Nasionalisme adalah kecintaan terhadap tanah air yang mendorong terbentuknya negara berdasarkan kebangsaan. Nasionalisme muncul di Eropa pada abad pertengahan sebagai reaksi terhadap kekuasaan Gereja Katolik Roma. Nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin kebanyakan muncul sebagai reaksi terhadap dominasi kolonial. Nasionalisme di Indonesia berdasarkan persamaan nasib rakyat Indonesia.
- Pengertian integrasi
- Jenis-jenis Integrasi
- Pentingnya Integrasi Nasional
- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
- Pengertian integrasi
- Jenis-jenis Integrasi
- Pentingnya Integrasi Nasional
- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikafira aini
Sejarah peminatan bab 5 tentang ideologi dunia serta pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di asia afrika, sumber buku paket sejarah peminatan kurtilas edisi revisi (Indah Sawitri ) dan internet.
jika ada bagian yang kosong bisa diiisi gambar sesuai dengan judul slidenya.
PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Pengantar Nasionalisme Indonesia (27 Maret 2021)DPK GmnI FISIP Undip
PPAB adalah masa penerimaan anggota baru GMNI yang ditunjukan kepada seluruh mahasiswa FISIP Undip pada khususnya. PPAB berfungsi sebagai kegiatan pengenalan organisasi dan ideologi Marhaenisme kepada seluruh calon anggota GMNI agar dapat lebih memahami peran sebagai seorang mahasiswa dalam berbangsa dan bernegara, serta peran GMNI sebagai organisasi perjuangan dengan Marhaenisme sebagai azas dan cara perjuangan.
PPAB diisi dengan berbagai rangkaian materi, salah satunya adalah "Pengantar Nasionalisme Indonesia" sebagai langkah untuk pengenalan terhadap cara pandang Nasionalisme ala Indonesia.
27 Maret 2021
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air,
kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan
kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang
disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi
• Menurut James G. Kellas (1994:4), Nasionalisme IDEOLOGI
• Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran rakyat
sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program
tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan
menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa
3. Tokoh Nasionalisme
Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah
• Joseph Ernest Renan
• Otto Bouer
• Hans Kohn berpendapat nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi
individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya.
• Louis Sneyder
4. Awal Mula Nasionalisme
R.S. Chavan lewat bukunya Nationalism in Asia mengambil kesimpulan,
bahwa munculnya ideologi nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika
Latin tidak luput dari proses kekuasaan kolonalisme bangsa Eropa.
Karena itu ideologi nasionalisme di Asia sesungguhnya juga dipengaruhi
ideologi nasionalisme Eropa. Sebab konsep nation-state bukanlah
konsep yang berkembang dari negara terjajah, melaikan berkembang
dari negara kolonial.
• Dengan kata lain R.S. Chavan mengatakan, nasionalisme di Asia
muncul inheren dalam kekuasaan kolonialisme itu sendiri. Sehingga
cikal bakal nasionalisme bukan bermula di negara-negara Asia atau
negara-negara bekas jajahan lainnya, melainkan berasal dari Eropa
5. Awal Mula Nasionalisme di Eropa
• Dalam sejarah, nasionalisme bermula dari benua Eropa sekitar abad
pertengahan. Kesadaran berbangsa —dalam pengertian nation-state—
dipicu oleh gerakan Reformasi Protestan yang dipelopori oleh Martin
Luther di Jerman (Dault, 2005:4)
• Luther yang menentang Gereja Katolik Roma menerjemahkan Perjanjian
Baru kedalam bahasa Jerman dengan menggunakan gaya bahasa yang
memukau dan kemudian merangsang rasa kebangsaan Jerman.
Terjemahan Injil membuka luas penafsiran pribadi yang sebelumnya
merupakan hak eksklusif bagi mereka yang menguasai bahasa Latin, seperti
para pastor, uskup, dan kardinal. Implikasi yang sedikit demi sedikit muncul
adalah kesadaran tentang bangsa dan kebangsaan yang memiliki identitas
sendiri. Bahasa Jerman yang digunakan Luther untuk menerjemahkan Injil
mengurangi dan secara bertahap menghilangkan pengaruh bahasa Latin
yang saat itu merupakan bahasa ilmiah dari kesadaran masyarakat Jerman.
Mesin cetak yang ditemukan oleh Johann Gothenberg turut mempercepat
penyebaran kesadaran bangsa dan kebangsaan.
