Kajian bulanan yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir chapter UNY membahas tentang separatisme, terorisme, dan negara Islam. Acara talkshow ini menghadirkan tiga pembicara yaitu perwakilan polisi yang menjelaskan sejarah separatisme dan terorisme, dosen UNY yang membahas persepsi akademisi, dan wakil HTI DIY yang menjelaskan legalitas khilafah dan cara pendiriannya tanpa kekerasan.
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
1. 29/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Separatisme, Terorisme dan Negara Islam dalam Sorotan
Separatisme, Terorisme dan Negara Islam dalam Sorotan
November 2nd, 2010 by kafi
HTI Press.Tepat pada hari Ahad
tanggal 24 Oktober 2010, Masjid
Al Mujahidin UNY telah menjadi
saksi kepedulian mahasiswa
Yogyakarta akan nasib bangsa.
Bagaimana tidak, ratusan
mahasiswa dari berbagai
universitas seluruh Yogyakarta
mengikuti dengan serius Kajian
Bulanan yang diselenggarakan
oleh HTI chapter UNY.
Tema yang diangkat pada kajian
yang dikemas talk show ini adalah
Separatisme, Terorisme dan
Negara Islam dalam Sorotan.
Acaran yang berlangsung hangat itu menghadirkan 3 pemateri, yakni Bpk. Sumadi yang
mewakili Polda DIY mengupas sejarah dan pergerakan separatisme dan terorisme; pemateri
kedua Bpk. Aris Nasuha, M.Si (Dosen UNY) menyampaikan pandangan dan peranan dunia
akademisi dalam menyikapi isu separatisme dan terorisme; dan materi ketiga seputar legalitas
Khilafah dan metode penegakkan Khilafah dipaparkan oleh Bpk. Abu Aliyya dari HTI DIY.
Berdasarkan pemaparan Polda DIY asal-muasal lahirnya gerakan terorisme adalah karena
ketidak-adilan yang dialami oleh Negara-negara Timur Tengah oleh AS dan sekutunya.
Sebagai wujud dari solidaritas terhadap kedzaliman AS, sebagian orang di Indonesia
melakukan perusakan infrastruktur yang dimiliki AS dan sekutunya di Indonesia.Dalam
perkembangannya, gerakan terorisme berubah menjadi gerakan yang berusaha menegakkan
sebuah institusi. Mengenai tindakan Densus 88 terhadap pelaku perampokan Bank CIMB
Niaga Sumatera, Beliau berpendapat jika aktivitas Densus 88 sesuai dengan hukum maka
dapat dibenarkan. Sementara menyikapi isu terorisme yang bertujuan untuk mendirikan
Negara Islam, Beliau menegaskan bahwa tindakan-tindakan teror yang dilakukan oleh
Terorisme tidak bisa dibenarkan karena telah menghalalkan tindakannya dengan
pembenaran isu-isu agama.
Berkaitan dengan sikap kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, Pemateri kedua
menjelaskan bahwa mahasiswa tidak begitu memiliki pemahaman yang benar tentang Islam.
Bahkan orientasi mahasiswa sekarang hanya pada studi dan ini berbahaya, karena mereka
m.hizbut-tahrir.or.id/2010/11/02/separatisme-terorisme-dan-negara-islam-dalam-sorotan/
1/2
2. 29/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Separatisme, Terorisme dan Negara Islam dalam Sorotan
dapat menjadi penyampai opini yang mengkriminalkan Islam. Dan yang lebih berbahaya,
manakala mereka dapat dirayu oleh oknum tertentu untuk menjadi “penganten” hanya karena
kekaguman mereka terhadap retorika oknum tersebut baik karena kemampuan berbahasa
arab atau yang lainnya. Disinilah urgennya pendidikan Islam. Pendidikan sekarang
(Kapitalisme) tidak melahirkan sosok mahasiswa yang unggul. Mereka telah disetting untuk
menjadi manusia yang berorentasi “Dunia”. Jika terus berlanjut, maka eksistensi Islam
sebagai sebuah jalan hidup akan sirna. Jadilah generasi muslim yang tidak memiliki
identitasnya. Berbeda dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam justru mencetak manusia
unggulan yang dapat menguasai dunia dan akhirat.
Pemateri ketiga menjelaskan bahwa Islam tidak membenarkan aksi-aksi terorisme yang
marak dilakukan sekarang yang mengatasnamakan Islam. Tujuan mulia wajiblah dilakukan
dengan cara-cara yang mulia, yakni cara-cara yang mengikuti Nabi Muhammad SAW. Beliau
juga menjelaskan keganjilan seputar penanganan kasus-kasus terorisme di Indonesia dan
adanya upaya mengkriminalkan gerakan Islam yang bertujuan mendirikan Khilafah Islam.
Berikutnya, beliau juga menjelaskan tentang urgensitas pendirian kembali Khilafah Islam
secara normatif maupun kemaslahatan yang akan dirasakan oleh seluruh alam. Sehingga
untuk memperjuangkan Khilafah Islam haruslah mengikuti metode pendirian Negara Khilafah
oleh Muhammad SAW. Dalam usaha mendirikan Negara Islam, Muhammad SAW tidak
pernah menggunakan kekuatan fisik (kekerasan) apalagi teror.[]
Baca juga :
1.
2.
3.
4.
5.
Sekularisme Dalam Sorotan
Terorisme dan Negara Islam
Hizbut Tahrir Pakistan Sedang Dalam Sorotan Inggris
Liputan Dirasah Syari’iyyah III “Kriteria Kepala Negara: Islam vs Demokrasi”
Terorisme, Deradikalisasi dan RUU Kamnas Upaya Berangus Gerakan Islam
m.hizbut-tahrir.or.id/2010/11/02/separatisme-terorisme-dan-negara-islam-dalam-sorotan/
2/2