SlideShare a Scribd company logo
ARENT DAN TEORI
KRITIS
MATERI KULIAH
SOSIOLOGI KRITIS DAN
POSTMODERN
GENAP, 2013
HANNAH ARENT
 Hannah Arent lahir 1906 di Hanover,

Jerman, dalam keluarga Yahudi.
 Kuliah di beberapa universitas seperti
Universitas Berlin, Marburg University dan
university of Heidelberg.
 Memiliki keterarikan dalam menganalisis
pemikiran berbagai tokoh seperti Kant
(1982), Nietzsche (1986), Marx (2002), dll
 Dalam sejarah anti-semitis di Jerman, sempat

terlibat dalam politik kaum Yahudi, ditangkap
kemudian kabur ke Prancis tanpa dokumen dan
menjadi stateless (orang Yahudi tanpa negara).
 Ketika kondisi Prancis memburuk, ia ditangkap
lagi sebagai musuh negara, dan melarikan diri
bersama suaminya Heinrich Blucher dan ibunya ke
Amerika Serikat dan memperoleh
kewarganegaraan di sana, sampai akhirnya
meninggal tahun 1975 di New York dalam usia 48
tahun.
TEORI KRITIS
 Kritik masa mudanya tentang politik Nazi, berisi

kritik terhadap identitas rasial “dimana ada
penolakan identitas: Maaf saya bukan Yahudi, saya
manusia!”
 Kritik lanjutannya terhadap pandangan Zionis
sebagai suatu pandangan yang ekskusif dan
konsep nasionalisme yang usang. Justru solusi
untuk Palestina ialah mendirikan dewan lokal
Arab-Yahudi yang bersatu (buah pikirannya ini
menyebabkan ia banyak dikecam dan banyak
kehilangan teman Yahudi dan sama sekali terputus
kontak dengan organisasi Yahudi akhirnya).
 Arent berpendapat bahwa moral dan politik Barat

tercabik-cabik dalam konsep imperialisme, perang
dunia dan totalitarianisme, yang menciptakan model
perilaku manusia, yang berbeda mutlak dengan
praktek perilaku manusia.
 Misalnya konsep demokrasi itu mengandung unsur
totalitarianisme, karena ternyata demokrasi
memiliki prasyarat dalam pelaksanaannya, yakni
mayoritas, tingkat kemakmuran, kondisi keadilan,
dsb. Sehingga memunculkan banyak kejahatan
politik.
 Jadi Demokrasi memiliki hubungan dengan

imperialisme dan penguasaan juga (kadang dengan
kekerasan juga), sebagai boomerang effect
(konsekuensi negatif dan tak diperkirakan dalam
politik).
 Sebab bagaimanapun juga, politik selalu berkaitan
dengan kekuasaan atas pihak lain. Sehingga
kekuasaan adalah langkah pendek dari dominasi dan
kekerasan.
 Kekuasaan itu adalah tujuan, sementara dominasi
dan kekerasan itu adalah alat untuk mencapai
tujuan. Yang kemudian menjadi politik populer.
DIALEKTIKA TENTANG KEKUASAAN
DAN KEKERASAN
 Dialegtika pemikiran Arent yang asing ialah bahwa

kekuasaan memerlukan legitimasi soal aturan
main, sehingga kekerasa dapat digunakan dan
dibenarkan untuk tujuan jangka pendek dan
konkret.
 Bahkan ia mengatakan bentuk perlawanan dengan
kekerasan merupakan sebuah kemajuan sejarah
dan alat untuk mengenali sejarah itu sendiri.
 Misalnya pemberontak gerilyawan dalam

perang kemerdekaan RI dengan peperangan
memang dibenarkan untuk tujuan konkret
kemerdekaan. Walaupun dalam konsep itu
salah (perbedaan antara model dan praktek).
 Sebaliknya, Arent memandang negatif kebisuan
tanpa perlawanan (sebagai bentuk refleksi
terhadap kamp konsentrasi Nazi), maka yang
diperlukan ialah “power berbicara”
Berpikir dalam Dialektika Arent
Apakah “Tadisi Kayau (potong kepala)” orang
Dayak memiliki kemampuan untuk “Power
Bicara”?
Memiliki keterkaitan dengan dialektika
kekuasaan dan kekerasan?
Sesunggunya, ketika negara tidak
dapat membela hak rakyatnya, maka
pemberontakan dan perlawanan
dengan kekerasan adalah HAK
RAKYAT untuk mencapai kebebasan
dan keadilan.
 Arent berkeyakinan bahwa manusia tidak

dilahirkan untuk sekedar menuju kematian.
Tetapi untuk memulia sebuah perubahan. Ini
merupakan tindakan politik.
 Proses hidup itu ialah ketika manusia berada
dalam kebetulan, ketidakstabilan dan tak
terprediski, yang mendorongnya untuk
mempertanyakan tentang hakekat dari
martabat manusia dan hak asasi manusia. Dan
yang terpenting ialah HAK POLITIK>
KESIMPULAN
 Arent mengatakan bahwa cita-cita dari

politik itu tidak sekedar kekuasaan, tetapi
pencarian martabat manusia dan hak
politiknya.
 Sehingga politik ditujukan bagi orang yang
mencari bimbingan; bukan apa yang
seharusnya dipikirkan, tetapi apa yang
seharusnya dilakukan.
 Teori Kritis ialah memikirkan jalanya politik
dunia.