6. Nasionalisme yang muncul di Eropa Barat merupakan reaksi global atas
kekuasaan gereja di Roma, menjelang runtuhnya abad tengah. Masyarakata
Eropa Barat. Khususnya penguasa aristrokat mulai berusaha memisahkan
dominasi kekuasaannya gereja atas negara-bangsa. Disamping itu gelombang
penemuan teknologi dan ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat
sehingga masyarakat mulai kritis terhadap kekuasaan gereja. Setelah
kekuasaan gereja runtuh, berkembanglah konsep nasion-state di
bawah kekuasaan kerajaan dan titik - tolak pemikiran mulai didasarkan
kepada mitologi Yunani Kuno. Karena itu Chavan mengambil kesimpulan,
esensii nasionalisme di Eropa Barat bukan terletak dari berkembangnya
aspek etnosentris, seperti yang berkembang dalam kebanyakan suku primitif.
Sejarah nasinalisme menunjukkan justru pada berkembangnya rasa loyalitas
kepada negara kota Yunani Kuno. Secara demikian nasionalisme gelombang
pertama di Eropa Barat bukan ditentukan oleh aspek kolonialisme,
melainkan perlawanan masyarakat dan rezim kerajaan terhadap kekuasaan
gereja di Roma. Disamping itu berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi lebih memungkinkan masyarakat untuk melepaskan hegemoni
geraja dalam pemikiran dan filsafat
7. Dampak Nasionalisme di Eropa
• Nasionalisme Eropa yang pada kelahirannya menghasilkan deklarasi
hak-hak manusia berubah menjadi kebijakan yang didasarkan atas
kekuatan dan self interest dan bukan atas kemanusiaan (Rasyidi
dalam Yatim, 2001:63). Dalam perkembangannya nasionalisme Eropa
berpindah haluan menjadi persaingan fanatisme nasional antar
bangsa-bangsa Eropa yang melahirkan penjajahan terhadap negeri-
negeri yang saat itu belum memiliki identitas kebangsaan
(nasionalisme) di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Fakta ini
merujuk pada dua hal: (1) ledakan ekonomi Eropa pada masa itu yang
berakibat pada melimpahnya hasil produksi dan (2) pandangan
pemikir Italia, Nicolo Machiaveli, yang menganjurkan seorang
penguasa untuk melakukan apapun demi menjaga eksistensi
kekuasaannya
8. • Nasionalisme yang pada awalnya mementingkan hak-hak asasi manusia
pada tahap selanjutnya menganggap kekuasaan kolektif yang terwujud
dalam negara lebih penting daripada kemerdekaan individual. Pandangan
yang menjadikan negara sebagai pusat merupakan pandangan beberapa
beberapa pemikir Eropa saat itu, diantaranya Hegel. Dia berpendapat
bahwa kepentingan negara didahulukan dalam hubungan negara-
masyarakat, karena ia merupakan kepentingan obyektif sementara
kepentingan masing-masing individu adalah kepentingan subyektif. Negara
adalah ideal yang diobyektifikasi, dan karenanya, individu hanya dapat
menjadi sesuatu yang obyektif melalui keanggotaannya dalam negara.
Lebih jauh dia menyatakan bahwa negara memegang monopoli untuk
menentukan apa yang benar dan salah mengenai hakikat negara,
menentukan apa yang moral dan yang bukan moral, serta apa yang baik
dan apa yang destruktif (Simandjuntak, 2003:166). Hal ini melahirkan
kecenderungan nasionalisme yang terlalu mementingkan tanah air
(patriotisme yang mengarah pada chauvinisme), yang mendorong
masyarakat Eropa melakukan ekspansi-ekspansi ke wilayah dunia lain
9. Awal Mula Nasionalisme di A3
Nasionalisme di Asia, Afrika, dan Amerika Latin kebanyakan sebagai reaksi
atas dominasi (kolonialisasi) kekuasaan asing di negara tersebut. Lewat
interaksi kekuasaan itulah bangsa di negara Asia, Afrika dan Amerika
Latin mulai mengenal konsep nasion-state. Karena itu konsep nasionalisme
modern yang berkembang di Eropa Barat sekitar abad 17 dan 18 menjadi
semakin populer setelah berakhirnya perang Dunia Kedua, dimana negara-
negara bekas jajahan mulai menikmati kemerdekaan. Sehingga sejak tahun
1940-an konsep nation-state, national and Character building, integrasi
nasional, nasionalisme, patriotisme, dan neo-imperialisme semakin populer
dan intim bagi masyarakat negara yang baru merdeka. Negara-negara baru
merdeka ini sangat berkeinginan untuk mengejar ketinggalan dari negara-
negara bekas penjajah atau bangsa Eropa Barat. Seringkali mereka juga ingin
menyamakan sistem pemerintahannya dengan negara bekas penjajah
10. Bentuk-bentuk Nasionalisme
• Nasionalisme rasial adalah nasionalisme yang hanya mengakui
keunggulan rasnya saja sebagai satu-satunya akar nasionalisme.
Dalam bentuknya yang konkrit, nasionalisme tipe ini memanifestasi
dalam suatu cita-cita: satu ras satu bangsa, satu bangsa satu negara.
