahan ideologi ini. Diktator fasis dan pemerintahannya tidak segan-segan untuk melakukan pemerintahan yang brutal, penuh dengan agresi dan pertumpahan darah serta kekerasan dan semua itu dijadikan sebuah hukum pada pemerintahannya. Pemerintahan fasis mengirimkan gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka. Pemerintahan bahkan diterapkan hampir di semua tingkat kemasyarakatan mulai dari pendidikan, budaya, agama, seni, sistem pemerintahan, militer dan organisasi-organisasi politik.<br />Awal berkembangnya fasisme berasal dari Italia setelah tahun 1919 dan barulah setelah itu fasisme menyebar ke berbagai wilayah di Eropa. Istilah fasisme sendiri pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan yang berkuasa pada tahun 1922-1924 pimpinan Benito Mussolini. Setelah itu pemerintahan fasis berkuasa pula di Jerman pada 1933 hingga 1945, dan Spanyol sejak 1939 hingga 1975. Setelah Perang Dunia II, rezim-rezim diktatoris yang muncul di Amerika Selatan dan negara-negara belum berkembang lain umumnya digambarkan sebagai fasis.<br />Mussolini menulis sebuah deskripsi untuk Ensiklopedi Italia pada tahun 1932 yang mempermudah kita untuk memahami falsafah yang kurang lebih mengungkapkan bahwa ternyata gagasan utama di balik fasisme adalah ide para Darwinis yang menganut Darwinise mengenai konflik dan perang. Darwinisme menyatakan beberapa klaim, salah satunya adalah bahwa melalui seleksi alam, yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tersingkir. Oleh karena itu, para fasis berpandangan bahwa manusia harus berada dalam perjuangan terus-menerus untuk dapat bertahan hidup. Karena dikembangkan dari gagasan ini, fasisme membangkitkan kepercayaan bahwa suatu bangsa hanya dapat maju melalui perang, dan memandang perdamaian sebagai bagian yang memperlambat kemajuan.<br />Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:<br />Pertama, ketidakpercayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam rangka “tabu” terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin. Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang mengedepankan kekuatan. Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang”. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya. Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit. Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan. Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. Dengan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme. Ketujuh, fasisme memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional.<br />Hal yang sangat erat kaitannya dengan fasisme yaitu antisemitisme. Antisemitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga. Fenomena yang paling terkenal akan anti-semitisme adalah ideologi Nazisme dari Adolf Hitler, yang menyebabkan pemusnahan terhadap kaum Yahudi Eropa. Jerman memusuhi yahudi, karena yahudi dianggap ras rendah yang senantiasa mengotori kemurnian ras arya. Jika merasa kekuatannya telah cukup untuk tidak sekedar berteori, maka kaum Fasis mulai menunjukkan sifat imperialisnya. Mereka akan menjanjikan kemenangan dalam permusuhan dengan bangsa lain. Kaum fasis senantiasa ingin menunjukkan bahwa mereka lebih unggul dari bangsa atau negara manapun. Nahasnya, apabila fasisme kalah, maka sang pemimpin fasis akan menjadi korban kehancuran rezimnya sendiri. Sejarah mencatat nasib tragis yang dialami Mussolini yang ditembak dan digantung oleh rakyatnya sendiri, setelah sebelumnya Italia mengumumkan kekalahannya dalam perang. Nasib Hitler mungkin sedikit lebih baik, karena ia “mati terhormat” tanpa harus tunduk kepada musuhnya.<br />