More Related Content

Viewers also liked

Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator TransformatifMateri 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
PMII
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikanevinurleni
 
Perumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOFPerumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOF
PMII
 
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential LearningMateri 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
PMII
 
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMateri 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
PMII
 
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran TransformatifMateri 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
PMII
 
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan TransformatifMateri 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
PMII
 
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan SosialTabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Independent Writter
 
Reframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & MapabaReframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & Mapaba
PMII
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritisevinurleni
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sakevinurleni
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosialevinurleni
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 
7. postmodern
7.  postmodern7.  postmodern
7. postmodern
evinurleni
 
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMIIRevolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
PMII
 
Analisis Diri
Analisis DiriAnalisis Diri
Analisis Diri
PMII
 
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiMateri 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
PMII
 
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosialAgenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Independent Writter
 
Buku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah AswajaBuku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah Aswaja
PMII
 

Viewers also liked (20)

Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator TransformatifMateri 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
 
Perumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOFPerumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOF
 
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential LearningMateri 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
 
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMateri 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
 
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran TransformatifMateri 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
 
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan TransformatifMateri 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
 
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan SosialTabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
 
Reframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & MapabaReframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & Mapaba
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritis
 
6. guru
6. guru6. guru
6. guru
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
7. postmodern
7.  postmodern7.  postmodern
7. postmodern
 
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMIIRevolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
 
Analisis Diri
Analisis DiriAnalisis Diri
Analisis Diri
 
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiMateri 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
 
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosialAgenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
 
Buku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah AswajaBuku Panduan Sekolah Aswaja
Buku Panduan Sekolah Aswaja
 

Similar to 3. arent

pengantar komunikasi
pengantar komunikasipengantar komunikasi
pengantar komunikasi
Hengki Rikudo Sennin
 
Politik fasisme
Politik fasismePolitik fasisme
Politik fasisme
Ronzzy Kevin
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
devvypertiwi
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Washfa Aulia
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
abdul rouf
 
Sejarah Nasionalisme
Sejarah NasionalismeSejarah Nasionalisme
Sejarah Nasionalisme
Alat_Survey_Pemetaan
 
TAN MALAKA.docx
TAN MALAKA.docxTAN MALAKA.docx
TAN MALAKA.docx
ssuser68cbf3
 
T teokom face negotiation muted group
T teokom face negotiation muted groupT teokom face negotiation muted group
T teokom face negotiation muted group
Leli Lynn
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
KuliahMandiri.org
 
Friedrich nietszche
Friedrich nietszcheFriedrich nietszche
Friedrich nietszche
swirawan
 
4086793.ppt
4086793.ppt4086793.ppt
4086793.ppt
DinarDorotea
 
3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptKesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
BudiHermono1
 
Makalah genosida 2
Makalah genosida 2Makalah genosida 2
Makalah genosida 2
Arly Hidayat
 
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
DPK GmnI FISIP Undip
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
Isaka Yoga
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
IsembelSianipar
 
Nasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu SampahNasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu Sampah
Alat_Survey_Pemetaan
 

Similar to 3. arent (20)

pengantar komunikasi
pengantar komunikasipengantar komunikasi
pengantar komunikasi
 
Politik fasisme
Politik fasismePolitik fasisme
Politik fasisme
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
 
Makalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaanMakalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaan
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
 
Sejarah Nasionalisme
Sejarah NasionalismeSejarah Nasionalisme
Sejarah Nasionalisme
 
TAN MALAKA.docx
TAN MALAKA.docxTAN MALAKA.docx
TAN MALAKA.docx
 
T teokom face negotiation muted group
T teokom face negotiation muted groupT teokom face negotiation muted group
T teokom face negotiation muted group
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
 
Friedrich nietszche
Friedrich nietszcheFriedrich nietszche
Friedrich nietszche
 
4086793.ppt
4086793.ppt4086793.ppt
4086793.ppt
 
2. adorno
2. adorno2. adorno
2. adorno
 
3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptKesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt
 
Makalah genosida 2
Makalah genosida 2Makalah genosida 2
Makalah genosida 2
 
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
Kajian Rutin GmnI FISIP Undip: Satu Dekade Penegakan HAM di Indonesia, Isu Ra...
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
Nasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu SampahNasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu Sampah
 

More from evinurleni

Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
evinurleni
 
Cover
CoverCover
Cover
evinurleni
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
evinurleni
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
evinurleni
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
evinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllevinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
evinurleni
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalahevinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
evinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan hurufevinurleni
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisanevinurleni
 
3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan
evinurleni
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
evinurleni
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifatevinurleni
 
1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsievinurleni
 

More from evinurleni (20)

Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
 
3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi
 

3. arent

  • 1. ARENT DAN TEORI KRITIS MATERI KULIAH SOSIOLOGI KRITIS DAN POSTMODERN GENAP, 2013
  • 2. HANNAH ARENT  Hannah Arent lahir 1906 di Hanover, Jerman, dalam keluarga Yahudi.  Kuliah di beberapa universitas seperti Universitas Berlin, Marburg University dan university of Heidelberg.  Memiliki keterarikan dalam menganalisis pemikiran berbagai tokoh seperti Kant (1982), Nietzsche (1986), Marx (2002), dll
  • 3.  Dalam sejarah anti-semitis di Jerman, sempat terlibat dalam politik kaum Yahudi, ditangkap kemudian kabur ke Prancis tanpa dokumen dan menjadi stateless (orang Yahudi tanpa negara).  Ketika kondisi Prancis memburuk, ia ditangkap lagi sebagai musuh negara, dan melarikan diri bersama suaminya Heinrich Blucher dan ibunya ke Amerika Serikat dan memperoleh kewarganegaraan di sana, sampai akhirnya meninggal tahun 1975 di New York dalam usia 48 tahun.
  • 4. TEORI KRITIS  Kritik masa mudanya tentang politik Nazi, berisi kritik terhadap identitas rasial “dimana ada penolakan identitas: Maaf saya bukan Yahudi, saya manusia!”  Kritik lanjutannya terhadap pandangan Zionis sebagai suatu pandangan yang ekskusif dan konsep nasionalisme yang usang. Justru solusi untuk Palestina ialah mendirikan dewan lokal Arab-Yahudi yang bersatu (buah pikirannya ini menyebabkan ia banyak dikecam dan banyak kehilangan teman Yahudi dan sama sekali terputus kontak dengan organisasi Yahudi akhirnya).
  • 5.  Arent berpendapat bahwa moral dan politik Barat tercabik-cabik dalam konsep imperialisme, perang dunia dan totalitarianisme, yang menciptakan model perilaku manusia, yang berbeda mutlak dengan praktek perilaku manusia.  Misalnya konsep demokrasi itu mengandung unsur totalitarianisme, karena ternyata demokrasi memiliki prasyarat dalam pelaksanaannya, yakni mayoritas, tingkat kemakmuran, kondisi keadilan, dsb. Sehingga memunculkan banyak kejahatan politik.
  • 6.  Jadi Demokrasi memiliki hubungan dengan imperialisme dan penguasaan juga (kadang dengan kekerasan juga), sebagai boomerang effect (konsekuensi negatif dan tak diperkirakan dalam politik).  Sebab bagaimanapun juga, politik selalu berkaitan dengan kekuasaan atas pihak lain. Sehingga kekuasaan adalah langkah pendek dari dominasi dan kekerasan.  Kekuasaan itu adalah tujuan, sementara dominasi dan kekerasan itu adalah alat untuk mencapai tujuan. Yang kemudian menjadi politik populer.
  • 7. DIALEKTIKA TENTANG KEKUASAAN DAN KEKERASAN  Dialegtika pemikiran Arent yang asing ialah bahwa kekuasaan memerlukan legitimasi soal aturan main, sehingga kekerasa dapat digunakan dan dibenarkan untuk tujuan jangka pendek dan konkret.  Bahkan ia mengatakan bentuk perlawanan dengan kekerasan merupakan sebuah kemajuan sejarah dan alat untuk mengenali sejarah itu sendiri.
  • 8.  Misalnya pemberontak gerilyawan dalam perang kemerdekaan RI dengan peperangan memang dibenarkan untuk tujuan konkret kemerdekaan. Walaupun dalam konsep itu salah (perbedaan antara model dan praktek).  Sebaliknya, Arent memandang negatif kebisuan tanpa perlawanan (sebagai bentuk refleksi terhadap kamp konsentrasi Nazi), maka yang diperlukan ialah “power berbicara”
  • 9. Berpikir dalam Dialektika Arent Apakah “Tadisi Kayau (potong kepala)” orang Dayak memiliki kemampuan untuk “Power Bicara”? Memiliki keterkaitan dengan dialektika kekuasaan dan kekerasan?
  • 10. Sesunggunya, ketika negara tidak dapat membela hak rakyatnya, maka pemberontakan dan perlawanan dengan kekerasan adalah HAK RAKYAT untuk mencapai kebebasan dan keadilan.
  • 11.  Arent berkeyakinan bahwa manusia tidak dilahirkan untuk sekedar menuju kematian. Tetapi untuk memulia sebuah perubahan. Ini merupakan tindakan politik.  Proses hidup itu ialah ketika manusia berada dalam kebetulan, ketidakstabilan dan tak terprediski, yang mendorongnya untuk mempertanyakan tentang hakekat dari martabat manusia dan hak asasi manusia. Dan yang terpenting ialah HAK POLITIK>
  • 12. KESIMPULAN  Arent mengatakan bahwa cita-cita dari politik itu tidak sekedar kekuasaan, tetapi pencarian martabat manusia dan hak politiknya.  Sehingga politik ditujukan bagi orang yang mencari bimbingan; bukan apa yang seharusnya dipikirkan, tetapi apa yang seharusnya dilakukan.  Teori Kritis ialah memikirkan jalanya politik dunia.