• Nasionalisme demokratik dikembangkan dari teori humanitarian
Rousseau dan diilhami oleh nilai-nilai yang diperjuangkan revolusi
Perancis. Nasionalisme tipe ini tidak menghendaki adanya
peperangan. Kalu toh terjadi peperangan, maka peperangan itu
dilakukan untuk mempertahankan kebebasan dan persamaan.
11. • Nasionalisme tradisional merupakan filsafat dengan sedikit kritik
terhadap Jacobinisme. Penganut nasionalisme tradisional percaya
akan adanya/perlunya nasionality, bahwa negara tidak berbeda
dengan rakyat. Persekutuan negara dengan rakyat tidak hanya
terbatas di antara mereka yang tinggal dalam satu wilayah saja, tetapi
juga antara mereka yang sudah mati dan yang baru lahir
• Nasionalisme liberal merupakan posisi nasionalisme yang berada di
antara nasionalisme demokratik Jacobin dan nasionalisme tradisional,
yang di Inggris dikembangkan oleh Jeremy Bentham. Teorinya negara
harus menghormati kebebasan ekonomi dan kebebasan individu
untuk terlibat dalam banyak profesi dan industri
12. • Nasionalisme integral yang elemen-elemennya berisi fasisme, kemunisme
dan sosialisme. Nasionalisme integral bertujuan untuk memperluas teritori,
melindungi perdagangan dan kepentingan-kepentingan ekonomi nasional,
dan membuat kebijakan-kebijakan yang meletakkan kepentingan nasional
di atas kepentingan individu dan kemanusiaan. Tipe nasionalisme ini juga
dijabarkan dalam nasionalisme biologikal dikemukakan oleh Arthur de
Gabineau. Akar nasionalisme ini adalah ras dan darah. Ini berarti
berlawanan dengan konsep asli nasionalisme, yang meletakkan
nasionalisme sebagai kesatuan politik individu yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan. Menurut teori ini, rasial menciptakan ras manusia
yang superior dan inferior; dan hanya ras yang superiorlah yang akan
memerintah ras yang inferior. Sementara itu nasionalisme totalitarian
menekankan kekuasaan absolut pada negara, yang berarti membolehkan
tekanan/paksaan yang dilakukan negara terhadap individu. Nasionalisme
inilah yang dikembangkan oleh negara-negara fasis dan komunis
15. • Nasionalisme wujud kecintaan terhadap Negara
• Karena persamaan nasib = persatuan bangsa
• LOYALITAS/rasa cinta/pengabdian dari bangsa negara
16. • Nasionalisme muncul sejak adanya gerakan ilmu pengetahuan di
eropa yag mempengaruhi adanya revolusi industri pengaruh ke
Negara-negara lain
• Pengaruhnya ke eropa daratan unsur ekonomi unsur
kenegaraan
• Mulai ada unsur pembeda
• Setiap yg merasa beda = bebas
• Ex: Benelux (Belgia, Netherlands, Luxemburg)
Jerman (Polandia & Jerman)
DLL
17. • Nasionalisme romantik = berdasarkan kejayaan pada masa lalunya
• Ex: Italia menhendaki wilayah yg dulu (kerajaan romawi yg luas bgt)
• Nasionalisme yg berbasis agama. Ex: Vatikan (Katolik)
• Nasionalisme kesadaran yg ada di wilayah tertentu terlepas dari suku
asalnya. Ex: Swiss
• Nasionalisme ilmu, sains, sosial, dll. United States (contoh paling
gampang)
18. • Nasionalisme di Indonesia = BERDASARKAN PERSAMAAN NASIB!
& nasionalisme kesadaran!
• Inggris (suku Jutes, Briton dll) Nasionalisme yg menyatakan
sukunya memiliki keunggulan
• Bisa masuk ke nasionalisme romantik
• Right or wrong, England is my Country
• Ruler of the waves merasa keturunan Viking
• Jerman = merasa dirinya plg tinggi (superior)
19. Perubahan wujud nasionalisme
• Nasionalisme moderat Nasionalisme yang paling biasa
• Nasionalisme extreme Chauvinisme
• Nasionalisme radikal Fasisme
• Asia: Jepang (Fasisme) Gerakan 3A
• Indonesia: Inggris kita linggis, Amerika kita setrika :D
20. • Dengan adanya revolusi inggris = ada identitas, menyebabkannnya
beda dengan Negara-negara lain Negara lain ingin meniru
Restorasi
• Jerman (Marthin Luther) Swiss Prancis
• Revolusi Kolonialisme
• Revolusi Industri, mempengaruhi Revolusi Amerika Revolusi
Prancis
• BIG QUESTION! Sudah samakah nasib aceh, jawa, dkk????????????